Dokumen tersebut membahas 9 obat yang umumnya digunakan untuk mengobati asma alergi, yaitu kortikosteroid inhalasi, antagonis reseptor leukotrien, agonis beta short-acting, long-acting agonis beta, antihistamin, omalizumab, imunoterapi, kortikosteroid oral, dan teofilin. Kombinasi 2-3 obat biasanya digunakan untuk mengobati asma yang merupakan penyakit multifaktor.
Makalah ini membahas tentang asma, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, dan penatalaksanaan asma. Secara khusus membahas tentang pengobatan farmakologi untuk asma seperti teofilin, epinefrin, isoproterenol, dan agonis beta-2.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit asma, termasuk gejalanya, penyebabnya, diagnosis, dan pengobatannya. Asma dapat diobati dengan dua cara, yaitu non-obat dan obat, baik untuk jangka pendek maupun panjang, dengan mempertimbangkan efek sampingnya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengobatan gangguan sistem pernafasan seperti batuk, dahak, bersin, dan asma. Terdapat beberapa kelas obat yang digunakan seperti bronkodilator, antiinflamasi, antitusif, dan mukolitik untuk mengatasi gejala dan mengurangi peradangan pada saluran pernafasan. Obat-obat tersebut diberikan secara oral atau inhalasi untuk mendapatkan efek maksimal namun mengurangi e
deskripsi entang batuk dan obat-obat apa saja yang biasa digunakan di pasaran. Ada beberapa jenis obat batu sepertimukolitik, ekspektorant dan anttusif.
gamgadget.com
chemicalhealth.blogspot.com
pavivore.web.id
ndroidtek.web.id
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit sistem pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru serta pengobatan untuk kondisi-kondisi tersebut. Pengobatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu terapi serangan akut, status asthmaticus, dan terapi pencegahan dengan menggunakan obat-obat seperti bronkodilator, antihistamin, dan kortikosteroid. Dokumen juga membahas tentang penyebab dan pengob
Dokumen tersebut membahas tentang pengobatan penyakit saluran pernafasan seperti batuk, asma, influenza, faringitis, dan bronkitis. Beberapa obat yang disebutkan meliputi antitusif, ekspektoran, mukolitik, analgetik, antibiotik, antihistamin, dan obat-obat lainnya untuk mengobati gejala dan menurunkan peradangan.
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat antitusif dan cara kerjanya, baik yang bekerja di perifer maupun sentral
2. Obat antitusif utama yang dibahas adalah kodein, dekstrometorfan, dan noskapin
3. Kodein dan dekstrometorfan bekerja secara sentral dengan meningkatkan ambang batuk, sedangkan noskapin bekerja secara perifer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat ekspektoran yang digunakan untuk merangsang pengeluaran dahak.
2) Jenis-jenis obat ekspektoran diantaranya kalium iodida, amonium klorida, guaifenesin, minyak terbang, dan ipecacuanhae radix.
3) Obat-obat ekspektoran bekerja dengan menurunkan viskositas dahak dan merangsang produksi lend
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiDilla Novita
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang obat analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi seperti opioid, NSAID, dan pengobatan untuk kondisi seperti artritis rematoid dan osteoartritis. Jenis obat yang dibahas meliputi morfin, metadon, aspirin, parasetamol, ibuprofen, dan rekomendasi terapi untuk pengobatan kondisi terkait nyeri dan peradangan.
