際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
8
Most read
11
Most read
17
Most read
Oleh: 
Dana Iswari (12010664002) 
Pretty Sefrinta A (12010664017) 
Fatimah (12010664029) 
Krisko Yudha Anggara (12010664217) 
Kelas 2012-A
A. Biografi John Dollard dan 
Neal E. Miller 
John Dollard dan Neal E. Miller merupakan salah dua dari 
beberapa orang dari berbagai disiplin ilmu sosial yang bekerja 
sama dalam Institute of Human Relations. Keduanya 
menggabungkan teori psikoanalisis dengan behaviorisme. 
Biografi John Dollard 
John Dollard dilahirkan di Menansha, Wisconsin pada tahun 
1900 dan meninggal pada tahun 1980. Ibunya bekerja sebagai 
guru dan ayahnya merupakan seorang masinis kereta api. Akan 
tetapi, saat beliau masih kecil, ayahnya meninggal karena 
kecelakaan kereta api. Beliau mendapat gelar A.B. dari 
Universitas Wisconsin pada tahun 1922. Pada tahun 1930 dia 
mendapat M.A. dan pada tahun 1931 beliau mendapat gelar Ph. 
D di bidang sosiologi. Kedua gelar itu diperolehnya dari 
Universitas Chicago. Selain itu, beliau juga menjadi salah 
seorang pembantu rector Universitas Chicago dari tahun 1926- 
1929.
Biografi Neal E. Miller 
Neal E. Miller lahir di Milwaukee, Wisconsin, 
pada tanggal 3 Agustus 1909. Secara hampir 
berurutan, beliau mendapat gelar akademis dari tiga 
universitas yang berbeda. Pada tahun 1931, beliau 
mendapat gelar B.S. dari Universitas Washingtong, 
lalu di tahun 1932 mendaoat gelar M.S. dari 
Universitas Stanford, terakhir di tahun 1935 
mendapat gelar Ph. D di bidang psikologi dari 
Universitas Yale. 
Beliau meninggal pada tanggal 23 Maret 2002 di 
Hamden, Connecticut. Sebelumnya, beliau hidup 
bersama istri keduanya, Jean Shepler, dan kedua 
anak mereka. Istri pertamanya, Marion E. Edwards 
telah meninggal di tahun 1997.
B. Struktur Kepribadian 
Kebiasaan adalah ikatan atau asosiasi antara stimulus 
dengan respon, yang relatif stabil dan bertahan lama dalam 
kepribadian. Jadi, kebiasaan seseorang tergantung pada 
peristiwa-peristiwa unik yang menjadi pengalamannya. Namun 
susunan kebiasaan itu bersifat sementara, seperti kebiasaan 
hari ini mungkin berubah berkat pengalaman baru besok pagi. 
Dollard dan Miller menganggap penting kelompok peristiwa 
dalam bentuk stimulus verbal atau kata-kata -dari orang itu 
sendiri atau orang lain, dan responnya yang umumnya 
berbentuk verbal. 
Selain itu, mereka juga mempertimbangkan dorongan 
sekunder (secondary drives), seperti rasa takut sebagai bagian 
kepribadian yang relatif stabil. Jika dibandingkan kebiasaan dan 
dorongan sekunder, dorongan primer (primary drives) dan 
hubungan S-R yang bersifat bawaan (innate) menjadi tidak 
begitu penting dalam pembentukan struktur kepribadian sebab 
keduanya merupakan bawaan umum seseorang, yang tidak 
membentuk keunikan pada diri seseorang.
C. Dinamika Kepribadian 
1. Motivasi-Dorongan (Motivation-Drives) 
Dollard dan Miller memusatkan perhatiannya pada 
kecemasan. Dalam kehidupan manusia banyak sekali 
muncul dorongan yang dipelajari (secondary drives) dari 
atau berdasarkan dorongan primer seperti lapar, haus dan 
seks. Dorongan yang dipelajari tersebut berperan sebagai 
wajah semu yang fungsinya menyembunyikan dorongan 
bawaan. 
