Dokumen tersebut membahas tentang penghantaran impuls saraf melalui serabut akson dan sinapsis. Impuls saraf diteruskan melalui perubahan potensial listrik pada membran sel saraf akibat pergerakan ion natrium dan kalium. Impuls ini kemudian diteruskan ke neuron berikutnya melalui pelepasan neurotransmitter di sinapsis.
1. Pigmen pada badan sel saraf berfungsi sebagai pelindung sel saraf dari kerusakan. Ketika terjadi 'lupa' pada Sistem Saraf Pusat, terjadi degenerasi sinapsis antarsel saraf sehingga proses penyimpanan dan pemulihan ingatan menjadi terganggu.
2. Ya, ada beda antara nerolema dan selubung myelin. Nerolema adalah selubung tipis yang terbentuk dari lembaran protoplasma sel Schwann, sedangkan selubung myelin terbentuk d
Sistem syaraf manusia merupakan sistem koordinasi yang menerima rangsangan dari luar dan dalam tubuh, menghantarkan rangsangan ke seluruh tubuh, dan memberikan respon melalui neuron, sel glia, dan sinapsis. Sistem syaraf bekerja sama dengan sistem indera dan hormon untuk mengkoordinasikan tubuh.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak meliputi empat bagian yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah, dan sumsum penghubung. Ketiganya dilindungi oleh tiga lapisan meninges. Otak dan sumsum tulang belakang berisi substansi abu-abu dan putih serta sel neuroglia.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menyampaikan sinyal dari reseptor ke tubuh untuk dideteksi dan direspons. Terdiri atas reseptor, penghantar impuls, dan efektor. Terdapat neuron sensorik, motorik, dan interneuron. Impuls saraf terjadi melalui depolarisasi, repolarisasi, dan periode refraktori.
Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari jutaan neuron yang berfungsi untuk menerima, mengolah, menghantar, dan mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf pusat dan perifer serta mengatur respon terhadap rangsangan untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal.
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan serat saraf. Otak berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi tubuh secara sadar dan tak sadar, sementara sumsum tulang belakang dan serat saraf membantu menghantarkan sinyal saraf. Terdapat tiga jenis sel saraf yakni sensorik, motorik, dan konektor yang bekerja bersama dalam mengontrol gerakan tubuh.
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan sistem saraf perifer (saraf kranial dan saraf tulang belakang) yang berperan dalam menerima, mengolah, dan mengirimkan informasi ke seluruh tubuh untuk merespon lingkungan dalam dan luar. Sistem saraf bekerja melalui mekanisme refleks yang melibatkan reseptor, saraf aferen, saraf eferen, dan efektor.
Sistem saraf merupakan bagian tubuh yang mengatur kegiatan tubuh dengan mengirimkan sinyal saraf. Terdiri dari sistem saraf pusat (otak, sumsum tulang belakang) dan saraf tepi. Otak sebagai pusat koordinasi mengendalikan seluruh fungsi tubuh, terdiri atas otak besar, kecil, tengah, dan sumsum penghubung. Sel saraf sebagai unit dasar sistem saraf menerima dan mengirimkan sinyal saraf melalui
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, yang terdiri atas neuron-neuron yang saling terhubung untuk mengirimkan sinyal saraf. Sistem saraf dibagi menjadi somatis dan otonom, serta terdiri atas sistem saraf pusat dan perifer. Medulla spinalis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang mengirimkan saraf spinal ke seluruh tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi tubuh yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi pusat yang mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh lainnya melalui jaringan saraf yang terdiri atas neuron, akson, dan dendrit."
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk membantu proses vaksinasi. Program vaksinasi diperluas untuk mencapai herd immunity sehingga dapat memperlambat dan menghentikan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas struktur mikroskopik sistem saraf. Terdiri dari dua komponen utama yaitu neuron dan neuroglia. Neuron terdiri dari badan sel, akson, dan dendrit. Neuroglia meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal yang berperan mendukung dan melindungi neuron.
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
Ìý
Laporan praktikum biologi ini membahas tentang gerak refleks pada manusia. Melalui serangkaian percobaan seperti memukul lutut dan mengibaskan tangan di depan mata, ditemukan bahwa tubuh akan memberikan respon gerakan refleks seperti menendang atau mengedipkan mata secara otomatis akibat rangsangan saraf yang dikirimkan melalui sistem saraf tepi dan pusat. Gerakan refleks ini merupakan mekanisme pertahan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, termasuk definisi sistem saraf, bagian-bagiannya seperti sel saraf dan jenis-jenisnya, cara kerja sistem saraf, dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf.
Sel saraf atau neuron adalah unit terkecil penyusun sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik. Neuron terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Terdapat tiga jenis neuron berdasarkan struktur yaitu unipolar, bipolar, dan multipolar. Sedangkan berdasarkan fungsi terdiri atas neuron sensorik, motorik, dan konektor.