Program S1
# KodeMK Mata Kuliah SKS Dosen Hari Mulai Selesai Ruang Kelas Pernah Semester Hapus
1 IEK6433 EKONOMI SDA & LINGKUNGAN 3 Prof. La Ode Muh. Harafah, SE. M. Si. Dr. Senin 07:30 09:59 A3.2.02 Kelas C : 101-dst 4 [Hapus: IEK6433]
2 IEK6649 KEBANKSENTRALAN 3 Djamal Nasir Baso, SE M. Si Senin 10:00 12:30 Lab Kom IE Kelas : C 121-dst 6 [Hapus: IEK6649]
3 IEK6435 BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3 Tibertius Nempung, SE MS Selasa 10:00 12:30 A3.2.02 Kelas : C 101-DST 4 [Hapus: IEK6435]
4 IEK6437 EKONOMI INDUSTRI 3 Abd. Azis Muthalib, SE MS Rabu 07:30 09:59 A3.2.01 Kelas : C 91-136 4 [Hapus: IEK6437]
5 IEK6438 AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH 3 Mulyati Akib, SE. M. Si. Rabu 10:00 12:30 A3.1.05 Kelas Ganjil 4 [Hapus: IEK6438]
6 IEK6434 EKONOMETRIKA 3 Rosnawintang, SE. M. Si. Dr. Kamis 07:30 09:59 Lab Kom IE Kelas : C 91-136 4 [Hapus: IEK6434]
7 IEK6431 MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH 3 Fajar Saranani, SE. M.Si. Dr. Kamis 10:00 11:40 A3.1.03 Kelas Ganjil 4 [Hapus: IEK6431]
Analgesik adalah obat yang dapat meringankan rasa nyeri tanpa menyebabkan anestesi umum. Terdapat dua kelompok analgesik berdasarkan mekanisme dan efek sampingnya, yaitu analgesik berkhasiat kuat yang bekerja pada pusat dan analgesik lemah yang bekerja secara perifer. Nyeri disebabkan oleh pelepasan zat mediator seperti ion H+, kinin, dan prostaglandin setelah kerusakan jaringan, yang kemudian akan mendu
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan lokal. Anestesi lokal diberikan secara lokal untuk menghambat hantaran impuls saraf dengan kadar obat yang cukup. Ada dua golongan anestesi lokal yaitu golongan ester dan golongan amida. Anestesi lokal bekerja dengan cara memblok konduksi aksi potensial saraf. Beberapa contoh anestesi lokal adalah lidokain, bupivakain, prokain
Batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari partikel asing, meskipun batuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas. Batuk dipicu oleh stimulasi reseptor batuk di saluran pernafasan oleh bahan kimia atau mekanis, yang kemudian mengirimkan sinyal ke pusat batuk di otak untuk memicu kontraksi otot dan pembuangan partikel.
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit sistem pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru serta pengobatan untuk kondisi-kondisi tersebut. Pengobatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu terapi serangan akut, status asthmaticus, dan terapi pencegahan dengan menggunakan obat-obat seperti bronkodilator, antihistamin, dan kortikosteroid. Dokumen juga membahas tentang penyebab dan pengob
Dokumen tersebut membahas tentang pengobatan penyakit saluran pernafasan seperti batuk, asma, influenza, faringitis, dan bronkitis. Beberapa obat yang disebutkan meliputi antitusif, ekspektoran, mukolitik, analgetik, antibiotik, antihistamin, dan obat-obat lainnya untuk mengobati gejala dan menurunkan peradangan.
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat antitusif dan cara kerjanya, baik yang bekerja di perifer maupun sentral
2. Obat antitusif utama yang dibahas adalah kodein, dekstrometorfan, dan noskapin
3. Kodein dan dekstrometorfan bekerja secara sentral dengan meningkatkan ambang batuk, sedangkan noskapin bekerja secara perifer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat ekspektoran yang digunakan untuk merangsang pengeluaran dahak.
2) Jenis-jenis obat ekspektoran diantaranya kalium iodida, amonium klorida, guaifenesin, minyak terbang, dan ipecacuanhae radix.
3) Obat-obat ekspektoran bekerja dengan menurunkan viskositas dahak dan merangsang produksi lend
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiDilla Novita
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang obat analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi seperti opioid, NSAID, dan pengobatan untuk kondisi seperti artritis rematoid dan osteoartritis. Jenis obat yang dibahas meliputi morfin, metadon, aspirin, parasetamol, ibuprofen, dan rekomendasi terapi untuk pengobatan kondisi terkait nyeri dan peradangan.
