際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENERAPAN EBP
DALAM KONTEKS
KOMUNITAS
MATA KULAIH BERBASIS BUKTI
cut desi, Hendrian, Liza, Lini
JUDUL
Prevalence and determinants of the
dangerous selfie among medical and
nursing students: a cross-sectional study
from eastern India
TUJUAN
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui prevalensi
dan faktor-faktor penentu dari perilaku selfie berbahaya di
kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India
bagian timur. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang perilaku selfie yang berisiko
di kalangan dewasa muda, khususnya terkait dengan
penggunaan smartphone dan aktivitas selfie yang dilakukan
secara rutin.
PARTICIPANT
Partisipan dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa
kedokteran dan keperawatan di Institut AIIMS, Bhubaneswar,
India. Kriteria inklusi untuk partisipan adalah mahasiswa yang
terdaftar dalam program Sarjana Kedokteran dan Sarjana
Keperawatan di institut tersebut. Partisipan yang tidak
menggunakan smartphone dikecualikan dari penelitian. Jumlah
total partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 595
mahasiswa
VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian tentang perilaku selfie
berbahaya di kalangan mahasiswa kedokteran
dan keperawatan di India, variabel independen
dan dependen dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Variabel Independen
Jenis Kelamin: Dalam penelitian ini, jenis kelamin diidentifikasi sebagai variabel
independen yang mempengaruhi perilaku selfie berbahaya.
Frekuensi Posting Selfie di Media Sosial: Variabel ini juga diidentifikasi sebagai
variabel independen yang dapat memengaruhi perilaku selfie berbahaya.
Skor Selfitis Behaviour Scale (SBS): Skor SBS yang lebih tinggi dari 75 dianggap
sebagai variabel independen yang memprediksi perilaku selfie berbahaya.
2. Variabel dependen
Perilaku Selfie Berbahaya: Variabel dependen utama dalam
penelitian ini adalah perilaku selfie berbahaya di antara
mahasiswa kedokteran dan keperawatan, yang diukur berdasarkan
kejadian mengambil selfie yang berbahaya dan cedera yang
terjadi selama proses pengambilan selfie.
ALAT UKUR/ KUESIONER
Alat ukur/ questioner yang digunakan:
Skala Perilaku (SBS) digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini
Quesioner:
Jadwal wawancara terstruktur dan Selfitis Behaviour Scale (SBS) digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang variabel sosiodemografi, penggunaan
smartphone, dan variabel yang terkait dengan selfie dan selfie berbahaya dalam
penelitian ini
Metode pengumpulan data:
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah melalui jadwal wawancara terstruktur
dan Selfitis Behaviour Scale (SBS) yang diberikan secara
pribadi kepada mahasiswa kedokteran dan keperawatan
dalam kelompok, dengan kunjungan tambahan dilakukan
ke asrama mahasiswa untuk peserta yang tidak hadir
METODE PENGUMPULAN
DATA
ANALISIS
Penelitian yang dilakukan di All India Institute of Medical Sciences bertujuan
untuk memperkirakan prevalensi selfie berbahaya dan menentukan faktor-
faktor yang terkait dengan selfie berbahaya di kalangan mahasiswa
kedokteran dan keperawatan di India. Prevalensi selfie berbahaya ditemukan
8,74%, dengan jenis kelamin laki-laki, memposting selfie di media sosial
setiap hari, dan memiliki skor Selfitis Behaviour Scale (SBS) > 75 diidentifikasi
sebagai prediktor independen selfie berbahaya [7]. Regresi logistik
digunakan untuk menganalisis data, dengan tingkat signifikansi p < 0,05
dianggap signifikan
HASIL
Studi ini menemukan bahwa prevalensi selfie berbahaya di
kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India
adalah 8,74%. Faktor-faktor seperti jenis kelamin laki-laki,
memposting selfie di media sosial setiap hari, dan memiliki skor
Selfitis Behaviour Scale (SBS) > 75 diidentifikasi sebagai prediktor
independen selfie berbahaya
PEMBAHASAN
Dengan kenaikan kebutuhan untuk membuat diri sendiri
mengasyikkan dan mendapatkan perhatian pada media sosial,
selfies berbahaya semakin umum. Penelitian menemukan bahwa
hampir satu dari sepuluh peserta telah mengambil selfies
berbahaya, dan satu dari seratus peserta telah melukai diri
mereka sendiri setelah mengambil selfies. Gangguan sementara
saat mengambil selfie mengurangi kesadaran situasional
seseorang, yang meningkatkan perilaku berisiko.
