際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Ns. M. Shodikin, M.Kep, Sp.Kep.MB
Crush syndrome = traumatic rhabdomyolysis
= Bywaters' syndrome) is a medical condition
characterized by major shock and renal failure after
a crushing injury to skeletal muscle.
Compression of body part causing localyzed
muscle and nerve damage.
Crush injury sering ditemukan pada kejadian alam
( gempa bumi, badai tornado,sunami ) dan juga
buatan manusia ( kecelakaan industri, bom dll)
 CRUSH SYNDROME pertama kali
dilaporkan saat bombing di london pada saat
perang dunia ke dua.
 5 orang mengalami shock, bengkak pada
extremitas dan urinnya berwarna gelap.
 Semua pasien meninggal karena gagal ginjal.
 Crush injury lokal dapat menunjukkan adanya
manifestasi sistemik.
 Efek/manifestasi sistemik terjadi disebabkan
adanya trauma/kerusakan otot dan
pelepasan komponen toksis dari sel otot dan
elektrolit ke dalam sistem peredaran
sistemik.
Crush syndroma
Crush syndroma
Crush syndroma
Crush syndroma
Crush syndroma
 Insiden crush injury akibat erathquakes 2-15 %
 50% korban mengalami gagal ginjal
 50 % korban memerlukan hemodialisis
 > 50 % membutuhkan tindakan fasiotomi
 Lower extremity : 74 %
 Upper extermity : 10 %
 Trunk : 9 %
 Local tissue injury
 Organs of dysfungsion
 Metabolic ab-normalites
CRUSH INJURY
Muscle ischemia and nicrosis from
prolonged pressure
CRUSH SYNDROME
(systemic Effects)
Fluid
retention in
extremity
Myoglobinuria Metabolic
abnormalities
(electrolytes)
acidocis,hyperkale
mia,hypocalcemia
Secondary
complication
Hypotension Renal Failure Cardiac
Arrhythmia
Compartement
syndrome
A. PRINSIP UTAMA:
 Adequate fluid resuscitation is critical in
treating victime of crush injury.
 Ideal resuscitation fluid : Normal Saline
B. SECONDARYTREATMENT MODALITIES :
 Bicarbonate
 Manitol ( no proven benefits but no
significant deleterious effects )
 Preven tubular precipitation of myoglobin
 Decrease risk of hyperkalemia
 Correct acidemia
 Hipovolemia
 Hiperkalemia
 Sepsis
 MultipleOrgan Failure
 Severity of the crush injury
 Timing of the treatment
 Initial treatment provided to the victim
 Assessment of 'Airway, Breathing and
Circulation.
 Perhatikan adanya cedera yang mengancam
jiwa.
 Venous access harus diperoleh sedini mungkin.
 Pada orang dewasa infus dengan normal saline
1,500 ml/jam.
 Pasang kateter Because of the very high risk of
acute kidney injury.
 Bila diperlukan cari vena sentral.
 Urin harus dipertahankan pada 300 ml / jam sampai
myoglobinuria telah berhenti.
 Diuresis manitol untuk melindungi kerusakan ginjal
dari mioglobin dan dapat mengurangi risiko
hiperkalemia, mannitol melindungi ginjal dengan
meningkatkan perfusi ginjal dan juga dapat
mengurangi cedera otot .
