際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KEMENTERIAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH
2014
DR. JOKO PRAMONO
TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PADI SAWAH
TANTANGAN PENINGKATAN PRODUKSI BERAS
NASIONAL
2
Degradasi kesuburan lahan  C organik rendah <
2 %  Tanah SAKIT
Pelandaian PRODUKSI  kejenuhan teknologi
(technology fatique) padi sawah (Bimas  PTT)
Konversi lahan pertanian SUBUR  Non pertanian
(100.000 ha/th) ?????
GLOBAL WARMING  Anomali Iklim (Elnino, Lanina),
ancaman OPT keseimbangan Ekologi terganggu
Kebutuhan beras yg terus meningkat  pertambahan
penduduk  tantangan swasembada berkelanjutan
TEKNOLOGI PADI UNTUK
MENDUKUNG P2BN
VARIETAS UNGGUL
Manfaat : alternatif pilihan varietas unggul yang
sesuai kondisi agroekosistem, pasar, kendala
cekaman biotik,dan abiotik (antisipasi DPI)
1
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 Potensi/Daya Hasil  PH (Hipa5: Jete; Hipa6: Ceva), PTB
Gilirang, Cimelati, Ciapus, Mekongga, Inpari 6
 Mutu beras premium  Memberamo, Ciherang, Cigeulis,
Cibogo, Konawe
 Perbaikan Ketahanan Cekaman Biotik
Tahan tungro (Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu )  Tahan
WBC biotipe 1,2,3 dan blast (Inpari 13), Inpari 31, Inpari 33
 Perbaikan Ketahanan Cekaman Abiotik (Fisika & Kimia) 
Toleran genangan 14 hr (Inpara 4, Inpara 5)
 Toleran keracunan Fe (Inpara1,6)
 Umur genjah  Inpari 1, 12 dan 13  pola tanam
 Sifat spesifik  4 VUB aromatik (Sintanur, Batang Gadis,
Situ Patenggang, Gilirang)
Keunggulan Spesifik Beberapa VUB
 Wilayah rawan banjir:  (Inpara 3,Inpara 4, Inpara 5,
Inpari 29, Inpari 30, Batanghari, Banyuasin, Siak Raya,
Lambur)
 Wilayah rawan kekeringan  Inpari 10, Inpari 18, Inpari
19, Situbagendit, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8)
 Wilayah rawan tungro  Inpari 5, Inpari 7, Inpari 21,
Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu )
 Wilayah rawan WBC  Inpari 13, Inpari 18, Konawe,
Inpari 31, Inpari 33
 Wilayah rawan Blast  Inpari 11, Inpari 12, Inpari17,
batang Piaman, Batutegi, Inpari 32 HDB
 Rawan kresek  Inpari 1, Inpari 4, Inpari 17,Inpari 18,
Conde, Angke dan Inpari 32 HDB
Reekomendasi VU Padi
SELEKSI BENIH PADI
Benih bermutu akan sangat menentukan
pertumbuhan dan produktivitas tanaman, benih
yg diseleski sehat, isi bernas, dll
2
 Perlakuan benih dengan
pestisida fipronil diperlukan
terutama untuk daerah endemik
penggerek batang  PHT
 Seleksi benih bermutu dengan
larutan garam 3% (10 lt air + 300
gr garam)  benih bernas
tenggelam, benih hampa
dibuang
 Perendaman dengan larut ZA
(20 gr ZA/liter air)
Perlakuan Benih (sortasi, seed treatment)
PENGATURAN
POPULASI TANAMAN
pengaturan populasi tanaman optimal, meningkatkan
aktivitas fotosintesis, memanfaatkan efek tanaman tepi
(border effect)  JARWO
3
PENGERTIAN
CARA TANAM PADI SAWAH DENGAN POLA BEBERAPA
BARISAN TANAMAN, KEMUDIAN DISELINGI OLEH SATU
BARISAN KOSONG
PRINSIP SISTEM JAJAR LEGOWO
MENINGKATKAN POPULASI PERTANAMAN
DENGAN PENGATURAN JARAK TANAM
2. MEMANIPULASI BARISAN TANAM YANG
BERADA DI PINGGIR DENGAN
MENYISIPKAN TANAMAN KE DALAM
BARISAN
SISIPAN TANAMAN
TIPE JAJAR LEGOWO
YANG DITERAPKAN PETANI
2:1
3:1
4:1
PENERAPAN YANG DISARANKAN
LEGOWO 2:1 ATAU 4:1
(JARAK TANAM 25x12,5x50 atau 20x15x40)
LEGOWO 2 :1
 SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN
 POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA
(PENINGKATAN POPULASI 33,31%)
50cm
12,5cm
25cm
SISIPAN
25cm
LEGOWO 4 :1 (TIPE 2)
1. SISIPAN HANYA DIBERIKAN PADA KEDUA BARISAN TANAMAN
PINGGIR
2. JUMLAH POPULASI 170.667 RUMPUN/ HA (POP ME 6,6%)
3. COCOK DITERAPKAN PADA KONDISI LAHAN YANG SUBUR
25cm 50cm
12,5cm
25cm
SISIPAN
KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO
Memudahkan aplikasi pupuk,
pengendalian OPT dan Gulma
Efek tanaman tepi
-Turbulensi udara
- Peningkatan CO2
- Peningkatan fotosintesa
20
cm
40
cm
1.
2.
