Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi, peralatan dasar kedokteran nuklir, dan penggunaan radioisotop dalam diagnostik klinik. Beberapa peralatan yang dijelaskan adalah Geiger Muller counter, kamera gamma, PET, dan SPECT yang digunakan untuk mendeteksi radiasi dan membuat citra distribusi radioisotop dalam tubuh. Penggunaan radioisotop dalam pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid dan ginjal juga dijelaskan.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografiNona Zesifa
油
Radiograf menunjukkan evaluasi kritis dari pemeriksaan IVP dengan berbagai waktu setelah pemberian kontrast media, mengevaluasi kualitas gambar berdasarkan beberapa parameter untuk mendiagnosis dengan benar."
Dokumen tersebut membahas tentang mammografi yang merupakan deteksi dini kanker payudara menggunakan sinar X dosis rendah. Mammografi dapat mendeteksi benjolan kecil sebelum teraba dan digunakan untuk screening dan diagnosis awal kanker payudara. Dokumen juga menjelaskan prinsip, bagian, dan teknik radiografi mammografi.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf AppendicografiNona Zesifa
油
Radiograf appendicogram menunjukkan gambaran anatomi yang sesuai namun tidak memenuhi persyaratan identifikasi pasien dan penempatan marker. Secara umum, radiograf mampu menampilkan informasi diagnostik yang dibutuhkan meskipun perlu perbaikan pada persyaratan administratif.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang film badge sebagai alat ukur radiasi untuk proteksi radiasi. Film badge dapat mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu, ringan dan mudah digunakan. Proses pembacaan film badge melibatkan proses pengembangan, pembentukan citra laten, dan pencucian untuk menghasilkan daerah terang dan gelap yang merepresentasikan dosis radiasi yang diterima. Hasil interkomparasi antar laboratorium
MRI adalah teknik pemeriksaan medik yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar struktur tubuh dalam tanpa menggunakan radiasi. MRI bekerja dengan memanfaatkan resonansi inti atom hidrogen dalam tubuh untuk menghasilkan sinyal yang kemudian dikonversi menjadi citra. MRI memiliki keunggulan dalam mendeteksi jaringan lunak dan memberikan gambar yang jelas dari berbagai sudut pandang.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
油
Radiograf lumbal dan lumbosakral mengevaluasi kualitas gambar, identitas pasien, anatomi yang terlihat, kolimasi, proteksi radiasi, batas jaringan dan tulang, serta usaha mencegah artefak. Perbaikan diperlukan untuk identitas pasien, marker, dan pengaturan eksposure agar diagnosa dapat ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian kebocoran pada kaset radiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kebocoran pada kaset yang diuji dengan cara memaparkan film di dalam kaset di bawah lampu selama 15-30 menit.
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
Pencitraan sinar gamma menggunakan radioisotop untuk mendeteksi distribusi zat radioaktif di dalam tubuh untuk tujuan diagnosis. Teknik ini melibatkan deteksi sinar gamma yang dipancarkan radioisotop menggunakan gamma camera yang terdiri dari collimator, detektor scintilasi, dan sistem elektronik untuk menghasilkan citra distribusi zat radioaktif.
