Budaya Organisasi dan Perubahannya
- 2. ADE INTAN AMELLIA FATHUNNISSA Pendidikan : 1. SDN Kebon Pedes 1 Bogor 2. SMP Negeri 12 Bogor 3. SMK Kosgoro Bogor Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Unit Kegiatan Mahasiswa : Paduan Suara UP Skills : Editing Written Teamwork Creativity Software : Photoshop Premiere After Effect adeintanamellia@gmail.com
- 3. MATERI Definisi Perkembangan Komponen dan Elemen Fungsi Karakteristik Pendekatan Jenis Pengukuran Perubahan
- 4. Definisi Budaya Organisasi Budaya Organisasi adalah seperangkat prinsip operasi yang menentukan bagaimana orang berperilaku dalam konteks perusahaan. (Vikram & Priya, 2010) Budaya Organisasi adalah pola nilai, norma, kepercayaan, sikap, dan asumsi yang mungkin tidak diartikulasikan tetapi membentuk cara orang dalam organisasi berperilaku dan hal-hal dilakukan. (Armstrong, 2012) Budaya Organisasi adalah sistem tindakan bersama, nilai-nilai, dan keyakinan yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku anggotanya. (Schermerhorn Jr, et. all., 2012) Budaya Organisasi adalah nilai-nilai bersama, kepercayaan, asumsi, dan pola perilaku dalam suatu organisasi. (Riggio, 2013) Budaya Organisasi adalah sistem makna bersama yang dimiliki oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain. (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 5. Definisi Budaya Organisasi KESIMPULAN DEFINISI : Budaya Organisasi adalah suatu sistem, prinsip, pola nilai, norma, kepercayaan, sikap, dan asumsi yang berkembang dalam suatu organisasi dengan menentukan bagaimana cara membentuk dan membimbing perilaku anggotanya sehingga dapat membedakan organisasi dari organisasi lain. 1 2 3 4
- 6. 2 1 Bagaimana Budaya Organisasi Berkembang? Nilai-nilai dan norma yang menjadi dasar budaya dibentuk dalam empat cara, yaitu : 4 3 Oleh para pemimpin dalam organisasi, terutama mereka yang telah membentuknya di masa lalu. Budaya terbentuk di sekitar peristiwa- peristiwa kritis - peristiwa-peristiwa penting dari mana pelajaran dapat dipelajari tentang perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan. Budaya berkembang dari kebutuhan untuk mempertahankan hubungan kerja yang efektif di antara anggota organisasi yang membangun nilai dan harapan Akhirnya, budaya dipengaruhi oleh lingkungan organisasi, yang mungkin dinamis atau tidak berubah. (Armstrong, 2012)
- 7. Bagaimana Budaya Organisasi Berkembang? Penciptaanbudaya terjadi dalamtiga cara, yaitu : 1 Pendiri merekrut dan mempertahankan, hanya karyawan yang berpikir dan merasakan hal yang sama seperti mereka 2 Mereka mengindoktrinasi dan mensosialisasikan karyawan ini dengan cara berpikir dan perasaan mereka 3 Akhirnya, perilaku pendiri sendiri mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dengan mereka dan menginternalisasikan kepercayaan, nilai-nilai, dan asumsi mereka. Ketika organisasi berhasil, kepribadian pendiri menjadi tertanam dalam budaya. (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 8. Komponen Budaya Organisasi Artefak Gaya Manajemen Norma Nilai-nilai Nilai adalah kepercayaan pada apa yang terbaik atau baik untuk organisasi dan apa yang harus atau seharusnya terjadi. Norma adalah aturan perilaku yang tidak tertulis, 'aturan permainan' yang memberikan panduan informal tentang cara berperilaku. Artefak adalah aspek yang terlihat dan nyata dari suatu organisasi yang orang dengar, lihat atau rasakan dan berkontribusi pada pemahaman mereka tentang budaya organisasi. Pendekatan yang digunakan manajer untuk berurusan dengan orang-orang - gaya manajemen atau kepemimpinan mereka - adalah bagian penting dari budaya organisasi (Armstrong, 2012)
- 9. Elemen Budaya Organisasi Kebiasaan dan ritual. Cerita dan mitos tentang sejarah grup. Ekspektasi berlebihan dan implisit untuk perilaku anggota. Nilai yang dinyatakan dan tidak dinyatakan. (Vikram & Priya, 2010) Metafora dan simbol mungkin tidak disadari tetapi dapat ditemukan terkandung dalam elemen budaya lainnya Iklim perasaan yang ditimbulkan oleh cara anggota berinteraksi satu sama lain, dengan orang luar, dan dengan lingkungan mereka, termasuk ruang fisik yang mereka tempati. Shop talk bahasa khas yang digunakan tentang grup.