3. Meningkatkan populasi tanaman/ha
5. Dapat digunakan untuk produksi padi  ikan
(mina padi) atau Parlebek
4. Meningkatkan produktivitas padi mencapai 15%
Roda papan kayu
As roda / klakher
Kayu reng
PENGEMBANGAN ALSIN JARWO
INOVASI PADI TNI
SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS
GAMBAR DESAIN MESIN TANAM PADI LEGOWO
Gambar Isometrik Mesin Tanam Padi
Jajar legowo 2 : 1, 30  40 cm
Pengkajian JARWO
Lokasi
Produktivitas (t/ha)
Peningkatan
(kg)
Persentase
(%)
Jajar
Legowo
Non Jajar
Legowo
Karanganyar 7,95 6,70 1.250 18.66
Blora 6,54 5,37 1.170 21.79
Brebes 6,30 5,70 600 10.53
Klaten 7,30 5,90 1.400 23.73
Temanggung 6,57 5,27 1.300 24.67
Pekalongan 6,30 5,30 1000 18.87
Tegal 6,48 5,14 1.340 26.07
Magelang 6,13 5,75 380 6.61
Purworejo 7,15 6,50 650 10.00
Rembang 7,60 6,70 900 13.43
Boyolali 6,72 5,60 1.120 20.00
Pati 7,09 6,34 750 11.83
Banyumas 7,00 6,50 500 7.69
Purbalingga 6,52 5,40 1.120 20.74
Cilacap 6,20 5,80 400 6.90
Rerata 6.74 5.89 0.93 16.10
PERMASALAHAN PENERAPAN
JAJAR LEGOWO
1. Penanaman sistem legowo sangat tergantung
dengan pihak lain (regu tanam) sehingga keputusan
penanaman legowo tidak serta merta oleh petani itu
sendiri.
2. Regu tanam sendiri merasa sulit menerapkan jajar
legowo, karena selain membutuhkan waktu yang
lama juga  belum terbiasa
3. Biaya yang dikeluarkan petani lebih tinggi dari model
tanam biasa (selisihnya berkisar Rp 150.000,- s/d Rp
400.000,-)
4. Peningkatan hasil akibat penerapan sistem tanam
legowo tidak dinikmati petani karena umumnya
petani menebaskan hasil panennya.
PEMUPUKAN SPESIFIK
LOKASI
Meningkatkan efisiensi pemupukan
Dasar: kemampuan tanah menyediakan hara,
kebutuhan tanaman, target produksi
4
 Peraturan Menteri
Pertanian
No. 40/OT.140/ 4/2007  rekomendasi
pemupukan N,P,K padi sawah spesifik
lokasi
 Pemupukan Urea
berdasarkan Bagan Warna
Daun (BWD)
 Berdasarkan hasil petak
omisi, analisa tanah, PUTS
 http:webapps .irri.org
Pemupukan Efisien Spesifik Lokasi
Nilai
BWD
Takaran Urea (kg/ha) pada setiap
potensi hasil (ton/ha) GKG
5 6 7 8
< 3 75 100 125 150
3,5 50 75 100 125
> 4 0 0-50 50 50
Rekomendasi Pemupukan PADI, JAGUNG
dan KEDELAI melalui ONLINE dan SMS
A. Melalui Website KATAM dan
http://webapps.irri.org/nm/id atau
www.irri.org/nmrice
B. Melalui Smartphone basis Android
C. Melalui SMS ke No 082123456500
atau 081235651111 untuk padi,
jagung dan kedelai
D. Info pupuk padi/jagung/kedelai
tunggal/phonska/pelangi nama
wilayah administrasi (kecamatan)
Contoh sms :
info pupuk padi phonska nogosari
info katam patebon
TEKNIK PENGELOLAAN AIR
IRIGASI UNTUK BUDIDAYA PADI
Lahan Kering  pembuatan embung
memanen air hujan, penggunaan mulsa organic
untuk menjaga RH tanah, pembangunan DAM
parit, pemberiaan bahan organik
Lahan sawah  irigasi macak-macak, metode
gilir giring, alternate wetting and drying (AWD)
atau pengairan basah kering (PBK).
5
Metode Basah-kering
Tujuan :
Untuk mengatur pemberian air
sesuai kebutuhan tanaman padi
Prinsip:
Metode ini dipraktekkan mulai
tanam s/d seminggu sebelum
tanaman berbunga. Sawah baru
diairi bila kedalaman muka air
tanah mencapai 15 cm
Air pengairan cukup
PENGAIRAN BERSELANG
Air pengairan perlu
ditambahkan
Pada saat pembungaan,
pertahankan ketinggian air sekitar 3-5
cm. Pada saat pemupukan air dibuat
macak-macak.
Manfaat :
1. Meningkatkan efisiensi
pemupukan (terutama N)
2. Menekan keracunan besi (Fe)
tergenang Fe3+ jadi Fe2+ Jika Fe2+
= >350 ppm  padi keracunan
3. Menghambat akumulasi CO2,
H2S, asam2 organik
4. Menghambat perkembangan
OPT (penggerek batang, WBC,
keong mas), dan penyakit (busuk
batang dan busuk pelepah)
5. Menghemat air 20-40 %
Gambar Penampang Paralon Kontrol
Pemasangan Pralon Kontrol Air
Pengaturan air SRI
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 36
Prof. Dr. Norman Uphoff Menyarankan :
1. Selama pertumbuhan vegetatif dan periode anakan, sebaiknya :
a. Berikan air sedikit hanya untuk menjaga kelembaban
tanah, tidak sampai jenuh (mengenang).
b. Selama fase anakan lahan perlu dikeringkan untukperiode
singkat (2-6 hari)hingga permukaan tanah terlihat retak,
c. Mengatur kondisi lahan Basah/Kering untuk periode 3-6
hari, selama fase vegetatif.
