際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
2
Most read
3
Most read
8
Most read
REVIEW TEORI EKOLOGI 
Psikologi Perkembangan : REVIEW 
TEORI EKOLOGI 
Teori Ekologis ini dikemukakan oleh Urie Bronfenbrenner (1917). Bronfenbrenner 
mengajukan suatu pandangan lingkungan yang kuat tentang perkembangan yang sedang menerima 
perhatian yang meningkat. Teori Ekologi (ecological theory) ialah pandangan sosiokultura l 
Brofenbrenner tentang perkembangan, yang terdiri dari lima sistem lingkungan mulai dari 
masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agents) yang berkembang baik hingga 
masukan kebuadayaan yang berbasis luas. Kelima sistem dalam teori ekologi Bronfenbrenner ialah 
mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Model ekologis 
Bronfenbrenner diperlihatkan saat ia (dengan cucu laki-lakinya) mengembangkan teori ekologis, 
suatu perspektif yang sedang menerima perhatian yang meningkat. Teorinya menekankan 
pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di mana anak hidup. 
Mikrosistem (microsystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner ialah setting dimana 
individu hidup. Konteks ini meliputi keluarga individu, teman-teman sebaya, sekolah dan 
lingkungan. Dalam mikrosistem inilah interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial 
berlangsung, misalnya dengan orang tua, teman-teman sebaya, dan guru. Individu tidak 
dipandang sebagai penerima pengalaman yang pasif dalam setting ini, tetapi sebagai seseorang 
yang menolong membangun setting. Bronfenbrenner menunjukkan bahwa kebanyakan penelit ia n 
tentang dampak-dampak sosiokultural berfokus pada mikrosistem. 
Mesosistem (mesosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi hubungan antara 
beberapa mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks. Contohnya : ialah hubungan 
antara pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, pengalaman sekolah dan pengalaman 
keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya. Misalnya, anak-anak 
yang orang tuanya menolak mereka dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan positif 
dengan guru. Para ahli perkembangan mengamati perilaku dalam setting majemuk-sepert i 
keluarga, teman sebaya, dan konteks sekolah-untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap 
tentang perkembangan individu. 
Eksosistem (exosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner dilibatkan pengalaman-pengalaman 
dalam setting sosial lain- di mana individu tidak memiliki peran yang aktif-mempengaruhi 
apa yang individu alami dalam konteks yang dekat. Misalnya, pengalaman kerja 
dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat 
menerima promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan, yang dapat 
meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua-anak. Contoh 
lain ekosistem ialah pemerintah kota, yang bertanggung jawab bagi kualitas taman, pusat-pusat 
rekreasi, dan fasilitas perpustakaan bagi anak-anak dan para remaja. Contoh lain ialah pemerinta h 
pusat melalui perannya dalam kualitas perawatan kesehatan dan sistem bantuan bagi manusia usia 
lanjut. 
Makrosistem (macrosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi kebudayaan 
dimana individu hidup. Kebudayaan mengacu pada pola perilaku, keyakinan, dan semua produk 
lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi. Studi lintas budaya - 
perbandingan antara satu kebudayaan dengan satu atau lebih kebudayaan lain  memberi informas i 
tentang generalitas perkembangan.
Kronosistem (chronosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi pemolaan 
peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan 
sosiohistoris. Misalnya, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para 
peneliti menemukan bahwa dampak negatif serin memuncak pada tahun pertama setelah 
perceraian dan bahwa dampaknya lebih negatif bagi anak laki-laki daripada anak perempuan. Dua 
tahun setelah perceraian, interaksi keluarga tidak begitu kacau lagi dan lebih stabil. Dengan 
mempertimbangkan keadaan-keadaan sosiohistoris, dewasa ini, kaum perempuan tampaknya 
sangat didorong untuk meniti karir dibandingkan pada 20 arau 30 tahun lalu. Dengan cara seperti 
ini, kronosistem memiliki dampak yang kuat bagi perkembangan kita. 
Teori ekologi telah memberikan sumbagan dalam studi mengenai perkembangan masa 
hidup yang meliputi kajian yang sistematis yang bersifat makro dan mikro terhadap dimensi-dimensi 
sistem lingkungan serta memberikan perhatian terhadap kaitan antarsistem lingkungan. 
Kontribusi lebih lanjut dari teori Bronfenbrenner mencakup mengedepankan pengaruh dari 
sejumlah konteks sosial di luar keluarga, seperti tempat tinggal, agama, sekolah, dan tempat kerja 
terhadap perkembangan anak (Gauvian & Parke, 2010). Beberapa kritik juga dilontarkan terhadap 
teori ekologi karena kurang menggali faktor-faktor biologis dan juga kurang memberika n 
perhatian terhadap faktor-faktor kognitif. 
TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER 
hasan kawaguchi 
13.00 
psikologi pendidikan 
Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus 
utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang 
yang memengaruhi perkembangan anak.
Llima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem 
lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh 
kultur yang lebih luas. Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & 
Morris, makrosistem, dan kronosistem. 
Sebuah mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak 
waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman 
sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi 
langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Manurut 
Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam 
setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik 
dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut. 
Sebuah mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contoh adalah 
hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, 
dan antara keluarga dan teman sebaya. Misalnya, salah satu mesosistem 
penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga. Dalam sebuah studi 
terhadap seribu anak kelas delapan (atau setingkat kelas 3 SMP ke awal SMA 
(Epstein, 1983). murid yang diberi kesempatan lebih banyak untuk 
berkomunikasi dan mengambil keputusan, entah itu di rumah atau di kelas, 
menunjukkan inisiatif dan nilai akademik yang lebih baik. 
Dalam studi mesosistem lainnya, murid SMP dan SMA berpartisipasi dalam 
sebuah program yang didesain untuk menghubungkan keluarga, teman, 
sekolah, dan orang tua (Cooper, 1995). sasaran program ini (yang dilakukan 
oleh sebuah unversitas) adalah murid dari kalangan Latino dan Afrika-Amerika 
di keluarga kelas menengah kebawah. Para murid mengatakan bahwa 
program tersebut membantu mereka menjembatani kesenjangan antardunia 
sosial yang berbeda. Banyak murid dalam program ini memandang sekolah 
dan lingkungan mereka sebagai konteks di mana mereka diperkirakan akan 
gagal dalam studi, menjadi hamil dan keluar dari sekolah, atau berperilaku 
nakal. Program ini memberi murid harapan dan tujuan moral untuk 
melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat anda, seperti bekerja di 
komunitas dan mengajak saudara untuk bersekolah. Kita akan membahasa 
lebih banyak tentang hubungan keluarga sekolah nanti. 
Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana 
murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam 
konteks mereka sendiri. Misalnya, ambil contoh dewan sekolah dan dewan 
pengawas taman di dalam suatu komunitas. Mereka memegangi peran kuat 
dalam menentukan kualitas sekolah, taman, fasilitas rekreasi, dan 
perpustakaan. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat 
perkembangan anak.
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang 
mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. 
Kultur adalah konteks terluas di man amurid dan guru tinggal, termasuk nilai 
dan adat istiadat masyarakat. Misalnya, beberapa kultur (seperti si negara 
Islam semacam Mesir atau Iran), menekankan pada peran gender tradisonal. 
Kultur lain (seperti di AS) menerima peran gender yang lebih bervariasi. Di 
kebanyakan negar Islam, sistem pendidikannya mempromosikan dominasi 
pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan 
antara pria dan wanita. 
Salah satu aspek dari status sosiekonomi murid adalah faktor perkembangan 
dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan 
merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di 
lingkungan yang miskin sangat ulet. 
Kronosistem adalah kondisi sosiihistoris dari perkembangan anak. Misalnya, 
murid-murid sekarang ini tumbuh sebagai generasi yang tergolong pertama 
(Louv, 1990). anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang 
mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama yang tumbuh di 
lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru, 
generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi pertama 
yang tumbuh di dalam kota yang semrawut dan tak terpusat, yang tidak lagi 
jelas batas antara kota, pedesaan atau subkota. 
Bronferbrenner makin banyak memberi perhatian kepada kronosistem 
sebagai sistem lingkungan yang penting. Dia memerhatikan dua problem 
penting: (1) banyaknya anak di Amerika yang hidup dalam kemiskinan, 
terutama dalam keluarga single-parent; dan (2) penurunan nilai-nilai 
(Bronferbrenner dkk., 1996) 
Sumber: Psikologi Pendidikan , edisi kedua. John W. Santrock, Universty of 
Texas-Dallas. 
TEORI EKOLOGI 
( URIE BRONFENBRENNER ) 
PENDAHULUAN 
Ada tiga tradisi besar orientasi teori psikologi dalam menjelaskan dan memprediks i perilaku
manusia. Pertama, perilaku yang disebabkan faktor dari dalam (deteministik). Kedua, perilaku 
yang disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar. Ketiga, perilaku yang disebabkan 
interaksi manusia dengan lingkungan. 
Psikologi lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, 
merupakan salah satu cabang psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori psikologi 
lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin psikologi 
maupun diluar psikologi. Grand Theories yang sering diaplikasikan dalam psikologi lingkungan 
seperti teori kognitif, behavioristik dan teori medan. Vcitch & Arkelin (1995) mengatakan bahwa 
belum ada grand theories psikologi tersendiri dalam psikologi lingkungan, yang ada sekarang ini 
dalam tatanan teori mini. Hal ini didasarkan pandangan, bahwa beberapa teori dibangun memang 
atas dasar empiris tetapi sebagian yang lain kurang didukung oleh data empiris. Kedua, metode 
penelitian yang digunakan belum konsisten. 
Teori-teori yang berorientasi deterministik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan fenomena 
kognisi lingkungan. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Menurut teori 
Gestalt, proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada mempelajari perilaku 
tampaknya (Overt Behaviour). Bagi Gestalt, perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses 
persepsi. Dalam kaitannya dengan psikologi lingkungan, maka persepsi lingkungan 
merupakan salah satu aplikasi teori Gestalt. 
Teori yang berorientasi lingkungan dalam psikologi lebih banyak dikaji oleh behavioristik. 
Perilaku terbenttuk karena pengaruh umpan balik (pengaruh pposiitif dan negatif) dan pengaruh 
modelling. Digambarkan bahwa manusia sebagai black-box yaitu kotak hitam yang siap dibentuk 
menjadi apa saja. Dalam psikologi lingkungan teori yang berdasarkan lingkungan, salah satu 
aplikasinya adalah goegraphical determinant yaitu teori yang memandang perilaku manusia lebih 
ditentukan faktor lingkungan dimana manusia hidup yaitu apakah di daerah pesisir, pegunungan, 
ataukah daratan. Adanya perbedaan lokasi dimana tinggal dan berkembang akan menghasilkan 
perilaku yang berbeda. 
Kedua orientasi teori tersebut bertentangan dalam menjelaskan perilaku manusia, orientasi ketiga 
merupakan upaya sintesa terhadap orientasi teori pertama dan kedua. Premis dasar dari teori ini 
mengatakan bahwa perilaku manusia selain disebabkan faktor lingkungan, juga disebabkan 
faktor internal. Artinya manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat 
dipengaruhi manusia. Salah satu teori besar yang menekankan interaksi manusia dengan 
lingkungan dalm psikologi adalah teori medan dari Kurt Lewin dengan formula B = f (E,O). 
Dimana perilaku manusia merupakan fungsi dari lingkungan dan organisme. Berdasarkan premis 
dasar tersebut muncul beberapa teori mini dalam psikologi seperti teori beban lingkungan, teori 
hambatan perilaku,teori level adaptasi, stress lingkungan dan teori ekologi. Dalam pembahasan 
kali ini hanya ditekankan pada teori ekologi, khususnya teori ekologi berdasarkan pendapatnya 
Urie Bronfenbrenner (1917- 2005) 
Ekologi adalah cabang sains yang mengkaji habitat dan interaksi di antara benda hidup dengan 
alam sekitar. Ekologi berasal dari oikos yaitu habitat dan logos yaitu ilmu. Kini, istilah ekologi 
telah digunakan secara meluas dan merujuk kepada kajian saling hubungan antara organisme 
dengan sekitar dan juga salinh hubungan di kalangan organisme itu sendiri. Penyelidikan ekologi 
biasanya menumpu pada jumlah organisme dan bagaimana saling mempengaruhi ciri dan sifat 
alam sekitar, juga pengaruh alam sekitar terhadap organisme tersebut.
