際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENCITRAAN SINAR GAMMA
NUCLEAR MEDICINE (PENGOBATAN NUKLIR)
 Merupakan spesialisasi medis yang meliputi
penerapan bahan radioaktif dalam diagnosis
dan perawatan suatu penyakit
 Manfaat terbesar dari pengobatan nuklir
adalah kemampuannya untuk proses
pencitraan fisiologi dinamis secara kualitatif
dan kuantitatif pada organ  organ tubuh yang
berbeda
IMAGING SINAR GAMMA
 Radiasi ionisasi gamma digunakan sebagian besar
diagnosa pencitraan medis nuklir, tidak berbeda
dari yang digunakan dalam pencitraan X  ray.
Keduanya melibatakan deteksi munculnya foton
dari tubuh pasien. Sinar  X adalah foton energi
tinggi yang berasal didalam sumber ektranuklear.
Sedangakan sinar gamma yang digunakan dalam
pengobatan nuklir adalah intranuclear atau
dihasilkan oleh peluruh (leburnya) inti atom tidak
stabil.
IMAGING SINAR GAMMA
 Ernest Rutherford pada tahun 1897 telah
menemukan bahwa emisi element radioaktif tertentu
bisa dideteksi menggunakan layar zinc sulfida yang
menghasilkan kilatan tipis cahaya disebut scintillation
 Gamma camera ditemukan oleh Hal Anger pada
tahun 1960 sehingga teknik pengobatan ini sering
disebut sebagai anger camera
 Gamma camera juga sering disebut scintillation
camera atau anger camera merupakan device yang
digunakan untuk pencitraan radiasi gamma yang
dipancarkan radioisotop, metode yang dikenal
sebagai scintigraphy
IMAGING SINAR GAMMA
 Aplikasi scintigraphy termasuk awal perkembangan
obat - obatan dan pencitraan medis nuklir untuk
menampilkan dan analisa gambar tubuh manausia
atau distribusi medis yang diinjeksikan (injected),
inhaled (dihisapkan) atau ingested (dicernakan) suatu
radionuclide yang memancarkan sinar gamma
 Pancaran sinar gamma merupakan fenomena nuklir
dengan skala yang sangat kecil sehingga diperlukan
penguatan radio mikroskopik ini kedalam sinyal listrik
sehingga bisa dideteksi dan diukur
 Dengan memanfaatkan pembacaan sinyal listrik
dapat menentukan peta tanggapan nuclei radioaktif
pancaran sinar gamma
IMAGING SINAR GAMMA
Gamma kamera terdiri dari 3 bagian dasar
 Collimators
 Scintillation detector (scintillator and
photomultiplier tube (PMT))
 Electronicdan komputer
PET Scan animation.mp4
A.COLLIMATORS
 Bertugas sebagai pemilih arah radiasi yang masuk
(detektor) karena sinar gamma tidak dapat difokuskan.
Pinhole collimator membatasi photon sinar gamma yang
masuk melalui lubang kecil untuk di proses sisanya
dibuang. Pinhole collimator juga memperbesar objek kecil
dengan gerakan tertutup (moving close)
FOTON DIPANCARKAN KE SETIAPARAH
HANYA FOTON PARALEL YANG BISA MELEWATI COLLIMATOR
B.SCINTILLATION DETECTOR
Scintillation detector terdiri dari 2 bagian yaitu
1. Scintillator dan
2. PMT (Photomultiplier)
SCINTILLATOR
 Merupakan material yang menghasilkan cahaya ketika radiasi pengion
melewatinya, biasanya terbuat dari zinc sulphide atau cesium iodide dengan
thalium (Nal). Bagian ini berfungsi mengubah sinar gamma menjadi foton
cahaya yang tampak.
 Beberapa foton sinar gamma yang melewati collimator menyimpan energi,
energi yang tersimpan diubah menjadi cahaya oleh scintillator. Besarnya
cahaya yang dihasilkan sebanding dengan energi yang tersimpan dalam
scintillator. Cahaya yang dipancarkan dari scintillator berinteraksi dengan
photo cathoda pada photomultiplier tube yang membebaskan elektron.
