Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Dokumen tersebut membahas tentang leverage operasi dan keuangan perusahaan. Leverage operasi mengacu pada biaya tetap perusahaan dan mempengaruhi risiko bisnis ketika penjualan berubah. Leverage keuangan mempengaruhi laba per saham ketika terjadi perubahan penjualan. Analisis leverage penting untuk memahami dampak perubahan bisnis terhadap laba dan risiko perusahaan.
Teks tersebut membahas metode pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan Tingkat Pengembalian Atas Investasi (ROI). ROI dihitung dengan membagi laba operasi dengan total aktiva rata-rata. ROI digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi dan kinerja pusat investasi. Teks tersebut juga membahas keunggulan dan kelemahan pengukuran ROI serta beberapa ilustrasi penerapannya.
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk pengertian persediaan, jenis persediaan, faktor yang mempengaruhinya, dan cara menghitung tingkat perputaran persediaan serta economical order quantity untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal.
Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi produk bersama dan produk sampingan. Produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan secara bersamaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang sama, sedangkan produk sampingan adalah produk yang nilainya lebih kecil dibandingkan produk utama. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode alokasi biaya untuk menentukan harga pokok masing-masing produk
Modul ini membahas konsep dan klasifikasi biaya dalam akuntansi keuangan, termasuk definisi biaya, tujuan akuntansi biaya, dan berbagai penggolongan biaya berdasarkan unsur produk, hubungannya dengan produksi, volume, departemen, daerah fungsional, dan periode pembebanan."
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran laba dan metode-metode penyusunannya, yaitu metode a posteriori, a priori, dan pragmatis. Metode a posteriori menetapkan laba setelah menyusun anggaran operasional lainnya, sedangkan metode a priori menetapkan laba terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Metode pragmatis menetapkan laba berdasarkan standar yang teruji secara empiris.
This document contains inventory transaction data from January 2nd to December 10th. It calculates ending inventory and cost of goods sold using periodic and perpetual inventory systems with FIFO, LIFO, and average costing methods. Ending inventory is 300 units valued at $3,400,000 under FIFO perpetual and $2,900,000 under LIFO perpetual. Cost of goods sold is $7,000,000 under FIFO perpetual and $7,500,000 under LIFO perpetual. Gross profit is $4,500,000 under FIFO perpetual and $4,000,000 under LIFO perpetual.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis saham yang diterbitkan perusahaan, yaitu saham biasa dan saham preferen. Juga membahas tentang penempatan saham, pencatatan transaksi penjualan saham, dan pembagian deviden kepada pemegang saham.
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Ìý
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
Ìý
Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas keuangan perusahaan yang mencakup perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan untuk mendapatkan dana, mengalokasikan dana secara efisien, dan mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan dividen guna memaksimalkan nilai perusahaan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi produk bersama dan produk sampingan. Produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan secara bersamaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang sama, sedangkan produk sampingan adalah produk yang nilainya lebih kecil dibandingkan produk utama. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode alokasi biaya untuk menentukan harga pokok masing-masing produk
Modul ini membahas konsep dan klasifikasi biaya dalam akuntansi keuangan, termasuk definisi biaya, tujuan akuntansi biaya, dan berbagai penggolongan biaya berdasarkan unsur produk, hubungannya dengan produksi, volume, departemen, daerah fungsional, dan periode pembebanan."
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran laba dan metode-metode penyusunannya, yaitu metode a posteriori, a priori, dan pragmatis. Metode a posteriori menetapkan laba setelah menyusun anggaran operasional lainnya, sedangkan metode a priori menetapkan laba terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Metode pragmatis menetapkan laba berdasarkan standar yang teruji secara empiris.
This document contains inventory transaction data from January 2nd to December 10th. It calculates ending inventory and cost of goods sold using periodic and perpetual inventory systems with FIFO, LIFO, and average costing methods. Ending inventory is 300 units valued at $3,400,000 under FIFO perpetual and $2,900,000 under LIFO perpetual. Cost of goods sold is $7,000,000 under FIFO perpetual and $7,500,000 under LIFO perpetual. Gross profit is $4,500,000 under FIFO perpetual and $4,000,000 under LIFO perpetual.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis saham yang diterbitkan perusahaan, yaitu saham biasa dan saham preferen. Juga membahas tentang penempatan saham, pencatatan transaksi penjualan saham, dan pembagian deviden kepada pemegang saham.