Dalam psikologi teori ekologi dengan tokohnya Urie Bronfenbrenner yang berparadigma 
lingkungan menyatakan bahwa perilaku seseorang ( contoh perilaku malas belajar pada anak ) 
tidak berdiri sendiri, melainkan dampak dari interaksi orang yang bersangkutan dengan 
lingkungan di luarnya. Saat ini kita merasakan perubahan lingkungan dengan sangat cepat dan 
drastis disegala macam aspek. Para ilmuwan, setelah menganalisis situasi yang dahsyat di 
seluruh dunia menyimpulkan bahwa saat ini kita sedang memasuki era Postmodemism. Dalam 
zaman ini tidak ada lagi pusat-pusat kekuasaan. Tidak ada tokoh, aliran, partai politik, ideologi 
dan sebagainya yang mampu menonjol atau menonjol atau dominan dalam waktu yang cukup 
lama. Perubahan  perubahan ini mempengaruhi perkembangan seseorang. Adapun lingkungan 
diluar diri yang mempengaruhi pribadi seseorang terdiri dalam berbagai lingkaran yang berlapis-lapis. 
PEMBAHASAN 
PROFIL 
Bronfenbrenner lahir pada tanggal 29 April 1917 di Moscow dan wafat pada 25 September 2005. 
Anak pasangan Dr. Alexander Bronfenbrenner & Eugenie Kamenetski Brofenbrenner ini pada 
usia 6 tahun hijrah ke America bersama keluarganya. Ayahnya seorang phisikawan dan 
neuropathologist yang bekerja pada Institution for the mentally Retarded di New York. Kurt 
Lewin dan Lev Vygotsky sering berkunjung kerumahnya dan berdiskusi tentang psykology. Pada 
tahun 1934 beliau mendapatkan beasiswa pada jurusan psikology di Universitas Cornell. Dari 
Universitas Cornell beliau melanjutkan gelar master dari Universitas Harvard dan pada tahun 
1942 menerima gelar Doktor dari Universitas Michigan. Dua tahun setelah kelulusannya belaiau 
masuk Ke US. Army sebagai Phikolog dari tahun 1946 -1948 setelah itu ia pindah ke Universitas 
Cornell dan menulis beberapa buku disana. Sepanjang hidupnya ia sangat menyenangi 
psychology dalam interaksi antara perkembangan anak dengan lingkungan. Dia membagi 
perrkembangan dengan microsistem, mesosystem. Exosystem, macrosistem. 
Urie Bronfenbrenner mempunyai enam anak : Beth Soll, Ann Stamber, Mary Bronfenbrenner, 
Michael, Kate and Steven Bronfenbrenner. Beth Soll tinggal di New York sebagai koreographer, 
dancer, penulis dan mengajar di Universitas Columbia. Ann Stamber psychiatri, Mary mengajar 
bahasa Jerman. Michael sebagai artist . Kate sebagai direktur riset tenaga kerja pendidikan dan 
Steven sebagai direktur administrasi di San Francisco. 
Awards 
 The James McKeen Catell Award from the American Psychological Society[2] 
 The American Psychological Association renamed its "Lifetime Contribution to Developmental 
Psychology in the Service of Science and Society" as "The Bronfenbrenner Award." 
 Chair, 1970 White House Conference on Children[3] 
TEORI EKOLOGI 
Teori ekologi berbeda dengan teori yang lain. Teori ekologi menempatkan tekanan yang kuat 
pada landasan perkembangan biologis. Teori ini mengajukan suatu pandangan bahwa lingkungan 
sangat kuat mempengaruhi perkembangan. Teori ekologi ( ecological theory) ialah pandangan
sosio kultural tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan mulai dari 
masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agent) yang berkembang baik 
hingga masukkan kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem dalam teori ekologi 
bronfenbrenner ialah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. 
Mikrosistem (micrisystem) dalam teori ekologi Bronfebrenner ialah setting dalam mana individu 
hidup. Mikrosistem adalah yang paling dekat dengan pribadi anak yaitu meliputi keluarga, guru, 
individu, teman-teman sebaya, sekolah, lingkungan dan sebagainya yang sehari-hari ditemui 
anak. Dalam mikrositem inilah interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial 
berlangsung, misalnya; dengan orang tua, teman sebaya dan guru. Individu tidak dipandang 
sebagai penerima pengalaman yang pasif dalam setting ini, tetapi sebagai seseorang yang 
menolong membangun setting. Bronfrenbrenner menunjukkan bahwa kebanyakan penelitian 
tentang dampak-dampak sosiokultural berfokus pada mikrosistem. 
Mesosistem adalah interaksi antar faktor-faktor dalam sistem mikro meliputi hubungan antara 
beberapa mikrosistem atau beberapa konteks misal hubungan orangtua-guru, orangtua-teman, 
antar teman, gru-teman, dapat juga hubungan antara pengalaman sekolah dengan pengalaman 
keluarga, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan dan pengalaman keluarga dengan 
pengalaman teman sebaya. Misalnya anak-anak yang orang tuanya menolak mereka dapat 
mengalami kesulitan mengembangkan hubungan positif dengan guru. Para developmentalis 
semakin yakin pentingnya mengamati perilaku dalam setting majemukuntuk memperoleh 
gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan individu. 
Eksosistem dalam teori Bronfenbrenner dilibatkan ketika pengalaman-pengalaman dalam setting 
sosial lain  dimana individu tidak memiliki peran yang aktif  mempengaruhi apa yang individu 
alami dalam konteks yang dekat. Atau sederhananya menurut eksosistem melibatkan 
pengalaman individu yang tak memiliki peran aktif di dalamnya. Misalnya, pengalaman kerja 
dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu 
dapat menerima promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan yang dapat 
meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua-anak. Maka diketahui 
bahwa eksosistem tidak langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi masih besar pengaruhnya 
seperti koran, televisi, dokter, keluarga besar, dll. 
Makrosistem meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kita ketahui bahwa kebudayaan 
mengacu pada pola prilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang 
diteruskan dari generasi ke generasi. Kita ketahui pula bahwa studi lintas budaya  perbandingan 
antara satu kebudayaan dengan satu atau lebih kebudayaan lain  memberi informasi tentang 
generalitas perkembangan. Makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, 
hukum, adat istiadat, budaya, dll. 
Kronosistem meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan 
sosiohistoris. Misal, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para peneliti 
menemukan bahwa dampak negatif sering memuncak pada tahun pertama setelah percaraian. 
