Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai gas karbon dioksida dan penyerapannya oleh tanaman pohon. Pertama, dijelaskan definisi emisi karbon dioksida dan sumber-sumber emisinya seperti transportasi, pembakaran, dan proses industri. Kedua, dibahas mengenai kemampuan beberapa jenis tanaman seperti trembesi dan akasia untuk menyerap karbon dioksida hingga ribuan kg per tahun melalui proses f
Dokumen ini membahas proses pengolahan minyak bumi dan batu bara menjadi berbagai produk bahan bakar dan non-bahan bakar. Minyak bumi diolah melalui distilasi bertingkat untuk menghasilkan produk seperti LPG, bahan bakar penerbangan, bensin, solar, pelumas, lilin, dan aspal. Batu bara diolah menjadi gas, cairan hidrokarbon, atau bahan bakar cair melalui proses seperti gasifikasi, Fisher Tropsch
Dokumen tersebut membahas tentang pemanasan global dan penyebabnya. Pemanasan global terjadi akibat aktivitas manusia yang meningkatkan gas rumah kaca seperti CO2, metan, dan N2O di atmosfer, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Gas-gas ini menyerap panas matahari dan menaikkan suhu bumi.
The document is a manifesto arguing that leaders are developed through collaboration, feedback, risk-taking, self-awareness, and willingness to change. It states that emerging leaders want to excel at work while also engaging with family and community. The manifesto criticizes past support as being compartmentalized and argues that a new integrated approach is needed to provide assessment, collaboration, networking, learning, and individualized support to help leaders achieve greater impact and satisfaction.
This document discusses 2-D plotting in MATLAB. It introduces 2-D plotting and its uses, including for data analysis and visualization. It provides an example coding for plotting two functions simultaneously. The output shows the variation of quantities over time. Applications of 2-D plotting include building custom interfaces, improving code quality, and integrating algorithms with other languages and applications like Excel.
Diario de AlmerÃa - AndalucÃa se queda a la cola en empleo universitarioEAE Business School
Ìý
ArtÃculo en el Diario de AlmerÃa que hace referencia al informe publicado por EAE Business School sobre el paro en la población con estudios universitarios y posgrados.
MYTHS & FACTS ABOUT SWINE FLU
As the cases of swine flu
re-surfacing across the Country,
it is important to demolish
myths about the disease and
adopt the right ways to deal
with its threat.
Tatiana Leonova is a Russian national currently living in the Netherlands. She has a PhD in mathematical modeling from Eindhoven University of Technology, where she researched film blowing modeling. She has over 8 years of experience applying mathematical modeling and numerical methods to industrial projects. Her areas of expertise include mathematical modeling, numerical methods, optimization, and data analysis. She is proficient in MATLAB and seeks new opportunities in modeling and data analysis.
AndrewWagar-Letter of Recommendation-Research AssistantAndrew Wagar
Ìý
Mr. Wagar is an excellent candidate being recommended for a position. He impressed his professor with his enthusiasm, critical thinking, and strong academic performance in class. As a research assistant, he successfully completed all tasks to a high quality beyond expectations. Mr. Wagar is smart, hard working, and his knowledge and dedication to his work will enable him to shine in business. The professor strongly recommends Mr. Wagar for the position.
Scaling Social Media: Challenges and OpportunitiesHelpSocial
Ìý
A highly efficient and public support channel, executing social care can deliver dramatic payoffs across your organization, such as improved sales performance and increased brand loyalty. Flooded with analyst and industry report, quotes, and stats, businesses hear all too often that social media must become part of their service strategy. Unfortunately, within the contact center, social media can often be seen as controversial and unchartered territory and is often given lower priority. Learn from real-world examples and businesses that have successfully operationalized social media customer service and find out how to integrate social into your overall omnichannel roadmap.
Costumes, props, techniques and settings are used to establish hierarchy, purpose, location and time period in the production of Henry V in the small Globe theater. Costumes distinguish social classes and nationalities. Props like a frying pan or sword indicate a character's role. Techniques like a "primitive hamster wheel" allow actors to appear to run in place. Sets use trees, sand, mud or grass to represent different locations given the bare stage of the Globe.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Ìý
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
MYTHS & FACTS ABOUT SWINE FLU
As the cases of swine flu
re-surfacing across the Country,
it is important to demolish
myths about the disease and
adopt the right ways to deal
with its threat.
