Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Pembahasan mencakup sejarah perkembangan ekologi hewan, komponen ekosistem, hierarki makhluk hidup dalam ekosistem, dan penerapan ekologi hewan dalam berbagai bidang."
Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Buku ini juga menjelaskan konsep ekosistem, populasi, komunitas, dan metodologi penelitian ekologi hewan."
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup dan berbagai masalah yang terkait dengannya. Terdapat pembahasan mengenai keseimbangan lingkungan, macam-macam pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, udara dan tanah, serta berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah yang tercemar.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan lingkungan, berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti air, udara dan tanah, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah tercemar dan menerapkan prinsip-prinsip hidup bersih dan ramah lingkungan.
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptxHelvi Maudy
油
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik organisme dengan lingkungannya. Penerapan ekologi pun bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya cara hewan mencari makan, berkembang biak, hingga berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang latihan praktikum ekologi tumbuhan yang meliputi tiga ekosistem, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Terdapat penjelasan mengenai komponen biotik dan abiotik pada masing-masing ekosistem beserta interaksinya.
Praktikum ini menjelaskan cara mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menentukan kualitas air di Waduk FAPERIKA UR. Parameter yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kekeruhan, pH, oksigen terlarut, dan plankton. Pengukuran dilakukan secara in situ dan di laboratorium.
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup kelas VIII yang membahas tentang lingkungan sosial, lingkungan fisik, ekosistem, sampah dan pengelolaan lingkungan. Dokumen ini memberikan penjelasan tentang konsep lingkungan hidup, lingkungan sosial dan perannya, perubahan lingkungan fisik, pengelolaan sampah, dan cara memelihara kebersihan lingkungan.
Bahan ajar ini membahas tentang manusia dan lingkungan hidup, termasuk pengertian ekosistem, komponen ekosistem, dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan. Topik lain yang dibahas adalah sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Mata kuliah Rekayasa Lingkungan membahas konsep lingkungan, limbah, sistem air bersih dan air limbah, pengelolaan limbah B3, udara, AMDAL, dan pengelolaan lingkungan. Penilaian terdiri dari kehadiran, quiz, tugas, mid-test, dan ujian akhir semester. Lingkungan terdiri dari unsur biotik (manusia, hewan, tumbuhan), abiotik (tanah, air, udara), dan sosial (budaya). Pencemaran lingkungan berdampak
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup dan berbagai masalah yang terkait dengannya. Terdapat pembahasan mengenai keseimbangan lingkungan, macam-macam pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, udara dan tanah, serta berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah yang tercemar.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan lingkungan, berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti air, udara dan tanah, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah tercemar dan menerapkan prinsip-prinsip hidup bersih dan ramah lingkungan.
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptxHelvi Maudy
油
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik organisme dengan lingkungannya. Penerapan ekologi pun bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya cara hewan mencari makan, berkembang biak, hingga berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang latihan praktikum ekologi tumbuhan yang meliputi tiga ekosistem, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Terdapat penjelasan mengenai komponen biotik dan abiotik pada masing-masing ekosistem beserta interaksinya.
Praktikum ini menjelaskan cara mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menentukan kualitas air di Waduk FAPERIKA UR. Parameter yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kekeruhan, pH, oksigen terlarut, dan plankton. Pengukuran dilakukan secara in situ dan di laboratorium.
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup kelas VIII yang membahas tentang lingkungan sosial, lingkungan fisik, ekosistem, sampah dan pengelolaan lingkungan. Dokumen ini memberikan penjelasan tentang konsep lingkungan hidup, lingkungan sosial dan perannya, perubahan lingkungan fisik, pengelolaan sampah, dan cara memelihara kebersihan lingkungan.
