Pasien wanita berusia 70 tahun yang didiagnosis menderita diabetes melitus dan hipoglikemia akibat penurunan asupan makanan. Pasien juga didiagnosis menderita bronchopneumonia sebagai komplikasi. Pasien dirawat di rumah sakit dan mendapatkan perawatan berupa infus glukosa, antibiotik, dan pemantauan kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas sindrom mielodisplastik yang merupakan kelompok penyakit neoplastik pada sel induk hemopoietik yang ditandai oleh kegagalan sumsum tulang dan kelainan sel darah. Dibahas pula patogenesis, diagnosis, klasifikasi, dan prognosis sindrom mielodisplastik menurut WHO dan terapi yang diberikan.
HenochSch旦nlein purpura adalah penyakit vaskulitis sistemik yang ditandai dengan deposisi komplek imun IgA pada kulit dan ginjal, umumnya terjadi pada anak dan ditandai dengan purpura, nyeri sendi, dan nyeri perut. Sebagian besar kasus sembuh sendiri tanpa komplikasi, namun sebagian menyebabkan kerusakan ginjal. Penyebabnya belum jelas tetapi mungkin terkait infeksi atau obat.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
Dokumen tersebut membahas tentang akalasia esofagus, gangguan motilitas primer esofagus yang disebabkan kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksasi. Hal ini menyebabkan obstruksi dan dilatasi esofagus. Dokumen tersebut juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan radiologi, penatalaksanaan seperti diet, obat, dilatasi, bedah, serta prognosis akalasia.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru, yaitu penimbunan cairan di jaringan interstisial dan alveolus paru yang disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah paru. Edema paru dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik, perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler, atau gangguan sistem limfatik. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, batuk, dan hip
Anak perempuan 5 tahun datang dengan keluhan lenting berisi cairan di badan dan wajah selama sehari. Diagnosis kerjanya adalah cacar air akibat virus varicella zoster berdasarkan gejala klinis dan epidemiologinya. Pengobatan utamanya adalah asiklovir untuk mencegah komplikasi serius pada anak ini.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas umumnya disebabkan oleh pecahnya varises esofagus, ulkus peptikum, dan gastritis erosiva. Tatalaksananya meliputi resusitasi, endoskopi untuk diagnosis dan terapi, serta profilaksis infeksi. Sedangkan perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya disebabkan oleh hemoroid, fisura ani, dan kanker kolon. Tatal
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
Dokumen tersebut membahas tentang akalasia esofagus, gangguan motilitas primer esofagus yang disebabkan kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksasi. Hal ini menyebabkan obstruksi dan dilatasi esofagus. Dokumen tersebut juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan radiologi, penatalaksanaan seperti diet, obat, dilatasi, bedah, serta prognosis akalasia.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru, yaitu penimbunan cairan di jaringan interstisial dan alveolus paru yang disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah paru. Edema paru dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik, perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler, atau gangguan sistem limfatik. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, batuk, dan hip
Anak perempuan 5 tahun datang dengan keluhan lenting berisi cairan di badan dan wajah selama sehari. Diagnosis kerjanya adalah cacar air akibat virus varicella zoster berdasarkan gejala klinis dan epidemiologinya. Pengobatan utamanya adalah asiklovir untuk mencegah komplikasi serius pada anak ini.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas umumnya disebabkan oleh pecahnya varises esofagus, ulkus peptikum, dan gastritis erosiva. Tatalaksananya meliputi resusitasi, endoskopi untuk diagnosis dan terapi, serta profilaksis infeksi. Sedangkan perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya disebabkan oleh hemoroid, fisura ani, dan kanker kolon. Tatal
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
1. Pasien bernama An. R berusia 3,5 tahun dirawat di ruang Afiyah 3 Bed 3 dengan diagnosa Demam Berdarah Dengue Syok Syndrom (DSS) berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
2. Perawatan yang diberikan mencakup monitoring tanda vital, status hidrasi, dan status gizi; kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat dan cairan; serta edukasi kepada keluarga tentang tanda bahaya dan peraw
Laporan kasus ini membahas kasus seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang mengeluhkan bengkak pada wajah dan kaki. Pemeriksaan fisik menunjukkan edema pada wajah dan ekstremitas bawah. Diagnosis bandingnya adalah sindrom nefrotik atau reaksi anafilaktik. Diagnosis kerjanya adalah edema anasarka dengan dugaan sindrom nefrotik atau reaksi anafilaktik.
