際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Cover
Karawang, 14 September 2023
RESPIRASI
Rina Dwi Anggraeni, SST., BD., M.Kes
Cover
KEBUTUHAN
OKSIGEN
Rina Dwi Anggraeni, SST., BD., M.Kes
Cover
Mahasiswa dapatvmenjelaskan tentang konsep dasar pernafasan
Konsep Dasar Pernafasan
01
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar Oksigen.
Konsep Dasar Oksigen
02
REGULASI
03 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang regulasi Oksigen dalam tubuh
Tujuan Pembelajaran
Cover
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang factor-factor yang
mempengaruhi Oksigen
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Oksigen
04
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang gangguan system pernafasan
Gangguan sistem pernafasan
05
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan oksigen
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
06
Tujuan Pembelajaran
Cover
DEFINISI PERNAFASAN
Suatu proses pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida
ke lingkungan.(Majumder, 2015)
O2
Bernafas berarti melakukan inspirasi dan
ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama
dan terus menerus bernafas merupakan gerak
reflek yang terjadi pada otot-otot pernafasan.
SALURAN PERNAFASAN ATAS
Saluran pernafasan ini terdiri dari empat bagian yaitu:hidung, faring, laring, dan epiglottis. Saluran ini berguna sebagai mekanisme
filter, penghangatan, dan pengaturan kelembapan udara yang masuk.
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat
kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan
rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga
hidung.
Cover
2. Faring (Tenggorokan)
Merupakan bagian dari saluran pernapasan yang berbentuk pipa berotot dan terletak di belakang rongga
hidung dan mulut, dasar tenggkorak, sampai dengan esofagus. Dalam kaitannya dengan pernapasan, faring
mempunyai fungsi sebagai pembatas atau persimpangan jalan makanan dan jalan pernapasan. Faring
dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan letaknya. Nasofaring yang berada dibelakang hidung, Orofaring
yang berada dibelakang mulut dan laringofaring dibelakang laring.
3. Laring (Panggkal Tenggorokan)
Bagian dari saluran pernafasan yang berfungsi dalam pembentukan suara. Laring terdiri dari bagian tulang
rawan yang terikat ligament yang bersambung digaris tengah Bersama membrane dengan dua lamina.
4. Epiglotis (Katup Tulang Rawan)
Bagian saluran pernapasan yang berfungsi untuk menutup laring saat terjadi proses menelan makanan atau minuman
SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Saluran pernapasan ini terdiri dari empat bagian yaitu trakea, bronkus, bronkiolus serta paru-paru. Saluran ini diperlukan untuk
mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan.
1. Trakea (Batang Tenggorokan)
Merupakan saluran pernapasan yang terletak setelah laring sepanjang kurang lebih 9 cm yang tersusun dari 16 sampai 20
lingkaran seperti cincin. Trakea berlapis selaput lender yang mempunyai epitelium bersilia yang berfungsi untuk
mengeluarkan debu atau benda asing yang dapat mengganggu Kesehatan tubuh.
2. Bronkus
Saluran pernapasan yang terletak setelah trakea dan mempunyai dua cabang yaitu bronkus kanan dan kiri. Bronkus
kanan berbentuk lebih pendek dan lebar daripada bronkus kiri dan mempunyai tiga lobus yaitu lobus atas, tengah, dan
bawah. Sebaliknya, bronkus kiri berbentuk lebih Panjang daripada bronkus kanan dan hanya mempunyai dua lobus yaitu
lobus atas dan lobus bawah.
3. Bronkiolus
Merupakan saluran pernafasan yang bercabang yang terletak setelah bronkus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk
ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah
dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi
udara yang masuk dan keluar paru-paru.
4. Paru-paru
Merupakan organ utama dalam system pernapasan yang terletak dalam rongga toraks . Paru-paru mempunyai jaringan
elastis dan berposi. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri.di bagian tengah paru-paru terdapat
bagian penting tubuh yang lain yaitu jantung. Bagian puncak paru-paru adalah apeks. Seperti halnya bronkus, paru-paru
jyga terdiri beberapa lobus yang berlapis pleura. Pleura memiliki cairan disebut surfaktan yang berfungsi untukk
melindungi paru-paru dari benda asing.
