8) CEDERA ALAT GERAK pada kecelakaan kerja.pptvebiadrias5
Ìý
Kecelakaan kerja bisa dialami oleh siapa saja dan di mana saja. Bahkan, kamu yang bekerja di kantor pun tidak dapat menghindarinya. Misalnya, terbentur dan tersandung sehingga mengakibatkan luka dan butuh perawatan. Apalagi, buat kamu yang bekerja dengan risiko tinggi, maka kemungkinan mengalami kecelakaan kerja pun bisa lebih tinggi.
Lantas, kecelakaan kerja itu apa sih dan apa saja penyebabnya? Cari tahu jawaban lengkapnya di kelanjutan artikel ini, yuk!
Arti Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan insiden yang terjadi di tempat kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan. Di mana, kecelakaan tersebut dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK), cedera, bahkan sampai kematian.
Sementara, menurut Permenaker No. 5 Tahun 2021, kecelakaan kerja diartikan kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, serta penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Jenis Kecelakaan Kerja
Ada beberapa jenis kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja. Berikut adalah daftarnya:
Tertimpa objek, biasanya terjadi di pabrik atau proyek lapangan yang banyak materialnya. Kecelakaannya sering disebabkan karena objeknya yang tanpa sengaja jatuh akibat human error atau masalah pada objek tersebut.
Terjatuh dan terpeleset, sering terjadi di lokasi yang areanya licin dan tidak rata. Meskipun terlihat ringan, akan tetapi kondisinya bisa menjadi serius apalagi kalau jatuhnya dari atas ketinggian.
Terkena benda tajam, terjadi di sektor pekerjaan yang banyak menggunakan benda tajam maupun mesin. Maka dari itu, perlu lebih berhati-hati ketika bekerja karena kamu bisa terkena benda tajam tersebut.
Kecelakaan lalu lintas, alami kecelakaan lalu lintas ketika melakukan perjalanan berangkat, pulang, dan ke tempat kerja. Kecelakaan ini umumnya sering terjadi pada pekerjaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan perniagaan.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut:
Abai dengan prosedur keselamatan
Pekerjaan dengan risiko tinggi seperti bekerja dari ketinggian biasanya memiliki prosedur keselamatan dan wajib untuk ditaati oleh pekerja. Misalnya saja, memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja. Akan tetapi, kalau mengabaikannya, maka bisa saja membahayakan diri sendiri dan pekerja lain.
Kurang pelatihan dan edukasi
Sebelum bekerja, biasanya akan akan ada pelatihan dan edukasi terkait pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya, cara bekerja menggunakan mesin atau benda tajam di lokasi kerja. Namun, pekerja yang tidak mendapatkan pelatihan dan edukasi yang cukup, maka risiko mengalami kecelakaan kerja bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, sangat penting mengikuti pelatihan.
Kondisi fisik yang tidak fit
Kecelakaan di tempat kerja bisa juga disebabkan karena kondisi fisik yang tidak fit. Sebagai contoh, kurang tidur di malam sebelumnya sehingga mengakibatkan tubuh jadi kelelahan. Kal
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan dan penanganannya, termasuk penyebab, jenis, tanda-tanda, dan tindakan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan. Jenis perdarahan dijelaskan sesuai sumbernya, dan langkah-langkah untuk mengendalikan perdarahan luar dan dalam diuraikan. Cedera jaringan dan tulang serta penanganannya juga dibahas.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia yang terdiri atas alat gerak pasif yaitu rangka dan alat gerak aktif yaitu otot. Rangka berfungsi sebagai penyangga tubuh sedangkan otot berfungsi untuk menggerakkan tubuh.
Sistem gerak manusia terdiri dari tulang, sendi, dan otot. Tulang berfungsi sebagai penopang tubuh dan alat gerak pasif, terdiri dari tulang pipa, pipih, dan pendek. Sendi memungkinkan gerakan antar tulang, seperti sendi engsel, peluru, putar, dan geser. Otot berperan sebagai alat gerak aktif dan terbagi menjadi otot polos, lurik, dan jantung. Gangguan pada sistem gerak meliputi frakt
Modul ini membincangkan tentang sistem rangka manusia. Rangka tubuh terdiri daripada 206 tulang yang membentuk struktur dan memberi sokongan kepada badan. Tulang-tulang ini boleh mengalami kecederaan seperti patah tulang, terseliuh, dan kekejangan otot. Rawatan asas untuk kecederaan ini adalah RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).
Dokumen ini membahas tentang otot, jenis-jenis otot, karakteristik otot, dan penyakit yang terkait dengan sistem gerak tubuh manusia. Ada tiga jenis otot utama yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung, yang memiliki karakteristik berbeda dalam struktur dan fungsinya. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kelainan pada sistem gerak seperti skoliosis, lordosis, fraktur, dan osteopor
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup rangka sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif. Juga membahas tentang fungsi dan jenis-jenis tulang serta gerak yang dihasilkan oleh persendian antar tulang. Karakteristik dan jenis-jenis otot juga dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan dan penanganannya, termasuk penyebab, jenis, tanda-tanda, dan tindakan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan. Jenis perdarahan dijelaskan sesuai sumbernya, dan langkah-langkah untuk mengendalikan perdarahan luar dan dalam diuraikan. Cedera jaringan dan tulang serta penanganannya juga dibahas.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia yang terdiri atas alat gerak pasif yaitu rangka dan alat gerak aktif yaitu otot. Rangka berfungsi sebagai penyangga tubuh sedangkan otot berfungsi untuk menggerakkan tubuh.