Dorongan primer dapat diganti dengan dorongan 
sekunder, begitu pula dengan hadiah atau penguat yang 
primer juga dapat diganti dengan hadiah atau penguat 
sekunder. Namun, kemampuan hadiah atau penguat 
sekunder untuk memperkuat tingkah laku memiliki batas. 
Jadi, kecemasan dan ketakutan adalah bentuk 
conditioning dari reaksi sakit, yang berfungsi untuk 
memotivasi dan memperkuat tingkah laku menghindar 
sehingga tidak mengalami sakit.
2. Proses Belajar 
Orang yang belajar harus merasa 
terdorong untuk melakukan respon dan harus 
dihadiahi karena telah memberikan respon 
pada waktu isyarat itu muncul. Ini bisa 
diungkapkan secara sederhana dengan 
berkata bahwa untuk belajar, orang harus 
menginginkan sesuatu, memperhatikan 
sesuatu, berbuat sesuatu, dan memperoleh 
sesuatu. Dinyatakan secara lebih tepat, faktor-faktor 
tersebut adalah dorongan, isyarat, 
respon, dan hadiah.
Empat komponen utama belajar, yaitu: 
 adalah stimulus (dalam diri organisme yang mendorong terjadinya 
kegiatan) tetapi tidak menentukan bentuk kegiatannya 
adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon 
yang sesungguhnya. Isyarat adalah petunjuk yang ada pada stimulus 
sepanjang pemahaman subyektif individu. 
adalah aktivitas yang dilakukan seseorang. Sebelum suatu respon 
dikaitkan dengan suatu stimulus, respon itu harus terjadi terlebih 
dahulu. 
 sebagai pereda dorongan (drive reduction).
3. Proses Mental yang Lebih Tinggi 
Perluasan Stimulus-Respon 
Konsep drive-cue-respon-reinforcement menjadi 
kurang tepat jika stimulus penyebab takut mencakup 
atau berkaitan dengan fikiran dan ingatan seseorang 
sehingga teori belajar bukan hanya menjelaskan tingkah 
laku yang sederhana, tetapi juga hal-hal yang bermakna 
dan terapannya berkaitan dengan persoalan 
kepribadian yang kompleks.
Reasoning 
Cue producing response terjadi melalui 
sejumlah peristiwa internal yang disebut alur 
berfikir (train of thought). Reasoning memberi 
kemudahan untuk merencanakan, menekan 
tindakan pada masa yang akan datang, 
mengantisipasi respon agar menjadi lebih 
efektif. Urutan berfikir dapat dipandang sebgai 
hubungan stimulus-respon dalam kondisioning 
klasik. Jadi fikiran yang satu mendorong fikiran 
yang lain, dan keberhasilan menjadi penguat 
bagi keberhasilan berikutnya.
Bahasa (Ucapan, Fikiran, Tulisan Maupun Sikap 
Tubuh) 
Fungsi bahasa sebagai respon isyarat adalah 
generalisasi dan diskriminasi. Generalisasi terjadi 
ketika memberi label yang sama terhadap dua atau 
lebih peristiwa yang berbeda sehingga direspon 
secara sama. Diskriminasi terjadi jika labelnya yang 
berbeda terhadap peristiwa yang hampir sama 
memaksa orang untuk merespon peristiwa itu 
secara berbeda pula. Diskriminasi dapat 
menimbulkan respon yang berbeda-beda. 
Dollard dan Miller mementingkan peran bahasa 
dalam motivasi, hadiah, dan pandangan ke 
depan.Tanpa kata atau pikiran untuk mendukung 
motivasi menyebabkan tingkah laku mungkin 
menjadi kurang konsisten dan kurang fleksibel.