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
PROSES PERNAFASAN
Inspirasi (menarik nafas)
Inspirasi terjadi jika muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengkerut datar.
Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah dapat rangsangan kemudian mengkerut dan tulang iga (kusta)
menjadi datar dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebra semakin luas dan lebar. Rongga
dada membesar maka pleura akan berbalik, dengan demikian akan menarik paru-paru maka tekanan di dalamnya
berkurang dan masuklah udara dari luar.
Ekspirasi (menghembuskan nafas)
Ekspirasi, pada suatu saat otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis) dan
dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara di dalam keluar. Jadi proses pernafasan ini terjadi karena
adanya, tekanan antar rongga pleura dan paru-paru.
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
Pada keadaan normal, pernapasan seseorang berirama teratur, lembut, dan
memiliki frekuensi yang bervariasi tergantung dari umur dan aktivitas. Seseorang
yang melakukan aktivitas olahraga akan membuat pernapasan menjadi lebih cepat.
Hal ini karena tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk metabolisme tubuh
dan produksi karbon dioksida sehingga berkompensasi pada peningkatan jumlah
pernapasan. Orang dewasa memiliki frekuensi antara 12 sampai 24 kali per menit
dan lama inspirasi lebih pendek dari ekspirasi. Pada bayi baru lahir dan bayi
frekuensi pernapasan lebih tinggi yaitu 3060 kali per menit dengan karakteristik
pernapasan ada beberapa detik fase berhenti di antara napas.
POLA PERNAFASAN NORMAL
Ventilasi merupakan salah satu proses pertukaran udara antara atmosfer
dengan alveoli. Proses ini terdiri dari inspirasi yaitu masuknya udara ke paru-paru, dan
ekspirasi yaitu keluarnya udara dari paru-paru. Dan ventilasi ini terjadi karena adanya suatu
perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah
daripada tekanan atmosfer sehingga udara yang ada di atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru.
Sebaliknya ketika ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi daripada atmosfer sehingga
udara yanga ada akan tertiup keluar dari paru-paru. Perubahan tekanan intra pulmonal tersebut
disebabkan karena perubahan volume thorax akibat kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma.
etika inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan
diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume
cavum thorax (rongga dada), Secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga
tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru.
VENTILASI
Setelah inspirasi normal biasanya masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan
karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus. Ekspirasi
merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka
setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa
menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan
muskulus abdominis.
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena
 Adanya perintah dari pusat pernafasan (medula oblongata) pada otak.
 Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi.
 Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap
neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi.
 Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama
pernafasan berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
 Kadar oksigen pada atmosfer
 Kebersihan jalan nafas
 Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
 Pusat pernafasan
Fleksibilitas paru sangat penting peranannya dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh
surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli pada
bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang disebabkan
karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara membentuk lapisan
monomolekuler antara lapisan cairan dan udara. Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 
3% energi total yang dibentuk oleh tubuh. Kebutuhan energi ini akan meningkat ketika kita
melakukan olah raga berat, dan ini bisa mencapai 25 kali lipat.
Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal. IRV
(volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru setelah
inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih bisa
diekshalasi setelah ekspirasi normal. Sedangkan RV (volume sisa) adalah volume udara yang
masih tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
Merupakan proses pertukaran O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kaplier ke alveoli.
DIFUSI
Difusi dalam respirasi yaitu salah satu proses pertukaran gas antara
darah pada kapiler paru dengan alveoli. Proses difusi ini terjadi karena
adanya perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial.
Difusi sendiri terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding
alveolus yang sangat tipis sekali dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron.
Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan
diameter 8 angstrom. Dalam paru-paru terdapat sekitar 300 juta alveoli
dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2
pada
orang dewasa normal.
Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi
maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan
kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena
perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan tekanan
sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan istirahat
sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat karena jumlah
kapiler aktif meningkat disertai Dilatasi kapiler yang menyebabkan luas permukaan membran difusi
meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah 400  450 ml/menit. Saat bekerja
meningkat menjadi 1200  1500 ml/menit.
