際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KEBERAGAMAN GENDER
Gender berbeda dengan jenis kelamin yang bukan disebabkan oleh perbedaan biologis
namun cenderung karena proses sosial budaya yang panjang. Kita perlu memisahkan
perbedan jenis kelamin dan gender, karena konsep jenis kelamin biologis yang bersifat
permanen dan statis itu tidak dapat digunakan sebagai alat analisis yang berguna untuk
memahami realitas kehidupan dan dinamika perubahan relasi laki-laki dan perempuan.
Karenanya ia bersifat relative, dapat berubah, dan dapat dipertukarkan. Perubahan ciri dan
sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Gender bisa
dikategorikan sebagai perangkat operasional dalam melakukan measure (pengukuran)
terhadap persoalan laki-laki dan perempuan terutama yang terkait dengan pembagian peran
dalam masyarakat yang dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri.
Adapun beberapa istilah yang erat kaitannya dengan kata Gender itu sendiri. Seperti
kesetaraan gender dan keberagaman gender. Kedua istilah ini memiliki pengertian yang
berbeda. Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan
dalam hak secara hukum dan kondisi atau kualitas hidupnya sama. Istilah kesetaraan gender
sering terkait dengan istilah diskriminasi terhadap perempuan, subordinasi, penindasan,
perilaku tidak adil dan semacamnya. Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi
setiap manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada manusia dan merupakan
anugerah sejak lahir dari Tuhan Yang Maha Esa. HAM tersebut bersifat fundamental sebagai
anugerah Tuhan yang harus dijaga, dilindungi dan dihormati oleh individu, masyarakat
maupu negara. HAM berlaku secara universal, tidak memandang suku, agama, gender, etnis
politik. Dalam pasal 17 ayat 3 UUD 1945 yang merupakan salah satu landasan hukum dalam
HAM, dijelaskan adanya persamaan perlindungan dalam menentang diskriminasi. Sedangkan
keragaman (diversity) gender berarti ada beberapa jenis gender yang diakui oleh beberapa
kelompok sosial. Di Indonesia, di kalangan komunitas Bugis misalnya, bahkan dikenal
setidaknya ada lima gender yang berbeda. Yang analog sama adalah oroane (laki-laki)
dan makkunrai (perempuan), dan tiga lainnya disebut sebagai bissu, calabai,
dan calalai. Bissu mewakili aspek perempuan dan laki-laki, yang menjadi pemimpin spiritual
setelah naik haji. Calabai mewakili aspek terlahir sebagai laki-laki dan kemudian menjadi
perempuan. Sedang Calalai mewakili aspek yang terlahir sebagai perempuan dan kemudian
menjadi laki-laki. Ada banyak kasus di berbagai bidang yang pada dasarnya berakar pada
masalah isu keberagaman.
Keanekaragaman gender mencakup orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai
transgender, genderfluid, interseks. Sebagian besar dari apa yang dimiliki individu saat ini
dibentuk oleh budaya dimana dia dilahirkan dan hidup melalui, memperoleh nilai-nilai
budaya, sikap, dan perilaku. Budaya menentukan definisi dan deskripsi normalitas dan
psikopatologi. Budaya memainkan peran penting dalam bagaimana populasi dan masyarakat
tertentu memandang, merasakan, dan memproses tindakan seksual. Sebenarnya keberagaman
budaya yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia telah disadari dan dikenal sejak nenek
moyang. Keanekaragaman budaya Indonesis kemudian dikukuhkan di dalam Undang-undang
Dasar 1945 tentang hak dan kewajiban setiap warga negara adalah sama. Sebenarnya secara
general pun sudah dijelaskan bahwa hak asasi manusia adalah sama sejak lahir.
Masalah isu keberagaman seperti adanya perbedaan gender, ras, status, agama,
pendidikan, latar belakang budaya dan sebagainya. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut
menjadi pemicu terjadinya permasalahan. Salah satu contok keberagaman gender dan
seksualitas yang cukup menjadi tren perbincangan yaitu keberadaan LGBT. LGBT adalah
akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. LGBT saat ini dipandang sebagai
sebuah identitas gender (Sexual Identity) dan bukan sebagai bentuk dari pengaruh lingkungan
atau bahkan bukan pula sebagai sebuah lifestyle yang dipilih dan bukan pula sebagai manusia
yang berprilaku menyimpang melainkan sebagai seorang manusia yang normal apa adanya
dan LGBT dianggap sebagai bagian dari keragaman gender dan seksualitas (Gender and
Sexual Diversity) dalam sebuah kelompok sosial masyarakat. Di Indonesia sendiri ada banyak
larangan dan batasan yang muncul untuk mendeksriminasi keragaman gender ini. Contohnya
beberapa universitas di Indonesia mulai melarang kelompok minoritas seksual ini
mengenyam pendidikan dengan menyatakan larangan masuk kampus hingga pemecatan
terhadap mahasiswa yang berada dalam kelompok tersebut.
