Dokumen tersebut merupakan ringkasan skripsi yang membahas tentang kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori dan definisi konsep yang digunakan dalam penelitian tersebut.
"
Standar akreditasi puskesmas membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas. Puskesmas perlu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan merespons harapan masyarakat yang tercermin dalam perencanaan upaya puskesmas berdasarkan masukan dari masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan di Puskesmas Labasa dan hubungannya dengan minat pasien untuk menggunakan kembali pelayanan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran persepsi pasien tentang mutu pelayanan dan hubungannya dengan loyalitas pasien."
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat program jaminan mutu pelayanan kebidanan. Program jaminan mutu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan menetapkan standar dan menyelesaikan masalah mutu berdasarkan standar tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mencegah terjadinya malpraktik.
Dokumen ini membahas definisi mutu pelayanan kesehatan menurut beberapa sumber dan standar mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas. Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan pelayanan sesuai standar yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasien. Peningkatan mutu pelayanan diukur dengan standar ilmu dan teknologi melalui perbaikan sistematis. Kepuasan pasien menjadi tolak ukur keberhasilan
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kerja program pelayanan kesehatan tradisional akupresur di Puskesmas Madising Na Mario. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional khususnya akupresur dengan melakukan kegiatan pelayanan akupresur secara teratur dan terdokumentasi. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan program mulai dari persiapan, pelaksanaan, pencatatan hingga evalu
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
油
Makalah ini membahas tentang standar pelayanan keperawatan yang meliputi 4 standar yaitu sistem manajemen mutu, regulasi mutu pelayanan kesehatan, standar pelayanan keperawatan, dan fasilitas serta peralatan. Makalah ini disusun oleh 8 mahasiswa keperawatan Politeknik Kesehatan Kemkes Tanjungpinang."
1. Dokumen ini membahas gambaran kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Kayu Putih Kecamatan Sirimau Ambon tahun 2014.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional) dengan subjek penelitian pasien BPJS di puskesmas tersebut.
3. Lima dimensi kualitas pelayanan yang dinil
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan merata kepada masyarakat serta menjadikan SPM sebagai pedoman kinerja dan akuntabilitas Puskesmas. SPM ini mendefinisikan 14 jenis pelayanan kesehatan dasar beserta indikator dan target pencapaian yang harus dicapai Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sejarah berdirinya puskesmas di Indonesia dan peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Definisi puskesmas, visi misi, wilayah kerja, tugas dan fungsi puskesmas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat gigi di Puskesmas Dana, Kabupaten Muna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap sikap dan komunikasi perawat gigi. Hasil wawancara awal menunjukkan bahwa 25 dari 40 pasien merasa puas dengan pelayanan perawat gigi.
Kerangka Acuan Program (KAP) Kestrad UPTD Puskesmas Mundu tahun 2019 membahas rencana kegiatan pelayanan kesehatan tradisional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penggunaan obat tradisional. Program tersebut mencakup pembinaan, penyuluhan, dan sosialisasi obat tradisional kepada masyarakat dan pengobat tradisional sepanjang tahun 2019.
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriReynaldoArya
油
Rangkuman rencana strategis Rumah Sakit Baptis Kediri mengenai visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan inovasi yang direncanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu dan menjadikan rumah sakit sebagai pilihan utama masyarakat di Kota Kediri."
Nama Mahasiswa : Sumiyati
Nim : 20170301310
Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
Dosen Pengampu : Erlina Puspitaloka Mahadewi, SE, MM, MBL
Program Studi : Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Esa Unggul
Judul : Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit
Makalah ini membahas tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang bertugas memberikan layanan kesehatan dasar dan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi. Makalah ini menjelaskan definisi, fungsi, dan penyelenggaraan layanan Puskesmas sesuai standar pelayanan minimal kesehatan. Diakhiri dengan pembahasan program inti dan pendekatan pelayanan Puskesmas.
Strategic Marketing Management in the Era Millenial Digital with the CRM (Customer Relationship Management) Concept
Submit by Website
Sumber Sehat Bahagia Hospital Jakarta
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup pengertian, konsep, peran, fungsi, tujuan, prinsip penyusunan, dan unsur-unsur SPM. SPM didefinisikan sebagai ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan hak warga. SPM bertujuan untuk menjamin akses dan mutu pelayanan serta digunakan sebagai pedoman kinerja dan alokasi anggaran. Unsur-unsur SP
[Ringkasan]
Standar akreditasi rumah sakit terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, layanan kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab, standar, dan kriteria diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen penilaian untuk menilai penc
Akreditasi puskesmas dan klinik bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat dengan menilai kesesuaian proses pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Proses akreditasi meliputi penilaian oleh tim surveyor berdasarkan instrumen standar, pengumpulan rekomendasi, hingga penerbitan sertifikat oleh komisi akreditasi.
