Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi untuk mengirimkan sinyal ke seluruh bagian tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan menanggapi rangsangan dari lingkungan.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
Ìý
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan keempat mata kuliah psikologi faal yang membahas tentang struktur dan fungsi sel saraf (neuron), konduksi neural, dan transmisi sinaps.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, meliputi struktur dan bagian-bagian saraf serta sel saraf, mekanisme terjadinya rangsang saraf, pembagian sistem saraf pada manusia ke dalam sistem saraf pusat dan perifer, serta sirkulasi cairan serebrospinal.
1. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkannya dengan reseptor dan otot. Sistem ini mengatur dan mengintegrasikan stimulus lingkungan internal dan eksternal serta merespons dengan output motorik.
2. Otak terdiri dari berbagai bagian yang mengendalikan fungsi kognitif, sensorik, motorik, emosi, dan vegetatif. Sistem saraf pusat dilindungi tengkorak dan tulang belakang serta dib
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi tubuh yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi pusat yang mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh lainnya melalui jaringan saraf yang terdiri atas neuron, akson, dan dendrit."
Sistem saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks yang bertugas menghantarkan impuls listrik akibat stimulus. Unit fungsionalnya adalah neuron yang terdiri dari badan sel dan sitoplasma yang menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan perifer yang bekerja mengatur tubuh dan lingkungan luar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, termasuk pengertian, fungsi, struktur sel saraf, klasifikasi neuron, sel pendukung, selaput myelin, neurotransmitter, sinaps, impuls saraf, dan saraf pusat manusia."
Sistem saraf adalah sistem pengatur utama tubuh yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf yang menghubungkannya dengan seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik antara sel-sel saraf untuk mengkoordinasikan fungsi mental dan fisik.
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita melibatkan kerja sama antara sistem hormon, saraf, maupun indera yang disebut dengan sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak.
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan saraf yang bekerja bersama-sama untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Struktur ini bertanggung jawab atas pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan sinyal-sinyal saraf yang berperan dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas fisik dan kognitif.
Sinyal saraf dikirimkan melalui serangkaian sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki kemampuan untuk menghantar impuls listrik dan menghubungkan satu sama lain melalui sinapsis, yaitu sambungan antar-neuron.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang bagian dan fungsi sistem saraf manusia berikut ini!
Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian yang berperan penting dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:
1. Otak (Encephalon)
Otak merupakan pusat pengendalian utama sistem saraf dan menjadi organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak mengendalikan berbagai fungsi kognitif, emosi, gerakan, persepsi dan panca indera.
2. Sumsum tulang belakang (Spinal cord)
Setelah itu ada sumsum tulang belakang yang termasuk sistem saraf pusat. Ini merupakan saluran saraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya.
Fungsi utamanya untuk menghantarkan sinyal-sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga dapat memproses beberapa respon refleks tanpa melibatkan otak.
3. Saraf perifer (Peripheral nervous system/PNS)
Sistem saraf perifer meliputi seluruh saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi dua bagian utama:
Sistem saraf somatik. Bagian ini bertanggung jawab atas mengontrol gerakan sadar dan menerima informasi sensorik dari indera seperti penglihatan, pendengaran, perasa, dan lain-lain.
Sistem saraf otonom. Sedangkan saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Bagian ini terbagi menjadi sistem saraf simpatis (mobilisasi atau “fight or flight“) dan sistem saraf parasimpatis (relaksasi atau “rest and digest“).
4. Saraf kranial (Cranial Nerves)
Sistem saraf kranial adalah serangkaian saraf yang langsung berhubungan dengan otak dan mengontrol berbagai fungsi sensorik dan motorik di kepala dan leher.
Ada total 12 pasang saraf kranial yang mengatur fungsi-fungsi seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan bicara.
Setiap bagian struktur ini berfungsi secara sinergis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, merespons rangsangan dari lingkungan, dan memastikan keseimbangan serta fungsi yang baik.
Kerjasama yang harmonis antara bagian-bagian ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga homeostasis internal.
Selain itu, ketahui pula Cara Tepat Merawat Sistem Saraf.