Teks tersebut membahas sistem saraf, termasuk anatomi dan fisiologi otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf tulang belakang, serta lintasan sensorik dan motorik. Juga dibahas tentang sel saraf, transmisi sinyal di sinaps, dan perlindungan serta nutrisi otak."
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang mengatur kerja semua sistem organ tubuh. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung membentuk jaringan untuk mengirimkan impuls. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi, dimana sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat pengatur dan pengolah informasi, sedangkan sistem saraf tepi mengh
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan serat saraf. Otak berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi tubuh secara sadar dan tak sadar, sementara sumsum tulang belakang dan serat saraf membantu menghantarkan sinyal saraf. Terdapat tiga jenis sel saraf yakni sensorik, motorik, dan konektor yang bekerja bersama dalam mengontrol gerakan tubuh.
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan sistem saraf perifer (saraf kranial dan saraf tulang belakang) yang berperan dalam menerima, mengolah, dan mengirimkan informasi ke seluruh tubuh untuk merespon lingkungan dalam dan luar. Sistem saraf bekerja melalui mekanisme refleks yang melibatkan reseptor, saraf aferen, saraf eferen, dan efektor.
Sistem saraf merupakan bagian tubuh yang mengatur kegiatan tubuh dengan mengirimkan sinyal saraf. Terdiri dari sistem saraf pusat (otak, sumsum tulang belakang) dan saraf tepi. Otak sebagai pusat koordinasi mengendalikan seluruh fungsi tubuh, terdiri atas otak besar, kecil, tengah, dan sumsum penghubung. Sel saraf sebagai unit dasar sistem saraf menerima dan mengirimkan sinyal saraf melalui
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, yang terdiri atas neuron-neuron yang saling terhubung untuk mengirimkan sinyal saraf. Sistem saraf dibagi menjadi somatis dan otonom, serta terdiri atas sistem saraf pusat dan perifer. Medulla spinalis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang mengirimkan saraf spinal ke seluruh tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi tubuh yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi pusat yang mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh lainnya melalui jaringan saraf yang terdiri atas neuron, akson, dan dendrit."
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk membantu proses vaksinasi. Program vaksinasi diperluas untuk mencapai herd immunity sehingga dapat memperlambat dan menghentikan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas struktur mikroskopik sistem saraf. Terdiri dari dua komponen utama yaitu neuron dan neuroglia. Neuron terdiri dari badan sel, akson, dan dendrit. Neuroglia meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal yang berperan mendukung dan melindungi neuron.
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
Ìý
Laporan praktikum biologi ini membahas tentang gerak refleks pada manusia. Melalui serangkaian percobaan seperti memukul lutut dan mengibaskan tangan di depan mata, ditemukan bahwa tubuh akan memberikan respon gerakan refleks seperti menendang atau mengedipkan mata secara otomatis akibat rangsangan saraf yang dikirimkan melalui sistem saraf tepi dan pusat. Gerakan refleks ini merupakan mekanisme pertahan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, termasuk definisi sistem saraf, bagian-bagiannya seperti sel saraf dan jenis-jenisnya, cara kerja sistem saraf, dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf.
Sel saraf atau neuron adalah unit terkecil penyusun sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik. Neuron terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Terdapat tiga jenis neuron berdasarkan struktur yaitu unipolar, bipolar, dan multipolar. Sedangkan berdasarkan fungsi terdiri atas neuron sensorik, motorik, dan konektor.
Teks tersebut membahas sistem saraf, termasuk anatomi dan fisiologi otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf tulang belakang, serta lintasan sensorik dan motorik. Juga dibahas tentang sel saraf, transmisi sinyal di sinaps, dan perlindungan serta nutrisi otak."
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang mengatur kerja semua sistem organ tubuh. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung membentuk jaringan untuk mengirimkan impuls. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi, dimana sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat pengatur dan pengolah informasi, sedangkan sistem saraf tepi mengh
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi untuk mengirimkan sinyal ke seluruh bagian tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan menanggapi rangsangan dari lingkungan.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
Ìý
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan keempat mata kuliah psikologi faal yang membahas tentang struktur dan fungsi sel saraf (neuron), konduksi neural, dan transmisi sinaps.
Sistem koordinasi memungkinkan terjadinya kerjasama antar organ dan sistem organ melalui sistem saraf. Sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang berperan sebagai pusat pengaturan, sedangkan sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh untuk mengoordinasikan gerakan sadar maupun tidak sadar.
Otak merupakan pusat saraf utama manusia yang terletak di dalam tengkorak dan terdiri atas otak besar, otak kecil, dan sumsum lanjutan. Otak besar adalah pusat pengendalian kegiatan yang disadari seperti berpikir, berbicara, dan bergerak."
