Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi, peralatan dasar kedokteran nuklir, dan penggunaan radioisotop dalam diagnostik klinik. Beberapa peralatan yang dijelaskan adalah Geiger Muller counter, kamera gamma, PET, dan SPECT yang digunakan untuk mendeteksi radiasi dan membuat citra distribusi radioisotop dalam tubuh. Penggunaan radioisotop dalam pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid dan ginjal juga dijelaskan.
Peraturan ini mengatur tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan radioterapi untuk pengobatan kanker. Dokumen ini mendefinisikan istilah-istilah yang terkait dengan radioterapi dan menetapkan persyaratan izin, keselamatan, intervensi, dan pelaporan untuk penggunaan berbagai jenis peralatan radioterapi seperti teleterapi Co-60, linac, brakhiterapi manual, dan brakhiterapi remote afterloading.
Radioterapi adalah penggunaan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker dan mengobati pasien dengan berbagai teknik seperti teleterapi dan brakiterapi."
Dokumen tersebut membahas program proteksi dan keselamatan radiasi untuk kegiatan radiologi diagnostik dan intervensional di Rumah Sakit Hapsah Bone. Program tersebut mencakup penyelenggara keselamatan radiasi, pembagian daerah kerja, pemantauan paparan radiasi, perlengkapan proteksi radiasi, dan program jaminan mutu proteksi dan keselamatan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengamanan dampak radiasi, termasuk definisi radiasi dan zat radioaktif, dampak kesehatan radiasi, dosimetri, nilai ambang batas, serta penjelasan mengenai manfaat dan mitigasi risiko saluran udara tegangan ekstra tinggi. Dokumen ini memberikan landasan hukum dan aturan terkait keselamatan radiasi di Indonesia.
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsarni12345
Ìý
Buku ini membahas proteksi dan keselamatan radiasi pada aplikasi ketenaganukliran di rumah sakit, dengan menjelaskan konsep dasar radiasi pengion, ketentuan umum proteksi dan keselamatan radiasi, serta pedoman khusus untuk radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir.
Dokumen tersebut membahas tentang radioterapi sebagai salah satu pengobatan untuk kanker. Radioterapi menggunakan radiasi sinar pengion untuk merusak DNA sel kanker dan menyebabkan kematian sel. Metode radioterapi meliputi teleterapi, brachyterapi, dan radiasi nuklir dalam. Teknik seperti IMRT dan SRS memungkinkan penyinaran yang lebih presisi untuk menghancurkan sel kanker sambil meminimalkan efek samping pada
Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir menetapkan pedoman dosis pasien untuk pemeriksaan radiodiagnostik sesuai standar internasional guna melindungi keselamatan dan kesehatan pasien. Pedoman ini mencakup persyaratan administrasi, organisasi, teknis pesawat sinar-X, jaminan kualitas, dan tingkat panduan dosis untuk berbagai jenis pemeriksaan.
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang dapat menimbulkan efek segera maupun tertunda pada manusia. Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan organ vital, kanker, dan kerusakan genetik. Untuk mencegah efek radiasi diperlukan penerapan nilai batas dosis, proteksi radiasi, dan budaya keselamatan yang konsisten.
Persiapan Maksimal untuk Tes Onkologi Radiasi UKMPPD & CPPDS dengan Buku Soal Ini!
Menghadapi ujian Tes Onkologi Radiasi untuk UKMPPD dan CPPDS memerlukan strategi yang tepat serta pemahaman mendalam. Buku Soal Onkologi Radiasi UKMPPD & CPPDS ini menyediakan soal-soal prediksi terbaru dan pembahasan terlengkap yang akan membantumu mempersiapkan diri secara optimal.
Dalam buku ini, kamu akan mendapatkan:
Kumpulan soal prediksi Onkologi Radiasi berdasarkan ujian UKMPPD dan CPPDS terbaru
Pembahasan soal yang detail dan mudah dipahami
Strategi menjawab soal dengan cepat dan efektif
Tips belajar yang dirancang khusus oleh ahli onkologi untuk membantu menguasai materi
Dengan buku ini, kamu akan lebih percaya diri dalam menghadapi Tes Onkologi Radiasi. Persiapkan dirimu dengan buku ini dan raih hasil yang memuaskan di ujianmu!