Tatiana Leonova is a Russian national currently living in the Netherlands. She has a PhD in mathematical modeling from Eindhoven University of Technology, where she researched film blowing modeling. She has over 8 years of experience applying mathematical modeling and numerical methods to industrial projects. Her areas of expertise include mathematical modeling, numerical methods, optimization, and data analysis. She is proficient in MATLAB and seeks new opportunities in modeling and data analysis.
AndrewWagar-Letter of Recommendation-Research AssistantAndrew Wagar
Ìý
Mr. Wagar is an excellent candidate being recommended for a position. He impressed his professor with his enthusiasm, critical thinking, and strong academic performance in class. As a research assistant, he successfully completed all tasks to a high quality beyond expectations. Mr. Wagar is smart, hard working, and his knowledge and dedication to his work will enable him to shine in business. The professor strongly recommends Mr. Wagar for the position.
Scaling Social Media: Challenges and OpportunitiesHelpSocial
Ìý
A highly efficient and public support channel, executing social care can deliver dramatic payoffs across your organization, such as improved sales performance and increased brand loyalty. Flooded with analyst and industry report, quotes, and stats, businesses hear all too often that social media must become part of their service strategy. Unfortunately, within the contact center, social media can often be seen as controversial and unchartered territory and is often given lower priority. Learn from real-world examples and businesses that have successfully operationalized social media customer service and find out how to integrate social into your overall omnichannel roadmap.
Costumes, props, techniques and settings are used to establish hierarchy, purpose, location and time period in the production of Henry V in the small Globe theater. Costumes distinguish social classes and nationalities. Props like a frying pan or sword indicate a character's role. Techniques like a "primitive hamster wheel" allow actors to appear to run in place. Sets use trees, sand, mud or grass to represent different locations given the bare stage of the Globe.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Ìý
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang emisi gas buang dari motor bakar torak dan dampaknya terhadap lingkungan hidup. Ia menjelaskan berbagai sumber emisi gas buang, penyebabnya, dampaknya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, serta solusi untuk mengurangi emisi seperti meningkatkan efisiensi mesin kendaraan dan menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Makalah ini membahas cara untuk mencegah pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa cara yang dianjurkan adalah menjadi vegetarian untuk mengurangi emisi metana dari peternakan, menanam pohon untuk menyerap karbon, bepergian secara ramah lingkungan, membeli barang organik, dan mendaur ulang sampah. Semua usaha ini penting untuk mengurangi dampak pemanasan global seperti kenaikan suhu dan permukaan laut s
Makalah ini membahas cara untuk mencegah pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui berbagai tindakan seperti menjadi vegetarian, menanam pohon, berpergian ramah lingkungan, membeli makanan organik, dan mendaur ulang sampah. Pemanasan global diakibatkan oleh aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan klorofluorokarbon di atmosfer bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pelajaran, evaluasi, dan tugas yang terkait dengan topik pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan iklim beserta dampaknya bagi lingkungan dan kehidupan.
Makalah ini membahas tentang pemanasan global, termasuk pengertian, hubungan dengan efek rumah kaca, penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasinya. Pemanasan global diakibatkan oleh peningkatan gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang disebabkan aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Dampaknya meliputi kenaikan suhu dan muka air laut, perubahan cuaca ekstrem, dan kerusakan ek
Penelitian ini mengenai metode penelitian yang dilakukan untuk menganalisis kemampuan hutan kota di Universitas Brawijaya dalam menyerap emisi karbon dioksida. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan mengumpulkan data primer seperti jumlah dan jenis pohon serta survey jumlah kendaraan, dan data sekunder dari studi literatur. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung kemampuan penyerapan CO2 oleh pohon dan em
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ruang terbuka hijau di lingkungan Universitas Brawijaya. Ia menjelaskan latar belakang permasalahan yang terjadi akibat berkurangnya ruang hijau dan meningkatnya polusi udara di kampus. Dokumen ini juga mendefinisikan rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian tentang sebaran, jenis, dan peran pohon dalam menyerap karbon di kampus.
Laporan ini merangkum kegiatan Pemetaan Pohon dan Perhitungan Emisi Kendaraan di Universitas Brawijaya yang dilaksanakan pada April-Mei 2015 sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Laporan ini berisi ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kegiatan ini, seperti rektor, wakil rektor, panitia, dan mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi. Harapannya
Dokumen ini berisi 32 tabel yang menampilkan data jumlah pohon di berbagai fakultas dan lokasi di Universitas Brawijaya beserta total stok karbon dan jumlah pohon di seluruh universitas.