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Ìý
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
Ìý
Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas keuangan perusahaan yang mencakup perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan untuk mendapatkan dana, mengalokasikan dana secara efisien, dan mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan dividen guna memaksimalkan nilai perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, mencakup tiga hal utama yaitu organisasi proyek, metode perencanaan proyek, dan pengendalian proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengklasifikasian kas, pengendalian kas melalui penggunaan rekening bank, sistem kas kecil, dan rekonsiliasi bank. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana merangkum dan melaporkan pos kas dalam laporan keuangan.
Makalah ini membahas tentang manajemen dalam perusahaan, mencakup:
1. Gambaran umum manajemen perusahaan dan tingkatannya
2. Tujuan perusahaan dan organisasi manajemen
3. Sistem manajemen yang mencakup sumber daya manusia, produksi, keuangan, dan informasi
Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan nasional, yang didefinisikan sebagai total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode waktu tertentu. Dokumen tersebut juga membahas konsep-konsep terkait seperti Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, Produk Nasional Neto, Pendapatan Nasional Neto, serta manfaat mempelajari perhitungan pendapatan nasional dan indikator ketimpangannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode harga pokok pesanan (full costing) untuk menghitung biaya produksi perusahaan manufaktur.
2. Metode ini melibatkan pengumpulan dan alokasi biaya langsung dan tidak langsung ke setiap produk berdasarkan basis yang sesuai.
3. Informasi harga pokok produksi per pesanan berguna untuk menentukan harga jual, memonitor biaya produksi, dan menghitung
Kelompok ini membahas rekonsiliasi bank, yaitu prosedur pembandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank untuk menentukan saldo yang benar. Rekonsiliasi bertujuan menentukan saldo neraca dan mendeteksi penyalahgunaan kas, karena sering terjadi perbedaan akibat waktu pengakuan atau kesalahan pencatatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian biaya overhead pabrik, langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, dan distribusi elemen biaya overhead pabrik ke setiap departemen."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar dalam akuntansi biaya, mulai dari pengertian, tujuan, penyusunan standar biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, hingga analisis dan penutupan selisih biaya. Sistem biaya standar digunakan sebagai pedoman biaya yang seharusnya terjadi dan alat untuk mengukur kinerja serta meningkatkan efisiensi.
Sistem Biaya Standar - Bisnis Menejemennuyy widyasti
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan biaya produksi sesungguhnya. Biaya standar ditentukan di muka dan digunakan untuk mengontrol biaya produksi dan menentukan harga pokok produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, manfaat, jenis, dan cara penyusunan biaya standar serta analisis penyebab selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar (full costing) yang dirancang untuk mengendalikan biaya produksi. Sistem ini menentukan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik berdasarkan kuantitas dan harga standar. Sistem ini menganalisis selisih antara biaya standar dan aktual untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu, yang terdiri dari standar fisik dan harga. Biaya standar digunakan untuk menetapkan anggaran, mengendalikan biaya, mempercepat laporan biaya, dan menetapkan harga. Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung yaitu model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih.
Dokumen tersebut membahas sistem kalkulasi biaya standar. Secara ringkas, sistem ini menetapkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Sistem ini memberikan pedoman biaya dan menganalisis perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan standar biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Kalkulasi Biaya Standar (Standard Costing)AlfiRidho1
Ìý
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial. Sistem ini digunakan untuk perencanaan dan pengendalian anggaran dengan membandingkan biaya aktual dan rencana serta menghitung variansinya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis standar, alasan penerapan sistem biaya standar, dan contoh perhitungan variansi harga bahan baku, penggunaan bahan baku, tarif tenaga kerja, efisi
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
Ìý
Dokumen menjelaskan perbedaan pendekatan full costing dan variable costing dalam penentuan harga pokok produk dan penyusunan laporan laba rugi. Full costing membebankan semua biaya ke produk sedangkan variable costing hanya membebankan biaya variabel. Variable costing lebih mudah untuk pengambilan keputusan operasional dan penetapan harga jual.
Dokumen tersebut membahas tentang biaya standar dan analisis varians biaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi biaya standar, manfaat sistem biaya standar, prosedur penentuan biaya standar untuk bahan baku dan tenaga kerja, serta metode analisis varians satu, dua, dan tiga untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya aktual dari biaya standar.
