際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
2
Most read
14
Most read
18
Most read
BY :
HUSNAWATI, M.Si,Apt.
Devi dianda Putri
AnggunAstri Murti
Bela Ninsih

CAMPAK
PENDAHULUAN
 Campak (measles,morbili,rubela) disebabkan
oleh virus measles yang termasuk dalam genus Morbillivirus
famili Paramyxoviridae.
 Campak merupakan penyakit akut yang sangat menular, dan
ditandai dengan demam, batuk, coryza (radang pada selaput
lendir hidung), konjungtivitis (radang pada selaput mata), dan
koplik spot (bintik putih keabuan sebesar pasir), yang diikuti
timbulnya ruam makulopapular pada hari ketiga sampai
ketujuh.
 Infeksi campak dapat menyebabkan imunitas seumur hidup.
 Imunosupresi yang mengikuti campak sering menjadi faktor
predisposisi untuk terjadinya otitis media bakterial dan
bronkhopneumoni. Kira-kira 0,1% kasus campak dapat
menyebabkan encephalitis akut.
 Antibodi maternal mempunyai peran penting untuk
perlindungan melawan infeksi pada bayi di bawah umur 1 tahun
 Imunisasi diberikan apabila kekebalan terhadap campak yang Ibu
berikan padanya selama hamil sudaH hilang.
 Hal ini dimulai pada waktu berumur 6 bulan dan hilang
seluruhnya saat mencapai umur 9 bulan.
 Itu sebabnya, vaksinasi campak direkomendasi pemerintah pada
saat anak berumur 9 bulan supaya yakin tidak ada kekebalan ibu
yang dapat menetralkan vaksin campak yang diberikan.
 Vaksinasi sebaiknya diberikan sewaktu anak dalam keadaan sehat,
agar kekebalan yang diperoleh optimal
 Jadwal imunisasi menurut IDAI 2 kali, yaitu pada usia 9 bulan
dan 6 tahun
patofisiologi
 Virus campak disebarkan dalam udara dan memasuki host
melalui saluran pernafasan.
 Infeksi awal dan replikasi virus terjadi pada sel epitel trakheal
dan bronkhial.
 Setelah 2-4 hari virus campak menginfeksi jaringan limfatik
setempat.
 Setelah perbanyakan virus dalam limfonodi regional,
kemudian terjadi viremia yang dapat menyebabkan
penyebaran virus ke organorgan lain sebelum terjadinya
ruam.
 Pada individu dengan defisiensi imunitas seluler virus campak
dapat menyebabkan pneumonia yang fatal.
 Campak dapat menyebabkan imunosupresi.
 Imunosupresi dapat merupakan faktor predisposisi pada
pasien untuk infeksi bakterial berat terutama
bronkhopneumonia yang merupakan penyebab utama
kematian yang berhubungan dengan campak.
Penatalaksanaan Individu
 Prinsip dasar:
a.Antisipasi komplikasi pada kelompok risiko tinggi
b.Perawatan di rumah sakit bagi anak dengan sakit berat
c. Pemberian parasetamol bila suhu di atas 390 C
d.VitaminA dosis tinggi
e. PemberianASI
f. Pemberian nutrisi
g.Perawatan mata untuk mencegah kebutaan
h.Penggunaan antibiotik dengan indikasi yang jelas
i. Larutan rehidrasi oral untuk diare
j. Perawatan komplikasi pada saat yang sama
k.Monitor pertumbuhan secara teratur
Vitamin A
 Pemberian vitamin A pada anak dengan campak dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
 WHO merekomendasikan pemberian vitamin A pada semua
anak dengan campak pada komunitas dengan masalah
defisiensi vitamin A dan angka kematian yang berhubungan
dengan campak melebihi 1%.
 Selain itu juga dipertimbangkan pemberian suplemen
vitamin A pada anak yang dirawat dengan campak dan
komplikasinya (croup, pneumonia, diare).
Dosis:
 Bayi < 6 bulan: belum ditetapkan
 Bayi 6 bulan  1 tahun: 100.000 IU p.o dosis tunggal; bila ada
bukti oftalmologik defisiensi vitamin A, ulangi pemberian pada
hari berikutnya dan pada minggu keempat.