Elektron dibantu medan listrik masuk menuju katoda pertama, dipancarkan
menjadi beberapa elektron lain. Penguatan elektron terkecil mencapai 104
atau lebih. Penguatan elektron yang besar karena sinyal awal (mula  mula)
sangat kecil
PMT (PHOTOMULTIPLIER)
 Mengubah cahaya yang ditangkap scintillator menjadi
pulsa listrik. Elektron/foton dibangkitkan dari pulsa yang
sama suatu cahaya di anoda pada waktu yang berbeda
dikarenakan lintasan masuk yang berbeda atau
elektron/foton dipancarkan dengan energi yang
berbeda. Hal ini dapat disusun dalam Gaussian Spread
sebagai transisi waktu rata  rata, keadaan ini
berpengaruh pada elektronik pendukung
PMT (PHOTOMULTIPLIER)
SCINTILLATION
 Ada 2 jenis scintillation dilihat dari hasil proses
penangkapan sinar gamma
1. Planar scintigraphy
Planar terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Static planar scintigraphy dan
b. Dynamic planar scintigraphy
2. SPECT (single photon emission tomography)
atau PET (Positron emission tomography)
PLANAR SCINTIGRAPHY
1. Static Planar Scintigraphy menampilkan 2
dimensi dari 3 dimensi suatu objek dengan
pengukuran distribusi spasial radioisotope
didalam tubuh (mirip proyeksi X-ray)
2. Dynamic Planar Scintigraphy merupakan
pengukuran temporal (beberapa saat) dari static
planar scintigraphy dengan pengambilan
multiple image dari selang waktu milisecond
sampai jam yang berbeda untuk mengetahui
perubahan fungsi organ
PLANAR SCINTIGRAPHY
SPECT SCINTIGRAPHY
 SPECT (single photon emission tomography)
atau PET (Positron emission tomography)
meanmpilkan organ dan fungsi organ dalam
bentuk 3 dimensi dalam waktu statis maupun
dinamis dengan pengambilan multiple image
dari arah yang berbeda.
SPECT SCINTIGRAPHY
SPECT SCINTIGRAPHY
 Untuk menyoroti (menampilkan) organ yang
penting pada radioisotop harus diatur dalam
bentuk perantara kimia (radiopharmaceutical)
yang menuju ke organ penting seperti iodine
didalam thyroid atau fungsi fisiologi organ seperti
aliran darah, untuk itu radiopharmaceutical
khususnya terbuat dari 2 komponen yaitu
radionuclide dan gabungan senyawa kimia
sebagai pengikat. Untuk mengurangi interferensi
dari fungsi organ dan efek toxiologi maka
radiopharmaceutical diatur dalam jumlah yang
sangat kecil (10-9 g)
Gamma Camera Imaging
C.ELECTRONIC DAN COMPUTER
 Pada tabung photomultiplier diberikan rangkaian
yang menghasilkan 4 sinyal output disebut 賊X and
賊Y. Sinyal posisi ini berisi informasi tentang letak
scintilasi (sinar gamma) didalam cristal. Informasi
Intensitas suatu imaging bisa diambil dari sinyal
posisi yang ditambahkan ke rangkaian penambah
(). Rangkaian ini menjumlahkan 4 sinyal posisi
untuk membangkitkan pulsa tegangan yang
menggambarkan intensitas scintilasi. Pulsa
tegangan ini umumnya dinamakan pulsa  Z yang
diproses menjadi grafik PHA (pulse height analysis)
untuk menampilkan cahaya flash pada monitor.
C.ELECTRONIC DAN COMPUTER
C.ELECTRONIC DAN COMPUTER
Dibawah ini rangkaian penguatan pada detektor planar.
Total pengisian feedback kapasitor berisi 2 bagian yaitu
elektron bebas mengarah ke anoda serta induksi pengisian
oleh elektron dan hole yang terperangkap didalam detektor.
Pengisian posistif di induksikan pada anoda akan menambah
elektron dan pengisisan negatif akan mengurangi elektron
pada feedback kapasitor. Besarnya sinyal output berbanding
lurus pengisian yang dibangkitkan feedback kapasitor
Ad

