ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
IMUNITAS
Nabila Arifannisa
SMA Negeri 1 Tanjungpinang
SISTEM
KEKEBALAN
TUBUH
 (IMUNITAS)
A. PENGERTIAN IMUNITAS

IMUNITAS      ADALAH     SISTEM
  MEKANISME PADA
ORGANISME     YANG   MELINDUNGI
  TUBUH
TERHADAP    PENGARUH   BIOLOGIS
  LUAR DENGAN
MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBUNUH
  PATOGEN
SERTA SEL TUMOR
Sistem ini mendeteksi berbagai macam
pengaruh biologis luar yang luas, organisme
a k a n     m e l i n d u n g i    t u b u h
  dari infeksi, bakteri, virus
sampai cacing parasit, serta menghancurkan
  z          a          t                  -
zat asing lain dan memusnahkan mereka
dari sel organisme yang sehat
  d a n      j a r i n g a n        a g a r
tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi
sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan
memiliki cara baru agar dapat menginfeksi
B. JENIS – JENIS IMUNITAS


1. IMUNITAS BAWAAN ATAU
   IMUNITAS NONSPESIFIK
2. IMUNITAS ADAPTIF
1. IMUNITAS BAWAAN

IMUNITAS BAWAAN MERUPAKAN GARIS
  PERTAHANAN PERTAMA TERHADAP
  SEMUA PENGGANGGU.
BAGIAN      UTAMA   TUBUH    YANG
  BERFUNGSI     SEBAGAI   IMUNITAS
  BAWAAN ADALAH KULIT, AIR MATA,
  DAN AIR LIUR.
2. IMUNITAS ADAPTIF
JIKA SUATU PENYERBU BERHASIL
  MELEWATI    GARIS    PERTAHANAN
  PERTAMA,    MAKA   TUBUH    AKAN
  MENGEMBANGKAN SUATU SISTEM
  KEKEBALAN SPESIFIK YANG SUDAH
  TERADAPTASI,     YANG    DISEBUT
  IMUNITAS ADAPTIF
Imunitas adaptif mempunyai empat sifat
  yaitu :
  Hanya akan berfungsi jika penyerbu telah
  datang
  Bersifat spesifik artinya hanya akan
  menyerang penyerbu jenis tertentu saja
  Mempunyai kemampuan mengenali dan
  mengingat terus walaupun kejadian yang
  sama akan muncul bertahun-tahun
  kemudian
  Umumnya       tidak  akan     menyerang
  komponen-komponen tubuh yang normal
C. KOMPONEN SISTEM
KEKEBALAN TUBUH
TERDIRI ATAS :
 MAKROFAG
 LIMFOSIT
 RESEPTOR ANTIGEN
 SEL-SEL PENGANGKUT ANTIGEN
 ANTIBODI
1. MAKROFAG
Makrofag merupakan komponen sel
 darah putih yang memerankan fungsi
 imunitas bawaan melalui proses
 fagositosis.
Sebelum mencerna bakteri makrofag
 berusaha mengjangkau bakteri dan
 menangkapnya dengan perpanjangan
 membran yang disebut pseudopodia.
 Sesudah                terperangkap
 dimembran,       makrofag      akan
 menelannya satu persatu kemudian
 mencernanya
Makrofag juga mempunyai peranan penting dalam
 imunitas adaptif, yaitu dengan cara mengirimkan
 antigen pengganggu untuk dibinasakan oleh
 komponen-komponen lain dari sistem kekebalan
 adaptif.
Makrofag dapat mengonsumsi partikel asing, seperti
 debu, partikel asbes, dan bakteri.
Makrofag terdapat ditempat-tempat strategis tubuh
 dan tempat organ tubuh berhubungan dengan
 aliran darah atau dunia luar, misalnya didaerah
 paru-paru yang menerima udara dari luar.
2. LIMFOSIT
Limfosit merupakan sel darah putih
  yang     khusus    berfungsi untuk
  mengidentifikasi dan menghancurkan
  antigen penyerbu
Semua limfosit dibentuk disumsum
  tulang belakang, tetapi mereka
  mengalami penuaan ditempat berbeda
Limfosit yang mengalami penuaan di
  sumsum tulang belakang disebut
  limfosit B. Sedangkan limfosit T
  mengalami penuaan di timus
3. RESEPTOR ANTIGEN
Setelah dewasa, masing-masing limfosit
 akan       membuat      satu      reseptor
 antigen, yaitu satu struktur khusus yang
 berada pada bagian        permukaan sel
 limfosit.