Secondary Drives 
Tingkah laku masyarakat modern yang 
kompleks tidak semata-mata diatur oleh penguat 
primer, namun dibentuk oleh perjuangan 
memperoleh prestise, status, kebahagiaan, 
kekayaan, ketergantungan, dan sebagainya. 
Stimulus atau cue (isyarat) yang sering berasosiasi 
dengan kepuasan dorongan primer dapat menjadi 
penguat sekunder. Umumnya, dorongan sekunder 
bersifat rentan jika dorongan itu berulang-ulang 
gagal mendapat penguat, dorongan itu menjadi 
lemah. Hal tersebut tidak terjadi pada dorongan 
primer. 
Akan tetapi, terdapat juga dorongan sekunder 
yang tidak rentan, bahkan lebih kuat dibandingkan 
dengan dorongan primer, seperti nilai kebenaran 
dan integritas tetap dipertahankan sampai mati.
Model konflik 
Ada tiga bentuk konflik:
Ketiga bentuk konfl ik tersebut yang mengikuti l ima asumsi 
dasar mengenai t ingkah laku konf l ik sebagai berikut:
Ketidaksadaran 
Berbeda dengan pandangan Freud, Dollard dan Miller 
membagi ketidaksadaran menjadi dua, yaitu: 
 seperti stimulus drive yang dipelajari bayi 
sebelum bisa bicara sehingga tidak 
memiliki label verbal 
 serta apa yang dipelajari secara non verbal 
dan detil dari berbagai keterampilan 
motorik. 
 seperti seseorang yang merasa takut 
berusaha tidak memikirkan sesuatu yang 
ditakutkan sehingga rasa takut akan 
berkurang.
D. Perkembangan 
Kepribadian 
1. Perangkat Bawaan: Respon Sederhana dan Primary Process 
Bayi memiliki tiga repertoir yang paling penting, yaitu: 
 Bayi memiliki beberapa refleks spesifik yang kebanyakan berupa 
respon tertentu terhadap stimulus tertentu. 
 Bayi cenderung melakukan respon tertentu terhadap stimulus 
tertentu sebelum melakukan respon lainnya. 
 Stimulus internal yang kuat dan bertahan lama berkaitan dengan 
proses fisiologi yang memotivasi bayi untuk melakukan sesuatu, 
tetapi tidak menentukan tindakan spesifik yang harus dilakukan.
2. Konteks Sosial 
Konteks sosial tempat orang itu 
berkembang sangat mempengaruhi 
kemampuannya dalam memakai bahasa 
dan respon isyarat. Seseorang 
berinteraksi dengan lingkungannya 
berkenaan dengan bagaimana 
menghasilkan simbol komunikasi verbal 
serta bagaimana memahami simbol 
verbal orang lain.
3. Situasi Pembelajaran 
Dollard dan Miller mengemukakan empat hal yang mudah 
menimbulkan konflik dan gangguan emosi, yakni:
E. Aplikasi Teori 
1. Bagaimana Neurosis Dipelajari 
Dollard dan Miller memandang tingkah laku normal dan 
neurotik dalam ruang lingkup yang tidak terpisah. Inti setiap 
neurosis adalah konflik ketidaksadaran yang kuat dan hampir 
selalu bersumber di masa kanak-kanak. Kecemasan dan rasa 
bersalah yang kuat mengenai ekspresi kebutuhan dasarnya 
membentuk konflik yang terus berlanjut sampai dewasa. 
Represi dalam bentuk tidak memikirkannya membuat 
orang terbebas dari keharusan memakai kemampuan 
pemecahan masalahnya untuk mengatasi konflik dan tidak 
menyadari bahwa kondisi yang menimbulkan konflik telah 
hilang. 
Sepanjang konflik itu tetap tidak disadari, konflik itu akan 
terus berlanjut dan mengahsilkan simptoms, yaitu sensasi 
spesifik atau tingkah laku yang dialami seseorang sebagai tidak 
menyenangkan dan tidak normal. Simptoms sering membuat 
orang bisa menghindar dari rasa takut dan cemas meski hanya 
sementara.