Atau dengan mempertimbangkan keadaan sosiohistoris, dewasa ini, kaum perempuan tampaknya 
sangat didorong untuk meniti karier dibanding pada 20 atau 30 tahun lalu.
Teori ekologi ini mempelajari interelasi antar manusia dan lingkungannya. Ada 4 (empat) 
struktur dasar dalam konsep tersebut, yaitu sistem mikro, meso, exo dan makro (Bronfenbrenner 
dalam Berns, 1997). Sistem mikro adalah keluarga dan hubungan antara anggota keluarga. 
Apabila anak menjadi lebih besar dan bersekolah maka ia berada dalam sistem meso. Sistem exo 
adalah setting di mana anak tidak berpartisipasi aktif tetapi terkena pengaruh berbagai sistem 
seperti pekerjaan orang tua, teman dan tempat kerja orang tua serta berbagai lingkungan 
masyarakat lain. Sistem makro berbicara tentang budaya, gaya hidup dan masyarakat tempat 
anak berada. Semua sistem tersebut saling pengaruhmempengaruhi dan berdampak terhadap 
berbagai perubahan dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, seluruh komponen sistem 
berpengaruh terhadap pengasuhan (nurturing) dan pendidikan anak secara holistik (Berns, R.M, 
1997, 4 ed). Paradigma baru dalam pendidikan anak usia dini menekankan pada penanganan 
nurturing oleh semua pihak berkenaan dengan pertumbuhkembangan anak yang bersifat 
keutuhan jamak yang unik dan terarah. Dalam perkembangannya, anak mempunyai berbagai 
kebutuhan, yang perlu dipenuhi, yaitu kebutuhan primer yang mencakup pangan, sandang, dan 
papan ; serta kasih sayang, perhatian, rasa aman, dan penghargaan terhadap dirinya 
sebagaimana teori kebutuhan dari Maslow (1978). Terpenuhinya kebutuhan tersebut akan 
memungkinkan anak mendapat peluang mengaktualisasikan dirinya, dan hal ini dapat 
menghadirkan pelatuk untuk mengembangkan seluruh potensi secara utuh. Pemenuhan 
kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungan berinteraksi dengan 
anak-anak. Perkembangan anak ditentukan oleh berbagai fungsi lingkungan yang saling 
berinteraksi dengan individu, melalui pendekatan yang sifatnya memberikan perhatian, kasih 
sayang dan peluang untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan taraf dan kebutuhan 
perkembangannya (Developmentally Appropriate Practice, Horowitz, dkk. 2005). 
Senada dengan Bronfenbernner, Hawlwy dalam Himmam & Faturochman,1994 mengungkapkan 
bahwa perilaku manusia merupakan bagian dari kompleksitas ekosistem dengan beberapa asumsi 
dasar sebagai berikut : 
1. Perilaku manusia terkait dengan konteks lingkungan 
2. Interaksi timbal balik yang menguntungkan antara manusia dengan lingkungan 
3. Interaksi manusia dengan lingkungan bersifat dinamis 
4. Interaksi manusia dengan lingkungan terjadi dalam berbagai level dan tergantung pada 
fungsinnya. 
PENUTUP 
Harus diakui bahwa menjadi orang tua atau pendidik jaman sekarang sangat sulit. Pertama, 
karena kebanyakan orang tua belum pernah mengalami situasi seperti sekarang ini dimasa 
kecilnya; kedua, karena kita cenderung meniru saja cara-cara mendidik yang dilakukan oleh 
orangtua kita; dan yang ketiga memang sangat sulit mengubah pola pikir seseorang dari pola 
pikir tradisional dan pola pikir alternatif sesuai dengan tuntutan zaman sekarang. Oleh karena itu 
para orang tua harus memahami teori ekologi untuk memberikan stimulasi yang tepat. 
Dalam teori ekologi menurut Bronfenbrenner perkembangan interaksi manusia dengan
lingkungan berada dalam lima sistem lingkungan yang penting, yaitu : mikrosistem, mesosistem, 
eksosistem, makrosistem dan kronosistem. Dimana dalam kontinuitas/diskontinuitas ekologi 
memiliki perhatian yang kecil pada kontinuitas/diskontiunitas, dengan lebih menekankan pada 
perubahan daripada stabilitas. Faktor-faktor lingkungan sangat kuat mempengaruhi, dengan 
tanpa penekanan pada tinjauan kognisi. Hal ini berdasarkan pada berbagai metode penelitian, 
khususnya dalam menekankan pentingnya pengumpulan data dalam konteks sosial yang berbeda. 
DAFTAR PUSTAKA 
Avin Fadilla Helmi,. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan. Buletin Psikologi. 
Tahun VII, No. 2 Desember 1999. 
