際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Dasar-Dasar
Perilaku Kelompok
(Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
 Kelompok:
Dua individu atau lebih,
yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang
bergabung untuk
mencapai tujuan tertentu.
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
Kelompok Formal vs Kelompok Informal
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
 Kelompok Formal:
 Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan
oleh struktur organisasi.
 Kelompok Informal:
 Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun
secara organisasional; timbul sebagai respon
terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
Subklasifikasi Kelompok
Kelompok Formal
 Kelompok Komando
 Kelompok yang terdiri atas
individu-individu yang
melaporkan secara
langsung kepada seorang
manajer.
 Kelompok Tugas
 Mereka yang bekerja
bersama untuk
menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Kelompok Informal
 Kelompok Kepentingan
 Mereka yang bekerja
bersama untuk mencapai
tujuan dengan kepentingan
masing-masing
 Kelompok Persahabatan
 Mereka yang berkumpul
bersama karena memiliki
satu atau lebih persamaan
karakteristik.
Mengapa Orang-orang Bergabung
dalam Suatu Kelompok?
 Rasa Aman
 Status
 Harga Diri
 Afiliasi
 Kekuatan
 Pencapaian Tujuan
Tahap Perkembangan Kelompok
 Model Lima Tahap
(Five Stage Group Development Model)
 Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar
(Punctuated Equilibrium Model)
Model Lima Tahap
Lima Tahap Perkembangan
Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
 Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian
2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
 Terjadi konflik di antara anggota kelompok
3. Tahap Normalisasi (Norming)
 Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan
4. Tahap Berkinerja (Performing)
 Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
 Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan
penampilan tugas.
Kritik Terhadap Model Lima Tahap
 Asumsi: Kelompok menjadi lebih efektif seiring kelompok
tersebut bergerak melalui empat tahap pertama.
 Asumsi secara umum benar, namun apa yang membuat sebuah
kelompok efektif adalah lebih kompleks
 Pada kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk
kinerja kelompok yang tinggi
 Tahapan proses tidak selalu berurutan
 Beberapa tahapan dapat berjalan secara bersamaan
 Suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya
 Mengabaikan konteks organisasional
Model Alternatif Perkembangan
Kelompok
Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat
waktu tidak mengikuti Model Lima Tahap
Model Ekuilibrium Tersebar:
Transisi kelompok-kelompok sementara yang
melalui inersia dengan aktivitaspada titik
tengah, mereka megalami peningkatan
produktivitas.
Model Ekuilibrium Tersebar
Model Ekuilibrium Tersebar
Urutan tindakan pada Model Ekuilibrium Tersebar
1. Penentuan arah kelompok
2. Fase pertama inersia
3. Transisi
4. Perubahan besar
5. Fase kedua inersia
6. Akselerasi aktivitas
Hal-hal Terkait Kelompok
Kinerja
Kelompok
Norma
Status
UkuranKekohesi
fan
Peran
Peran
 Peran
 Serangkaian pola perilaku yang diharapkan
dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati
posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.
 Identitas Peran
 Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang
konsisten dengan sebuah peran.
 Persepsi Peran
 Pandangan seorang individu atas bagaimana ia
harus bertindak dalam situasi tertentu.
Peran
 Ekspektasi Peran
 Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana
Anda harus bertindak dalam sebuah situasi
tertentu.
 Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis
yang menentukan apa yang diharapkan oleh
manajemen dari karyawan dan sebaliknya.
 Konflik Peran
 Sebuah situasi di mana seorang individu
diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran
yang berlainan.
Eksperimen Penjara Zimbardo
 Penjara bohongan dengan menggunakan
mahasiswa sebagai sukarelawan
 Penugasan peran penjaga dan tahanan
seara acak
http://www.prisonexp.org/
Eksperimen Penjara Zimbardo
Eksperimen Penjara Zimbardo
 Eksperimen harus dihentikan ketika baru
berjalan enam hari karena.