1. HARGA POKOK STANDAR
Adalah harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum proses produksi berjalan dan merupakan harga
pokok yang seharusnya untuk membuat suatu produk tertentu berdasarkan kondisi-kondisi (efisiensi,
ekonomi) yang tertentu
Karakteristik Harga Pokok Standar :
1. Mempunyai sifat yang sama dengan harga pokok taksiran yaitu sama-sama ditentukan dimuka
sebelum proses produksi berjalan (pre determined cost)
2. Ditentukan dengan cara yang lebih teliti dibandingkan dengan harga pokok taksiran (harga pokok
standar merupakan harga pokok yang seharusnya)
3. Dapat dipakai sebagai dasar penilaian terhadap harga pokok yang sebenarnya, karena merupakan
harga pokok yang seharusnya pada kondisi tertentu
4. Penyimpangan harga pokok yang sebenarnya terhadap harga pokok standar dapat dipakai
sebagai dasar pengendalian biaya
Proses penentuan harga pokok standar
1. Penentuan standar
Berdasarkan ketelitian/ketepatan, standar dapat digolongkan menjadi beberapa jenis :
a. Standar teoritis yaitu merupakan hasil terbaik yang dapat dicapai dalam pelaksanaan (hasil
ideal). Oleh sebab itu standar teoritis meskipun merupakan ukuran untuk pelaksanaan terbaik
tetapi karena dalam praktek sulit dicapai, maka standar ini jarang dipergunakan.
b. Rata-rata biaya periode yang lalu yaitu didasarkan atas rata-rata biaya pada periode
sebelumnya
c. Standar normal yaitu didasarkan kepada keadaan kegiatan dan ekonomi yang normal dimasa
yang akan datang. Standar ini dapat berdasarkan biaya-biaya periode yang lalu, dengan
penyesuaian sesuai dengan keadaan/perubahan dimasa yang akan datang
d. Hasil terbaik yang dapat dicapai yaitu didasarkan atas hasil terbaik yang dapat dicapai dalam
praktek, dengan memperhitungkan hambatan yang tidak dapat dihindari
2. Penetuan Biaya
a. Biaya bahan standar ditentukan setelah terlebih dahulu mengadakan spesifikasi produk yang
akan dihasilkan berdasarkan ukuran, bentuk, kwalitas dan warna. Penentuan baiaya bahan
baku standar meliputi : Kuantitas dan harga
b. Biaya tenaga kerja standar ditentukan dengan cara
- Menentukan jam kerja standar yaitu dengan memperhatikan keadaan tata letak
peralatan, sifat alat-alat produksi, kemampuan karyawan serta kontinuitas bahan.
Penetuan jan kerja standar dapat didasarkan atas rata-rata jam kerja periode yang lalau
atau dengan membuat percobaan pelaksanaan produksi
- Menentukan tarif upah standar ditentukan melalui kontrak, upah periode yang lalu atau
melalui perhitungan dalam keadaan operasi normal
c. Biaya overhead pabrik standar ditentukan dengan cara
- Menentukan anggaran BOP pada kapasitas normal
- Menentukan dasar pembebanan (kwantitas bahan, harga bahan, jam kerja langsung,
jumlah upah langsung, jam kerja mesin)
- Menentukan tarif BOP dengan cara : anggaran dibagi dasar pembebanan dan dipisahkan
antara BOP tetap dengan BOP variable
2. 3. Pencatatan harga pokok standar
a. Metode Partial Plan : dalam metode ini perkiraan barang dalam proses
Debet : Biaya yang sesungguhnya
Kredit : Biaya standar
Selisih antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya dihitung pada akhir periode
akunasi setelah pencatatan barang jadi dari persediaan barang dalam proses
b. Metode single plan : dalam metode ini perkiraan barang dalam proses
Debet : Biaya standar
Kredit : Biaya standar
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar setiap saat dapat dihitung
berdasarkan data dari bon pemakaian bahan dan kartu jam kerja
4. Perhitungan dan analisa selisih
SELISIH BIAYA BAHAN BAKU
Selisih biaya bahan baku : selisih antara biaya bahan baku standar dengan biaya bahan baku yang
sesungguhnya. Dapat disebabkan oleh :
a. kwantitas pemakaian bahan baku yang sebenarnya berbeda dengan kwantitas bahan baku
menurut standar.