2. Setelah inisiasi malai pertahankan lapisan tipis air dilapangan
(1-2 cm) hingga 10-15 hari sebelum panen dan 10- 15 hari
menjelang panen lahan dikeringkan
Sistem Rice intensification
6 Prinsip Dasar SRI
1. Jarak tanam yang lebar, bibit
tunggal (efek kompetisi)
2. Menghindari trauma bibit
terutama Tanam bibit muda (10-
15 hss)
3. perakaran, tanam cepat
4. Menjaga kelembaban (RH) tanah,
kondisi aerobik, tidak selalu
tergenang
5. Menjaga aerasi tanah, dan
6. Penambahan Bahan Organik29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012
38
6
Prinsip dasar 1-3 : merupakan kultur teknis 
untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman
Prinsip dasar 4-6 : merupakan kultur teknis
 meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan
akar dan biota tanah
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 39
Tanam bibit muda
 Umur bibit 8-15 hari
 Sistem semai DAPOK
 Tabela  (optional)
Manfaat :
1. Mengurangi stagnasi
pertumbuhan setelah
tapin
2. Pertumbuhan akar
cepat/dalam  tahan
rebah
3. Umur panen lebih cepat
4. Tanaman lebih sehat 
hasil meningkat
29/05/2015 40
1
Tanam umur bibit
25 hari
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 41
Tanam bibit muda
15 hr
Jarak Tanam Lebar
 Jarak tanam (25 x 25 cm
s/d 50 x 50 cm
 Tanam tunggal
Manfaat :
1. Mengurangi kompetisi
antar individu
tanaman (intra/inter
specific competition)
2. Memberi ruang yg
cukup agar tan.mampu
mengekpresikan
kemampuan
genetisnya
29/05/2015 42
2
Penanaman 1 bibit/ rumpun
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 43
Menghindari trauma bibit
 Jangan ada pembalikan
(inversion) pada ujung
bibit  menghambat
pertumbuhan
 Segera lakukan pindah
tanam (15 menit sd 30
menit)  lebih cepat
lebih baik.
 Tanam bibit posisi
horisontal, tidak terlalu
dalam (1-2 cm)
Manfaat :
1. Meningkatkan jumlah
anakan
2. Meningkatkan
pertumbuhan akar
29/05/2015 44
3
SRI vs Non SRI
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 45
Pola Anakan Padi (Yoshida)
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 46
9
8
3 2
Buluh
utama
Anakan
primer
Anakan
tersier
Anakan
sekunder
10
7
5
6
4
1
13 anakan9 anakan
Menjaga Kelembaban Tanah
 Tanah tidak selalu
tergenang, dijaga banyak
pada kondisi aerobik
Manfaat :
1. Memperbaiki aerasi
zona perakaran,
pertumbuhan akar lebih
baik
2. Menciptakan kondisi yg
kondusif bagi
mikroorganisme aerobik
tanah
3. Mengeliminir gas racun,
H2S, asam2 organik,
keracunan Fe
29/05/2015
Joko Pramono, BPTP Jateng 2012
47
4
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 48
Pola Fase Pertumbuhan Padi
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 49
Menjaga AERASI Tanah
 Tanaman padi tidak harus
selalu tergenang, perlua
udara yang cukup pada
zone perakaran
Manfaat :
1. Memperbaiki
pertumbuhan akar ,
membuat tanaman lebih
sehat
2. Meningkatkan
ketersediaan O2 bagi
tanaman (zone perakaran)
3. Meningkatkan diversitas
mikrobia tanah
4. Meningkatkan oksidasi
unsur-unsur yang potensi
meracun (Fe)
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 50
5
Keragaan SRI vs Non SRI
Vietnam 
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 51
Bahan Organik
 Sawah di Indonesia
sebagian besar memiliki
kandungan C organik
rendah < 2 %.
Manfaat :
1. Memperbaiki struktur
tanah
2. Meningkaatkan
kesuburan kimia, biologi
tanah (sumber hara)
3. Meningkatkan aktivitas
MO tanah
4. Vigor dan kesehatan
tanaman meningkat
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 52
6
Pengendalian Gulma
 Penggunaan Rotating
hoe, atau Rotating
weeder
Manfaat :
1. Memperbaiki aerasi
tanah
2. Memacu
pertumbuhan akar
3. Membalikkan gulma
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 53
7
1
2
Pengelolaan bahan Organik
Jerami sumber hara alami yang
murah  unsur N (+ 4-5 kg
Urea/ton) dan unsur K (+ 10 kg
KCl/ton)Penghasil Gas Metane 
Pemanasan
Penghasil Polutan
 PemanasanWaktu Lama
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 54
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 55
Sumber Bahan Organik
Sumber Asal Bahan Bentuk
Pertanian  pangkasan tanaman legum
 sisa hasil panen tanaman
 limbah ternak besar
 limbah ternak unggas
 Kompos
 padat
 padat
 padat dan cair
 padat
 padat
Non
pertanian
 limbah organik kota
 limbah penggilingan padi
 limbah organik pabrik gula
 limbah organik pengergajian kayu
 gambut (abu bakar gambut)
 limbah pabrik bumbu masak
 limbah industri makanan
 limbah industri jamu
 padat dan cair
 Padat
 padat dan cair
 Padat
 padat
 padat dan cair
 padat dan cair
 padat dan cair
Komposisi Hara Sisa Tanaman
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 56
Tanaman
N P K Ca Mg Fe Cu Zn Mn B
----------------------% --------------------- -------------------- mg/kg -------------------
Gandum
Jagung
Kc. Tanah
Kedele
Kentang
Ubi jalar
Jerami padi
Sekam
Bt. Jagung
Bt.Gandum
Serbuk kayu
2,80
2,97
4,59
5,55
3,25
3,76
0,66
0,49
0,81
0,74
1,33
0,36
0,30
0,25
0,34
0,20
0,38
0,07
0,05
0,15
0,10
0,07
2,26
2,39
2,03
2,41
7,50
4,01
0,93
0,49
1,42
1,41
0,60
0,61
0,41
1,24
0,88
0,43
0,78
0,29
0,06
0,24
0,35
1,44
0,58