Program S1
# KodeMK Mata Kuliah SKS Dosen Hari Mulai Selesai Ruang Kelas Pernah Semester Hapus
1 IEK6433 EKONOMI SDA & LINGKUNGAN 3 Prof. La Ode Muh. Harafah, SE. M. Si. Dr. Senin 07:30 09:59 A3.2.02 Kelas C : 101-dst 4 [Hapus: IEK6433]
2 IEK6649 KEBANKSENTRALAN 3 Djamal Nasir Baso, SE M. Si Senin 10:00 12:30 Lab Kom IE Kelas : C 121-dst 6 [Hapus: IEK6649]
3 IEK6435 BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3 Tibertius Nempung, SE MS Selasa 10:00 12:30 A3.2.02 Kelas : C 101-DST 4 [Hapus: IEK6435]
4 IEK6437 EKONOMI INDUSTRI 3 Abd. Azis Muthalib, SE MS Rabu 07:30 09:59 A3.2.01 Kelas : C 91-136 4 [Hapus: IEK6437]
5 IEK6438 AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH 3 Mulyati Akib, SE. M. Si. Rabu 10:00 12:30 A3.1.05 Kelas Ganjil 4 [Hapus: IEK6438]
6 IEK6434 EKONOMETRIKA 3 Rosnawintang, SE. M. Si. Dr. Kamis 07:30 09:59 Lab Kom IE Kelas : C 91-136 4 [Hapus: IEK6434]
7 IEK6431 MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH 3 Fajar Saranani, SE. M.Si. Dr. Kamis 10:00 11:40 A3.1.03 Kelas Ganjil 4 [Hapus: IEK6431]
Analgesik adalah obat yang dapat meringankan rasa nyeri tanpa menyebabkan anestesi umum. Terdapat dua kelompok analgesik berdasarkan mekanisme dan efek sampingnya, yaitu analgesik berkhasiat kuat yang bekerja pada pusat dan analgesik lemah yang bekerja secara perifer. Nyeri disebabkan oleh pelepasan zat mediator seperti ion H+, kinin, dan prostaglandin setelah kerusakan jaringan, yang kemudian akan mendu
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan lokal. Anestesi lokal diberikan secara lokal untuk menghambat hantaran impuls saraf dengan kadar obat yang cukup. Ada dua golongan anestesi lokal yaitu golongan ester dan golongan amida. Anestesi lokal bekerja dengan cara memblok konduksi aksi potensial saraf. Beberapa contoh anestesi lokal adalah lidokain, bupivakain, prokain
Batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari partikel asing, meskipun batuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas. Batuk dipicu oleh stimulasi reseptor batuk di saluran pernafasan oleh bahan kimia atau mekanis, yang kemudian mengirimkan sinyal ke pusat batuk di otak untuk memicu kontraksi otot dan pembuangan partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang hidup secara maksimal dengan terhubung ke Kristus sebagai pokok anggur. Ada tiga cara untuk hidup maksimal yaitu memotong ranting yang tidak berbuah, membersihkan diri agar lebih banyak berbuah, dan tinggal di dalam Kristus agar dapat berbuah banyak.
El documento cuestiona la naturaleza del correo electrónico y plantea preguntas sobre la identidad y el origen del email, ya que a pesar de su uso cotidiano nadie ha visto o conocido a la persona llamada "Email".
Majalah Geomagz edisi Desember 2013 memuat artikel tentang salju di daerah ekuator khususnya salju ekuator Jayawijaya di Taman Nasional Lorentz, Papua. Salju ini merupakan fenomena alam yang langka dan hanya ditemukan di beberapa tempat di dunia seperti Gunung Kilimanjaro dan Ruwenson, Kenya, Gunung Chimborazo dan Huascaran di Amerika Selatan, serta Pegunungan Jayawijaya, Indonesia
Effects of Acalypha torta (Muell) Leaf Extract on Histological Indices of the...iosrphr_editor
Ìý
The IOSR Journal of Pharmacy (IOSRPHR) is an open access online & offline peer reviewed international journal, which publishes innovative research papers, reviews, mini-reviews, short communications and notes dealing with Pharmaceutical Sciences( Pharmaceutical Technology, Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Pharmacokinetics, Pharmaceutical/Medicinal Chemistry, Computational Chemistry and Molecular Drug Design, Pharmacognosy & Phytochemistry, Pharmacology, Pharmaceutical Analysis, Pharmacy Practice, Clinical and Hospital Pharmacy, Cell Biology, Genomics and Proteomics, Pharmacogenomics, Bioinformatics and Biotechnology of Pharmaceutical Interest........more details on Aim & Scope).