Demam berdarah dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Gejala klinis utama meliputi demam tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti penurunan trombosit dan peningkatan permeabilitas vaskular. Penatalaksanaan berfokus pada manajemen cair
Pasien perempuan berusia 14 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mimisan berulang, haid memanjang, gusi berdarah dan BAB hitam. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia dengan trombosit <2.000/mm3. Berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium didiagnosis menderita ITP (Immune Trombocytopenia Purpura) atau penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit berlebihan secara autoim
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan keluhan demam, mual, dan muntah darah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium ditemukan trombositopenia. Diagnosis yang ditetapkan adalah Dengue Hemorrhagic Fever grade II.
RENCANA + Link2 MATERI Bimtek_ *"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 + Perhitungan dan Ver...Kanaidi ken
油
Css dengue
1. Clinical Science Session
"Demam Berdarah Dengue
Bunga Vanadia (130112160522)
Dina Sofiana (130112160510)
Ita Anggraini (130112160672)
Preseptor:
Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., SpA(K),MM.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
2018
2. Infeksi virus dengue
(tipe 1,2,3,atau 4) yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes (Aedes aegypti atau Aedes
albopticus)
22
3. EPIDEMIOLOGI
50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus demam
berdarah dengue terjadi tiap tahunnya (WHO,2012)
Jumlah kasus DBD yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta (2012)
menjadi 3,2 juta (2015)
DBD banyak ditemukan pada anak usia 2 hingga 15 tahun
Prevalensi di seluruh Indonesia adalah 0,6% (Riskesdas 2007)
3
6. Virus dengue adalah golongan arthropod borne virus grup
B, yang termasuk kelas flavivirus, famili flaviviridae
Virus dengue memiliki 4 serotipe, DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4.
Virus dengue memiliki struktur protein : core (C), membran-
associated (M), envelope (E), dan nonstructural protein.
Transmisi virus melalui vektor,ditularkan oleh gigitan
spesies nyamuk aedes, diantaranya Aedes aegypti, Aedes
albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes scutellaris complex
Masa inkubasi: 4-10 hari, multiplikasi di kelenjar saliva
ETIOLOGI
6
12. FAKTOR RISIKO
Urbanisasi
Musim Hujan
Daerah yang padat
Daerah musim tropikal
Riwayat perjalanan ke daerah endemik
13. FASE FEBRIL (2-3 hari)
Gejala spesifik demam yang mendadak tinggi, nyeri kepala, nyeri
otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada wajah (flushing) dan
eritema kulit.
Gejala nonspesifik anoreksia, nausea dan muntah.
Hasil Laboratorium leukopenia, trombosit dan Hct normal.
14. FASE KRITIS (Pada hari ke-4 hingga 6)
Gejala Suhu tubuh mulai menurun sampai mendekati batas normal,
akan tetapi permeabilitas kapiler meningkat yang ditandai hematokrit
meningkat disertai trombosit turun.
Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler
akan menunjukan perbaikan klinis menuju kesembuhan.
15. FASE PEMULIHAN (48-72 jam)
Keadaan umum membaik, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil dan
diuresis cukup. Nilai laboratorium hematokrit akan turun hingga normal
dan trombosit akan meningkat menuju normal.
17. DENGUE FEVER
Probable
Jika demam akut dengan 2 atau lebih dari :
1. nyeri kepala
2. nyeri retro-obital
3. mialgia
4. atralgia
5. ruam
6. manifestasi perdarahan
7. leukopenia (leukosit 5.000/mm3)
8. trombositopenia (trombosit
<150.000/mm3)
9. hematokrit meningkat (5-10%)
18
Dan setidaknya satu dari :
1. Serologi + (titer 1.280) atau Tes IgM antidengue +
2. Kejadian lain pada lokasi dan waktu yang sama untuk demam dengue
18. DENGUE FEVER
19
Confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi
2. Titer IgG serum meningkat lebih sama dengan 4x lipat atau IgM
antidengue spesifik meningkat
3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS melalui ELISA,
imunofluoresens.
4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
19. DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER
20
Semua dari berikut ini:
1. Demam akut durasi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis, purpura,
pendarahan mukosa, atau tempat lain
3. Trombosit <100.000/mm3
4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat:
- Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma seperti efusi
pleura,asites,hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
20. DENGUE SHOCK SYNDROME
21
Kriteria DHF dengan tanda syok:
1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letargi, gelisah.