Santrock, John W. 1995. LifeSpan Develompment, Perkembangan Masa Hidup 
Jilid 1 Jakarta. Erlangga 
www.des.emory.edu/mfp/302/302bron.PDF 
www.new.cornelledu/stroies/sept05/bronfenbrenner.ssl 
www.human.cornell.edu/che/BLCC/
Ad

Recommended

PPTX
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
DOCX
psikologi sosial - pengaruh sosial
Munna Hab
PDF
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
PPTX
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
PPTX
Ppt seminar nasional Yayan Eryandi
Yayan Eryandi
PPTX
Perkembangan emosi
Orde Koria Sitio
PPTX
AUM PTSDL
Adri Hermawan
DOCX
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Stevany Sinaga
PDF
Psikodiagnostik observasi
Seta Wicaksana
PPTX
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
PPT
Etika konseling
hanafieminence
PPTX
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
elmabb
PPTX
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
DOCX
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
DOC
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hariyatunnisa Ahmad
PPT
Psikologi Olahraga
Dr. Muhammad Arsyad Subu, MSN, PhD
PDF
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
PDF
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
PPTX
Berpikir
vera78
PPTX
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
DOC
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
PPTX
Power point seminar proposal yunita rahmah
Yunitha Rahmah
PPT
Psikologi kesehatan
Afra Balqis
PPTX
pendekatan Humanistik ppt
mohamad apriyadi
DOCX
Jurnal lengkap
Bhagaskoro Kurniawan
DOCX
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Muhammad Hamdani
DOCX
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
PPTX
Kesehatan mental masyarakat modern
Titi Imansari
PDF
Teori Ekologi Bronfenbrenner
smk changlun
PPTX
Teori ekologi bronfenbrenner
Aied Azan

More Related Content

What's hot (20)

PDF
Psikodiagnostik observasi
Seta Wicaksana
PPTX
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
PPT
Etika konseling
hanafieminence
PPTX
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
elmabb
PPTX
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
DOCX
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
DOC
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hariyatunnisa Ahmad
PPT
Psikologi Olahraga
Dr. Muhammad Arsyad Subu, MSN, PhD
PDF
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
PDF
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
PPTX
Berpikir
vera78
PPTX
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
DOC
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
PPTX
Power point seminar proposal yunita rahmah
Yunitha Rahmah
PPT
Psikologi kesehatan
Afra Balqis
PPTX
pendekatan Humanistik ppt
mohamad apriyadi
DOCX
Jurnal lengkap
Bhagaskoro Kurniawan
DOCX
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Muhammad Hamdani
DOCX
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
PPTX
Kesehatan mental masyarakat modern
Titi Imansari
Psikodiagnostik observasi
Seta Wicaksana
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
Etika konseling
hanafieminence
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
elmabb
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hariyatunnisa Ahmad
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
Berpikir
vera78
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
Power point seminar proposal yunita rahmah
Yunitha Rahmah
Psikologi kesehatan
Afra Balqis
pendekatan Humanistik ppt
mohamad apriyadi
Jurnal lengkap
Bhagaskoro Kurniawan
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Muhammad Hamdani
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
Kesehatan mental masyarakat modern
Titi Imansari

Viewers also liked (20)

PDF
Teori Ekologi Bronfenbrenner
smk changlun
PPTX
Teori ekologi bronfenbrenner
Aied Azan
PPTX
Teori Ekologi Bronfenbrenner
smk changlun
PDF
Teori bronfenbrenner
Badriyatun Kamar
DOC
Money Gram International Inc
Abdullah Kareem
DOCX
Teori ekologi (print)
haqifarahman
PPTX
Presentation1
zakir hussain
DOC
Bab I, II, III
Nursidiq 92
PPTX
Sejarah ekologi
chandsu
PPTX
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ilmi Aulia Sari
PPTX
Telegraphic wire transfer
nimisha31
PPT
Ekologi dan-lingkungan
Shoetiaone
DOCX
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Alexandrya Hening
DOCX
Makalah psikoanalisa
psepti22
PPTX
Unit 4. Sociology in Context: "islandness", the uniqueness of the Caribbean ...
Nadia Gabriela Dresscher
PPTX
Unit 1. The Awakening of the Sociological Imagination part 1
Nadia Gabriela Dresscher
PPT
Bab ekologi1 SMA kelas X IPA
Ninis Jaguar Meong
PPTX
Unit 3 changing patterns of society without videos
Nadia Gabriela Dresscher
PPT
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Casini Mu'thi
Teori Ekologi Bronfenbrenner
smk changlun
Teori ekologi bronfenbrenner
Aied Azan
Teori Ekologi Bronfenbrenner
smk changlun
Teori bronfenbrenner
Badriyatun Kamar
Money Gram International Inc
Abdullah Kareem
Teori ekologi (print)
haqifarahman
Presentation1
zakir hussain
Bab I, II, III
Nursidiq 92
Sejarah ekologi
chandsu
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ilmi Aulia Sari
Telegraphic wire transfer
nimisha31
Ekologi dan-lingkungan
Shoetiaone
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Alexandrya Hening
Makalah psikoanalisa
psepti22
Unit 4. Sociology in Context: "islandness", the uniqueness of the Caribbean ...
Nadia Gabriela Dresscher
Unit 1. The Awakening of the Sociological Imagination part 1
Nadia Gabriela Dresscher
Bab ekologi1 SMA kelas X IPA
Ninis Jaguar Meong
Unit 3 changing patterns of society without videos
Nadia Gabriela Dresscher
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Casini Mu'thi
Ad

Ekologi

  • 1. REVIEW TEORI EKOLOGI Psikologi Perkembangan : REVIEW TEORI EKOLOGI Teori Ekologis ini dikemukakan oleh Urie Bronfenbrenner (1917). Bronfenbrenner mengajukan suatu pandangan lingkungan yang kuat tentang perkembangan yang sedang menerima perhatian yang meningkat. Teori Ekologi (ecological theory) ialah pandangan sosiokultura l Brofenbrenner tentang perkembangan, yang terdiri dari lima sistem lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agents) yang berkembang baik hingga masukan kebuadayaan yang berbasis luas. Kelima sistem dalam teori ekologi Bronfenbrenner ialah mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Model ekologis Bronfenbrenner diperlihatkan saat ia (dengan cucu laki-lakinya) mengembangkan teori ekologis, suatu perspektif yang sedang menerima perhatian yang meningkat. Teorinya menekankan pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di mana anak hidup. Mikrosistem (microsystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner ialah setting dimana individu hidup. Konteks ini meliputi keluarga individu, teman-teman sebaya, sekolah dan lingkungan. Dalam mikrosistem inilah interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial berlangsung, misalnya dengan orang tua, teman-teman sebaya, dan guru. Individu tidak dipandang sebagai penerima pengalaman yang pasif dalam setting ini, tetapi sebagai seseorang yang menolong membangun setting. Bronfenbrenner menunjukkan bahwa kebanyakan penelit ia n tentang dampak-dampak sosiokultural berfokus pada mikrosistem. Mesosistem (mesosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks. Contohnya : ialah hubungan antara pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, pengalaman sekolah dan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya. Misalnya, anak-anak yang orang tuanya menolak mereka dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan positif dengan guru. Para ahli perkembangan mengamati perilaku dalam setting majemuk-sepert i keluarga, teman sebaya, dan konteks sekolah-untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan individu. Eksosistem (exosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner dilibatkan pengalaman-pengalaman dalam setting sosial lain- di mana individu tidak memiliki peran yang aktif-mempengaruhi apa yang individu alami dalam konteks yang dekat. Misalnya, pengalaman kerja dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat menerima promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan, yang dapat meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua-anak. Contoh lain ekosistem ialah pemerintah kota, yang bertanggung jawab bagi kualitas taman, pusat-pusat rekreasi, dan fasilitas perpustakaan bagi anak-anak dan para remaja. Contoh lain ialah pemerinta h pusat melalui perannya dalam kualitas perawatan kesehatan dan sistem bantuan bagi manusia usia lanjut. Makrosistem (macrosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kebudayaan mengacu pada pola perilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi. Studi lintas budaya - perbandingan antara satu kebudayaan dengan satu atau lebih kebudayaan lain memberi informas i tentang generalitas perkembangan.
