Tugas resume Kimia Erdin membahas tentang asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen tersebut menjelaskan sifat, jenis, dan peranan penting asam dan basa, seperti dalam industri, makanan, obat-obatan, dan proses kimia lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara mengetahui sifat asam atau basa suatu zat menggunakan skala pH dan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, jenis-jenis asam dan basa, serta garam. Teori asam-basa meliputi teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Asam dan basa dibedakan berdasarkan jumlah ion H+/OH- yang dilepaskan, rumus kimia, dan kekuatan. Garam dibentuk dari reaksi antara asam dan basa, dan contohnya adalah garam dapur. Identifikasi asam, basa, dan
Dokumen ini membahas tentang pengertian asam dan basa, sifat dan ciri asam dan basa, teori-teori asam basa, serta klasifikasi jenis asam dan basa. Asam didefinisikan sebagai zat yang berasa masam dan membebaskan ion H+ dalam air, sedangkan basa adalah zat yang berasa pahit dan membebaskan ion OH-. Terdapat berbagai teori untuk menjelaskan sifat asam dan basa, serta klasifikasi berdasark
Dokumen tersebut menjelaskan tentang klasifikasi zat asam, basa, dan garam. Asam dapat menghasilkan ion hidrogen dan memiliki rasa asam, sedangkan basa dapat menghasilkan ion hidroksida dan memiliki rasa pahit. Garam terbentuk dari reaksi antara asam dan basa. Asam, basa, dan garam dapat diidentifikasi menggunakan indikator seperti lakmus. Indikator universal digunakan untuk menentukan skala ke
1. Dokumen tersebut membahas tentang asam-basa, garam, dan indikator asam-basa, termasuk sifat, contoh, dan penggunaannya.
2. Asam akan memberi warna merah pada lakmus, sedang basa akan memberi warna biru.
3. Reaksi netralisasi antara asam dan basa berguna untuk menetralkan kelebihan asam maupun basa dalam tubuh atau lingkungan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asam, basa, dan garam. Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen di dalam air, contohnya asam asetat dan asam sitrat. Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida di dalam air, contohnya natrium hidroksida. Garam terbentuk dari reaksi netralisasi antara asam dan basa, contohnya garam dapur yang terbentuk dari reaksi asam
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa, termasuk tujuan pembelajaran mengenai asam basa, uji kertas lakmus, reaksi yang terjadi ketika telur direndam dalam cuka, reaksi ionisasi asam dan basa, serta contoh bahan kimia asam dan basa beserta kegunaannya.
Materi Presentasi Kimia untuk anak SMP Kelas VII, yang sudah saya susun secara detail dan menarik, sehingga mudah untuk dipelajari sendiri.
Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Dokumen ini membahas tentang teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion H+ dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion OH-. Contoh reaksi ionisasi asam dan basa juga disebutkan beserta contoh senyawanya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian larutan penyangga atau buffer yang merupakan campuran antara asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga mampu mempertahankan pHnya meski ditambahkan sedikit asam atau basa. Ada dua jenis larutan penyangga yakni yang mengandung asam lemah dan garamnya, serta yang mengandung basa lemah dan garamnya.