- 10. Fungsi Budaya Organisasi Budaya memfasilitasi komitmen untuk sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan pribadi suatu individu Meningkatkan stabilitas sistem sosial Menyampaikan rasa identitas bagi anggota organisasi. Budaya memiliki peran yang menentukan batas: budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dan yang lain. Memandu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 11. StabilitasOrientasi Tim Orientasi HasilPerhatian terhadap Detail Inovasi & Pengambilan Resiko Karakteristik Budaya Organisasi Agresivitas 2 3 4 1 Orientasi Orang (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 12. Memusatkan perhatian pada sisi manusia dari kehidupan organisasi, dan menemukan signifikansi dan pembelajaran bahkan dalam aspek yang paling biasa saja Pendekatan Budaya Organisasi Menciptakan sistem makna bersama yang tepat untuk membantu orang bekerja bersama menuju hasil yang diinginkan. Mengakui dampak perilaku mereka terhadap budaya organisasi. Mendorong pandangan bahwa hubungan yang dirasakan antara organisasi dan lingkungannya juga dipengaruhi oleh asumsi dasar organisasi. 2 3 4 1 (Vikram & Priya, 2010)
- 13. Jenis Budaya Organisasi Strong Culture Staff merespons stimulus karena keterkaitan mereka dengan nilai-nilai organisasi Semua kekuatan terkonsentrasi pada pemimpin Leader-centered Culture Dominant Culture Nilai inti dibagikan oleh mayoritas anggota organisasi Mechanistic Culture Nilai-nilai birokrasi dan feodalisme. (Vikram & Priya, 2010)
- 14. Jenis Budaya Organisasi Tempat yang sangat ramah untuk bekerja di mana orang berbagi banyak hal. Itu seperti keluarga besar. Tempat kerja yang banyak diformalkan. Prosedur mengatur apa yang dilakukan orang. Tempat wirausaha dan kreatif yang dinamis bekerja. Orang-orang kompetitif dan berorientasi pada tujuan The Market Culture The Hierarchy CultureThe Clan Culture The Adhocracy Culture (Vikram & Priya, 2010) Beberapa jenis budaya lain yang didefinisikan oleh Cameron & Quinn :
- 15. Apakah organisasi memiliki kebudayaan yang sama? Sebagian organisasi yang besar memiliki budaya dominan dan banyak subkultur. Budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki mayoritas anggota dan yang memberikan organisasi kepribadian yang berbeda. Subkultur cenderung berkembang di organisasi besar untuk mencerminkan masalah umum atau pengalaman yang dihadapi anggota di departemen atau lokasi yang sama. Departemen pembelian dapat memiliki subkultur yang mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-nilai tambahan yang unik bagi anggota departemen itu. Jika organisasi hanya terdiri dari banyak subkultur, budaya organisasi sebagai variabel independen akan secara signifikan kurang kuat. Aspek makna bersama dari budaya yang dapat menjadikannya alat yang ampuh untuk membimbing dan membentuk perilaku. (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 16. Mengapa Budaya Organisasi itu penting? Budaya organisasi itu penting karena ini memusatkan perhatian pada sisi manusia dari kehidupan organisasi, dan menemukan signifikansi dan pembelajaran bahkan dalam aspek yang paling biasa. Budaya organisasi menjelaskan pentingnya menciptakan sistem makna bersama yang tepat untuk membantu orang bekerja bersama menuju hasil yang diinginkan. Budaya organisasi juga membutuhkan anggota terutama pemimpin, untuk mengakui dampak perilaku mereka terhadap budaya organisasi. Dengan ini akan mendorong pandangan bahwa hubungan yang dirasakan antara organisasi dan lingkungannya juga dipengaruhi oleh asumsi dasar organisasi. Budaya organisasi menciptakan energi dan momentum. Energi akan menembus organisasi dan menciptakan momentum baru untuk sukses. (Vikram & Priya, 2010)