Difusi dipengaruhi oleh :
 Ketebalan membran respirasi
 Koefisien difusi
 Luas permukaan membran respirasi
 Perbedaan tekanan parsial
TRANSFORMASI
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang
membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa
metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97  98,5% Oksigen ditransportasikan dengan
cara berikatan dengan Hb (HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma.
Sekitar 5  7% karbondioksida larut dalam plasma, 23  30% berikatan dengan Hb
(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65  70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat).
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika
curah jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang akan diberikan ke jaringan
sekitar 250 ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15  20 kali lipat.
Transportasi gas dipengaruhi oleh :
 Cardiac Output
 Jumlah eritrosit
 Aktivitas
 Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada
sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah
dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan
parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu
diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
REGULASI
Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan
meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi sistem
respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat penting untuk menjaga
homeostastis dengan mekanisme sebagai berikut :
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata.
 Pusat nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons.  Daerah
berirama medula terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi.
 Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area dan apneustic area.
 Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama respirasi.
Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi.
Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2 : 3. Stimulasi neuron
inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi selama 2 dan inhibisi pada neuron
ekspirasi kemudian terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang kemudian
sirkuit ekspirasi berosilasi selama 3 dan terjadi inhibisi pada sirkuit inspirasi. Setelah itu
terjadi kelelahan dan berhenti dan terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang
ritmis.
Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :
 Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi.
 Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoreseptor yang sensitif terhadap perubahan
konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis.
 Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.
 Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan paru agar optimal.
 Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran
nafas
Oksigen (O2) merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam
tubuh, oksigen berperan penting di dalam metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan
menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian. Karenanya, berbagai
upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik
(Mubarak & Chayatin, 2008).
Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen
merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses
metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi dan air. Akan tetapi,
penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang
cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Ambarwati, 2017).
KONSEP DASAR OKSIGEN
Kalau dihitung-hitung, kebutuhan oksigen manusia sangatlah besar. Manusia menghirup oksigen setiap hari.
Oksigen dibutuhkan untuk proses pembakaran energy dalam sel. Energi tersebut kemudian diolah untuk keperluan
tubuh melakukan aktivitas baik secara fisik atau psikis. Jika oksigen tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengalami
gangguan. Mari kita pelajari jumlah oksigen yang biasa kita hirup setiap hari.
Normalnya manusia bernafas kira-kira sekitar 12-24 kali per menit dengan estimasi tiap tarikan nafas sekitar 3-4 liter
udara yang masuk kedalam paru-paru. Jika dikalkulasi, dalam setahun, udara yang dihirup bisa mencapai 9.5 ton
dengan 23% udara adalah oksigen. Satu pohon dapat menghasilkan sekitar 118 kilogram oksigen tiap tahun.
Sehingga dalam setahun untuk menghidupi satu manusia, dibutuhkan sekitar 7-8 pohon.
Kebutuhan oksigen manusia berbeda-beda tergantung beberapa hal. Asupan oksigen tinggi saat berolahraga,
sedang cemas, gugup, takut, atau memiliki penyakit tertentu seperti asma. Sebaliknya, saat melakukan aktivitas yang
ringan, atau malah sedang tidur, kebutuhan oksigennya berkurang.
KEBUTUHAN JUMLAH OKSIGEN
Daya muat paru-paru
Besarnya daya muat udara dalam paru-paru
4500 ml  5000 ml (4,5 - 5 liter)
udara yang diproses dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi) hanya 10
%, 賊 500 ml disebut juga udara pasang surut (pidal air) yaitu yang dihirup
dan yang dihembuskan pada pernafasan biasa.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGEN
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan oksigen.
1. Faktor lingkungan
Ketinggian, suhu, dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daerah tempat
individu tinggal , maka makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup
individu. Akibatnya individu yang tinggal di daerah ketinggian memiliki laju pernafasan
yang cepat dan pernafasan yang dalam.
Pada lingkungan yang dingin terjadi kontruksi pembuluh darah perifer, akibatnya
meningkatkan tekanan darah, menurunkan kegiatan jantung sehingga mengurangi
kebutuhan oksigen.
2. Gaya Hidup, Aktifitas dan latihan fisik
Kegiatan anda akan mempengaruhi jumlah oksigen yang anda butuhkan. Jika anda banyak
melakukan kegiatan dan aktivitas fisik, kebutuhan akan oksigen anda semakin tinggi
karena lebih banyak kalori yang harus dibakar.