Bahan ajar ini membahas tentang manusia dan lingkungan hidup, termasuk pengertian ekosistem, komponen ekosistem, dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan. Topik lain yang dibahas adalah sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Mata kuliah Rekayasa Lingkungan membahas konsep lingkungan, limbah, sistem air bersih dan air limbah, pengelolaan limbah B3, udara, AMDAL, dan pengelolaan lingkungan. Penilaian terdiri dari kehadiran, quiz, tugas, mid-test, dan ujian akhir semester. Lingkungan terdiri dari unsur biotik (manusia, hewan, tumbuhan), abiotik (tanah, air, udara), dan sosial (budaya). Pencemaran lingkungan berdampak
Negosiasi #PlasticTreaty (Traktat Plastik) soal jadwal, waktu dan lokasi belum diumumkan resmi oleh UNEP
#AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal #gelasplastik yang tidak #layakdaurulang.
KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan
2. PERATURAN IKUT PERKULIAHAN
Datang tepat waktu. Toleransi hanya
diberikan 10 menit.
Memakai Pakaian berkerah. Boleh kemeja
atau kaos.
Memakai Sepatu.
Jika ketahuan tidak memakai pakaian
berkerah dan bersepatu, maka akan
dikeluarkan dan absensi tidak dihitung.
4. MANFAAT MATA KULIAH
Ekotoksikologi laut memberi pemahaman
tentang sumber, sifat-sifat serta pengaruh
bahan-bahan toksik terhadap biota laut
melalui pendekatan tentang absorpsi,
distribusi, ekskresi, biotransformasi,
metabolisme serta transformasi kimia dan
fisika.
Oleh sebab itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk
membantu Anda dalam memperoleh pengetahuan
aspek-aspek kehidupan dan ancaman terhadap
kehidupan laut dari berbagai bahan toksik.
5. DESKRIPSI
Ekotoksikologi laut merupakan mata
kuliah wajib di jurusan ilmu kelautan.
Mata kuliah ini mempelajari tentang
ekotoksikologi organisme, populasi,
komunitas serta ekosistem.
6. Tujuan Instruksional Umum
Melalui mata kuliah ekotoksikologi
laut ini mahasiswa akan mampu
menganalisa tingkat toksisitas bahan
terhadap biota laut
7. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa akan dapat menyebutkan TIU, TIK, pokok
bahasan dan sub pokok bahasan, evaluasi, tugas,
daftar pustaka, mata kuliah ekotoksikologi
Mahasiswa akan dapat menjelaskan definisi dan
membahas toksikologi organisme, Populasi,
komunitas dan ekosistem
Mahasiswa akan dapat menjelaskan dan membahas
sumber bahan toksik dan efeknya
Mahasiswa akan dapat menghitung dan mengukur
efek toksiksitas
Mahasiswa akan dapat menjelaskan dan membahas
mengenai isu-isu khusus dalam ekotoksikologi
8. Organisasi Materi
TIU : Melalui mata kuliah ecotoksikologi mahasiswa akan mampu menganalisa tingkat toksisitas
Ekotoksikologi ekosistem
Ekotoksikologi komunitas
Definisi arti penting ekotoksikologi
Ekotoksikologi organisme
Ekotoksikologi Populasi
Perhitungan dan pengukuran efek
toksiksitas
Sumber bahan toksik dan efeknya Isu Khusus
9. STRATEGI PERKULIAHAN
a. Ceramah pada semua pertemuan
b. Tanya Jawab pada semua pertemuan
c. Diskusi pada semua pertemuan
d. Tugas
e. Praktikum
12. REFERENSI
P.J. den Besten, M.
Munawar. 2005.
Ecotoxicological
testing of marine and
freshwater
ecosystems :
emerging techniques,
trends, and
strategies. Taylor and
Francis Press. 260
halaman
13. REFERENSI
Richard T. Di
Giulio and David
E. Hinton. 2008.
The toxicology of
fishes. Taylor and
Francis Press.
1079 halaman.
14. TUGAS
Tugas yang diberikan adalah tugas perorangan
Tugas Perorangan pertama adalah berupa paper (8-10
halaman). Paper ini menjelaskan reaksi, pandangan atau
pendapat pribadi Anda berdasarkan pengalaman
terhadap isu-isu yang dibahas dalam diskusi perkuliahan
sebelumnya. Paper ini harus diketik dengan format 2
spasi, A4, Times new roman 12. Paper dikumpulkan
paling lambat pada pertemuan ke 7
Tugas Perorangan kedua adalah berupa jurnal review.
Paper ini harus diketik dengan format 2 spasi, A4, Times
new roman 12. Paper dikumpulkan paling lambat pada
pertemuan ke 15 (terakhir)
Keterlambatan dikenai pengurangan 5 point setiap hari.
15. KRITERIA PENILAIAN
Penilaian dalam ujian tertulis UTS dan UAS
adalah kejelasan dalam argumentasi;
dalam Praktikum adalah peran aktif
mahasiswa dan kerapian laporan; dalam
tugas akan dinilai dari kerapian proposal,
aktifitas analisa, kerapian laporan, dan
performance dalam persentasi.
Penilaian akan mengacu pada
mekanisme PAP
16. PAP
Penilaian akan dilakukan dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Nilai Point Range Nilai
A 4 80
B+ 3.5 75 79.9
B 3 70 74.9
C+ 2.5 60 69.9
C 2 55 59.9
D+ 1.5 50 54.9
D 1 45 49.9
E 0 44.9
18. MATERI KULIAH
Minggu Materi Kuliah Pengajar
1 Pendahuluan Wahyu Andy N, ST, MSc
2-3 Organismal ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc
4-5 Population Ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc
6-7 Community ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc
8 UTS
19. 9-10 Ecosystem ecotoxicology Indah Wahyuni A, SPi, MSi
11-12 Perhitungan dan pengukuran efek
toksiksitas
Indah Wahyuni A, SPi, MSi
13-14 Sumber bahan toksik dan efeknya Indah Wahyuni A, SPi, MSi
15 Metode untuk mengestimasi,
memprediksi dan menilai resiko
dalam ekotoksikologi
Isu khusus
Indah Wahyuni A, SPi, MSi
16 UAS
20. PRAKTIKUM
Kecepatan Pembiusan ikan hias dengan
menggunakan bahan alami
Lethal dan sublethal efek ikan hias dengan
menggunakan bahan alami
Laporan kelompok, dipresentasikan.
Dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah
praktikum. Keterlambatan dikenai
pemotongan nilai 5 point setiap hari.
21. WEBSITE
SAP dan bahan kuliah (際際滷)
nantinya dapat diakses melalui situs:
http://kelautan.site88.net
23. PENGERTIAN
Istilah ekotoksikologi pertama kali
digunakan oleh Truhaut pada tahun
1969, yang berarti ilmu tentang
pengaruh bahan pencemar terhadap
organisme, sampai efek ekologi
bahan pencemar.
Uji toksisitas pada satu atau lebih
komponen ekosistem (Chairns, 1989)
Cairns, J., Jr., Will the real ecotoxicologist please stand up?, Environ. Toxicol. Chem., 8, 843, 1989.
24. Ekotoksikologi adalah ilmu dari bahan
pencemar (contaminants) di alam dan
efeknya terhadap kehidupan di alam,
termasuk manusia (Newman dan
Unger, 2003)
Newman, M.C. and Unger, M.A., Fundamentals of Ecotoxicology, CRC Press/Lewis Publishers, Boca
Raton, FL, 2003.
25. Toksikologi lingkungan VS
Ekotoksikologi
Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari racun kimia dan fisik yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan
menimbulkan pencemaran lingkungan
(Cassaret, 2000) dan,
Ekotoksikologi adalah ilmu yang
mempelajari racun kimia dan fisik pada
mahluk hidup, khususnya populasi dan
komunitas termasuk ekosistem, termasuk
jalan masuknya agen dan interaksi dengan
lingkungan (Butler, 1978).
