際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN .........................................................
1.1.Pendahuluan....................................................................
1.2.Tujuan Praktikum............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................
2.1.Tinjauan Pustaka.............................................................
BAB III METODOLOGI
3.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................
3.2.Alat dan Bahan................................................................
3.3.ProsedurKerja.................................................................
3.4.Analisis Data...................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................
4.1.Hasil...............................................................................
4.2.Pembahasan....................................................................
BAB V KESIMPULAN............................................................
5.1.Kesimpulan .....................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
LAMPIRAN.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya
kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk
hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap keberadaan cahaya.
Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang
dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh informasi
tentang keberadan lingkungannya. Bahkan ada juga binatang yang benar-benar
bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata.
Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan
cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses
melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak
akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh
karena itu dalam laporan ini akan dibahas cahaya yang melewati celah sempit
yang disebut difraksi.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Menentukan panjang gelombang sinar laser
2. Menentukan ketebalan rambut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya.
Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi
dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat
gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan
adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah
yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Difraksi
adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut
difraksi gelombang (Anonim, 2012).
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam
jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan
dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan
(d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm)
dinyatakan dengan N, maka :
d = 1/N (1)
Menurut Soekarno, (1996: 150-155) dalam situs Firarizqy Candradari
Agfa mengatakan seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen
digunakan untuk mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki
pada layar. Distribusi intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan
dari efek interferensi dan difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang
telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut
berinterferensi pada layar yang menghasilkan pola akhir.
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah
tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi,
terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah
itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi
demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya
dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya
(Soedojo,2004 : 123).
Suparmona menjelaskan peristiwa pembelokan cahaya ke belakang
penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh
Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran
teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi
ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen
berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung
dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi.
Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang
sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-
garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli
bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per
sentimeter adalah umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang
gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi
transmisi. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (慮=0
derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah
layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut 慮 sedemikian rupa
sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih l
= perkalian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan
bulat.
Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar
antara celah dengan sin 慮 = mD/了 adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum
terang di mana m = 0, 1, 2, dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi
persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001).
Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi
persamaan:
m 了= d sin 慮 atau d.Y/L = m 了 (2)
Di mana:
m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan
慮 = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L= jarak kisi ke layar
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum difraksi cahaya dilakukan pada hari Rabu, 07 Januari 2015
di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :
a. Kisi Difraksi N= 100/mm dan N=300/mm
b. Mistar
c. Layar
d. Sumber cahaya ( Sinar Laser )
e. Statif dan penjepit
3.3. Prosedur Kerja
1. Diletakan kisi 100/mm dan rangkai dengan jarak 25 cm dari layar
2. Diamati spectrum yang terjadi melalui kisi
3. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2
4. Diulangi langkah 1-3 untuk L 30, 35, 40, 50 cm.
5. Diganti kisi 100/mm menjadi kisi 300/mm
6. Diulangi langkah kerja persis pada percobaan kisi 100/mm
7. Setelah pengambilan data pada kedua kisi selesai diganti kisi dengan
menggunakan rambut
8. Diamati spektrum yang terjadi melalui kisi (rambut) pada jarak 25, 30, 35,
40, dan 50 cm
9. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2
10. Dicatat hasil data pengamatan dan di hitung ketebalan rambut
3.4. Analisis Data
3.4.1 Rumus yang digunakan
d = 1/N
dimana:
d = Jarak antara celah yang berurutan (cm)
N = Jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang
d.(Y/L) = m 了
dimana:
m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan
慮 = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L =jarak kisi ke layar
3.4.2 Tabel pengamatan
N= 105/m
N L (m) Y (m) Y/L d= 1/N 了 (m)
2 0,25 0,033 0,132 0,00001 6,6E-07
2 0,3 0,04 0,133333 0,00001 6,667E-07
2 0,35 0,045 0,128571 0,00001 6,429E-07
2 0,4 0,05 0,125 0,00001 6,25E-07
2 0,5 0,063 0,126 0,00001 6,3E-07
6,449E-07
N= 3. 105/m
N L (cm) Y (m) Y/L d= 1/N 了 (m)
2 0,25 0,1 0,4 3,33E-06 6,667E-07
2 0,3 0,12 0,4 3,33E-06 6,667E-07
2 0,35 0,14 0,4 3,33E-06 6,667E-07
2 0,4 0,16 0,4 3,33E-06 6,667E-07
2 0,5 0,2 0,4 3,33E-06 6,667E-07
6,667E-07
rzmbut= 6,328E-07 m
N 了 (m) L (m) Y (m) d (m)
2 6,328E-07 0,25 0,005 6,33E-05
2 6,328E-07 0,3 0,006 6,33E-05
2 6,328E-07 0,35 0,007 6,33E-05
2 6,328E-07 0,4 0,01 5,06E-05
2 6,328E-07 0,5 0,014 4,52E-05
5,71E-05
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk
mengnalisis dari sumber cahaya.
2. Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang
gelombangnya. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan
rumus: 了 = untuk menentukan jarak antara dua baris (d)
menggunakan rumus d = 1/N.
3. Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde
berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
4. Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada
kisi, cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi
yang menghasilkan bagian gelap dan terang tapi jika cahaya
polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum warna.
5. Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat
terang pada layar yang dipengaruhi oleh persamaan sin 慮 = m 了/d. pada
percobaan kali ini tidak menggunakan monokromatis karena cahaya
monokromatis hanyamempunyai satu spektrum sehingga cahaya dapat
terurai.
DAFTAR PUSTAKA
Agfa, Firarizqy Candradari. 2013. Laporan Praktikum Kisi Difraksi http://notec
haca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12
Januari 2015
Anonim.2012.LaporanPraktikumKisiDifraksi.http://goes2physic.blogspot.com/2012/02
/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12 Januari 2015
Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Universitas edisi 5 jilid 2 (terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot (20)

Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Sahrul Sindriana
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Nurfaizatul Jannah
Tugas Pelangi
Tugas PelangiTugas Pelangi
Tugas Pelangi
Abdul Jamil
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logam
metalujay
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptxPpt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Bogek
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Racmat Ridho
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Muhammad Ridlo
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptxIPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
AnnaArbaatin
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
Ajeng Rizki Rahmawati
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
Wardah yibah
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJBPresentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Rodnovry Joshua L. Tobing
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Dionisius Kristanto
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLELAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
Rezky Amaliah
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
VJ Asenk
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
Operator Warnet Vast Raha
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Suta Pinatih
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Sahrul Sindriana
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Nurfaizatul Jannah
Tugas Pelangi
Tugas PelangiTugas Pelangi
Tugas Pelangi
Abdul Jamil
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logam
metalujay
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptxPpt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Ppt sempro pendidikan teknik mesin otomotif.pptx
Bogek
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Racmat Ridho
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Muhammad Ridlo
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptxIPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
IPA Kelas 8 BAB 8 TEKANAN ZAT.pptx
AnnaArbaatin
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
Ajeng Rizki Rahmawati
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
Wardah yibah
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Dionisius Kristanto
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLELAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
Rezky Amaliah
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
VJ Asenk
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Suta Pinatih

Similar to Format laporan (20)

O3 difraksi
O3 difraksiO3 difraksi
O3 difraksi
Miftachul Nur Afifah
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
Aris Widodo
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
Ridho Pasopati
Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2
Sutrisno Lazyboy
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
university of Indonesia
4. difraksi kisi
4. difraksi kisi4. difraksi kisi
4. difraksi kisi
Harlaniws
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptxPPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
Dian885062
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
Reny Isro'is Wulandari
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
Miftachul Nur Afifah
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
Miftachul Nur Afifah
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
Ridho Pasopati
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Luhur Moekti Prayogo
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Catur Prasetyo
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
KranA Paga
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optikPrakt.peng .listrik magnet-dan-optik
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik
PT. SASA
732 1603-1-sm
732 1603-1-sm732 1603-1-sm
732 1603-1-sm
Ainun5411
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi AwanPenginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Wachidatin N C
materi ajar CAHAYA SMA KELAS XII
materi ajar CAHAYA SMA KELAS XIImateri ajar CAHAYA SMA KELAS XII
materi ajar CAHAYA SMA KELAS XII
Ipung-Amanda Pamungkas
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
Aris Widodo
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
Ridho Pasopati
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
university of Indonesia
4. difraksi kisi
4. difraksi kisi4. difraksi kisi
4. difraksi kisi
Harlaniws
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptxPPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
PPT GEJALA GELOMBANG CAHAYA FISIKA .pptx
Dian885062
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
Ridho Pasopati
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Luhur Moekti Prayogo
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Catur Prasetyo
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
KranA Paga
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optikPrakt.peng .listrik magnet-dan-optik
Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik
PT. SASA
732 1603-1-sm
732 1603-1-sm732 1603-1-sm
732 1603-1-sm
Ainun5411
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi AwanPenginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Wachidatin N C