0,16
0,37
0,37
0,20
0,68
0,64
0,04
0,30
0,28
0,20
155
132
198
190
165
126
427
173
186
260
999
28
12
23
11
19
26
9
7
7
10
3
45
21
27
41
65
40
67
36
30
34
41
108
117
170
143
160
86
365
109
38
28
259
23
17
28
39
28
53
-
-
-
-
-
Sumber N P K Ca Mg S Fe
Sapi perah
Sapi daging
Kuda
Unggas
Domba
0,53
0,65
0,70
1,50
1,28
0,35
0,15
0,10
0,77
0,19
0,41
0,30
0,58
0,89
0,93
0,28
0,12
0,79
0,30
0,59
0,11
0,10
0,14
0,88
0,19
0,05
0,09
0,07
0,00
0,09
0,004
0,004
0,010
0,100
0,020
Komposisi Hara Kotoran Hewan
Konversi pupuk kandang terhadap pupuk N tersedia
Pupuk Kandang
Kebutuhan pupuk tanaman Padi/Ha
Urea (kg) Pupuk Kandang (ton)
Sapi 300 30
Ayam 300 20
Domba/ Kambing 300 23
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 57
Pertanian Organik (tahapan aplikasi pupuk organik selama
4musim) , untuk tanaman padi 2 t/ha
Musim I ppk. organik +ppk. kimia 100%
Musim II ppk.organik + ppk kimia 75 %
MusimIII ppk.organik + ppk kimia 50%
Musim IV ppk.organik + ppk.kimia 25%
Tahap Fermentasi 21 hari
 Bahan : 1.000 kg jerami segar pada saat panen, 5 kg urea, 5 kg Probiotik.
Cara Pembuatan :
 Jerami padi yang baru dipanen dg kadar air 65% ditumpuk pada
tempat yang diberi atap, tebal tumpukan 20 cm.
 Taburi tumpukan jerami dengan urea dan probiotik
 Kemudian tumpuk kembali dengan jerami dengan ketebalan yang
sama dan taburi dengan urea dan Probiotik seperti cara no 2.
 Demikian seterusnya sampai lapisan menjadi 2 m.
 Diamkan selama 21 hari proses Fermentasi berlangsung baik.
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 58
Pembuatan Jerami Fermentasi
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 59
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 60
Kriteria Minimal Pupuk Organik
No Parameter
Kandungan
Padat Cair
1.
2.
3.
4.
C-organik (%)
C/N
Bahan ikutan (%)
(kerikil, batuan, plastik)
Kadar air (%)
Min. 15%
12-25
< 2
20-35
Min 6%
-
-
-
5.
6.
Kadar logam berat :
As (ppm)
Hg (ppm)
Pb (ppm)
Cd (ppm)
pH
< 10
< 1
< 10
< 50
> 4 - < 8
< 10
< 1
< 10
< 50
> 4 - < 8
7.
8.
9.
Kadar hara N, P, K (%)
Mikroba pathoden
(Salmonella, E. Coli)
Kadar unsur mikro (ppm)
(Fe, Zn, Mn, Co, Cu)
Dicantumkan
Dicantumkan
Dicantumkan
Dicantumkan
Dicantumkan
Dicantumkan
Keuntungan Penerapan SRI di Indonesia
1. Peningkatan hasil rata-rata 3,3 t/ha (78 %)
2. Penurunan kebutuhan air irigasi (40 %)
3. Penurunan penggunaan pupuk (50 %)
4. Penurunan ongkos produksi (20 %)
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 61
Hasil EVALUASI penerapan SRI di Indonesia, selama 9 musim, seluas 9,4 ha
tahun 2002  2006, oleh Nippon Koei dari 12 trial. Sumber :Norman Uphoff
Hasil Penelitian SRI
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 62
Mikro Organisme Lokal
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 63
MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering
dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi
organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:
1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair)
2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos
untuk pembuatan kompos
3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir
hama tanaman
Penciri SRI yang dikembangkan petani INDONESIA
Pembuatan MOL
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 64
Bahan dan Alat:
1.Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam, (2). Air panas/hangat 5 L, (3). Air biasa 5 L.
4.Terasi 1/4 kg., (5).Gula pasir 1/2 kg., (6).Dedak 1 genggam, (7).Ember + tutup (kapasitas
15 L) dan (8). Bambu pengaduk.
Cara pembuatan:
1. Rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur
dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air.
2. Campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin.
3. Campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan
dedak, aduk-aduk.
4. Tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari.
5. Setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti
MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan.
6. Penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2031453-pembuatan-mol-mikro-organisme-lokal/#ixzz1rEjRbTBx
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 65
MOL Buah-buahan
Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL
(Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk
pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman.
Bahan-bahan:
1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll.
Sebanyak 5 kg
2. Air kelapa 10 butir.
3. Gula jawa 1 kg.
Cara Pembuatan:
1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum)
3. Tambahkan air kelapa.
4. Tambahkan gula.
5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan
selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain.
7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.
Penggunaan:
MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk
pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan-
bahan yang akan dikomposkan.
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 66
MOL dari Gedebok Pisang
Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang.