26. Historical Overview: First Observations of
Ecotoxic Effects of Different Classes of
Environmental Contaminants
Date Contaminant(s) Effects
1850s Industrial revolution; soot from coal burning Industrial melanism of moths
1863 Industrial wastewater Toxicity to aquatic organisms; first acute toxicity tests
1874 Spent lead shot Ingestion resulted in death of waterfowl and pheasants
1887 Industrial wastewater Zones of pollution in rivers established by species tolerance
1887 Arsenic emissions from metal smelters Death of fallow deer and foxes
1907 Crude oil spill Death of thousands of puffins
1924 Lead and zinc mine runoff Toxicity of metal ions to fish
1927 Hydrogen sulfide fumes in oil field Large die-off of both wild birds and mammals
1950s DDT and organochlorines Decline in American robins linked to DDT use for Dutch Elm
disease; eggshell thinning in bald eagles, osprey, and brown pelicans linked to DDT; and fish-
eating mammals at risk
1960s Anticholinesterase pesticides Die-offs of wild birds, mammals, and other vertebrate species
1970s Mixtures of toxic wastes, including
dioxins at hazardous waste sites
Human, aquatic, and wildlife health at risk
1980s
Agricultural drainwater containing
selenium and other contaminants
Multiple malformations and impaired reproduction in aquatic
birds in central California
1986
Radioactive substances from
Chernobyl nuclear power station
Worst nuclear incident in peacetime, affecting a wide variety of
organisms and ecosystems
1990s Complex mixtures of potential endocrine disrupting chemicals, including
PCBs and organochlorine pesticides
Abnormally developed reproductive organs, altered serum hormone concentrations, and
decreased egg viability in alligators from contaminated lakes in Florida
Source: Adapted from: Hoffman, D. J., Rattner, B. A., Burton, G. A. Jr., and Lavoie, D. R., Ecotoxicology, in
Handbook of Toxicology, Derelanko, M. J., and Hollinger, M. A., Eds., CRC Press, Boca Raton, FL, 2002.
27. JANUS1
CONTEXT
Koestler (1991) adalah orang
pertama yang mendefinisikan janus
context
Semua level organisasi biologi
mempunyai dua wajah (pengertian)
secara bersamaan bagi ilmuwan
Ini bisa berarti keseluruhan dari
beberapa bagian dan juga bisa berarti
sebagian dari keseluruhan
1
Janus adalah dewa romawi, yang dipahat di pintu dengan 2 wajah menghadap ke arah yang berlawanan
Koestler, A., Holons and hierarchy theory, In From Gaia to Selfish Gene. Selected Writings in the Life
Sciences, Barlow, C. (ed.), MIT Press, Cambridge, MA, 1991, pp. 88100.
29. There is a translation problem at the
core of ecotoxicology: how to translate
mechanisms at one level into effects of
another. This problem is not unique to
ecotoxicology, but arises in studies of any
hierarchical system. In such systems,
processes at one level take their mechanisms
from the level below and find their
consequences at the level above.
(Caswell 1996)
Caswell, H., Demography meets ecotoxicology: Untangling the population level effects of toxic substances, In
Ecotoxicology. A Hierarchical Treatment, Newman, M.C. and Jagoe, C.H. (eds.), CRC Press/Lewis
Publishers, Boca Raton, FL, 1996, pp. 255292.
30. Ada masalah pengartian pada inti
ekotoksikologi yaitu bagaimana
mengartikan mekanisme dalam satu level
terhadap pengaruh pada level lainnya.
Problem ini tidak terbatas pada
ekotoksikologi saja, tapi terjadi dalam studi
tentang semua sistem hierarki.
Pada sistem seperti itu, proses yang terjadi
pada satu tingkatan, berasal dari tingkatan
dibawahnya, dan berakibat pada tingkatan
diatasnya.