Rumus
Selisih kwantitas/selisih pemakaian = kwantitas standar (kw st) – kwantitas sesungguhnya (kw ss)
Laba : apabila kwantitas standar > kwantitas sesungguhnya
Rugi : apabila kwantitas standar < kwantitas sesungguhnya
b. Harga bahan baku yang sesungguhnya berbeda dengan harga bahan baku menurut standar.
Rumus
Selisih harga bahan = (harga standar – harga sesungguhnya) Kwantitas sesungguhnya
Laba : apabila harga standar > harga sesungguhnya
Rugi : apabila harga standar < harga sesungguhnya
Contoh :
PT. Abadi adalah perusahaan industri memproduksi barang Y. Harga pokok ditetapkan berdasarkan
metode harga pokok standar. Untuk biaya bahan baku ditetapkan standar sebagai berikut :
Kwantitas standar bahan baku : ½ kg per unit
Harga standar bahan baku : Rp. 1000 per kg
Data produksi untuk bulan September 2010
Jumlah produksi : 1000 kg
Jumlah pemakaian bahan baku : 550 kg
Harga bahan baku yang sebenarnya : Rp. 950 per kg
Berdasarkan keterangan tsb diatas perhitugan dan analisa selisih BBB dapat dibuat sebagai berikut :
BBB yang sesungguhnya = 550 x Rp. 950 = Rp. 522.500
BBB menurut standar = (1000x1/2) Rp1000 = Rp. 500.000
Selisih biaya bahan baku = Rp. 22.500 (Rugi) ïƒ BBB ss > BBB st
3. Selisih kwantitas :
Kwantitas yang sebenarnya : 550 x Rp 1000 = Rp. 550.000
Kwantitas standar : 500 x Rp 1000 = Rp. 500.000
-------------------- -
Selisih kwantitas bahan baku Rp. 50.000 (Rugi)
Selisih harga :
Harga sesungguhnya : 550 x Rp 950 = Rp. 522.500
Harga standar : 550 x Rp 1000 = Rp. 550.000
-------------------- -
Selisih harga bahan baku Rp. 27.500 (Laba)
-------------------- -
Selisih BBB Rp. 22.500 (Rugi)
SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
a. Selisih Efisiensi (Time/quality/efficiency variance)
Yaitu selisih yang timbul karena jam kerja sebenarnya tidak sesuai dengan jam kerja standar. Oleh
karena itu untuk menentukan selisih efisiensi terlebih dahulu harus ditentukan jam kerja standar
yang ditentukan dengan cara
Rumus untuk menghitung selisih efisiensi upah (SEU)
SEU = (Jam Kerja st – Jam Kerja ss) Tarif Upah st
Laba : JK st > JK ss
Rugi : JK st < JK ss
b. Selisih tarif upah (rate/price variance)
Yaitu selisih yang timbul karena tarif upah sebenarnya tidak sesuai dengan tarif upah standar
Rumus untuk menghitung selish tarif upah (STU)
` STU = (Tarif upah st – Tarif upah ss) Jam kerja ss
Laba : TU st > TU ss
Rugi : TU st < TU ss
Contoh PT. Abadi menetukan biaya tenaga kerja standar peu unit 2 jam dengan tarif Rp 250 per jam
Data produksi untuk bulan sepetember 2010 adalah
Jumlah produksi : 5000 unit
Jumlah jam kerja sebenarnya : 9980 jam
Tarif upah sesungguhnya : Rp. 275
Berdasarkan keterangan tersebut perhitungan dan analisa selisih biaya tenaga kerja adalah sebagai
berikut :
BTKL ss : 9980 x Rp 275 = Rp. 2.744.500
BTKL st : (5000 x 2) Rp. 250 = Rp. 2.500.000
-------------------- -
Selisih BTKl Rp. 244.500 (Rugi)
Catatan : Laba, BTKL ss < BTKL st
Rugi, BTKL ss > BTKL st
Unit ekuivalen x jam standar per unit
4. Selisih efisiensi :
Jam kerja sesungguhnya : 9980 x Rp 250 = Rp. 2.495.000
Jam kerja standar : 1000 x Rp 250 = Rp. 2.500.000
-------------------- -
Selisih efisiensi upah Rp. 5.000 (Laba)
Selisih tarif upah :
Tarif upah sebenarnya : 9980 x Rp 270 = Rp. 2.744.500
Tarif upah standar : 9980 x Rp 250 = Rp. 2.495.000
-------------------- -
Selisih tarif upah Rp. 249.500 (Rugi)
------------------------ -
Selish BTKL Rp. 244.500 (Rugi)
SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
1. Metode 2 (dua) selisih
Dalam metode ini selisih BOP dibedakan menjadi
a. Selisih terkendali (controlable variance) yaitu selisih antara BOP ss dengan BOP yang
dianggarkan dalam jam standar (Anggaran BOP tsb terdiri dari : Total BOP tetap menurut
anggaran, ditambah kapasitas/jam kerja standar dikalikan dengan tarif BOP variabel .