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi yang dilakukan terhadap sumber radiasi, pekerja, pasien, dan lingkungan. Proteksi sumber radiasi meliputi jarak, waktu, dan penggunaan perisai timbal/beton. Proteksi pekerja mencakup penggunaan APD dan alat untuk mencatat dosis radiasi. Proteksi pasien bertujuan memastikan dosis sekecil mungkin dan organ vital dilindungi. Proteksi lingkungan meliputi perencanaan lok
Detektor radiasi adalah alat yang peka terhadap radiasi untuk mendeteksi keberadaannya. Terdapat beberapa jenis detektor seperti detektor isian gas, sintilasi, semikonduktor, dan elektroskop yang bekerja berdasarkan interaksi radiasi dengan materi untuk menghasilkan sinyal seperti ion, cahaya, atau arus listrik. Detektor isian gas paling sering digunakan dan terdiri dari kamar ionisasi, proporsion
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi radiasi dengan materi, khususnya interaksi partikel alfa, beta, dan elektromagnetik. Secara ringkas, partikel alfa memiliki daya tembus pendek tetapi kuat, sementara partikel beta dapat bergerak lebih jauh. Kedua partikel tersebut kehilangan energi saat berinteraksi dengan materi melalui proses ionisasi dan eksitasi yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kim
CT scan atau tomografi komputer merupakan teknik pencitraan medis yang menghasilkan gambar potongan silang dari tubuh menggunakan sinar X. Teknik ini mampu melihat perbedaan jaringan dengan baik dan sering digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti tumor, pendarahan, dan cedera di kepala, dada, abdomen, dan bagian tubuh lainnya. Prosedur CT scan melibatkan pemberian zat kontrast intravena dan meminta
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughNona Zesifa
油
Pada radiograf follow through Proyeksi AP (30 menit), media kontras sudah mengisi hampir seluruh usus halus dan lambung terlihat terisi. Namun, identitas pasien belum dicantumkan pada radiograf.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
油
Radiograf esofagus menunjukkan beberapa kekurangan meskipun organ telah terlihat. Tidak ada identitas pasien, marker posisinya sulit dibedakan, dan kolimasi lapangan radiasi menyebabkan batas atas dan bawah terpotong.
Radiografi panoramik dapat menampilkan gambar gigi dan struktur rahang secara keseluruhan tanpa terhalang. Teknik ini melibatkan rotasi tabung sinar-X dan film secara bersamaan sementara pasien diam. Kualitas gambar tergantung pada posisi pasien dan pengaturan alat, seperti tegangan, arus, dan kombinasi film-screen. Kesalahan pada teknik atau proses dapat menghasilkan gambar terang, gelap, atau kab
This document discusses nuclear medicine and the use of radiopharmaceuticals for diagnostic purposes. It describes how radiopharmaceuticals work by accumulating in specific organs that can then be detected externally through gamma ray emissions. The document focuses on the diagnostic radioisotope technetium-99m, outlining its short half-life, gamma ray emissions, and versatility in forming tracers that concentrate in tissues of interest. It also provides an overview of gamma cameras and examples of scans including bone, thyroid, and PET scans.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian kebocoran pada kaset radiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kebocoran pada kaset yang diuji dengan cara memaparkan film di dalam kaset di bawah lampu selama 15-30 menit.
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
Pencitraan sinar gamma menggunakan radioisotop untuk mendeteksi distribusi zat radioaktif di dalam tubuh untuk tujuan diagnosis. Teknik ini melibatkan deteksi sinar gamma yang dipancarkan radioisotop menggunakan gamma camera yang terdiri dari collimator, detektor scintilasi, dan sistem elektronik untuk menghasilkan citra distribusi zat radioaktif.
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi yang dilakukan terhadap sumber radiasi, pekerja, pasien, dan lingkungan. Proteksi sumber radiasi meliputi jarak, waktu, dan penggunaan perisai timbal/beton. Proteksi pekerja mencakup penggunaan APD dan alat untuk mencatat dosis radiasi. Proteksi pasien bertujuan memastikan dosis sekecil mungkin dan organ vital dilindungi. Proteksi lingkungan meliputi perencanaan lok
Detektor radiasi adalah alat yang peka terhadap radiasi untuk mendeteksi keberadaannya. Terdapat beberapa jenis detektor seperti detektor isian gas, sintilasi, semikonduktor, dan elektroskop yang bekerja berdasarkan interaksi radiasi dengan materi untuk menghasilkan sinyal seperti ion, cahaya, atau arus listrik. Detektor isian gas paling sering digunakan dan terdiri dari kamar ionisasi, proporsion
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi radiasi dengan materi, khususnya interaksi partikel alfa, beta, dan elektromagnetik. Secara ringkas, partikel alfa memiliki daya tembus pendek tetapi kuat, sementara partikel beta dapat bergerak lebih jauh. Kedua partikel tersebut kehilangan energi saat berinteraksi dengan materi melalui proses ionisasi dan eksitasi yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kim
CT scan atau tomografi komputer merupakan teknik pencitraan medis yang menghasilkan gambar potongan silang dari tubuh menggunakan sinar X. Teknik ini mampu melihat perbedaan jaringan dengan baik dan sering digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti tumor, pendarahan, dan cedera di kepala, dada, abdomen, dan bagian tubuh lainnya. Prosedur CT scan melibatkan pemberian zat kontrast intravena dan meminta
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughNona Zesifa
油
Pada radiograf follow through Proyeksi AP (30 menit), media kontras sudah mengisi hampir seluruh usus halus dan lambung terlihat terisi. Namun, identitas pasien belum dicantumkan pada radiograf.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
油
Radiograf esofagus menunjukkan beberapa kekurangan meskipun organ telah terlihat. Tidak ada identitas pasien, marker posisinya sulit dibedakan, dan kolimasi lapangan radiasi menyebabkan batas atas dan bawah terpotong.