Dokumen tersebut membahas sistem koordinasi (sistem saraf) yang meliputi struktur dan fungsi neuron, jenis-jenis neuron, mekanisme penghantaran impuls saraf melalui sinapsis dan melalui membran sel neuron.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi neuron sebagai sel saraf utama, jenis-jenis sel saraf pendukung seperti sel glia, sinapsis sebagai hubungan antar neuron, implus saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan spinal). Dokumen ini juga membahas gangguan-gangguan pada sistem saraf seperti meningitis, ensefalitis, dan epilepsi.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan sel pendukung yang disebut neuroglia. Neuron berperan dalam komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Terdapat tiga jenis neuron yaitu sensori, motorik, dan intermediet yang berperan menerima, mengirim, dan menghubungkan sinyal saraf.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
Jaringan saraf terdiri atas neuron dan neuroglia yang berperan meneruskan sinyal ke otak dan organ tubuh. Neuron terdiri dari dendrit untuk menerima sinyal, badan sel yang mengandung inti, dan akson untuk mengirimkan sinyal. Neuroglia mendukung dan melindungi neuron. Jaringan saraf memungkinkan tubuh untuk menerima dan merespon berbagai rangsangan.
1. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkannya dengan reseptor dan otot. Sistem ini mengatur dan mengintegrasikan stimulus lingkungan internal dan eksternal serta merespons dengan output motorik.
2. Otak terdiri dari berbagai bagian yang mengendalikan fungsi kognitif, sensorik, motorik, emosi, dan vegetatif. Sistem saraf pusat dilindungi tengkorak dan tulang belakang serta dib
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi tubuh yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi pusat yang mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh lainnya melalui jaringan saraf yang terdiri atas neuron, akson, dan dendrit."
Sistem saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks yang bertugas menghantarkan impuls listrik akibat stimulus. Unit fungsionalnya adalah neuron yang terdiri dari badan sel dan sitoplasma yang menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan perifer yang bekerja mengatur tubuh dan lingkungan luar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, termasuk pengertian, fungsi, struktur sel saraf, klasifikasi neuron, sel pendukung, selaput myelin, neurotransmitter, sinaps, impuls saraf, dan saraf pusat manusia."
Sistem saraf adalah sistem pengatur utama tubuh yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf yang menghubungkannya dengan seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik antara sel-sel saraf untuk mengkoordinasikan fungsi mental dan fisik.
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita melibatkan kerja sama antara sistem hormon, saraf, maupun indera yang disebut dengan sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak.
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan saraf yang bekerja bersama-sama untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Struktur ini bertanggung jawab atas pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan sinyal-sinyal saraf yang berperan dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas fisik dan kognitif.
Sinyal saraf dikirimkan melalui serangkaian sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki kemampuan untuk menghantar impuls listrik dan menghubungkan satu sama lain melalui sinapsis, yaitu sambungan antar-neuron.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang bagian dan fungsi sistem saraf manusia berikut ini!
Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian yang berperan penting dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:
1. Otak (Encephalon)
Otak merupakan pusat pengendalian utama sistem saraf dan menjadi organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak mengendalikan berbagai fungsi kognitif, emosi, gerakan, persepsi dan panca indera.
2. Sumsum tulang belakang (Spinal cord)
Setelah itu ada sumsum tulang belakang yang termasuk sistem saraf pusat. Ini merupakan saluran saraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya.
Fungsi utamanya untuk menghantarkan sinyal-sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga dapat memproses beberapa respon refleks tanpa melibatkan otak.
3. Saraf perifer (Peripheral nervous system/PNS)
Sistem saraf perifer meliputi seluruh saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi dua bagian utama:
Sistem saraf somatik. Bagian ini bertanggung jawab atas mengontrol gerakan sadar dan menerima informasi sensorik dari indera seperti penglihatan, pendengaran, perasa, dan lain-lain.
Sistem saraf otonom. Sedangkan saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Bagian ini terbagi menjadi sistem saraf simpatis (mobilisasi atau “fight or flight“) dan sistem saraf parasimpatis (relaksasi atau “rest and digest“).
4. Saraf kranial (Cranial Nerves)
Sistem saraf kranial adalah serangkaian saraf yang langsung berhubungan dengan otak dan mengontrol berbagai fungsi sensorik dan motorik di kepala dan leher.
