1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
Dalam tiga kalimat:
Laporan praktikum fisika dasar ini menjelaskan percobaan momentum pada tumbukan elastis dan tidak elastis menggunakan air track. Percobaan ini bertujuan untuk memahami hukum kekekalan momentum dan membedakan jenis tumbukan. Hasilnya menunjukkan hukum momentum berlaku karena gaya tumbukan sama besar dan berlawanan arah.
Bab 3 membahas struktur kristal logam dan ketidaksempurnaan pada kristal sejati. Terdapat tiga struktur kristal utama pada logam yaitu BCC, FCC, dan HCP. Kristal sejati tidak pernah sempurna karena getaran atom, adanya unsur paduan, dan keberadaan cacat seperti dislokasi yang mempengaruhi sifat mekaniknya.
1. Percobaan ini mengamati pemantulan cahaya pada permukaan datar, cekung, dan cembung. Hasilnya menunjukkan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul pada permukaan datar.
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
油
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton beserta contoh penerapannya, serta berbagai jenis gaya seperti gaya normal, berat, dan gesekan. Secara khusus dijelaskan rumus dan konsep dasar ketiga hukum Newton tentang gerak, serta hubungan antara gaya, massa dan percepatan.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
油
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang gaya gesekan statis dan kinetis. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui koefisien gaya gesekan statis dan kinetis, memahami konsepnya, mengetahui percepatan benda bergerak, dan memahami hukum Newton serta dinamika. Alat yang digunakan antara lain penggaris, balok, stopwatch, neraca digital, dan papan inklinasi berkatrol. Langkah praktikum meliputi penimbangan massa balok,
Dokumen tersebut merangkum eksperimen tentang hukum Malus dan polarisasi cahaya. Secara singkat, eksperimen ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan sudut antara polarizer dan analyzer, baik dengan dan tanpa adanya bidang penunda. Eksperimen ini dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya melalui fotometer dengan variasi sudut dan keberadaan bidang penunda.
The document discusses the phenomenon of rainbows from a mathematical perspective using calculus. It begins with an introduction to rainbows and the optical phenomena involved - refraction, reflection and dispersion of light. It then provides explanations of these phenomena using principles of calculus, such as minimum and maximum values. This allows rainbows to be analyzed more deeply using calculus concepts. The document also includes data on the wavelength and refractive index of different colors that make up a rainbow.
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaRacmat Ridho
油
Di dalam presentasi ini, tersaji materi fisika tentang pembiasan. Saya juga menjelaskan tentang hukum-hukum pembiasan dan hubungannya dengan besaran-besaran lain yang terkait. Di samping itu, dibahas pula sedikit mengenai kaca plan paralel dan prisma. Materi ini cocok untuk murid-murid SMA.
Laporan ini menjelaskan tentang praktikum IPA 3 yang menguji hukum Kirchoff I dan hukum Ohm. Laporan ini menjelaskan tujuan praktikum, dasar teori hukum Kirchoff I dan II serta hukum Ohm, dan penerapannya pada rangkaian listrik untuk menentukan arus listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena difraksi cahaya dan interferensi gelombang cahaya ketika melalui celah tunggal atau kisi. Secara ringkas, difraksi terjadi ketika cahaya melalui celah dan menyebabkan gelombang cahaya mengalami pembelokan, sementara interferensi terjadi ketika dua gelombang bertemu dan menghasilkan pola gelap dan terang. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lebar celah, panjang gelombang
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar optika fisis dan geometri seperti pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, serta berbagai alat optik seperti cermin, lensa, mata, kamera, lup, dan mikroskop beserta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan.
Presentasi ini membahas percobaan gerak jatuh bebas dan osilasi untuk menentukan percepatan gravitasi setempat. Percobaan dilakukan dengan menggunakan bola logam berbeda ukuran untuk jatuh bebas dan bandul fisis untuk osilasi, serta diukur waktunya menggunakan stopwatch. Hasil analisis menunjukkan massa tidak berpengaruh pada gerak jatuh bebas dan perlu meminimalkan sudut bandul untuk menghindari kesalahan perhitun
The document summarizes a laboratory report on a reversible pendulum experiment. It discusses oscillatory motion, which is the repeated motion of an object returning to its equilibrium position after a certain time period. A reversible pendulum has two fixed points of support with equal or nearly equal time periods. The experiment aims to understand the concept of a reversible pendulum and determine the acceleration due to gravity. The procedure involves measuring the time for 10 oscillations and calculating the period while varying the distance between two weights. The results found values of 9.5 m/s2 and 9.78 m/s2 for the acceleration due to gravity.