Resepnya sederhana dan mudah membuatnya.
Bahan-bahan:
Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini 1. Batang pisang 1 kg 2.
Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.
Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya.
Cara pembuatan:
1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.
3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.
4. Tambahkan sisa nira lagi.
5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu. 6. Setelah dua minggu diperas dan
diambil airnya.
Pemakaian:
1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000.
2. semprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 67
29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 68
Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 69
TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL.
TUGAS KITA ADALAH UNTUK MENCOBA,
KARENA DI DALAM MENCOBA ITULAH KITA
MENEMUKAN DAN BELAJAR MEMBANGUN
KESEMPATAN UNTUK BERHASIL
SEBUAH MOTIVASI

More Related Content

What's hot (20)

Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
Alya Titania Annisaa
Presentasi budidaya jagung manis
Presentasi   budidaya jagung manisPresentasi   budidaya jagung manis
Presentasi budidaya jagung manis
Alya Titania Annisaa
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
University of Lampung
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
tani57
Biochar14juni2019tele
Biochar14juni2019teleBiochar14juni2019tele
Biochar14juni2019tele
Maman Darmawan
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
Andrew Hutabarat
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
fahmiganteng
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
AldiSlabaco1
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
pucukcemara
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
Nurulia Dimitha
Tanaman Hortikultura
Tanaman HortikulturaTanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura
tani57
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
perdos5 cuy
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
WidyaHunta
Bab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahBab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanah
Andrew Hutabarat
Penggunaan PUTS
Penggunaan PUTSPenggunaan PUTS
Penggunaan PUTS
Khairdin Jaya
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
edhie noegroho
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Benny Benny
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
Riva Anggraeni
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
Niko Utomo
Presentasi budidaya jagung manis
Presentasi   budidaya jagung manisPresentasi   budidaya jagung manis
Presentasi budidaya jagung manis
Alya Titania Annisaa
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
tani57
Biochar14juni2019tele
Biochar14juni2019teleBiochar14juni2019tele
Biochar14juni2019tele
Maman Darmawan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
fahmiganteng
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
AldiSlabaco1
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
pucukcemara
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
Nurulia Dimitha
Tanaman Hortikultura
Tanaman HortikulturaTanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura
tani57
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
perdos5 cuy
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
WidyaHunta
Bab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahBab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanah
Andrew Hutabarat
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
edhie noegroho
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Benny Benny
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
Riva Anggraeni

Similar to INOVASI PADI TNI (20)

Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdfTeknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
donaldsiltoru
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
donaldsiltoru
PTT-Padi YESS 2023.ppt
PTT-Padi YESS 2023.pptPTT-Padi YESS 2023.ppt
PTT-Padi YESS 2023.ppt
LukmanAdiPrayitno
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
pucukcemara
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
yunus591002
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptxhhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
BPPPertanianNgombol
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
yunus591002
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
novitawale
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
yunus591002
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
Puan Habibah
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Losta Masta
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptxbahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
Herwenita
Budidaya Jagung2021.ppt
Budidaya Jagung2021.pptBudidaya Jagung2021.ppt
Budidaya Jagung2021.ppt
IbenkAlFakhri
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Purwandaru Widyasunu
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Laksamana Indra
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
yunus591002
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
ripto atmaja
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
dalilsrileksono
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
Andrew Hutabarat
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdfTeknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
donaldsiltoru
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
donaldsiltoru
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
pucukcemara
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
yunus591002
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptxhhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
hhPertmuan Teknis Padi_22 SEPT 2021.pptx
BPPPertanianNgombol
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
yunus591002
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
novitawale
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
yunus591002
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Losta Masta
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptxbahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
Herwenita
Budidaya Jagung2021.ppt
Budidaya Jagung2021.pptBudidaya Jagung2021.ppt
Budidaya Jagung2021.ppt
IbenkAlFakhri
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Manfaat futuristik azolla dan lemna untuk pertanian dan lingkungan tropika ed...