Ada 3 cara yang biasa dipakai orang untuk 
melakukan represi agar tidak muncul pikiran-pikiran 
yang menimbulkan kecemasan, yaitu: 
 Misalnya, kehilangan uang dalam jumlah besar, dikatakan 
sedikit 
 Misalnya, kecelakaan membuat kaki seseorang menjadi pincang, 
dan gerak dengan berjalan diganti dengan gerak naik motor tanpa 
mengenal lelah 
 Misalnya, marah karena difitnah, tidak memikirkan fitnahan 
tersebut
2. Psikoterapi 
Dollard dan Miller memakai kondisi dan prosedur 
kondisi terapeutik konvensional: terapis bertindak 
sebagai guru dan pasien sebagai siswa. 
 Merubah arah 
impuls yang 
dicegah agar tidak 
diekspresikan (baik 
dalam peristiwa 
eksternal maupun 
internal). 
 2 respon yang 
bertentangan 
Marah dan takut 
 Energi disalurkan 
ke objek yang lain 
dengan drive yang 
sama 
 Belajar 
mempercepat dan 
memperlambat 
denyut jantung atau 
kontraksi usus.
F. Kesimpulan 
Struktur kepibradian teori stimulus respon adalah habit 
(kebiasaan), yaitu ikatan antara stimulus dengan respon, yang 
relative stabil dan bertahan lama dalam kepribadian seseorang. 
Sedangkan dinamika kepribadiannya adalah sebuah motivasi atau 
dorongan. Terdapat dorongan primer dan dorongan sekunder yang 
keduanya saling berhungan satu sama lain. Dorongan sekunder 
(dorongan yang dipelajari dari rasa takut dan anxiety), yang memiliki 
empat prinsip belajar yaitu, classical conditioning, instrumental 
learning, extinction, dan primary drive. Sedangkan komponen dalam 
belajar, yaitu drive, cue, response, dan reinforcement. 
Untuk mendapatkan proses mental yang lebih tinggi seseorang 
bisa melakukannya dengan cara perluasan stimulus-respon, 
generalisasi stimulus, reasoning, menggunakan bahasa (ucapan, 
pikiran, tulisan, maupun sikap tubuh), serta secondary drives. 
Aplikasi dari teori ini yaitu memandang tingkah laku normal dan 
neurotic dalam suatu kontinum. Inti setiap neurosisnya adalah konflik 
ketidaksadaraan yang kuat dan normal. Konflik ini terbagi menjadi 
tiga, yaitu konflik approach-avoidance, konflik avoidance-avoidance, 
dan konflik approach-approach. Sedangkan ketidaksadaraannya 
berupa apa yang disadari dan apa yang tidak disadari. 
Banyak orang mengalihkan perhatian konflik agar tidak 
menimbulkan kecemasan, yaitu dengan merepresikannya, seperti 
mislabeling, response substitution, dan not thinking.
SEKIAN 
DAN 
TERIMAKASIH
Pertanyaan: 
1. Wahid: Apakah elaborasi kecemasan itu dan 
bagaimana elaborasi kecemasan menurut 
teori Dollard dan Miller? 
2. Devi: psikoterapi dibagi menjadi 3, 
bagaimana pengaplikasiannya, dikatikan dan 
diberi contoh? 
3. Iyus: berikan contoh dari ketiga bentuk 
konflik! 
4. Daimatul: Bagaimana cara Dollard dan Miller 
dalam mengatasi 3 konflik dan apakah 
masalah tersebut kita alami? 
5. Ucik: Dalam struktur kepribadian, jelaskan 
maksud kebiasaan yang bersifat struktural, 
dan berikan contohnya! 
6. Sholikatun: Perbedaan mendasar antara teori 
Dollard dan Miller dengan Skinner.
