際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DESENTRALISASI

1.1 Pengertian Desentralisasi
Ada adagium yang mengatakan bahwa Pemerintahan yang baik
adalah yang dekat dengan masyarakat. Hal tersebut sangat bisa
dimengerti karena kedekatan pemerintah dengan masyarakat akan
memungkinkan terjadinya interaksi yang intens. Dari interaksi
tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kebutuhan
 kebutuhan masyarakat, sehingga fungsi pelayanan kepada
masyarakat akan optimal dilaksanakan oleh pemerintah.
Sebaliknya bagi masyarakat , interaksi tersebut akan memudahkan
untuk menyampaikan keinginan  keinginan mereka kepada yang
diberi kepercayaan untuk mengaturnya.
Sementara Ruiter dalam Hoogerwerf (1978) mengemukakan bahwa :
Desentralisasi adalah sebagai pengakuan atau penyerahan wewenang oleh
badan  badan umum yang lebih tinggi kepada badan  badan yang lebih
rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan perimbangan kepentingan
sensiri mangambil keputusan pengaturan dan pemerintahan, serta
wewenang yang terjadi dari hal itu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Riggs (Sarundajang, 1999) bahwa
desentrasi memiliki dua makna yaitu :

1.sebagai pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan
tanggung jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasarkan
kasus yang dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada di tangan pusat
(kadang-kadang disebut dekonsentrasi)

2. Sebagai pengalihan kekuasaan (devolution) yang mempunyai makna
berbeda seluruh tanggung jawab untuknya kegiatan tertentu diserahkan
penuh kepada penerima wewenang.
1.2 Tujuan Desentralisasi
Mengapa hampir semua Pemerintahan suatu Negara menerapkan
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya?

a. Bowman & Hampton, 1983
Tidak ada pemerintah dari suatu Negara yang luas mampu secara
efektif dan efisien membuat dan melaksanakan kebijakan (public
policies) dan program-progrsamnya di segala bidang di wilayahnya
melalui sentralisasi.

b. Rondinelli, 1984
Beban kerja Pemerintahan Pusat yang berlebihan akan berkurang;
kepekaan Pemerintah kepada rakyat akan meningkat; meningkatkan
kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan
c. Maddick, 1963
Suatu cara untuk meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat
pemerintah untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang
kondisi daerah; merencanakan program-program daerah secara lebih
responsif; Bereaksi lebih cepat manakala masalah-masalah muncul
dalam pelaksanaannya

d. BC. Smith, 1985
Salah satu cara untuk memobilisasi dukungan terhadap pembangunan
nasional dengan membuatnya lebih populer di tingkat daerah; Untuk
memperoleh partisifasi yang lebih besar dari golongan masyarakat
yang berbeda-beda yang dapat diciptakan dengan melibatkan
perwakilan dari berbagai kepentingan seperti SARA; Berfungsi
sebagai pengikat dari kecenderungan  kecenderungan sentrifugal
seperti rasa kedaerahan.
e. Goerge E, Berkley, 1978
Dalam beberapa segi, desentralisasi dipandang dapat mendorong
pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel; Akan
memberi lebih banyak waktu dan kesempatan bagi aparat pusat
untuk mengkonsentrasikan perhatiannya pada perumusan kebijakan
dan program-program.

f. Douglas Me Gregor, 1966
Dengan desentralisasi perbaikan bukan saja pada keputusan-
keputusan yang diambil tetapi juga akan memperbaiki kualitas
pengambilan keputusan (Pengambilan keputusan dilakukan pada
tingkat organisasi pemerintah) yang paling rendah.
Kebaikan lainnya juga dikemukakan oleh Kaho (1991), yang
menyebutkannya sebagai keuntungan dari dianutnya sistem
desentralisasi. Keuntungan tersebut diantaranya :
1.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat Pemerintahan
2.Dalam mengahadapi masalah yang amat mendesak yang
membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu
lagi dari Pemerintahan Pusat
3.Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap
  keputusan dapat segera dilaksanakan.
4.Dapat diadakan pembedaan (differensiasi) dan pengkhususan
(spesialisasi) yang bergina bagi kepentingan tertentu. Khususnya
  desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri
kepada kebutuhan/keperluan dan keadaan khusus daerah.
5.Mengurangi kesenang-wenangan dari Pemerintah Pusat
6.Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan
kepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebih
langsung.
Kaho (1991) juga menyebutkan adanya kelemahan yang
terkandung atau yang akan dimunculkan sebagai dampak dari
desentralisasi ini, di antaranya :