Dokumen ini membahas survei kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat berdasarkan survei, serta merancang upaya peningkatan mutu layanan sesuai hasil analisis. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa peningkatan mutu akan lebih efektif jika didasarkan pada hasil identifikasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pedoman ini membahas tentang Tata Kelola Mutu di Puskesmas dengan menjelaskan dasar-dasar mutu, penerapan TKM, dan peran Dinas Kesehatan dalam pembinaan mutu pelayanan kesehatan.
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...ovaldokurniawan
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pedoman ini membahas tentang Tata Kelola Mutu di Puskesmas dengan menjelaskan dasar-dasar mutu, penerapan TKM, dan peran Dinas Kesehatan dalam pembinaan mutu pelayanan kesehatan.
1. Dokumen ini membahas gambaran kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Kayu Putih Kecamatan Sirimau Ambon tahun 2014.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional) dengan subjek penelitian pasien BPJS di puskesmas tersebut.
3. Lima dimensi kualitas pelayanan yang dinil
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan merata kepada masyarakat serta menjadikan SPM sebagai pedoman kinerja dan akuntabilitas Puskesmas. SPM ini mendefinisikan 14 jenis pelayanan kesehatan dasar beserta indikator dan target pencapaian yang harus dicapai Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sejarah berdirinya puskesmas di Indonesia dan peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Definisi puskesmas, visi misi, wilayah kerja, tugas dan fungsi puskesmas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat gigi di Puskesmas Dana, Kabupaten Muna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap sikap dan komunikasi perawat gigi. Hasil wawancara awal menunjukkan bahwa 25 dari 40 pasien merasa puas dengan pelayanan perawat gigi.
Kerangka Acuan Program (KAP) Kestrad UPTD Puskesmas Mundu tahun 2019 membahas rencana kegiatan pelayanan kesehatan tradisional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penggunaan obat tradisional. Program tersebut mencakup pembinaan, penyuluhan, dan sosialisasi obat tradisional kepada masyarakat dan pengobat tradisional sepanjang tahun 2019.
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriReynaldoArya
油
Rangkuman rencana strategis Rumah Sakit Baptis Kediri mengenai visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan inovasi yang direncanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu dan menjadikan rumah sakit sebagai pilihan utama masyarakat di Kota Kediri."
Nama Mahasiswa : Sumiyati
Nim : 20170301310
Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
Dosen Pengampu : Erlina Puspitaloka Mahadewi, SE, MM, MBL
Program Studi : Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Esa Unggul
Judul : Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit
Makalah ini membahas tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang bertugas memberikan layanan kesehatan dasar dan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi. Makalah ini menjelaskan definisi, fungsi, dan penyelenggaraan layanan Puskesmas sesuai standar pelayanan minimal kesehatan. Diakhiri dengan pembahasan program inti dan pendekatan pelayanan Puskesmas.
Strategic Marketing Management in the Era Millenial Digital with the CRM (Customer Relationship Management) Concept
Submit by Website
Sumber Sehat Bahagia Hospital Jakarta
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup pengertian, konsep, peran, fungsi, tujuan, prinsip penyusunan, dan unsur-unsur SPM. SPM didefinisikan sebagai ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan hak warga. SPM bertujuan untuk menjamin akses dan mutu pelayanan serta digunakan sebagai pedoman kinerja dan alokasi anggaran. Unsur-unsur SP
[Ringkasan]
Standar akreditasi rumah sakit terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, layanan kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab, standar, dan kriteria diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen penilaian untuk menilai penc
Akreditasi puskesmas dan klinik bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat dengan menilai kesesuaian proses pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Proses akreditasi meliputi penilaian oleh tim surveyor berdasarkan instrumen standar, pengumpulan rekomendasi, hingga penerbitan sertifikat oleh komisi akreditasi.