Study gender dalam gereja-gereja barat sendiri telah melakukan pembahasan
mengenai LGBT dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir ini, dan memasukkanya
sebagai salah satu studi teologis yang disebut sebagai Queer Theory, yang memandang ragam
seksualitas manusia sebagai bagian dari keberagaman manusia yang dianggap bersifat
esensial dalam diri manusia sehingga gereja membuka diri pada LGBT untuk memulai
membangun tafsir-tafsir yang lebih humanis, progresif dan inklusif terhadap keragaman
seksualitas manusia. Dalam diskusinya, Romo Andang L. Binawan mengutip pernyataan
Paus bahwa siapa kita manusia berhak menghakimi?. Oleh karenanya dalam Gereja
Katholik tidak ada larangan bagi gay, lesbian, biseksual untuk menjadi anggota gereja.
Keragaman orientasi seksual merupakan bagian dari kekayaan manusia yang harus dihargai
karena manusia adalah baik adanya. Dalam iman kristiani diajarkan ketika menyebut Allah
adalah Bapa, maka semua ciptaannya mempunyai nilai, harga, martabat dan semua manusia
layak dihargai dan tidak ada dosa disana. Dalam praksis yang lebih konkrit relasi seksual
antar manusia masuk dalam ranah pribadi. Mami Fitri Pabentengi dari Komunitas Waria
Bissu Makassar menyatakan bahwa agama lokal telah menggugurkan dualisme jender. Pada
kenyataannya sebelum agama Ibrahim datang, Indonesia sudah menunjukkan keberagaman
dalam hal gender dan seksualitas. Selanjutnya Kyai Muis Ghazali berpendapat bahwa
menjadi manusia sejati lebih utama daripada menjadi laki-laki dan perempuan sejati karena
memanusiakan manusia lebih sesuai menurut ajaran agama masing-masing. Dosen Mahad
Aly Salafiyah Syafiiyah Situbondo Dr. Imam Nakhai menjelaskan mengenai hukum
transgender, ia menyampaikan, Homo seksual itu tidak ada hukumnya, namun
pelaksanaannyalah yang menimbulkan hukum. Begitu pula dengan ekspresi, apabila seorang
laki-laki yang menyerupai perempuan dengan sengaja dan digunakan untuk keuntungan
dirinya sendiri yang mengandung kemaksiatan, maka itu dihukumi dosa. Begitu pun
sebaliknya. Namun, apabila seorang laki-laki sejak lahir sudah berekspresi seperti
perempuan, dan sebaliknya tanpa memiliki maksud apapun maka ia tidak dihukumi.
Pandangan terhadap keberagaman gender dan seksualitas ini dapat dipahami apabila
kita memiliki konsep pendidikan multikultural dimana dalam pendidikan ini diajarkan proses
pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya
sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Dengan kata lain
kita semakin diajak untuk mampu memahami keberagaman yang ada dan mampu meresponi
perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu. Karena pendidikan harus
mampu menciptakan tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan sebuah
masyarakat yang hanya mengagungkan prestise sosial sebagai akibat kekayaan dan
kemakmuran yang dialaminya.
Komisi Internasional tentang Hak Asasi LGBT (The International Gay and Lesbian
Human Rights Commission (IGLHRC) merupakan satu organisasi penting di bawah PBB
yang menangani pelanggaran HAM berbasis SOGI (sexual orientation and gender identity)).
Badan ini merupakan salah satu badan konsultasi yang diakui PBB dan didirikan di tahun
1990 dan badan ini juga berkontribusi dalam pembuatan prinsip-prinsip Yogyakarta yang di
dalamnya berbunyi: Kita semua memiliki kesamaan hak asasi manusia. Apapun orientasi
seksual, jenis kelamin, identitas gender, kebangsaan, ras/etnisitas, agama, bahasa dan status
lain yang kita sandang, kita semua memiliki hak-hak asasi manusia (HAM) tanpa boleh
disertai dengan diskriminasi. Secara global dan universal, keberadaan kaum LGBT ini
bukanlah hal yang luar biasa, karena mereka ada sama halnya seperti masyarakat pada
umumnya. Dan mereka juga bisa bekerja di bidang apapun yang mereka bisa bila diberi
kebebasan yang setara. Sikap mereka akan tergantung seutuhnya pada tindakan dan perlakuan
orang lain terhadapnya. Terlepas dari keberagaman gender dan seksualitas tersebut, mereka
tetaplah manusia. Dan untuk respon dan tindakan kita, kembali pada diri kita masing-masing
untuk menerima atau tidak keberadaan mereka di sekitar kita.