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan kisaran pHnya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan rumus yang melibatkan tetapan ionisasi, jumlah mol asam/basa lemah, dan jumlah
Bab V membahas tentang kesetimbangan asam basa. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, yaitu teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Teori-teori tersebut mendefinisikan asam dan basa berdasarkan ion hidrogen yang dilepaskan/diterima, atau kemampuan untuk menerima/melepaskan elektron. Dokumen juga membahas tentang konsep pH, larutan penyangga, hasil kali kelarutan
Dokumen tersebut membahas konsep asam dan basa, termasuk teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis tentang asam dan basa. Juga dibahas sifat larutan asam dan basa, penentuan pH larutan asam dan basa kuat maupun lemah, serta konsep derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam dan basa lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan asam, basa, dan garam. Secara singkat, asam akan memberikan ion H+ dalam larutan dan memiliki rasa masam, sedangkan basa akan memberikan ion OH- dalam larutan dan memiliki rasa pahit. Garam dapat terbentuk dari kombinasi asam dan basa, dan sifat larutannya dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung jenis asam dan basa pembentuknya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asam, basa, dan garam. Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen di dalam air, contohnya asam asetat dan asam sitrat. Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida di dalam air, contohnya natrium hidroksida. Garam terbentuk dari reaksi netralisasi antara asam dan basa, contohnya garam dapur yang terbentuk dari reaksi asam
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa, termasuk tujuan pembelajaran mengenai asam basa, uji kertas lakmus, reaksi yang terjadi ketika telur direndam dalam cuka, reaksi ionisasi asam dan basa, serta contoh bahan kimia asam dan basa beserta kegunaannya.
Materi Presentasi Kimia untuk anak SMP Kelas VII, yang sudah saya susun secara detail dan menarik, sehingga mudah untuk dipelajari sendiri.
Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Dokumen ini membahas tentang teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion H+ dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion OH-. Contoh reaksi ionisasi asam dan basa juga disebutkan beserta contoh senyawanya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian larutan penyangga atau buffer yang merupakan campuran antara asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga mampu mempertahankan pHnya meski ditambahkan sedikit asam atau basa. Ada dua jenis larutan penyangga yakni yang mengandung asam lemah dan garamnya, serta yang mengandung basa lemah dan garamnya.
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan kisaran pHnya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan rumus yang melibatkan tetapan ionisasi, jumlah mol asam/basa lemah, dan jumlah
Bab V membahas tentang kesetimbangan asam basa. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, yaitu teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Teori-teori tersebut mendefinisikan asam dan basa berdasarkan ion hidrogen yang dilepaskan/diterima, atau kemampuan untuk menerima/melepaskan elektron. Dokumen juga membahas tentang konsep pH, larutan penyangga, hasil kali kelarutan
Dokumen tersebut membahas konsep asam dan basa, termasuk teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis tentang asam dan basa. Juga dibahas sifat larutan asam dan basa, penentuan pH larutan asam dan basa kuat maupun lemah, serta konsep derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam dan basa lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan asam, basa, dan garam. Secara singkat, asam akan memberikan ion H+ dalam larutan dan memiliki rasa masam, sedangkan basa akan memberikan ion OH- dalam larutan dan memiliki rasa pahit. Garam dapat terbentuk dari kombinasi asam dan basa, dan sifat larutannya dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung jenis asam dan basa pembentuknya.
Siswa melakukan praktikum untuk mengetahui indikator asam basa alami menggunakan pH meter. Mereka mengukur pH dari air mineral, deterjen, air accu, dan urin untuk menentukan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Berdasarkan hasil pengukuran, air mineral netral, deterjen basa, sedangkan air accu dan urin bersifat asam.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengujian sifat asam dan basa beberapa senyawa organik menggunakan kertas lakmus dan pengukuran pH. Senyawa yang diuji adalah alkohol, glukosa, fruktosa, asam asetat, dan asam sitrat. Hasilnya menunjukkan semua senyawa kecuali alkohol bersifat asam dengan pH kurang dari 7.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang asam, basa, dan garam. Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam air, dan dapat merusak jaringan. Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida negatif ketika larut dalam air, dan terasa pahit. Garam dihasilkan dari reaksi antara asam dan basa, dan tidak mengubah warna lakmus. Kertas lakmus digunakan untuk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai analisis asam cuka. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi asam asetat, sifat kimia dan reaksi kimianya, serta metode produksi asam asetat melalui karbonilasi metanol.
1. Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion Hidrogen di dalam air dan memberikan rasa asam. Contoh asam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah asam sitrat pada jeruk, asam laktat pada susu, dan asam etanoat pada cuka.
2. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion hidroksida di dalam air. Contoh basa adalah NaOH.