Dokumen ini membahas survei kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat berdasarkan survei, serta merancang upaya peningkatan mutu layanan sesuai hasil analisis. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa peningkatan mutu akan lebih efektif jika didasarkan pada hasil identifikasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pedoman ini membahas tentang Tata Kelola Mutu di Puskesmas dengan menjelaskan dasar-dasar mutu, penerapan TKM, dan peran Dinas Kesehatan dalam pembinaan mutu pelayanan kesehatan.
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...ovaldokurniawan
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pedoman ini membahas tentang Tata Kelola Mutu di Puskesmas dengan menjelaskan dasar-dasar mutu, penerapan TKM, dan peran Dinas Kesehatan dalam pembinaan mutu pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Akreditasi Puskesmas yang bertujuan untuk menjamin peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas. Standar akreditasi ini mencakup penyelenggaraan pelayanan, manajemen, peningkatan mutu, layanan kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan dukungan layanan untuk memastikan Puskesmas memberikan pelayanan yang bermutu dan aman kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat program jaminan mutu pelayanan kebidanan. Program jaminan mutu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan menetapkan standar dan menyelesaikan masalah mutu berdasarkan standar tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mencegah terjadinya kesalahan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat program jaminan mutu pelayanan kebidanan. Program jaminan mutu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan menetapkan standar dan menyelesaikan masalah mutu berdasarkan standar tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mencegah terjadinya kesalahan medis.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docxrajadevi1
油
Laporan ini memberikan ringkasan hasil survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Puskesmas Tanjung pada tahun 2023. Survei ini menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap persyaratan, prosedur, kompetensi petugas, dan sarana prasarana puskesmas. Namun, masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan seperti waktu penyelesaian pelayanan dan penanganan pengaduan.
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiranSanto Prang
油
Standar akreditasi puskesmas membahas pengidentifikasian kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di puskesmas melalui kerjasama dengan masyarakat dan sektor terkait. Kebutuhan tersebut kemudian dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program puskesmas.
Presentasi ikm puskesmas pasar rebo elwindraStikes Phi
油
Penelitian ini menganalisis kualitas pelayanan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat dan Tingkat Kesesuaian antara harapan dan kinerja. Hasilnya menunjukkan mutu pelayanan berada pada kategori baik dengan skor 73,70. Tiga faktor prioritas untuk perbaikan adalah ketepatan jadwal, kedisiplinan petugas, dan kejelasan petugas. Disarankan terus meningkatkan mutu pel
Skripsi ini menganalisis harapan dan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kartasura II tahun 2009 dengan metode IPA. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kesesuaian antara harapan dan kepuasan pasien terhadap aspek-aspek pelayanan seperti kesembuhan, kebersihan, informasi, dan waktu tunggu. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
Mata Kuliah : Standar Pelayanan Kesehatan
Dosen Pengampu : Erlina Puspitaloka Mahadewi, SE, MM, MBL
Nama : Dennis Setiawan
NIM : 20170301170
Fakultas/Jurusan : Ilmu Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang program menjaga mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak serta standar pelayanan kebidanan. Dokumen juga menjelaskan tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIA di Puskesmas Kertasemaya berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pasien. Peneliti bermaksud mengetahui tingkat kepuasan pasien secara lebih mendalam untuk meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas tersebut.
2. standar dan instrumen akreditasi ns(1).pptx admenTelly Verawati
油
[Ringkasan]
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan puskesmas, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, upaya kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab terdiri atas beberapa standar dan kriteria yang diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen
Dokumen tersebut membahas manfaat buah ciplukan yang banyak digunakan sebagai obat herbal, diantaranya untuk mengobati penyakit jantung, asma, kurap, menurunkan demam dan tekanan darah tinggi, membersihkan kencing kotor, mengobati kanker payudara, menghilangkan kuning pada bayi, menyadarkan orang pingsan, mengobati stroke, menambah kecerdasan, mengobati kencing manis dan diabetes, menghil
Dokumen ini membahas tentang trend dan isu HIV berdasarkan usia. Terdapat tiga bab utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan dokumen. Bab isi membahas tentang prevalensi HIV pada berbagai kelompok usia dan isu-isu yang terkait. Bab penutup berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Lordosis adalah gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang membengkok ke belakang sehingga menyebabkan pasien terlihat bongkok. Ini disebabkan oleh kegagalan segmentasi bagian belakang tulang vertebra. Gejala lordosis bervariasi untuk setiap orang namun biasanya berupa penonjolan bokong. Pemeriksaan sinar X dan MRI digunakan untuk menilai kebengkokan dan sudutnya.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani Kuno hingga saat ini. Pancasila diusulkan sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia agar lebih kontekstual, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Diperlukan situasi yang kondusif agar ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri sebagai ideologi yang terbuka, komprehensif, dan berakar pada budaya bangsa. Teks juga membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lain seperti liberalisme, komunisme, dan s
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan nilai-nilai Pancasila sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era reformasi. Beberapa nilai yang telah berkembang sejak dahulu antara lain nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut kemudian dijadikan dasar negara Indonesia melalui proses yang dimulai sejak BPUPKI hingga disahkannya Pancasila pada
1. 1
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
(Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)
RESUME SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persyaratan pengambilan Transkip Akademis
Penyusun:
Nama: Dinik Retnowati
NIM:D2A004026
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2008
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah faktor kunci keberhasilan dari suatu pembangunan.