Count- PEMBAHASAN
Selfitis (pengambilan selfies obsesif) karena kelainan baru-baru ini menarik
perhatian para peneliti. Hampir seperlima peserta dalam penelitian memiliki selfitis.
Penelitian menunjukkan bahwa selfitis terkait dengan kinerja buruk / kinerja
akademik, tekanan rekan, tekanan yang tidak diinginkan, hubungan keluarga yang
tidak sehat, konflik, dan masalah lainnya. Temuan menunjukkan bahwa menjadi
laki-laki adalah faktor risiko untuk selfies yang berbahaya.
Count- PEMBAHASAN
Tindakan impulsif biasanya lebih besar pada pria daripada wanita, yang mungkin menjadi alasan
potensial lain mengapa seks laki-laki merupakan faktor risiko untuk selfies yang berbahaya.
Posting selfies pada media sosial harian adalah faktor risiko lain untuk selfies berbahaya. Skor
SBS tinggi adalah prediktor independen dari selfies yang berbahaya. Selfies dalam diri mereka
sendiri tidak berbahaya, tapi perilaku manusia yang menyertai selfies bisa berbahaya.
Pemerintah Rusia dan kota-kota di India telah menerapkan "No Selfie Zones" untuk mengurangi
kejadian buruk terkait selfie.
LIMITATION OF STUDY
Hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi dengan populasi muda, karena sampel tersebut
terbatas pada mahasiswa kedokteran dan keperawatan. Kemungkinan bias ingat tidak dapat
dikecualikan dari penelitian ini.
Metode self-report, yang mungkin rentan untuk kurang terlaporkan,digunakan untuk penilaian
"selfie berbahaya". Sejarah terperinci tentang luka selfie tidak dikumpulkan. Peneliti juga tidak
mempersembahkan riwayat rinci tentang berapa lama peserta telah mengambil selfies setiap
hari atau memposting selfies di media sosial setiap hari (dianggap 15 hari atau lebih untuk
menghindari bias ingat).
LIMITATION OF STUDY
Tidak ada prevalensi yang tersedia tentang perilaku selfie
berbahaya di kalangan dewasa muda.
tidak adanya dukungan dana dari lembaga pendanaan manapun
KESIMPULAN
Hampir satu dari sepuluh mahasiswa medis dan keperawatan melaporkan
mengambil selfies berbahaya, dan satu dari seratus yang terluka saat mencoba
selfie. Laki-laki, posting selfies setiap hari dan skor SBS> 75 adalah prediktor
independen dari selfies berbahaya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengidentifikasi komunitas beresiko dari selfi berbahaya di kalangan anak muda.
Kesadaran harus diciptakan di kalangan mahasiswa untuk mencegah luka dan
korban jiwa.
REKOMENDASI
1.Pendidikan dan Kesadaran: Hal ini dapat
mencakup workshop, seminar, dan kampanye
sosial yang bertujuan untuk mengedukasi
mahasiswa tentang konsekuensi negatif dari
selfie berbahaya.
Pengembangan Pedoman Etika: Institusi pendidikan dan
lembaga kesehatan dapat mengembangkan pedoman etika
yang jelas terkait penggunaan media sosial dan perilaku
selfie.
RECOMMENDATIONS
RECOMMENDATION 2
RECOMMENDATION 3
Konseling dan Dukungan Psikologis: Menyediakan layanan
konseling dan dukungan psikologis bagi mahasiswa yang
teridentifikasi memiliki perilaku selfie berbahaya.
Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kerjasama antara institusi
pendidikan, lembaga kesehatan, dan pihak terkait lainnya seperti
psikolog, ahli media sosial, dan penegak hukum dapat membantu
dalam menyusun strategi pencegahan yang holistik
RECOMMENDATIONS
RECOMMENDATION 4
RECOMMENDATION 5
Penelitian Lanjutan: Disarankan untuk melakukan penelitian
lanjutan yang melibatkan sampel yang lebih luas dan
representatif untuk memperdalam pemahaman tentang faktor-
faktor yang memengaruhi perilaku selfie berbahaya.
Kesadaran harus diciptakan di kalangan
siswa untuk mencegah cedera dan kematian terkait selfie.