- 17. Cara Karyawan Belajar Budaya Stories Ritual Simbol Material Karyawan membuat narasi mereka sendiri tentang bagaimana mereka cocok atau tidak cocok dengan organisasi selama proses sosialisasi, termasuk hari-hari pertama di tempat kerja, interaksi awal dengan orang lain, dan kesan pertama kehidupan organisasi Ritual adalah urutan kegiatan yang berulang yang mengekspresikan dan memperkuat nilai-nilai kunci organisasi tujuan apa yang paling penting dan orang mana yang penting dan mana yang bisa dikeluarkan Tata letak kantor pusat perusahaan, jenis eksekutif puncak mobil diberikan, dan ada atau tidaknya pesawat perusahaan adalah beberapa contoh simbol material. Bahasa Banyak organisasi dan subunit di dalamnya menggunakan bahasa untuk membantu anggota mengidentifikasi budaya, membuktikan penerimaannya, dan membantu melestarikannya. (Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge, 2013)
- 18. Mengukur Budaya Organisasi 1 2 3 Skala Praktik Organisasi Hofstede et al (1990) untuk mengukur budaya organisasi (sebagai lawan dari budaya masyarakat) menilai budaya perusahaan dalam hal dimensi seperti apakah organisasi itu process versus results oriented, employee versus job oriented, or has loose or tight" atas perilaku karyawan, serta dimensi lainnya. Instrumen survei seperti instrumen yang dikembangkan oleh O'Reilly, Chatman, dan Caldwell (1991), yang disebut Organizational Culture Profile (OCP). Fokus pada "artefak" budaya organisasi termasuk simbol-simbol penting yang membawa makna bagi anggota organisasi, seperti karyawan yang mengenakan pin. (Riggio, 2013)
- 19. Perubahan Budaya Organisasi Dukungan Pekerja Dukungan pekerja: Pekerja dalam organisasi harus mendukung perubahan budaya, dan dengan cara di luar dukungan verbal. Mereka harus menunjukkan dukungan perilaku untuk perubahan budaya. Pekerja harus memimpin perubahan dengan mengubah perilaku mereka sendiri. Pelatihan Pekerja Anggota organisasi harus memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka, dan harus tahu bagaimana sebenarnya melakukan perilaku baru, begitu mereka telah ditetapkan. Pelatihan bisa sangat berguna dalam mengomunikasikan harapan dan mengajarkan perilaku baru. (Vikram & Priya, 2010) Dua elemen paling penting untuk menciptakan perubahan budaya organisasi adalah dukungan dan pelatihan pekerja.
- 20. Perubahan Budaya Organisasi Penilaian struktur organisasi : Mengubah struktur fisik perusahaan untuk menyelaraskannya dengan budaya organisasi yang diinginkan mungkin diperlukan. (Vikram & Priya, 2010) Membuat pernyataan nilai dan keyakinan : Menggunakan kelompok fokus karyawan berdasarkan departemen untuk menempatkan misi, visi, dan nilai-nilai ke dalam kata- kata yang menyatakan dampaknya terhadap pekerjaan masing-masing karyawan. Praktikkan komunikasi yang efektif : Selalu beri tahu semua karyawan tentang proses perubahan budaya organisasi untuk memastikan komitmen dan kesuksesan. Mendesain ulang pendekatan untuk penghargaan dan pengakuan : Manajemen mungkin perlu mengubah sistem penghargaan untuk mendorong perilaku yang penting bagi budaya organisasi yang diinginkan. Meninjau semua sistem kerja : Seperti promosi karyawan, praktik pembayaran, manajemen kinerja, dan pemilihan karyawan untuk memastikan semuanya sejalan dengan budaya yang diinginkan.
- 21. Referensi Armstrong, Michael. (2012). Armstrongs Handbook of Human Resource Management Practice 12th Edition. UK : Ashford Color Press. Bisen, Vikram dan Priya. (2010). New Age Industrial Psychology. New Delhi: New Age International. Riggio, Ronald E. (2013). Introduction to Industrial/Organizational Psychology Sixth Edition. USA : Pearson Education, Inc. Robbins, Stephen P. & Timothy A Judge. (2013). Organizational Behavior 15th edition. USA : PEARSON. Schermerhorn Jr., John R et. all. (2012). Organizational Behavior (12th Edition). United States of America: Wiley.
- 22. THANKS!