3. Status Kesehatan
Orang yang memiliki gangguan pada pernafasan jelas akan memiliki kebutuhan akan oksigen
yang berbeda. Penyakit pada sistem kardiovaskuler mengakibatkan terganggunya
pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang
mempengaruhi oksigen dalam tubuh adalah anemia.
Obstruksi jalan nafas atau terganggunya jalan masuk udara juga mempengaruhi kebutuhan
oksigen manusia. Obstruksi akan mengganggu masuknya oksigen dari saluran nafas ke
bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan masuk nafas untuk tetap terbuka
merupakan intervensi medis yang membutuhkan tindakan yang tepat. Obstruksi sebagian
jalan masuk oksigen ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi)
4. Obat-obatan dan Narkotika
Konsumsi obat-obatan dan Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan
kedalam pernafasan. Beberapa obat akan mempercepat detak jantung dan beberapa lainnya
akan memperlambat detak jantung yang berkaitan dengan asupan oksigen.
1. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau
peningkatan penggunaan oksigendalam tingkat sel,ditandai
dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).secara
umum, terjadinya hipoksia disebabkan oleh menurunya kadar Hb,
menurunnya difusi O2 dari alveoli kedalam darah,menurunnya
ferfusi jaringan,atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan
konsentrasi oksigen.
Oksigenasi tidak adekuat
2. Perubahan pola pernapasan
Perubahan pola pernafasan antara lain:
a. Tachypea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali permenit,proses inin terjadi karena
paru dalaem keadaan atelektasi atau terjadinya emboli.
b. Bradypnea,merupakan pola pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 kali permenit.
c. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar
pernafasan lebih cepat dan dalam.
d. Kasmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan
asidosis metaboloik.
e. Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada
saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan oksigenyang ditandai dengan adanya nyeri.
f. Dispenea merupakan perasaan sesak dan berat pada saat pernapasan,hal ini dapat disebabkan
perubahan kadar gas/jaringan.
g. Orthopnea merupakan kesulitan bernafas dalam posisi duduk atau berdiri.
h. Chyne stokes merupakan siklus pernapasan yang amplitudonya mulai naik,turun,berhenti,kemudian mulai
dari siklus baru.
i. pernapasan paradoksial merupakan pernapasan yang ditandai denganpergerakan dinding paru yang
berlawanan arah dari keadaan normal.
j. Biot merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan chyne stokes tetapi amplitudonya tidak
teratur.
k. Stridor merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan.
3. Obstruksi jalan nafas
Obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernapasan yang terjadi akibat ketidakmampuan batuk secara
efektif,dapat disebabkan olek sekresi yang kental atau berlebihanakibat penyakit.
4. Pertukaran gas
Pertukaran gas merupakan kondisi penurunan gas, baik oksigen maupun karbondioksida antara alveoli paru
dan system vaskuler yang diSebabkan oleh sekresi yang kental atau imobilitas akibat penyakit system
syaraf. Terjadinya pertukaran gas ini menunjukkan kapasitas difusi menurun
Kelebihan oksigen
Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga
dapat meracuni manusia.
Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila
tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar
oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya
terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan
tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas),
orang yang menjalani terapi hiperbarik(Terapi hiperbarik adalah
salah satu metode pengobatan dengan cara menghirup
oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi lebih
dari satu Atmosfer Absolut) dan pada bayi prematur yang diberi
oksigen dalam inkubator.
Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat
vital, yaitu :
1. Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar
(dinamakan Paul Bert effect).
2. Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada
(dinamakan Lorrain Smith effect).
3. Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia).
Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik
dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian
oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius
bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ
paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga
tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus
dan retina mata. Kerusakan pada retina yang terlepas (detached) ini
dinamakan retinopathy of prematurity (ROP).
Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen),
maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen),
inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya
sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang
sudah ada.
Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun baik dan berguna
pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang
berlebihan maupun kekurangan.
Semoga bermanfaat.