RECOMMENDATIONS
RECOMMENDATION 6
RECOMMENDATION 7
Zona dilarang selfie harus diidentifikasi dan diterapkan
di lokasi berisiko tinggi di kawasan wisata
THANK YOU

More Related Content

Similar to PENERAPAN EBP DALAM KOMUNITAS KEPERAWATAN.pptx (20)

Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
ArieGardaNandjaya
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptxppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
MariaMia15
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxMAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
JusdiRajuni
Manuscrib rivan 2
Manuscrib rivan 2Manuscrib rivan 2
Manuscrib rivan 2
queen sevya
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
zaryasmin
Cover makalah[1]
Cover makalah[1]Cover makalah[1]
Cover makalah[1]
ervina Monetaria
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
Ratih Aini
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptxOPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
RusdiCahyono2
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdfDyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
SriAndiniWidyaNingru2
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
Army Of God
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Operator Warnet Vast Raha
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
meilya_kyky
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
zaryasmin
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
MuttyTeukie Elf
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptxPENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
Westi1
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
Ariffin Jolis
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unajaPPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
AdetyaWulandari
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
Yakup, Jecko Tamaka
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
Yakup, Jecko Tamaka
KOMPRE IRA.pptx
KOMPRE IRA.pptxKOMPRE IRA.pptx
KOMPRE IRA.pptx
AnggaranRSUDMNatsirS
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
ArieGardaNandjaya
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptxppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
MariaMia15
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxMAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
JusdiRajuni
Manuscrib rivan 2
Manuscrib rivan 2Manuscrib rivan 2
Manuscrib rivan 2
queen sevya
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
zaryasmin
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
Ratih Aini
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptxOPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
RusdiCahyono2
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdfDyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
Dyah Wulan SRW_FK_PPS 2021 (Laporan).pdf
SriAndiniWidyaNingru2
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
Army Of God
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Operator Warnet Vast Raha
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
Laporan Akhir tingkat kesadaran mahasiswa fakultas mipa dalam membuang sampah...
meilya_kyky
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
Kaedah Penyelidikan tentang "Selfie"
zaryasmin
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
MuttyTeukie Elf
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptxPENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
PENANGGULANGAN HIV PADA MASYARAKAT TINGKAT KABUPATEN.pptx
Westi1
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
Ariffin Jolis
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unajaPPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
PPT Seminar proposal skripsi kebidanan unaja
AdetyaWulandari
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
Yakup, Jecko Tamaka
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
Yakup, Jecko Tamaka

More from AndiMulyadi26 (11)

3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
AndiMulyadi26
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
AndiMulyadi26
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
AndiMulyadi26
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
AndiMulyadi26
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
AndiMulyadi26
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptxfitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
AndiMulyadi26
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
AndiMulyadi26
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.pptPHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
AndiMulyadi26
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.pptPHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
AndiMulyadi26
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
AndiMulyadi26
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptx
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptxImplementasi dan evaluasi input dan output.pptx
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptx
AndiMulyadi26
3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
3. LAPORAN HASIL PHBS DAYAH DARUL IHSAN.docx
AndiMulyadi26
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
418-Article Text-2786-2-10-20231211.docxz
AndiMulyadi26
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
1.%20Awal-2.qawqwqwqwwdsfdfdfdxscscsxcxxxxxxxxdf
AndiMulyadi26
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
8.%20Reference.pdfassasaxsasasasasasasasa
AndiMulyadi26
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
1.%20Awal-2.pdfkakakaakakakkajssjslsajjananaa
AndiMulyadi26
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptxfitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
fitrianipemasanganinfus-140712094804-phpapp01.pptx
AndiMulyadi26
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
501769876-355733982-PEMASANGAN-INFUS-ppt.ppt
AndiMulyadi26
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.pptPHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DAYAH ATAU SEKOLAH PONDOK PESANTREN.ppt
AndiMulyadi26
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.pptPHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
PHBS DISEKOLAH ATAU PESANTREN / DAYAH.ppt
AndiMulyadi26
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
Dilemmas in caring for older adults in Zhejiang Province, China a qualitative...