Perhitungan selisih terkendali dapat digambarkan sbb :
BOP ss Rp. xxx
BOP yang dianggarkan pada jam standar :
BOP tetap (total menurut anggaran) Rp. xxx
BOP variabel jam standar x tarif standar Rp. Xxx
---------- -
Rp. Xxx
----------- -
Selisih terkendali Rp. xxx
Laba : BOP ss < BOP yang dianggarkan pada jam standar
Rugi : BOP ss > BOP yang dianggarkan pada jam standar
b. Selisih volume (volume variance) yaitu selisih antara BOP yang dianggarkan pada jam standar
dengan BOP yang dibebankan ke perkiraan barang dalam proses (jam kerja standar dikalikan
dengan tarif standar)
BOP yang dianggarkan pada jam standar Rp xxx
BOP yang dibebankan ke perkiraan Brg Dlm Proses
(jam kerja standar x tarif BOP standar) Rp xxx
---------- -
Selisih volume Rp xxx
Laba ; BOP yang dibebankan (st) > BOP yang dianggarkan pada jam standar
Rugi ; BOP yang dibebankan (st) < BOP yang dianggarkan pada jam standar
5. Contoh :
PT. Abadi sebuah perusahaan industri menentukan BOP standar sbb :
BOP tetap : Rp 350 per JKL (jam kerja langsung)
BOP variabel : Rp 400 per JKL (jam kerja langsung)
Kapasitas normal : 3000 kg
Jam kerja st : 2 JKL per kg
Tarif BOP tsb didasarkan atas anggaran BOP pada kapasitas normal sbb :
Biaya tetap : Rp. 2.100.000
Biaya variable : Rp. 2.400.000
Data produksi bulan september 2010
Jam kerja sesungguhnya : 10.250 jam
Jumlah produksi yang sesunguhnya : 5.000 kg
BOP yang sesungguhnya : Rp 7.700.000
Berdasarkan keterangan tsb perhitungan dan analisa selisih dapat dibuat sbb
BOP yang sesungguhnya = Rp. 7.700.000
BOP standar (5000 x 2) Rp 750 = Rp. 7.500.000
--------------------- -
Selisih BOP Rp. 200.000 (Rugi)
Tarif BOP standar per JKL = 350 + 400 = Rp 750
Jumlah jam kerja standar = 5000 x 2 = 10.000 jam
Analisa selisih
Selisih terkendali :
BOP yang sesungguhnya Rp 7.700.000
BOP yang dianggarkan pada jam standar :
BOP tetap Rp 2.100.000
BOP variable (10.000 x 400) Rp 4.000.000
----------------- +
Rp 6.100.000
------------------ -
Selisih terkendali Rp 1.600.000 (Rugi)
Selisih Volume :
BOP yang dianggarkan pada jam standar Rp. 6.100.000
BOP yang dibebankan (10.000 x Rp 750) Rp. 7.500.000
----------------- -
Selisih volume Rp 1.400.000 (Laba)
------------------ -
Total selisih BOP Rp. 200.000 (Rugi)
6. 2. Metode 3 selisih
Dalam metode ini selisih BOP dibedakan menjadi
a. Selisih pengeluaran (spending variance) yaitu selish yang terjadi karena BOP yang dikeluarkan
(yang sebenarnya) tidak sama (berbeda) dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sebenarnya.