Struktur khusus ini akan berikatan dengan
 struktur yang sesuai pada antigen.
4. SEL-SEL PENGANGKUT
ANTIGEN
Pada saat satu antigen masuk ke sel
 tubuh,      maka     molekul-molekul
 pengangkut tertentu yang ada dalam
 sel akan membawa antigen tersebut
 ke permukaan sel menuju sel-sel
 limfosit T.
Molekul-molekul pengangkut ini dibuat
 oleh sekelompok gen yang disebut
 kompleks histokompatibilitas utama
 (MHC)
Molekul MHC terdiri atas dua kelas:
 Molekul MHC kelas I berfungsi membawa
 antigen kepada sel-sel limfosit T
 pembunuh
 Molekul MHC kelas II berfungsi membawa
 antigen ke sel-sel limfosit T penolong
5. ANTIBODI
Antibodi adalah glikoprotein dengan struktur
 tertentu yang disekresi dari penyerap
 limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi
 sel plasma, sebagai respon dari antigen
 tertentu dan reaktif terhadap antigen
Antibodi dapat ditemukan pada darah atau
 kelenjar tubuh vertebrata lainnya
Molekul antibodi beredar di dalam
  pembuluh darah dan memasuki jaringan
  tubuh melalui proses peradangan. Mereka
  terbuat dari sedikit struktur dasar yang
  disebut rantai
Tiap    antibodi   memiliki     dua  rantai
  berat besar dan dua rantai ringan
Respons sel yang pertama terhadap
  antibodi adalah pembentukan antibodi IgM
  oleh sel, setelah itu baru pembentukan
  antibodi tipe lain seperti IgG, IgA, IgD, dan
  IgE
a. IgM adalah antibodi yang dihasilkan pada
   pemaparan awal oleh suatu antigen
b. IgG adalah antibodi yang dihasilkan pada
   pemaparan antigen berikutnya
c. IgA adalah antibodi yang memegang
   peranan penting pada pertahanan tubuh
   terhadap masuknya mikroorganisme
   melalui permukaan yang dilapisi selaput
   lendir
d.   IgE adalah antibodi yang menyebabkan
     reaksi alergi takut
e.   IgD adalah antibodi yang terdapat dalam
     jumlah yang sangat sedikit didalam darah
Zat antibodi menghentikan aktivitas antigen
penyebab penyakit dengan cara :
1. Menetralisir yaitu mengikat antigen dan
   mencegahnya agar tidak memengaruhi
   aktivitas sel-sel normal
2. Opsonisasi yaitu menyiapkan antigen
   agar dapat dicerna oleh makrofag dengan
   cara melapisi permukaan antigen dengan
   antibodi
3. Fiksasi Komplemen yaitu melubangi dan
   menghancurkan membran sel bakteri
   oleh antibodi
D. IMUNISASI

Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada
  seseorang untuk melindunginya dari
  beberapa penyakit tertentu
Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi
  aktif yang memberikan imunitas jangka
  panjang dan imunisasi pasif yang
  memberi imunitas sementara
1. IMUNISASI AKTIF
Imunisasi aktif dilakukan dengan
  menyuntikkan vaksin berisi antigen
  tertentu  kedalam    tubuh    untuk
  membangun sistem kekebalan
Imunisasi aktif dapat dilaksanakan
  dengan     memodifikasi    berbagai
  organisme      sehingga      hanya
  memberikan sedikit resiko yang
  menyebabkan penyakit, tetapi masih
  mampu       membangun        sistem
  pertahanan tubuh untuk melawan
  penyakit
Imunisasi dapat juga terjadi ketika
  seseorang menerima suntikan dari
  mikroorganisme yang dinonaktifkan atau
  dibunuh sehingga relatif aman, tetapi
  masih berisi antigen
Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi
  polio atau campak.