Intensitas radiasi adalah jumlah pancaran radiasi per detik yang menunjukkan jumlah radiasi yang dihasilkan oleh sumber radiasi seperti radioisotop, mesin sinar-X, atau reaktor nuklir. Intensitas radiasi dapat diukur dalam satuan counts per second (cps) atau counts per minute (cpm) dan berhubungan langsung dengan keempatnya suhu mutlak benda berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann.
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakVJ Asenk
油
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak manusia, seperti pengobatan kanker tulang melalui kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan; penggantian sendi dengan logam; penanganan kondisi seperti kaki O, skoliosis, dan patah tulang; serta alat bantu seperti kursi roda, tangan bionik, kaki bionik, otot buatan, dan implant tulang belakang.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
油
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur lebar celah kisi melalui peristiwa difraksi laser. Cahaya laser He-Ne dilewatkan melalui celah sempit dan menghasilkan pola difraksi pada layar. Intensitas cahaya diukur dengan detektor dan grafik intensitas vs jarak pergeseran layar dianalisis. Analisis grafik menghasilkan lebar celah kisi sebesar (1.2858 賊 0.09847) x 10-7 m.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen tentang hukum Malus dan polarisasi cahaya. Secara singkat, eksperimen ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan sudut antara polarizer dan analyzer, baik dengan dan tanpa adanya bidang penunda. Eksperimen ini dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya melalui fotometer dengan variasi sudut dan keberadaan bidang penunda.
The document discusses the phenomenon of rainbows from a mathematical perspective using calculus. It begins with an introduction to rainbows and the optical phenomena involved - refraction, reflection and dispersion of light. It then provides explanations of these phenomena using principles of calculus, such as minimum and maximum values. This allows rainbows to be analyzed more deeply using calculus concepts. The document also includes data on the wavelength and refractive index of different colors that make up a rainbow.
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaRacmat Ridho
油
Di dalam presentasi ini, tersaji materi fisika tentang pembiasan. Saya juga menjelaskan tentang hukum-hukum pembiasan dan hubungannya dengan besaran-besaran lain yang terkait. Di samping itu, dibahas pula sedikit mengenai kaca plan paralel dan prisma. Materi ini cocok untuk murid-murid SMA.
Laporan ini menjelaskan tentang praktikum IPA 3 yang menguji hukum Kirchoff I dan hukum Ohm. Laporan ini menjelaskan tujuan praktikum, dasar teori hukum Kirchoff I dan II serta hukum Ohm, dan penerapannya pada rangkaian listrik untuk menentukan arus listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena difraksi cahaya dan interferensi gelombang cahaya ketika melalui celah tunggal atau kisi. Secara ringkas, difraksi terjadi ketika cahaya melalui celah dan menyebabkan gelombang cahaya mengalami pembelokan, sementara interferensi terjadi ketika dua gelombang bertemu dan menghasilkan pola gelap dan terang. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lebar celah, panjang gelombang
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar optika fisis dan geometri seperti pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, serta berbagai alat optik seperti cermin, lensa, mata, kamera, lup, dan mikroskop beserta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan.
Presentasi ini membahas percobaan gerak jatuh bebas dan osilasi untuk menentukan percepatan gravitasi setempat. Percobaan dilakukan dengan menggunakan bola logam berbeda ukuran untuk jatuh bebas dan bandul fisis untuk osilasi, serta diukur waktunya menggunakan stopwatch. Hasil analisis menunjukkan massa tidak berpengaruh pada gerak jatuh bebas dan perlu meminimalkan sudut bandul untuk menghindari kesalahan perhitun
The document summarizes a laboratory report on a reversible pendulum experiment. It discusses oscillatory motion, which is the repeated motion of an object returning to its equilibrium position after a certain time period. A reversible pendulum has two fixed points of support with equal or nearly equal time periods. The experiment aims to understand the concept of a reversible pendulum and determine the acceleration due to gravity. The procedure involves measuring the time for 10 oscillations and calculating the period while varying the distance between two weights. The results found values of 9.5 m/s2 and 9.78 m/s2 for the acceleration due to gravity.