1. Karena besarnya organ-organ pemerintahan, maka struktur
   pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi
2. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam
kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.
3. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong
timbulnya derahisme atau propinisalisme.
4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena
   memerlukan perundingan yang bertele-tele.
5. Diperlukan biaya yang lebih besar dan sulitnya untuk memperoleh
keseragaman dan kesederhanaan
PEMERINTAH DESA DAN
    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PEMERINTAH DESA
     Pemerintah desa pada dasarnya sama dengan pemerintah
daerah, yaitu sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan.
Perbedaannya hanya terletak pada cakupan tanggung jawab dalam
menyelenggarakan pemerintahan tersebut. Dalam UU No. 32 Tahun XI
Bagian Kedua Pasal 202 dinyatakan bahwa :
  (1) Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa
  (2) Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa
      lainnya
  (3) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2) diisi dari
      pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.
Dari pasal tersebut jelas terlihat pada yang dimaksud dengan pemerintah
desa adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta perangkat desa
lainnya.
Pemerintah desa memiliki beberapa tugas pokok (Nurcholis,
2005), yaitu :
1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum,
   pembangunan, dan pembinaan masyarakat.
2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintahan, pemerintah Provinsi,
   dan pemerintah Kabupaten.


Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pemerintah Desa memiliki
fungsi-fungsi, yaitu :
 Penyelenggaraan urusan rumah tangga
 Pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya.
 Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa
 Pelaksanaan pembinaan partisifasi dan swadaya gotong royong
   masyarakat
Pelasanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
6. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat
   desa
7. Penyusunan, pengajuan rancangan peraturan desa
8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada pemerintah desa

More Related Content

What's hot (20)

Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Raja Matridi Aeksalo
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
Tri Widodo W. UTOMO
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
Zakiah dr
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Aulia Hamunta
Ruang Lingkup Perbandingan Sistem Pemerintahan
Ruang Lingkup Perbandingan Sistem PemerintahanRuang Lingkup Perbandingan Sistem Pemerintahan
Ruang Lingkup Perbandingan Sistem Pemerintahan
Pancasakti University of Tegal, Departement Govermental Studies
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
taufin
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
Erlin Alltid Tufft V辰stkusten
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
Brandal Loka Jaya
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
Transmission Music Group
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
Shahril Budiman Png
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
Listiana Nurwati
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
Fajar Dolly
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
Muh Firyal Akbar
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
Frans Dione
Perkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publikPerkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publik
W. Riany
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
unitpublikasi
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Raja Matridi Aeksalo
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
Zakiah dr
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Aulia Hamunta
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
taufin
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
Listiana Nurwati
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
Fajar Dolly
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
Muh Firyal Akbar
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
Frans Dione
Perkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publikPerkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publik
W. Riany
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
unitpublikasi

Viewers also liked (6)

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Dadang Solihin
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Dadang Solihin
Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Bureaucracy centralization-decentralization-1322Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Dhanupg Naik
Decision making and decentralization
Decision making and decentralizationDecision making and decentralization
Decision making and decentralization
Nursing Path
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
Delegation and decentralization
Delegation and decentralizationDelegation and decentralization
Delegation and decentralization
Sweetp999
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Dadang Solihin
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Dadang Solihin
Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Bureaucracy centralization-decentralization-1322Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Bureaucracy centralization-decentralization-1322
Dhanupg Naik
Decision making and decentralization
Decision making and decentralizationDecision making and decentralization
Decision making and decentralization
Nursing Path
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
Delegation and decentralization
Delegation and decentralizationDelegation and decentralization
Delegation and decentralization
Sweetp999

Similar to Desentralisasi (20)

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Septian Muna Barakati
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one number
Harles Janang
Nama kelompok 4
Nama kelompok 4Nama kelompok 4
Nama kelompok 4
apotek agam farma
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Septian Muna Barakati
Adm1
Adm1Adm1
Adm1
Harles Janang
Denis anggun
Denis anggunDenis anggun
Denis anggun
Denis Anggun PramesImut
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
SyaifOer
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
indraagus
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
Yadhi Muqsith
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Amalia Tania
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika Prawita
Presentasi ppkn
Presentasi ppknPresentasi ppkn
Presentasi ppkn
wahid saefudin
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
taufanfahri
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
JanuarRobiansyah
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Ibrahim Sukses
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraan
Safrial Amri
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Enchink Qw
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Septian Muna Barakati
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one number
Harles Janang
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Septian Muna Barakati
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
SyaifOer
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
indraagus
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
Yadhi Muqsith
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Amalia Tania
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika Prawita
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
taufanfahri
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
JanuarRobiansyah
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraan
Safrial Amri
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Enchink Qw