AndiMulyadi26
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptx
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptxImplementasi dan evaluasi input dan output.pptx
Implementasi dan evaluasi input dan output.pptx
AndiMulyadi26

PENERAPAN EBP DALAM KOMUNITAS KEPERAWATAN.pptx

  • 1. PENERAPAN EBP DALAM KONTEKS KOMUNITAS MATA KULAIH BERBASIS BUKTI cut desi, Hendrian, Liza, Lini
  • 2. JUDUL Prevalence and determinants of the dangerous selfie among medical and nursing students: a cross-sectional study from eastern India
  • 3. TUJUAN Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor penentu dari perilaku selfie berbahaya di kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India bagian timur. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku selfie yang berisiko di kalangan dewasa muda, khususnya terkait dengan penggunaan smartphone dan aktivitas selfie yang dilakukan secara rutin.
  • 4. PARTICIPANT Partisipan dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa kedokteran dan keperawatan di Institut AIIMS, Bhubaneswar, India. Kriteria inklusi untuk partisipan adalah mahasiswa yang terdaftar dalam program Sarjana Kedokteran dan Sarjana Keperawatan di institut tersebut. Partisipan yang tidak menggunakan smartphone dikecualikan dari penelitian. Jumlah total partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 595 mahasiswa
  • 5. VARIABEL PENELITIAN Dalam penelitian tentang perilaku selfie berbahaya di kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India, variabel independen dan dependen dapat diidentifikasi sebagai berikut:
  • 6. 1. Variabel Independen Jenis Kelamin: Dalam penelitian ini, jenis kelamin diidentifikasi sebagai variabel independen yang mempengaruhi perilaku selfie berbahaya. Frekuensi Posting Selfie di Media Sosial: Variabel ini juga diidentifikasi sebagai variabel independen yang dapat memengaruhi perilaku selfie berbahaya. Skor Selfitis Behaviour Scale (SBS): Skor SBS yang lebih tinggi dari 75 dianggap sebagai variabel independen yang memprediksi perilaku selfie berbahaya.
  • 7. 2. Variabel dependen Perilaku Selfie Berbahaya: Variabel dependen utama dalam penelitian ini adalah perilaku selfie berbahaya di antara mahasiswa kedokteran dan keperawatan, yang diukur berdasarkan kejadian mengambil selfie yang berbahaya dan cedera yang terjadi selama proses pengambilan selfie.
  • 8. ALAT UKUR/ KUESIONER Alat ukur/ questioner yang digunakan: Skala Perilaku (SBS) digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini Quesioner: Jadwal wawancara terstruktur dan Selfitis Behaviour Scale (SBS) digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel sosiodemografi, penggunaan smartphone, dan variabel yang terkait dengan selfie dan selfie berbahaya dalam penelitian ini
  • 9. Metode pengumpulan data: Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui jadwal wawancara terstruktur dan Selfitis Behaviour Scale (SBS) yang diberikan secara pribadi kepada mahasiswa kedokteran dan keperawatan dalam kelompok, dengan kunjungan tambahan dilakukan ke asrama mahasiswa untuk peserta yang tidak hadir METODE PENGUMPULAN DATA
  • 10. ANALISIS Penelitian yang dilakukan di All India Institute of Medical Sciences bertujuan untuk memperkirakan prevalensi selfie berbahaya dan menentukan faktor- faktor yang terkait dengan selfie berbahaya di kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India. Prevalensi selfie berbahaya ditemukan 8,74%, dengan jenis kelamin laki-laki, memposting selfie di media sosial setiap hari, dan memiliki skor Selfitis Behaviour Scale (SBS) > 75 diidentifikasi sebagai prediktor independen selfie berbahaya [7]. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis data, dengan tingkat signifikansi p < 0,05 dianggap signifikan
  • 11. HASIL Studi ini menemukan bahwa prevalensi selfie berbahaya di kalangan mahasiswa kedokteran dan keperawatan di India adalah 8,74%. Faktor-faktor seperti jenis kelamin laki-laki, memposting selfie di media sosial setiap hari, dan memiliki skor Selfitis Behaviour Scale (SBS) > 75 diidentifikasi sebagai prediktor independen selfie berbahaya
  • 12. PEMBAHASAN Dengan kenaikan kebutuhan untuk membuat diri sendiri mengasyikkan dan mendapatkan perhatian pada media sosial, selfies berbahaya semakin umum. Penelitian menemukan bahwa hampir satu dari sepuluh peserta telah mengambil selfies berbahaya, dan satu dari seratus peserta telah melukai diri mereka sendiri setelah mengambil selfies. Gangguan sementara saat mengambil selfie mengurangi kesadaran situasional seseorang, yang meningkatkan perilaku berisiko.