2. Tekanan nadi 20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal 100/80 mmHg
3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mmHg untuk usia <5
tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih besar dan dewasa
24. DIAGNOSTIC ANTIGEN
25
Jenis tes Hari Keberapa
Deteksi Antigen
(NS1 Rapid Test)
Terdeteksi pada hari ke 1-8
Deteksi IgM Terdeteksi mulai hari ke3-5,
meningkat sampai minggu
ke-3, menghilang setelah 90
hari
IgG Terdeteksi pada hari ke-14
(PRIMER) dan hari ke-2
(SEKUNDER)
26. KOMPLIKASI
27
Gangguan pada SSP seperti kejang, spastisitas, penurunan kesadaran dan
parese sementara.
Terapi cairan yang berlebih dapat menybabkan efusi, asites, dll.
Kerusakan hati pada pasien DBD. Hal ini mungkin terjadi karena
kegagalan sirkulasi yang berat.
Pada pasien dengan keadaan G6PD dan hemoglobinopati dapat
menyebabkan gagal ginjal akut dan sindroma hemolitik uremia.
27. Penanganan Penderita Tersangka Dengue
atau Deman Dengue
28
Keadaan umum masih baik, tidak ada warning sign dapat dirawat di rumah
(Rawat Jalan )
Istirahat yang cukup
Cukup asupan cairan susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidrasi oral.
Hindari kelebihan cairan pada bayi dan balita
Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat.
Pemberian parasetamol 10-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam
Jangan diberikan NSAID dan aspirin
Kompres hangat
28. Penanganan Penderita Tersangka Dengue
atau Deman Dengue
29
Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya :
- Terjadi perburukan gejala klinis
- Muntah persisten
- Nyeri perut hebat
- Letargis atau gelisah
-Terdapat tanda perdarahan epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehitaman,
muntah darah, urin berwarna kehitaman
- Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin
- Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
- Hasil lab Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
29. Tatalaksana Pasien DF/DHF di Rumah Sakit
30
- Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis
- Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan.
- Tanda-tanda vital setiap 2 4 jam pada pasien tanpa shock dan setiap 1 2 jam
pada pasien dengan shock.
- Pemeriksaan Hct setiap 4-6 jam pada pasien stabil. Pada pasien dengan shock
pemeriksaan Hct dilakukan lebih sering lagi. Pemeriksan Hct harus dilakukan
sebelum pemberian resusitasi cairan.
- Monitor urine output setiap 8 12 jam pada uncomplicated cases dan setiap
satu jam pada pasien dengan prolonged shock. Target 0,5 ml/kg/jam
30. Penanganan Penderita DBD Derajat 1 dan 2
31
- Jenis cairan kristaloid isotonik, hindari hipotonik
- Jumlah cairan yang diberikan Maintenance ( untuk satu hari ) + 5 % deficit dalam
48 jam.
- Lama pemberian tidak boleh lebih dari 60 72 jam.
- Jumlah cairan yang diberikan untuk 1 hari harus diberikan dengan perhitungan atau
kecepatan dalam setiap 1 jam dan disesuaikan dengan kondisi klinis serta hasil
pemeriksaan nilai Hct.
- Pemberian transfusi suspensi trombosit diberikan jika ada perdarahan yang nyata
atau jika jumlah trombosit 10.000/mm
35. Penanganan Penderita DBD Derajat 4
36
- Resusitasi cairan harus lebih cepat untuk meningkatkan tekanan darah
- Evaluasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan cepat untuk menentukan ABCS
dan juga gangguan pada organ.
- 10 ml/kg diberikan secara bolus dalam 10-15 menit. Ketika tekanan darah
meningkat, pemberikan cairan IV mengikuti algoritma penanganan DBD derajat 3.
- Jika shock belum teratasi, maka berikan lagi 10 ml/kg secara bolus.
- Jika masih belum teratasi, diberkan transfusi
- Pemberian inotropik dapat membantu meningkatkan tekanan darah jika
penggantian cairan sudah adekuat namun terdapat kontaktilitas jantung yang lemah
dan kardiomegaly.
38. Sign of Recovery
39
Stable pulse, blood pressure and breathing rate.
Normal temperature.
No evidence of external or internal bleeding.
Return of appetite.
No vomiting, no abdominal pain.
Good urinary output.
Stable haematocrit at baseline level.
Convalescent confluent petechiae rash or itching, especially on the extremities.
39. Kriteria untuk pulang
40
Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik
Pada pasien SSD min 2-3 hari sesudah syok teratasi
Nafsu makan kembali pulih
Secara klinis tampak perbaikan
Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan cairan dan
tidak terdapat asites
Jumlah trombosit naik minimal 50000/mm3
40. PENCEGAHAN
41
Upaya pemberantasan vektor pada saat epidemi
Penyemprotan udara
Upaya pemberantasan vektor pada periode di antara epidemi
3 M
Upaya pemberantasan larva vektor penyakit DBD