Dokumen tersebut membahas tentang percobaan obat-obat golongan sistem saraf otonom (SSO) untuk mengetahui efek terapinya. Terdapat dua golongan utama obat SSO yaitu kolinergik dan adrenergik, yang bekerja dengan memacu atau menghambat neuron dalam sistem saraf otonom. Percobaan dilakukan dengan memberikan beberapa obat SSO seperti metaklopramid, pseudoefedrin dan propanolol kepada hewan uji untuk
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf otonom dan pengaruh obat-obatan terhadap sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang mengatur organ-organ otonom seperti jantung, usus, paru-paru, dan kelenjar. Neurotransmiter utama sistem simpatis adalah norepinefrin sedangkan sistem parasimpatis menggunakan asetilkolin. Obat-obatan dapat mempengaruhi ked
"[Ringkuman]"
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan penyakit asma, termasuk etiologi, patogenesis, faktor risiko, gejala, dan klasifikasi penyakit asma. Asma merupakan penyakit inflamasi saluran napas kronis yang ditandai dengan hiperresponsif bronkus dan sumbatan saluran napas yang bersifat reversibel. Berbagai faktor lingkungan dan genetik berperan dalam patogenesisnya.
The document provides information about the AFAID13 anime convention happening from September 6-8, 2013. It details the opening hours, and lists some of the events and activities offered each day, including exclusive anime merchandise in exhibition spaces, a combined maids and butler cafe, anime screenings and guest appearances on the main stage, and a two-day I ANISONG concert. Ticket information is also provided for Saturday, September 7, including different tiers for exhibition only, exhibition and stage access, and packages that include concert access in general admission or VIP sections.
Dokumen ini memberikan informasi tentang Astri Wulan A (NIM 12013) yang berada di kelas IA. Dokumen ini juga menjelaskan tentang asimilasi yaitu usaha mengurangi perbedaan antar kelompok untuk mencapai kesepakatan berdasarkan kepentingan bersama, serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi seperti toleransi, kesempatan ekonomi yang sama, dan perkawinan antar kelompok.
The document provides information about the AFAID13 anime convention happening from September 6-8, 2013. It details the opening hours, and lists some of the events and activities offered each day, including exclusive anime merchandise in exhibition spaces, a combined maids and butler cafe, anime screenings and guest appearances on the main stage, and a two-day I ANISONG concert. Ticket information is also provided for Saturday, September 7, including different tiers for exhibition only, exhibition and stage access, and packages that include concert access in general admission or VIP sections.
Dokumen ini memberikan informasi tentang Astri Wulan A (NIM 12013) yang berada di kelas IA. Dokumen ini juga menjelaskan tentang asimilasi yaitu usaha mengurangi perbedaan antar kelompok untuk mencapai kesepakatan berdasarkan kepentingan bersama, serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi seperti toleransi, kesempatan ekonomi yang sama, dan perkawinan antar kelompok.
1. Tabel 5.1 A Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus
MEKANISME / EFEK TAK INTERAKSI
OBAT INDIKASI FARMAKOKINETIK KONTRAINDIKASI CATATAN
KERJA DIINGINKAN OBAT
Bronkoditalor-Simpatomimetik:
a
Albuterol (mis. Agonis reseptor Obat pilihan untuk Walaupun Inh : Aw < 15 m, Penghambat Keampuhan
Ventolin, adrenergik 硫2 terapi gejala-gejala dikatakan sebagai Dur 3-4j. PO : Aw<30 MAO, anti- bronkodilator
Proventil) -menyebabkan asrna akut dan agonts "selektif" m, Dur4-8j. Waktu depresan trisiklik banyak berkurang
bronkodilatasi. untuk mencegah 硫2 efek awitan dan durasi dan pada pasien
asma yang sampingnya adalah hal paling simpatomimetik hipoksia dan
diinduksi oleh sesuai dengan penting dalam lain menguatkan asidosis.
latihan. agonis membedakan obat- efek simpa-
"nonspesifik:' obat ini. tomimetik, dapat
(vasodilatasi, menginduksi
takikardi, toksisitas, bloker-
stirnuiasi SSP, 硫 menghambat
perubahan aktivitas.
metabolik, Tabel
2.1). Preparat
inhalasi
mempunyai efek
samping lebih
sedikit.
Metaproterenol Inh; Aw < 5 m, Dur 3-
(mis. Alupent) 4 j. PO:Aw 15-30 m,
Dur 4 j.
Terbutalin (mis. SC; Aw 5-15 m, Dur ,,, Metabolisme
Brethaire) 2-4 j. PO dan Inh lintasan periama
seperti albuterol. tinggi
Isoetarin (mis. inn: Aw < 5 m, Dur 1- "" ""
Bronkosol) 3 j.
Pirbuterol Inh: Aw < 5 m, Dur 4- ""
(Maxair) 6 j.