Purwandaru Widyasunu
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Laksamana Indra
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
yunus591002
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
ripto atmaja

INOVASI PADI TNI

  • 1. KEMENTERIAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH 2014 DR. JOKO PRAMONO TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH
  • 2. TANTANGAN PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL 2 Degradasi kesuburan lahan C organik rendah < 2 % Tanah SAKIT Pelandaian PRODUKSI kejenuhan teknologi (technology fatique) padi sawah (Bimas PTT) Konversi lahan pertanian SUBUR Non pertanian (100.000 ha/th) ????? GLOBAL WARMING Anomali Iklim (Elnino, Lanina), ancaman OPT keseimbangan Ekologi terganggu Kebutuhan beras yg terus meningkat pertambahan penduduk tantangan swasembada berkelanjutan
  • 4. VARIETAS UNGGUL Manfaat : alternatif pilihan varietas unggul yang sesuai kondisi agroekosistem, pasar, kendala cekaman biotik,dan abiotik (antisipasi DPI) 1
  • 7. Potensi/Daya Hasil PH (Hipa5: Jete; Hipa6: Ceva), PTB Gilirang, Cimelati, Ciapus, Mekongga, Inpari 6 Mutu beras premium Memberamo, Ciherang, Cigeulis, Cibogo, Konawe Perbaikan Ketahanan Cekaman Biotik Tahan tungro (Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu ) Tahan WBC biotipe 1,2,3 dan blast (Inpari 13), Inpari 31, Inpari 33 Perbaikan Ketahanan Cekaman Abiotik (Fisika & Kimia) Toleran genangan 14 hr (Inpara 4, Inpara 5) Toleran keracunan Fe (Inpara1,6) Umur genjah Inpari 1, 12 dan 13 pola tanam Sifat spesifik 4 VUB aromatik (Sintanur, Batang Gadis, Situ Patenggang, Gilirang) Keunggulan Spesifik Beberapa VUB
  • 8. Wilayah rawan banjir: (Inpara 3,Inpara 4, Inpara 5, Inpari 29, Inpari 30, Batanghari, Banyuasin, Siak Raya, Lambur) Wilayah rawan kekeringan Inpari 10, Inpari 18, Inpari 19, Situbagendit, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8) Wilayah rawan tungro Inpari 5, Inpari 7, Inpari 21, Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu ) Wilayah rawan WBC Inpari 13, Inpari 18, Konawe, Inpari 31, Inpari 33 Wilayah rawan Blast Inpari 11, Inpari 12, Inpari17, batang Piaman, Batutegi, Inpari 32 HDB Rawan kresek Inpari 1, Inpari 4, Inpari 17,Inpari 18, Conde, Angke dan Inpari 32 HDB Reekomendasi VU Padi
  • 9. SELEKSI BENIH PADI Benih bermutu akan sangat menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, benih yg diseleski sehat, isi bernas, dll 2
  • 10. Perlakuan benih dengan pestisida fipronil diperlukan terutama untuk daerah endemik penggerek batang PHT Seleksi benih bermutu dengan larutan garam 3% (10 lt air + 300 gr garam) benih bernas tenggelam, benih hampa dibuang Perendaman dengan larut ZA (20 gr ZA/liter air) Perlakuan Benih (sortasi, seed treatment)
  • 11. PENGATURAN POPULASI TANAMAN pengaturan populasi tanaman optimal, meningkatkan aktivitas fotosintesis, memanfaatkan efek tanaman tepi (border effect) JARWO 3
  • 12. PENGERTIAN CARA TANAM PADI SAWAH DENGAN POLA BEBERAPA BARISAN TANAMAN, KEMUDIAN DISELINGI OLEH SATU BARISAN KOSONG
  • 13. PRINSIP SISTEM JAJAR LEGOWO MENINGKATKAN POPULASI PERTANAMAN DENGAN PENGATURAN JARAK TANAM
  • 14. 2. MEMANIPULASI BARISAN TANAM YANG BERADA DI PINGGIR DENGAN MENYISIPKAN TANAMAN KE DALAM BARISAN SISIPAN TANAMAN
  • 15. TIPE JAJAR LEGOWO YANG DITERAPKAN PETANI 2:1 3:1 4:1
  • 16. PENERAPAN YANG DISARANKAN LEGOWO 2:1 ATAU 4:1 (JARAK TANAM 25x12,5x50 atau 20x15x40)
  • 17. LEGOWO 2 :1 SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA (PENINGKATAN POPULASI 33,31%) 50cm 12,5cm 25cm SISIPAN 25cm
  • 18. LEGOWO 4 :1 (TIPE 2) 1. SISIPAN HANYA DIBERIKAN PADA KEDUA BARISAN TANAMAN PINGGIR 2. JUMLAH POPULASI 170.667 RUMPUN/ HA (POP ME 6,6%) 3. COCOK DITERAPKAN PADA KONDISI LAHAN YANG SUBUR 25cm 50cm 12,5cm 25cm SISIPAN
  • 19. KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO Memudahkan aplikasi pupuk, pengendalian OPT dan Gulma Efek tanaman tepi -Turbulensi udara - Peningkatan CO2 - Peningkatan fotosintesa 20 cm 40 cm 1. 2.
  • 20. 3. Meningkatkan populasi tanaman/ha 5. Dapat digunakan untuk produksi padi ikan (mina padi) atau Parlebek 4. Meningkatkan produktivitas padi mencapai 15%
  • 21. Roda papan kayu As roda / klakher Kayu reng PENGEMBANGAN ALSIN JARWO
  • 24. GAMBAR DESAIN MESIN TANAM PADI LEGOWO Gambar Isometrik Mesin Tanam Padi Jajar legowo 2 : 1, 30 40 cm
  • 25. Pengkajian JARWO Lokasi Produktivitas (t/ha) Peningkatan (kg) Persentase (%) Jajar Legowo Non Jajar Legowo Karanganyar 7,95 6,70 1.250 18.66 Blora 6,54 5,37 1.170 21.79 Brebes 6,30 5,70 600 10.53 Klaten 7,30 5,90 1.400 23.73 Temanggung 6,57 5,27 1.300 24.67 Pekalongan 6,30 5,30 1000 18.87 Tegal 6,48 5,14 1.340 26.07 Magelang 6,13 5,75 380 6.61 Purworejo 7,15 6,50 650 10.00 Rembang 7,60 6,70 900 13.43 Boyolali 6,72 5,60 1.120 20.00 Pati 7,09 6,34 750 11.83 Banyumas 7,00 6,50 500 7.69 Purbalingga 6,52 5,40 1.120 20.74 Cilacap 6,20 5,80 400 6.90 Rerata 6.74 5.89 0.93 16.10
  • 26. PERMASALAHAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO 1. Penanaman sistem legowo sangat tergantung dengan pihak lain (regu tanam) sehingga keputusan penanaman legowo tidak serta merta oleh petani itu sendiri. 2. Regu tanam sendiri merasa sulit menerapkan jajar legowo, karena selain membutuhkan waktu yang lama juga belum terbiasa 3. Biaya yang dikeluarkan petani lebih tinggi dari model tanam biasa (selisihnya berkisar Rp 150.000,- s/d Rp 400.000,-) 4. Peningkatan hasil akibat penerapan sistem tanam legowo tidak dinikmati petani karena umumnya petani menebaskan hasil panennya.
