Infus cairan intravena adalah pemberian cairan ke dalam tubuh melalui jarum ke pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat makanan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, peralatan, prosedur pemasangan, komplikasi, lokasi pemasangan, jenis cairan, dan evaluasi infus cairan intravena.
Prosedur pemasangan infus meliputi persiapan alat dan bahan, identifikasi pasien, pembersihan daerah tusuk, tusuk vena dan pemasangan kateter infus, serta pengaturan tetesan cairan infus sesuai kebutuhan pasien. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan cairan dan obat secara intravena pada pasien yang membutuhkan.
Kelompok 2 membahas tentang injeksi intravena, termasuk tujuan, lokasi injeksi, dan prosedur pemberian obat secara langsung maupun tidak langsung melalui infus. Prosedur pemberian obat secara langsung meliputi persiapan, identifikasi pasien, pemberian obat, dan penutupan area injeksi.
Terapi intravena adalah pemberian cairan, obat, dan nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, memberikan obat, transfusi darah, dan nutrisi. Teknik pemasangan infus meliputi persiapan pasien dan peralatan, pemilihan vena, membersihkan area penusukan, dan penusukan kateter ke dalam vena.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Dokumen tersebut membahas tentang Kanulasi Vena Central (KVS) atau Central Venous Pressure (CVP). KVS digunakan untuk mengukur tekanan vena sentral dan memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara intravena. Prosedur KVS melibatkan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena hingga ujungnya mencapai muara vena cava superior dan inferior. Dokumen tersebut juga membahas indikasi, persiapan, cara pelaksana
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemasangan infus, termasuk tujuan umum dan khususnya, anatomi vena, pemilihan jarum dan kanula, komplikasi yang dapat timbul, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dan perawatan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur drainase dari rongga pleura dengan memasukkan pipa drainase, yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan, darah, nanah, atau udara dari rongga pleura. Prosedur ini digunakan untuk tujuan reekspansikan paru-paru, mengeluarkan segala sesuatu dari dalam rongga pleura.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian cairan dan transfusi darah melalui infus. Prosedurnya meliputi persiapan peralatan, desinfeksi daerah infus, penanaman jarum infus ke vena, pemberian cairan atau darah sesuai kebutuhan pasien, serta observasi selama proses berlangsung.
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan drainase, serta indikasi pengangkatan selang.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan perawatan luka, serta masalah keperawatan yang mungkin muncul seperti pola nafas tidak efektif dan risiko infeksi.
Kelompok 2 membahas tentang injeksi intravena, termasuk tujuan, lokasi injeksi, dan prosedur pemberian obat secara langsung maupun tidak langsung melalui infus. Prosedur pemberian obat secara langsung meliputi persiapan, identifikasi pasien, pemberian obat, dan penutupan area injeksi.
Terapi intravena adalah pemberian cairan, obat, dan nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, memberikan obat, transfusi darah, dan nutrisi. Teknik pemasangan infus meliputi persiapan pasien dan peralatan, pemilihan vena, membersihkan area penusukan, dan penusukan kateter ke dalam vena.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Dokumen tersebut membahas tentang Kanulasi Vena Central (KVS) atau Central Venous Pressure (CVP). KVS digunakan untuk mengukur tekanan vena sentral dan memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara intravena. Prosedur KVS melibatkan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena hingga ujungnya mencapai muara vena cava superior dan inferior. Dokumen tersebut juga membahas indikasi, persiapan, cara pelaksana
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemasangan infus, termasuk tujuan umum dan khususnya, anatomi vena, pemilihan jarum dan kanula, komplikasi yang dapat timbul, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dan perawatan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur drainase dari rongga pleura dengan memasukkan pipa drainase, yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan, darah, nanah, atau udara dari rongga pleura. Prosedur ini digunakan untuk tujuan reekspansikan paru-paru, mengeluarkan segala sesuatu dari dalam rongga pleura.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian cairan dan transfusi darah melalui infus. Prosedurnya meliputi persiapan peralatan, desinfeksi daerah infus, penanaman jarum infus ke vena, pemberian cairan atau darah sesuai kebutuhan pasien, serta observasi selama proses berlangsung.
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan drainase, serta indikasi pengangkatan selang.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan perawatan luka, serta masalah keperawatan yang mungkin muncul seperti pola nafas tidak efektif dan risiko infeksi.