Pengkajian
Mengatur posisi untuk memudahkan bernafas
Latihan nafas dalam dan batuk efektif
Pernafasan perut dan dada
Tindakan pada pasien dengan gangguan system pernafasan
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx
1. Nasal kanula
2. Kateter Nasal
3. Masker Oksigen
Tehnik pemberian Oksigen
Cover
Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation
Thank You
Thank You

More Related Content

Similar to bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx (20)

Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi  manusiaSistem respirasi  manusia
Sistem respirasi manusia
Haniifa Merengue
Sist pernapasan
Sist pernapasanSist pernapasan
Sist pernapasan
En Jamilah
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Ferlinda Feliana
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
Arvina Frida Karela
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASIANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
Muhammad Khoirul Zed
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betul
moharifw
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
Mega Dalero
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea BudimanSistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Dhea Budiman
sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptx
elvin778761
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNAAnatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
debora sumarti
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Ramadhan Karawang
Sistem Pernafasan pada Manusia
Sistem Pernafasan pada Manusia Sistem Pernafasan pada Manusia
Sistem Pernafasan pada Manusia
Lusiana Setyaningrum
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia   dr lelyyySistem pernafasan pada manusia   dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Operator Warnet Vast Raha
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
tita_chubie
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
"BENGKEL CINTA"
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia
khuzaima
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
Andrewruspanah
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIASISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Ririn Aprilia
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi  manusiaSistem respirasi  manusia
Sistem respirasi manusia
Haniifa Merengue
Sist pernapasan
Sist pernapasanSist pernapasan
Sist pernapasan
En Jamilah
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Ferlinda Feliana
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
Arvina Frida Karela
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betul
moharifw
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
Mega Dalero
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea BudimanSistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Dhea Budiman
sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptx
elvin778761
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNAAnatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Ramadhan Karawang
Sistem Pernafasan pada Manusia
Sistem Pernafasan pada Manusia Sistem Pernafasan pada Manusia
Sistem Pernafasan pada Manusia
Lusiana Setyaningrum
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
tita_chubie
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia
khuzaima
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
6. ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN dasar manusia
Andrewruspanah
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIASISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Ririn Aprilia

Recently uploaded (20)

Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D

bahan untuk mengajar di kelas kebidanan PPT RESPIRASI.pptx

  • 1. Cover Karawang, 14 September 2023 RESPIRASI Rina Dwi Anggraeni, SST., BD., M.Kes
  • 3. Cover Mahasiswa dapatvmenjelaskan tentang konsep dasar pernafasan Konsep Dasar Pernafasan 01 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar Oksigen. Konsep Dasar Oksigen 02 REGULASI 03 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang regulasi Oksigen dalam tubuh Tujuan Pembelajaran
  • 4. Cover Mahasiswa mampu menjelaskan tentang factor-factor yang mempengaruhi Oksigen Faktor-faktor yang mempengaruhi Oksigen 04 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang gangguan system pernafasan Gangguan sistem pernafasan 05 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan oksigen Pemenuhan Kebutuhan Oksigen 06 Tujuan Pembelajaran
  • 6. DEFINISI PERNAFASAN Suatu proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.(Majumder, 2015) O2 Bernafas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus bernafas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernafasan.