Klik link berikut untuk mendapatkan eBook ini sekarang: lynk.id/drmazh
Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 1 mm hingga 1 m yang mampu memanaskan benda. Gelombang mikro banyak dimanfaatkan untuk oven microwave, telekomunikasi, radar, dan navigasi karena mampu memanaskan dan mendeteksi benda dari jarak jauh. Paparan gelombang mikro di atas ambang batas dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti kanker dan gangguan neurologis.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik dan pemanfaatannya dalam bidang kesehatan. Secara singkat, dibahas tentang definisi gelombang elektromagnetik, sifat-sifatnya, spektrumnya, dan bagaimana sinar-sinar seperti sinar mikro, inframerah, tampak, ultraungu, dan sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif dalam pemanfaatan tenaga nuklir. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup dan tujuan peraturan ini, serta persyaratan keselamatan radiasi yang meliputi persyaratan manajemen, proteksi radiasi, teknik, dan verifikasi keselamatan yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir. Dokumen ini
Dokumen tersebut membahas tentang pengamanan dampak radiasi, termasuk definisi radiasi dan zat radioaktif, dampak kesehatan radiasi, dosimetri, nilai ambang batas, serta penjelasan mengenai manfaat dan mitigasi risiko saluran udara tegangan ekstra tinggi. Dokumen ini memberikan landasan hukum dan aturan terkait keselamatan radiasi di Indonesia.
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsarni12345
Ìý
Buku ini membahas proteksi dan keselamatan radiasi pada aplikasi ketenaganukliran di rumah sakit, dengan menjelaskan konsep dasar radiasi pengion, ketentuan umum proteksi dan keselamatan radiasi, serta pedoman khusus untuk radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir.
Dokumen tersebut membahas tentang radioterapi sebagai salah satu pengobatan untuk kanker. Radioterapi menggunakan radiasi sinar pengion untuk merusak DNA sel kanker dan menyebabkan kematian sel. Metode radioterapi meliputi teleterapi, brachyterapi, dan radiasi nuklir dalam. Teknik seperti IMRT dan SRS memungkinkan penyinaran yang lebih presisi untuk menghancurkan sel kanker sambil meminimalkan efek samping pada
Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir menetapkan pedoman dosis pasien untuk pemeriksaan radiodiagnostik sesuai standar internasional guna melindungi keselamatan dan kesehatan pasien. Pedoman ini mencakup persyaratan administrasi, organisasi, teknis pesawat sinar-X, jaminan kualitas, dan tingkat panduan dosis untuk berbagai jenis pemeriksaan.
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang dapat menimbulkan efek segera maupun tertunda pada manusia. Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan organ vital, kanker, dan kerusakan genetik. Untuk mencegah efek radiasi diperlukan penerapan nilai batas dosis, proteksi radiasi, dan budaya keselamatan yang konsisten.
Persiapan Maksimal untuk Tes Onkologi Radiasi UKMPPD & CPPDS dengan Buku Soal Ini!
Menghadapi ujian Tes Onkologi Radiasi untuk UKMPPD dan CPPDS memerlukan strategi yang tepat serta pemahaman mendalam. Buku Soal Onkologi Radiasi UKMPPD & CPPDS ini menyediakan soal-soal prediksi terbaru dan pembahasan terlengkap yang akan membantumu mempersiapkan diri secara optimal.
Dalam buku ini, kamu akan mendapatkan:
Kumpulan soal prediksi Onkologi Radiasi berdasarkan ujian UKMPPD dan CPPDS terbaru
Pembahasan soal yang detail dan mudah dipahami
Strategi menjawab soal dengan cepat dan efektif
Tips belajar yang dirancang khusus oleh ahli onkologi untuk membantu menguasai materi
Dengan buku ini, kamu akan lebih percaya diri dalam menghadapi Tes Onkologi Radiasi. Persiapkan dirimu dengan buku ini dan raih hasil yang memuaskan di ujianmu!
Klik link berikut untuk mendapatkan eBook ini sekarang: lynk.id/drmazh
Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 1 mm hingga 1 m yang mampu memanaskan benda. Gelombang mikro banyak dimanfaatkan untuk oven microwave, telekomunikasi, radar, dan navigasi karena mampu memanaskan dan mendeteksi benda dari jarak jauh. Paparan gelombang mikro di atas ambang batas dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti kanker dan gangguan neurologis.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik dan pemanfaatannya dalam bidang kesehatan. Secara singkat, dibahas tentang definisi gelombang elektromagnetik, sifat-sifatnya, spektrumnya, dan bagaimana sinar-sinar seperti sinar mikro, inframerah, tampak, ultraungu, dan sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif dalam pemanfaatan tenaga nuklir. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup dan tujuan peraturan ini, serta persyaratan keselamatan radiasi yang meliputi persyaratan manajemen, proteksi radiasi, teknik, dan verifikasi keselamatan yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir. Dokumen ini
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Interaksi Radiasi DG SISTEM
BIOLOGIK
A. Radiasi dg molekul air
ï‚— absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan
terjadinya ionisasi pada molekul atau atom penyusun
bahan biologi
 H2O + radiasi pengion —> H2O+
+ e-
ï‚— atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi
mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas
yang tidak stabil
3. B. Radiasi dg DNA
ï‚— Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya
perubahan struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan
hydrogen antar basa, hilangnya basa dan lainnya. Kerusakan
yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang
disebut single strand break, atau putusnya kedua untai DNA
yang disebut double strand breaks.