Ada total 12 pasang saraf kranial yang mengatur fungsi-fungsi seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan bicara.
Setiap bagian struktur ini berfungsi secara sinergis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, merespons rangsangan dari lingkungan, dan memastikan keseimbangan serta fungsi yang baik.
Kerjasama yang harmonis antara bagian-bagian ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga homeostasis internal.
Selain itu, ketahui pula Cara Tepat Merawat Sistem Saraf.
Dokumen tersebut membahas sistem koordinasi (sistem saraf) yang meliputi struktur dan fungsi neuron, jenis-jenis neuron, mekanisme penghantaran impuls saraf melalui sinapsis dan melalui membran sel neuron.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi neuron sebagai sel saraf utama, jenis-jenis sel saraf pendukung seperti sel glia, sinapsis sebagai hubungan antar neuron, implus saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan spinal). Dokumen ini juga membahas gangguan-gangguan pada sistem saraf seperti meningitis, ensefalitis, dan epilepsi.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan sel pendukung yang disebut neuroglia. Neuron berperan dalam komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Terdapat tiga jenis neuron yaitu sensori, motorik, dan intermediet yang berperan menerima, mengirim, dan menghubungkan sinyal saraf.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
Jaringan saraf terdiri atas neuron dan neuroglia yang berperan meneruskan sinyal ke otak dan organ tubuh. Neuron terdiri dari dendrit untuk menerima sinyal, badan sel yang mengandung inti, dan akson untuk mengirimkan sinyal. Neuroglia mendukung dan melindungi neuron. Jaringan saraf memungkinkan tubuh untuk menerima dan merespon berbagai rangsangan.
Patologi_Pancaindr dr Muhammad mahir a.pptxMaheerJoefrie
Ìý
Patofisiologi panca indra mengenal penyakit berhubungan dengan panca indra dan juga penyakit penyakit seperti gangguan mata telinga kulit hidung dan lain lain
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2.  Sistem saraf adalah sekumpulan sel khusus atau jaringan-jaringan
saraf yang kompleks dan bersambungan membentuk:
A. Organisasi struktural system saraf
B. Sel Neuroglia (glia)
C. Mekanisme jalannya impuls saraf
D. Penghantaran impuls saraf melalui sinapsis
E. Refleks
3. 1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla
spinalis yang dilindungi tulang cranium dan kanal
vertebral.
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf
lain dalam tubuh.
 Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari
reseptor sensorik ke SSP.
 Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari
SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari system
saraf perifer memiliki dua subdivisi, yaitu:
 Saraf Simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis.
 Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
4.  sel khusus yang berfungsi menyampaikan rangsangan-
rangsangan saraf (impuls) diantara bagian-bagian dari sistem
saraf.
 Sel saraf memiliki dua fungsi sifat yang utama, yaitu:
 mudah dirangsang dan mampu merespons setiap stimulus.
 mampu menghantarkan sebuah pesan, yaitu berupa impuls-impuls
saraf. Sel saraf juga berfungsi untuk mengingat , berfikir ,dan
mengontrol semua aktivitas tubuh .
5.  Akson berfungsi menghantarkan
impuls saraf dari badan sel keluar.
Pada umumnya akson diselubungi
myelin yg disusun oleh sel
Schwann/neurilima.
 Selubung myelin dapat
meningkatkan kecepatan impuls
neurologis 20 kali lebih cepat
dibanding sel saraf yang tidak
diselubungi myelin.
 Selubung myelin berfungsi
mencegah kebocoran impuls
sehingga hubungan pendek antar
sel saraf yang berdekatan tidak
terjadi .
 bagian tertentu yang tidak
terbungkus oleh selubung myelin
pd akson disebut nodus ranvier,
berfungsi membantu mempercepat
impuls-impuls saraf.
6. Fungsi neuron berdasarkan arah transmisi impulsnya:
 Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari
reseptor pada kulit , organ indera , atau suatu organ internal ke SSP
 Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
 Interneuron (neuron yang berhubungan) menghubungkan
neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lain.
7. Berdasarkan jumlah prosesusnya:
 Neuron multipolar memiliki satu akson dan dua dendrite atau lebih.
 Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini
ditemukan pada system indra seperti mata, telinga dan hidung.
 Neuron unipolar memiliki sebuah prosesus tunggal , tetapi neuron
ini sebenarnya bipolar.
8.  Sel penyokong yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Jenis-jenis
neuroglia, yaitu:
 Astrosit: sel berbentuk bintang yang memiliki cabang yang
panjang. Melekat pada dinding kapilar darah. Sel ini
memberikan penopang structural dan mengatur transport
materi diantara darah dan neuro.
 Oligodendroglia (oligodendrosit) menyerupai astrosit ,
badan selnya kecil dan jumlah cabangnya lebih pendek dan
sedikit. Bagian ini membentuk lapisan myelin untuk melapisi
akson ke SSP.
 Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah.
Berukuran kecil dan cabang nya lebih sedikit dibanding sel
glia lain.
 Sel Ependimal membentuk membrane epithelial yang
melapisi rongga serebral (otak) dan rongga medulla spinalis.
9. 1. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak didalam SSP.
2. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di luar SSP
dalam saraf perifer.
3. Saraf adalah kumpulan cabang sel saraf (serabut) terletak diluar SSP.
Serabut ini ditunjang oleh jaringan ikat, yang membawa pembuluh darah
dan pembuluh limfatik.
4. Endoneurium melapisi serabut saraf individual.
5. Perineurium melapisi sekelompok serabut yang menyatu.
6. Epineurium melapisi beberapa kelompok fasikel yang membentuk saraf
atau batang saraf.
7. Saraf Gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan
mengandung serabut aferen dan eferen.
8. Traktus adalah kumpulan saraf dalam otak.
9. Komisura adalah pita serabut yang menghubungkan sisi-sisi yang
berlawanan pada otak.
10. 1. Sinaps Kimia
Konduksi satu arah: neuron pertama (presinaps)
menyekresikan bahan kimia yg disebut neurotransmitter pd
ujungnya dan bahan transmitter bekerja pd protein
reseptor dalam membran neuron (post sinaps) berikutnya
sehingga neuron tersebut akan terangsang,
menghambatnya, atau mengubah sensitivitasnya.
11. 2. Sinaps Listrik
ditandai adanya kanal cairan terbuka langsung yang terdiri
atas struktur tubular protein kecil (gap junction) yang
memudahkan pergerakan ion dari satu sel ke sel
berikutnya.
12. 1. Potensi istirahat
 Sel saraf yang beristirahat mempertahankan perbedaan
potensial listrik (voltase) pada membrane sel diantara bagian
dalam sel dan cairan ekstraselular disekeliling sel.
 Membran sel dalam keadaan istirahat dianggap bermuatan listrik
atau terpolarisasi. Ini dibuktikan dengan menempatkan elektorda
menit didalam dan diluar mebran.
 Polarisasi (potensial istirahat) Jumlah Na+ lebih banyak diluar
akson sedangkan K+ lebih banyak didalam akson sehingga
menyebabkan didalam lebih negative dbanding diluar akson.
 Saat ion K+ bermuatan positif keluar dari sel.Ion tersebut
meninggalkan molekul protein bermuatan negative yang terlalu
besar untuk dapat berdifusi melalui membrane.Hal ini membuat
bagian dalam sel mengalami elektronegativitas.
13. 2. Potensial aksi
 Potensial aksi terdiri dari depolarisasi cepat .
Depolarisasi terjadi ketika saluran Na+
terbuka
dan Na+
bergerak kedalam akson ,Repolarisasi
terjadi ketika saluran K+
terbuka dan K+
bergerak
ke luar akson. repolarisasi (agak lebih lambat),
kemudian hiperpolarisasi dan kembalinya
membrane pada kondisi potensial istirahat. Fase
positif singkat ini disebut overshoot. Tidak semua
sel menunjukan hiper polarisasi setelah masa
potensial.
14.  Sinaps adalah sisi (penghubung junction) yang tidak
berdekatan tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari
ujung akson suatu neuron ke neuron lain, atau otot ke kelenjar.
Dalam system saraf , hubungan tersebut menjadi penting
karena dapat mengendalikan komunikasi antar sel saraf.