 Penjaga berhasil meruntuhkan moral
tahanan
 Tahanan patuh
 Sangat memahami peran masing-masing
 Tidak ada perlawanan
Norma
 Norma
 Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam
sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota
kelompok.
 Kelas Norma
 Norma Kinerja
 Norma Penampilan
 Norma Pengaturan Sosial
 Norma Alokasi Sumber Daya
Penelitian Hawthorne
Penelitian Hawthorne
Temuan
 Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat.
 Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada
perilaku individu.
 Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-
masing karyawan.
 Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila
dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen
kelompok, dan rasa aman.
Norma dan Perilaku
 Konformitas
 Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras
dengan norma-norma kelompok.
 Kelompok Referensi
 Kelompok-kelompok penting di mana individu-individu
menjadi anggota atau berharap untuk menjadi
anggotanya dan dengan norma-norma yang
kemungkinan akan disesuaikan oleh individu tersebut.
Norma dan Perilaku
 Penelitian Asch
 Menunjukkan kekuatan
konformitas
 Tingkat konformitas telah
menurun sejak penelitian Asch
 Konformitas pada norma-
norma sosial lebih tinggi di
dalam kultur kolektivitas
dibandingkan di dalam kultur
individualistis.
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di
tempat kerja.
Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar
norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara
melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau
anggota-anggotanya.
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Tipologi:
 Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat
secara sengaja, memboroskan sumber daya
 Properti: sabotase, mencuri BMN
 Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja
 Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar,
mencuri dari rekan kerja
Pengaruh Kelompok terhadap
Perilaku Menyimpang
 Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan
akan berkembang di tempat yang didukung oleh
norma-norma kelompok.
 Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat
meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu.
 Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu
untuk bersembunyi  menciptakan rasa percaya diri
semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih
agresif.
Status
Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok
atau anggota kelompok orang lain
 merupakan faktor penting dalam memahami
perilaku manusia.
 Motivator signifikan
Status
Teori Karakteristik Status
Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan
hierarki-hierarki dalam kelompok.
Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber:
a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain
b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap
tujuan sebuah kelompok.
c. Karakteristik personal.
Efek Status
 Status dan Norma
 Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi
kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma.
 Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu
untuk menolak tekanan konformitas.
 Status dan Interaksi Kelompok
 Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas.
 Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan
kreativitas
Efek Status
 Ketidaksetaraan Status
 Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta
ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis
perilaku korektif.
 Status dan Kultur
 Memahami siapa dan apa yang menentukan status
ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang
berbeda dari kultur kita.
Ukuran
 Ukuran kelompok akan memengaruhi
perilaku.
 Pengelompokan ukuran:
 Dua belas atau lebih anggota merupakan
kelompok besar
 Tujuh atau kurang anggota merupakan
kelompok kecil
Ukuran
 Besar vs Kecil:
Atribut Kecil Besar
Kecepatan X
Kinerja Individu X
Pemecahan Masalah X
Variasi Masukan X
Penemuan Fakta X
Kinerja Keseluruhan X
Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok
 Kemalasan Sosial (Social Loafing)
Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan
usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara
kolektif daripada ketika bekerja secara individual.
 Ringelmanns Rope Pull:
kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran
kelompok, tetapi penambahan anggota baru ke
dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang
justru mengurangi produktivitas.
Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok
 Kemalasan Sosial (Social Loafing)
Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam
kelompok tidak memikul bagian secara adil.
Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung
jawab (free riders)
 Implikasi Manajerial
 Pembuatan target kinerja individu
 Mencegah kemalasan sosial dengan:
 Membuat tujuan kelompok
 Meningkatkan kompetisi antar kelompok
 Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat
 Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha
individual.
Kekohesifan
Tingkat di mana para anggota kelompok saling
tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk
tinggal di dalam kelompok tersebut.
 Implikasi Managerial
Cara meningkatkan kekohesifan:
 Membuat kelompok lebih kecil.
 Mendorong kepaduan terhadap tujuan kelompok.