Format laporan

  • 1. DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1.1.Pendahuluan.................................................................... 1.2.Tujuan Praktikum............................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................... 2.1.Tinjauan Pustaka............................................................. BAB III METODOLOGI 3.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................... 3.2.Alat dan Bahan................................................................ 3.3.ProsedurKerja................................................................. 3.4.Analisis Data................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................... 4.1.Hasil............................................................................... 4.2.Pembahasan.................................................................... BAB V KESIMPULAN............................................................ 5.1.Kesimpulan ..................................................................... DAFTAR PUSTAKA............................................................... LAMPIRAN.............................................................................
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya. Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh informasi tentang keberadan lingkungannya. Bahkan ada juga binatang yang benar-benar bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata. Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh karena itu dalam laporan ini akan dibahas cahaya yang melewati celah sempit yang disebut difraksi. 1.2. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu : 1. Menentukan panjang gelombang sinar laser 2. Menentukan ketebalan rambut
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi gelombang (Anonim, 2012). Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm) dinyatakan dengan N, maka : d = 1/N (1) Menurut Soekarno, (1996: 150-155) dalam situs Firarizqy Candradari Agfa mengatakan seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen digunakan untuk mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki pada layar. Distribusi intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan dari efek interferensi dan difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut berinterferensi pada layar yang menghasilkan pola akhir. Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi,
  • 4. terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya (Soedojo,2004 : 123). Suparmona menjelaskan peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi. Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis- garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (慮=0 derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut 慮 sedemikian rupa sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih l = perkalian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan bulat. Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar antara celah dengan sin 慮 = mD/了 adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum terang di mana m = 0, 1, 2, dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001). Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan:
  • 5. m 了= d sin 慮 atau d.Y/L = m 了 (2) Di mana: m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...) d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi) 了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan 慮 = sudut lenturan (difraksi) Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n L= jarak kisi ke layar BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum difraksi cahaya dilakukan pada hari Rabu, 07 Januari 2015 di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu : a. Kisi Difraksi N= 100/mm dan N=300/mm b. Mistar c. Layar d. Sumber cahaya ( Sinar Laser ) e. Statif dan penjepit 3.3. Prosedur Kerja 1. Diletakan kisi 100/mm dan rangkai dengan jarak 25 cm dari layar 2. Diamati spectrum yang terjadi melalui kisi 3. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2 4. Diulangi langkah 1-3 untuk L 30, 35, 40, 50 cm.
  • 6. 5. Diganti kisi 100/mm menjadi kisi 300/mm 6. Diulangi langkah kerja persis pada percobaan kisi 100/mm 7. Setelah pengambilan data pada kedua kisi selesai diganti kisi dengan menggunakan rambut 8. Diamati spektrum yang terjadi melalui kisi (rambut) pada jarak 25, 30, 35, 40, dan 50 cm 9. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2 10. Dicatat hasil data pengamatan dan di hitung ketebalan rambut 3.4. Analisis Data 3.4.1 Rumus yang digunakan d = 1/N dimana: d = Jarak antara celah yang berurutan (cm) N = Jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang d.(Y/L) = m 了 dimana: m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...) d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi) 了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan 慮 = sudut lenturan (difraksi) Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n L =jarak kisi ke layar
  • 7. 3.4.2 Tabel pengamatan N= 105/m N L (m) Y (m) Y/L d= 1/N 了 (m) 2 0,25 0,033 0,132 0,00001 6,6E-07 2 0,3 0,04 0,133333 0,00001 6,667E-07 2 0,35 0,045 0,128571 0,00001 6,429E-07 2 0,4 0,05 0,125 0,00001 6,25E-07 2 0,5 0,063 0,126 0,00001 6,3E-07 6,449E-07 N= 3. 105/m N L (cm) Y (m) Y/L d= 1/N 了 (m) 2 0,25 0,1 0,4 3,33E-06 6,667E-07 2 0,3 0,12 0,4 3,33E-06 6,667E-07 2 0,35 0,14 0,4 3,33E-06 6,667E-07 2 0,4 0,16 0,4 3,33E-06 6,667E-07 2 0,5 0,2 0,4 3,33E-06 6,667E-07 6,667E-07 rzmbut= 6,328E-07 m N 了 (m) L (m) Y (m) d (m) 2 6,328E-07 0,25 0,005 6,33E-05 2 6,328E-07 0,3 0,006 6,33E-05 2 6,328E-07 0,35 0,007 6,33E-05 2 6,328E-07 0,4 0,01 5,06E-05 2 6,328E-07 0,5 0,014 4,52E-05 5,71E-05
  • 8. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk mengnalisis dari sumber cahaya. 2. Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang gelombangnya. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus: 了 = untuk menentukan jarak antara dua baris (d) menggunakan rumus d = 1/N. 3. Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde berbanding terbalik dengan panjang gelombang. 4. Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada kisi, cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi yang menghasilkan bagian gelap dan terang tapi jika cahaya polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum warna. 5. Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat terang pada layar yang dipengaruhi oleh persamaan sin 慮 = m 了/d. pada percobaan kali ini tidak menggunakan monokromatis karena cahaya monokromatis hanyamempunyai satu spektrum sehingga cahaya dapat terurai. DAFTAR PUSTAKA
  • 9. Agfa, Firarizqy Candradari. 2013. Laporan Praktikum Kisi Difraksi http://notec haca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12 Januari 2015 Anonim.2012.LaporanPraktikumKisiDifraksi.http://goes2physic.blogspot.com/2012/02 /laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12 Januari 2015 Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Universitas edisi 5 jilid 2 (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press. LAMPIRAN