  • 2. Kronosistem (chronosystem) dalam teori ekologi Bronfenbrenner meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris. Misalnya, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para peneliti menemukan bahwa dampak negatif serin memuncak pada tahun pertama setelah perceraian dan bahwa dampaknya lebih negatif bagi anak laki-laki daripada anak perempuan. Dua tahun setelah perceraian, interaksi keluarga tidak begitu kacau lagi dan lebih stabil. Dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan sosiohistoris, dewasa ini, kaum perempuan tampaknya sangat didorong untuk meniti karir dibandingkan pada 20 arau 30 tahun lalu. Dengan cara seperti ini, kronosistem memiliki dampak yang kuat bagi perkembangan kita. Teori ekologi telah memberikan sumbagan dalam studi mengenai perkembangan masa hidup yang meliputi kajian yang sistematis yang bersifat makro dan mikro terhadap dimensi-dimensi sistem lingkungan serta memberikan perhatian terhadap kaitan antarsistem lingkungan. Kontribusi lebih lanjut dari teori Bronfenbrenner mencakup mengedepankan pengaruh dari sejumlah konteks sosial di luar keluarga, seperti tempat tinggal, agama, sekolah, dan tempat kerja terhadap perkembangan anak (Gauvian & Parke, 2010). Beberapa kritik juga dilontarkan terhadap teori ekologi karena kurang menggali faktor-faktor biologis dan juga kurang memberika n perhatian terhadap faktor-faktor kognitif. TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER hasan kawaguchi 13.00 psikologi pendidikan Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak.
  • 3. Llima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & Morris, makrosistem, dan kronosistem. Sebuah mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Manurut Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut. Sebuah mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contoh adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Misalnya, salah satu mesosistem penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga. Dalam sebuah studi terhadap seribu anak kelas delapan (atau setingkat kelas 3 SMP ke awal SMA (Epstein, 1983). murid yang diberi kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi dan mengambil keputusan, entah itu di rumah atau di kelas, menunjukkan inisiatif dan nilai akademik yang lebih baik. Dalam studi mesosistem lainnya, murid SMP dan SMA berpartisipasi dalam sebuah program yang didesain untuk menghubungkan keluarga, teman, sekolah, dan orang tua (Cooper, 1995). sasaran program ini (yang dilakukan oleh sebuah unversitas) adalah murid dari kalangan Latino dan Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah kebawah. Para murid mengatakan bahwa program tersebut membantu mereka menjembatani kesenjangan antardunia sosial yang berbeda. Banyak murid dalam program ini memandang sekolah dan lingkungan mereka sebagai konteks di mana mereka diperkirakan akan gagal dalam studi, menjadi hamil dan keluar dari sekolah, atau berperilaku nakal. Program ini memberi murid harapan dan tujuan moral untuk melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat anda, seperti bekerja di komunitas dan mengajak saudara untuk bersekolah. Kita akan membahasa lebih banyak tentang hubungan keluarga sekolah nanti. Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Misalnya, ambil contoh dewan sekolah dan dewan pengawas taman di dalam suatu komunitas. Mereka memegangi peran kuat dalam menentukan kualitas sekolah, taman, fasilitas rekreasi, dan perpustakaan. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat perkembangan anak.
  • 4. Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas di man amurid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. Misalnya, beberapa kultur (seperti si negara Islam semacam Mesir atau Iran), menekankan pada peran gender tradisonal. Kultur lain (seperti di AS) menerima peran gender yang lebih bervariasi. Di kebanyakan negar Islam, sistem pendidikannya mempromosikan dominasi pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan antara pria dan wanita. Salah satu aspek dari status sosiekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan yang miskin sangat ulet. Kronosistem adalah kondisi sosiihistoris dari perkembangan anak. Misalnya, murid-murid sekarang ini tumbuh sebagai generasi yang tergolong pertama (Louv, 1990). anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama yang tumbuh di lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru, generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi pertama yang tumbuh di dalam kota yang semrawut dan tak terpusat, yang tidak lagi jelas batas antara kota, pedesaan atau subkota. Bronferbrenner makin banyak memberi perhatian kepada kronosistem sebagai sistem lingkungan yang penting. Dia memerhatikan dua problem penting: (1) banyaknya anak di Amerika yang hidup dalam kemiskinan, terutama dalam keluarga single-parent; dan (2) penurunan nilai-nilai (Bronferbrenner dkk., 1996) Sumber: Psikologi Pendidikan , edisi kedua. John W. Santrock, Universty of Texas-Dallas. TEORI EKOLOGI ( URIE BRONFENBRENNER ) PENDAHULUAN Ada tiga tradisi besar orientasi teori psikologi dalam menjelaskan dan memprediks i perilaku
  • 5. manusia. Pertama, perilaku yang disebabkan faktor dari dalam (deteministik). Kedua, perilaku yang disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar. Ketiga, perilaku yang disebabkan interaksi manusia dengan lingkungan. Psikologi lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, merupakan salah satu cabang psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori psikologi lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin psikologi maupun diluar psikologi. Grand Theories yang sering diaplikasikan dalam psikologi lingkungan seperti teori kognitif, behavioristik dan teori medan. Vcitch & Arkelin (1995) mengatakan bahwa belum ada grand theories psikologi tersendiri dalam psikologi lingkungan, yang ada sekarang ini dalam tatanan teori mini. Hal ini didasarkan pandangan, bahwa beberapa teori dibangun memang atas dasar empiris tetapi sebagian yang lain kurang didukung oleh data empiris. Kedua, metode penelitian yang digunakan belum konsisten. Teori-teori yang berorientasi deterministik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan fenomena kognisi lingkungan. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada mempelajari perilaku tampaknya (Overt Behaviour). Bagi Gestalt, perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses persepsi. Dalam kaitannya dengan psikologi lingkungan, maka persepsi lingkungan merupakan salah satu aplikasi teori Gestalt. Teori yang berorientasi lingkungan dalam psikologi lebih banyak dikaji oleh behavioristik. Perilaku terbenttuk karena pengaruh umpan balik (pengaruh pposiitif dan negatif) dan pengaruh modelling. Digambarkan bahwa manusia sebagai black-box yaitu kotak hitam yang siap dibentuk menjadi apa saja. Dalam psikologi lingkungan teori yang berdasarkan lingkungan, salah satu aplikasinya adalah goegraphical determinant yaitu teori yang memandang perilaku manusia lebih ditentukan faktor lingkungan dimana manusia hidup yaitu apakah di daerah pesisir, pegunungan, ataukah daratan. Adanya perbedaan lokasi dimana tinggal dan berkembang akan menghasilkan perilaku yang berbeda. Kedua orientasi teori tersebut bertentangan dalam menjelaskan perilaku manusia, orientasi ketiga merupakan upaya sintesa terhadap orientasi teori pertama dan kedua. Premis dasar