Kekohesifan
Implikasi Managerial
Cara meningkatkan kekohesifan:
 Menghabiskan waktu bersama lebih banyak di antara
anggota kelompok.
 Meningkatkan status kelompok dan kesulitan untuk
masuk ke dalam kelompok.
 Mendorong kompetisi dengan kelompok lainnya.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok, bukan
individu.
 Mengisolasi kelompok secara fisik.
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Menghasilkan informasi dan pengetahuan
yang lebih lengkap
 Menawarkan peningkatan keberagaman
pandangan
 Meningkatkan penerimaan atas solusi
 Umumnya lebih akurat
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Memakan waktu lebih banyak
 Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam
kelompok
 Diskusi dapat didominasi oleh satu atau
beberapa anggota saja.
 Adanya tanggung jawab ambigu.
Fenomena Pengambilan Keputusan
Kelompok
 Pemikiran Kelompok
 Fenomena yang menunjukkan norma konsensus
melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan
yang lebih realistis.
 Pergeseran Kelompok
 Perubahan risiko keputusan antara keputusan
kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh
anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang
konservatif atau lebih besar.
Teknik Pengambilan Keputusan
Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di
mana anggota kelompok bertatap muka dan
mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal.
 Tukar Pikiran (Brainstorming)
Pembangkitan ide yang secara khusus mendorong
semua alternatif apa pun, sementara itu menahan kritik
atas alternatif-alternatif tersebut.
Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik Nominal Kelompok
Para anggota bertemu tatap muka untuk menyatukan
penilaian mereka dengan cara sistematis tapi
independen.
 Pertemuan dengan Media Elektronik
Para anggota berinteraksi dengan menggunakan
komputer.
Evaluasi Efektivitas Kelompok
Kriteria Efektivitas
Tipe Kelompok
Interaksi
Brain-
storming
Nominal Elektronik
Jumlah dan Kualitas Ide Rendah Sedang Tinggi Tinggi
Tekanan Sosial Tinggi Rendah Sedang Rendah
Biaya Rendah Rendah Rendah Tinggi
Kecepatan Sedang Sedang Sedang Sedang
Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi
Potensi Konflik Antar Personal
Tinggi Rendah Sedang Sedang
Komitmen untuk Solusi Tinggi N/A Sedang Sedang
Pengembangan Kekohesifan
Kelompok
Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Ringkasan dan Implikasi untuk
Manajer
 Kinerja
 Pemahaman peran yang jelas, norma yang tepat,
perbedaan status yang kecil, jumlah kelompok yang
lebih kecil, dan kelompok yang lebih kohesif dapat
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Ringkasan dan Implikasi untuk
Manajer
 Kepuasan
Dapat ditingkatkan dengan:
 Tingginya kesamaan persepsi terhadap pekerjaan
bawahan antara pimpinan dan bawahan.
 Meminimalkan interaksi dengan individu-individu yang
mempunyai status lebih rendah daripada mereka
sendiri.
