Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembangunan modal insan bagi kemajuan negara. Strategi utamanya termasuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan, memperkukuh penyelidikan ilmiah, membangun masyarakat berbudaya dan bermoral, serta memperkasa kaum muda dan wanita. Rakyat semua lapisan diharapkan bekerjasama dalam merealisasikan visi pembangunan modal insan berkualiti.
Pelan Integriti Nasional (PIN) merupakan pelan induk yang bertujuan meningkatkan integriti di kalangan semua sektor masyarakat dan negara melalui 8 strategi utama yang meliputi keluarga, komuniti, masyarakat sivil, sosio-budaya, agama, ekonomi, politik dan pentadbiran. PIN bermatlamat merealisasikan aspirasi Wawasan 2020 untuk membentuk masyarakat Malaysia yang berintegriti.
Dokumen ini membahas tentang latar belakang, tujuan, struktur organisasi, dan kerjasama politik dan ekonomi ASEAN. ASEAN didirikan pada 1967 oleh 5 negara untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan keamanan regional. ASEAN kini terdiri dari 10 negara dan bekerja untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015.
Pembinaan dan pembentukan umat Islam pertama di Mekkah dilakukan melalui dua tahap dakwah oleh Nabi Muhammad saw, yakni secara diam-diam selama tiga tahun dan secara terbuka selama sepuluh tahun. Walaupun mendapat tentangan dari puak Quraisy, dakwah Nabi saw terus berjalan hingga berhasil membentuk umat Islam pertama di Mekkah.
Pembangunan insan melibatkan beberapa aspek penting seperti keagamaan, ilmu, jati diri dan kemanusiaan. Aspek keagamaan seperti amanah, ikhlas dan tanggungjawab mampu membentuk sahsiah insan. Ilmu pula dapat membangunkan modal insan, melahirkan insan bermoral dan menjadikan seseorang dihormati. Jati diri seperti amanah, bijak dan cergas membentuk identiti seseorang. Manak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masyarakat Jahiliah sebelum kedatangan Islam terdiri daripada masyarakat Badwi nomadik dan masyarakat Hadari bandar yang tidak memiliki sistem pemerintahan teratur. Masyarakat ini dipengaruhi oleh berbagai kerajaan seperti Kerajaan Ma'in, Saba', dan Himyar.
Dokumen tersebut membahas tentang Mad Asli atau Mad Tabi'e, yaitu pemanjangan huruf alif, wau, dan ya' secara alami sebanyak 2 harakat tanpa dipengaruhi sebab apapun. Mad Asli ditemukan pada kondisi wasal dan waqaf, hanya waqaf, atau hanya wasal serta di awal beberapa surah Al-Quran. Mad Asli Mutlaq merujuk pada Mad Asli pada umumnya yang panjangnya 2 harakat terlepas dari
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Dokumen ini membahas pedoman keserasian vokal dalam bahasa Melayu. Terdapat 18 pola keserasian vokal utama yang melibatkan dua huruf vokal terakhir dalam kata dasar, dan beberapa pengecualian untuk kata pinjaman dari bahasa Jawa dan Inggris.
Dokumen tersebut membahas konsep nasionalisme dan bagaimana semangat nasionalisme ditonjolkan dalam sajak-sajak karya penyair-penyair Malaysia seperti Usman Awang. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa nasionalisme meliputi perasaan cinta terhadap bangsa, bahasa, budaya, dan negara. Dokumen juga menganalisis puisi "Tanah Air" karya Usman Awang yang menonjolkan perasaan cinta dan ikatan yang
Dokumen tersebut membahas tentang gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra seperti metafora, simile, hiperbola, personifikasi, imejan, dan paradoks. Gaya-gaya tersebut merupakan susunan kata yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan tema dan persoalan dalam karyanya.