  • 7. SALURAN PERNAFASAN ATAS Saluran pernafasan ini terdiri dari empat bagian yaitu:hidung, faring, laring, dan epiglottis. Saluran ini berguna sebagai mekanisme filter, penghangatan, dan pengaturan kelembapan udara yang masuk. 1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
  • 9. 2. Faring (Tenggorokan) Merupakan bagian dari saluran pernapasan yang berbentuk pipa berotot dan terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dasar tenggkorak, sampai dengan esofagus. Dalam kaitannya dengan pernapasan, faring mempunyai fungsi sebagai pembatas atau persimpangan jalan makanan dan jalan pernapasan. Faring dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan letaknya. Nasofaring yang berada dibelakang hidung, Orofaring yang berada dibelakang mulut dan laringofaring dibelakang laring. 3. Laring (Panggkal Tenggorokan) Bagian dari saluran pernafasan yang berfungsi dalam pembentukan suara. Laring terdiri dari bagian tulang rawan yang terikat ligament yang bersambung digaris tengah Bersama membrane dengan dua lamina. 4. Epiglotis (Katup Tulang Rawan) Bagian saluran pernapasan yang berfungsi untuk menutup laring saat terjadi proses menelan makanan atau minuman
  • 10. SALURAN PERNAFASAN BAWAH Saluran pernapasan ini terdiri dari empat bagian yaitu trakea, bronkus, bronkiolus serta paru-paru. Saluran ini diperlukan untuk mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan. 1. Trakea (Batang Tenggorokan) Merupakan saluran pernapasan yang terletak setelah laring sepanjang kurang lebih 9 cm yang tersusun dari 16 sampai 20 lingkaran seperti cincin. Trakea berlapis selaput lender yang mempunyai epitelium bersilia yang berfungsi untuk mengeluarkan debu atau benda asing yang dapat mengganggu Kesehatan tubuh. 2. Bronkus Saluran pernapasan yang terletak setelah trakea dan mempunyai dua cabang yaitu bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan berbentuk lebih pendek dan lebar daripada bronkus kiri dan mempunyai tiga lobus yaitu lobus atas, tengah, dan bawah. Sebaliknya, bronkus kiri berbentuk lebih Panjang daripada bronkus kanan dan hanya mempunyai dua lobus yaitu lobus atas dan lobus bawah.
  • 11. 3. Bronkiolus Merupakan saluran pernafasan yang bercabang yang terletak setelah bronkus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru. 4. Paru-paru Merupakan organ utama dalam system pernapasan yang terletak dalam rongga toraks . Paru-paru mempunyai jaringan elastis dan berposi. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri.di bagian tengah paru-paru terdapat bagian penting tubuh yang lain yaitu jantung. Bagian puncak paru-paru adalah apeks. Seperti halnya bronkus, paru-paru jyga terdiri beberapa lobus yang berlapis pleura. Pleura memiliki cairan disebut surfaktan yang berfungsi untukk melindungi paru-paru dari benda asing.
  • 15. PROSES PERNAFASAN Inspirasi (menarik nafas) Inspirasi terjadi jika muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengkerut datar. Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah dapat rangsangan kemudian mengkerut dan tulang iga (kusta) menjadi datar dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebra semakin luas dan lebar. Rongga dada membesar maka pleura akan berbalik, dengan demikian akan menarik paru-paru maka tekanan di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar. Ekspirasi (menghembuskan nafas) Ekspirasi, pada suatu saat otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara di dalam keluar. Jadi proses pernafasan ini terjadi karena adanya, tekanan antar rongga pleura dan paru-paru.
  • 17. Pada keadaan normal, pernapasan seseorang berirama teratur, lembut, dan memiliki frekuensi yang bervariasi tergantung dari umur dan aktivitas. Seseorang yang melakukan aktivitas olahraga akan membuat pernapasan menjadi lebih cepat. Hal ini karena tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk metabolisme tubuh dan produksi karbon dioksida sehingga berkompensasi pada peningkatan jumlah pernapasan. Orang dewasa memiliki frekuensi antara 12 sampai 24 kali per menit dan lama inspirasi lebih pendek dari ekspirasi. Pada bayi baru lahir dan bayi frekuensi pernapasan lebih tinggi yaitu 3060 kali per menit dengan karakteristik pernapasan ada beberapa detik fase berhenti di antara napas. POLA PERNAFASAN NORMAL
  • 18. Ventilasi merupakan salah satu proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses ini terdiri dari inspirasi yaitu masuknya udara ke paru-paru, dan ekspirasi yaitu keluarnya udara dari paru-paru. Dan ventilasi ini terjadi karena adanya suatu perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga udara yang ada di atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru. Sebaliknya ketika ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi daripada atmosfer sehingga udara yanga ada akan tertiup keluar dari paru-paru. Perubahan tekanan intra pulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thorax akibat kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma. etika inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada), Secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru. VENTILASI
  • 19. Setelah inspirasi normal biasanya masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus. Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis. Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena Adanya perintah dari pusat pernafasan (medula oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi. Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama pernafasan berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi). Ventilasi dipengaruhi oleh : Kadar oksigen pada atmosfer Kebersihan jalan nafas Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru Pusat pernafasan
  • 20. Fleksibilitas paru sangat penting peranannya dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli pada bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang disebabkan karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara. Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 3% energi total yang dibentuk oleh tubuh. Kebutuhan energi ini akan meningkat ketika kita melakukan olah raga berat, dan ini bisa mencapai 25 kali lipat. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal. IRV (volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru setelah inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih bisa diekshalasi setelah ekspirasi normal. Sedangkan RV (volume sisa) adalah volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
  • 21. Merupakan proses pertukaran O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kaplier ke alveoli. DIFUSI
  • 22. Difusi dalam respirasi yaitu salah satu proses pertukaran gas antara darah pada kapiler paru dengan alveoli. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial. Difusi sendiri terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis sekali dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru-paru terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
  • 23. Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru. Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan istirahat sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai Dilatasi kapiler yang menyebabkan luas permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah 400 450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200 1500 ml/menit. Difusi dipengaruhi oleh : Ketebalan membran respirasi Koefisien difusi Luas permukaan membran respirasi Perbedaan tekanan parsial
  • 24. TRANSFORMASI Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb (HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5 7% karbondioksida larut dalam plasma, 23 30% berikatan dengan Hb (HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat). Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika curah jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang akan diberikan ke jaringan sekitar 250 ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15 20 kali lipat.