Keberagaman yang terjadi di sekitar kita tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,
memungkinkan sekali untuk mengelola keberagaman tersebut menjadi sesuatu hal yang
berdampak positif. Adanya perbedaan persepsi, keyakinan, budaya dan perilaku yang terjadi
sebagai akibat adanya keberagaman itu pun perlu dimanfaatkan supaya memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan dan perbaikan. Persatuan dan kesatuan di sebuah
negara yang beragam dapat diciptakan salah satunya dengan perilaku masyarakat yang
menghormati keberagaman bangsa dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman
tersebut. Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat
lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi
sejati didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, dan keyakinan, serta
keikhlasan sesama apa pun agama, suku, golongan, ideologi atau pandangannya.
OLEH:
HILDEGARDIS NAI ULU
(Alumni Universitas Nusa Cendana Kupang)
KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR

More Related Content

What's hot (20)

RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTNRATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
Nur Arifaizal Basri
Simbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimiaSimbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimia
RSU ELSYIFA
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial Humaniora
Yulia Fauzi
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
DindaAnggita2
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Nisa 'Icha' El
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Dwi Andriani
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Zainal Abidin
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
Wina Fajriatin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Izzatul Ulya
Materi social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageMateri social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and language
Ratnaamharwati
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Arief Anzarullah
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Dewi Setiyani Putri
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Nida Chofiya
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
Photo Setudio Planet solo grand mall
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
Zona Bebas
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
Farah Pranidasari
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Danu Danari
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTNRATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
Nur Arifaizal Basri
Simbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimiaSimbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimia
RSU ELSYIFA
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial Humaniora
Yulia Fauzi
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
DindaAnggita2
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Nisa 'Icha' El
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Dwi Andriani
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Zainal Abidin
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
Wina Fajriatin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Izzatul Ulya
Materi social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageMateri social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and language
Ratnaamharwati
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Arief Anzarullah
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Dewi Setiyani Putri
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Nida Chofiya
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
Photo Setudio Planet solo grand mall
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
Zona Bebas
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Danu Danari

Similar to Artikel keberagaman gender (20)

LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptx
FajarR8
L.G.B.T (TITAS)
L.G.B.T (TITAS)L.G.B.T (TITAS)
L.G.B.T (TITAS)
Raja Rosenani
Draft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaanDraft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaan
Yanos Ta
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdfGender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
aceng23
Ov zine 1 2015
Ov zine 1 2015Ov zine 1 2015
Ov zine 1 2015
Teguh Iman
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
Ana Sengga
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
Risma94
sexualitas.ppt
sexualitas.pptsexualitas.ppt
sexualitas.ppt
SheryneTanaka2
Gender
GenderGender
Gender
Putu 'Nag Bali
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptxPowerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
adhie071
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
DIKNAS PENDIDIKAN
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
kasmuddin nanang
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
njuhan
Gender
 Gender Gender
Gender
Len Handayani
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan gender
Irwan Fauzi
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
fabian931271
LGBT
LGBTLGBT
LGBT
azam_hazel
LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptx
FajarR8