Pembinaan dan pembentukan umat Islam pertama di Mekkah dilakukan melalui dua tahap dakwah oleh Nabi Muhammad saw, yakni secara diam-diam selama tiga tahun dan secara terbuka selama sepuluh tahun. Walaupun mendapat tentangan dari puak Quraisy, dakwah Nabi saw terus berjalan hingga berhasil membentuk umat Islam pertama di Mekkah.
Pembangunan insan melibatkan beberapa aspek penting seperti keagamaan, ilmu, jati diri dan kemanusiaan. Aspek keagamaan seperti amanah, ikhlas dan tanggungjawab mampu membentuk sahsiah insan. Ilmu pula dapat membangunkan modal insan, melahirkan insan bermoral dan menjadikan seseorang dihormati. Jati diri seperti amanah, bijak dan cergas membentuk identiti seseorang. Manak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masyarakat Jahiliah sebelum kedatangan Islam terdiri daripada masyarakat Badwi nomadik dan masyarakat Hadari bandar yang tidak memiliki sistem pemerintahan teratur. Masyarakat ini dipengaruhi oleh berbagai kerajaan seperti Kerajaan Ma'in, Saba', dan Himyar.
Dokumen tersebut membahas tentang Mad Asli atau Mad Tabi'e, yaitu pemanjangan huruf alif, wau, dan ya' secara alami sebanyak 2 harakat tanpa dipengaruhi sebab apapun. Mad Asli ditemukan pada kondisi wasal dan waqaf, hanya waqaf, atau hanya wasal serta di awal beberapa surah Al-Quran. Mad Asli Mutlaq merujuk pada Mad Asli pada umumnya yang panjangnya 2 harakat terlepas dari
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Dokumen ini membahas pedoman keserasian vokal dalam bahasa Melayu. Terdapat 18 pola keserasian vokal utama yang melibatkan dua huruf vokal terakhir dalam kata dasar, dan beberapa pengecualian untuk kata pinjaman dari bahasa Jawa dan Inggris.
Dokumen tersebut membahas konsep nasionalisme dan bagaimana semangat nasionalisme ditonjolkan dalam sajak-sajak karya penyair-penyair Malaysia seperti Usman Awang. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa nasionalisme meliputi perasaan cinta terhadap bangsa, bahasa, budaya, dan negara. Dokumen juga menganalisis puisi "Tanah Air" karya Usman Awang yang menonjolkan perasaan cinta dan ikatan yang
Dokumen tersebut membahas tentang gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra seperti metafora, simile, hiperbola, personifikasi, imejan, dan paradoks. Gaya-gaya tersebut merupakan susunan kata yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan tema dan persoalan dalam karyanya.
Dokumen menjelaskan berbagai jenis teknik pengulangan dalam puisi seperti asonansi, aliterasi, epifora, responsi, anafora, repetisi, hiperbola, simile, sinkof, dan metafora beserta contohnya. Teknik-teknik ini melibatkan pengulangan bunyi vokal, konsonan, kata, frasa, atau kalimat dalam baris puisi untuk menciptakan ritme dan ekspresi.
Dokumen tersebut memberikan contoh berbagai gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan, termasuk diksi, ayat pendek, simile, hiperbola, peribahasa, repetisi, sinkof, dan anafora.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek gaya bahasa dalam puisi, termasuk diksi, frasa, unsur perbandingan, dan unsur pengulangan. Aspek-aspek ini memberikan keindahan bahasa dan meningkatkan mutu puisi. Dibahas pula berbagai jenis kata dan maknanya, seperti kata asing, dialek, sinkof, gandaan, onomatope, dan simbol. Warna, masa, alam, dan personifikasi juga dijelaskan maknanya
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang mengekspresikan perasaan dan ide melalui bahasa. Terdapat beberapa jenis majas seperti perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan meliputi personifikasi, metafora, dan hiperbola. Majas sindiran mencakup ironi dan sinisme. Majas penegasan seperti repetisi dan klimaks. Majas pertentangan antara lain antitesis dan paradoks.