Recommended

Gamma kamera
Gamma kamera
A.Muhammad Rezky Sulfajri
Interaksi foton
Interaksi foton
Merah Mars HiiRo
Mammografi
Mammografi
Adina Widi Astuti
7@pet dan spect
7@pet dan spect
hapsarikusuma
Dosimetri:: Satuan Radiasi
Dosimetri:: Satuan Radiasi
Nursama Heru Apriantoro
PPT Digital Radiography
PPT Digital Radiography
Ivan Kurnia
Dosimetry In Nuclear Medicine
Dosimetry In Nuclear Medicine
Khaeroel Ansory
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Novita Anggia
Gamma kamera (2)
Gamma kamera (2)
A.Muhammad Rezky Sulfajri
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
Arif Fahmi
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Nona Zesifa
Sinar-X
Sinar-X
James Pauli Sinambela
Ct scan kel viii
Ct scan kel viii
Merah Mars HiiRo
Teori dasar tld
Teori dasar tld
Agung Oktavianto
Makalah Digital Radiography
Makalah Digital Radiography
Ivan Kurnia
Training Radiasi
Training Radiasi
Maulana Syamsuri
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
Intensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
sinar x
sinar x
Endang Manik
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Ismail Musthofa
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Mukhsinah PuDasya
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Nona Zesifa
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
Fisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
Amalia Annisa
Ppt efek compton
Ppt efek compton
Amalia Lia
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
Nona Zesifa
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Agung Oktavianto
Kedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
Jingga Matahari
Kedokteran nuklir
Kedokteran nuklir
hermansyah husaini

More Related Content

What's hot (20)

Gamma kamera (2)
Gamma kamera (2)
A.Muhammad Rezky Sulfajri
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
Arif Fahmi
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Nona Zesifa
Sinar-X
Sinar-X
James Pauli Sinambela
Ct scan kel viii
Ct scan kel viii
Merah Mars HiiRo
Teori dasar tld
Teori dasar tld
Agung Oktavianto
Makalah Digital Radiography
Makalah Digital Radiography
Ivan Kurnia
Training Radiasi
Training Radiasi
Maulana Syamsuri
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
Intensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
sinar x
sinar x
Endang Manik
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Ismail Musthofa
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Mukhsinah PuDasya
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Nona Zesifa
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
Fisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
Amalia Annisa
Ppt efek compton
Ppt efek compton
Amalia Lia
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
Nona Zesifa
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Agung Oktavianto
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
Arif Fahmi
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Nona Zesifa
Makalah Digital Radiography
Makalah Digital Radiography
Ivan Kurnia
Intensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Ismail Musthofa
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Mukhsinah PuDasya
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Nona Zesifa
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
Fisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
Amalia Annisa
Ppt efek compton
Ppt efek compton
Amalia Lia
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
Nona Zesifa
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Agung Oktavianto

Viewers also liked (7)

Kedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
Jingga Matahari
Kedokteran nuklir
Kedokteran nuklir
hermansyah husaini
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
Risa Firsta
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
Okky Prasetiyo
Gamma Camera
Gamma Camera
Ovais Ur Rehman
Gamma camera scintigraphie
LABAKOUM BADR-EDDINE
Gamma Camera
Gamma Camera
Muhammad Musaddiq
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
Risa Firsta
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
Okky Prasetiyo
Gamma camera scintigraphie
LABAKOUM BADR-EDDINE
Ad