Radiografi panoramik dapat menampilkan gambar gigi dan struktur rahang secara keseluruhan tanpa terhalang. Teknik ini melibatkan rotasi tabung sinar-X dan film secara bersamaan sementara pasien diam. Kualitas gambar tergantung pada posisi pasien dan pengaturan alat, seperti tegangan, arus, dan kombinasi film-screen. Kesalahan pada teknik atau proses dapat menghasilkan gambar terang, gelap, atau kab
This document discusses nuclear medicine and the use of radiopharmaceuticals for diagnostic purposes. It describes how radiopharmaceuticals work by accumulating in specific organs that can then be detected externally through gamma ray emissions. The document focuses on the diagnostic radioisotope technetium-99m, outlining its short half-life, gamma ray emissions, and versatility in forming tracers that concentrate in tissues of interest. It also provides an overview of gamma cameras and examples of scans including bone, thyroid, and PET scans.
Dokumen tersebut tidak mengandung teks atau informasi apa pun, hanya berisi baris-baris garis horizontal. Oleh karena itu, saya tidak dapat merangkumnya dalam 3 kalimat atau kurang karena tidak ada informasi yang dapat dirangkum.
Nuclear medicine uses radioactive tracers and imaging techniques to examine organ and tissue function. Tracers are introduced into the body and detected with gamma cameras to produce images. Common studies include cardiac perfusion, bone scans, and renal or lung function tests. Precautions are taken to minimize radiation exposure and ensure patient and staff safety.
Radioterapi adalah penggunaan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker dan mengobati pasien dengan berbagai teknik seperti teleterapi dan brakiterapi."
Dokumen tersebut membahas tentang radiobiologi dan proteksi radiasi. Secara singkat, dibahas mengenai efek radiasi somatik dan genetik, sindroma radiasi akut, efek genetik radiasi, dan proteksi radiasi yang diterapkan di radiologi diagnostik dan radioterapi seperti penggunaan apron, pelindung tiroid, dan ruang pesawat sinar-X.
Efek Radiasi dan Proteksi Radiasi pada Pasien Pediatrik [2018]sunarya afaf
油
Dokumen tersebut membahas tentang efek radiasi dan proteksi radiasi pada pasien pediatrik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan orang dewasa dan dosis radiasi yang diterima anak-anak perlu dikurangi.
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang dapat menimbulkan efek segera maupun tertunda pada manusia. Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan organ vital, kanker, dan kerusakan genetik. Untuk mencegah efek radiasi diperlukan penerapan nilai batas dosis, proteksi radiasi, dan budaya keselamatan yang konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang pengamanan dampak radiasi, termasuk definisi radiasi dan zat radioaktif, dampak kesehatan radiasi, dosimetri, nilai ambang batas, serta penjelasan mengenai manfaat dan mitigasi risiko saluran udara tegangan ekstra tinggi. Dokumen ini memberikan landasan hukum dan aturan terkait keselamatan radiasi di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum tentang plasmid pada mikroba. Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat mereplikasi secara mandiri dan diwariskan secara stabil. Plasmid hanya dimiliki organisme prokariot dan memiliki peran penting seperti membawa gen virulensi dan resistensi antibiotik serta digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika.