Maaf, saya tidak dapat menjawab soalan 4 dengan lengkap kerana tiada pilihan jawapan yang diberikan. Sila berikan pilihan jawapan agar saya dapat memilih jawapan yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika dan apresiasi bahasa kebangsaan. Terdapat diskusi mengenai ragam bahasa formal dan tak formal, variasi bahasa seperti dialek daerah dan sosial, serta jenis-jenis laras bahasa seperti bahasa perniagaan, sastera, agama dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kurangnya kesantunan berbahasa dalam komunikasi pada masa kini. Faktor penyebabnya antara lain gangguan emosi, kurang pengetahuan tentang tatabahasa dan budaya, serta penilaian subjektif pihak yang mendengar. Saranannya adalah menggunakan cara sapaan dan bahasa yang sopan santun sesuai situasi.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis peribahasa dalam bahasa Melayu seperti simpulan bahasa, perumpamaan, pepatah, bidalan, perbilangan, lidah pendita, tamsil dan ibarat. Peribahasa-peribahasa tersebut memiliki makna yang berbeda dari arti harfiah kata-katanya dan berfungsi sebagai pedoman hidup dan nasihat bagi masyarakat.
Buku ini membahas metodologi pengajaran bahasa Arab dengan membahas beberapa bab seperti pengajaran fonetik, struktur kalimat, kosa kata, membaca, menulis, penilaian, dan media pengajaran. Buku ini juga menjelaskan definisi bahasa, karakteristik bahasa, dan ilmu linguistik yang relevan dengan pengajaran bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa Indonesia, termasuk aspek-aspek bahasa, fungsi bahasa, tujuan kemahiran bahasa, manfaat tambahan kemahiran bahasa, kesimpulan tentang pentingnya kemahiran berbahasa, kesalahan umum pemakaian bahasa lisan dan tulis, serta jenis-jenis pungtuasi dan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang peribahasa, termasuk definisi, cara memahami makna, proses terbentuknya, fungsi, dan jenis-jenis peribahasa seperti pepatah, perumpamaan, pemeo, dan ungkapan.
Makalah ini membahas tentang diksi dan penerapannya dalam karya ilmiah. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti pengertian diksi, jenis-jenis makna kata, perbedaan kata umum dan khusus, serta penerapan diksi dalam kalimat. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa dan kata yang tepat dalam menulis karya ilmiah.
Makalah ini membahas tentang majas, dimulai dari pengertian majas sebagai bentuk retorik yang menggunakan kata-kata secara kiasan untuk mempengaruhi pembaca. Terdapat empat jenis majas yang dijelaskan yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Majas perbandingan membandingkan dua objek seperti personifikasi, metafora, dan lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah bahwa dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pembagian tingkatan bahasa Bali berdasarkan sistem Sor-Singgih Basa Bali yang memperhatikan status sosial dan situasi pembicaraan.
Laporan penelitian ini membahas analisis gaya bahasa dalam puisi. Ia menjelaskan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia dan media untuk menciptakan karya sastra seperti puisi. Gaya bahasa dalam puisi meliputi pilihan kata, nada, struktur kalimat, dan makna. Majas juga penting untuk memberikan penekanan pada puisi. Laporan ini menyimpulkan bahwa gaya bahasa sangat penting d
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Assignment en azmi..gaya bahasa
1. 2.0 ASPEK GAYA BAHASA
Apabila sesebuah pengucapan dilontarkan atau dilantunkan, kita selalunya akan mendapati
terdapat satu bentuk ,rupa atau corak gaya bahasa yang akan digunakan oleh seseorang.
Begitulah juga apabila kita membaca atau mendengar. Selalunya gaya bahasa ini dilakukan
secara sedar atau tidak. Kebolehan gaya bahasa ini terletak pada sejauh mana seseorang
penutur atau penulis itu mahir dan cekap berbahasa. Di dalam bidang kesusasteraan, karya
puisi adalah karya yang begitu kaya dengan penggunaan gaya bahasa.