Ad

Recommended

Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
elmakrufi
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Wulandari Rima Kumari
Pengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
Seta Wicaksana
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
Perilaku prososial
Perilaku prososial
Nnisa Mukti
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
BagasBlogger
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
Wulandari Rima Kumari
14. gordon allport
14. gordon allport
ONe's Iwan
Psikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
Nabilahazhar5
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
Psikologi sosial
Psikologi sosial
Puryanto SS
Personologi
Personologi
PT. THASIMA
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
atone_lotus
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
eka septarianda
Psikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
Wulandari Rima Kumari
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Lia Oktafiani
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
BujangBaturusa
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
BellaDwiLestari2
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Satrianto Ariardi
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Endang20

More Related Content

What's hot (20)

14. gordon allport
14. gordon allport
ONe's Iwan
Psikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
Nabilahazhar5
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
Psikologi sosial
Psikologi sosial
Puryanto SS
Personologi
Personologi
PT. THASIMA
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
atone_lotus
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
eka septarianda
Psikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
Wulandari Rima Kumari
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Lia Oktafiani
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
BujangBaturusa
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
BellaDwiLestari2
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Satrianto Ariardi
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Endang20
14. gordon allport
14. gordon allport
ONe's Iwan
Psikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
Nabilahazhar5
Psikologi sosial
Psikologi sosial
Puryanto SS
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
atone_lotus
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
eka septarianda
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Lia Oktafiani
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
BujangBaturusa
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
BellaDwiLestari2
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Satrianto Ariardi
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Endang20

Dollard&miller

  • 1. Oleh: Dana Iswari (12010664002) Pretty Sefrinta A (12010664017) Fatimah (12010664029) Krisko Yudha Anggara (12010664217) Kelas 2012-A
  • 2. A. Biografi John Dollard dan Neal E. Miller John Dollard dan Neal E. Miller merupakan salah dua dari beberapa orang dari berbagai disiplin ilmu sosial yang bekerja sama dalam Institute of Human Relations. Keduanya menggabungkan teori psikoanalisis dengan behaviorisme. Biografi John Dollard John Dollard dilahirkan di Menansha, Wisconsin pada tahun 1900 dan meninggal pada tahun 1980. Ibunya bekerja sebagai guru dan ayahnya merupakan seorang masinis kereta api. Akan tetapi, saat beliau masih kecil, ayahnya meninggal karena kecelakaan kereta api. Beliau mendapat gelar A.B. dari Universitas Wisconsin pada tahun 1922. Pada tahun 1930 dia mendapat M.A. dan pada tahun 1931 beliau mendapat gelar Ph. D di bidang sosiologi. Kedua gelar itu diperolehnya dari Universitas Chicago. Selain itu, beliau juga menjadi salah seorang pembantu rector Universitas Chicago dari tahun 1926- 1929.
  • 3. Biografi Neal E. Miller Neal E. Miller lahir di Milwaukee, Wisconsin, pada tanggal 3 Agustus 1909. Secara hampir berurutan, beliau mendapat gelar akademis dari tiga universitas yang berbeda. Pada tahun 1931, beliau mendapat gelar B.S. dari Universitas Washingtong, lalu di tahun 1932 mendaoat gelar M.S. dari Universitas Stanford, terakhir di tahun 1935 mendapat gelar Ph. D di bidang psikologi dari Universitas Yale. Beliau meninggal pada tanggal 23 Maret 2002 di Hamden, Connecticut. Sebelumnya, beliau hidup bersama istri keduanya, Jean Shepler, dan kedua anak mereka. Istri pertamanya, Marion E. Edwards telah meninggal di tahun 1997.