Sel eukariotik memiliki organel yang lebih kompleks daripada sel prokariotik. Organel-organel penting dalam sel antara lain membran plasma, inti sel, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom, mitokondria, dan vakuola. Masing-masing organel memiliki fungsi khusus dalam menunjang aktivitas dan kelangsungan hidup sel.
Dokumen tersebut membahas tentang transport zat melalui membran sel, yang mencakup proses difusi, osmosis, dan transport aktif serta jenis-jenisnya seperti transport aktif primer, sekunder ko-transport, dan counter transport.
3. Proteksi radiasi
Proteksi radiasi adalah suatu system untuk
mengendalikan bahaya radiasi dengan
menggunakan peralatan proteksi dan
kerekayasaan yang canggih serta mengikuti
peraturan proteksi yang sudah dibakukan.
Menurut BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga
Nuklir), proteksi radiasi adalah tindakan yang
dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi.
4. Filosofi Proteksi Radiasi
Mengingat radiasi dapat membahayakan
kesehatan, maka pemakaian radiasi perlu
diawasi, baik melalui peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan pemanfaatan radiasi dan
bahan-bahan radioaktif, maupun adanya badan
pengawas yang bertanggungjawab agar
peraturan-peraturan tersebut diikuti. Di
Indonesia, badan pengawas tersebut adalah
Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).
5. Badan ICRP
Filosofi proteksi radiasi yang dipakai sekarang ditetapkan oleh
Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi (International
Commission on Radiological Protection, ICRP) dalam suatu
pernyataan yang mengatur pembatasan dosis radiasi, yang intinya
sebagai berikut:
Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai keuntungan
yang positif dibandingkan dengan risiko, yang dikenal sebagai azas
justifikasi,
Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa
dicapai (as low as reasonably achievable, ALARA) dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial, yang dikenal
sebagai azas optimasi,
Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang
direkomendasikan oleh ICRP untuk suatu lingkungan tertentu, yang
dikenal sebagai azas limitasi.
6. Nilai Batas Dosis (NBD)
Pembatasan dosis radiasi baru dikenal pada tahun
1928 yaitu sejak dibentuknya organisasi internasional untuk
proteksi radiasi (International Commission on Radiological
Protection/ICRP). Pelopor proteksi radiasi yang terkenal
adalah seorang ilmuwan dari Swedia bernama Rolf Sievert.
Ia lahir pada tahun 1896 ketika Henri Becquerel
menemukan zat radioaktif alam. Sievert kemudian
diabadikan sebagai satuan dosis paparan radiasi dalam
sistem Satuan Internasional (SI). 1 Sievert (Sv)
menunjukkan berapa besar dosis paparan radiasi dari
sumber radioaktif yang diserap oleh tubuh per satuan
massa (berat), yang mengakibatkan kerusakan secara
biologis pada sel/jaringan.
7. Penetapan NBD oleh ICRF
Untuk pekerja radiasi radiasi tidak boleh
menerima dosis radiasi lebih dari 50 mSv per
tahun dan rata-rata pertahun selama 5 tahun
tidak boleh lebih dari 20 mSv.
Untuk masyarakat umum nilai batas dosisnya
adalah 1/10 dari pada nilai NBD pekerja radiasi.
Untuk wanita hamil yang di tempat kerjanya
terkena radiasi, diterapkan batas radiasi yang
lebih ketat. Dosis radiasi paling tinggi yang
diizinkan selama kehamilan adalah 2 mSv.
