Laporan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada kaca planparalel. Percobaan ini bertujuan menentukan indeks bias kaca, hubungan antara sinar datang dan sinar pantul, serta pergeseran sinar yang diukur secara langsung dibandingkan dengan perhitungan. Hasilnya menunjukkan pergeseran sinar yang diukur sangat mendekati perhitungan, sedangkan indeks bias kaca diperoleh antara 1,46-3.
Praktikum bertujuan menentukan jarak titik api dan kekuatan lensa cembung. Teori membahas sifat lensa cembung seperti memiliki dua titik fokus, rumus lens maker, dan dalil Esbach untuk menentukan sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak benda dan bayangan untuk hitung fokus dan kuat lensa dengan variasi jarak benda. Hasil analisis menunjukkan nilai fokus antara 5,576-5,876 cm dengan ketidakpastian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum fisika tentang penjumlahan vektor gaya.
2. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dinamometer dan beban untuk mengukur gaya dengan panjang tali yang berbeda.
3. Hasilnya menunjukkan besarnya resultan vektor gaya akan semakin besar seiring dengan besarnya gaya awal dan sudut di antara kedua vektor gaya a
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat lensa dan cacat bayangan yang dihasilkan oleh lensa. Lensa dibedakan menjadi lensa positif dan negatif, dan jenis lensa positif meliputi lensa cembung dua, plan konveks, dan konkaf konveks. Jenis lensa negatif meliputi lensa cekung dua, plan konkaf, dan konveks konkaf. Cacat bayangan yang dihasilkan lensa disebut aberasi, dan jenis aberasi meliputi aber
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan besarnya pergeseran sinar dan indeks bias kaca plan paralel. Praktikum ini melibatkan pembiasan cahaya pada kaca plan paralel dan pengukuran sudut datang, sudut bias, sudut deviasi, serta pergeseran sinar. Hasilnya menunjukkan nilai indeks bias kaca plan paralel antara 1,47-1,51.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan sudut deviasi minimum prisma dengan variabel manipulasi sudut datang dan jenis prisma. Berdasarkan hasil percobaan dengan lima nilai sudut datang diperoleh nilai indeks medium dan sudut deviasi minimum prisma 45属 dan 60属.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan =m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
Mikroskop digunakan untuk melihat objek kecil dengan memanfaatkan lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif akan membentuk bayangan objek yang diperbesarkan, yang kemudian dilihat melalui lensa okuler untuk didapatkan pembesaran total. Pembentukan bayangan harus memenuhi kondisi agar terlihat jelas di mata pengamat, yakni berada antara titik dekat dan jauh mata.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Laporan percobaan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cembung untuk menentukan fokus lensa dan sifat-sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak bayangan pada berbagai jarak benda dan lensa, lalu menganalisis data menggunakan rumus optika untuk menghitung fokus lensa dan memeriksa kesesuaian hasil pengukuran dan perhitungan. Kesimpulannya, fokus lensa diperoleh 10 cm dan hasil
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gelombang, termasuk definisi gelombang, jenis gelombang (transversal dan longitudinal), sifat gelombang (pemantulan, pembiasaan, difraksi, interferensi, dispersi, polarisasi), dan formulasi gelombang berjalan dan stasioner.
Laporan eksperimen ini mendeskripsikan percobaan gerak lurus beraturan yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kereta dinamika. Percobaan menggunakan alat seperti kereta dinamika, rel, dan pita ketik. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan kereta dinamika tetap karena jarak dan waktu tempuhnya sama untuk setiap potongan pita.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan indeks bias kaca menggunakan kaca plan pararel. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang dasar teori pembiasan cahaya, kaca plan pararel, dan cara mengukur indeks bias dengan mengukur sudut datang dan sudut bias saat cahaya melewati kaca plan pararel.