  • 13. Count- PEMBAHASAN Selfitis (pengambilan selfies obsesif) karena kelainan baru-baru ini menarik perhatian para peneliti. Hampir seperlima peserta dalam penelitian memiliki selfitis. Penelitian menunjukkan bahwa selfitis terkait dengan kinerja buruk / kinerja akademik, tekanan rekan, tekanan yang tidak diinginkan, hubungan keluarga yang tidak sehat, konflik, dan masalah lainnya. Temuan menunjukkan bahwa menjadi laki-laki adalah faktor risiko untuk selfies yang berbahaya.
  • 14. Count- PEMBAHASAN Tindakan impulsif biasanya lebih besar pada pria daripada wanita, yang mungkin menjadi alasan potensial lain mengapa seks laki-laki merupakan faktor risiko untuk selfies yang berbahaya. Posting selfies pada media sosial harian adalah faktor risiko lain untuk selfies berbahaya. Skor SBS tinggi adalah prediktor independen dari selfies yang berbahaya. Selfies dalam diri mereka sendiri tidak berbahaya, tapi perilaku manusia yang menyertai selfies bisa berbahaya. Pemerintah Rusia dan kota-kota di India telah menerapkan "No Selfie Zones" untuk mengurangi kejadian buruk terkait selfie.
  • 15. LIMITATION OF STUDY Hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi dengan populasi muda, karena sampel tersebut terbatas pada mahasiswa kedokteran dan keperawatan. Kemungkinan bias ingat tidak dapat dikecualikan dari penelitian ini. Metode self-report, yang mungkin rentan untuk kurang terlaporkan,digunakan untuk penilaian "selfie berbahaya". Sejarah terperinci tentang luka selfie tidak dikumpulkan. Peneliti juga tidak mempersembahkan riwayat rinci tentang berapa lama peserta telah mengambil selfies setiap hari atau memposting selfies di media sosial setiap hari (dianggap 15 hari atau lebih untuk menghindari bias ingat).
  • 16. LIMITATION OF STUDY Tidak ada prevalensi yang tersedia tentang perilaku selfie berbahaya di kalangan dewasa muda. tidak adanya dukungan dana dari lembaga pendanaan manapun
  • 17. KESIMPULAN Hampir satu dari sepuluh mahasiswa medis dan keperawatan melaporkan mengambil selfies berbahaya, dan satu dari seratus yang terluka saat mencoba selfie. Laki-laki, posting selfies setiap hari dan skor SBS> 75 adalah prediktor independen dari selfies berbahaya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi komunitas beresiko dari selfi berbahaya di kalangan anak muda. Kesadaran harus diciptakan di kalangan mahasiswa untuk mencegah luka dan korban jiwa.
  • 18. REKOMENDASI 1.Pendidikan dan Kesadaran: Hal ini dapat mencakup workshop, seminar, dan kampanye sosial yang bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa tentang konsekuensi negatif dari selfie berbahaya.
  • 19. Pengembangan Pedoman Etika: Institusi pendidikan dan lembaga kesehatan dapat mengembangkan pedoman etika yang jelas terkait penggunaan media sosial dan perilaku selfie. RECOMMENDATIONS RECOMMENDATION 2 RECOMMENDATION 3 Konseling dan Dukungan Psikologis: Menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi mahasiswa yang teridentifikasi memiliki perilaku selfie berbahaya.
  • 20. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kerjasama antara institusi pendidikan, lembaga kesehatan, dan pihak terkait lainnya seperti psikolog, ahli media sosial, dan penegak hukum dapat membantu dalam menyusun strategi pencegahan yang holistik RECOMMENDATIONS RECOMMENDATION 4 RECOMMENDATION 5 Penelitian Lanjutan: Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang melibatkan sampel yang lebih luas dan representatif untuk memperdalam pemahaman tentang faktor- faktor yang memengaruhi perilaku selfie berbahaya.
  • 21. Kesadaran harus diciptakan di kalangan siswa untuk mencegah cedera dan kematian terkait selfie. RECOMMENDATIONS RECOMMENDATION 6 RECOMMENDATION 7 Zona dilarang selfie harus diidentifikasi dan diterapkan di lokasi berisiko tinggi di kawasan wisata