Untuk menciptakan manusia yang berkualitas diperlukan suatu derajat kesehatan
manusia yang prima sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan pembangunan
kesehatan. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan pemerintah
telah
menyediakan
beberapa
sarana/fasilitas
kesehatan
beserta
tenaga
kesehatannya. Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan
masyarakat
adalah
Puskesmas.
Sebagai
ujung
tombak
pelayanan
dan
pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan
perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
sehingga dalam hal ini Puskesmas terlebih pada Puskesmas yang dilengkapi
dengan unit rawat inap dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari
para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba melakukan pengukuran mengenai
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas. Dan di
antara 25 Puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang penulis memilih
Puskesmas Bringin sebagai obyek penelitian karena Puskesmas Bringin telah
dilengkapi dengan Unit Rawat Inap.
3. 3
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, Puskesmas
Bringin masih mempunyai beberapa kendala, diantaranya:
1. Kekurangan petugas kesehatan
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan seorang dokter gigi seharusnya
dibantu oleh 2 orang perawat gigi, tetapi dalam kenyataan di Puskesmas
Bringin hanya ada 1 orang perawat gigi. Selain itu Puskesmas Bringin hanya
memiliki seorang analis padahal dibutuhkan 2 orang analis.
2. Persediaan obat yang belum mencukupi
Jumlah obat generik yang tersedia belum mampu mencukupi kebutuhan
yang ada sedangkan persediaan obat esensial telah melebihi dari jumlah yang
dibutuhkan.
3. Dilihat dari segi fisik bangunan
Terlihat pada atap lantai 1 berjamur akibat pipa air pada lantai 2 bocor,
sehingga akibatnya kamar mandi tak bisa difungsikan. Sarana dan prasarana
pada ruangan rawat inap juga tampak usang, berdebu dan kurang terawat.
Adanya unit pelayanan rawat inap ini tentunya akan menambah beban
kerja dari Puskesmas Bringin sehingga mengharuskan Puskesmas Bringin untuk
lebih meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan
fasilitas/sarana kesehatan yang ada karena untuk menyelenggarakan Unit Rawat
Inap bagi sebuah Puskesmas bukan suatu hal yang mudah dan membutuhkan
komitmen dari segenap elemen-elemen di dalam Puskesmas Bringin untuk
bekerja sama menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4. 4
Dengan demikian penelitian mengenai KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
(Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat) menjadi sangat penting untuk
dilakukan karena hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan sehingga diharapkan dapat
tercipta pelayanan kesehatan Puskesmas yang semakin berkualitas.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang?
2. Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di
Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang?
3. Bagaimana tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat
kinerja?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bringin
Kabupaten Semarang.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang.
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan
tingkat kinerja dari unsur-unsur pelayanan?
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Bagi peneliti, sebagai bentuk penerapan/aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh di dalam bangku perkuliahan.
5. 5
Bagi masyarakat, IKM dapat digunakan sebagai gambaran tentang pelayanan
Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang.
Bagi instansi, sebagai bahan masukan Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan kinerjanya.
E. KERANGKA TEORI
a. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan,
dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas.
Puskesmas
sebagai
salah
satu
unit
pelaksana
teknis
Dinas
kabupaten/kota berperan di dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi segala harapan, keinginan,
dan kebutuhan serta mampu
memberikan kepuasan bagi masyarakat.
b. Pelayanan Kesehatan
Azrul Azwar (1988:40) mendefinisikan pelayanan kesehatan adalah
setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok,
dan ataupun masyarakat.