Intensitas radiasi adalah jumlah pancaran radiasi per detik yang menunjukkan jumlah radiasi yang dihasilkan oleh sumber radiasi seperti radioisotop, mesin sinar-X, atau reaktor nuklir. Intensitas radiasi dapat diukur dalam satuan counts per second (cps) atau counts per minute (cpm) dan berhubungan langsung dengan keempatnya suhu mutlak benda berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann.
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakVJ Asenk
油
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak manusia, seperti pengobatan kanker tulang melalui kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan; penggantian sendi dengan logam; penanganan kondisi seperti kaki O, skoliosis, dan patah tulang; serta alat bantu seperti kursi roda, tangan bionik, kaki bionik, otot buatan, dan implant tulang belakang.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
油
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur lebar celah kisi melalui peristiwa difraksi laser. Cahaya laser He-Ne dilewatkan melalui celah sempit dan menghasilkan pola difraksi pada layar. Intensitas cahaya diukur dengan detektor dan grafik intensitas vs jarak pergeseran layar dianalisis. Analisis grafik menghasilkan lebar celah kisi sebesar (1.2858 賊 0.09847) x 10-7 m.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan difraksi dan interferensi gelombang permukaan air menggunakan ripple tank. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui pola difraksi dan interferensi pada celah tunggal dan ganda serta menentukan panjang gelombang. Percobaan dilakukan dengan mengatur frekuensi dan fase generator riak serta mengukur bentuk gelombang yang terbentuk."
Eksperimen mengukur panjang gelombang cahaya Natrium menggunakan cincin Newton. Pola cincin gelap dan terang diamati dan diukur jari-jarinya. Data digunakan untuk menghitung panjang gelombang sebesar 602,5 nm, 2,29% lebih besar dari teori.
Interferometer Michelson menggunakan prinsip interferensi cahaya untuk menentukan panjang gelombang. Eksperimen menggeser cermin menghasilkan pola fringi yang digunakan untuk menghitung panjang gelombang laser sebesar 514.9 nm dengan kesalahan 18.6%.
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Laporan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada kaca planparalel. Percobaan ini bertujuan menentukan indeks bias kaca, hubungan antara sinar datang dan sinar pantul, serta pergeseran sinar yang diukur secara langsung dibandingkan dengan perhitungan. Hasilnya menunjukkan pergeseran sinar yang diukur sangat mendekati perhitungan, sedangkan indeks bias kaca diperoleh antara 1,46-3.
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup hidrografi dan rekayasa wilayah pesisir. Hidrografi meliputi survei batimetri untuk memetakan bentuk dasar perairan, serta sifat fisis air seperti temperatur, salinitas, dan densitas. Rekayasa pesisir membahas berbagai bangunan seperti groin, jetty, dan breakwater untuk mengendalikan proses pantai serta transportasi sedimen.
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Catur Prasetyo
油
Dokumen tersebut membahas tentang interferensi dan difraksi cahaya, termasuk rumus-rumus yang terkait, contoh soal, dan trik-trik menjawab soal ujian nasional fisika. Dijelaskan pula pola terang dan gelap pada interferensi dan difraksi serta cara menentukan besaran-besaran seperti jarak antar celah, jarak pita terang di layar, dan jumlah garis pada kisi.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang optik, termasuk refleksi, refraksi, dan interferensi cahaya serta eksperimen Young. Juga dibahas prinsip Huygens, pembentukan bayangan cermin datar dan cekung, serta alat-alat optik.[/ringkasan]
1. DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN .........................................................
1.1.Pendahuluan....................................................................
1.2.Tujuan Praktikum............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................
2.1.Tinjauan Pustaka.............................................................
BAB III METODOLOGI
3.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................
3.2.Alat dan Bahan................................................................
3.3.ProsedurKerja.................................................................
3.4.Analisis Data...................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................
4.1.Hasil...............................................................................
4.2.Pembahasan....................................................................
BAB V KESIMPULAN............................................................