Orang-orang tua kita dahulu boleh dikatakan sebagai golongan yang memang cekap dan
mahir di dalam menggunakan gaya bahasa semasa mereka berkarya. Kemampuan mereka
menggunakan gaya bahasa yang indah sama ada semasa menulis atau bercakap tidak boleh
disangkal. Keindahan ini dapat kita lihat dalam karya-karya mereka yang diwarisi sehingga
kini seperti di dalam pantun, syair, gurindam, seloka, peribahasa dan sebagainya. Sebagai
contoh simpulan bahasa berhati batu yang bermaksud seseorang yang berperangai degil,
tolol dan tidak mendengar kata. Di sinilah dapat kita lihat betapa halusnya bahasa yang
digunakan oleh orang-orang tua dulu yang amat menjaga ketertiban dan kehalusan budi
bahasa di dalam kehidupan.
2.1 Definisi Gaya Bahasa
Menurut Kamus Dewan Edisi Keempat 2005, gaya dapat ditakrifkan sebagai sikap, kesukaan,
ketaksukaan dan cara berkelakuan yang menjadi cirri seseorang . Gaya dalam bidang
penghasilan karya bertulis ialah corak, bentuk, rupa atau pengetahuan tentang penggunaan
kata-kata dan penyusunan ayat. Gaya juga bermaksud satu cara menulis atau bercakap.
Bahasa pula adalah satu alat perhubungan dan terbina daripada kalimat-kalimat. Bloch &
Trager mendefinisikan bahasa sebagai salah satu sistem lambang-lambang pertuturan yang
2. arbitrari yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk berhubung. Manakala mengikut
Kamus Dewan Edisi Keempat 2005, bahasa ditakrifkan sebagai sistem lambang bunyi suara
yang dipakai sebagai alat perhubungan dalam satu kelompok manusia (antara seseorang
individu dengan individu yang lain). .
Oleh itu gaya bahasa dapatlah ditakrifkan sebagai cara penulis menggunkan bahasa sebagai
alat untuk menyampaikan pemikiran dan pandangan terhadap sesuatu tema atau persoalan
melalui karya mereka. Pendita Zaaba mentakrifkan gaya bahasa sebagai rupa susuk bahasa
yang dipakai apabila bercakap atau mengarang. Gaya bahasa juga dikatakan sebagai kekuatan
perbandingan yang dipakai di dalam sesuatu karya. Dengan itu dapatlah disimpulkan bahawa
gaya bahasa merupakan satu corak, bentuk kata-kata dan penyusunan kalimat yang digunakan
sewaktu berhubung diantara satu sama lain secara lisan mahupun tulisan.
Semua pengarang atau penulis akan mencuba sebaik mungkin untuk mencari satu gaya
bahasa yang terbaik sebagai satu cara untuk menarik minat pembaca dalam menghasilkan
satu karya yang hebat. Oleh itu, apabila kita membaca apa jua bentuk tulisan, kita pasti akan
tersua dengan pelbagai gaya bahasa yang cuba digunakan. Cara bagaimana gaya bahasa
digunakan merupakan satu kekuatan berkarya bagi seseorang pengarang. Gaya bahasa ini
dapatlah diibarat sebagai perencah atau penambah perisa untuk menyedapkan sesuatu
makanan yang dimasak.