dari teori ini mengatakan bahwa perilaku manusia selain disebabkan faktor lingkungan, juga disebabkan faktor internal. Artinya manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat dipengaruhi manusia. Salah satu teori besar yang menekankan interaksi manusia dengan lingkungan dalm psikologi adalah teori medan dari Kurt Lewin dengan formula B = f (E,O). Dimana perilaku manusia merupakan fungsi dari lingkungan dan organisme. Berdasarkan premis dasar tersebut muncul beberapa teori mini dalam psikologi seperti teori beban lingkungan, teori hambatan perilaku,teori level adaptasi, stress lingkungan dan teori ekologi. Dalam pembahasan kali ini hanya ditekankan pada teori ekologi, khususnya teori ekologi berdasarkan pendapatnya Urie Bronfenbrenner (1917- 2005) Ekologi adalah cabang sains yang mengkaji habitat dan interaksi di antara benda hidup dengan alam sekitar. Ekologi berasal dari oikos yaitu habitat dan logos yaitu ilmu. Kini, istilah ekologi telah digunakan secara meluas dan merujuk kepada kajian saling hubungan antara organisme dengan sekitar dan juga salinh hubungan di kalangan organisme itu sendiri. Penyelidikan ekologi biasanya menumpu pada jumlah organisme dan bagaimana saling mempengaruhi ciri dan sifat alam sekitar, juga pengaruh alam sekitar terhadap organisme tersebut.
  • 6. Dalam psikologi teori ekologi dengan tokohnya Urie Bronfenbrenner yang berparadigma lingkungan menyatakan bahwa perilaku seseorang ( contoh perilaku malas belajar pada anak ) tidak berdiri sendiri, melainkan dampak dari interaksi orang yang bersangkutan dengan lingkungan di luarnya. Saat ini kita merasakan perubahan lingkungan dengan sangat cepat dan drastis disegala macam aspek. Para ilmuwan, setelah menganalisis situasi yang dahsyat di seluruh dunia menyimpulkan bahwa saat ini kita sedang memasuki era Postmodemism. Dalam zaman ini tidak ada lagi pusat-pusat kekuasaan. Tidak ada tokoh, aliran, partai politik, ideologi dan sebagainya yang mampu menonjol atau menonjol atau dominan dalam waktu yang cukup lama. Perubahan perubahan ini mempengaruhi perkembangan seseorang. Adapun lingkungan diluar diri yang mempengaruhi pribadi seseorang terdiri dalam berbagai lingkaran yang berlapis-lapis. PEMBAHASAN PROFIL Bronfenbrenner lahir pada tanggal 29 April 1917 di Moscow dan wafat pada 25 September 2005. Anak pasangan Dr. Alexander Bronfenbrenner & Eugenie Kamenetski Brofenbrenner ini pada usia 6 tahun hijrah ke America bersama keluarganya. Ayahnya seorang phisikawan dan neuropathologist yang bekerja pada Institution for the mentally Retarded di New York. Kurt Lewin dan Lev Vygotsky sering berkunjung kerumahnya dan berdiskusi tentang psykology. Pada tahun 1934 beliau mendapatkan beasiswa pada jurusan psikology di Universitas Cornell. Dari Universitas Cornell beliau melanjutkan gelar master dari Universitas Harvard dan pada tahun 1942 menerima gelar Doktor dari Universitas Michigan. Dua tahun setelah kelulusannya belaiau masuk Ke US. Army sebagai Phikolog dari tahun 1946 -1948 setelah itu ia pindah ke Universitas Cornell dan menulis beberapa buku disana. Sepanjang hidupnya ia sangat menyenangi psychology dalam interaksi antara perkembangan anak dengan lingkungan. Dia membagi perrkembangan dengan microsistem, mesosystem. Exosystem, macrosistem. Urie Bronfenbrenner mempunyai enam anak : Beth Soll, Ann Stamber, Mary Bronfenbrenner, Michael, Kate and Steven Bronfenbrenner. Beth Soll tinggal di New York sebagai koreographer, dancer, penulis dan mengajar di Universitas Columbia. Ann Stamber psychiatri, Mary mengajar bahasa Jerman. Michael sebagai artist . Kate sebagai direktur riset tenaga kerja pendidikan dan Steven sebagai direktur administrasi di San Francisco. Awards The James McKeen Catell Award from the American Psychological Society[2] The American Psychological Association renamed its "Lifetime Contribution to Developmental Psychology in the Service of Science and Society" as "The Bronfenbrenner Award." Chair, 1970 White House Conference on Children[3] TEORI EKOLOGI Teori ekologi berbeda dengan teori yang lain. Teori ekologi menempatkan tekanan yang kuat pada landasan perkembangan biologis. Teori ini mengajukan suatu pandangan bahwa lingkungan sangat kuat mempengaruhi perkembangan. Teori ekologi ( ecological theory) ialah pandangan
  • 7. sosio kultural tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agent) yang berkembang baik hingga masukkan kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem dalam teori ekologi bronfenbrenner ialah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. Mikrosistem (micrisystem) dalam teori ekologi Bronfebrenner ialah setting dalam mana individu hidup. Mikrosistem adalah yang paling dekat dengan pribadi anak yaitu meliputi keluarga, guru, individu, teman-teman sebaya, sekolah, lingkungan dan sebagainya yang sehari-hari ditemui anak. Dalam mikrositem inilah interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial berlangsung, misalnya; dengan orang tua, teman sebaya dan guru. Individu tidak dipandang sebagai penerima pengalaman yang pasif dalam setting ini, tetapi sebagai seseorang yang menolong membangun setting. Bronfrenbrenner menunjukkan bahwa kebanyakan penelitian tentang dampak-dampak sosiokultural berfokus pada mikrosistem. Mesosistem adalah interaksi antar faktor-faktor dalam sistem mikro meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem atau beberapa konteks misal hubungan orangtua-guru, orangtua-teman, antar teman, gru-teman, dapat juga hubungan antara pengalaman sekolah dengan pengalaman keluarga, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya. Misalnya anak-anak yang orang tuanya menolak mereka dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan positif dengan guru. Para developmentalis semakin yakin pentingnya mengamati perilaku dalam setting majemukuntuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan individu. Eksosistem dalam teori Bronfenbrenner dilibatkan ketika pengalaman-pengalaman dalam setting sosial lain dimana individu tidak memiliki peran yang aktif mempengaruhi apa yang individu alami dalam konteks yang dekat. Atau sederhananya menurut eksosistem melibatkan pengalaman individu yang tak memiliki peran aktif di dalamnya. Misalnya, pengalaman kerja dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat menerima promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan yang dapat meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua-anak. Maka diketahui bahwa eksosistem tidak langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi masih besar pengaruhnya seperti koran, televisi, dokter, keluarga besar, dll. Makrosistem meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kita ketahui bahwa kebudayaan mengacu pada pola prilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi. Kita ketahui pula bahwa studi lintas budaya perbandingan antara satu kebudayaan dengan satu atau lebih kebudayaan lain memberi informasi tentang generalitas perkembangan. Makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, dll. Kronosistem meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris. Misal, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para peneliti menemukan bahwa dampak negatif sering memuncak pada tahun pertama setelah percaraian. Atau dengan mempertimbangkan keadaan sosiohistoris, dewasa ini, kaum perempuan tampaknya sangat didorong untuk meniti karier dibanding pada 20 atau 30 tahun lalu.