Azrul Azwar (1994:21) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
6. 6
sesuai
dengan
tingkat
kepuasan
rata-rata
penduduk,
tata
cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
c. Kepuasan Masyarakat
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan pihak penyedia dan
pemberi layanan harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama
pelayanan, yaitu pencapaian kepuasan konsumen (consumer satisfaction) atau
kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Oliver (dalam Koentjoro, 2007:10) menyatakan bahwa kepuasan
merupakan respon pelanggan terhadap dipenuhinya kebutuhan dan harapan.
Berikut di bawah ini adalah konsep kepuasan pelanggan.
Gambar 1.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Tujuan Perusahaan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Produk
Harapan Pelanggan Terhadap Produk
Nilai Produk Bagi
Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Sumber: Fandy Tjiptono, 2005: 130
Kepuasan pelanggan terbentuk dari penilaian pelanggan terhadap
kinerja suatu perusahaan dalam merumuskan tujuan dan manfaat produk atau
pelayanan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
7. 7
harapan pelanggan. Dengan demikian, kepuasan terjadi karena adanya suatu
pemenuhan terhadap apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan.
Dalam usaha memberikan pelayanan kepada pelanggan, pihak
penyedia jasa tidak selamanya mampu memenuhi harapan pelanggan, karena:
Gambar 1.2 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Pelanggan
Pelanggan keliru
mengkomunkasikan
jasa yang diinginkan
Pelanggan keliru
menafsirkan signal
(harga, dll).
Kinerja karyawan
perusahaan jasa yang
buruk
Harapan tidak
terpenuhi
Miskomunikasi
rekomendasi mulut ke
mulut
Miskomunikasi
penyediaan jasa oleh
pesaing
Sumber: Fandy Tjiptono, 2005:131
Salah satu penyebab tidak terpenuhinya harapan pelanggan adalah
karena kesalahan pelanggan dalam mengkomunikasikan jasa yang diinginkan.
Pelanggan tidak mampu menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan
harapannya, sehingga hal ini berakibat penyedia layanan tidak mampu
memenuhi apa yang menjadi harapan dari pelanggan.
d. Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan
dari
aparatur
penyelenggara
pelayanan
publik
dengan
8. 8
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya (Keputusan MENPAN
Nomor 25/2004).
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam
Keputusan MENPAN Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 14 unsur minimal yang
harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat antara lain:
1. Prosedur pelayanan
8. Keadilan
2. Persyaratan pelayanan
pelayanan
3. Kejelasan petugas pelayanan
4. Kedisiplinan
petugas
pelayanan
5. Tanggung
mendapatkan
9. Kesopanan dan keramahan
petugas
10. Kewajaran biaya pelayanan
jawab
petugas
pelayanan
6. Kemampuan
pelayanan
11. Kepastian biaya pelayanan
12. Kepastian jadwal pelayanan
petugas
13. Kenyamanan lingkungan
14. Keamanan pelayanan
7. Kecepatan pelayanan
Puskesmas sebagai salah satu instansi pemerintah yang berperan
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut
untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), salah satu upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah dengan menyusun
9. 9
indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas
pelayanan. Dengan demikian data indeks kepuasan masyarakat dapat menjadi
bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan
menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya.
F. Definisi Konseptual
端 Kualitas pelayanan adalah kegiatan pelayanan
yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan,
dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas.
端 Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk atau jasa yang dikonsumsi.