  • 27. PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI Meningkatkan efisiensi pemupukan Dasar: kemampuan tanah menyediakan hara, kebutuhan tanaman, target produksi 4
  • 28. Peraturan Menteri Pertanian No. 40/OT.140/ 4/2007 rekomendasi pemupukan N,P,K padi sawah spesifik lokasi Pemupukan Urea berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD) Berdasarkan hasil petak omisi, analisa tanah, PUTS http:webapps .irri.org Pemupukan Efisien Spesifik Lokasi Nilai BWD Takaran Urea (kg/ha) pada setiap potensi hasil (ton/ha) GKG 5 6 7 8 < 3 75 100 125 150 3,5 50 75 100 125 > 4 0 0-50 50 50
  • 29. Rekomendasi Pemupukan PADI, JAGUNG dan KEDELAI melalui ONLINE dan SMS A. Melalui Website KATAM dan http://webapps.irri.org/nm/id atau www.irri.org/nmrice B. Melalui Smartphone basis Android C. Melalui SMS ke No 082123456500 atau 081235651111 untuk padi, jagung dan kedelai D. Info pupuk padi/jagung/kedelai tunggal/phonska/pelangi nama wilayah administrasi (kecamatan) Contoh sms : info pupuk padi phonska nogosari info katam patebon
  • 30. TEKNIK PENGELOLAAN AIR IRIGASI UNTUK BUDIDAYA PADI Lahan Kering pembuatan embung memanen air hujan, penggunaan mulsa organic untuk menjaga RH tanah, pembangunan DAM parit, pemberiaan bahan organik Lahan sawah irigasi macak-macak, metode gilir giring, alternate wetting and drying (AWD) atau pengairan basah kering (PBK). 5
  • 31. Metode Basah-kering Tujuan : Untuk mengatur pemberian air sesuai kebutuhan tanaman padi Prinsip: Metode ini dipraktekkan mulai tanam s/d seminggu sebelum tanaman berbunga. Sawah baru diairi bila kedalaman muka air tanah mencapai 15 cm
  • 32. Air pengairan cukup PENGAIRAN BERSELANG Air pengairan perlu ditambahkan Pada saat pembungaan, pertahankan ketinggian air sekitar 3-5 cm. Pada saat pemupukan air dibuat macak-macak.
  • 33. Manfaat : 1. Meningkatkan efisiensi pemupukan (terutama N) 2. Menekan keracunan besi (Fe) tergenang Fe3+ jadi Fe2+ Jika Fe2+ = >350 ppm padi keracunan 3. Menghambat akumulasi CO2, H2S, asam2 organik 4. Menghambat perkembangan OPT (penggerek batang, WBC, keong mas), dan penyakit (busuk batang dan busuk pelepah) 5. Menghemat air 20-40 %
  • 36. Pengaturan air SRI 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 36 Prof. Dr. Norman Uphoff Menyarankan : 1. Selama pertumbuhan vegetatif dan periode anakan, sebaiknya : a. Berikan air sedikit hanya untuk menjaga kelembaban tanah, tidak sampai jenuh (mengenang). b. Selama fase anakan lahan perlu dikeringkan untukperiode singkat (2-6 hari)hingga permukaan tanah terlihat retak, c. Mengatur kondisi lahan Basah/Kering untuk periode 3-6 hari, selama fase vegetatif. 2. Setelah inisiasi malai pertahankan lapisan tipis air dilapangan (1-2 cm) hingga 10-15 hari sebelum panen dan 10- 15 hari menjelang panen lahan dikeringkan
  • 38. 6 Prinsip Dasar SRI 1. Jarak tanam yang lebar, bibit tunggal (efek kompetisi) 2. Menghindari trauma bibit terutama Tanam bibit muda (10- 15 hss) 3. perakaran, tanam cepat 4. Menjaga kelembaban (RH) tanah, kondisi aerobik, tidak selalu tergenang 5. Menjaga aerasi tanah, dan 6. Penambahan Bahan Organik29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 38 6
  • 39. Prinsip dasar 1-3 : merupakan kultur teknis untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman Prinsip dasar 4-6 : merupakan kultur teknis meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan akar dan biota tanah 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 39
  • 40. Tanam bibit muda Umur bibit 8-15 hari Sistem semai DAPOK Tabela (optional) Manfaat : 1. Mengurangi stagnasi pertumbuhan setelah tapin 2. Pertumbuhan akar cepat/dalam tahan rebah 3. Umur panen lebih cepat 4. Tanaman lebih sehat hasil meningkat 29/05/2015 40 1
  • 41. Tanam umur bibit 25 hari 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 41 Tanam bibit muda 15 hr
  • 42. Jarak Tanam Lebar Jarak tanam (25 x 25 cm s/d 50 x 50 cm Tanam tunggal Manfaat : 1. Mengurangi kompetisi antar individu tanaman (intra/inter specific competition) 2. Memberi ruang yg cukup agar tan.mampu mengekpresikan kemampuan genetisnya 29/05/2015 42 2
  • 43. Penanaman 1 bibit/ rumpun 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 43
  • 44. Menghindari trauma bibit Jangan ada pembalikan (inversion) pada ujung bibit menghambat pertumbuhan Segera lakukan pindah tanam (15 menit sd 30 menit) lebih cepat lebih baik. Tanam bibit posisi horisontal, tidak terlalu dalam (1-2 cm) Manfaat : 1. Meningkatkan jumlah anakan 2. Meningkatkan pertumbuhan akar 29/05/2015 44 3