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu anatomi dari masa purba hingga modern, mulai dari pemeriksaan kurban persembahan, penelitian awal di Mesir Kuno dan Yunani Kuno, hingga penemuan-penemuan penting organ tubuh dan sistem tubuh pada abad ke-16 hingga abad ke-19.
Este livro discute a possibilidade de que pessoas que afirmam ver seres invisÃveis ou ouvir vozes podem estar realmente experienciando mediunidade em vez de doença mental. O autor, um psiquiatra, argumenta que a psicologia e a psiquiatria não consideram essa possibilidade devido ao paradigma materialista da ciência ocidental. Ele apresenta casos clÃnicos que apoiam a influência de espÃritos obsessores e critica o uso excessivo de medicamentos psiquiátricos. O livro defende uma abordagem mais ampla dos aspectos mentais,
Dokumen tersebut membahas tentang ibadah kurban dan akikah. Kurban adalah penyembelihan hewan untuk beribadah kepada Allah pada hari raya idul adha, sedangkan akikah dilakukan sebagai tanda syukur atas kelahiran anak dengan menyembelih hewan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Kedua ibadah tersebut bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan saling tolong menolong antar sesama.
Abu Hanifah used thoughtful questions and analogies to respond to nonbelievers' questions about the nature and existence of God without being able to describe God's essence. When asked where or how God moves, he likened it to light radiating in all directions. When asked God's form, he noted we cannot define the soul though it departs the body at death. Ultimately, God's divine entity cannot be defined as we are limited beings.
The document provides advice for teams considering adopting Agile practices. It lists potential reasons to adopt Agile, such as disliking overtime and wanting to build useful software quickly. It then offers recommendations for implementing Agile in different project types, including fixed price projects, hourly paid projects, and distributed projects. Common best practices emphasized hiding the team from pressure and experimentation. Issues that could arise during adoption are also outlined, along with strategies for addressing them such as starting with engineering practices, finding holes in existing processes, and showing benefits without explicitly using the term "Agile".
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai patogenesis, gejala, pengobatan, dan pengelolaan asma. Asma disebabkan oleh interaksi antara antigen dan antibodi pada sel mast yang memicu pelepasan mediator dan menyebabkan kontraksi otot polos bronkus. Pengobatan asma terdiri dari obat kontrol untuk mencegah serangan dan mengurangi inflamasi, serta obat cepat tanggap untuk mengatasi serangan akut. Pengendalian asma membutuhkan kombinasi obat kontrol j
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obatan sistem pernapasan. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat untuk mengobati penyakit saluran pernapasan seperti pilek, batuk, dan asma.
2. Jenis obat yang dibahas antara lain dekongestan, antihistamin, ekpektoran, mukolitik, dan berbagai jenis bronkodilator.
3. Obat-obat tersebut bekerja den
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat respiratori yang meliputi definisi, jenis-jenis, indikasi, kontraindikasi, efek samping dan dosisnya. Jenis-jenis obat respiratori yang dijelaskan antara lain obat antitussif, ekspektoran, mukolitik, bronkodilator untuk asma, dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit asma, termasuk definisi, penyebab, gejala, klasifikasi, patogenesis, dan penggolongan obat-obatan untuk asma berdasarkan mekanisme kerjanya.
Sistem pernafasan terdiri dari saluran udara mulai dari hidung hingga paru-paru. Obat yang bekerja pada saluran pernafasan digunakan untuk mengobati gangguan seperti rhinitis, batuk, dan bronkodilatasi. Rhinitis ditandai dengan bersin, hidung tersumbat dan diobati dengan antihistamin dan dekongestan. Batuk diobati dengan mukolitik, ekspektoran, dan antitusif yang bekerja dengan meredakan irit
Dokumen tersebut membahas tentang asma bronkial, yaitu penyakit inflamasi saluran pernafasan yang ditandai dengan obstruksi saluran nafas yang berulang. Dokumen menjelaskan gejala, diagnosis, klasifikasi, patofisiologi, dan pengobatan asma bronkial secara mendetail, termasuk penggunaan obat pencegah dan penghilang gejala sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya.