PRESNTASI untuk menjadikan lebih baik.pptxAdilukmana1
油
menjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternakmenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternak
2. PENGERTIAN INFUS
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah
pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui
sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik)
untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh.
Infus adalah tindakan memasukkan cairan steril kedalam
sirkulasi darah.
Infus adalah memasukkan cairan (obat atau makanan
dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama kedalam
vena dengan menggunakan perangkat infuse secara
bertetes.
6. PERSIAPAN PASIEN
- Pasien diposisikan ditempat tidur senyaman
mungkin
- Memberi tahu pasien tindakan yang akan
dilakukan
- Membuka lengan baju pada daerah yang akan
diinfus
- Cek perencanaan Keperawatan klien
- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang
akan dilakukan
7. keadaan-keadaan yang dapat
memerlukan pemberian cairan infus
adalah:
Pendarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur
(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Serangan panas (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada
dehidrasi)
Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
9. Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh
akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler,
terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan
jarum, atau tusukan berulang pada pembuluh darah.
Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan
sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum
infus melewati pembuluh darah.
Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena,
terjadi akibat infus yang dipasang tidak dipantau secara ketat
dan benar.
Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah,
terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke
dalam pembuluh darah.
Rasa perih/sakit
Reaksi alergi
11. Tangan bagian depan
- Vena dorsal metacarpal
- Vena cepalika
- Vena basalika
Tangan Bagian belakang
- Tangan bagian depan
- Vena Radialis
- Vena Antebracial
13. Perlak dan alasnya dipasang dibawah anggota badan yang akan diinfus
- Siapkan infuse set, pastikan klem dalam keadaan terkunci lalu
pasangkan pada botol cairan
- Botol cairan digantung pada standart infuse
- Isi tabung tetesan secukupnya jangan terlalu penuh
- Buka klem dan alirkan cairan dalam selang infuse secara perlahan
sampai udara tidak ada pada selang infuse kemudian tutup kembali
dengan klem
- Lengan pasien bagian atas dibendung dengan tourniquet
- Daerah/tempat untuk menusuk vena di disinfeksika lalu jarum
(abocath) ditusukkan ke vena dengan lubang jarum menghadap keatas
- Bila berhasil darah akan keluar, jarum ditarik sedikit kemudian
abocat(JARUM SUNTIK) dimasukkan hingga penuh.
- Torniquet dilepas, jarum ditarik ujung abocat pada tempat
tusukan ditekan, kemudian serubung / pasang selang infuse, keluarkan
cairan sedikit biar udara diujung selang tidak masuk vena
- Klem di longgarkan untuk melihat kelancaran tetesan
14. NEXT....
- Bila tetesan lancar, beri betadine pada daerah yang
ditusuk jarum kemudian fiksasi dengan plaster
- Jarum dan tempat tusukan di tutup
- Tetesan diatur sesuai dengan yang ditentukan
- Anggota yang dipasang infuse, diatur letaknya agar jarum
(abocat) tidak bergeser, bila perlu pasang spalk
- Merapikan pasien dan mengatur dalam posisi yang
nyaman
- Membereskan alat-alat dan melepas handscoon
- Mencuci tangan
- Mencatat tindakan yang telah dilakukan
16. CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS
a. Dewasa: (makro dengan 20 tetes/ml)
Rumus TPM = 1 x cc = cc
3 Jam 3 x Jam
dari mana mendapat 1/3 diatas,
angka tersebut didapat dari ; 20 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya
17. b. Anak: (mikro dengan 60 tetes/ml)
Rumus TPM = 1 x cc = cc
1 Jam Jam
dari mana mendapat 1/1 diatas,
angka tersebut didapat dari ; 60 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya
c. Pasien dengan Tranfusi: (tranfusi dengan 15 tetes/ml)
Rumus TPM = 1 x cc = cc
4 Jam 4 x Jam
dari mana mendapat 1/4 diatas,
angka tersebut didapat dari ; 15 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya
18. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
- Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikian
juga respon klien terhadap pemberian
tindakan
Mencatat tindakan yang telah dilakukan
(waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi /
respon klien terhadap pemasangan infus,
cairan dan tetesan yang diberikan, nomor
abocath, vena yang dipasang, dan perawat
yang melakukan ) pada catatan keperawatan