8. Tabel NBD Bagi Pekerja dan Masyarakat
Umum
Pekerja Radiasi
NBD
Seluruh tubuh, sumsum tulang,
kelenjar kelamin
5 rem dalam satu tahun atau 3 rem,
dalam 3 bulan, dosis seluruhnya tidak
melebihi 5 rem (N-18) rem. N=umur
Kulit, Tulang, Kelenjar Thiroid
30 rem dalam 1 tahun
Lengan bagian bawah, pangkal kaki
75 rem dalam 1 tahun
Bagian lain dari tubuh
15 rem dalam satu tahun
9. Tabel NDB Bagi Pekerja dan Masyarakat
Umum
Masyarakat umum
Batas Dosis
Seluruh tubuh, sumsum tulang,
kelenjar kelamin
0,5 rem dalam 1 tahun
Kulit, Tulang, Kelenjar Thiroid
Lengan bagian bawah, pangkal kaki
Bagian lain dari tubuh
3 rem dalam 1 tahun, anak-anak di
bawah umur 16 tahun, 1,5 rem
dalam 1 tahun untuk kelenjar
thiroid
7,5 rem dalam 1 tahun
1,5 rem dalam 1 tahun
10. Prinsip Proteksi Radiasi
1. Menggunakan Pelindung (Shielding)
Penggunaan perisai/pelindung
berupa apron berlapis Pb, glove
Pb, kaca mata Pb dsb yang
merupakan sarana proteksi radiasi
individu. Tidak menghandle hewan
secara langsung, hewan dapat
disedasi atau bila perlu dianestesi.
Proteksi terhadap lingkungan
terhadap radiasi dapat dilakukan
dengan melapisi ruang radiografi
menggunakan Pb untuk menyerap
radiasi yang terjadi saat proses
radiografi.
11. Prinsip Proteksi Radiasi
2. Menjaga Jarak
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah.
Semakin dekat tubuh kita dengan sumber radiasi maka
paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar.
Pancaran radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan
saat mengenahi materi. Radiasi hamburan ini akan
menambah jumlah dosis radiasi yang diterima. Untuk
mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak
pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
3. Mempersingkat Waktu Paparan
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama
berada di dekat sumber radiasi saat proses radiografi. Hal ini
untuk mencegah jadinya paparan radiasi yang besar.
12. 3 Jenis Proteksi Radiasi
1. Proteksi radiasi terhadap penderita dengan
terapi radiasi
Pada terapi dosis tertentu yang diberikan pada
penderita, jaringan sehat sekitarnya perlu
mendapatkan perlindungan sebaik-baiknya.
Contoh : pada penyinaran mata, penyinaran
tumor yang tidak ganas tidak boleh dilakukan
secara terus menerus pada anak-anak karena
akan bersifat karsinogen atau penyebab kanker.
13. 3 Jenis Proteksi Radiasi
2. Proteksi radiasi terhadap pekerja diagnostik radiologi
Pekerja diagnostik radiologi umumnya mendapat radiasi
dari tabung sinar X. Untuk menghindari radiasi dari sinar
X, maka sinar X yang digunakan harus sekecil mungkin, kurang
lebih 50% tanpa mengganggu informasi medis yang diperlukan.
3. Proteksi radiasi terhadap kedokteran nuklir
Seorang dokter harus berkompeten dalam hal-hal berikut :
a. Penggunaan radiofarmasi secara tepat
b. Penderita bagaimanakah yang layak mendapat terapi
radioisotop
c. Memberikan obat radioaktif pada penderita yang benar-benar
memerlukan
d. Memastikan bahwa instrumen deteksi bekerja secara baik dan
benar.
14. Peralatan Dasar Kedokteran Nuklir
Alat untuk menetapkan jumlah radioaktivitas
suatu sampel
a) Film
b) Layar Skintilasi
c) Geiger Muller Counter
d) Photomultiplier tube (PMT)
e) Solid states semiconduktor detector
f) Liquid scintilation detector
g) Well counter
15. Film
Film sangatlah tidak
memuaskan untuk
mendeteksi radioaktivitas.
Namun film masih digunakan
untuk autoradiografi (suatu
bidang riset) untuk
memperoleh bayangan image
dari sinar beta yaitu dengan
cara meletakan film dekat
dengan contoh zat radioaktif.
16. Layar Skintilasi
Layar skintilasi
digunakan untuk
mendeteksi partikel beta.
Sinar beta ini apabila
menembus kristal ZnSO4
akan menimbulkan cahaya
kelip yang lemah (proses
skintilasi). Para peneliti
dapat menghitung dan
mengamati kelipan
tersebut.