Similar to Gamma Camera Imaging (8)

KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
ssuser41952d
Radiologi kel.8_Gamma Camera (1).pptx
Radiologi kel.8_Gamma Camera (1).pptx
D3smt1TRIRECGAPUTRAW
Scintimammography
Scintimammography
mila amalia
Types of Imaging Modalities in Radiology
Types of Imaging Modalities in Radiology
GinvaAmalia
Radiofarmasi
Radiofarmasi
Candra Prasetia
Radiographic testing2
Radiographic testing2
alvian_wicaksono
Nuklir
Nuklir
Lia Ali
MutiaraPutriIchfar_PETCT.pdf
MutiaraPutriIchfar_PETCT.pdf
DanielKartawiguna
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
ssuser41952d
Radiologi kel.8_Gamma Camera (1).pptx
Radiologi kel.8_Gamma Camera (1).pptx
D3smt1TRIRECGAPUTRAW
Scintimammography
Scintimammography
mila amalia
Types of Imaging Modalities in Radiology
Types of Imaging Modalities in Radiology
GinvaAmalia
Nuklir
Nuklir
Lia Ali
MutiaraPutriIchfar_PETCT.pdf
MutiaraPutriIchfar_PETCT.pdf
DanielKartawiguna
Ad

Recently uploaded (13)

Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
PROFIL SINGKAT KAWASAN KEC. PEUKAN BARO.pptx
PROFIL SINGKAT KAWASAN KEC. PEUKAN BARO.pptx
mirul25
240910 - Project Profiles Template (1).pptx
240910 - Project Profiles Template (1).pptx
yanwarrizky96
Materi Building Engineering Association.
Materi Building Engineering Association.
dwichon7
Perencaanaan Jaringan Irigasi Muhammad Athar Al Ayubi
Perencaanaan Jaringan Irigasi Muhammad Athar Al Ayubi
muhammadatharalayubi
kisi-kisi-soal-statistika.docllllllllllllllll8x
kisi-kisi-soal-statistika.docllllllllllllllll8x
nasrulbayumi
AMIRUL HELMI.pptxSKK MANAGER GEDUNG tahun 2023
AMIRUL HELMI.pptxSKK MANAGER GEDUNG tahun 2023
mirul25
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Materi-01- Struktur Baja-2__9610__0 (1).pptx
Materi-01- Struktur Baja-2__9610__0 (1).pptx
muhammadatharalayubi
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
JSA Penggantian Relay proteksi GARDU INDUK.docx
JSA Penggantian Relay proteksi GARDU INDUK.docx
KusyadiSaputra1
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
PROFIL SINGKAT KAWASAN KEC. PEUKAN BARO.pptx
PROFIL SINGKAT KAWASAN KEC. PEUKAN BARO.pptx
mirul25
240910 - Project Profiles Template (1).pptx
240910 - Project Profiles Template (1).pptx
yanwarrizky96
Materi Building Engineering Association.
Materi Building Engineering Association.
dwichon7
Perencaanaan Jaringan Irigasi Muhammad Athar Al Ayubi
Perencaanaan Jaringan Irigasi Muhammad Athar Al Ayubi
muhammadatharalayubi
kisi-kisi-soal-statistika.docllllllllllllllll8x
kisi-kisi-soal-statistika.docllllllllllllllll8x
nasrulbayumi
AMIRUL HELMI.pptxSKK MANAGER GEDUNG tahun 2023
AMIRUL HELMI.pptxSKK MANAGER GEDUNG tahun 2023
mirul25
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Materi-01- Struktur Baja-2__9610__0 (1).pptx
Materi-01- Struktur Baja-2__9610__0 (1).pptx
muhammadatharalayubi
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
JSA Penggantian Relay proteksi GARDU INDUK.docx
JSA Penggantian Relay proteksi GARDU INDUK.docx
KusyadiSaputra1