端 IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
G. Definisi Oerasional
Tingkat kepuasan masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan pada
Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang diukur dengan menggunakan 14 unsur
pelayanan dalam Kepmenpan No.25/2004 Tentang IKM yang dijabarkan ke
dalam sub-sub indikator, sebagai berikut:
1. Prosedur pelayanan
- Tingkat kemudahan alur pelayanan yang diberikan
- Tingkat kesederhanaan alur pelayanan yang diberikan
10. 10
2. Persyaratan pelayanan
- Kemudahan persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi
- Kesederhanaan persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi
3. Kejelasan petugas pelayanan
- Kejelasan petugas yang memberikan pelayanan
- Kepastian petugas yang memberikan pelayanan
4. Kedisiplinan petugas
- Tingkat kehadiran petugas yang memberikan pelayanan
- Tingkat keberadaan petugas pada saat jam pelayanan
- Intensitas penundaan pekerjaan yang dilakukan oleh petugas
5. Tanggung jawab petugas
- Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan
6. Kemampuan petugas pelayanan
- Tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
- Kejelasan informasi yang disampaikan
7. Kecepatan pelayanan
- Tingkat kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan
8. Keadilan mendapatkan pelayanan
- Tingkat keadilan petugas dalam memberikan pelayanan
- Pemberian pelayanan terhadap semua pasien tanpa pilih-pilih
9. Kesopanan dan keramahan petugas
- Tingkat kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan
- Tingkat keramahan petugas dalam memberikan pelayanan
11. 11
10. Kewajaran biaya pelayanan
- Tingkat kewajaran biaya yang dikeluarkan
11. Kepastian biaya pelayanan
- Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang ditetapkan
- Adanya rincian biaya yang jelas dan pasti
12. Kepastian jadwal pelayanan
- Tingkat kesesuaian jam pelayanan dengan jadwal
13. Kenyamanan lingkungan
- Tingkat kerapian pengaturan sarana dan prasarana
- Tingkat kebersihan ruangan
- Kenyamanan ruang tunggu
14. Keamanan pelayanan
- Tingkat kelengkapan sarana prasarana kesehatan
- Kebersihan peralatan medis
H. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian jenis deskriptif kuantitatif.
Populasinya adalah seluruh masyarakat pengguna jasa pelayanan Puskesmas
Bringin Kabupaten Semarang. Besarnya responden yang dijadikan sampel
sebanyak 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan dengan dasar
(Keputusan MENPAN No.25/2004): (jumlah unsur + 1) x 10 = jumlah responden
(14 + 1) x 10 = 150 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah accidental sampling. Data penelitian yang dipakai yaitu data primer dan
data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain
12. 12
observasi, kuesioner, wawancara, dokumen, dan studi pustaka. Tahap pengolahan
data dilakukan melalui proses editing, coding, dan tabulasi.
Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Skala Likert terdiri dari empat
tingkatan, yaitu:
Penilaian
Tingkat Kepentingan
Kinerja Pelayanan
4
Sangat penting
Sangat baik
3
Penting
baik
2
Kurang penting
Kurang baik
1
Tidak penting
Tidak baik
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Nilai IKM
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
IKM = Total dari nilai persepsi per unsur x Nilai penimbang
Total unsur yang terisi
Tabel 1.1 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI
PERSEPSI
NILAI
INTERVAL
IKM
NILAI
INTERVAL
KONVERSI
IKM
MUTU
PELAYANAN
KINERJA
UNIT
PELAYANAN
1
2
3
4
1,00-1,75
1,76-2,50
2,51-3,25
3,26-4,00
25-43,75
43,76-62,50
62,51-81,25
81,26-100,00
D
C
B
A
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor penilaian
pelaksanaan/kinerja dengan skor penilaian tingkat kepentingan. Adapun rumus
tingkat kesesuaian adalah sebagai berikut:
Tki = Xi x 100%
Yi
14. 14
BAB II
GAMBARAN UMUM
Puskesmas Bringin adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Bringin dalam bentuk kegiatan
pokok.
1) Jenis Pelayanan Puskesmas
Puskesmas Bringin mempunyai 2 jenis kegiatan yaitu Rawat Inap dan
Rawat Jalan. Jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan Puskesmas Bringin antara
lain Instalasi Gawat Darurat, Balai Pengobatan Umum, Kesehatan Ibu Anak dan
KB, Imunisasi, Laboratorium, Pengobatan gigi, dan Konsultasi Gizi dan
Kesehatan Lingkungan.
2) Prosedur Pelayanan
Upaya yang dilakukan untuk mempermudah pelayanan kesehatan di
Puskesmas Bringin yaitu dengan menetapkan prosedur alur penanganan pasien.
Gambar 2.1 Alur Pelayanan Pasien
Pasien
Loket
Rekam Medis
Tidak Bisa Ditangani
Rujuk Rumah Sakit
Pelayanan
Bisa Ditangani
Apotik
Sembuh
Sumber: Puskesmas Bringin
Rawat Inap
Pulang
15. 15
3) Persyaratan Administrasi
Syarat administrasi yang diperlukan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan di Puskesmas yaitu dengan membawa Kartu Berobat jika sudah punya
jika belum punya cukup menunjukkan KTP untuk segera dibuatkan Kartu
Berobat.