17. Geiger Muller Counter
Pencacah Geiger, atau disebut juga
Pencacah Geiger-Muller adalah sebuah alat
pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger
bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi
alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah
tabung Geiger-Muller, sebuah tabung yang
diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor
ketika partikel atau foton radiasi
menyebabkan gas (umumnya Argon)
menjadi konduktif. Alat tersebut akan
membesarkan sinyal dan menampilkan
pada indikatornya yang bisa berupa jarum
penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana
satu bunyi menandakan satu partikel. Pada
kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat
digunakan untuk mendeteksi radiasi
gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya
kurang. Pencacah geiger tidak bisa
digunakan untuk mendeteksi neutron.
19. Cara kerja PMT
photomultiplier tube adalah tabung hampa yang kedap cahaya dengan
photokatoda yang berfungsi sebagai masukan pada salah satu ujungnya dan
terdapat beberapa dinode untuk menggandakan elektron. Photokatoda yang
ditempelkan pada bahan sintilator (merupakan suatu bahan padat, cair
maupun gas, yang akan menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi
pengion), akan memancarkan elektron bila dikenai cahaya dengan panjang
gelombang yang sesuai. Elektron yang dihasilkannya akan diarahkan, dengan
perbedaan potensial, menuju dinode pertama. Dinode tersebut akan
memancarkan beberapa elektron sekunder bila dikenai oleh elektron.
Elektron-elektron sekunder yang dihasilkan dinode pertama akan menuju
dinode kedua dan dilipatgandakan kemudian ke dinode ketiga dan seterusnya
sehingga elektron yang terkumpul pada dinode terakhir berjumlah sangat
banyak. Dengan sebuah kapasitor kumpulan elektron tersebut akan diubah
menjadi pulsa listrik yang akan dianalisa lewat skala tinggi yang ada.
20. Solid states semiconduktor detector
Solid states semiconduktor
detector atau detektor radiasi
dimana bahan semikonduktor
seperti silikon atau germanium
kristal merupakan media
mendeteksi . Dan terdapat
sambungan pada salah satu
perangkat tersebut di mana pulsa
arus berkembang ketika partikel
melintasi radiasi pengion itu.
21. Liquid scintilation detector
Liquid skintilasi sebagai
pengganti NaI(Ti). Liquid ini
dicampur dengan sampel
yang akan diperiksa dan akan
dibuang setelah pemeriksaan
selesai. Detektor ini
mempunyai kemampuan
mendeteksi dan mengukur
sinar beta yang sangat lemah
dan yang sangat sulit
dihitung dengan sistem
apapun.
22. Well Counter
Merupakan kristal NaI(Ti)
detektor yang dilengkapi
dengan sebuah tempat
untuk tabung reaksi yang
letaknya di atas kristal. Well
counter ini dipergunakan
untuk mengukur volume
darah penderita pada suatu
kejadian atau operasi
dengan teknik dilusi.
23. Distribusi radioaktivitas
dalam tubuh atau imaging
prinsip peralatan dalam imaging kedokteran nuklir,
yaitu :
1. Rektilinier skanner
ada sua macam imaging /bayangan yang dibentuk
dari distribusi radiasi :
a. Bayangan yang tersimpan pada osiloskop atau
suatu tanda kesan pada kertas .bisa dilihat selama
skanning (pemeriksaan) berlangsung.
b. Bayangan yang dibentuk dengan menggerakkan
suatu sumber cahaya diatas film fotografi.
24. Distribusi radioaktivitas
dalam tubuh atau imaging
2. Gamma kamera
Gamma kamera juga disebut kamera sintilasi atau kamera
Anger, adalah perangkat yang digunakan untuk gambar gamma
memancarkan radiasi radioisotop.
pengertian lain adalah alat yang digunakan untuk
mendeteksi emisi sinar gamma untuk mencapai informasi yang
fungsional. Instrumen yang digunakan dalam Kedokteran Nuklir
untuk mendeteksi sinar gamma dikenal sebagai kamera Gamma.
Komponen penyusun kamera gamma adalah kolimator,
kristal detektor, photomultiplier tabung array, posisi sirkuit
logika, dan analisis data komputer.