Laporan ini merangkum kegiatan Pemetaan Pohon dan Perhitungan Emisi Kendaraan di Universitas Brawijaya yang dilaksanakan pada April-Mei 2015 sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Laporan ini berisi ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kegiatan ini, seperti rektor, wakil rektor, panitia, dan mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi. Harapannya
Dokumen ini berisi 32 tabel yang menampilkan data jumlah pohon di berbagai fakultas dan lokasi di Universitas Brawijaya beserta total stok karbon dan jumlah pohon di seluruh universitas.
Dokumen tersebut merupakan bab penutup yang menyimpulkan hasil penelitian tentang jumlah kendaraan, emisi, dan serapan CO2 pohon di Universitas Brawijaya. Penelitian menyimpulkan bahwa jumlah emisi CO2 dari kendaraan lebih besar dibanding serapan CO2 pohon, sehingga polusi di kampus cenderung meningkat. Untuk menguranginya, saran yang diberikan adalah penanaman pohon penyerap CO2, penataan parkir
Artikel ini membahas tentang geomorfologi karst. Karst merupakan istilah yang berasal dari bahasa Slovenia yang berarti lahan gersang berbatu. Karst terbentuk akibat pelarutan batuan karbonat seperti batu gamping oleh air yang mengandung CO2, membentuk gua-gua dan sistem perguaan. Morfologi karst dibedakan menjadi eksokarst yang merupakan bentuk permukaan seperti doline, uvala, dan polje, serta
1. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gas Karbon dioksida (CO2)
Emisi adalah zat, energi dan atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
masuk dan atau dimasukkannya ke dalam udara ambient yang mempunyai dan atau tidak mempuyai
potensi sebagai unsur pencemar (PP No. 41 Tahun 1999). Satuan emisi umumnya berupa kg/tahun,
m3/hari atau satuan massa atau volume/satuan waktu. Emisi karbon merupakan jumlah total karbon
yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Emisi yang dihasilkan dapat berupa gas CO maupun gas CO2
(yang termasuk sebagai gas rumah kaca) yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung
dari kegiatan manusia dan secara umum satuannya dinyatakan dalam setara ton karbon dioksida
(CO2). Emisi karbon dioksida adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke
udara. Emisi CO2 biasanya dinyatakan dalam setara ton karbon dioksida (CO2).
Gas CO2 tidak beracun namun bila terakumulasi dalam jumlah yang besar dapat berkumpul
di atmosfer sehingga menyebabkan suhu udara bumi meningkat. Salah satu upaya untuk menekan
konsentrasi CO2 di udara yaitu dengan menerapkan penambahan area hijau atau yang dikenal
dengan konsep ruang tebuka hijau (RTH). Permendagri No. 1 Tahun 2007 menetapkan luas ideal
untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaaan adalah sebesar 20% persen dari lahan
publik dan 10% dari lahan privat, sedangkan Undang - Undang No. 26 Tahun 2007 sebesar 30%
dari luas wilayah kota.
Sumber - sumber emisi CO2 ini sangat bervariasi, tetapi dapat digolongkan menjadi 4 macam
sebagai berikut :
ï‚· Mobile Transportation (sumber bergerak) antara lain : kendaraan bermotor, pesawat udara,
kereta api, kapal bermotor dan penenganan/evaporasi gasoline.
ï‚· Stationary Combustion (sumber tidak bergerak) antara lain : perumahan, daerah
perdagangan, tenaga dan pemasaran industri, termasuk tenaga uap yang digunakan sebagai
energi oleh industri.
ï‚· Industrial Processes (proses industri) antara lain : proses kimiawi, metalurgi, kertas dan
penambangan minyak.
ï‚· Solid Waste Disposal (pembuangan sampah) antara lain : buangan rumah tangga dan
perdagangan, buangan hasil pertambangan dan pertanian
Tabel 1. Faktor Emisi CO2 berdasarkan kendaraan
KATEGORI
CO HC NOX PM10 CO2
G/KM G/KM G/KM G/KM G/KG BBM
Sepeda Motor 14 5,9 0,29 0,24 3180
Mobil (Bensin) 40 4 2 0,01 3180
Mobil (Solar) 2,8 0,2 3,5 0,53 3172
Bus 11 1,3 11,9 1,4 3172
Truk 8,4 1,8 17,7 1,4 3172
Sumber : Suhadi dalam Dahlan
2. 4
Sehingga dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa faktor emisi yang paling besar berasal dari
kendaraan bermotor dan mobil berbahan bakar bensin.