2. IMUNISASI PASIF
Imunisasi    pasif     dilakukan  tanpa
  menyuntikkan antigen jenis apapun
Dalam metode ini, vaksin berisi zat
  antibodi yang diperoleh dari darah
  suatu hewan atau manusia yang
  diimunisasi secara aktif. Zat antibodi
  ini dapat melindungi seseorang dari
  penyakit tertentu hanya untuk dua
  sampai tiga minggu
Walaupun berumur pendek, tetapi
  imunisasi        ini       memberikan
  perlindungan lebih cepat
E. KELAINAN PADA SISTEM
KEKEBALAN TUBUH
 ALERGI
 PENOLAKAN TRANSPLANTASI
 AIDS (ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY
 SYNDROME)
 DEFISIENSI IMUN
 PENYAKIT AUTOIMUN
1. ALERGI
Alergi   atau    hipersensitivitas    tipe
 I adalah kegagalan kekebalan tubuh di
 mana tubuh seseorang menjadi
 hipersensitif dalam bereaksi secara
 imunologi terhadap bahan-bahan yang
 umumnya imunogenik (antigenik) atau
 dikatakan orang yang bersangkutan
 bersifat atopik
Bahan-bahan       yang    menyebabkan
 hipersensitivitas   tersebut     disebut
 alergen
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya alergi:
 Tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah
 ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang
 bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya
 reaksi alergi
 Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk
 menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi
 sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi
 Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun
 parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah anda
 terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk
 Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan
 kapuk
 Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal
Hindari      menggunakan       pakaian     dari    bahan
wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun
Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak
boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari pukul
24.00
Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-
obatan yang menimbulkan reaksi alergi
Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul
membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada
masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda
untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan
kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi
alergi.
Misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan
ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi
Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3
kali (1 kali sebulan) berturut-turut,dan diulang setiap 6
bulan sekali
PENDERITA ALERGI
2. PENOLAKAN
TRANSPLANTASI
 Penolakan transplantasi terbagi menjadi tiga
 kategori:
a. Penolakan Hiperakut, terjadi segera begitu
    transplantasi dilakukan. Dapat diatasi dengan
    cara mencangkokkan organ pada resipien yang
    memiliki golongan sama dengan donor
b. Penolakan Akut, biasanya terjadi beberapa hari
    setelah transplantasi. Untuk mengatasi ini
    biasanya diberikan obat, seperti siklosporin
    yang memengaruhi respons molekul MHC
    resipien terhadap donor
c. Penolakan Kronis, terjadi karen organ yang
    ditransplantasikan kehilangan fungsi yang
    disebabkan oleh darah beku pada pembuluh
    dalam organ
3. AIDS
AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV
 menyebabkan penurunan kekebalan
 secara fatal. Virus tersebut menginfeksi
 dan secara cepat menghancurkan sel-
 sel T penolong.
Perkembangan penyakit setelah terinfeksi
 HIV berbeda-beda. Pada sebagian orang
 virus tetap berada pada sel yang
 terinfeksi bertahun-tahun dengan sedikit
 atau gejala yang jelas. Pada sebagian
 yang lain virus menjadi aktif dalam waktu
 yang relatif singkat sehingga muncul
 gejala AIDS yang serius.
PENDERITA AIDS
4. DEFISIENSI IMUN
Penyakit defisiensi imun adalah penyakit
 yang karena memiliki satu atau lebih
 ketidaknormalan sistem imun, dimana
 kerentanan terhadap infeksi meningkat
Defisiensi imun primer tidak berhubungan
 dengan penyakit lain yang mengganggu
 sistem imun, dan banyak yang merupakan
 akibat kelainan genetik dengan pola
 bawaan khusus
Defisiensi imun sekunder terjadi sebagai
 akibat dari penyakit lain, umur, trauma, atau
 pengobatan
Penyebab defisiensi imun sangat beragam dan
 penelitian     berbasis     genetik    berhasil
 mengidentifikasi lebih dari 100 jenis defisiensi
 imun      primer   dan     pola     menurunnya
 terkait     pada X-linked recessive, resesif
 autosomal, atau dominan autosomal
5. PENYAKIT AUTOIMUN
Ketika suatu penyakit auto imun
 menyerang, sistem kekebalan akan menyerang
 organ atau jaringan sendiri seolah-olah mereka
 adalah unsur asing. Penyakit autoimun sering
 terjadi pada kasus kencing manis dan demam
 rematik.
Imunitas

More Related Content

Imunitas

  • 3. A. PENGERTIAN IMUNITAS IMUNITAS ADALAH SISTEM MEKANISME PADA ORGANISME YANG MELINDUNGI TUBUH TERHADAP PENGARUH BIOLOGIS LUAR DENGAN MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBUNUH PATOGEN SERTA SEL TUMOR
  • 4. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme a k a n m e l i n d u n g i t u b u h dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan z a t - zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat d a n j a r i n g a n a g a r tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi
  • 5. B. JENIS – JENIS IMUNITAS 1. IMUNITAS BAWAAN ATAU IMUNITAS NONSPESIFIK 2. IMUNITAS ADAPTIF
  • 6. 1. IMUNITAS BAWAAN IMUNITAS BAWAAN MERUPAKAN GARIS PERTAHANAN PERTAMA TERHADAP SEMUA PENGGANGGU. BAGIAN UTAMA TUBUH YANG BERFUNGSI SEBAGAI IMUNITAS BAWAAN ADALAH KULIT, AIR MATA, DAN AIR LIUR.