The document provides information about the AFAID13 anime convention happening from September 6-8, 2013. It details the opening hours, and lists some of the events and activities offered each day, including exclusive anime merchandise in exhibition spaces, a combined maids and butler cafe, anime screenings and guest appearances on the main stage, and a two-day I ♥ ANISONG concert. Ticket information is also provided for Saturday, September 7, including different tiers for exhibition only, exhibition and stage access, and packages that include concert access in general admission or VIP sections.
Dokumen ini memberikan informasi tentang Astri Wulan A (NIM 12013) yang berada di kelas IA. Dokumen ini juga menjelaskan tentang asimilasi yaitu usaha mengurangi perbedaan antar kelompok untuk mencapai kesepakatan berdasarkan kepentingan bersama, serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi seperti toleransi, kesempatan ekonomi yang sama, dan perkawinan antar kelompok.
1. Bronkodilator
Profil Farmakologik
Penggunaan Umum : Digunakan dalam pengobatan obstruksi saluran panas
reversibel akibat asma atau Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM).
Kerja Obat dan Informasi Umum : Agonis adrenergik beta (albuterol, epinefrin,
isoproterenol, metaproterenol, dan terbutalin) menimbulkan bronkodilatasi dengan
menstimulasi produksi siklik adenosin monofosfat (cAMP). Agens yang lebih baru
(albuterol, bitolterol, metaproterenol, pirbuterol, dan terbutalin) relatif selektif untuk
reseptor paru (beta1), sementara agens yang lebih lama menghasilkan stimulasi
jantung (efek adrenergik beta1) di samping bronkodilatasi. Efedrin juga mempunyai
efek adrenergik alfa. Inhibitor fosfodiesterase (aminofilin, difilin, okstrifilin, dan
teorilin) mcnghambat pemecahan Camp Ipratropium merupakan senyawa
antikolinergik yang menyebabkan bronkodilatasi dengan menghambat kerja
asetilkolin pada saluran pernapasan.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas tehadap agen, pengawet (bisulfit), atau propelan
yang digunakan dalam formulanya. Hindari penggunaannya pada aritmia jantung tak
terkontrol.
Perhatian : Gunakan secara hati-hati , pada pasien-pasien dengan diabetes, penyakit
kardiovaskuler atau hipertiroidisme
Interaksi : Efektifitas terapiutik dapat di diagnosis oleh penggunaan bersama agens
penghambat adrenergik beta. Efek simpatomimetik tambahan terjadi bila digunakan
bersama obat adrenergik (simpatis) lainnya, termasuk vasopresor dan dekongestan.
Efek kardiovaskuler akan diperkuat oleh antidepresan dan inhibitor MAO
2. Bronkokonstriksi adalah penyempitan jalan napas, khususnya bronkioli.
Penyempitan ini disebabkan oleh kontraksi otot atau akibat reaksi radang. Hal ini
dapat disebabkan sentuhan (misalnya, intubasi, bronkoskopi), bahan kimia
(misalnya, alergen atau asap), atau dingin. Bronkospasme mengakibatkan gangguan
dalam pertukaran gas, dan sukar bernapas (asma, penyakit paru obstruksi menahun
[PPOM]). Pengobatan ditujukan terhadap pelebaran jalan napas, dengan me-
lemaskan otot bronkioli atau mengurangi reaksi radang.
Obat Bronkodilator
Terdapat tiga kelompok obat bronkodilator di klinik, yaitu agonis β-adrenergik,
antikolinergik, dan turunan xantin.
Agonis β-adrenergik
Otot polos pada bronkioli dikendalikan oleh susunan saraf simpa-tis. Reseptor β-2
berespons terhadap rangsangan adrenergik dengan mengendurkan otot, sehingga
ventilasi bertambah.