 Anak > 1 tahun: 200.000 IU p.o dosis tunggal: bila ada bukti
oftalmologik defisiensi vitamin A, ulangi pemberian pada hari
berikutnya dan pada minggu keempat.
Imunoglobulin
Indikasi:
 Anak dengan immunocompromised
 Usia 6-12 bulan
 Anak dengan infeksi HIV yang terpapar campak
Dosis
 0,25 mL/kg i.m
 0,5 mL/kg i.m untuk anak dengan infeksi HIV
 Tidak lebih dari 15 mL/dosis i.m
 Antibiotik
 Penggunaaan antibiotik masih kontroversial
 Argumen penggunaan: risiko tinggi terjadinya infeksi
bakterial sekunder pada campak yang dapat menyebabkan
kematian
 Argumen kontra: biaya & risiko komplikasi 速diare, drug
reaction,resistensi obat
 Meta analisis: antibiotik profilaksi tidak bermanfaat untuk
menurunkan kematian pada campak (Shann F, 1997)
PENATALAKSANAAN MASYARAKAT
 Campak dimungkinkan untuk dieradikasi, karena satu-satunya
pejamu (host) atau reservoir campak hanya pada manusia dan
adanya vaksin dengan efikasi yang cukup tinggi yaitu 85%.
 TheWHO/UNICEF Global Measles Mortality Reduction and Regional
Elimination Strategic Plan 2001-2005 merumuskan 4 elemen utama,
yaitu:
 Pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi (90%) di setiap
kabupaten secara nasional dengan vaksin dosis pertama yang
dibeikan pada pelayanan kesehatan rutin pada anak usia 9 bulan
 Imunisasi kedua pada semua anak
 Pelaksanaan surveilans yang efektif
 Meningkatkan penatalaksanaan klinis campak, termasuk
pemberian vitamin A.
 Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982
dan masuk dalam pengembangan program imunisasi.
 Tahapan pemberantasan Campak
 Tahap Reduksi.
1.Tahap pengendalian campak.
Pada tahap ini terjadi
penurunan kasus dan kematian, cakupan imunisasi >80%, dan
interval terjadinya KLB berkisar antara 4  8 tahun.
2.Tahap pencegahan KLB. Pada tahun ini cakupan
imunisasi dapat dipertahankan tinggi dan merata terjadi penurunan
tajam kasus dan kematian, dan interval terjadinya KLB relatif lebih
panjang.
 Tahap Eliminasi
Cakupan imunisasi sudah sangat tinggi (>95%), dan daerah-daerah
dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya.
Kasus sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah ternadi.Anak-
anak yang dicurigai tidak terlindung (susceptible) harus dimonitor
dan mendapat imunisasi tambahan.
 Tahap Eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus sudah tidak
ditemukan.Transmisi virus sudah dapat diputuskan, dan negara-
negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi.
Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan terjadinya
KLB.
Tujuan Reduksi Campak
 Menurunkan angka insidensi campak sebesar 90% dan angka
kematian campak sebesar 95% dari angka sebelum program
imunisasi campak dilaksanakan
Strategi Reduksi Campak.
 Imunisasi Rutin 2 kali, pada bayi 9-11 bulan dan anak
Sekolah Dasar Kelas I (belum dilaksanakan secara nasional)
dan ImunisasiTambahan atau Suplemen.
 Surveilans Campak
 Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
 Manajemen Kasus
 Pemeriksaan Laboratorium
IMUNISASI CAMPAK
 Menggunakan vaksin dari virus yang sudah dilemahkan
 Dosis 0,5 ml secara subkutan/intramuskular.
 Salah satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah
penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan
program imunisasi.
 Pada saat ini di negara berkembang angka kejadian campak
masih sangat tinggi dan sering dijumpai komplikasi, maka
WHO merekomendasikan pemberian imunisasi campak pada
bayi berumur 9 bulan.
 Di negara maju imunisasi campak (MMR) dianjurkan pada
anak berusia 12-15 bulan.