Sistem gerak manusia terdiri dari tulang, sendi, dan otot. Tulang berfungsi sebagai penopang tubuh dan alat gerak pasif, terdiri dari tulang pipa, pipih, dan pendek. Sendi memungkinkan gerakan antar tulang, seperti sendi engsel, peluru, putar, dan geser. Otot berperan sebagai alat gerak aktif dan terbagi menjadi otot polos, lurik, dan jantung. Gangguan pada sistem gerak meliputi frakt
Modul ini membincangkan tentang sistem rangka manusia. Rangka tubuh terdiri daripada 206 tulang yang membentuk struktur dan memberi sokongan kepada badan. Tulang-tulang ini boleh mengalami kecederaan seperti patah tulang, terseliuh, dan kekejangan otot. Rawatan asas untuk kecederaan ini adalah RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).
Dokumen ini membahas tentang otot, jenis-jenis otot, karakteristik otot, dan penyakit yang terkait dengan sistem gerak tubuh manusia. Ada tiga jenis otot utama yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung, yang memiliki karakteristik berbeda dalam struktur dan fungsinya. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kelainan pada sistem gerak seperti skoliosis, lordosis, fraktur, dan osteopor
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup rangka sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif. Juga membahas tentang fungsi dan jenis-jenis tulang serta gerak yang dihasilkan oleh persendian antar tulang. Karakteristik dan jenis-jenis otot juga dijelaskan."
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. Sistem rangka
1. Membentuk tubuh
2. Melindungi organ penting
3. Pergerakan tubuh
4. Membentuk sel darah merah
3. 1. Rangka kepala/ tengkorak
Berfungsi melindungi otak
2. Rangka Badan
berfungsi melindungi organ - organ tubuh
seperti paru-paru, jantung, hati dan lain-
lain.
3. Rangka anggota gerak
berfungsi bergerak seperti, berjalan, berlari,
memegang benda dan sebagainya.
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok
4. Patah tulang
Terputusnya jaringan tulang
Tertutup
Bagian tulang yang
patah tidak
berhubungan
dengan udara luar
Terbuka
Bagian tulang yang
patah
berhubungan
dengan udara
luar,merusak otot
dan atau
pembuluh darah
JENIS PATAH TULANG
5. Tanda dan gejala patah tulang
1. Perubahan bentuk
2. Nyeri dan kaku pada saat ditekan/digerakkan
3. Krepitus – suara berderak
4. Bengkak
5. Memar dan perubahan warna
6. Terlihat bagian tulang
7. Persendian sukar atau tidak dapat digerakkan
8. Mati rasa dan kelumpuhan
9. Perubahan sirkulasi pada bagian distal cedera
ditandai dengan perubahan warna kulit, suhu
atau pengisian pembuluh darah kapiler
6. Dislokasi
Keluarnya salah satu tulang dari sendinya
Gejala dan tanda
1. Perubahan bentuk
2. Bengkak ringan – berat di sendi
3. Nyeri dan kaku atau perasaan tertekan
pada daerah sendi
4. Gangguan gerak pada sendi yang cedera
7. Strain
Cedera pada otot atau tendon
Sprain
Ligamen tertarik atau robek
sebagian
Gejala dan tanda
Serupa dengan dislokasi
9. Pembidaian
1. Mencegah pergerakan sendi atau bagian
tulang yang patah
2. Mengurangi rasa sakit dan derita
3. Mengurangi kerusakan pada jaringan lunak
4. Mencegah patah tulang tertutup menjadi
patah tulang terbuka
5. Membantu mengatasi perdarahan
10. 5 Bidai dasar
• Bidai keras
• Bidai lentur
• Bidai teraksi
• Sling & swathes
• Bidai improvisasi
11. Ketentuan umum pembidaian
• Komunikasi dengan penderita
• Rawat luka dan perdarahan terlebih dulu
• Buka pakaian, perhiasan di daerah cedera
• Periksa PSM( Pulse, Sensorik, Motorik)
• Jangan merubah posisi bagian cedera,
bidai pada posisi ditemukan
• Lapisi bidai dengan bahan lunak
• Isilah bagian yang kosong ( Pad )
• Jangan membidai berlebihan
12. Prinsip Pembidaian
• Apabila Mengalami Patah Tulang,
Pembidaian Melewati 2 Sendi
• Apabila Mengalami Dislokasi Sendi,
Pembidaian Melawati 2 Tulang
13. Perawatan Pra-RS
1 2 3
4 5 6
Stabilisasi, nilai PMS Potong pakaian Kendalikan perdarahan
Lakukan traksi lembut
bila perlu
Beri pad/alas Ikat & nilai kembali PMS