  • 4. B. Struktur Kepribadian Kebiasaan adalah ikatan atau asosiasi antara stimulus dengan respon, yang relatif stabil dan bertahan lama dalam kepribadian. Jadi, kebiasaan seseorang tergantung pada peristiwa-peristiwa unik yang menjadi pengalamannya. Namun susunan kebiasaan itu bersifat sementara, seperti kebiasaan hari ini mungkin berubah berkat pengalaman baru besok pagi. Dollard dan Miller menganggap penting kelompok peristiwa dalam bentuk stimulus verbal atau kata-kata -dari orang itu sendiri atau orang lain, dan responnya yang umumnya berbentuk verbal. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan dorongan sekunder (secondary drives), seperti rasa takut sebagai bagian kepribadian yang relatif stabil. Jika dibandingkan kebiasaan dan dorongan sekunder, dorongan primer (primary drives) dan hubungan S-R yang bersifat bawaan (innate) menjadi tidak begitu penting dalam pembentukan struktur kepribadian sebab keduanya merupakan bawaan umum seseorang, yang tidak membentuk keunikan pada diri seseorang.
  • 5. C. Dinamika Kepribadian 1. Motivasi-Dorongan (Motivation-Drives) Dollard dan Miller memusatkan perhatiannya pada kecemasan. Dalam kehidupan manusia banyak sekali muncul dorongan yang dipelajari (secondary drives) dari atau berdasarkan dorongan primer seperti lapar, haus dan seks. Dorongan yang dipelajari tersebut berperan sebagai wajah semu yang fungsinya menyembunyikan dorongan bawaan. Dorongan primer dapat diganti dengan dorongan sekunder, begitu pula dengan hadiah atau penguat yang primer juga dapat diganti dengan hadiah atau penguat sekunder. Namun, kemampuan hadiah atau penguat sekunder untuk memperkuat tingkah laku memiliki batas. Jadi, kecemasan dan ketakutan adalah bentuk conditioning dari reaksi sakit, yang berfungsi untuk memotivasi dan memperkuat tingkah laku menghindar sehingga tidak mengalami sakit.
  • 6. 2. Proses Belajar Orang yang belajar harus merasa terdorong untuk melakukan respon dan harus dihadiahi karena telah memberikan respon pada waktu isyarat itu muncul. Ini bisa diungkapkan secara sederhana dengan berkata bahwa untuk belajar, orang harus menginginkan sesuatu, memperhatikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan memperoleh sesuatu. Dinyatakan secara lebih tepat, faktor-faktor tersebut adalah dorongan, isyarat, respon, dan hadiah.
  • 7. Empat komponen utama belajar, yaitu: adalah stimulus (dalam diri organisme yang mendorong terjadinya kegiatan) tetapi tidak menentukan bentuk kegiatannya adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon yang sesungguhnya. Isyarat adalah petunjuk yang ada pada stimulus sepanjang pemahaman subyektif individu. adalah aktivitas yang dilakukan seseorang. Sebelum suatu respon dikaitkan dengan suatu stimulus, respon itu harus terjadi terlebih dahulu. sebagai pereda dorongan (drive reduction).
  • 8. 3. Proses Mental yang Lebih Tinggi Perluasan Stimulus-Respon Konsep drive-cue-respon-reinforcement menjadi kurang tepat jika stimulus penyebab takut mencakup atau berkaitan dengan fikiran dan ingatan seseorang sehingga teori belajar bukan hanya menjelaskan tingkah laku yang sederhana, tetapi juga hal-hal yang bermakna dan terapannya berkaitan dengan persoalan kepribadian yang kompleks.
  • 9. Reasoning Cue producing response terjadi melalui sejumlah peristiwa internal yang disebut alur berfikir (train of thought). Reasoning memberi kemudahan untuk merencanakan, menekan tindakan pada masa yang akan datang, mengantisipasi respon agar menjadi lebih efektif. Urutan berfikir dapat dipandang sebgai hubungan stimulus-respon dalam kondisioning klasik. Jadi fikiran yang satu mendorong fikiran yang lain, dan keberhasilan menjadi penguat bagi keberhasilan berikutnya.