 Kejadian ikutan paska imunisasi campak telah menurun
dengan digunakannya vaksin campak yang dilemahkan.
 Demam lebih dari 390 C
Ruam
ensefalitis dan ensefalopati paska imunisasi.
 Imunisasi ulangan;pada usia masuk sekolah (6- 7 tahun) melalui
program BIAS.
 Imunisasi ulangan juga dianjurkan pada:
 Mereka yang mendapat imunisasi sebelum umur 1 tahun dan
terbukti bahwa potensi vaksin yang digunakan kurang baik.
 Apabila terdapat KLB maka anak SD, SLTP dan SLTA diberikan
imunisasi ulangan.
 Setiap orang yang pernah imunisasi campak dengan vaksin dari
virus yang dimatikan (vaksin inaktif)
 Setiap orang yang pernah memperoleh imunoglobulin
 Seseorang yang tidak dapat menunjukkan catatan imunisasinya.
Contoh Kasus
 Ibu Feni punya dua anak.Anak pertama bernamaAsni, 5 tahun, dan anak kedua bernama
Andi, 9 bulan. Saat dibawa ke posyandu, oleh petugas,Andi disarankan untuk
mengikuti imunisasi campak. Bu Feni ragu karenaAsni, yang dahulu juga diimunisasi
campak pada usia 9 bulan ternyata tidak kebal, sehingga masih dapat menderita campak
pada usia 3 tahun.Apalagi pernah ada anak tetangganya yang setelah mendapatkan
imunisasi malah panas.Ada lagi anak lain yang di tempat suntikan
imunisasinya malah terjadi radang.Ada juga yang imunisasinya tidak
berhasil karena anak kurang gizi.
 Masalahnya, Edi, anak tetangga lain yang sering main ke rumah Bu Feni sekarang sedang
menderita campak. Bu Feni takut anaknya tertular, tetapi Bu Feni masih meragukan
apakah setela imunisasi Andi bisa terhindar dari penyakit campak. Kenapa imunisasi
campak tidak diberikan sejak lahir saja, dan bagi Edi yang sedang menderita penyakit
campak, apa harus diimunisasi lagi?
KESIMPULAN
 Vaksin campak diberikan saat anak berusia 9 bulan, karena pada
usia tersebut kekebalan bawaan yang didapat dari ibu sudah
berkurang.
 Panas dan radang adalah mekanisme fisiologis akibat masuknya
antigen pada proses imunisasi.
 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi dibagi menjadi
faktor pejamu, faktor vaksin itu sendiri, dan proses pelaksanaan
imunisasi.
 Kemungkinan infeksi campak berulang terjadi karena efikasi
vaksin tidak 100%, tidak berhasilnya imunisas karena faktor
tertentu, dan kesalahan diagnosis (sebenarnya bukan campak,
hanya penyakit yang lain yang mirip dengan campak).
 SARAN
Sebaiknya Andi segera diimunisasi sebelum tertular campak.
Namun sebelum diimunisasi, harus dipastikan bahwa Andi
benar-benar sehat.
 Sebaiknya Edi tidak bermain di luar rumah, lebih banyak
istirahat dan dilaksanakan terapi sesuai dengan simptom.