Draft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaanDraft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaan
Yanos Ta
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdfGender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
Gender, Jenis Kelamin & Seksualitas dan priapdf
aceng23
Ov zine 1 2015
Ov zine 1 2015Ov zine 1 2015
Ov zine 1 2015
Teguh Iman
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
Ana Sengga
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
Risma94
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptxPowerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
Powerpoint Analisis Artikel Jurnal Terkait Multikultural.pptx
adhie071
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
njuhan
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan gender
Irwan Fauzi
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
fabian931271

Artikel keberagaman gender

  • 1. KEBERAGAMAN GENDER Gender berbeda dengan jenis kelamin yang bukan disebabkan oleh perbedaan biologis namun cenderung karena proses sosial budaya yang panjang. Kita perlu memisahkan perbedan jenis kelamin dan gender, karena konsep jenis kelamin biologis yang bersifat permanen dan statis itu tidak dapat digunakan sebagai alat analisis yang berguna untuk memahami realitas kehidupan dan dinamika perubahan relasi laki-laki dan perempuan. Karenanya ia bersifat relative, dapat berubah, dan dapat dipertukarkan. Perubahan ciri dan sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Gender bisa dikategorikan sebagai perangkat operasional dalam melakukan measure (pengukuran) terhadap persoalan laki-laki dan perempuan terutama yang terkait dengan pembagian peran dalam masyarakat yang dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri. Adapun beberapa istilah yang erat kaitannya dengan kata Gender itu sendiri. Seperti kesetaraan gender dan keberagaman gender. Kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam hak secara hukum dan kondisi atau kualitas hidupnya sama. Istilah kesetaraan gender sering terkait dengan istilah diskriminasi terhadap perempuan, subordinasi, penindasan, perilaku tidak adil dan semacamnya. Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi setiap manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada manusia dan merupakan anugerah sejak lahir dari Tuhan Yang Maha Esa. HAM tersebut bersifat fundamental sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga, dilindungi dan dihormati oleh individu, masyarakat maupu negara. HAM berlaku secara universal, tidak memandang suku, agama, gender, etnis politik. Dalam pasal 17 ayat 3 UUD 1945 yang merupakan salah satu landasan hukum dalam HAM, dijelaskan adanya persamaan perlindungan dalam menentang diskriminasi. Sedangkan keragaman (diversity) gender berarti ada beberapa jenis gender yang diakui oleh beberapa kelompok sosial. Di Indonesia, di kalangan komunitas Bugis misalnya, bahkan dikenal setidaknya ada lima gender yang berbeda. Yang analog sama adalah oroane (laki-laki) dan makkunrai (perempuan), dan tiga lainnya disebut sebagai bissu, calabai, dan calalai. Bissu mewakili aspek perempuan dan laki-laki, yang menjadi pemimpin spiritual setelah naik haji. Calabai mewakili aspek terlahir sebagai laki-laki dan kemudian menjadi perempuan. Sedang Calalai mewakili aspek yang terlahir sebagai perempuan dan kemudian menjadi laki-laki. Ada banyak kasus di berbagai bidang yang pada dasarnya berakar pada masalah isu keberagaman.
  • 2. Keanekaragaman gender mencakup orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai transgender, genderfluid, interseks. Sebagian besar dari apa yang dimiliki individu saat ini dibentuk oleh budaya dimana dia dilahirkan dan hidup melalui, memperoleh nilai-nilai budaya, sikap, dan perilaku. Budaya menentukan definisi dan deskripsi normalitas dan psikopatologi. Budaya memainkan peran penting dalam bagaimana populasi dan masyarakat tertentu memandang, merasakan, dan memproses tindakan seksual. Sebenarnya keberagaman budaya yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia telah disadari dan dikenal sejak nenek moyang. Keanekaragaman budaya Indonesis kemudian dikukuhkan di dalam Undang-undang Dasar 1945 tentang hak dan kewajiban setiap warga negara adalah sama. Sebenarnya secara general pun sudah dijelaskan bahwa hak asasi manusia adalah sama sejak lahir. Masalah isu keberagaman seperti adanya perbedaan gender, ras, status, agama, pendidikan, latar belakang budaya dan sebagainya. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut menjadi pemicu terjadinya permasalahan. Salah satu contok keberagaman gender dan seksualitas yang cukup menjadi tren perbincangan yaitu keberadaan LGBT. LGBT adalah akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. LGBT saat ini dipandang sebagai sebuah identitas gender (Sexual Identity) dan bukan sebagai bentuk dari pengaruh lingkungan atau bahkan bukan pula sebagai sebuah lifestyle yang dipilih dan bukan pula sebagai manusia yang berprilaku menyimpang melainkan sebagai seorang manusia yang normal apa adanya dan LGBT dianggap sebagai bagian dari keragaman gender dan seksualitas (Gender and Sexual Diversity) dalam sebuah kelompok sosial masyarakat. Di Indonesia sendiri ada banyak larangan dan batasan yang muncul untuk mendeksriminasi keragaman gender ini. Contohnya