Laporan praktikum ini membahas percobaan pembiasan pada kaca plan paralel untuk menentukan indeks bias, pergeseran sinar, dan hubungan sudut datang dengan pergeseran sinar. Percobaan dilakukan dengan membuat gambar kaca plan paralel dan garis normal, menentukan sudut datang, mengukur sudut bias, dan menghitung indeks bias serta pergeseran sinar berdasarkan rumus. Hasilnya menunjukkan indeks bias rata-rata kaca sebes
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLydia Nurkumalawati
油
Teks tersebut membahas tentang percobaan indeks bias yang meliputi tujuan percobaan menentukan indeks bias larutan dengan refraktometer, teori dasar pembiasan cahaya dan hukum Snellius, serta cara kerja refraktometer untuk mengukur indeks bias.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan =m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
Mikroskop digunakan untuk melihat objek kecil dengan memanfaatkan lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif akan membentuk bayangan objek yang diperbesarkan, yang kemudian dilihat melalui lensa okuler untuk didapatkan pembesaran total. Pembentukan bayangan harus memenuhi kondisi agar terlihat jelas di mata pengamat, yakni berada antara titik dekat dan jauh mata.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Laporan percobaan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cembung untuk menentukan fokus lensa dan sifat-sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak bayangan pada berbagai jarak benda dan lensa, lalu menganalisis data menggunakan rumus optika untuk menghitung fokus lensa dan memeriksa kesesuaian hasil pengukuran dan perhitungan. Kesimpulannya, fokus lensa diperoleh 10 cm dan hasil
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gelombang, termasuk definisi gelombang, jenis gelombang (transversal dan longitudinal), sifat gelombang (pemantulan, pembiasaan, difraksi, interferensi, dispersi, polarisasi), dan formulasi gelombang berjalan dan stasioner.
Laporan eksperimen ini mendeskripsikan percobaan gerak lurus beraturan yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kereta dinamika. Percobaan menggunakan alat seperti kereta dinamika, rel, dan pita ketik. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan kereta dinamika tetap karena jarak dan waktu tempuhnya sama untuk setiap potongan pita.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan indeks bias kaca menggunakan kaca plan pararel. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang dasar teori pembiasan cahaya, kaca plan pararel, dan cara mengukur indeks bias dengan mengukur sudut datang dan sudut bias saat cahaya melewati kaca plan pararel.
Laporan praktikum ini membahas percobaan pembiasan pada kaca plan paralel untuk menentukan indeks bias, pergeseran sinar, dan hubungan sudut datang dengan pergeseran sinar. Percobaan dilakukan dengan membuat gambar kaca plan paralel dan garis normal, menentukan sudut datang, mengukur sudut bias, dan menghitung indeks bias serta pergeseran sinar berdasarkan rumus. Hasilnya menunjukkan indeks bias rata-rata kaca sebes
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLydia Nurkumalawati
油
Teks tersebut membahas tentang percobaan indeks bias yang meliputi tujuan percobaan menentukan indeks bias larutan dengan refraktometer, teori dasar pembiasan cahaya dan hukum Snellius, serta cara kerja refraktometer untuk mengukur indeks bias.
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium yang tembus cahaya tapi berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya sanga mempengaruhi penglihatan pengamat. Jika cahaya yang merambat pada suatu medium berpindah ke medium yang lain, maka pada batas kedua medium tersebut akan terjadi pembiasan atau pembelokan arah. Hal ini disebabkan karena kecepatan cahaya dalam kedua medium tersebut tidak sama. Semakin besar kerapatan suatu medium, makin kecil kecepatan cahaya yang melewatinya.
1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
Eksperimen ini menggunakan interferometer dalam menentukan nilai indeks bias dari suatu bahan yang terlelewati oleh gelombang cahaya karena adanya beda medium, yaitu indeks bias dengan medium gelas dan indeks bias dengan medium akrilik
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang optik, termasuk refleksi, refraksi, dan interferensi cahaya serta eksperimen Young. Juga dibahas prinsip Huygens, pembentukan bayangan cermin datar dan cekung, serta alat-alat optik.[/ringkasan]
Kali ini dilakukan pengukuran jarak fokus lensa dengan menggunakan 3 metode yaitu pemindahan jarak lensa ke layar dengan 1 lensa, lalu menggunakan 2 buah lensa, dan yang terakhir menggunakan alat spherometer. Dari setiap percobaan tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus, apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan itu berarti Anda telah berkontribusi di bidang penelitian ini.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya dan pembiasannya pada cermin dan lensa. Terdapat penjelasan tentang pemantulan cahaya, pembiasaan cahaya pada cermin datar, cekung dan cembung serta pembentukan bayangannya. Juga dibahas tentang pembiasaan cahaya pada lensa cembung dan cekung beserta rumus dan sinar-sinar istimewanya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya dan konsep-konsep optika dasar seperti pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, serta alat-alat optik seperti mata, lensa, mikroskop dan teropong.
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Nailul Affida
油
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan negatif dengan variabel manipulasi jarak benda dan lensa serta variabel respon jarak bayangan. Hasilnya, jarak fokus lensa positif adalah 10,9 cm sedangkan lensa negatif adalah 6,3 cm. Lensa positif mengumpulkan cahaya sehingga bayangannya nyata, sedangkan lensa negatif membutuhkan bantuan lensa positif karena menyebarkan cahaya sehingga bay
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya dan konsep-konsep optika dasar seperti pemantulan, pembiasaan, lensa dan cermin serta alat-alat optik seperti mata, lup, mikroskop dan teropong."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya dan beberapa alat optik seperti cermin, lensa, mata, lup, mikroskop dan teropong. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa cahaya bersifat gelombang dan partikel, dapat mengalami pemantulan, pembiasan, pelenturan dan interferensi, serta mendefinisikan beberapa alat optik beserta fungsi dan prinsip kerjanya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdfSyarifatul Marwiyah
油
Fisika praktikum plan paralel
1. Laporan Praktikum
Pembiasan pada Kaca Planparalel
Disusun Oleh :
Ridho Pasopati (XI aksel 1 / 21)
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
2. Laporan Resmi
Pembiasan pada Kaca Planparalel
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki sifat pembiasan pada kaca plan paralel.
2. Membandingkan besarnya pergeseran sinar pada kaca plan paralel dari hasil pengukuran
langsung dengan hasil perhitungan.
3. Menentukan indeks bias kaca.
4. Menentukan hubungan antara sinar datang, sinar pantul, dan ketebalan kaca.
B. Alat dan Bahan
1. Kaca plan paralel
2. Busur derajat
3. Kertas
4. Styrofoam/kertas kardus
5. Jarum pentul
C. Konsep Fisis
Hal yang mempengaruhi pembiasan pada kaca planparalel adalah sudut datang, tebal
kaca, dan indeks bias kaca. Semakin besar sudut datangnya, maka semakin kecil sudut
refleksinya, tetapi jika besar sudut datangnya kecil, maka sudut refleksinya juga semakin kecil.
Semakin tebal kaca, maka semakin besar nilai pergeseran sinar yang melewati kaca. Semakin
besar indeks bias kaca, maka semakin besar pula nilai pergeserannya.
D. Landasan Teori
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh
rintangan tergantung indeks bias. Hal ini sering disebut dengan pembiasan gelombang. Salah
satu gelombang tersebut adalah cahaya. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380750 nm. Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut dualisme
gelombang partikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual
3. oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika,
merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya.
Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial
geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Salah satu sifat yang dimiliki sebuah cahaya adalah pembiasan cahaya saat cahaya masuk
melalui dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya
saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya. Pembiasan
cahaya menganut hukum Snellius tentang pembiasan cahaya. Setiap cahaya yang datang dan
melewati medium yang berbeda, maka sinar tersebut dibiaskan tergantung kerapatannya. Sudut
sinar bias dapat mendekati garis normal maupun menjauhinya tergantung kerapatannya.
Hukum ini dapat ditulis dengan matematis bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias
adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang ekivalen adalah nisbah
sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium, yang
sama dengan kebalikan nisbah indeks bias. Dengan demikian sinar yang melalui dua medium
yang berbeda dapat dibelokkan tergantung dengan nilai indeks bias yang dimiliki.
Salah satu medium yang dapat membuat cahaya terbiaskan dan dapat diamati
pembiasannya adalah kaca planparalel. Kaca planparalel adalah sebuah kaca yang terdiri dari
beberapa bidang datar di sekitarnya. Bentuk kaca planparalel adalah sebuah balok sehingga
dapat memungkinkan pengamatan yang berbeda-beda tergantung ketebalannya. Jika sinar
datang menuju kaca planparalel, sinar yang dipantulkan dibelokkan menuju garis normal. Di
sisi lain, berkas cahaya yang muncul dalam kaca dibiaskan ke udara, sudut bias lebih besar dari
sudut datang dan sinar yang dipantulkan dibelokkan menjauhi garis normal. Hasil dari
pembiasan tersebut adalah sebuah pergeseran sinar cahaya yang seharusnya tetap lurus
menembus menjadi terbelokkan tetapi tetap sejajar dengan sinar aslinya. Pergeseran sinar
tersebut dapat diamati dengan jelas tergantung medium yang dilewatinya. Besarnya pergeseran
sinar (t) pada kaca planparalel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