Ad

Recommended

Demam tifoid
Demam tifoid
Muhammad Munandar
Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
Makalah tb paru
Makalah tb paru
KANDA IZUL
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
Vera_Radcliffe
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
soleha8
Farmakokinetik dan farmakodinamik
Farmakokinetik dan farmakodinamik
sriapsari603
Nyeri bukan hanya sekedar jenis rasa
Nyeri bukan hanya sekedar jenis rasa
Rachmat Gunadi Wachjudi
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
aditya romadhon
Kejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
Joni Iswanto
Tuberculosis
Tuberculosis
novaangelia125
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
Hasbullah Marwan
Demam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
Priscila Suprapto
Isk
Isk
Farick Nikiraf
Ppt malaria
Ppt malaria
Pancarini Cici
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
EntinSupriatin1
Migrain
Migrain
fatmanurhaliza24
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
Lidya Dalovya
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Syahrum Syuib
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
NajMah Usman
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
Joni Iswanto
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
rickygunawan84
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
Joni Iswanto
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
sutiasih aidah
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
Gonorrhea
Gonorrhea
Rijki Elviana Nainggolan
Hipertensi
Hipertensi
yuli anggraeni
Ppt campak
Ppt campak
Venansius Ratno Kurniawan
Campak
Campak
FY Hans

More Related Content

What's hot (20)

Kejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
Joni Iswanto
Tuberculosis
Tuberculosis
novaangelia125
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
Hasbullah Marwan
Demam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
Priscila Suprapto
Isk
Isk
Farick Nikiraf
Ppt malaria
Ppt malaria
Pancarini Cici
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
EntinSupriatin1
Migrain
Migrain
fatmanurhaliza24
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
Lidya Dalovya
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Syahrum Syuib
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
NajMah Usman
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
Joni Iswanto
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
rickygunawan84
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
Joni Iswanto
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
sutiasih aidah
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
Gonorrhea
Gonorrhea
Rijki Elviana Nainggolan
Hipertensi
Hipertensi
yuli anggraeni
Kejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
Joni Iswanto
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
Hasbullah Marwan
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
Priscila Suprapto
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
Lidya Dalovya
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Syahrum Syuib
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
NajMah Usman
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
Joni Iswanto
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
rickygunawan84
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
Joni Iswanto
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali

Viewers also liked (20)

Ppt campak
Ppt campak
Venansius Ratno Kurniawan
Campak
Campak
FY Hans
Campak
Campak
WaQhyoe Arryee
Penyakit campak measles
Penyakit campak measles
F.x. Alexander
Campak
Campak
poltekkes depkes semarang
Pp campak
Pp campak
Dokter Tekno
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
NajMah Usman
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
Imunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anak
Fitria Rizki
Measles
Measles
Muhammad Nasrullah
Congenital Heart Disorders (TOF, TGV, COA)
Congenital Heart Disorders (TOF, TGV, COA)
Kishore Rajan
Selamat Datang
Selamat Datang
Dokter Tekno
Immunisasi
Immunisasi
robin2dompas
Lapsus varicella
Lapsus varicella
Usqi Krizdiana
Leaflet morbili akper pemda muna
Leaflet morbili akper pemda muna
Operator Warnet Vast Raha
Kampanye campak
Kampanye campak
Joni Iswanto
Gangguan kulit
Gangguan kulit
octo zulkarnain
Penyakit kulit
Penyakit kulit
Operator Warnet Vast Raha
Ad

Similar to Campak (20)

Sosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptx
RakiFeryudi1
Kebijakan &amp;strategi operasional campak 2010
Kebijakan &amp;strategi operasional campak 2010
Zikri Afdal