 Ukuran kelompok yang lebih kecil.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Wira Kharisma
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
Tika Nafisah
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
Andi Amirudin
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
Melati Metamorf
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Frans Dione
Merancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola JasaMerancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola Jasa
Purnama Sari Hasan
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By HusaeriPerilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Husaeri Priatna
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama Tim
Meida Midut
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
YUSRA FERNANDO
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
gunadarma university
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
Shieni Rahmadani Amalia
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
iceu novida adinata
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi BisnisContoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Yodhia Antariksa
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
dandypl
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
endahmustika
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Andy Eddy
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
Widia Ratnasari Samosir
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Satya Pranata
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nuria Isna Asyar
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Wira Kharisma
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
Tika Nafisah
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
Andi Amirudin
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
Melati Metamorf
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Frans Dione
Merancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola JasaMerancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola Jasa
Purnama Sari Hasan
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By HusaeriPerilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Husaeri Priatna
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama Tim
Meida Midut
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
YUSRA FERNANDO
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi BisnisContoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Yodhia Antariksa
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
dandypl
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
endahmustika
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Andy Eddy
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Satya Pranata
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nuria Isna Asyar

Similar to DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK (20)

Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
YUSRA FERNANDO
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Andi Iswoyo
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
YUSRA FERNANDO
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
YUSRA FERNANDO
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULANMENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
mandalina landy
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
Astadi Pangarso
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
MuhammadFathoni61
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Mukhrizal Effendi
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
ALI FIKRI
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
yundia
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
BulanNurrahmah
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Defina Sulastiningtiyas
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
candra903501
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
Modul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku OrganisasiModul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku Organisasi
9elevenStarUnila
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
puguh_wahyu
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
Satya Pranata
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Mukhrizal Effendi
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Siti Sahati
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Andi Iswoyo
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
YUSRA FERNANDO
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULANMENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
mandalina landy
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
Astadi Pangarso
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
MuhammadFathoni61
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Mukhrizal Effendi
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
ALI FIKRI
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
yundia
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
BulanNurrahmah
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Defina Sulastiningtiyas
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
candra903501
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
Modul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku OrganisasiModul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku Organisasi
9elevenStarUnila
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
puguh_wahyu
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
Satya Pranata
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Mukhrizal Effendi
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Siti Sahati

More from 9elevenStarUnila (20)

Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen
9elevenStarUnila
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
9elevenStarUnila
Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya ManusiaAudit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia
9elevenStarUnila
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi
9elevenStarUnila
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
9elevenStarUnila
Airbnb
AirbnbAirbnb
Airbnb
9elevenStarUnila
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
9elevenStarUnila
Prezi plumgarth
Prezi plumgarthPrezi plumgarth
Prezi plumgarth
9elevenStarUnila
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
9elevenStarUnila
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
9elevenStarUnila
Kasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo ToysKasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo Toys
9elevenStarUnila
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway
9elevenStarUnila
Kelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHNKelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHN
9elevenStarUnila
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
9elevenStarUnila
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
9elevenStarUnila
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
9elevenStarUnila
Runkeeper
RunkeeperRunkeeper
Runkeeper
9elevenStarUnila
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
9elevenStarUnila
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
9elevenStarUnila
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
9elevenStarUnila
Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen
9elevenStarUnila
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
9elevenStarUnila
Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya ManusiaAudit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia
9elevenStarUnila
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi
9elevenStarUnila
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
9elevenStarUnila
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
9elevenStarUnila
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
9elevenStarUnila
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
9elevenStarUnila
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway
9elevenStarUnila
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
9elevenStarUnila
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
9elevenStarUnila
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
9elevenStarUnila
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
9elevenStarUnila
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
9elevenStarUnila
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
9elevenStarUnila

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

  • 1. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok (Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
  • 2. Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok: Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 3. Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok Formal vs Kelompok Informal
  • 4. Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok Formal: Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi. Kelompok Informal: Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional; timbul sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
  • 5. Subklasifikasi Kelompok Kelompok Formal Kelompok Komando Kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melaporkan secara langsung kepada seorang manajer. Kelompok Tugas Mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Kelompok Informal Kelompok Kepentingan Mereka yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan kepentingan masing-masing Kelompok Persahabatan Mereka yang berkumpul bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik.
  • 6. Mengapa Orang-orang Bergabung dalam Suatu Kelompok? Rasa Aman Status Harga Diri Afiliasi Kekuatan Pencapaian Tujuan
  • 7. Tahap Perkembangan Kelompok Model Lima Tahap (Five Stage Group Development Model) Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar (Punctuated Equilibrium Model)
  • 9. Lima Tahap Perkembangan Kelompok 1. Tahap Pembentukan (Forming) Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian 2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming) Terjadi konflik di antara anggota kelompok 3. Tahap Normalisasi (Norming) Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan 4. Tahap Berkinerja (Performing) Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima 5. Tahap Pembubaran (Adjourning) Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.