 Natrium bikarbonat dapat membantu mencegah
gagal ginjal akut.
 Dialisis ginjal mungkin diperlukan.
 Plasma dan trombosit segar untuk mencegah
terjadinya Koagulasi intravaskular diseminata (DIC) .
 Amputasi anggota gerak yang mengalami
crush injury berat dapat menjadi tindakan
pilihan, sebab Amputation at an early stage
may prevent crush syndrome.
Crush syndroma
 Hyperkalaemia.
 Infection .
 Acute kidney injury..
 Compartment syndrome.
 Disseminated intravascular coagulation (DIC)
Crush syndroma
 Rehidrasi 1 -2 liters normal saline before
releasing crush jika memungkinkan.
 Jika tidak memungkinkan, pertimbangkan
untuk memasang tourniquet pada
ekstremitas yang cedera dengan
memberikan terapi cairan IV sebagai
pertolongan pertama.
 METABOLIC ABNORMALITIES :
 Acidosis : IV Sodium Bicarbonate to
prevent myoglobin deposites in kidneys
 Hyperkalemia : calcium, natrium bicarbonate,
insulin/D5W
 Hypocalcemia : calcium
 Delays of hydration for longer than 12 hours
increase the incidence of renal failure
 Late treatment : Dialysis
 Pasca traumatic injury organ  organ dalam
compartement (nerves.vascular and muscle)
dapat mengalami bengkak, tertekan, ischemia
yang bersifat irreversible.
 Compartement syndrome adalah kondisi
emergency.
 Pertimbangkan kemungkinan compartement
syndrome dapat terjadi dalam waktu kurang dari
1 jam.
 Keadaan fraktur tidak selalu akan terjadi
compartement syndrome.
 Upper extremity compartement syndrome
Forearm and hand are at highest risk.
 Lower extremity compartement syndrome
Anterior and lateral compartements of the
lower leg (calf) are at highest risk.
 Keputusan untuk melakukan fasiotomy harus
dibuat berdasarkan indek atau kecurigaan
yang tinggi dari sindrom compartemen pada
pasien dengan cedera ekstremitas yang
kompleks.
Crush syndroma
Crush syndroma
Crush syndroma
Crush syndroma
WHITESIDES
 Tekanan normal
 0-4 mm Hg
 8-10 mmHg setelah excercise
 Tekanan absolut secara teoritis
 30 mm Hg - Mubarak
 45 mm Hg - Matsen
 Perkiraan tekanan secara teoritis
 < 20 mm Hg of diastolic pressure Whitesides
(McQueen, et al)
 Otot
 3-4 hours - reversible changes
 6 hours - variable damage
 8 hours - irreversible changes
 Saraf
 2 hours - looses nerve conduction
 4 hours - neuropraxia
 8 hours - irreversible changes
 Kematian jaringan
Compartment syndrome is due to a vicious circle.
 Tanda klasik "5 P :
1. Pain :
 Severe/berat, deep/dalam, konstant dan sukar melokalisir
tempatnya (diffuse)
 >> stretching dari kelompok otot yang ada didalam kompartemen
yg terkena
 Analgetik (ec. Morphin)  tidak berpengaruh
2. Paraesteshia
3. Pallor
4. Paralysis
5. Pulselessness
6. Poikilothermia (akral dingin) dan kulit tampak tegang
serta mengkilat
Crush syndroma
Ad