Bitolterol inh. Aw < 5 m, Dur 5- ""
(Tornalato) 8 j.
2. Epinefrin (mis. Agonis Digunakan secara Takikardi SC/Inhalasi. SC Hipertensi, ........
Primatene Mist) adrenergik, darurat untuk kelainan bekerja segera. Kerja hiper'/
menyebabkan bronkokonstriksi metabolik dan GI, singkat tanpa :irf( insufisiensi
bronkodilatasi berat/ vasodilatasi stimulasi SSP memandang cara serebrovaskular,
(receptor 硫2), (anafilaksis). (Lihat Tabel 2.1) pemberian. _.. - .... ......
vasokonstriksi Kurang poten glaukoma sudut
(留1) dan sekresi dibanding sempit. . ." ≒
(留1). Lebih rind albuterol untuk
pada Tabel 2.1. rumatan, tetapi
tersedia tanpa
resep.
Isoproterenol Agonis 硫1 dan 硫2. Seperti epinefrin, Inhalasi/IV/sublingual Takikardi. Penghentian dapat
(mis. Isuprel) Lihat Tabel 2.1. tetapi menginduksi
membutuhkan refleks
resep. bronkokonstriksi.
a
Singkatan : Inh = Inhalasi, SC = Subkutan, Aw = awitan, Dur = durasi, m = menit, j =
jam
Tabel 5.1 B Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus (lanjutan)
MEKANISME / EFEK TAK
OBAT INDIKASI FARMAKOKINETIK KONTRAINDIKASI INTERAKSI OBAT CATATAN
KERJA DIINGINKAN
Bronkodita tor-Simpatomimetik:
Ipratropium Antagonis Bronkospasme yang. Sedikit efek Inhalasi. Glaukoma sudut Efek aditif dengan
(Atrovent) muskarinik. menyertai PPOM samping anti sempit, hipertrofi agonis adrenergik.
Memulihkan pada orang dewasa. kolinergik Sistemik prostat.
bronkokonstriksi karena merupakan
yang diinduksi campuran amonium
asetilkolin. kuaterner yang
masuk sedikit kc
3. dalam sirkulasi
sistemik.
Atrcpin (Dey-Dose) Hanya Mulut kering, retensi Inhalasi.
bronkodilatasi pada urin, takikardi, efek
keadaan darurat. SSP.
Bronkodilator-Metilxantin
Teolilin (mis. Theo- Mekanisme Digunakan unluk Mual, muntah, sakit IV/PO/PR. Diabsorpsi Pasien dengan Simpatomimetik 1 Peringatkan pasien:
Dur) metilxantin men- terapi rumatan pada kepala, insomnia, baik, metabolisme di gangguan kejang, rtsiko toksisitas menggandakan
dilatasi bronktolus asma sedang sampai takiktirdi, pusing, hati, ekskresi melalui kelainan kardio- jantung dan SSP. dosis, meskipun
tak diketahui. Pada berat. Awitan iritabilitas ginjal. Tersedia vaskular atau Simetidin, kontra- terlcwat satu, sangat
dosis toksik, zat ini larnbat membatasi neuromuskular. lusinan standar dan penyakit ulkus sepsi oral dan berbahaya.
menghambat efektivitas pada kejang. Efek preparat kerja lama. peptikum. beberapa antibiotik t Intoksikasi dapat
fosfodiestorase, situasi akut, Teofilin samping berkaitan waktu paruh teofilin menyebabkan
enzim yang digantikan olfth dengan dosis (risiko - jadi t toksisitas. kejang. Obati
memecahkan cAMP ipratroprium bila konsentrasi Fenobarbitai dan overdosis dengan
(pembawa pesan bromida dan/atau zat serum > 20 亮g/ml). fenitoin ipekak, arang aktit.
kedua yang simpatornimetik Kadar serum dapat menginduksi dan katartik.
memperantarai untuk PPOM dimonitor mudah. metabolisme
bronkoditatasi yang nonasmatik. teofilin, jadi 1 waktu
diinduksi adrenergik). paruh. Dehidrasi
Metilxantin memblok karena t diuresis
reseptor adenosin bersamaan dengan
yang dapat penggunaan
menyebabkan furosemid.
stimulasi jantung dan
SSP. Metilxantin juga
menginduksi diuresis
dengan mekanisme
yang tak diketahui.
Aminofiiin Dosis muatan IV IV/PO/PR. Aminofilin adalah
untuk bronkokon- Peningkatan kelarutan garam teofitin yang
striksi akut dan memungkinkan larut dalam air,
berat. (Teofilin tak pemberian IV. merupakan 79%
dapat dibertkan IV.) teofiiin.