Tabel 2. Emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh beberapa bahan bakar
No. Jenis Bahan Bakar Jumlah Emisi Satuan
1 Bensin 2,31 Kg/Lt
2 Solar 2,68 Kg/Lt
3 Minyak Tanah 2,52 Kg/Lt
4 LPG 1,51 Kg/Kg
Sumber : Defra (2005) dan The National Energy Foundation (2005) dalam (Dahlan, 2007)
Selain kendaraan yang menambah kadar emisi CO2 yaitu salah satunya adalah manusia.
Manusi dalam bernafas menghasilkan CO2. Menurut Goth (2005) diacu dalam Dahlan (2007).
Rataan manusia bernafas dalam keadaan sehat dan tidak banyak bergerak sebanyak 12 - 18 kali per
menit yang banyaknya sekitar 500 ml udara pada setiap tarikan nafas. Jadi manusia membutuhkan
sebanyak 6 - 9 liter udara dalam 1 menit atau 360 - 540 liter dalam 1 jam. Jumlah gas CO2 yang
dihasilkan dari pernapasan manusia dalam 1 jam sebanyak 39,6 gr karbon dioksida.
2.2. Penyerapan Karbon Dioksida Oleh Tanaman Pohon
Hutan kota ialah bagian dari program ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau dinyatakan
sebagai ruang - ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk membulat
maupun dalam bentuk memanjang/jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang
pada dasarnya tanpa bangunan (Fakuara,1987). Apabila setiap 1 m2 ruang terbuka hijau mampu
menghasilkan 50,625 gram O2 /m2/hari menurut Gerakis (1974) yang dimodifikasi dalam Wisesa
(1988), maka untuk RTH seluas n m2 akan menghasilkan sebesar kg O2/hari. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa luas RTH berbanding lurus dengan besar/kecilnya produksi O2, yaitu semakin
luas RTH akan semakin besar jumlah O2 yang dihasilkan dan sebaliknya.
Emisi CO2 dapat pula dikategorikan menjadi (Suhedi, 2005) :
ï‚· Emisi Langsung
Emisi ini merupakan emisi yang keluar langsung dari aktivitas atau sumber dalam ruang batas
yang ditetapkan. Contohnya emisi CO2 dari kendaraan bermotor.
ï‚· Emisi Tidak Langsung
Emisi ini merupakan hasil dari aktivitas di dalam ruang batas yang ditetapkan. Contohnya
konsumsi energi listrik di rumah tangga.
3. 5
Gambar 1. Gambar siklus karbon yang disederhanakan
Tanaman merupakan penyerap karbon dioksida (CO2) diudara. Bahkan beberapa diantara
tanaman - tanaman itu mempunyai kemampuan besar untuk menyerap karbon dioksida (CO2).
Pohon trembesi (Samanea saman) dan pohon akasia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh
tumbuhan yang kemampuan menyerap CO2-nya sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun.
Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk membentuk zat makanan
atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap
karbon dioksida (CO2) dan air yang kemudian di rubah menjadi glukosa dan oksigen dengan
bantuan sinar matahari. Kesemua proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai
penyerap CO2 akan berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbon dioksida.
Diantaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya
magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau
gelap (Alamendah, 2010).
Penelitian Endes N. Dahlan memberikan hasil bahwa trembesi (Samanea saman) terbukti
menyerap paling banyak karbon dioksida. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28,488.39 kg
karbon dioksida. Selain pohon trembesi, didapat juga berbagai jenis tanaman yang mempunyai
kemampuan tinggi sebagai tanaman penyerap karbon dioksida (CO2). Pohon-pohon itu diantaranya
adalah cassia, kenanga, pingku, beringin, krey payung, matoa, mahoni, dan berbagai jenis tanaman
lainnya.