4) Jadwal Pelayanan
Pelayanan Puskesmas Bringin dilakukan pada jam-jam sebagai berikut:
Senin-Kamis
: 08.00-12.00
Jumat
: 08.00-10.00
Sabtu
: 08.00-10.30
5) Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 9 Tahun 2003
Tentang Pelayanan Kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Semarang membebaskan retribusi pelayanan kesehatan.
16. 16
BAB III
PEMBAHASAN
A. ANALISIS IKM
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) per unsur pelayanan pada
Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang adalah:
Tabel 3.1 Nilai Per Unsur Pelayanan
No.
Unsur Pelayanan
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur Pelayanan
Persyaratan Pelayanan
Kjelasan Petugas Pelayanan
Kedisiplinan Petugas Pelayanan
Tanggung jawab Petugas
Pelayanan
Kemampuan Petugas Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Keadilan mendapatkan
Pelayanan
Kesopanan dan Keramahan
Petugas
Kewajaran Biaya Pelayanan
Kepastian Biaya Pelayanan
Kepastian Jadwal Pelayanan
Kenyamanan Lingkungan
Keamanan Pelayanan
Rata-rata
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nilai Unsur
Pelayanan
3,53
3,51
3,17
3,53
3,09
Kualitas
Pelayanan
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Baik
3,25
3,08
3,80
Baik
Baik
Sangat baik
3,25
Baik
3,2
3,17
3,07
2,68
3,76
3,29
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sumber: Diolah dari data hasil kuesioner
Sehingga Nilai Indeks Pelayanan pada Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai Indeks = (3,53 x 0,071) + (3,51 x 0,071) + (3,17 x 0,071) + (3,53 x
0,071) + (3,09 x 0,071) + (3,25 x 0,071) + (3,08 x 0,071) +
(3,80 x 0,071) + (3,25 x 0,071) + (3,2 x 0,071) + (3,17 x
0,071) + (3,07 x 0,071) + (2,68 x 0,071) + (3,76 x 0,071)
17. 17
= 0,251 + 0,249 + 0,225 + 0,251 +0,219 + 0,231 + 0,219 + 0,27
+ 0,231 + 0,227 + 0,225 + 0,218 + 0,19 + 0,267
= 3,273
Dengan demikian nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dapat
diketahui sebagai berikut:
a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,273 x 25
= 81,825
b. Mutu Pelayanan
=A
c. Kinerja Unit Pelayanan
= SANGAT BAIK
Kelemahan yang dimiliki Puskesmas Bringin:
Kenyamanan Lingkungan ( dengan nilai unsur 2,68 )
Kelebihan yang dimiliki oleh Puskesmas Bringin yaitu:
Prosedur pelayanan (dengan nilai unsur sebesar 3,53)
Persyaratan Pelayanan (dengan nilai unsur sebesar 3,51)
Kedisiplinan petugas pelayanan (dengan nilai unsur sebesar 3,53)
Keadilan mendapatkan pelayanan (dengan nilai unsur sebesar 3,8)
Keamanan lingkungan (dengan nilai unsur sebesar 3,76)
18. 18
B. ANALISIS TINGKAT KESESUAIAN
Hasil perhitungan tingkat kesesuaian masing-masing unsur adalah:
Tabel 3.2 Tingkat Kesesuaian Kinerja dan Kepentingan Per Unsur
Pelayanan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Unsur Pelayanan
Prosedur Pelayanan
Persyaratan Pelayanan
Kejelasan Petugas
Kedisiplinan Petugas
Tanggung jawab Petugas
Kemampuan Petugas
Kecepatan Pelayanan
Keadilan
mendapatkan
Pelayanan
Kesopanan
dan
Kearamahan
Kewajaran biaya
Kepastian biaya
Kepastian jadwal
Kenyamanan Lingkungan
Keamanan Pelayanan
Penilaian
Kinerja
(X)
529
526
475
530
463
488
462
570
Penilaian
Kepentingan
(Y)
544
539
499
557
498
551
496
573
X
Kualitas
Pelayanan
Y
3,53
3,51
3,17
3,53
3,09
3,25
3,08
3,8
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
3,63
3,59
3,33
3,71
3,32
3,67
3,31
3,82
Tingkat
Kesesuaian
(%)
97,24
97,59
95,19
95,15
92,97
88,57
93,15
99,48
487
552
3,25
Baik
3,68
88,22
480
475
460
402
564
491
540
540
567
577
3,2
3,17
3,07
2,68
3,76
3,29
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
3,27
3,6
3,6
3,78
3,85
3,58
97,76
87,96
85,19
70,9
97,75
91,85
X , Y , Rata2 Kesesuaian
Sumber: Diolah dari hasil Kuesioner
Nilai kesesuaian tertinggi pada unsur pelayanan di atas terletak pada unsur
keadilan mendapatkan pelayanan sedangkan nilai kesesuaian terendah terletak
pada unsur kenyamanan lingkungan.