Sinapsis meneruskan impuls saraf dari satu sel saraf ke sel
saraf lain dengan cara melepaskan suatu agen kimia yang
disebut neurotransmitter.
 Salah satu molekul neurotransmitter yang paling dikenal
adalah astilkolin (ACh). Dalambeberapa sinapsis , pada
membrane pascasinapsis terdapat enzim khusus yang
menjadikan neurotransmitter tidak aktif. Misalnya
asetilkolinestrase (AChE), yaitu suatu enzim yang mampu
menghidrolisis asetilkolin sehingga rangsangan tidak terjadi
secara terus-menerus.
15.  Katekolamin meliputi norepinefrin (NE) , epinefrin (E)
dan dopamine (DA). Katekolamin mengandung nucleus
katekol dan merupakan derivate dari asam amino
tirosin.
 Seratonin termasuk monoamina , tetapi tidak
mengandung nucleus katekol . Seratonin merupakan
derivate dari asam amino triptofan pada SSP dalam sel-
sel tertentu pada darah dan system pencernaan.
 Beberapa asam amino seperti glisin, asam glutamate,
asam aspartat, dan asam aminobutirat gamma berfungsi
sebagai neurotransmitter.
16. 1. Sirkuit seri sederhana menstimulasi sebuah neuron
postsinaptik tunggal dan menstimulai neuron selanjutnya.
2. Sirkuit diverging percabangan neuron presinaptik tunggal
ditransmisi kebanyak neuron postsinaptik disepanjang
saluran.
3. Sirkuit converging sebuah neuron postsinaptik tunggal
menerima informasi dari beberapa percabangan serabut
sebuah neuron presinaptik.
4. Sirkuit reverbating neuron presinaptik distimulasi impuls
ditransmisi di sepanjang rangkaian neuron postsinaptik.
5. Sirkuit paralel sebuah neuron presinaptik tunggal dapat
menstimulasi sekelompok neuron postsinaptik.
17.  Refleks adalah respon otomatis stimulus tertentu yang menjalar
pada rute yang disebut lengkung refleks. Semua lengkung (jalur
refleks ) terdiri dari komponen yang sama diantaranya:
 Reseptor Ujung distal dendrite yang menerima stimulus
 Jalur Aferen melintas disepanjang sebuah neuron sensorik sampai ke
otak atau medulla spinallis.
 Bagian Pusat adalah sisi sinaps yang berlangsung dalam substansi
abu-abu SSP .Impuls saraf ditransmisi , diulang rutenya atau dihambat
pada bagian ini.
 Efektor berupa otot rangka , otot jantung atau otot polos.
18.  Refleks yang paling simple adalah lengkung
refleks ipsilateral monosinaptik atau dua neuron
disebut refleks peregangan. Pada refleks yang
lebih kompleks , sinyal sensorik yang diterima dari
mata , telinga , kulit atau reseptor sensorik lainnya
di interaksikan dengan unsure integrative dan
unsure motorik lainnya.Refleks kompleks ini juga
melibatnkan memori yang tersimpan pada
pengalaman sebelumnya.
19.  Sistem saraf pusat (SSP) merupakan system saraf yang
dibangun oleh dua organ utama yaitu otak dan sumsum
tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh membrane tertentu yang disebut meninges.
Meninges atau selaput saraf terdiri atas tiga lapisan yaitu:
 Pia meter merupakan lapisan paling dalam yang
berlangsung melapisi otak dan sumsum tulang belakang
dan terdapat banyak pembuluh darah.
 Arakhnoid merupakan lapisan tengah yang terletak
diantara piameter dan durameter .diantara piameter dan
arkhnoid terdapat ruang yang berisi cairan serebrospinal
berfungsi sebagai bantalan yang melindungi otak dan
sumsum tulang belakang dari benturan.
 Durameter , merupakan lapisan paling luar , tebal, dan
kuat.
20.  Otak merupakan pusat control system saraf. Otak
dibangun oleh lebih dari 100miliar sel saraf. Setiap sel
saraf dapat berkomunikasi dengan ribuan sel saraf
lainnya untuk menghasilkan komunikasi yang kompleks
dan pengontrol jaringan kerja.
 Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak
depan, otak tengah dan otak belakang.