4. C. Radiasi dg Kromosom
Radiasi dapat menyebabkan
perubahan baik pada jumlah
maupun struktur kromosom yang
disebut aberasi kromosom.
Perubahan jumlah kromosom,
misalnya menjadi 47 buah pada sel
somatic yang memungkinkan
timbulnya kelainan genetic.
5. D. Radiasi terhadap SEL
ï‚— Kerusakan yang terjadi pada DNA dan kromosom
sel sangat bergantung pada proses perbaikan yang
berlangsung. Bila proses perbaikan berlangsung
dengan baik/sempurna, dan juga tingkat
kerusakan sel tidak terlalu parah, maka sel bisa
kembali normal. Bila perbaikan sel tidak
sempurna, sel tetap hidup tetapi mengalami
perubahan.
6. Klasifikasi efek biologis
radiasi
JENIS SEL YG TERKENA
ï‚— Efek Genetik : efek
yang dirasakan oleh
keturunan dari individu
yang terkena paparan
radiasi
ï‚— Efek Somatik: efek
radiasi yang dirasakan
oleh individu yang
terpapar radiasi. Waktu
yang dibutuhkan
sampai terlihatnya
gejala efek somatik
sangat bervariasi
- Efek Segera
- Efek Tertunda
7. Penggunaan Radiasi dalam klinik
Secara umum penggunaan radiasi dalam klinik
dibagi menjadi tiga, yaitu untuk tujuan
Diagnostik  Radiodiagnostik
Terapi  Radioterapi
ï‚—Kedokteran Nuklir
10. Computerized Tomography
(CT sCAN)
ï‚— Citra CT dihasilkan setelah sinar-X melewati tubuh pada
sejumlah sudut yang besar yaitu dengan memutarkan
tabung sinar-X mengelilingi tubuh pasien
11. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
ï‚— Pada MRI, pasien yang ditempatkan pada medan
magnetic, pulsa gelombang radio dihasilkan dari antenna
(coil) yang diletakkan mengelilingi pasien
12. ï‚— USG bekerja berdasarkan gelombang suara (ultrasound)
Pencitraan Ultra Sound
13. Mamografi
ï‚—Mamografi adalah konsep pencitraan medis
yang dikhususkan untuk pemeriksaan
payudara.
ï‚—Sinar-X yang digunakan dalam mamografi
adalah yang berenergi rendah.
ï‚—Dalam era modern sekarang ini, mamografi
tidak hanya untuk penegakkan diagnosa
tetapi untuk screening breast cancer.
15. Radiasi Eksterna
ï‚— Berasal dan kata 'tele' (Greek) yang berarti jauh, maka
teleterapi diartikan sebagai radiasi dilakukan dengan
menggunakan sumber radiasi yang terletak pada jarak
tertentu diluar target (tumor) radiasi atau kulit.
ï‚— Keuntungan cara ini adalah dapat mencakup daerah target
lebih luas sesuai dengan luas lapangan radiasi yang
digunakan. Sedangkan kerugiannya adalah mengenai juga
daerah sehat disekitar tumor yang akan mengakibatkan
timbulnya gejala efek samping. Cara ini misalnya
digunakan sebagai radiasi awal pada berbagai keganasan
misalnya payudara, mulut rahim, kolorektal, nasofaring dll
17. ï‚— Berasal dari kata 'brachy' (greek) yang berarti pendek.
Sehingga diartikan brakhiterapi adalah radiasi yang
dilakukan dengan mendekatkan sumber radiasi pada / di
dalam daerah target radiasi (tumor).
ï‚— Tehnik yang dapat
dilakukan adalah:
ï‚— Implantasi
ï‚— Intrakaviter
ï‚— Kontak
Brakiterapi
18. IMPLANTASI
Yaitu menanamkan sumber radiasi kedalam tumor .
Teknik ini misalnya dapat dilakukan pada radiasi kanker
lidah, dengan menggunakan jarum Cesium 131, atau
lridium 192 yang diimplantasikan untuk waktu tertentu
(temporer) sesuai dengan dosis yang diperlukan dan akan
diangkat setelah dosis tersebut dicapai. Pada kanker tonsil
dapat digunakan juga butiran I-125, yang diimplantasikan
secara permanen, karena jenis radioaktif ini mempunyai
waktu kerja sangat pendek.