More Related Content

What's hot (20)

Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Umpungeng
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptxResusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
UpiKomPeng1
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
rickygunawan84
Resusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otakResusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otak
Fajar Prasetyo Raharjo
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Arnas Pamungkas
Henti jantung
Henti jantungHenti jantung
Henti jantung
daredoctor
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
ADam Raeyoo
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan Pertama
Andhika Pratama
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Robertus Arian Datusanantyo
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
PPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxPPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptx
aini941298
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptxBantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
ThimotiusFerdinan
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
Kharistya Amaru
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
Teguh Irawan
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Umpungeng
trauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaantrauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaan
Azis Aimaduddin
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Umpungeng
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptxResusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
UpiKomPeng1
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
rickygunawan84
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Arnas Pamungkas
Henti jantung
Henti jantungHenti jantung
Henti jantung
daredoctor
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
ADam Raeyoo
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan Pertama
Andhika Pratama
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
PPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxPPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptx
aini941298
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptxBantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
Bantuan Hidup Dasar (BHD).pptx
ThimotiusFerdinan
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Umpungeng
trauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaantrauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaan
Azis Aimaduddin

Similar to Crush syndroma (20)

Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
wenylisyanti
trauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptxtrauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptx
ssuserf1eb1f
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injury
Army Of God
Askep trauma muskuloskeleta1
Askep trauma muskuloskeleta1Askep trauma muskuloskeleta1
Askep trauma muskuloskeleta1
Operator Warnet Vast Raha
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptxProf_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
FazaYuspaLiosha1
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
aishadhiyas
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
Imron Rosyadi
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptxPower point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
hadyanrifqirh
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
andreas040288
Penyakit vascular
Penyakit vascularPenyakit vascular
Penyakit vascular
Abdelrahman M. S. Alnweiri
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
josetubexo8
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
casn20211
Laminektomi
LaminektomiLaminektomi
Laminektomi
Operator Warnet Vast Raha
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptxAsuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
hanaafi
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptxDM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DafaAzmiSyauqiShihab
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2
riaasof
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
irmayantitoalib
Ppt sci
Ppt sciPpt sci
Ppt sci
riaasof
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
sandylabulu1
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
wenylisyanti
trauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptxtrauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptx
ssuserf1eb1f
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injury
Army Of God
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptxProf_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
FazaYuspaLiosha1
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
aishadhiyas
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
Imron Rosyadi
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptxPower point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
Power point pengetahuan Cedera Kepala.pptx
hadyanrifqirh
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
andreas040288
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
538084570-252026004-Ppt-Fraktur-Terbuka.ppt
josetubexo8
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
casn20211
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptxAsuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
Asuhan keperawatan KOMPARTEMENT_SYNDROM.pptx
hanaafi
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptxDM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DM_K39_Dafa Azmi Syauqi Shihab_ Laporan kasus.pptx
DafaAzmiSyauqiShihab
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2
riaasof
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
irmayantitoalib
Ppt sci
Ppt sciPpt sci
Ppt sci
riaasof
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
sandylabulu1
Ad

Recently uploaded (20)

First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptxFirst Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
RioRamadhona1
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.pptmanajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