2.2 Jenis-jenis Gaya Bahasa.
Secara umumnya gaya bahasa dapatlah dibahagikan kepada empat jenis iaitu:
2.2.1- Gaya bahasa perbandingan
2.2.2- Gaya bahasa sindiran
2.2.3- Gaya bahasa penegasan
3. 2.2.4- Gaya bahasa pertentangan
2.3 Gaya Bahasa di dalam Peribahasa
Gaya-gaya bahasa di dalam peribahasa adalah seperti:
2.3.1- Diksi
2.3.2- Simili
2.3.3- Metafora
2.3.4- Personafikasi
2.3.5- Hiperbola
2.3.6- Perlambangan
2.3.7- Inversi
2.3.1 Diksi
Diksi bermaksud pemilihan atau penggunaan kata yang tepat dan berkesan untuk
mengungkan idea, peristiwa dan lain-lain secara bertulis ataupun lisan. Penulis atau pencipta
peribahasa ini akan memilih kata-kata yang sesuai dengan tema dan persoalan, latar, watak,
mesej yang ada pada ketika peribahasa itu diungkapkan. Sewaktu mencipta peribahasa,
penulis akan merujuk pada persoalan semasa yang berlaku ketika itu. Contohnya apabila
bercakap tentang adat yang mesti dijaga walau apapun yang terjadi. Antara peribahasa yang
berkaitan dengan adat ialah:
a) Dek sukar berkampuh ijuk, nan adat diturut juga. Ertinya: adat yang tidak boleh
ditinggalkan walaupun hidup melarat.
b) Di manabumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ertinya: hendaklah menurut adat dan
aturan tempat yang kita diami.
4. Begitulah juga apabila persoalan, watak atau mesej lain yang dipilih. Kata-kata yang dipilih
itu selalunya akan bersesuaian serta sedap didengar supaya orang yang mendengar tidak
akan terasa hati dan dapat memahami tujuan atau maksud pengungkap peribahasa tersebut.
2.3.2- Simili
Perbandingan yang digunakan oleh penulis bagi menyatakan sesuatu perkara dimana ia
digunakan secara jelas untuk mengungkapkan peribahasa itu. Kata-kata yang biasa digunakan
adalah seperti bagai, umpama, ibarat dan sebagainya. Contohnya seperti:
a) Dicecah orang bagai garam. Ertinyaperempuan yang baru sahaj berkahwin lalu
bercerai.
b) Diidam seperti babi lemak. Ertinya dendam yang tidak habis.
c) Didului bak melanting babi. Ertinya mendului membuat sesuatu pekerjaan itu,
kadang-kadang berhasil baik.
d) Dikembar seperti benang. Ertinya perempuan yang menduakan suaminya.
e) Diluar bagai madu, di dalam bagai empedu. Ertinya lahirnya baik, batinnya jahat.
f) Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau. Ertinya orang pendiam yang
tangkas bekerja dan berfikir.
2.3.3- Metafora
Perbandingan secara langsung di antara satu benda dengan benda yang lain yang ada sifat
kesamaannya. Misalnya, matahari disifatkan sebagai raja siang. Bulan dikatakan sebagai
dewi malam. Pemilihan kata yang digunakan akan menjadi makna yang lain daripada makna
yang tersurat. Ia dalah gabungan antara kata konkrit dan abstrak. Ia berfunggsi untuk
menggerakkan imaginasi pembaca. Contohnya seperti:
5. a) Diam penggali berkarat. Penggali dibandingkan sebagai ilmu.
b) Diam-diam lepu. Lepu dibandingkan sebagai musuh yang pendiam.
c) Di bawah ketiak orang. Ketiak orang dibandingkan sebagai kekuasaan orang.
2.3.4- Personafikasi
Memberi watak manusia kepada yang bukan manusia. Misalnya, daun kelapa yang disifatkan
sebagai manusia yang boleh melambai, menggamit, bersiul dan sebagainya. Lalu ditulis
sebagai daun nyiur melambai-lambai, daun kelapa menggamit manja dan sebagainya.
a) Di mana bunga kembang, disitu kumbang banyak. Bunga kembang dimaksudkan
sebagai gadis dan kumbang pula dibandingkan sebagai anak-anak muda.
b) Di mana buah masak, di situ burung banayk tampil. Buah masak diibaratkan sebagai
kesenangan dan burung pula sebagai orang.
c) Di mana kayu bengkok,di sanalah musang meniti. Musang dalam peribahasa ini
bermaksud pencuri.
d) Di mana kelintung berbunyi, di situ kerbau tinggal diam. Kerbau di smakan sebagai
rakyat jelata.