  • 10. Bahasa (Ucapan, Fikiran, Tulisan Maupun Sikap Tubuh) Fungsi bahasa sebagai respon isyarat adalah generalisasi dan diskriminasi. Generalisasi terjadi ketika memberi label yang sama terhadap dua atau lebih peristiwa yang berbeda sehingga direspon secara sama. Diskriminasi terjadi jika labelnya yang berbeda terhadap peristiwa yang hampir sama memaksa orang untuk merespon peristiwa itu secara berbeda pula. Diskriminasi dapat menimbulkan respon yang berbeda-beda. Dollard dan Miller mementingkan peran bahasa dalam motivasi, hadiah, dan pandangan ke depan.Tanpa kata atau pikiran untuk mendukung motivasi menyebabkan tingkah laku mungkin menjadi kurang konsisten dan kurang fleksibel.
  • 11. Secondary Drives Tingkah laku masyarakat modern yang kompleks tidak semata-mata diatur oleh penguat primer, namun dibentuk oleh perjuangan memperoleh prestise, status, kebahagiaan, kekayaan, ketergantungan, dan sebagainya. Stimulus atau cue (isyarat) yang sering berasosiasi dengan kepuasan dorongan primer dapat menjadi penguat sekunder. Umumnya, dorongan sekunder bersifat rentan jika dorongan itu berulang-ulang gagal mendapat penguat, dorongan itu menjadi lemah. Hal tersebut tidak terjadi pada dorongan primer. Akan tetapi, terdapat juga dorongan sekunder yang tidak rentan, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan dorongan primer, seperti nilai kebenaran dan integritas tetap dipertahankan sampai mati.
  • 12. Model konflik Ada tiga bentuk konflik:
  • 13. Ketiga bentuk konfl ik tersebut yang mengikuti l ima asumsi dasar mengenai t ingkah laku konf l ik sebagai berikut:
  • 14. Ketidaksadaran Berbeda dengan pandangan Freud, Dollard dan Miller membagi ketidaksadaran menjadi dua, yaitu: seperti stimulus drive yang dipelajari bayi sebelum bisa bicara sehingga tidak memiliki label verbal serta apa yang dipelajari secara non verbal dan detil dari berbagai keterampilan motorik. seperti seseorang yang merasa takut berusaha tidak memikirkan sesuatu yang ditakutkan sehingga rasa takut akan berkurang.
  • 15. D. Perkembangan Kepribadian 1. Perangkat Bawaan: Respon Sederhana dan Primary Process Bayi memiliki tiga repertoir yang paling penting, yaitu: Bayi memiliki beberapa refleks spesifik yang kebanyakan berupa respon tertentu terhadap stimulus tertentu. Bayi cenderung melakukan respon tertentu terhadap stimulus tertentu sebelum melakukan respon lainnya. Stimulus internal yang kuat dan bertahan lama berkaitan dengan proses fisiologi yang memotivasi bayi untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak menentukan tindakan spesifik yang harus dilakukan.
  • 16. 2. Konteks Sosial Konteks sosial tempat orang itu berkembang sangat mempengaruhi kemampuannya dalam memakai bahasa dan respon isyarat. Seseorang berinteraksi dengan lingkungannya berkenaan dengan bagaimana menghasilkan simbol komunikasi verbal serta bagaimana memahami simbol verbal orang lain.
  • 17. 3. Situasi Pembelajaran Dollard dan Miller mengemukakan empat hal yang mudah menimbulkan konflik dan gangguan emosi, yakni:
  • 18. E. Aplikasi Teori 1. Bagaimana Neurosis Dipelajari Dollard dan Miller memandang tingkah laku normal dan neurotik dalam ruang lingkup yang tidak terpisah. Inti setiap neurosis adalah konflik ketidaksadaran yang kuat dan hampir selalu bersumber di masa kanak-kanak. Kecemasan dan rasa bersalah yang kuat mengenai ekspresi kebutuhan dasarnya membentuk konflik yang terus berlanjut sampai dewasa. Represi dalam bentuk tidak memikirkannya membuat orang terbebas dari keharusan memakai kemampuan pemecahan masalahnya untuk mengatasi konflik dan tidak menyadari bahwa kondisi yang menimbulkan konflik telah hilang. Sepanjang konflik itu tetap tidak disadari, konflik itu akan terus berlanjut dan mengahsilkan simptoms, yaitu sensasi spesifik atau tingkah laku yang dialami seseorang sebagai tidak menyenangkan dan tidak normal. Simptoms sering membuat orang bisa menghindar dari rasa takut dan cemas meski hanya sementara.