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya

Desentralisasi

  • 1. DESENTRALISASI 1.1 Pengertian Desentralisasi Ada adagium yang mengatakan bahwa Pemerintahan yang baik adalah yang dekat dengan masyarakat. Hal tersebut sangat bisa dimengerti karena kedekatan pemerintah dengan masyarakat akan memungkinkan terjadinya interaksi yang intens. Dari interaksi tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kebutuhan kebutuhan masyarakat, sehingga fungsi pelayanan kepada masyarakat akan optimal dilaksanakan oleh pemerintah. Sebaliknya bagi masyarakat , interaksi tersebut akan memudahkan untuk menyampaikan keinginan keinginan mereka kepada yang diberi kepercayaan untuk mengaturnya.
  • 2. Sementara Ruiter dalam Hoogerwerf (1978) mengemukakan bahwa : Desentralisasi adalah sebagai pengakuan atau penyerahan wewenang oleh badan badan umum yang lebih tinggi kepada badan badan yang lebih rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan perimbangan kepentingan sensiri mangambil keputusan pengaturan dan pemerintahan, serta wewenang yang terjadi dari hal itu. Pendapat lain dikemukakan oleh Riggs (Sarundajang, 1999) bahwa desentrasi memiliki dua makna yaitu : 1.sebagai pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan tanggung jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasarkan kasus yang dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada di tangan pusat (kadang-kadang disebut dekonsentrasi) 2. Sebagai pengalihan kekuasaan (devolution) yang mempunyai makna berbeda seluruh tanggung jawab untuknya kegiatan tertentu diserahkan penuh kepada penerima wewenang.
  • 3. 1.2 Tujuan Desentralisasi Mengapa hampir semua Pemerintahan suatu Negara menerapkan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya? a. Bowman & Hampton, 1983 Tidak ada pemerintah dari suatu Negara yang luas mampu secara efektif dan efisien membuat dan melaksanakan kebijakan (public policies) dan program-progrsamnya di segala bidang di wilayahnya melalui sentralisasi. b. Rondinelli, 1984 Beban kerja Pemerintahan Pusat yang berlebihan akan berkurang; kepekaan Pemerintah kepada rakyat akan meningkat; meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan
  • 4. c. Maddick, 1963 Suatu cara untuk meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat pemerintah untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang kondisi daerah; merencanakan program-program daerah secara lebih responsif; Bereaksi lebih cepat manakala masalah-masalah muncul dalam pelaksanaannya d. BC. Smith, 1985 Salah satu cara untuk memobilisasi dukungan terhadap pembangunan nasional dengan membuatnya lebih populer di tingkat daerah; Untuk memperoleh partisifasi yang lebih besar dari golongan masyarakat yang berbeda-beda yang dapat diciptakan dengan melibatkan perwakilan dari berbagai kepentingan seperti SARA; Berfungsi sebagai pengikat dari kecenderungan kecenderungan sentrifugal seperti rasa kedaerahan.
  • 5. e. Goerge E, Berkley, 1978 Dalam beberapa segi, desentralisasi dipandang dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel; Akan memberi lebih banyak waktu dan kesempatan bagi aparat pusat untuk mengkonsentrasikan perhatiannya pada perumusan kebijakan dan program-program. f. Douglas Me Gregor, 1966 Dengan desentralisasi perbaikan bukan saja pada keputusan- keputusan yang diambil tetapi juga akan memperbaiki kualitas pengambilan keputusan (Pengambilan keputusan dilakukan pada tingkat organisasi pemerintah) yang paling rendah.
  • 6. Kebaikan lainnya juga dikemukakan oleh Kaho (1991), yang menyebutkannya sebagai keuntungan dari dianutnya sistem desentralisasi. Keuntungan tersebut diantaranya : 1.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat Pemerintahan 2.Dalam mengahadapi masalah yang amat mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu lagi dari Pemerintahan Pusat 3.Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap keputusan dapat segera dilaksanakan. 4.Dapat diadakan pembedaan (differensiasi) dan pengkhususan (spesialisasi) yang bergina bagi kepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri kepada kebutuhan/keperluan dan keadaan khusus daerah. 5.Mengurangi kesenang-wenangan dari Pemerintah Pusat 6.Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan kepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebih langsung.
  • 7. Kaho (1991) juga menyebutkan adanya kelemahan yang terkandung atau yang akan dimunculkan sebagai dampak dari desentralisasi ini, di antaranya : 1. Karena besarnya organ-organ pemerintahan, maka struktur pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi 2. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu. 3. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya derahisme atau propinisalisme. 4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele. 5. Diperlukan biaya yang lebih besar dan sulitnya untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan
  • 8. PEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMERINTAH DESA Pemerintah desa pada dasarnya sama dengan pemerintah daerah, yaitu sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan. Perbedaannya hanya terletak pada cakupan tanggung jawab dalam menyelenggarakan pemerintahan tersebut. Dalam UU No. 32 Tahun XI Bagian Kedua Pasal 202 dinyatakan bahwa : (1) Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa (2) Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya (3) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2) diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Dari pasal tersebut jelas terlihat pada yang dimaksud dengan pemerintah desa adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta perangkat desa lainnya.
  • 9. Pemerintah desa memiliki beberapa tugas pokok (Nurcholis, 2005), yaitu : 1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum, pembangunan, dan pembinaan masyarakat. 2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintahan, pemerintah Provinsi, dan pemerintah Kabupaten. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pemerintah Desa memiliki fungsi-fungsi, yaitu : Penyelenggaraan urusan rumah tangga Pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa Pelaksanaan pembinaan partisifasi dan swadaya gotong royong masyarakat Pelasanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
  • 10. 6. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat desa 7. Penyusunan, pengajuan rancangan peraturan desa 8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada pemerintah desa