beberapa universitas di Indonesia mulai melarang kelompok minoritas seksual ini mengenyam pendidikan dengan menyatakan larangan masuk kampus hingga pemecatan terhadap mahasiswa yang berada dalam kelompok tersebut. Study gender dalam gereja-gereja barat sendiri telah melakukan pembahasan mengenai LGBT dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir ini, dan memasukkanya sebagai salah satu studi teologis yang disebut sebagai Queer Theory, yang memandang ragam seksualitas manusia sebagai bagian dari keberagaman manusia yang dianggap bersifat esensial dalam diri manusia sehingga gereja membuka diri pada LGBT untuk memulai membangun tafsir-tafsir yang lebih humanis, progresif dan inklusif terhadap keragaman seksualitas manusia. Dalam diskusinya, Romo Andang L. Binawan mengutip pernyataan Paus bahwa siapa kita manusia berhak menghakimi?. Oleh karenanya dalam Gereja Katholik tidak ada larangan bagi gay, lesbian, biseksual untuk menjadi anggota gereja. Keragaman orientasi seksual merupakan bagian dari kekayaan manusia yang harus dihargai
  • 3. karena manusia adalah baik adanya. Dalam iman kristiani diajarkan ketika menyebut Allah adalah Bapa, maka semua ciptaannya mempunyai nilai, harga, martabat dan semua manusia layak dihargai dan tidak ada dosa disana. Dalam praksis yang lebih konkrit relasi seksual antar manusia masuk dalam ranah pribadi. Mami Fitri Pabentengi dari Komunitas Waria Bissu Makassar menyatakan bahwa agama lokal telah menggugurkan dualisme jender. Pada kenyataannya sebelum agama Ibrahim datang, Indonesia sudah menunjukkan keberagaman dalam hal gender dan seksualitas. Selanjutnya Kyai Muis Ghazali berpendapat bahwa menjadi manusia sejati lebih utama daripada menjadi laki-laki dan perempuan sejati karena memanusiakan manusia lebih sesuai menurut ajaran agama masing-masing. Dosen Mahad Aly Salafiyah Syafiiyah Situbondo Dr. Imam Nakhai menjelaskan mengenai hukum transgender, ia menyampaikan, Homo seksual itu tidak ada hukumnya, namun pelaksanaannyalah yang menimbulkan hukum. Begitu pula dengan ekspresi, apabila seorang laki-laki yang menyerupai perempuan dengan sengaja dan digunakan untuk keuntungan dirinya sendiri yang mengandung kemaksiatan, maka itu dihukumi dosa. Begitu pun sebaliknya. Namun, apabila seorang laki-laki sejak lahir sudah berekspresi seperti perempuan, dan sebaliknya tanpa memiliki maksud apapun maka ia tidak dihukumi. Pandangan terhadap keberagaman gender dan seksualitas ini dapat dipahami apabila kita memiliki konsep pendidikan multikultural dimana dalam pendidikan ini diajarkan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Dengan kata lain kita semakin diajak untuk mampu memahami keberagaman yang ada dan mampu meresponi perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu. Karena pendidikan harus mampu menciptakan tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan sebuah masyarakat yang hanya mengagungkan prestise sosial sebagai akibat kekayaan dan kemakmuran yang dialaminya. Komisi Internasional tentang Hak Asasi LGBT (The International Gay and Lesbian Human Rights Commission (IGLHRC) merupakan satu organisasi penting di bawah PBB yang menangani pelanggaran HAM berbasis SOGI (sexual orientation and gender identity)). Badan ini merupakan salah satu badan konsultasi yang diakui PBB dan didirikan di tahun 1990 dan badan ini juga berkontribusi dalam pembuatan prinsip-prinsip Yogyakarta yang di dalamnya berbunyi: Kita semua memiliki kesamaan hak asasi manusia. Apapun orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, kebangsaan, ras/etnisitas, agama, bahasa dan status lain yang kita sandang, kita semua memiliki hak-hak asasi manusia (HAM) tanpa boleh disertai dengan diskriminasi. Secara global dan universal, keberadaan kaum LGBT ini
  • 4. bukanlah hal yang luar biasa, karena mereka ada sama halnya seperti masyarakat pada umumnya. Dan mereka juga bisa bekerja di bidang apapun yang mereka bisa bila diberi kebebasan yang setara. Sikap mereka akan tergantung seutuhnya pada tindakan dan perlakuan orang lain terhadapnya. Terlepas dari keberagaman gender dan seksualitas tersebut, mereka tetaplah manusia. Dan untuk respon dan tindakan kita, kembali pada diri kita masing-masing untuk menerima atau tidak keberadaan mereka di sekitar kita. Keberagaman yang terjadi di sekitar kita tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, memungkinkan sekali untuk mengelola keberagaman tersebut menjadi sesuatu hal yang berdampak positif. Adanya perbedaan persepsi, keyakinan, budaya dan perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya keberagaman itu pun perlu dimanfaatkan supaya memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dan perbaikan. Persatuan dan kesatuan di sebuah negara yang beragam dapat diciptakan salah satunya dengan perilaku masyarakat yang menghormati keberagaman bangsa dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman tersebut. Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi sejati didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, dan keyakinan, serta keikhlasan sesama apa pun agama, suku, golongan, ideologi atau pandangannya. OLEH: HILDEGARDIS NAI ULU (Alumni Universitas Nusa Cendana Kupang) KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR