Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Dokumen tersebut membahas tatalaksana gawat napas pada neonatus, meliputi tanda-tanda bahaya gawat napas, evaluasi menggunakan skor Down, pemeriksaan diagnostik, penyebab-penyebab umum, dan langkah-langkah tatalaksana mulai dari langkah awal hingga penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP dan ventilasi tekanan positif.
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran dan postur janin pada akhir kehamilan, termasuk diameter dan lingkar kepala janin, sikap tubuh, letak, presentasi, dan posisi janin dalam rahim ibu. Juga dijelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam memeriksa dan menentukan posisi janin.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang meliputi penilaian umum, pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, jenis kelamin, tangisan, warna kulit dan bibir, pengukuran TTV, pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung dan mulut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan bayi serta men
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Bayi perempuan berusia 5 hari mengalami kuning yang menyebar ke seluruh badan disertai letargi dan menangis lemah. Kadar bilirubin belum diperiksa namun gejala klinis mengarah pada ikterus fisiologis normal pada bayi baru lahir.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran dan postur janin pada akhir kehamilan, termasuk diameter dan lingkar kepala janin, sikap tubuh, letak, presentasi, dan posisi janin dalam rahim ibu. Juga dijelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam memeriksa dan menentukan posisi janin.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang meliputi penilaian umum, pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, jenis kelamin, tangisan, warna kulit dan bibir, pengukuran TTV, pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung dan mulut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan bayi serta men
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Bayi perempuan berusia 5 hari mengalami kuning yang menyebar ke seluruh badan disertai letargi dan menangis lemah. Kadar bilirubin belum diperiksa namun gejala klinis mengarah pada ikterus fisiologis normal pada bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir, yang merupakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang dapat menyebabkan kuningnya kulit dan organ tubuh lainnya. Dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan untuk kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang definisi ikterus pada bayi baru lahir, metabolisme bilirubin, penyebab ikterus, tanda-tanda hiperbilirubinemia, penatalaksanaan ikterus termasuk pencegahan, pengobatan, dan tindak lanjut. Kemudian diberikan contoh kasus asuhan kebidanan pada seorang bayi laki
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang definisi ikterus pada bayi baru lahir, metabolisme bilirubin, penyebab ikterus, tanda-tanda hiperbilirubinemia, penatalaksanaan ikterus termasuk pencegahan, pengobatan, dan tindak lanjut. Kasus khusus membahas asuhan kebidanan terhadap bayi yang mengalami ikterus neon
Beberapa masalah umum pada neonatus yang membutuhkan perawatan darurat meliputi hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dan gangguan pernapasan seperti transient tachypnea of the newborn dan penyakit membran hialin. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti diabetes ibu hamil, sedangkan hiperbilirubinemia seringkali terjadi karena inkompatibilitas golongan darah ibu dan bayi. Gangguan pernapasan pada neonatus um
Ibu 35 tahun membawa bayi perempuan berumur 3 hari dengan keluhan kulit kuning ke rumah sakit. Bayi dilahirkan cukup bulan melalui persalinan normal dan ibu tidak memiliki keluhan kesehatan berarti selama kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir, termasuk pengertian, faktor penyebab, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan seperti fototerapi dan transfusi, serta diagnosis keperawatan yang muncul akibat kondisi tersebut.
3. Latar Belakang
Salah satu penyebab kematian bayi
tertinggi adalah ensefalopati bilirubin >>
komplikasi ikterus neonatorum.
Lebih dari 50% bayi baru lahir mengalami
ikterus neonatorum dalam minggu
pertama kehidupannya.
Fisiologis >> Patologis >> Kematian.
4. Definisi
Ikterus/Jaundice : Warna
kuning pada kulit dan
mukosa akibat peningkatan
kadar bilirubin dalam darah
(>5 mg/dL).
Hiperbilirubin (>13 mg/dL):
Komplikasi dari ikterus yang
menyebabkan infeksi pada
otak.
8. Etiologi
1. Produksi yang berlebihan, misalnya pada
pemecahan darah (hemolisis) yang
berlebihan pada incompatibilitas
(ketidaksesuaian) darah bayi dengan
ibunya.
2. Gangguan dalam proses uptake dan
konjugasi akibat dari gangguan fungsi liver.
3. Gangguan transportasi karena kurangnya
albumin yang mengikat bilirubin.
4. Gangguan ekskresi yang terjadi akibat
sumbatan dalam liver (karena infeksi atau
kerusakan sel liver).
9. Faktor Risiko
Faktor Maternal : ras atau kelompok etnik
tertentu (Asia, Native
American,Yunani), komplikasi kehamilan
(DM, inkompatibilitas ABO dan Rh), penggunaan
infus oksitosin dalam larutan hipotonik, dan ASI;
Faktor Perinatal : trauma lahir
(sefalhematom, ekimosis), infeksi
(bakteri, virus, protozoa); dan
Faktor Neonatus : prematuritas, faktor
genetik, polisitemia, obat
(streptomisin, kloramfenikol, benzyl-
alkohol, sulfisoxazol), rendahnya asupan
ASI, hipoglikemia, dan hipoalbuminemia.
11. Ikterus Fisiologis
Ikterus timbul pada hari ke 2 4.
Bilirubin serum meningkat dengan
kecepatan kurang dari 5 mg/dl per 24 jam.
Kadar bilirubin serum kurang dari 12 mg/dl
pada bayi aterm dan kurang dari 14 mg/dl
pada bayi preterm.
Dapat menghilang dengan sendirinya.
Tidak perlu penanganan khusus.
12. Ikterus Patologis
Ikterus timbul dalam 24 jam pertama
kehidupan.
Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan
lebih besar dari 5 mg/dl per 24 jam.
Kadar bilirubin serum lebih besar dari 12
mg/dl pada bayi aterm dan lebih besar dari
14 mg/dl pada bayi preterm.
Ikterus persisten sampai melewati minggu
pertama kehidupan (prolonged jaundice),
atau
Bilirubin direk lebih besar dari 1 mg/dl.
13. Hiperbilirubinemia
Lebih dikenal dengan
istilah kernikterus atau
ensefalopati bilirubin
karena bilirubin yang
tidak terkonjugasi sampai
pada otak.
Dalam hal ini, kadar
bilirubin dalam darah
lebih dari 13 mg/dl.
14. Jenis-jenis Ikterus
Ikterus yang timbul pada 24 jam pertama,
Ikterus yang timbul 24- 72 jam sesudah
lahir,
Ikterus yang timbul sesudah 72 jam
pertama sampai akhir minggu pertama,
dan
Ikterus yang timbul pada akhir minggu
pertama dan selanjutnya.
16. Derajat Ikterus
I. Kepala dan leher = 5 mg/dL
II. I + sampai pusat = 9 mg/dL
III. II + sampai lutut = 11,4
mg/dL
IV. III + lengan & tungkai =
12,4 mg/dL
V. IV + sampai telapak tangan
& kaki = 16 mg/dL
17. Diagnosis Banding
Hari ke 1 Penyakit hemolitik (bilirubin
indirek)
Inkompatibilitas darah (Rh,
ABO)
Sterositosis
Anemia hemolitik non
sterositosis
Ikterus obstruktif (bilirubin
direk)
Hepatits neonatal
18. Diagnosis Banding
Hari ke 2 sampai ke 5 Kuning pada bayi
premature
Kuning fisiologik
Sepsis
Darah ekstravaskular
Polisitemia
Sterositosis
congenital
19. Diagnosis Banding
Hari ke 5 sampai 10 Sepsis
Kuning karena ASI
Defisiensi G6PD
Hipotiroidisme
Galaktosemia
Obat-obatan
20. Diagnosis Banding
Hari ke 10 sampai
lebih
Atresia biliaris
Hepatitis neonatal
Kista koledokus
Sepsis (terutama
infeksi saluran kemih)
Stenosis pilorik
21. Pencegahan
Inisiasi Menyusu Dini
Pemberian cukup minum pada bayi
Meminimalisir faktor risiko
Sering berjemur
22. What should Midwife do??
Lakukan upaya
pencegahan.
Jika sudah terjadi,
kenali > pahami >
tangani sesuai
kewenangan.
23. Tinjauan Kasus
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SU UMUR 4 HARI
DENGAN IKTERUS NEONATORUM DI RUANG
PERAWATAN PERINATAL RESIKO TINGGI RSUD
BANGLI TANGGAL 4 5 MEI 2011
Riwayat Intranatal : Bayi tidak langsung
menangis, terdapat cephal hematom, tidak
dilakukan IMD.
Faktor Risiko Infeksi : KPD & asfiksia.
24. Lanjutan
Pemeriksaan Fisik : terdapat cephal
hematom, sklera ikterik, leher ikterik, kulit
ikterik, BAB berwarna cokelat kekuningan
dan BAK berwarna jernih kekuningan.
Bilirubin total : 8,13 mg/dL.
Planning : Foto terapi & pemberian
cefotaxime.
25. Kesimpulan
Upaya pencegahan terjadinya ikterus
neonatorum dapat dilakukan sejak asuhan
kehamilan atau lebih jauh lagi pada saat
persiapan kehamilan, yang merupakan tugas
seorang Bidan yang menjadi ujung tombak
pelayanan KIA.
Asuhan kebidanan yang berkualitas dapat
diberikan hanya jika Bidan mengerti dan
paham tentang apa yang sedang ia hadapi
dan apa yang harus dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
26. Bidan dapat memberikan konseling pada
orang tua, baik dalam upaya promotif dan
preventif, ataupun upaya kuratif dan
rehabilitatif.
Bidan juga dituntut untuk dapat mengetahui
batasan antara ikterus fisiologis dan ikterus
patologis sehingga dapat melakukan
kegiatan rujukan yang cepat dan tepat.
Dengan demikian, upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative yang dilakukan
Bidan, khususnya dalam kasus ikterus
neonatorum dapat dilakukan secara optimal.