  • 10. Kritik Terhadap Model Lima Tahap Asumsi: Kelompok menjadi lebih efektif seiring kelompok tersebut bergerak melalui empat tahap pertama. Asumsi secara umum benar, namun apa yang membuat sebuah kelompok efektif adalah lebih kompleks Pada kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk kinerja kelompok yang tinggi Tahapan proses tidak selalu berurutan Beberapa tahapan dapat berjalan secara bersamaan Suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya Mengabaikan konteks organisasional
  • 11. Model Alternatif Perkembangan Kelompok Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat waktu tidak mengikuti Model Lima Tahap Model Ekuilibrium Tersebar: Transisi kelompok-kelompok sementara yang melalui inersia dengan aktivitaspada titik tengah, mereka megalami peningkatan produktivitas.
  • 13. Model Ekuilibrium Tersebar Urutan tindakan pada Model Ekuilibrium Tersebar 1. Penentuan arah kelompok 2. Fase pertama inersia 3. Transisi 4. Perubahan besar 5. Fase kedua inersia 6. Akselerasi aktivitas
  • 15. Peran Peran Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial. Identitas Peran Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran. Persepsi Peran Pandangan seorang individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu.
  • 16. Peran Ekspektasi Peran Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana Anda harus bertindak dalam sebuah situasi tertentu. Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan dan sebaliknya. Konflik Peran Sebuah situasi di mana seorang individu diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran yang berlainan.
  • 17. Eksperimen Penjara Zimbardo Penjara bohongan dengan menggunakan mahasiswa sebagai sukarelawan Penugasan peran penjaga dan tahanan seara acak http://www.prisonexp.org/
  • 19. Eksperimen Penjara Zimbardo Eksperimen harus dihentikan ketika baru berjalan enam hari karena. Penjaga berhasil meruntuhkan moral tahanan Tahanan patuh Sangat memahami peran masing-masing Tidak ada perlawanan
  • 20. Norma Norma Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. Kelas Norma Norma Kinerja Norma Penampilan Norma Pengaturan Sosial Norma Alokasi Sumber Daya
  • 22. Penelitian Hawthorne Temuan Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat. Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu. Standar kelompok menentukan hasil kerja masing- masing karyawan. Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
  • 23. Norma dan Perilaku Konformitas Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras dengan norma-norma kelompok. Kelompok Referensi Kelompok-kelompok penting di mana individu-individu menjadi anggota atau berharap untuk menjadi anggotanya dan dengan norma-norma yang kemungkinan akan disesuaikan oleh individu tersebut.
  • 24. Norma dan Perilaku Penelitian Asch Menunjukkan kekuatan konformitas Tingkat konformitas telah menurun sejak penelitian Asch Konformitas pada norma- norma sosial lebih tinggi di dalam kultur kolektivitas dibandingkan di dalam kultur individualistis.
  • 25. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja. Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-anggotanya.
  • 26. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Tipologi: Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat secara sengaja, memboroskan sumber daya Properti: sabotase, mencuri BMN Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar, mencuri dari rekan kerja
  • 27. Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan akan berkembang di tempat yang didukung oleh norma-norma kelompok. Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu. Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu untuk bersembunyi menciptakan rasa percaya diri semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih agresif.
  • 28. Status Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok orang lain merupakan faktor penting dalam memahami perilaku manusia. Motivator signifikan
  • 29. Status Teori Karakteristik Status Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan hierarki-hierarki dalam kelompok. Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber: a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah kelompok. c. Karakteristik personal.
  • 30. Efek Status Status dan Norma Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma. Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu untuk menolak tekanan konformitas. Status dan Interaksi Kelompok Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas. Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan kreativitas
  • 31. Efek Status Ketidaksetaraan Status Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis perilaku korektif. Status dan Kultur Memahami siapa dan apa yang menentukan status ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang berbeda dari kultur kita.