TABEL 7-1 Agens adrenerglk yang dipakai sebagal bronkodilator
Nama generic Nama dagang
Orciprenaline Alupent
Salbutamol Ventolin
Terbutaline Bricanyl
Fenoterol Berotec
Substansi yang mula-mula dipakai yaitu adrenalin, isoprenalin dan efedrin, bersifat
non-selektif dan bekerja pada berbagai bagian tubuh; juga mengakibatkan takikardia
dan palpitasi. Kini lebih ban yak dipakai obat yang lebih spesifik (lihat Tabel 7-1).
Obat-obat ini berupa tablet, sirup, suntikan dan aerosol. Keunggulan bentuk aerosol;
dosis kecil, dan langsung pada jaringan terkait, sehingga kemungkinan reaksi obat
yang merugikan sangat kecil, dan kerjanya lebih cepat, yang amat penting untuk
orang yang sedang sesak napas.
Lama kerja agens ini (kecuali fenoterol) adalah 6-8 jam, sehingga perlu 3-4 dosis per
hari. Fenoterol bekerja lebih lama dan hanya perlu 2-3 dosis per hari.
Obat antikolinergik
3. Salah satu cara mencegah refleks bronkokonstriksi adalah memakai obat
antikolinergik (mirip-atropin) seperti ipratropium (Atrovent) yang dapat berupa
aerosol.
Turunan xantin
Termasuk dalam kelompok ini adalah teofilin dan aminofilin. Keduanya bekerja
sebagal stimulan sistem saraf pusat dan jantung, dan merelaksasi otot polos. Ini
untuk mengatasi bronkospasme. Penggunaannya untuk asma kini tergeser oleh obat
β-adrenergik. Turunan xantin juga dipakai untuk mengobati emfisema pulmoner,
gagal jantung kongestif, asma bronkial atau kardial, status asmatikus, pola napas
Cheyne-Stokes dan bronkitis.
Teofilin terdapar dalam benruk tablet dan cairan. Aminofilin terdapat dalam bentuk
supositoria, suntikan intramuskular, dan intravena (obat intramuskular sangat sakit,
disarankan untuk tidak dipilih).
Dosis oral aminofilin adalah 300-1200 mg/hari dibagi dalam beberapa dosis; teofilin
sampai 900 mg/hari, juga dalam beberapa dosis. Teofilin ada yang berbentuk lepas-
berkala; diminum 2 kali sehari (tidak boleh dibagi!). Dosis aminofilin intravena
adalah 250-750 mg.
Reaksi merugikan xantin oral adalah mual dan muntah, karenanya sebaiknya
diminum sesudah makan. Untuk alasan ini dapar digunakan bentuk rektal. Reaksi
merugikan xantin intravena bila terlalu cepat disuntikkan adalah sakit kepala, wajah
kemerahan, palpitasi, pusing, aritmia, takikardia, hipotensi, dan nyeri prekordial.
Terapi kortikosteroid
Tujuan terapi kortikosteroid adalah untuk mengurangi radang. Dengan meredanya
radang terjadi sedikit bronkodilatasi dan pengurangan edema paru. Pada serangan
akut dapat diberi hidrokortison suksinat-Na secara intravena, atau prednison,
prednisolon, atau beta-metason per oral. Dimulai dengan dosis tinggi (sampai 60
mg/h), kemudian diturunkan secara berangsur,
Adanya beldometason (Becotide) berbentuk aerosol sangat menurunkan risiko efck
samping, karcna dosisnya kecil dan langsung pada jaringan terkait. Perlu diingatkan
kepada pasien, bahwa setelah penyemprotan dengan beldometason, segera berkumur
atau minum sedikit air untuk menghilangkan steroid yang tertinggal pada mukosa
farings. Sebaiknya sebelum penyemprotan dengan beklometason, semprot dulu
4. bronkodilator adrenergik, agar distribusi beklometason dapat sampai ke percabangan
paru.