2.3.5- Hiperbola
Hiperbola juga bermaksud bahasa yang melampau-lampau atau bahasa besar. Perkataan ini
juga berasal dari perkataan Latin ballein (yang bermaksud melemparkan), iaitu satu gaya
bahasa yang cuba menunjukkan atau membesar-besarkan ataupun melebih-lebihkan sesuatu
perkara atau benda. Contohnya: darah mengalir menganak sungai (yang hendak
diibaratkan ialah darah yang mengalir terlalu banyak sehingga penuh anak-anak sungai), air
yang melimpah-ruah", kilat sambar-menyambar, hancur lebur dan sebagainya. Ia
berfungsi untuk memukau pembaca.
6. a) Dikerkah dia menampar pipi, dibakat dia melilit punting. Ertinya tidak mahu
mendiamkan diri terhadap perlakuan yang tidak baik.
b) Dikulum menjadi manikam, dimuntahkan menjadi sekam. Ertinya diam itu lebih baik
dari berkata-kata.
c) Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu. Ertinya jika hendak mencari isteri,
menantu atau pegawai hendaklah diusul periksa betul-betul jangan tersalah pilih.
2.3.6- Perlambangan
Perlambangan bermaksud symbol yang membawa makna tertentu. Di dalam peribahasa
sememangnya perkataan-perkataan yang digunakan membawa makna yang tertentu.
Contohnya seperti penggunaan madu yang bermaksud sesuatu yang baik dan hempedu pula
pastinya membawa maksud jahar. Begitu juga dengan perkataan bunga dan kumbang di mana
bunga pasti bermaksud perempuan atau wanita dan kumbang pula bermaksud anak muda atau
lelaki.
2.3.7- Inversi
Ia merupakan gaya bahasa pembalikan penyusunan kata dalam satu-satu kalimat. Bahagian
yang penting (predikat) mendahului cerita. Dalam istilah lama (isyilah Zaaba), ia dikenali
sebagai ayat kena buat atau ayat pasif. Misalnya: Air itu diminum oleh saya, buku tadi
dibeli oleh ibuku, Gambar yang cantik ini dilukis oleh adik saya dan lain-lain lagi. Ia
bertujuan untuk menimbulkan kelainan penyebutan atau pengucapan bunyi. Contohnya
seperti ditambat tidak bertali, ditatng di anak lidah, ditebuk tikus, ditelan tak sengkang dan
banyak lagi.
7. Penutup
Semua pengarang atau penulis pasti akan mencuba sebaik mungkin untuk mencari satu gaya
bahasa yang terbaik sebagai satu cara untuk menarik minat pembaca dalam menghasilkan
satu karya yang hebat. Oleh itu, apabila kita membaca apa jua bentuk tulisan, kita pasti akan
tersua dengan pelbagai gaya bahasa yang cuba digunakan. Cara bagaimana gaya bahasa
digunakan merupakan satu kekuatan berkarya bagi seseorang pengarang. Gaya bahasa ini
dapatlah diibarat sebagai perencah atau penambah perisa untuk menyedapkan sesuatu
makanan yang dimasak.
8. RUJUKAN
Abdullah Hussain. (2004). Kamus istimewa peribahasa Melayu. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
Ahmad Fuad Mat Hassan & Zaitul Azma Zainon Hamzah (2010). Pengkategorian peribahasa
Melayu berdasarkan Aspek Nilai dan Pemikiran: Satu Analisis Pragmatik. Selangor:
Universiti Putra Malaysia.
Aripin Said (1992). Peribahasa dan Pembangunan Masyarakat. Kuala Lumpur: Pelita Bahasa,
Disember 1992: hlm. 46-47
Asmah Hj. Omar (1986). Bahasa dan Alam Pemikiran Melayu. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
Indrawati Zahid (1998). Peribahasa Melayu: Satu Klasifikasi yang Tiada Penentu. Kuala
Lumpur: Jurnal Dewan Bahasa, Jilid 42, (11): hlm. 978-984.