C. ANALISIS DIAGRAM KARTESIUS
Adapun untuk mengetahui unsur-unsur yang harus ditingkatkan
kinerjanya maupun unsur-unsur yang harus dipertahankan kinerjanya dapat
dilihat dalam Diagram Kartesius berikut ini:
19. 19
Gambar 3.1.
DIAGRAM KARTESIUS
3,9
14
Tingkat Kepentingan
3,8
13
3,7
A
8
Prioritas
Utama
4
B
1
Pertahankan
Prestasi
9
6
12
2
3,6
3,58
11
(3,29 , 3,58)
3,5
3,4
C
3,3
5
Prioritas
Rendah
3,0
D
7
2,8
3
Berlebihan
10
3,2
2,6
3,2
3,29
3,4
3,6
3,8
4,0
Penilaian Kinerja
1. Kuadran A
Dianggap sangat penting oleh masyarakat tetapi kinerjanya belum
memuaskan sehingga perlu mendapatkan prioritas perbaikan, antara lain:
Kemampuan Petugas Pelayanan (U6), Kesopanan dan Keramahan Petugas
Pelayanan (U9), Kepastian biaya pelayanan (U11), Kepastian Jadwal
Pelayanan (U12), dan Kenyamanan Lingkungan (U13).
2. Kuadran B
Unsur-unsur pelayanan telah berhasil dilaksanakan dengan baik,
untuk itu perlu dipertahankan, antara lain: Prosedur Pelayanan (U1),
20. 20
Persyaratan Pelayanan (U2), Kedisiplinan petugas pelayanan (U4),
Keadilan Dalam Mendapatkan Pelayanan (U8), dan Keamanan Pelayanan
(U14).
3. Kuadran C
Dianggap kurang penting pengaruhnya pada masyarakat atau biasa
saja, antara lain: Kejelasan Petugas Pelayanan (U3), Tanggung Jawab
Petugas Pelayanan
(U5), Kecepatan Pelayanan (U7), dan Kewajaran
Biaya Pelayanan (U10).
4. Kuadran D
Masyarakat kurang menganggap penting tetapi justru pelaksanaan
kinerjanya sangat memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian, tidak satu
unsur pun yang termasuk dalam kuadran D.
21. 21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang termasuk dalam kategori SANGAT BAIK, dengan memperoleh nilai
IKM sebesar 81,825 dengan mutu pelayanan A.
B. SARAN
Puskesmas Bringin perlu melakukan perbaikan pada beberapa unsur
pelayanan, antara lain:
1. Kemampuan Petugas Pelayanan
- Meningkatkan kemampuan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Kesopanan dan keramahan Petugas Pelayanan
- Meningkatkan perilaku yang sopan dan ramah pada petugas.
3. Kepastian Biaya Pelayanan
- Meletakkan setiap informasi di tempat yang strategis.
4. Kepastian Jadwal Pelayanan
- Melakukan pengawasan memantau jam buka dan tutup loket.
5. Kenyamanan Lingkungan
- Pemberian tempat sampah dan slogan-slogan.
- Penataan terhadap sarana dan prasarana
- Menambahan kursi atau bangku pada ruang tunggu.
22. 22
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Non Buku
Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: PT Binarupa
Aksara.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Koentjoro, Tjahjono. 2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta:
ANDI.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Adminitrasi. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 1997. Total Quality Service. Yogyakarta: ANDI.
Warella,Y. 1997. Kualitas Pelayanan Publik. Semarang: Pidato Pengukuhan
Guru Besar Pada FISIP UNDIP.
Non Buku
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. 2006. Profil Kesehatan Kabupaten
Semarang Angka Tahun 2006.
Peraturan Perundangan
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.