19. Intrakaviter
Yaitu radiasi yang dilakukan dengan menempatkan
sumber radioaktif didalam kavitas tubuh. Tehnik ini
misalnya digunakan pada radiasi kanker mulut rahim,
yang dilakukan dengan radioaktif Co-60 atau Ir-192 yang
diletakkan di cavum uteri dan lumen vagina. Pada kanker
osofagus, nasofaring, paru-paru juga dapat dilakukan
radiasi metode ini
20. Kontak
ï‚— Yaitu dengan menempelkan sumber radiasi pada
daerah yang akan diradiasi. Misalnya radiasi pada
conjungtiva dengan menggunakan strontium
maupun radiasi menggunakan aplikator yang
diletakkan pada permukaan kulit untuk tumor
kulit
21. Metode Brakiterapi
ï‚— Brakhiterapi ini dapat dilakukan dengan cara manual,
yakni sumber radiasi tersebut dimasukkan oleh
dokter operator ke lokasi radiasi. Teknik lain yakni
dengan 'afterloading' dimana pemasukan sumber
radiasi diatur secara secara kendali jarak jauh ke
dalam aplikator yang telah ditempatkan sebelumnya
oleh dokter operator. Cara ini memberikan
keamanan bagi operator dan bahaya radiasi.
22. Prinsip Keselamatan Radiasi
ï‚— JUSTIFIKASI
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber radiasi
lainnya harus didasarkan pada azas manfaat
ï‚— LIMITASI
Dosis ekivalen yang diterima oleh pekerja radiasi atau
masyarakat tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis
(NBD) yang ditetapkan pemerintah (Bapeten)
23. Optimasi
ï‚— Semua penyinaran harus diusahakan serendah-
rendahnya ( As Low As Reasonably Achieveable ?
ALARA ) dengan mempertimbangkan factor
ekonomi dan sosial.
24. NILAI BATAS DOSIS
ï‚— Penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui oleh
seorang pekerja radiasi dan anggota masyarakat
selama jangka waktu satu tahun, tidak bergantung
pada laju dosis, tetapi tidak termasuk
penerimaan dosis dari penyinaran medis
dan penyinaran alam
25. ï‚— Menurut Surat Keputusan Kepala Bapeten No. 01/Ka-
BAPETEN/V-99 Nilai Batas dosis ditetapkan sebagai
berikut:
a. Nilai Batas Dosis bagi pekerja radiasi untuk seluruh
tubuh 50 mSv per tahun
b. Nilai Batas Dosis untuk anggota masyarakat umum
untuk seluruh tubuh 5 mSv pertahun.
ï‚— Dalam hal penyinaran local yaitu hanya pada bagian-
bagain khusus dari tubuh, dosis rata-rata dalam tiap
organ atau jaringan yang terkena harus tidak lebih dari 50
mSv.
26. Manajemen Keselamatan Radiasi
1. Organisasi Proteksi Radiasi
Pengusaha / Instalasi yang menggunakan sumber radiasi
pengion wajib membentuk organisasi proteksi radiasi
2. Pemantauan Dosis Radiasi dan Radioaktivitas
Untuk mengetahui besar dosis yang diterima oleh pekerja
radiasi maka dilakukan pemantauan dosis. Setiap pekerja
radiasi wajib menggunakan dosimeter perorangan baik yang
dapat diaca langsung maupun yang tidak dapat dibaca
langsung sesuai dengan jenis sumber radiasi yang digunakan.
27. 3. Peralatan Proteksi Radiasi
Pengusaha / Instalasi yang menggunakan sumber radiasi
pengion harus menyediakan dan mengusahakan peralatan
proteksi radiasi, pemantauan dosis perorangan, pemantauan
daerah kerja dan pemantauan lingkungan yang dapat berfungsi
dengan baik sesuai dengan jenis sumber radiasi yang
digunakan
4. Pemeriksaan Kesehatan
Setiap orang yang akan bekerja sebagai pekerja radiasi harus
sehat dan minimal berusia 18 tahun. Pengusaha instalasi harus
menyelenggarakan pemeriksaan yang meliputi; pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan berkala selama masa
kerja, dan pemeriksaan kesehatan pada waktu pemutusan
hubungan kerja
28. 5. Penyimpanan Dokumentasi
Dokumentasi yang memuat catatan dosis, hasil pemantauan
daerah kerja, hasil pemantauan lingkungan, dan kartu
kesehatan pekerjaharus disimpan paling tidak selama tiga
puluh tahun terhitung sejak pekerja radiasi bekerja.
6. Jaminan Kualitas
Program jaminan kualitas harus dilakukan sejak dari
perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan perawatan.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Setiap pekerja radiasi harus memperoleh pendidikan dan
pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
radiasi.