3. Asam dan basa dapat bereaksi memb
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam, basa, dan garam. Asam didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam air, sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida. Garam terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa dan terdiri dari kation dan anion.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam, basa, dan garam. Asam didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam air, sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida. Garam terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa dan terdiri dari kation dan anion. Berbagai contoh asam, basa, dan garam pun dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam, basa, dan garam. Asam didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam air, sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida. Garam terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa dan terdiri dari kation dan anion.
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMIEmirSyarif
Ìý
Asam dan basa
1. TUGAS RESUME
KIMIA
NAMA :ERDIN
STAMBUK :L 131 12 1
PRODI :KEHUTANAN
2. 1.Asam
Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia
asam selalu mengandung atom hidrogen. Tahukah kamu perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik
positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan
keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat
dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik.
Tahukah kamu apa bedanya? Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat
di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka
asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
2. Basa (Hidroksida)
Jika kamu mencuci tangan dengan sabun, apa yang kamu rasakan pada tanganmu? Dalam keadaan
murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti
deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida
(OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus
kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti
kata hidroksida.
3. ASAM DAN BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
A. Asam
Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan
salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata
asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara
kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa
asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada
makanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di
dalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi
membunuh kuman.
1. Sifat Asam
Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau
tidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh asam
tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.
a. Rasa Asam
Pernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuat
acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam
masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut
tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita
kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia
adalah asam asetat (asam etanoat).
b. Mengubah Warna Indikator
4. Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah
warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya
akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa
senyawa asam. Dengan menggunakan indicator.
Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi
merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah
.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam
dapat melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu
menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik.
Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar
listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam
sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas
hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan
contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan
gas hydrogen dan senyawa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu
Garam + Gas Hidrogen
Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang
5. sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu
disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.
2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam
kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah
ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang
banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna
dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikit
menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan).
Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut
dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut,
konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutan
encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk
menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).
3. Peranan Asam dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan,
antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak,
plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu. Selain itu,
terdapat beberapa asam organic yang digunakan sebagai pengawet
makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam
benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.
Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga
6. dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah
satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir – akhir ini menimbulkan
masalah lingkungan yang serius.
Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa
kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut
dalam pelarut tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai
suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga
disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar
volume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah
atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkat
seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya.
B. Basa
Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah
bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk
ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa
basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita
gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari
berikut ini.
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Apa yang kamu rasakan ketika kamu memegang sabun? Mengapa
7. sabun terasa licin ketika disentuh? Rasa licin pada sabun disebabkan
oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun
adalah natrium hidroksida.
Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi,
kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa
atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena
basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi
dan terbakar.
b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan
indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus
biru akan tetap berwarna biru.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar
listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam
air.
d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat
suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita
miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah
menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan
membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan
8. (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan
dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat
Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq)
+ H2SO4 (aq)
CaSO4 (aq)
+ 2H2O (l)
Tahukah kamu, mengapa pada tanah gambut sebelum ditanami
terlebih dahulu diberi kaur? Kapur merupakan salah satu contoh dari
basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet obat sakit
mag terbuat dari basa magnesium hidroksida, mengapa? Konsentrasi
asam lambung yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan memakan
obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat
dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya.
Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang
dapat menetralkan asam.
Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,
basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu
sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh,
pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium
hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.
9. Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan
debu.
2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan
basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni
ataupun larutannya) sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa
kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan
kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai
basa lemah.
Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita
menggunakan nama kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan
kalium hidroksida (KOH).
3. Peranan Basa dalam Kehidupan
Coba amati lingkungan sekitarmu! Adakah benda – benda yang
mengandung basa? Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di
rumah maupun di industri.
Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat
dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka
bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita
sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang.
Baking soda merupakan suatu basa.
10. C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut
termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat
keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan
indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa.
Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya.
Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7
menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam
memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0,
maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat
mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa
basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai
14, tingkat kebasaannya semakin kuat. Sekarang kamu mengetahui mengapa
kita mengenal asam kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.
D. Indikator
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, larutan asam dan basa akan
memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan indicator. Indikator
adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan indicator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa.
Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam
atau basa. Beberapa indicator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada
juga beberapa indicator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus
11. karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus,
yaitu lakmus merah dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna
merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi,
larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan
larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indicator. Salah satu
tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indicator adalah tanaman bunga
hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga
hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru
apabila ditanam di tanah yang terlalu asam.
Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indicator pH.
Syarat dapat tidaknya suatu zat ddijadikan indicator asam basa adalah
terjadinya perubahan warna apabila suatu indicator diteteskan pada larutan
asam dan larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu
digunakan dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat
pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi.
Berikut adalah indicator pH yang sering kita gunakan di laboratorium.
Indikator tersebut menunjukkan perubahan warna lerutan pada rentang pH
tertentu.
No Nama Indikator
Range pH
Perubahan Warna
1. Fenoftalein
12. 8,3 – 10
Tak berwarna – Merah Muda
2. Metil Oranye
3,2 – 4,4
Merah – Kuning
3. Metil Merah
4,8 – 6,0
Merah – Kuning
4. Bromtimol biru
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
5. Metil biru
10,6 – 13,4
Biru – Ungu
Salah satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah
indicator universal. Indikator universal adalah indicator yang terdiri atas
berbagai macam indicator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH
1-14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada juga yang berupa
kertas. Paket indicator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna
standar untuk pH 1-14.
Cara menggunakan indicator universal adalah sebagai berikut :
1. Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai
pH-nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki.
13. 2. Amati perubahan warna yang terjadi
3. Bandingkan perubahan warna dengan warna standar
Contoh Asam:
1. Asam Cuka ==> dibuat untuk masakan
2. Air Keras ==> pada baterai karena dari asam sulfat
3. Asam lambung ==> untuk membantu mencerna makanan yg kita makan. merupakan asam
klorida
4. Asam sitrat==> banyak terdapat pada makanan dan minuman terutama yg kemasan, juga ada
pada agar2, untuk menambah rasa dan juga keasaman
5. dll
Contoh Basa:
1. Semua sabun dan shampoo
2. soda api
3. soda kue, dll
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.
Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya
mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber,
Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC
dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih
rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap
tahunnya.
NaOH
NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet,
serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan
hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. Kelarutan
mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Titik leleh 318°C serta titik
didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1 molekul air (Daintith, 2005).
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk
ion natrium dan hidroksida (Keenan dkk., 1989).
14. Aldehid dan keton sebagai senyawa karbonil
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus
karbonil – sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang sederhana
jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang
terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil – seperti yang bisa ditemukan misalnya
pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Keton adalah zat sisa metabolisme tubuh ketika tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber utama
energinya. Ketika tubuh kekurangn glukosa (karbohidrat) misalnya ketika orang sedang puasa,
maka tubuh akan memanfaatkan cadangan energi yg tersimpan di dlm tubuh. Cadangan energi
yg biasa dipakai diperoleh dari pemecahan protein otot. Pada akhir tahap metabolisme protein
terbentuk zat sisa yg dinamakan keton.
Tidak ada yg berbahaya dgn hasil lab. keton negatif. Yg berbahaya justru kalo keton positif,
karena itu tandanya tubuh sedang kekurangan energi. Sealain itu, keton yg berlebihan didalam
tubuh dapat meningkatkan kadar keasaman darah yg mengakibatkan berbagai yal buruk bagi
tubuh.
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menkjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan
dihidroksiaseton
• Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
- Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
- Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan madu.
- Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan kita.
Polisakarida
Polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul
polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal,
tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi, polisakarida yang dapat larut dalam
air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya
• Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida. Kegunaan hidrokarbon
pada polisakarida dalam bidang pangan seperti beras, pati, jagung, dll.