  • 19. Ada 3 cara yang biasa dipakai orang untuk melakukan represi agar tidak muncul pikiran-pikiran yang menimbulkan kecemasan, yaitu: Misalnya, kehilangan uang dalam jumlah besar, dikatakan sedikit Misalnya, kecelakaan membuat kaki seseorang menjadi pincang, dan gerak dengan berjalan diganti dengan gerak naik motor tanpa mengenal lelah Misalnya, marah karena difitnah, tidak memikirkan fitnahan tersebut
  • 20. 2. Psikoterapi Dollard dan Miller memakai kondisi dan prosedur kondisi terapeutik konvensional: terapis bertindak sebagai guru dan pasien sebagai siswa. Merubah arah impuls yang dicegah agar tidak diekspresikan (baik dalam peristiwa eksternal maupun internal). 2 respon yang bertentangan Marah dan takut Energi disalurkan ke objek yang lain dengan drive yang sama Belajar mempercepat dan memperlambat denyut jantung atau kontraksi usus.
  • 21. F. Kesimpulan Struktur kepibradian teori stimulus respon adalah habit (kebiasaan), yaitu ikatan antara stimulus dengan respon, yang relative stabil dan bertahan lama dalam kepribadian seseorang. Sedangkan dinamika kepribadiannya adalah sebuah motivasi atau dorongan. Terdapat dorongan primer dan dorongan sekunder yang keduanya saling berhungan satu sama lain. Dorongan sekunder (dorongan yang dipelajari dari rasa takut dan anxiety), yang memiliki empat prinsip belajar yaitu, classical conditioning, instrumental learning, extinction, dan primary drive. Sedangkan komponen dalam belajar, yaitu drive, cue, response, dan reinforcement. Untuk mendapatkan proses mental yang lebih tinggi seseorang bisa melakukannya dengan cara perluasan stimulus-respon, generalisasi stimulus, reasoning, menggunakan bahasa (ucapan, pikiran, tulisan, maupun sikap tubuh), serta secondary drives. Aplikasi dari teori ini yaitu memandang tingkah laku normal dan neurotic dalam suatu kontinum. Inti setiap neurosisnya adalah konflik ketidaksadaraan yang kuat dan normal. Konflik ini terbagi menjadi tiga, yaitu konflik approach-avoidance, konflik avoidance-avoidance, dan konflik approach-approach. Sedangkan ketidaksadaraannya berupa apa yang disadari dan apa yang tidak disadari. Banyak orang mengalihkan perhatian konflik agar tidak menimbulkan kecemasan, yaitu dengan merepresikannya, seperti mislabeling, response substitution, dan not thinking.
  • 23. Pertanyaan: 1. Wahid: Apakah elaborasi kecemasan itu dan bagaimana elaborasi kecemasan menurut teori Dollard dan Miller? 2. Devi: psikoterapi dibagi menjadi 3, bagaimana pengaplikasiannya, dikatikan dan diberi contoh? 3. Iyus: berikan contoh dari ketiga bentuk konflik! 4. Daimatul: Bagaimana cara Dollard dan Miller dalam mengatasi 3 konflik dan apakah masalah tersebut kita alami? 5. Ucik: Dalam struktur kepribadian, jelaskan maksud kebiasaan yang bersifat struktural, dan berikan contohnya! 6. Sholikatun: Perbedaan mendasar antara teori Dollard dan Miller dengan Skinner.