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi yang terdiri dari neuron dan sel neuroglia. Neuron memiliki bagian seperti badan sel, akson, dan dendrit yang berperan dalam menghantar impuls saraf. Terdapat tiga jenis neuron yaitu afferen, intermedier, dan efferen yang berperan dalam menyampaikan pesan saraf.
Presentasi menjelaskan tentang sistem saraf, termasuk pengertian, penyusunan, fungsi, klasifikasi, mekanisme penghantar impuls, dan kelainan yang dapat terjadi. Sistem saraf berperan penting dalam mengkoordinasikan tubuh dengan mengirimkan sinyal dari reseptor ke efektor.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan sel pendukung yang disebut neuroglia. Neuron berperan dalam komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Terdapat tiga jenis neuron yaitu sensori, motorik, dan intermediet yang berperan menerima, mengirim, dan menghubungkan sinyal saraf.
1. A. Pendahuluan
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat
berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian
yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan.
Bagian tersebut adalah sel - sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel - sel
saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang
membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar
(baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan ketiga komponen tersebut
dapat kita buat skema sederhana seperti berikut.
Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat
kaitannya dalam sistem koordinasi. Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf
dan indra tersebut.
B. Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
Pengendalian kerja alat - alat tubuh agar bekerja serasi.
Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan
oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
2. Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi tersebut
maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan dan juga komponen
terkecil yaitu sel.
1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh komponen - komponen terkecil yaitu sel - sel saraf atau
neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan).
Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
Lihat Gambar 3.1
a. Badan Sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
Badan Nissl
Badan Nissl merupakan struktur yang dibentuk dari banyak tumpukan
endoplasmik retikulum (endoplasmic reticulum/ER) granular/kasar (rough
endoplasmic reticulum). Badan Nissl disebut sebagai Substansia Tigroid. Badan
Nissl merupakan tempat sintesa protein.
Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak
terbungkus selubung mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1
mikrometer. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat impuls saraf.
3. Selubung myelin
selubung Mielin adalah lapisan fosfolipid yang membungkus akson secara
konsentrik. Selubung mielin adalah bagian khusus dari membran plasma sel
aksesoris neuron yang disebutsel Schwann.
Sel Schwann
Sel Schwann berfungsi melindungi akson dari kerusakan, luka, atau tekanan.
Namun, terdapat bagian akson yang tidak tertutup oleh Sel Schwann yang
disebut nodus Ranvier.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada
umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek.
Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma
yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa
rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit di bungkus oleh selubung lemak
yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini
berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan
neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi
membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan
dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada bagian
sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin)
menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit
neuron berikutnya.
Macam – Macam Neuron
1. Neuron bipolar
yaitu sel saraf berbentuk kumparan dengan 2 juluran yang masing-masing keluar
dari ujung perikarion (badan sel saraf). Contohnya ganglion vestibular dan koklear
Gb-18.
4. di telinga, neuron olfaktoris di regio olfaktoria hidung.
Neuron pseudo-unipolar
yaitu neuron yang berbentuk oval yang pada awalnya berbentuk bipolar, tetapi pada
perkembangan selanjutnya juluran yang pada mulanya saling bertolak belakang,
kemudian menggeser, mengitari perikarion, menghampiri satu dengan lainnya dan
menyatu membentuk satu prosesus tunggal. Prosesus tunggal tersebut
berpangkal pada perikarion dan pada ujung distalnya bercabang dua sehingga mirip
huruf T. Contohnya adalah neuron pada ganglia kranio-spinal. Satu cabangnya
mengarah ke perifer dan cabang lainnya mengarah ke pusat masuk ke radiks
posterior saraf menuju ke SSP.
2. Neuron multipolar
yaitu neuron berbentuk poligonal yang mempunyai banyak prosesus. Bentuk
neuron ini merupakan bentuk yang paling banyak dijumpai ditubuh kita.
Contohnya neuron motorik di kornu anterior medulla spinalis, batang otak,
korteks serebri/otak besar (sel piramid) dan korteks serebelli/otak kecil
(mempunyai bentuk yang sangat khas bagaikan tanduk menjangan yang bercabang-
cabang).
5. Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat
susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke
efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron Konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke
neuron motorik.
SINAPS
Sinaps merupakan tempat transmisi transneuronal suatu impuls (rangsang) saraf.
Ada 2 macam cara impuls saraf diteruskan dari satu neuron ke neuron lainnya yaitu:
1. Secara kimia (chemical sinaps)
6. Impuls diteruskan dari satu saraf kelainnya melalui suatu subtansi kimiawi
(neurotransmitter atau neuromodulator) yang dilepaskan dari sel pra-sinaps menuju
ke pasca sinaps untuk menghasilkan suatu aksi potensial. Penerusan impuls saraf
dari satu neuron ke neuron lainnya atau ke suatu daerah target dengan cara kimiawi
merupakan cara yang paling umum digunakan. Penerusan impuls saraf dari dendrit
sel saraf ke otot juga hanya dilakukan secara kimiawi.