  • 7. 2. IMUNITAS ADAPTIF JIKA SUATU PENYERBU BERHASIL MELEWATI GARIS PERTAHANAN PERTAMA, MAKA TUBUH AKAN MENGEMBANGKAN SUATU SISTEM KEKEBALAN SPESIFIK YANG SUDAH TERADAPTASI, YANG DISEBUT IMUNITAS ADAPTIF
  • 8. Imunitas adaptif mempunyai empat sifat yaitu : Hanya akan berfungsi jika penyerbu telah datang Bersifat spesifik artinya hanya akan menyerang penyerbu jenis tertentu saja Mempunyai kemampuan mengenali dan mengingat terus walaupun kejadian yang sama akan muncul bertahun-tahun kemudian Umumnya tidak akan menyerang komponen-komponen tubuh yang normal
  • 9. C. KOMPONEN SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERDIRI ATAS : MAKROFAG LIMFOSIT RESEPTOR ANTIGEN SEL-SEL PENGANGKUT ANTIGEN ANTIBODI
  • 10. 1. MAKROFAG Makrofag merupakan komponen sel darah putih yang memerankan fungsi imunitas bawaan melalui proses fagositosis. Sebelum mencerna bakteri makrofag berusaha mengjangkau bakteri dan menangkapnya dengan perpanjangan membran yang disebut pseudopodia. Sesudah terperangkap dimembran, makrofag akan menelannya satu persatu kemudian mencernanya
  • 11. Makrofag juga mempunyai peranan penting dalam imunitas adaptif, yaitu dengan cara mengirimkan antigen pengganggu untuk dibinasakan oleh komponen-komponen lain dari sistem kekebalan adaptif. Makrofag dapat mengonsumsi partikel asing, seperti debu, partikel asbes, dan bakteri. Makrofag terdapat ditempat-tempat strategis tubuh dan tempat organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar, misalnya didaerah paru-paru yang menerima udara dari luar.
  • 12. 2. LIMFOSIT Limfosit merupakan sel darah putih yang khusus berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan antigen penyerbu Semua limfosit dibentuk disumsum tulang belakang, tetapi mereka mengalami penuaan ditempat berbeda Limfosit yang mengalami penuaan di sumsum tulang belakang disebut limfosit B. Sedangkan limfosit T mengalami penuaan di timus
  • 13. 3. RESEPTOR ANTIGEN Setelah dewasa, masing-masing limfosit akan membuat satu reseptor antigen, yaitu satu struktur khusus yang berada pada bagian permukaan sel limfosit. Struktur khusus ini akan berikatan dengan struktur yang sesuai pada antigen.
  • 14. 4. SEL-SEL PENGANGKUT ANTIGEN Pada saat satu antigen masuk ke sel tubuh, maka molekul-molekul pengangkut tertentu yang ada dalam sel akan membawa antigen tersebut ke permukaan sel menuju sel-sel limfosit T. Molekul-molekul pengangkut ini dibuat oleh sekelompok gen yang disebut kompleks histokompatibilitas utama (MHC)
  • 15. Molekul MHC terdiri atas dua kelas: Molekul MHC kelas I berfungsi membawa antigen kepada sel-sel limfosit T pembunuh Molekul MHC kelas II berfungsi membawa antigen ke sel-sel limfosit T penolong
  • 16. 5. ANTIBODI Antibodi adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari penyerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya
  • 17. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah dan memasuki jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai ringan
  • 18. Respons sel yang pertama terhadap antibodi adalah pembentukan antibodi IgM oleh sel, setelah itu baru pembentukan antibodi tipe lain seperti IgG, IgA, IgD, dan IgE a. IgM adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu antigen b. IgG adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan antigen berikutnya c. IgA adalah antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan tubuh terhadap masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi selaput lendir
  • 19. d. IgE adalah antibodi yang menyebabkan reaksi alergi takut e. IgD adalah antibodi yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit didalam darah
  • 20. Zat antibodi menghentikan aktivitas antigen penyebab penyakit dengan cara : 1. Menetralisir yaitu mengikat antigen dan mencegahnya agar tidak memengaruhi aktivitas sel-sel normal 2. Opsonisasi yaitu menyiapkan antigen agar dapat dicerna oleh makrofag dengan cara melapisi permukaan antigen dengan antibodi 3. Fiksasi Komplemen yaitu melubangi dan menghancurkan membran sel bakteri oleh antibodi
  • 21. D. IMUNISASI Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif yang memberikan imunitas jangka panjang dan imunisasi pasif yang memberi imunitas sementara
  • 22. 1. IMUNISASI AKTIF Imunisasi aktif dilakukan dengan menyuntikkan vaksin berisi antigen tertentu kedalam tubuh untuk membangun sistem kekebalan Imunisasi aktif dapat dilaksanakan dengan memodifikasi berbagai organisme sehingga hanya memberikan sedikit resiko yang menyebabkan penyakit, tetapi masih mampu membangun sistem pertahanan tubuh untuk melawan penyakit
  • 23. Imunisasi dapat juga terjadi ketika seseorang menerima suntikan dari mikroorganisme yang dinonaktifkan atau dibunuh sehingga relatif aman, tetapi masih berisi antigen Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio atau campak.