tari428536
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptxErgonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
adimulyaadvantis
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannyaLOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
melodynatsya
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdfDeteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
deiscipta
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus KebidananTeknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
AstriYuliaSariLubis1
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdfPEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
ItoE
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptxManasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
nurreskiyulita1
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptxtetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
RioRamadhona1
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuanLeflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
oktavia900943
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat daruratakut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
ETraining2
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
7tzn7x5kky
Mengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
Mengenal apa itu Dyspepsia dan TatalaksananyaMengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
Mengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
ETraining2
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdfRefreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
ayatullahshiddiqoh4
tatalaksana- tatalaksana CK di icu.pptx
tatalaksana-  tatalaksana CK di icu.pptxtatalaksana-  tatalaksana CK di icu.pptx
tatalaksana- tatalaksana CK di icu.pptx
ssuser3dd36b
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptxpendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
anjang7
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptxContoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
afif162277
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdfPentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
ssuser13bf79
its All About Erectil Dysfunction in male.pptx
its All About Erectil Dysfunction in male.pptxits All About Erectil Dysfunction in male.pptx
its All About Erectil Dysfunction in male.pptx
satyadr25
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIKPATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
RisseGandhira
First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptxFirst Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
First Aid Kontak NaOH dan tatalaksana yang harus dilakukan.pptx
RioRamadhona1
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.pptmanajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
manajemen MUTU PELAYANAN rumah sakit ksd.ppt
tari428536
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptxErgonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
Ergonomics (Seating & Manual Lifting) AAI.pptx
adimulyaadvantis
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannyaLOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
LOGISTIK yang diperlukan dan alur permintaannya
melodynatsya
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdfDeteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
Deteksi Tumbuh Kembang, Stimulasi & Intervensi Dini.pdf
deiscipta
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus KebidananTeknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
Teknik Komunikasi Sensitif dalam Kasus Kebidanan
AstriYuliaSariLubis1
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdfPEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
PEMERIKSAAN SKRINING ULANG TAHUN LABKES.pdf
ItoE
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptxManasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
Manasik Kesehatan Haji TKHK dr atik anggraini.pptx
nurreskiyulita1
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptxtetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
tetanus dan cara penangannya di tempat lokasi kerja .pptx
RioRamadhona1
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuanLeflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
Leflet kesehatan reproduksi remaja perempuan
oktavia900943
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat daruratakut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
akut abdomen diagnosis dan manjemen di ruang gawqat darurat
ETraining2
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
46_Imunologi tumor evidence based medicine.ppt
7tzn7x5kky
Mengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
Mengenal apa itu Dyspepsia dan TatalaksananyaMengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
Mengenal apa itu Dyspepsia dan Tatalaksananya
ETraining2
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdfRefreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
Refreshing Kader Puskesmas_20250428_203805_0000.pdf
ayatullahshiddiqoh4
tatalaksana- tatalaksana CK di icu.pptx
tatalaksana-  tatalaksana CK di icu.pptxtatalaksana-  tatalaksana CK di icu.pptx
tatalaksana- tatalaksana CK di icu.pptx
ssuser3dd36b
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptxpendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
pendampingan pesantren sehat IKI PESAT.pptx
anjang7
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptxContoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
Contoh Materi Paparan Stunting PKK Desa.pptx
afif162277
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdfPentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan - World Sleep Day 2025.pdf
ssuser13bf79
its All About Erectil Dysfunction in male.pptx
its All About Erectil Dysfunction in male.pptxits All About Erectil Dysfunction in male.pptx
its All About Erectil Dysfunction in male.pptx
satyadr25
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIKPATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
PATOFISIOLOGIS PENYAKIT ANEMIA MEGALOBLASTIK
RisseGandhira
Ad