21.  Telensefalon merupakan bagian otak yang berkembang secara
cepat , baik menurut ukuran maupun kompleksitasnya.Komponen
utama telensefalon adalah serebrum dan bulbus olfaktori.
 Diensefalon terdapat didepan otank tengah. Mangandung
beberapa komponen antara lain thalamus , hipotalamus , kelenjar
pineal dan kelenjar pituari.
 Thalamus terdiri atas substansi kelabu yang dibangun oleh sejumlah
badan sel, dendrite, dan akson yang tidak berselubung myelin.Banyak
nucleus sensorik dan motorik penting yang terletak dalam thalamus
seperti: nucleus genikulasi, nucleus ventral, nucleus ventrolateral.
 Hipothalamus berada dibawah thalamus berfungsi untuk mengatur
berbagai proses. Misal mengatur temperature tubuh, dorongan seks,
rasa lapar .Selain itu hypothalamus juga berfungsi mengontrol kelenjar
pituitary. Dengan demikian terjalin hubungan kerja sama antara system
saraf dan system hormone.
 Epithalamus membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga.berukuran
kecil ,badan pineal, yang berfungsi sebagai endoktrin, menjulur dari
ujung posterior epitalamus.
22.  merupakan sebuah pusat koordinasi dari respons
refleks untuk indra penglihatan. Bagian dasar dari
otak tengah disebut optic tektum , yaitu suatu
penebalan dari system kelabu yang
menghubungkan sinyal-sinyal penglihatan dan
pendengaran. Otaktengah terdiri dari pendunkulus,
dan corpora kuadrigemina adalah empat tonjolan
bulat yang disebut kolikoli yang menyusun langit-
langit otak tengah.
23.  merupakan bagian otak yang bersambungan dengan sumsum tulang
belakang.Komponen utama:
 Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons dan serebelum)
 Pons (berarti jembatan). Menghubungkan medulla yang panjang dengan
berbagai bagian otak melalui pendunkulus serebral.Berfungsi sebagai pusat
respiratorik mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan dan sebagai
menerima informasi dari saraf cranial VIII.
 Miensefalon menjadi medulla oblongata
 Medulla Oblongata panjang sekitar 2,5cm dan menjulur dari pons sampai
medulla spinalis dan terus memanjang.Komponennya terdiri atas:
 Dekusasi pyramid tepat diarea superior medulla spinalis.
 Traktus Piramidal adalah jalur motorik utama dari serebrum ke medulla
spinalis.
 Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak
dan kanal sentral medulla spinalis. Fungsi dari medulla spinalis :
 Mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh.
 Bagian ini mentransmisi impuls ked an dari otak melalui traktus asenden dan
desenden.
24.  Struktur Umum Medulla Spinalis:
 Berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
 Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda
melalui foramina intervertebal
 Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua
 Struktur Internal Medulla Spinalis:
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi
putih.
 Kanal Sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu
berebentuk huruf H.
 Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk. Diantaranya : tanduk
abu-abu posterior (dorsal)batang vertical atas substansi abu-abu,
tanduk ventral (bantang vertical bawah), tanduk lateral (diantara
tanduk posterior dan anterior) , komisura abu-abu (menghubungkan
substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.
25.  Merupakan system saraf yang berada di luar system saraf pusat
dan teriri atas saraf dan ganglia (tunggal:ganglion). Pada system
saraf perifer dikenal dua macam serat saraf , yaitu serat saraf
sensori (saraf aferen) dan serat saraf motor (saraf eferen).
 Menurut tempat asalnya , semua saraf pada system saraf perifer
dapat dibedakan atas saraf cranial dan saraf spinal.
 Saraf Kranial
Saraf Kranial merupakan saraf yang muncul pada permukaan
dorsal otak. Saraf cranial berfungsi membawa impuls saraf
dari dan ke otak.Pada manusia, terdapat 12 pasang saraf
cranial yang penomorannya dilakukan dengan menggunakan
angka Romawi. Saraf cranial dapat berupa serat saraf sensori
dan motor.Saraf cranial sebagian besar terkonsentrasi
didaerah kepala leher dan wajah, kecuali saraf nomor X yang
disebut saraf vagus. Selain terdapat dilaring dan faring ,
percabangan saraf vagus ini dapat mencapai organ dalam.