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
puskesmaskusimolawan
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
AriyoRyadi
BAHAN PEMBELAJARAN UNTUK Rakor BIAS Puskesmas.ppt
BAHAN PEMBELAJARAN UNTUK Rakor BIAS Puskesmas.ppt
indraadhy1
Keamanan Vaksin & KIPI MR edit.ppt
Keamanan Vaksin & KIPI MR edit.ppt
LidiaHudi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
Fa'i Achmad
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
Imunisasi hepatitis dan campak
Imunisasi hepatitis dan campak
Sandi Saputra
Makalah kia
Makalah kia
Ulaa12
Materi Kebijakan MR Malut1.ppt
Materi Kebijakan MR Malut1.ppt
RaudahAbdGafur
CAMPAK&RUBELLA (1).ppt
CAMPAK&RUBELLA (1).ppt
adityawarman46
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
PijarBeynaFatamorgan
Sosialisasi campak.pptx
Sosialisasi campak.pptx
ssuserb962681
CAMPAK RUBELLA.pptx
CAMPAK RUBELLA.pptx
JamilahDr
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
Ferdiansah Umar
Campak
Campak
lidya8
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
PuskesmasAmbalAmbil
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
PTBOGORSARINUTRISI
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
Atinzunikah2
Sosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptx
RakiFeryudi1
Kebijakan &amp;strategi operasional campak 2010
Kebijakan &amp;strategi operasional campak 2010
Zikri Afdal
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
PENYULUHAN_CAMPAK.ppt
AriyoRyadi
BAHAN PEMBELAJARAN UNTUK Rakor BIAS Puskesmas.ppt
BAHAN PEMBELAJARAN UNTUK Rakor BIAS Puskesmas.ppt
indraadhy1
Keamanan Vaksin & KIPI MR edit.ppt
Keamanan Vaksin & KIPI MR edit.ppt
LidiaHudi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
Fa'i Achmad
Imunisasi hepatitis dan campak
Imunisasi hepatitis dan campak
Sandi Saputra
Makalah kia
Makalah kia
Ulaa12
Materi Kebijakan MR Malut1.ppt
Materi Kebijakan MR Malut1.ppt
RaudahAbdGafur
CAMPAK&RUBELLA (1).ppt
CAMPAK&RUBELLA (1).ppt
adityawarman46
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
PijarBeynaFatamorgan
Sosialisasi campak.pptx
Sosialisasi campak.pptx
ssuserb962681
CAMPAK RUBELLA.pptx
CAMPAK RUBELLA.pptx
JamilahDr
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
Ferdiansah Umar
Campak
Campak
lidya8
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
PuskesmasAmbalAmbil
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
Atinzunikah2
Ad

Campak

  • 1. BY : HUSNAWATI, M.Si,Apt. Devi dianda Putri AnggunAstri Murti Bela Ninsih CAMPAK
  • 2. PENDAHULUAN Campak (measles,morbili,rubela) disebabkan oleh virus measles yang termasuk dalam genus Morbillivirus famili Paramyxoviridae. Campak merupakan penyakit akut yang sangat menular, dan ditandai dengan demam, batuk, coryza (radang pada selaput lendir hidung), konjungtivitis (radang pada selaput mata), dan koplik spot (bintik putih keabuan sebesar pasir), yang diikuti timbulnya ruam makulopapular pada hari ketiga sampai ketujuh.
  • 3. Infeksi campak dapat menyebabkan imunitas seumur hidup. Imunosupresi yang mengikuti campak sering menjadi faktor predisposisi untuk terjadinya otitis media bakterial dan bronkhopneumoni. Kira-kira 0,1% kasus campak dapat menyebabkan encephalitis akut. Antibodi maternal mempunyai peran penting untuk perlindungan melawan infeksi pada bayi di bawah umur 1 tahun
  • 4. Imunisasi diberikan apabila kekebalan terhadap campak yang Ibu berikan padanya selama hamil sudaH hilang. Hal ini dimulai pada waktu berumur 6 bulan dan hilang seluruhnya saat mencapai umur 9 bulan. Itu sebabnya, vaksinasi campak direkomendasi pemerintah pada saat anak berumur 9 bulan supaya yakin tidak ada kekebalan ibu yang dapat menetralkan vaksin campak yang diberikan. Vaksinasi sebaiknya diberikan sewaktu anak dalam keadaan sehat, agar kekebalan yang diperoleh optimal Jadwal imunisasi menurut IDAI 2 kali, yaitu pada usia 9 bulan dan 6 tahun
  • 5. patofisiologi Virus campak disebarkan dalam udara dan memasuki host melalui saluran pernafasan. Infeksi awal dan replikasi virus terjadi pada sel epitel trakheal dan bronkhial. Setelah 2-4 hari virus campak menginfeksi jaringan limfatik setempat. Setelah perbanyakan virus dalam limfonodi regional, kemudian terjadi viremia yang dapat menyebabkan penyebaran virus ke organorgan lain sebelum terjadinya ruam.
  • 6. Pada individu dengan defisiensi imunitas seluler virus campak dapat menyebabkan pneumonia yang fatal. Campak dapat menyebabkan imunosupresi. Imunosupresi dapat merupakan faktor predisposisi pada pasien untuk infeksi bakterial berat terutama bronkhopneumonia yang merupakan penyebab utama kematian yang berhubungan dengan campak.