Penyakit Jalan Napas Reaktif (RAD, asma) : Trakea dan bronkus pasien dengan
penyakit jalan napas reaktif secara khusus sensitif terhadap stimulan seperti asap
rokok, debu, udara dingin dan alergen. Pasien datang dengan mengi, batuk dan rasa
sesak pada dada. Gejala-gejala ini disebabkan oleh penurunan oksigenasi paru-paru
karena konstriksi trakeobronkial, pembentukan mukus, perndangan dan edema.
Strategi terapeutik dibahas di bawah ini. Perawatan di rumah sakit, suplementasi
oksigen, terapi bronkodilator yang diuapkan, terapi kortikosteroid dan kadang-
kndang intubasi diperlukan untuk serangan yang berat.
Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) : Pasien dengan bronkitis kronis
dan/atau emfisema mengalami dispnea kronis sebagai akibat obstruksi dan
peradangan jalan napas. Karena bronkitis kroriis dan emfisema mempunyai gejala
klinis yang serupa, keduanya string dimasukkan dalam diagnosis PPOM.
Pasien PPOM mengeluh batuk persisten dan dispnea pada waktu mengerahkan
tenaga. Pada pemeriksaan fisik sering didapati penggunaan otot-otot pernapasan
tambahan dan mengi ekspiratorik. Mengi ekspiratorik disebabkan sebagian oleh
kolaps bronkiolus yang memerangkap udara pada bagian distal dari tempat yang
menyempit,
Pilihan Pengobatan
Metode pengobatan tergantung pada beratnya serangan dan respons pasien terhadap
terapi sebelumnya. Pilihan pengobatan meliputi :
• Agonis beta-adrenergik terikat dengan roseptor pada otot polos bronkus,
menyebabkan peningkatan pembawa pesan biokimia, yaitus iklik AMP (cAMP).
Peningkatan kadar cAMF menyebabkan relaksasi sel-sel otot bronkus,
mengakibatkan bronkodilatasi. Zat-zat selektif β2 lebih distikai daripada bloker- β
non-selektif karena lobih sedikit menyebabkan takikardi (yang diperantarai oleh
reseptor (β1).
• Metilxantin meningkatkan cAMP dan menghambat bronkokonstriksi yang
diinduksi oleb ade-nosin. Tcofilin oral digunakan untuk penata-laksanaan pasien
5. asma yang rawat jalan. Bolus aminofilin intravena, yaitu garam teofilin yang
larut dalam air, membuat kadar serum terapeutik yang lebih cepat daripada
teofilin oral. Karenanya aminofilin digunakan dalam penatalaksanaan akut.
Antagonis Kolinergik menghambat bronkokrms triksi yang disebabkan oleh
transmisi para impatis- Ipratropium bromida merupakan obat pilihan untuk
pengobatan PPOM nonasmatik pada orang dewasa dan merupakan obat sekunder
untuk pengobatan asma.
• Kortikosteroid menurunkan peradangan peri-bronkial. "Ledakan"
kortikosteroid (dosis tinggi selama beberapa hari) kadang-kadang digunakan bila
antagonis adrenergik dan teofilin gagal mengendalikan asma. Keuntungan steroid
harus suimbang dongan toksisitas yang diakibatkannya jika diberikan secara
kronis pada dosis tinggi.
• Kromolin merupakan xat profilaksis. Menghambat pelepasan mediator dari
sel-scl peradangan, seperti sel mast. Digunakan hanya pada asma.
Sebagian besar zat-zat ini diberikan dengan inlialasi. Bila diajarkan dengan baik,
pasien asmatik pandai memberikan medikasi sendiri. Pikirkan pemberian
bronkodilator ysng tidak tepat bila terjadi kegagalan terapeutik.
Daftar Pustaka
6. Deglin, Judith Hopter dan Vallerand, April Hazard. (2004). Pedoman Obat untuk
Perawat. (Terj. Kuncara, H. Y dan Widyastuti, Palupi). Jakarta: EGC.
Olson, James. (2003). Belajar Mudah Farmakologi. (Terj. Chandranata, Linda).
Jakarta: EGC.
Tambayong, Jan. (2002). Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.