5.1.Kesimpulan .....................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
LAMPIRAN.............................................................................
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya
kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk
hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap keberadaan cahaya.
Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang
dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh informasi
tentang keberadan lingkungannya. Bahkan ada juga binatang yang benar-benar
bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata.
Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan
cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses
melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak
akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh
karena itu dalam laporan ini akan dibahas cahaya yang melewati celah sempit
yang disebut difraksi.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Menentukan panjang gelombang sinar laser
2. Menentukan ketebalan rambut
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya.
Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi
dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat
gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan
adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah
yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Difraksi
adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut
difraksi gelombang (Anonim, 2012).
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam
jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan
dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan
(d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm)
dinyatakan dengan N, maka :
d = 1/N (1)
Menurut Soekarno, (1996: 150-155) dalam situs Firarizqy Candradari
Agfa mengatakan seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen
digunakan untuk mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki
pada layar. Distribusi intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan
dari efek interferensi dan difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang
telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut
berinterferensi pada layar yang menghasilkan pola akhir.
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah
tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi,
4. terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah
itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi
demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya
dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya
(Soedojo,2004 : 123).
Suparmona menjelaskan peristiwa pembelokan cahaya ke belakang
penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh
Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran
teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi
ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen
berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung
dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi.
Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang
sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-
garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli
bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per
sentimeter adalah umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang
gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi
transmisi. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (慮=0
derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah
layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut 慮 sedemikian rupa
sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih l
= perkalian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan
bulat.
Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar
antara celah dengan sin 慮 = mD/了 adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum
terang di mana m = 0, 1, 2, dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi
persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001).
Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi
persamaan:
5. m 了= d sin 慮 atau d.Y/L = m 了 (2)
Di mana:
m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan
慮 = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L= jarak kisi ke layar
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum difraksi cahaya dilakukan pada hari Rabu, 07 Januari 2015
di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :
a. Kisi Difraksi N= 100/mm dan N=300/mm
b. Mistar
c. Layar
d. Sumber cahaya ( Sinar Laser )
e. Statif dan penjepit
3.3. Prosedur Kerja
1. Diletakan kisi 100/mm dan rangkai dengan jarak 25 cm dari layar
2. Diamati spectrum yang terjadi melalui kisi
3. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2
4. Diulangi langkah 1-3 untuk L 30, 35, 40, 50 cm.
6. 5. Diganti kisi 100/mm menjadi kisi 300/mm
6. Diulangi langkah kerja persis pada percobaan kisi 100/mm
7. Setelah pengambilan data pada kedua kisi selesai diganti kisi dengan
menggunakan rambut
8. Diamati spektrum yang terjadi melalui kisi (rambut) pada jarak 25, 30, 35,
40, dan 50 cm
9. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2
10. Dicatat hasil data pengamatan dan di hitung ketebalan rambut
3.4. Analisis Data
3.4.1 Rumus yang digunakan
d = 1/N
dimana:
d = Jarak antara celah yang berurutan (cm)
N = Jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang
d.(Y/L) = m 了
dimana:
m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
了 = panjang gelombang cahaya yang digunakan
慮 = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L =jarak kisi ke layar
8. BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk
mengnalisis dari sumber cahaya.
2. Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang
gelombangnya. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan
rumus: 了 = untuk menentukan jarak antara dua baris (d)
menggunakan rumus d = 1/N.
3. Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde
berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
4. Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada
kisi, cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi
yang menghasilkan bagian gelap dan terang tapi jika cahaya
polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum warna.
5. Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat
terang pada layar yang dipengaruhi oleh persamaan sin 慮 = m 了/d. pada
percobaan kali ini tidak menggunakan monokromatis karena cahaya
monokromatis hanyamempunyai satu spektrum sehingga cahaya dapat
terurai.
DAFTAR PUSTAKA
9. Agfa, Firarizqy Candradari. 2013. Laporan Praktikum Kisi Difraksi http://notec
haca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12
Januari 2015
Anonim.2012.LaporanPraktikumKisiDifraksi.http://goes2physic.blogspot.com/2012/02
/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12 Januari 2015
Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Universitas edisi 5 jilid 2 (terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.
LAMPIRAN