  • 7. Penatalaksanaan Individu Prinsip dasar: a.Antisipasi komplikasi pada kelompok risiko tinggi b.Perawatan di rumah sakit bagi anak dengan sakit berat c. Pemberian parasetamol bila suhu di atas 390 C d.VitaminA dosis tinggi e. PemberianASI f. Pemberian nutrisi g.Perawatan mata untuk mencegah kebutaan h.Penggunaan antibiotik dengan indikasi yang jelas i. Larutan rehidrasi oral untuk diare j. Perawatan komplikasi pada saat yang sama k.Monitor pertumbuhan secara teratur
  • 8. Vitamin A Pemberian vitamin A pada anak dengan campak dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. WHO merekomendasikan pemberian vitamin A pada semua anak dengan campak pada komunitas dengan masalah defisiensi vitamin A dan angka kematian yang berhubungan dengan campak melebihi 1%. Selain itu juga dipertimbangkan pemberian suplemen vitamin A pada anak yang dirawat dengan campak dan komplikasinya (croup, pneumonia, diare).
  • 9. Dosis: Bayi < 6 bulan: belum ditetapkan Bayi 6 bulan 1 tahun: 100.000 IU p.o dosis tunggal; bila ada bukti oftalmologik defisiensi vitamin A, ulangi pemberian pada hari berikutnya dan pada minggu keempat. Anak > 1 tahun: 200.000 IU p.o dosis tunggal: bila ada bukti oftalmologik defisiensi vitamin A, ulangi pemberian pada hari berikutnya dan pada minggu keempat.
  • 10. Imunoglobulin Indikasi: Anak dengan immunocompromised Usia 6-12 bulan Anak dengan infeksi HIV yang terpapar campak Dosis 0,25 mL/kg i.m 0,5 mL/kg i.m untuk anak dengan infeksi HIV Tidak lebih dari 15 mL/dosis i.m
  • 11. Antibiotik Penggunaaan antibiotik masih kontroversial Argumen penggunaan: risiko tinggi terjadinya infeksi bakterial sekunder pada campak yang dapat menyebabkan kematian Argumen kontra: biaya & risiko komplikasi 速diare, drug reaction,resistensi obat Meta analisis: antibiotik profilaksi tidak bermanfaat untuk menurunkan kematian pada campak (Shann F, 1997)
  • 12. PENATALAKSANAAN MASYARAKAT Campak dimungkinkan untuk dieradikasi, karena satu-satunya pejamu (host) atau reservoir campak hanya pada manusia dan adanya vaksin dengan efikasi yang cukup tinggi yaitu 85%.
  • 13. TheWHO/UNICEF Global Measles Mortality Reduction and Regional Elimination Strategic Plan 2001-2005 merumuskan 4 elemen utama, yaitu: Pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi (90%) di setiap kabupaten secara nasional dengan vaksin dosis pertama yang dibeikan pada pelayanan kesehatan rutin pada anak usia 9 bulan Imunisasi kedua pada semua anak Pelaksanaan surveilans yang efektif Meningkatkan penatalaksanaan klinis campak, termasuk pemberian vitamin A.
  • 14. Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam pengembangan program imunisasi. Tahapan pemberantasan Campak Tahap Reduksi. 1.Tahap pengendalian campak. Pada tahap ini terjadi penurunan kasus dan kematian, cakupan imunisasi >80%, dan interval terjadinya KLB berkisar antara 4 8 tahun. 2.Tahap pencegahan KLB. Pada tahun ini cakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi dan merata terjadi penurunan tajam kasus dan kematian, dan interval terjadinya KLB relatif lebih panjang.
  • 15. Tahap Eliminasi Cakupan imunisasi sudah sangat tinggi (>95%), dan daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya. Kasus sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah ternadi.Anak- anak yang dicurigai tidak terlindung (susceptible) harus dimonitor dan mendapat imunisasi tambahan. Tahap Eradikasi Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus sudah tidak ditemukan.Transmisi virus sudah dapat diputuskan, dan negara- negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi. Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan terjadinya KLB.