Crush syndroma

  • 1. Ns. M. Shodikin, M.Kep, Sp.Kep.MB
  • 2. Crush syndrome = traumatic rhabdomyolysis = Bywaters' syndrome) is a medical condition characterized by major shock and renal failure after a crushing injury to skeletal muscle.
  • 3. Compression of body part causing localyzed muscle and nerve damage. Crush injury sering ditemukan pada kejadian alam ( gempa bumi, badai tornado,sunami ) dan juga buatan manusia ( kecelakaan industri, bom dll)
  • 4. CRUSH SYNDROME pertama kali dilaporkan saat bombing di london pada saat perang dunia ke dua. 5 orang mengalami shock, bengkak pada extremitas dan urinnya berwarna gelap. Semua pasien meninggal karena gagal ginjal.
  • 5. Crush injury lokal dapat menunjukkan adanya manifestasi sistemik. Efek/manifestasi sistemik terjadi disebabkan adanya trauma/kerusakan otot dan pelepasan komponen toksis dari sel otot dan elektrolit ke dalam sistem peredaran sistemik.
  • 11. Insiden crush injury akibat erathquakes 2-15 % 50% korban mengalami gagal ginjal 50 % korban memerlukan hemodialisis > 50 % membutuhkan tindakan fasiotomi
  • 12. Lower extremity : 74 % Upper extermity : 10 % Trunk : 9 %
  • 13. Local tissue injury Organs of dysfungsion Metabolic ab-normalites
  • 14. CRUSH INJURY Muscle ischemia and nicrosis from prolonged pressure CRUSH SYNDROME (systemic Effects) Fluid retention in extremity Myoglobinuria Metabolic abnormalities (electrolytes) acidocis,hyperkale mia,hypocalcemia Secondary complication Hypotension Renal Failure Cardiac Arrhythmia Compartement syndrome
  • 15. A. PRINSIP UTAMA: Adequate fluid resuscitation is critical in treating victime of crush injury. Ideal resuscitation fluid : Normal Saline
  • 16. B. SECONDARYTREATMENT MODALITIES : Bicarbonate Manitol ( no proven benefits but no significant deleterious effects )
  • 17. Preven tubular precipitation of myoglobin Decrease risk of hyperkalemia Correct acidemia
  • 20. Severity of the crush injury Timing of the treatment Initial treatment provided to the victim
  • 21. Assessment of 'Airway, Breathing and Circulation. Perhatikan adanya cedera yang mengancam jiwa. Venous access harus diperoleh sedini mungkin. Pada orang dewasa infus dengan normal saline 1,500 ml/jam. Pasang kateter Because of the very high risk of acute kidney injury. Bila diperlukan cari vena sentral.
  • 22. Urin harus dipertahankan pada 300 ml / jam sampai myoglobinuria telah berhenti. Diuresis manitol untuk melindungi kerusakan ginjal dari mioglobin dan dapat mengurangi risiko hiperkalemia, mannitol melindungi ginjal dengan meningkatkan perfusi ginjal dan juga dapat mengurangi cedera otot . Natrium bikarbonat dapat membantu mencegah gagal ginjal akut. Dialisis ginjal mungkin diperlukan. Plasma dan trombosit segar untuk mencegah terjadinya Koagulasi intravaskular diseminata (DIC) .
  • 23. Amputasi anggota gerak yang mengalami crush injury berat dapat menjadi tindakan pilihan, sebab Amputation at an early stage may prevent crush syndrome.
  • 25. Hyperkalaemia. Infection . Acute kidney injury.. Compartment syndrome. Disseminated intravascular coagulation (DIC)
  • 27. Rehidrasi 1 -2 liters normal saline before releasing crush jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk memasang tourniquet pada ekstremitas yang cedera dengan memberikan terapi cairan IV sebagai pertolongan pertama.
  • 28. METABOLIC ABNORMALITIES : Acidosis : IV Sodium Bicarbonate to prevent myoglobin deposites in kidneys Hyperkalemia : calcium, natrium bicarbonate, insulin/D5W Hypocalcemia : calcium Delays of hydration for longer than 12 hours increase the incidence of renal failure Late treatment : Dialysis
  • 29. Pasca traumatic injury organ organ dalam compartement (nerves.vascular and muscle) dapat mengalami bengkak, tertekan, ischemia yang bersifat irreversible. Compartement syndrome adalah kondisi emergency. Pertimbangkan kemungkinan compartement syndrome dapat terjadi dalam waktu kurang dari 1 jam. Keadaan fraktur tidak selalu akan terjadi compartement syndrome.
  • 30. Upper extremity compartement syndrome Forearm and hand are at highest risk. Lower extremity compartement syndrome Anterior and lateral compartements of the lower leg (calf) are at highest risk.
  • 31. Keputusan untuk melakukan fasiotomy harus dibuat berdasarkan indek atau kecurigaan yang tinggi dari sindrom compartemen pada pasien dengan cedera ekstremitas yang kompleks.
  • 37. Tekanan normal 0-4 mm Hg 8-10 mmHg setelah excercise Tekanan absolut secara teoritis 30 mm Hg - Mubarak 45 mm Hg - Matsen Perkiraan tekanan secara teoritis < 20 mm Hg of diastolic pressure Whitesides (McQueen, et al)
  • 38. Otot 3-4 hours - reversible changes 6 hours - variable damage 8 hours - irreversible changes Saraf 2 hours - looses nerve conduction 4 hours - neuropraxia 8 hours - irreversible changes Kematian jaringan
  • 39. Compartment syndrome is due to a vicious circle.
  • 40. Tanda klasik "5 P : 1. Pain : Severe/berat, deep/dalam, konstant dan sukar melokalisir tempatnya (diffuse) >> stretching dari kelompok otot yang ada didalam kompartemen yg terkena Analgetik (ec. Morphin) tidak berpengaruh 2. Paraesteshia 3. Pallor 4. Paralysis 5. Pulselessness 6. Poikilothermia (akral dingin) dan kulit tampak tegang serta mengkilat