4. i1
r1
i2
r2
N1
N2 t
d
t = Pergeseran sinar yang melewati kaca planparalel
i = Sudut sinar datang
r = Sudut sinar bias
d = Tebal kaca
E. Cara Kerja
1. Meletakkan styrofoam atau kertas kardus di atas meja.
2. Mengambil kertas dan menempelkan pada styrofoam.
3. Mengambil kaca planparalel dan mengukur ketebalan.
4. Meletakkan kaca plan paralel di atas kertas.
5. Menggambar bagian tepi kaca.
6. Membuat garis normal (N1) pada bagian pinggir kaca.
7. Membuat sudut datang (i1).
8. Menancapkan dua jarum pentul pada ujung sinar datang.
9. Mengamati dua jarum pentul yang ditancapkan pada sinar datang
10. Menancapkan dua jarum pentul lagi dari sisi lain kaca planparalel agar terlihat berimpit
dengan jarum pentul yang tertancap pada sinar datang.
11. Mengambil kaca planparalel dan menarik garis hubung dua jarum pentul.
12. Menarik garis hubung antara sinar datang dan sinar pantul.
13. Membuat garis normal (N2) dan mengukur sudut bias (r2).
5. Dengan :
t : pergeseran sinar
i : sudut datang
r : sudut refleksi/sudut bias
d : tebal kaca
14. Menggambar garis hubung antara sinar datang dan sinar bias.
15. Mengukur besar sudut i1 dan r2.
16. Memanjangkan sinar datang.
17. Menarik garis yang tegak lurus menghubungkan perpanjangan sinar datang dengan sinar
bias.
18. Mengukur panjang garis penghung sinar datang dengan perpanjangan sinar bias.
19. Ulangi langkah di atas untuk mendapatkan hasil percobaan yang berbeda.
F. Hasil Pengamatan
d = 5,8 cm
No. i1 r1 r2 t (dari pengamatan) t (dari rumus)
1 60o
30o
60o
3,3 cm 3,3486 cm
2 30o
20o
30o
1 cm 1,0717 cm
G. Analisis data
Rumus umum :
Pelaporan hasil percobaan :
Rumus nilai
Dengan menggunakan percobaan pertama,nilai
Dengan menggunakan percobaan kedua, nilai
Dengan demikian,
Hasil percobaan pertama, nilai
Hasil percobaan kedua, nilai
Untuk mencari nilai indeks bias kaca :
Percobaan pertama :
6. Percobaan kedua :
H. Jawab Pertanyaan
1. Bandingkanlah hasil t hitung dengan t hasil pengukuran ? Jelaskan !
Pada percobaan pertama, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan= 3,3486 cm = 3,35
cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 3,30 賊 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan
bahkan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan.
Pada percobaan kedua, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan = 1,0717 cm = 1,07
cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 1,00 賊 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan.
2. Bandingkanlah hasil antara sinar datang dengan sinar pantul ?
Sudut sinar datang selalu lebih besar daripada sudut sinar bias karena indeks bias kaca
planparalel yang lebih besar daripada indeks bias udara. Hal ini disebabkan karena
sudut yang datang berbanding terbalik dengan indeks bias. Sedangkan hasil dari
pembiasan tersebut di sisi lain kaca dibiaskan dengan sudut sinar datang yang sama
dengan sudut sinar bias pada sisi pertama dan sudut sinar bias yang sama dengan sudut
sinar datang pada sisi yang pertama.
3. Berapa besar indeks bias kaca ?
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada percobaan pertama nilai indeks bias kaca
=3 dan pada percobaan kedua nilai indeks bias kaca = 1,46. Jika dibandingkan, hasil
dari percobaan pertama dan kedua mendekati kesamaan dan bahkan tidak jauh berbeda.
I. Kesimpulan
1. Hasil Laporan
7. 2. Perbandingan ukuran
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t dengan hasil pengukuran, terlihat jelas bahwa
nilai t pada keduanya tidak jauh berbeda atau hasilnya mendekati kesamaan. Sedangkan
nilai indeks bias kaca tidak jauh berbeda atau mendekati kesamaan. Dalam pengukuran
ini terdapat beberapa kesalahan kecil, yaitu :
Mata pengamat tidak sesuai dengan cara mengukur dengan tepat.
Kurangnya pengalaman yang dilakukan oleh pengamat sehingga menghambat
percobaan.
Ketidaktelitian dalam perhitungan.
Ketidaktepatan dalam pengukuran.