  • 16. Tujuan Reduksi Campak Menurunkan angka insidensi campak sebesar 90% dan angka kematian campak sebesar 95% dari angka sebelum program imunisasi campak dilaksanakan
  • 17. Strategi Reduksi Campak. Imunisasi Rutin 2 kali, pada bayi 9-11 bulan dan anak Sekolah Dasar Kelas I (belum dilaksanakan secara nasional) dan ImunisasiTambahan atau Suplemen. Surveilans Campak Penyelidikan dan Penanggulangan KLB Manajemen Kasus Pemeriksaan Laboratorium
  • 18. IMUNISASI CAMPAK Menggunakan vaksin dari virus yang sudah dilemahkan Dosis 0,5 ml secara subkutan/intramuskular. Salah satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi.
  • 19. Pada saat ini di negara berkembang angka kejadian campak masih sangat tinggi dan sering dijumpai komplikasi, maka WHO merekomendasikan pemberian imunisasi campak pada bayi berumur 9 bulan. Di negara maju imunisasi campak (MMR) dianjurkan pada anak berusia 12-15 bulan.
  • 20. Kejadian ikutan paska imunisasi campak telah menurun dengan digunakannya vaksin campak yang dilemahkan. Demam lebih dari 390 C Ruam ensefalitis dan ensefalopati paska imunisasi.
  • 21. Imunisasi ulangan;pada usia masuk sekolah (6- 7 tahun) melalui program BIAS. Imunisasi ulangan juga dianjurkan pada: Mereka yang mendapat imunisasi sebelum umur 1 tahun dan terbukti bahwa potensi vaksin yang digunakan kurang baik. Apabila terdapat KLB maka anak SD, SLTP dan SLTA diberikan imunisasi ulangan. Setiap orang yang pernah imunisasi campak dengan vaksin dari virus yang dimatikan (vaksin inaktif) Setiap orang yang pernah memperoleh imunoglobulin Seseorang yang tidak dapat menunjukkan catatan imunisasinya.
  • 22. Contoh Kasus Ibu Feni punya dua anak.Anak pertama bernamaAsni, 5 tahun, dan anak kedua bernama Andi, 9 bulan. Saat dibawa ke posyandu, oleh petugas,Andi disarankan untuk mengikuti imunisasi campak. Bu Feni ragu karenaAsni, yang dahulu juga diimunisasi campak pada usia 9 bulan ternyata tidak kebal, sehingga masih dapat menderita campak pada usia 3 tahun.Apalagi pernah ada anak tetangganya yang setelah mendapatkan imunisasi malah panas.Ada lagi anak lain yang di tempat suntikan imunisasinya malah terjadi radang.Ada juga yang imunisasinya tidak berhasil karena anak kurang gizi. Masalahnya, Edi, anak tetangga lain yang sering main ke rumah Bu Feni sekarang sedang menderita campak. Bu Feni takut anaknya tertular, tetapi Bu Feni masih meragukan apakah setela imunisasi Andi bisa terhindar dari penyakit campak. Kenapa imunisasi campak tidak diberikan sejak lahir saja, dan bagi Edi yang sedang menderita penyakit campak, apa harus diimunisasi lagi?
  • 23. KESIMPULAN Vaksin campak diberikan saat anak berusia 9 bulan, karena pada usia tersebut kekebalan bawaan yang didapat dari ibu sudah berkurang. Panas dan radang adalah mekanisme fisiologis akibat masuknya antigen pada proses imunisasi. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi dibagi menjadi faktor pejamu, faktor vaksin itu sendiri, dan proses pelaksanaan imunisasi. Kemungkinan infeksi campak berulang terjadi karena efikasi vaksin tidak 100%, tidak berhasilnya imunisas karena faktor tertentu, dan kesalahan diagnosis (sebenarnya bukan campak, hanya penyakit yang lain yang mirip dengan campak).
  • 24. SARAN Sebaiknya Andi segera diimunisasi sebelum tertular campak. Namun sebelum diimunisasi, harus dipastikan bahwa Andi benar-benar sehat. Sebaiknya Edi tidak bermain di luar rumah, lebih banyak istirahat dan dilaksanakan terapi sesuai dengan simptom.