Tabel 3. Daftar tanaman yang mempunyai daya serap karbon dioksida
No Nama Lokal Nama Ilmiah
Daya Serap CO2
(Kg/pohon/tahun)
1 Trembesi Samanea saman 28.448,39
2 Akasia Cassia sp 5.295,47
3 Kenanga Canangium odoratum 756,59
4 Pingku Dysoxylum excelsum 720,49
5 Beringin Ficus benyamina 535,90
6 Krey payung Fellicium decipiens 404,83
7 Matoa Pornetia pinnata 329,76
8 Mahoni Swettiana mahagoni 295,73
9 Saga Adenanthera pavoniana 221,18
10 Bungkur Lagerstroema speciosa 160,14
4. 6
2. 3. Pengukuran Tinggi dan Diameter Pohon
Klasifikasi berdasarkan ukuran, misalnya diameter setinggi dada dan tinggi pohon, seperti
dalam hutan alam produksi pada HPH :
1. Semai, tinggi sampai 1,5 cm
2. Pancang / sapihan tinggi > 1,5 m sampai diameter < 10 cm
3. Tiang diameter 10 sampai dengan 19 cm
4. Pohon inti, diameter 20 cm sampai 49 cm
5. Pohon besar, diameter > 50 cm
Pengukuran Diameter (DBH)
- Diameter atau keliling merupakan salah satu dimensi batang (pohon) yang sangat
menentukan luas penampang lintang batang pohon saat berdiri atau berupa kayu bulat.
- Diameter batang merupakan garis lurus yang menghubungkan dua titik ditepi batang dan
melalui sumbu batang.
- Lingkaran batang merupakan panjang garis busur yang melingkar batang.
11 Jati Tectona grandis 135,27
12 Nangka Arthocarpus heterophyllus 126,51
13 Johar Cassia grandis 116,25
14 Sirsak Annona muricata 75,29
15 Puspa Schima wallichii 63,31
16 Akasia Acacia auriculiformis 48,68
17 Flamboyan Delonix regia 42,20
18 Sawo kecik Manilkara kauki 36,19
19 Tanjung Mimusops elengi 34,29
20 Bunga merak Caesalpinia pulcherrima 30,95
21 Sempur Dilena retusa 24,24
22 Khaya Khaya anthotheca 21,90
23 Merbau pantai Intsia bijuga 19,25
24 Akasia Acacia mangium 15,19
25 Angsana Pterocarpus indicus 11,12
26 Asam kranji Pithecelobium dulce 8,48
27 Saputangan Maniltoa grandiflora 8,26
28 Dadap merah Erythrina cristagalli 4,55
29 Rambutan Nephelium lappaceum 2,19
30 Asam Tamarindus indica 1,49
31 Kempas Coompasia excelsa 0,20
5. 7
Ketentuan pengukuran diameter atau keliling setinggi 1,30 m didasarkan untuk pohon berdiri
tegak pada permukaan tanah yang relatif datar. Jika pohon berdiri miring, maka letak
pengukurannya (Lpd) dilakukan pada bagian miring batang disebelah atasnya (Gambar b), sejauh
1,30 m dari permukaan tanah. Sedangkan untuk pohon berdiri tegak pada permukaan tanah yang
cukup miring (lereng) dapat dilakukan dua cara seperti disajikan pada gambar c.
Jika batang ujung banir (Bub) kurang dari 110 cm, maka pengukurannya dilakukan setinggi
1,30 m dari permukaan tanah. Jika bub tepat setinggi 110 cm, maka pengukurannya (Lpd) ditambah
20cm diatas banir (Gb. B). Jadi Lpd-nya setinggi 1,30 m dari permukaan tanah. Jika Bub nya lebih
tinggi dari 110 cm, maka pengukurannya (Lpd) ditambah 20 cm diatas banir (Gb. C) . Jadi letak
pengukurannya setinggi (Bub + 20 cm)
Jika setinggi 110 cm melebihi Bbc, maka letak pengukurannya (Lpd) setinggi (Bac+ 20) cm
(Gambar a). Jika Bbc lebih tinggi dari 110 cm, maka letak pengukurannya setinggi (Bbc–20) cm
(Gambar b). Jika bagian tengah cacad lebih kurang setinggi 1,30 m dari permukaan tanah
(Gambarc), maka pengukurannya dilakukan setinggi Bbc (Lpd2) dan Bac (Lpd1). Sehingga hasil
ukurannya (diameter atau keliling) adalah ukuran (Lpd1+ Lpd2)/2
Jika tinggi percabangan melebihi 1,30 m (Gambar a), maka pengukuran dilakukan tetap
setinggi 1,30 m dari permukaan tanah. Jika tinggi cagak kurang dari 1,10 m, maka Lpd-nya
dilakukan pada kedua batang setinggi1,30 m.