Gamma Camera Imaging

  • 2. NUCLEAR MEDICINE (PENGOBATAN NUKLIR) Merupakan spesialisasi medis yang meliputi penerapan bahan radioaktif dalam diagnosis dan perawatan suatu penyakit Manfaat terbesar dari pengobatan nuklir adalah kemampuannya untuk proses pencitraan fisiologi dinamis secara kualitatif dan kuantitatif pada organ organ tubuh yang berbeda
  • 3. IMAGING SINAR GAMMA Radiasi ionisasi gamma digunakan sebagian besar diagnosa pencitraan medis nuklir, tidak berbeda dari yang digunakan dalam pencitraan X ray. Keduanya melibatakan deteksi munculnya foton dari tubuh pasien. Sinar X adalah foton energi tinggi yang berasal didalam sumber ektranuklear. Sedangakan sinar gamma yang digunakan dalam pengobatan nuklir adalah intranuclear atau dihasilkan oleh peluruh (leburnya) inti atom tidak stabil.
  • 4. IMAGING SINAR GAMMA Ernest Rutherford pada tahun 1897 telah menemukan bahwa emisi element radioaktif tertentu bisa dideteksi menggunakan layar zinc sulfida yang menghasilkan kilatan tipis cahaya disebut scintillation Gamma camera ditemukan oleh Hal Anger pada tahun 1960 sehingga teknik pengobatan ini sering disebut sebagai anger camera Gamma camera juga sering disebut scintillation camera atau anger camera merupakan device yang digunakan untuk pencitraan radiasi gamma yang dipancarkan radioisotop, metode yang dikenal sebagai scintigraphy
  • 5. IMAGING SINAR GAMMA Aplikasi scintigraphy termasuk awal perkembangan obat - obatan dan pencitraan medis nuklir untuk menampilkan dan analisa gambar tubuh manausia atau distribusi medis yang diinjeksikan (injected), inhaled (dihisapkan) atau ingested (dicernakan) suatu radionuclide yang memancarkan sinar gamma Pancaran sinar gamma merupakan fenomena nuklir dengan skala yang sangat kecil sehingga diperlukan penguatan radio mikroskopik ini kedalam sinyal listrik sehingga bisa dideteksi dan diukur Dengan memanfaatkan pembacaan sinyal listrik dapat menentukan peta tanggapan nuclei radioaktif pancaran sinar gamma
  • 6. IMAGING SINAR GAMMA Gamma kamera terdiri dari 3 bagian dasar Collimators Scintillation detector (scintillator and photomultiplier tube (PMT)) Electronicdan komputer PET Scan animation.mp4
  • 7. A.COLLIMATORS Bertugas sebagai pemilih arah radiasi yang masuk (detektor) karena sinar gamma tidak dapat difokuskan. Pinhole collimator membatasi photon sinar gamma yang masuk melalui lubang kecil untuk di proses sisanya dibuang. Pinhole collimator juga memperbesar objek kecil dengan gerakan tertutup (moving close)
  • 8. FOTON DIPANCARKAN KE SETIAPARAH HANYA FOTON PARALEL YANG BISA MELEWATI COLLIMATOR
  • 9. B.SCINTILLATION DETECTOR Scintillation detector terdiri dari 2 bagian yaitu 1. Scintillator dan 2. PMT (Photomultiplier)
  • 10. SCINTILLATOR Merupakan material yang menghasilkan cahaya ketika radiasi pengion melewatinya, biasanya terbuat dari zinc sulphide atau cesium iodide dengan thalium (Nal). Bagian ini berfungsi mengubah sinar gamma menjadi foton cahaya yang tampak. Beberapa foton sinar gamma yang melewati collimator menyimpan energi, energi yang tersimpan diubah menjadi cahaya oleh scintillator. Besarnya cahaya yang dihasilkan sebanding dengan energi yang tersimpan dalam scintillator. Cahaya yang dipancarkan dari scintillator berinteraksi dengan photo cathoda pada photomultiplier tube yang membebaskan elektron. Elektron dibantu medan listrik masuk menuju katoda pertama, dipancarkan menjadi beberapa elektron lain. Penguatan elektron terkecil mencapai 104 atau lebih. Penguatan elektron yang besar karena sinyal awal (mula mula) sangat kecil