Perhitungan selisih pengeluaran dapat digambarkan sbb :
BOP yang sesungguhnya Rp xxx
BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya :
BOP tetap (menurut anggaran) Rp xxx
BOP variable (kapasitas ss x tarif) Rp xxx
---------- -
Rp xxx
--------- -
Selisih pengeluaran Rp xxx *
* Laba ; BOP sesungguhnya < BOP yang dianggarkan
Rugi ; BOP sesungguhnya > BOP yang dianggarkan
b. Selsih kapasitas yaitu selisih yang terjadi karena BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sebenarnya berbeda dengan BOP standar pada jam kerja sesungguhnya.
Perhitungan selisih kapasitas dapat digambarkan sbb :
BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya Rp xxx
BOP standar pada jam kerja sesungguhnya
(Jam kerja sesungguhnya x tarif BOP standar) Rp xxx
---------- -
Selisih kapasitas Rp xxx *
* Laba ; BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya < BOP standar
Rugi ; BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya > BOP standar
c. Selisih efisiensi yaitu selisih yang terjadi karena jam kerja standar berbeda dengan jam kerja
yang sesungguhnya (masing-masing pada kapasitas sesungguhnya)
Perhitungan selisih
Selisih efisiensi = (jam kerja st – jam kerja sesungguhnya) x tarif BOP st
*Laba ; Jam kerja standar < jam kerja sesungguhnya
Rugi ; Jam kerja standar > jam kerja sesungguhnya
Contoh diambil dari contoh untuk analisa 2 selisih di muka sbb :
Anggaran : BOP pada kapasitas normal 3.000 kg
BOP tetap Rp 2.100.000 (Rp 350 per JKL)
BOP variabel Rp 2.400.000 (Rp 400 per JKL)
Jam kerja standar 2 JKL per kk
Produksi sesungguhnya 5.000 kg
BOP yang sesungguhnya Rp 7.700.000
7. BOP yang sesungguhnya Rp 7.700.000
BOP standar = (5000 x 2) Rp 750 Rp 7.500.000
----------------- -
Selisih BOP (rugi) Rp 200.000 (Rugi) *
*Laba ; BOP sesungguhnya < BOP standar
Rugi ; BOP sesungguhnya > BOP standar
Analisa selish
a. Selisih pengeluaran
BOP yang sesungguhnya Rp 7.700.000
BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya :
BOP tetap Rp 2.100.000
BOP variabel (5000 x 2) x 400 Rp 4 000.000
---------------- -
Rp 6.100.000
Selisih pengeluaran Rp 1.600.000 (Rugi)
b. Selisih kapasitas
BOP yang dianggarkan pada kap ss Rp 6.100.000
BOP st pada jam kerja sesungguhnya (10250 x Rp 750) Rp 7.687.500
---------------- -
Selisih kapasitas (laba) Rp 1.587.500 (Laba)
c. Selisih efisiensi
BOP standar pada jam kerja standar
(5000 x 2) Rp 750 Rp 7.500.000
BOP standar pada jam kerja sesungguhnya
(10.250 x Rp 750) Rp 7.687.500
----------------- -
Selisih efisiensi (rugi) Rp 187.500 (Rugi)
----------------- -
Total selisih BOP (rugi) Rp 200.000 (Rugi)
3. Metode 4 selisih
Metode ini pada prinsipnya sama dengan metode tiga selisih, tetapi dalam metode 4 selisih ini
selisih efisiensi dibedakan menjadi :
a. Selisih efisiensi tetap dengan rumus
(JK st – JK ss) x tarif BOP tetap
b. Selisih efisiensi variabel dengan rumus
(JK st – JK ss) x tarif BOP variabel
* JK st = Jam kerja standar
JK ss = Jam kerja sesungguhnya
8. SELISIH KOMPOSISI BAHAN DAN SELISIH HASIL
Apabila dalam proses produksi dipakai lebih dari satu jenis bahan baku, maka selisih yang timbul
antara biaya bahan baku standar dengan bahan baku yang sesungguhnya meliputi :
a. Selisih karena pemakaian bahan baku berbeda dengan bahan baku menurut standar baik
kwantitas maupun harga
b. Selisih karena komposisi pemakaian bahan baku berbeda dengan komposisi menurut standar
(selisih komposisi bahan) material mix variance
c. Selisih hasil yaitu selisis yang timbul karena selisih antara rendemen, bahan menurut standar
berbeda dengan rendemen yang sebenarnya selisih hasil bahan/material yiel variance