26.  SARAF SPINAL
Saraf Spinal merupakan serat saraf yang melekat pada kedua sisi
tulang belakang. Saraf spinal berfungsi membawa impuls saraf dari
dan ke sumsum tulang belakang .Pada manusia terdapat 31 pasang
saraf spinal yang keluar dari akar dorsal dan akar ventral dikedua sisi
tulang belakang. Akar dorsal (bagian belakang) terdiri atas serat saraf
sensori yang menghantar impuls saraf dari reseptor sensori ke sumsum
tulang belakang. Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf
motor yang menghantar impuls saraf ke luar sumsum tulang belakang.
Akar dorsal dan akar ventral bercabag pendek kemudian bergabung
kembali dan keluar melayani bermacam baian tubuh. Jika sebuah saraf
dihilangkan , maka sensasi dan pengontrolan motor yang dilayani saraf
tersebut akan hilang.
27. Pada umumnya , saraf kranial dan saraf spinal
mengandung sel saraf sensori dan sel saraf motor. Akan
tetapi , sebagian kecil dari saraf kranial ada yang hanya
mengandung sel saaf motor. Misalnya , pada saraf
olfaktori dan saraf optik.
1. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan
regia kolumna vertebra tempat munculnya saraf
tersebut.
 Saraf serviks ; 8 pasang . C1 samapi C8
 Saraf toraks ; 12 pasang , T1 sampai T12
 Saraf lumbal ; 5 pasang , L1 sampai L5
 Saraf sakral ; 5 pasang , S1 sampai S5
 Saraf koksiks ; 1 pasang.
28. 2. Divisi. Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen
intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi.
 Cabang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui
foramen sama yang digunakan saraf untuk keluar dan mempersarafi
meninges, pembuluh darah medulla spinalis dan ligamen intvertebral.
 Ramus Dorsal (posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke arah
posterior untuk mempersarafi otot dan kulit pada bagian belakang kepala,
leher,dan pada trunkus di regia saraf kranial.
 Cabang ventral (anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian
anterior dan lateral pada trunkus dan anggota gerak.
 Cabang viseral adalah bagian dari SSO . Cabang ini memiliki ramus
komunikans putih dan ramus komunikans abu-abu yang membentuk
medulla spinalis dan ganglia pada trunkus simpatis SSO.
29.  Sistem saraf somatik (saraf sadar)
Merupakan sistem saraf yang melayani kulit , otot rangka, dan
rangka. Saraf somatik meliputi saraf-saraf yang menerima dan
menghantarkan informasi dari reseptor sensori (rangsangan
eksternal) ke SSP ke otot rangka.
 Sistem saraf autonom (sistem saraf tak sadar)
Merupakan bagian dari SST yang bekerja mengatur dan
mengendalikan otot jantung, otot-otot polos, dan sejumlah kelenjar
secara permanen. Artinya, sistem saraf tersebut bekerja melayani
berbagai struktur dalam tubuh seperti jantung, paru-paru , saluran
pencernaan ,pembuluh darah ,kandung urine,dan kelenjar
keringat.
Sistem saraf autonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan saraf
parasimpatetik
30.  Sistem Saraf Simpatik
Meliputi saraf-saraf yang keluar pada vertebra toraks dan vertebra
lumbar.Oleh karena itu ini juga disebut sistem saraf
torakolumbar.Pada sistem saraf simpatik , serat-serat saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang tidak langsung menuju
efektor melainkan terlebih dahulu membentuk sinapsisis didalam
ganglion.Neotransmitter nya adalah norepinefrin.Sistem saraf ini
memiliki serat praganglion yang lebih pendek dibandingkan serat
saraf pascaganglion.
 Sistem Saraf Parasimpatetik
Disebut juga sistem saraf kraniosakral. Pada sistem ini , saraf-saraf
muncul dari daerah vertebra sakral (bagian bawah dari sumsum
tulang belakang). Sistem saraf parasimpatetik bekerja pada organ
(efektor ) yang sama. Akan tetapi , pengaruh yang ditimbulkannya
bersifat berlawanan satu dengan lainnya.