26. PET dan SPECT
Dua alat imaging yang sangat bermanfaat dalam
kedokteran nuklir adalah Positron Emission Tomography
(PET) dan Single Photon Emission Computed Tomography
(SPECT). Kedua peralatan ini memberikan informasi fungsi
dan anatomi organ dan sangat cocok untuk memantau
proses dinamik seperti metabolisme sel atau aliran
darah dalam jantung, paru, dan juga otak. Keduanya
menggunakan kamera gamma untuk mendeteksi sinar
gamma yang dipancarkan radioisotop tertentu yang ada
dalam tubuh pasien.
29. PENGGUNAAN RADIOISOTOP
PADA DIAGNOSTIK KLINIK
KELENJAR THIROID
pemeriksaan yang disebut 24 hours up take
test of radio aktive iodine merupakan suatu
evaluasi fungsi thiroid dengan menggunakan
detektor skintilasi
Contoh detektor
skintilasi
30. Cara pemakaian detektor skintilasi
pada fungsi kelenjar thiroid
Sehari sebelum pemeriksaan penderita
disuruh menelan kapsul atau sebagian kecil
131I kira-kira 300 KBq(setara dengan 8 U Ci).
24 jam kemudian, hitung jumlah 131I pada
tiroid selama 1 menit.
24 jam berikutnya , 131I tersebut diletakkan
pada neck pantom untuk diukur jumlahnya
dengan membandingkannya dengan 131I
standar.
31. Koreksi pada neck phantom
X 100%
Nilai-nilai yang diperoleh :
Euthiroid 10-40 %, rata-rata 20 %
Hipothiroid kurang dari 10 %
Hiperthiroid lebih besar dari 40 %
33. Ginjal
Untuk mengetahui fungsi ginjal dapat
mempergunakan detektor skintilasi.
Kira-kira 7 MBq(setara dengan 200 U Ci) dari 131I
yang tersegel oleh asam hippurat diinjeksi ke
dalam aliran darah.
Zat radioaktif ini akan dikeluarkan dari darah
melalui ginjal. Lakukan monitor dari masingmasing ginjal dengan menggunakan ratemeter
sehingga dapat diperoleh percatatan yang
permanen mengenai hubungan count rate dan
waktu pada kertas pencatat.
34. Metastasis kanker ke hepar
Penyebaran kanker ke liver atau hepar dapat
dideteksi melalui suatu scanning liver. Sifat
jaringan hati yang normal akan dengan sendirinya
menyaring partikel radioaktif sedangkan tumor
hepar tidak bisa.
Pada skanning akan terlihat suatu daerah
yang kurang zat radioaktif. Berdasarkan prinsip ini
maka dilakukan hepar skanning untuk
mengetahui apakah ada tumor di hepar.
35. Tumor Otak
Tumor otak memberi gejala maupun
keadaan penderita sangat serius, sehingga
dalam kedokteran nuklir timbul upaya untuk
mendeteksi dan mengidentifikasi tumor otak.
Zat radioaktif berupa 500 MBq 99mTC yang
disuntikan ke dalam darah akan banyak
tertumpuk di dalam jaringan tumor ketimbang
jaringan di sekitarnya.
36. Metastasis Kanker ke tulang
Sering terjadi metastasis kanker ke dalam
tulang dan melakukan skanning tulang adalah
lebih berguna dibandingkan menggunakan
sinar X untuk melakukan deteksi.
Skanning tulang yaitu dengan menyuntikan
ke dalam vena 500 MBq senyawa fosfat
tersegel 99mTC. Tiga jam kemudian diambil
bayangan.
37. Contoh skanning tulang
Skanning tulang
biasanya dilakukan
untuk menilai
pertumbuhan tulang
dan mencari tumor
tulang. Tumor adalah
daerah gelap yang
terlihat dalam gambar.
39. Prisela : penyebab perbedaan nilai batas dosis
untuk pekerja radiasi dan masyarakat umum?
Prisela : apakah penyebaran karsinogen hanya
terjadi pada anak-anak
Dian :