  • 32. Ukuran Ukuran kelompok akan memengaruhi perilaku. Pengelompokan ukuran: Dua belas atau lebih anggota merupakan kelompok besar Tujuh atau kurang anggota merupakan kelompok kecil
  • 33. Ukuran Besar vs Kecil: Atribut Kecil Besar Kecepatan X Kinerja Individu X Pemecahan Masalah X Variasi Masukan X Penemuan Fakta X Kinerja Keseluruhan X
  • 34. Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok Kemalasan Sosial (Social Loafing) Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual. Ringelmanns Rope Pull: kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran kelompok, tetapi penambahan anggota baru ke dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang justru mengurangi produktivitas.
  • 35. Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok Kemalasan Sosial (Social Loafing) Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam kelompok tidak memikul bagian secara adil. Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung jawab (free riders) Implikasi Manajerial Pembuatan target kinerja individu Mencegah kemalasan sosial dengan: Membuat tujuan kelompok Meningkatkan kompetisi antar kelompok Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha individual.
  • 36. Kekohesifan Tingkat di mana para anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tinggal di dalam kelompok tersebut. Implikasi Managerial Cara meningkatkan kekohesifan: Membuat kelompok lebih kecil. Mendorong kepaduan terhadap tujuan kelompok.
  • 37. Kekohesifan Implikasi Managerial Cara meningkatkan kekohesifan: Menghabiskan waktu bersama lebih banyak di antara anggota kelompok. Meningkatkan status kelompok dan kesulitan untuk masuk ke dalam kelompok. Mendorong kompetisi dengan kelompok lainnya. Memberikan penghargaan kepada kelompok, bukan individu. Mengisolasi kelompok secara fisik.
  • 39. Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individual Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok: Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap Menawarkan peningkatan keberagaman pandangan Meningkatkan penerimaan atas solusi Umumnya lebih akurat
  • 40. Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individual Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok: Memakan waktu lebih banyak Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam kelompok Diskusi dapat didominasi oleh satu atau beberapa anggota saja. Adanya tanggung jawab ambigu.
  • 41. Fenomena Pengambilan Keputusan Kelompok Pemikiran Kelompok Fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis. Pergeseran Kelompok Perubahan risiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang konservatif atau lebih besar.
  • 42. Teknik Pengambilan Keputusan Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di mana anggota kelompok bertatap muka dan mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal. Tukar Pikiran (Brainstorming) Pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa pun, sementara itu menahan kritik atas alternatif-alternatif tersebut.
  • 43. Teknik Pengambilan Keputusan Teknik Nominal Kelompok Para anggota bertemu tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tapi independen. Pertemuan dengan Media Elektronik Para anggota berinteraksi dengan menggunakan komputer.
  • 44. Evaluasi Efektivitas Kelompok Kriteria Efektivitas Tipe Kelompok Interaksi Brain- storming Nominal Elektronik Jumlah dan Kualitas Ide Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tekanan Sosial Tinggi Rendah Sedang Rendah Biaya Rendah Rendah Rendah Tinggi Kecepatan Sedang Sedang Sedang Sedang Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Potensi Konflik Antar Personal Tinggi Rendah Sedang Sedang Komitmen untuk Solusi Tinggi N/A Sedang Sedang Pengembangan Kekohesifan Kelompok Tinggi Tinggi Sedang Rendah
  • 45. Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Kinerja Pemahaman peran yang jelas, norma yang tepat, perbedaan status yang kecil, jumlah kelompok yang lebih kecil, dan kelompok yang lebih kohesif dapat menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
  • 46. Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Kepuasan Dapat ditingkatkan dengan: Tingginya kesamaan persepsi terhadap pekerjaan bawahan antara pimpinan dan bawahan. Meminimalkan interaksi dengan individu-individu yang mempunyai status lebih rendah daripada mereka sendiri. Ukuran kelompok yang lebih kecil.

Editor's Notes

  • #22: serangkaian penelitian yang dilakukan di Hawthorne Works pada Western Electric Company, Chicago oleh Elton Mayo antara tahun 1924 dan 1932.
  • #26: .
  • #27: .