  • 11. PMT (PHOTOMULTIPLIER) Mengubah cahaya yang ditangkap scintillator menjadi pulsa listrik. Elektron/foton dibangkitkan dari pulsa yang sama suatu cahaya di anoda pada waktu yang berbeda dikarenakan lintasan masuk yang berbeda atau elektron/foton dipancarkan dengan energi yang berbeda. Hal ini dapat disusun dalam Gaussian Spread sebagai transisi waktu rata rata, keadaan ini berpengaruh pada elektronik pendukung
  • 13. SCINTILLATION Ada 2 jenis scintillation dilihat dari hasil proses penangkapan sinar gamma 1. Planar scintigraphy Planar terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Static planar scintigraphy dan b. Dynamic planar scintigraphy 2. SPECT (single photon emission tomography) atau PET (Positron emission tomography)
  • 14. PLANAR SCINTIGRAPHY 1. Static Planar Scintigraphy menampilkan 2 dimensi dari 3 dimensi suatu objek dengan pengukuran distribusi spasial radioisotope didalam tubuh (mirip proyeksi X-ray) 2. Dynamic Planar Scintigraphy merupakan pengukuran temporal (beberapa saat) dari static planar scintigraphy dengan pengambilan multiple image dari selang waktu milisecond sampai jam yang berbeda untuk mengetahui perubahan fungsi organ
  • 16. SPECT SCINTIGRAPHY SPECT (single photon emission tomography) atau PET (Positron emission tomography) meanmpilkan organ dan fungsi organ dalam bentuk 3 dimensi dalam waktu statis maupun dinamis dengan pengambilan multiple image dari arah yang berbeda.
  • 18. SPECT SCINTIGRAPHY Untuk menyoroti (menampilkan) organ yang penting pada radioisotop harus diatur dalam bentuk perantara kimia (radiopharmaceutical) yang menuju ke organ penting seperti iodine didalam thyroid atau fungsi fisiologi organ seperti aliran darah, untuk itu radiopharmaceutical khususnya terbuat dari 2 komponen yaitu radionuclide dan gabungan senyawa kimia sebagai pengikat. Untuk mengurangi interferensi dari fungsi organ dan efek toxiologi maka radiopharmaceutical diatur dalam jumlah yang sangat kecil (10-9 g)
  • 20. C.ELECTRONIC DAN COMPUTER Pada tabung photomultiplier diberikan rangkaian yang menghasilkan 4 sinyal output disebut 賊X and 賊Y. Sinyal posisi ini berisi informasi tentang letak scintilasi (sinar gamma) didalam cristal. Informasi Intensitas suatu imaging bisa diambil dari sinyal posisi yang ditambahkan ke rangkaian penambah (). Rangkaian ini menjumlahkan 4 sinyal posisi untuk membangkitkan pulsa tegangan yang menggambarkan intensitas scintilasi. Pulsa tegangan ini umumnya dinamakan pulsa Z yang diproses menjadi grafik PHA (pulse height analysis) untuk menampilkan cahaya flash pada monitor.
  • 22. C.ELECTRONIC DAN COMPUTER Dibawah ini rangkaian penguatan pada detektor planar. Total pengisian feedback kapasitor berisi 2 bagian yaitu elektron bebas mengarah ke anoda serta induksi pengisian oleh elektron dan hole yang terperangkap didalam detektor. Pengisian posistif di induksikan pada anoda akan menambah elektron dan pengisisan negatif akan mengurangi elektron pada feedback kapasitor. Besarnya sinyal output berbanding lurus pengisian yang dibangkitkan feedback kapasitor