  • 25. Transportasi gas dipengaruhi oleh : Cardiac Output Jumlah eritrosit Aktivitas Hematokrit darah Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
  • 26. REGULASI Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi sistem respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat penting untuk menjaga homeostastis dengan mekanisme sebagai berikut : Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons. Daerah berirama medula terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area dan apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi.
  • 27. Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2 : 3. Stimulasi neuron inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi selama 2 dan inhibisi pada neuron ekspirasi kemudian terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang kemudian sirkuit ekspirasi berosilasi selama 3 dan terjadi inhibisi pada sirkuit inspirasi. Setelah itu terjadi kelelahan dan berhenti dan terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang ritmis. Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh : Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoreseptor yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan paru agar optimal. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran nafas
  • 28. Oksigen (O2) merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting di dalam metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik (Mubarak & Chayatin, 2008). Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi dan air. Akan tetapi, penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Ambarwati, 2017). KONSEP DASAR OKSIGEN
  • 29. Kalau dihitung-hitung, kebutuhan oksigen manusia sangatlah besar. Manusia menghirup oksigen setiap hari. Oksigen dibutuhkan untuk proses pembakaran energy dalam sel. Energi tersebut kemudian diolah untuk keperluan tubuh melakukan aktivitas baik secara fisik atau psikis. Jika oksigen tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengalami gangguan. Mari kita pelajari jumlah oksigen yang biasa kita hirup setiap hari. Normalnya manusia bernafas kira-kira sekitar 12-24 kali per menit dengan estimasi tiap tarikan nafas sekitar 3-4 liter udara yang masuk kedalam paru-paru. Jika dikalkulasi, dalam setahun, udara yang dihirup bisa mencapai 9.5 ton dengan 23% udara adalah oksigen. Satu pohon dapat menghasilkan sekitar 118 kilogram oksigen tiap tahun. Sehingga dalam setahun untuk menghidupi satu manusia, dibutuhkan sekitar 7-8 pohon. Kebutuhan oksigen manusia berbeda-beda tergantung beberapa hal. Asupan oksigen tinggi saat berolahraga, sedang cemas, gugup, takut, atau memiliki penyakit tertentu seperti asma. Sebaliknya, saat melakukan aktivitas yang ringan, atau malah sedang tidur, kebutuhan oksigennya berkurang. KEBUTUHAN JUMLAH OKSIGEN
  • 30. Daya muat paru-paru Besarnya daya muat udara dalam paru-paru 4500 ml 5000 ml (4,5 - 5 liter) udara yang diproses dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi) hanya 10 %, 賊 500 ml disebut juga udara pasang surut (pidal air) yaitu yang dihirup dan yang dihembuskan pada pernafasan biasa.