  • 24. 2. IMUNISASI PASIF Imunisasi pasif dilakukan tanpa menyuntikkan antigen jenis apapun Dalam metode ini, vaksin berisi zat antibodi yang diperoleh dari darah suatu hewan atau manusia yang diimunisasi secara aktif. Zat antibodi ini dapat melindungi seseorang dari penyakit tertentu hanya untuk dua sampai tiga minggu Walaupun berumur pendek, tetapi imunisasi ini memberikan perlindungan lebih cepat
  • 25. E. KELAINAN PADA SISTEM KEKEBALAN TUBUH ALERGI PENOLAKAN TRANSPLANTASI AIDS (ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME) DEFISIENSI IMUN PENYAKIT AUTOIMUN
  • 26. 1. ALERGI Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen
  • 27. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi: Tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal
  • 28. Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari pukul 24.00 Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat- obatan yang menimbulkan reaksi alergi Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi. Misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut,dan diulang setiap 6 bulan sekali
  • 30. 2. PENOLAKAN TRANSPLANTASI Penolakan transplantasi terbagi menjadi tiga kategori: a. Penolakan Hiperakut, terjadi segera begitu transplantasi dilakukan. Dapat diatasi dengan cara mencangkokkan organ pada resipien yang memiliki golongan sama dengan donor b. Penolakan Akut, biasanya terjadi beberapa hari setelah transplantasi. Untuk mengatasi ini biasanya diberikan obat, seperti siklosporin yang memengaruhi respons molekul MHC resipien terhadap donor c. Penolakan Kronis, terjadi karen organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah beku pada pembuluh dalam organ
  • 31. 3. AIDS AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV menyebabkan penurunan kekebalan secara fatal. Virus tersebut menginfeksi dan secara cepat menghancurkan sel- sel T penolong. Perkembangan penyakit setelah terinfeksi HIV berbeda-beda. Pada sebagian orang virus tetap berada pada sel yang terinfeksi bertahun-tahun dengan sedikit atau gejala yang jelas. Pada sebagian yang lain virus menjadi aktif dalam waktu yang relatif singkat sehingga muncul gejala AIDS yang serius.
  • 33. 4. DEFISIENSI IMUN Penyakit defisiensi imun adalah penyakit yang karena memiliki satu atau lebih ketidaknormalan sistem imun, dimana kerentanan terhadap infeksi meningkat Defisiensi imun primer tidak berhubungan dengan penyakit lain yang mengganggu sistem imun, dan banyak yang merupakan akibat kelainan genetik dengan pola bawaan khusus Defisiensi imun sekunder terjadi sebagai akibat dari penyakit lain, umur, trauma, atau pengobatan
  • 34. Penyebab defisiensi imun sangat beragam dan penelitian berbasis genetik berhasil mengidentifikasi lebih dari 100 jenis defisiensi imun primer dan pola menurunnya terkait pada X-linked recessive, resesif autosomal, atau dominan autosomal
  • 35. 5. PENYAKIT AUTOIMUN Ketika suatu penyakit auto imun menyerang, sistem kekebalan akan menyerang organ atau jaringan sendiri seolah-olah mereka adalah unsur asing. Penyakit autoimun sering terjadi pada kasus kencing manis dan demam rematik.