  • 8. Teori ekologi ini mempelajari interelasi antar manusia dan lingkungannya. Ada 4 (empat) struktur dasar dalam konsep tersebut, yaitu sistem mikro, meso, exo dan makro (Bronfenbrenner dalam Berns, 1997). Sistem mikro adalah keluarga dan hubungan antara anggota keluarga. Apabila anak menjadi lebih besar dan bersekolah maka ia berada dalam sistem meso. Sistem exo adalah setting di mana anak tidak berpartisipasi aktif tetapi terkena pengaruh berbagai sistem seperti pekerjaan orang tua, teman dan tempat kerja orang tua serta berbagai lingkungan masyarakat lain. Sistem makro berbicara tentang budaya, gaya hidup dan masyarakat tempat anak berada. Semua sistem tersebut saling pengaruhmempengaruhi dan berdampak terhadap berbagai perubahan dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, seluruh komponen sistem berpengaruh terhadap pengasuhan (nurturing) dan pendidikan anak secara holistik (Berns, R.M, 1997, 4 ed). Paradigma baru dalam pendidikan anak usia dini menekankan pada penanganan nurturing oleh semua pihak berkenaan dengan pertumbuhkembangan anak yang bersifat keutuhan jamak yang unik dan terarah. Dalam perkembangannya, anak mempunyai berbagai kebutuhan, yang perlu dipenuhi, yaitu kebutuhan primer yang mencakup pangan, sandang, dan papan ; serta kasih sayang, perhatian, rasa aman, dan penghargaan terhadap dirinya sebagaimana teori kebutuhan dari Maslow (1978). Terpenuhinya kebutuhan tersebut akan memungkinkan anak mendapat peluang mengaktualisasikan dirinya, dan hal ini dapat menghadirkan pelatuk untuk mengembangkan seluruh potensi secara utuh. Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungan berinteraksi dengan anak-anak. Perkembangan anak ditentukan oleh berbagai fungsi lingkungan yang saling berinteraksi dengan individu, melalui pendekatan yang sifatnya memberikan perhatian, kasih sayang dan peluang untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan taraf dan kebutuhan perkembangannya (Developmentally Appropriate Practice, Horowitz, dkk. 2005). Senada dengan Bronfenbernner, Hawlwy dalam Himmam & Faturochman,1994 mengungkapkan bahwa perilaku manusia merupakan bagian dari kompleksitas ekosistem dengan beberapa asumsi dasar sebagai berikut : 1. Perilaku manusia terkait dengan konteks lingkungan 2. Interaksi timbal balik yang menguntungkan antara manusia dengan lingkungan 3. Interaksi manusia dengan lingkungan bersifat dinamis 4. Interaksi manusia dengan lingkungan terjadi dalam berbagai level dan tergantung pada fungsinnya. PENUTUP Harus diakui bahwa menjadi orang tua atau pendidik jaman sekarang sangat sulit. Pertama, karena kebanyakan orang tua belum pernah mengalami situasi seperti sekarang ini dimasa kecilnya; kedua, karena kita cenderung meniru saja cara-cara mendidik yang dilakukan oleh orangtua kita; dan yang ketiga memang sangat sulit mengubah pola pikir seseorang dari pola pikir tradisional dan pola pikir alternatif sesuai dengan tuntutan zaman sekarang. Oleh karena itu para orang tua harus memahami teori ekologi untuk memberikan stimulasi yang tepat. Dalam teori ekologi menurut Bronfenbrenner perkembangan interaksi manusia dengan
  • 9. lingkungan berada dalam lima sistem lingkungan yang penting, yaitu : mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem dan kronosistem. Dimana dalam kontinuitas/diskontinuitas ekologi memiliki perhatian yang kecil pada kontinuitas/diskontiunitas, dengan lebih menekankan pada perubahan daripada stabilitas. Faktor-faktor lingkungan sangat kuat mempengaruhi, dengan tanpa penekanan pada tinjauan kognisi. Hal ini berdasarkan pada berbagai metode penelitian, khususnya dalam menekankan pentingnya pengumpulan data dalam konteks sosial yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Avin Fadilla Helmi,. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan. Buletin Psikologi. Tahun VII, No. 2 Desember 1999. Santrock, John W. 1995. LifeSpan Develompment, Perkembangan Masa Hidup Jilid 1 Jakarta. Erlangga www.des.emory.edu/mfp/302/302bron.PDF www.new.cornelledu/stroies/sept05/bronfenbrenner.ssl www.human.cornell.edu/che/BLCC/