4. Difilin (mis. Dilor) Kurang poten Kurang PO/IV/IM Ekskresi
dibandingkan menimbulkan obat yang tidak
dengan teofilin. palpitasi, gugup dan diubah melalui urin
pusing dibandingkan cepat. Waktu paruh
dengan teofilin diperpaniang oleh
probenesid (Gb. 7.13).
Kortikosteroid
Sistemik (Terdaftar Menurunkan perada- Asma yang tak dapat Retensi natrium/air PO/IV/IM. Steroid merupakan
dalam Tabel 10.2) ngan dan edema dikendalikan oleh dan selanjutnya obat tambahan dan
dalam saluran perna- simpatornimetik masalah harus dihentikan
pasan. Meningkal- (bronkodilator) saja. kardiovaskuia, sesegera mungkin.
kan aktivitas kelemahan,
simpatornimetik osteoporosis, ulkus
paca keadaan oeptikum.
hipoksia dan sidosis.
Biasanya tidak Inhalasi Inaktivasi Terapi status Steroid sistemi
menginduksi cepat dalam paru- asmatikus (obat tidak jangan digantikan
toksisitas sistemik. paru. menghilangkan dengan zat inhalasi
Kerja terutama pada gejala secara tanpa lerlebih dulu
paru-paru. adekuat), pasien menurunkan
Meningkatkan risiko dengan infeksi jamur bertahap steroid
infeksi Candida sistemik sistemik.
albicans ongga
mulut (thrush)
Deksametason
(Decadron)
Flunisolid (Aerobid)
Triamsinolon
(Azmacort)
5. TABEL 7-2 Obat yang dipakai untuk penyakit pernapasan
Nama obat Manfaat Kerja Reaksi merugikan Implikasi keperawatan
Bronkoditator Bronkodilator pada Relaksasi otot polos Peningkatan frekuensi Mengkaji; status pemapasan,
Agonis 硫 asama dan penyakit bronkioli nadi, gelisah, gugup, warna, tingkat kesadaran, untuk
adrenergik jaian napas lainnya palpitasi, pusing, sakit hiperkapnia, menahan: status
Orciprenaline kepala, mual dan muntah kardiovaskular
Salbutamoi Memberi; aerosol, inhaler dan
Terbutalirie - nebulizer - pastikan teknik yang
Fenoterol benar;
aminofilin iniravena (mikrodrip
atau pompa infus); tidak
menambahkan obat lain; tidak
memburu waktu jika tertambat;
obat oral (tablet lepas-berkala),
harus ditelan utuh, diberi setiap
12 jam.
Antikolonergik Bronkodifator pada Relaksasi otot polos Jarang; efek merugikan Evaluasi: perbaikan pemapasan
Ipralropium asma dan penyakit jalan bronkioli antlkolinergik, terutama dari observasi dan spiromeiri;
napas iain mulut kering analisls gas darah, kadar
aminofiiin serum; efek samping.
Xantin Bronkodilator pada Relaksasi otot polos Oral: mual dan muntah; Mendidik: teknik aerosol, inhaler
Teofilin asma dan, penyakit bronkioli rektal: proktitis; intra- yang benar; profilaktik dan untuk
Aminofilin jalan napas lain vena: saklt kepala, keadaan akut; bahaya takar lajak.
wajah kemerahan,
palpitasi, pusing,
aritmia, takikardia,
hipotensi, nyeri
6. prekordial
Steroid Membantu Mengurangi radang Lihat Bab 14 efek Lihat Bab 14 untuk implikasi
Kortikosteroid bronkodilatasi jalan napas merugikan kurang pada keperawatan kortikosteroid
Hidrokortison IV terapi inhalasi
Prednison oral
Prenisolon oral
Betametason oral
Deksametason oral
Beklometason inhaler
Terapi Batuk Terapi batuk yang Merangsang sel Mual dan muntah; diare Mengkaji : waktu frekuensi dan
Ekspektoran produktif sekretori bronchial lama batuk; cirri sputum;
Gulseril guaiakolat dalampak batuk, keletihan,
Kalium iodide gangguan tidur, nyeri dada,
Senyawa ammonium demam, sakit kepala, rinorea
Mukolitik Memberi : sesuai kebijkan yang
Asetilsistein Mukolik Memecah sputum Mual dari bau tak sedap ada ; penekan atau eskpektoran
kental bronkospasme sesuai keadaan ; melindungi
terhadap kenapanasan selama
terapi inhalasi
Evaluasi : oerubahan pola batuk,
sputum
Bromheksin Mukolitik Produksi Jadang ada efek Efek sedative terhadap ventilasi
Sputum encer merugikan; awitan kerja Mendidik: hasil baru terlihat
lambat dalam 1 bulan minum
bromheksin; cara inhalasi; efek
sedasi.
Penekan batuk Menenkan batuk Depresi pusat batuk di Mual, kantuk, konsipasi
medulla
Bekerja pada reseptor Sedasi, mengentalkan