2. Secara listrik (electrical sinaps)
Impuls saraf yang diteruskan dari neuron yang satu kelainnya melalui ion-ion yang
melintas bebas melewati saluran-saluran pada gap junction guna meneruskan
potensial aksi dari sel pra sinaps langsung menuju ke post sinaps. Penerusan impuls
saraf secara listrik ini jarang terdapat di SSP mammalia tetapi ditemukan pada
beberapa tempat di batang otak, retina dan korteks serebrum.
7. 2. Jalan yang Dilalui Impuls
Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas
perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan
merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak
sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang
diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.
Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian
otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak
melaksanakan perintah otak..
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya
secara tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada
bagian tendon. Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang
dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak.
Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat
kita buat skema sebagai berikut.
8. Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu
lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu
lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan
mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis
yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan
secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan
cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang
terang. Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan berikut.
3. Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel - sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem
saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.
Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan susunan
9. saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan
dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema sistem saraf manusia
berikut.
4. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah
piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat
cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan.
Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa
10. karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar
(cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak.
1) Otak Besar (cerebrum)
Otak besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak. Otak besar memiliki
permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri
melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri.
Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks,
berisi badan - badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut - serabut
saraf.
Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir,
mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
Bagian2 otak besar
Lobus Frontal
Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas)
mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah
laku social, memberi pendapat dan aktifitas itelektual, bagian sentral posterior
(depan belakang) mengatur fungsi motorik.
Lobus Pariental
11. Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian
tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang
diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus
pariental juga menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi
sebagai pengembangan gambaran diri.
Lobus Occipital
Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya
penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam
refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak.
Lobus Temporal
Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan
penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.
Selain itu, otak juga memiliki bagian-bagian tertentu yang mempunyai fungsi
yang sangat vital. Bagian-bagian itu antara lain:
Thalamus
Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak.
Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak,
serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini
memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons
emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan.
12. Hypothalamus
Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak
yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi
keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar
pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input
dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf
otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature
tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas
seksual.
Medulla Oblongata
Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m
mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan
saluran inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak
tengah. Bagian atas dari batang otak mengandung system pons
afferent dan efferent yang membawa infuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons
terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian
anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara
tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga
bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.
13. 2) Otak Kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti
otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi dua lapis. Lapisan
luar berwarna kelabu dan bagian dalam berwarna putih. Belahan kanan dan kiri otak
kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot - otot ketika kita bergerak.
3) Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons
Varoli dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
pusat pengendali pernapasan,
menyempitkan pembuluh darah,
mengatur denyut jantung,
mengatur suhu tubuh.
b. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai
dari ruas - ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang
belakang juga di bungkus oleh selaput meninges.
14. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna
putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu - kupu, berwarna
kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak mengandung
akson (neurit) yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk menghantarkan impuls
menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu mengandung
serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal
atau akar posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar dorsal mengandung
neuron sensorik dan akar ventral mengandung neuron motorik.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
1. menghantarkan impuls dari dan ke otak,
2. memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf dari dan ke pusat susunan
saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak dan 31 pasang
serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf Otak (saraf cranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang
yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang, berhubungan
erat dengan otot mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang urat saraf
15. otak tersebut secara ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut.
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:
saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf
vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf
parasimpatik.
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:
16. Ruas - ruas tulang leher : 8 pasang
Ruas - ruas tulang punggung : 12 pasang
Ruas - ruas tulang pinggang : 5 pasang
Ruas - ruas tulang kelangkang : 5 pasang
Ruas - ruas tulang ekor : 1 pasang
Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran artinya saraf ini untuk
meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. Semua neuron sensorik masuk ke
sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron motorik keluar dari sumsum
tulang belakang melalui akar ventral.
6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak
dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan
kegiatan organ - organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat -
alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
1. Sistem saraf simpatik
2. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari:
Ruas tulang belakang : 3 pasang
Ruas tulang punggung : 11 pasang
Ruas tulang pinggang : 4 pasang
Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
Ruas tulang ekor : 3 pasang
Dari ganglion - ganglion tersebut keluar serabut saraf yang mengendalikan kerja
organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan semua alat dalam.
Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju organ - organ yang
dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik
bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ
atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda. Apabila suatu organ menjadi aktif
karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain pihak akan dilambatkan atau
17. dihentikan oleh saraf parasimpatik.
Perhatikan perbandingan pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik pada
Gambar 3.9.