  • 31. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGEN Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan oksigen. 1. Faktor lingkungan Ketinggian, suhu, dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daerah tempat individu tinggal , maka makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Akibatnya individu yang tinggal di daerah ketinggian memiliki laju pernafasan yang cepat dan pernafasan yang dalam. Pada lingkungan yang dingin terjadi kontruksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah, menurunkan kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen. 2. Gaya Hidup, Aktifitas dan latihan fisik Kegiatan anda akan mempengaruhi jumlah oksigen yang anda butuhkan. Jika anda banyak melakukan kegiatan dan aktivitas fisik, kebutuhan akan oksigen anda semakin tinggi karena lebih banyak kalori yang harus dibakar.
  • 32. 3. Status Kesehatan Orang yang memiliki gangguan pada pernafasan jelas akan memiliki kebutuhan akan oksigen yang berbeda. Penyakit pada sistem kardiovaskuler mengakibatkan terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen dalam tubuh adalah anemia. Obstruksi jalan nafas atau terganggunya jalan masuk udara juga mempengaruhi kebutuhan oksigen manusia. Obstruksi akan mengganggu masuknya oksigen dari saluran nafas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan masuk nafas untuk tetap terbuka merupakan intervensi medis yang membutuhkan tindakan yang tepat. Obstruksi sebagian jalan masuk oksigen ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi) 4. Obat-obatan dan Narkotika Konsumsi obat-obatan dan Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernafasan. Beberapa obat akan mempercepat detak jantung dan beberapa lainnya akan memperlambat detak jantung yang berkaitan dengan asupan oksigen.
  • 33. 1. Hipoksia Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigendalam tingkat sel,ditandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).secara umum, terjadinya hipoksia disebabkan oleh menurunya kadar Hb, menurunnya difusi O2 dari alveoli kedalam darah,menurunnya ferfusi jaringan,atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen. Oksigenasi tidak adekuat
  • 34. 2. Perubahan pola pernapasan Perubahan pola pernafasan antara lain: a. Tachypea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali permenit,proses inin terjadi karena paru dalaem keadaan atelektasi atau terjadinya emboli. b. Bradypnea,merupakan pola pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 kali permenit. c. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. d. Kasmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metaboloik. e. Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan oksigenyang ditandai dengan adanya nyeri.
  • 35. f. Dispenea merupakan perasaan sesak dan berat pada saat pernapasan,hal ini dapat disebabkan perubahan kadar gas/jaringan. g. Orthopnea merupakan kesulitan bernafas dalam posisi duduk atau berdiri. h. Chyne stokes merupakan siklus pernapasan yang amplitudonya mulai naik,turun,berhenti,kemudian mulai dari siklus baru. i. pernapasan paradoksial merupakan pernapasan yang ditandai denganpergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan normal. j. Biot merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan chyne stokes tetapi amplitudonya tidak teratur. k. Stridor merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan. 3. Obstruksi jalan nafas Obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernapasan yang terjadi akibat ketidakmampuan batuk secara efektif,dapat disebabkan olek sekresi yang kental atau berlebihanakibat penyakit. 4. Pertukaran gas Pertukaran gas merupakan kondisi penurunan gas, baik oksigen maupun karbondioksida antara alveoli paru dan system vaskuler yang diSebabkan oleh sekresi yang kental atau imobilitas akibat penyakit system syaraf. Terjadinya pertukaran gas ini menunjukkan kapasitas difusi menurun
  • 36. Kelebihan oksigen Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga dapat meracuni manusia. Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas), orang yang menjalani terapi hiperbarik(Terapi hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan dengan cara menghirup oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi lebih dari satu Atmosfer Absolut) dan pada bayi prematur yang diberi oksigen dalam inkubator.
  • 37. Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat vital, yaitu : 1. Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (dinamakan Paul Bert effect). 2. Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada (dinamakan Lorrain Smith effect). 3. Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia). Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus dan retina mata. Kerusakan pada retina yang terlepas (detached) ini dinamakan retinopathy of prematurity (ROP).
  • 38. Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen), maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen), inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang sudah ada. Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun baik dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang berlebihan maupun kekurangan. Semoga bermanfaat.
  • 39. Pengkajian Mengatur posisi untuk memudahkan bernafas Latihan nafas dalam dan batuk efektif Pernafasan perut dan dada Tindakan pada pasien dengan gangguan system pernafasan
  • 42. 1. Nasal kanula 2. Kateter Nasal 3. Masker Oksigen Tehnik pemberian Oksigen
  • 43. Cover Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation Thank You Thank You