  • 45. SRI vs Non SRI 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 45
  • 46. Pola Anakan Padi (Yoshida) 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 46 9 8 3 2 Buluh utama Anakan primer Anakan tersier Anakan sekunder 10 7 5 6 4 1 13 anakan9 anakan
  • 47. Menjaga Kelembaban Tanah Tanah tidak selalu tergenang, dijaga banyak pada kondisi aerobik Manfaat : 1. Memperbaiki aerasi zona perakaran, pertumbuhan akar lebih baik 2. Menciptakan kondisi yg kondusif bagi mikroorganisme aerobik tanah 3. Mengeliminir gas racun, H2S, asam2 organik, keracunan Fe 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 47 4
  • 48. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 48
  • 49. Pola Fase Pertumbuhan Padi 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 49
  • 50. Menjaga AERASI Tanah Tanaman padi tidak harus selalu tergenang, perlua udara yang cukup pada zone perakaran Manfaat : 1. Memperbaiki pertumbuhan akar , membuat tanaman lebih sehat 2. Meningkatkan ketersediaan O2 bagi tanaman (zone perakaran) 3. Meningkatkan diversitas mikrobia tanah 4. Meningkatkan oksidasi unsur-unsur yang potensi meracun (Fe) 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 50 5
  • 51. Keragaan SRI vs Non SRI Vietnam 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 51
  • 52. Bahan Organik Sawah di Indonesia sebagian besar memiliki kandungan C organik rendah < 2 %. Manfaat : 1. Memperbaiki struktur tanah 2. Meningkaatkan kesuburan kimia, biologi tanah (sumber hara) 3. Meningkatkan aktivitas MO tanah 4. Vigor dan kesehatan tanaman meningkat 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 52 6
  • 53. Pengendalian Gulma Penggunaan Rotating hoe, atau Rotating weeder Manfaat : 1. Memperbaiki aerasi tanah 2. Memacu pertumbuhan akar 3. Membalikkan gulma 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 53 7
  • 54. 1 2 Pengelolaan bahan Organik Jerami sumber hara alami yang murah unsur N (+ 4-5 kg Urea/ton) dan unsur K (+ 10 kg KCl/ton)Penghasil Gas Metane Pemanasan Penghasil Polutan PemanasanWaktu Lama 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 54
  • 55. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 55 Sumber Bahan Organik Sumber Asal Bahan Bentuk Pertanian pangkasan tanaman legum sisa hasil panen tanaman limbah ternak besar limbah ternak unggas Kompos padat padat padat dan cair padat padat Non pertanian limbah organik kota limbah penggilingan padi limbah organik pabrik gula limbah organik pengergajian kayu gambut (abu bakar gambut) limbah pabrik bumbu masak limbah industri makanan limbah industri jamu padat dan cair Padat padat dan cair Padat padat padat dan cair padat dan cair padat dan cair
  • 56. Komposisi Hara Sisa Tanaman 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 56 Tanaman N P K Ca Mg Fe Cu Zn Mn B ----------------------% --------------------- -------------------- mg/kg ------------------- Gandum Jagung Kc. Tanah Kedele Kentang Ubi jalar Jerami padi Sekam Bt. Jagung Bt.Gandum Serbuk kayu 2,80 2,97 4,59 5,55 3,25 3,76 0,66 0,49 0,81 0,74 1,33 0,36 0,30 0,25 0,34 0,20 0,38 0,07 0,05 0,15 0,10 0,07 2,26 2,39 2,03 2,41 7,50 4,01 0,93 0,49 1,42 1,41 0,60 0,61 0,41 1,24 0,88 0,43 0,78 0,29 0,06 0,24 0,35 1,44 0,58 0,16 0,37 0,37 0,20 0,68 0,64 0,04 0,30 0,28 0,20 155 132 198 190 165 126 427 173 186 260 999 28 12 23 11 19 26 9 7 7 10 3 45 21 27 41 65 40 67 36 30 34 41 108 117 170 143 160 86 365 109 38 28 259 23 17 28 39 28 53 - - - - - Sumber N P K Ca Mg S Fe Sapi perah Sapi daging Kuda Unggas Domba 0,53 0,65 0,70 1,50 1,28 0,35 0,15 0,10 0,77 0,19 0,41 0,30 0,58 0,89 0,93 0,28 0,12 0,79 0,30 0,59 0,11 0,10 0,14 0,88 0,19 0,05 0,09 0,07 0,00 0,09 0,004 0,004 0,010 0,100 0,020 Komposisi Hara Kotoran Hewan
  • 57. Konversi pupuk kandang terhadap pupuk N tersedia Pupuk Kandang Kebutuhan pupuk tanaman Padi/Ha Urea (kg) Pupuk Kandang (ton) Sapi 300 30 Ayam 300 20 Domba/ Kambing 300 23 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 57 Pertanian Organik (tahapan aplikasi pupuk organik selama 4musim) , untuk tanaman padi 2 t/ha Musim I ppk. organik +ppk. kimia 100% Musim II ppk.organik + ppk kimia 75 % MusimIII ppk.organik + ppk kimia 50% Musim IV ppk.organik + ppk.kimia 25%
  • 58. Tahap Fermentasi 21 hari Bahan : 1.000 kg jerami segar pada saat panen, 5 kg urea, 5 kg Probiotik. Cara Pembuatan : Jerami padi yang baru dipanen dg kadar air 65% ditumpuk pada tempat yang diberi atap, tebal tumpukan 20 cm. Taburi tumpukan jerami dengan urea dan probiotik Kemudian tumpuk kembali dengan jerami dengan ketebalan yang sama dan taburi dengan urea dan Probiotik seperti cara no 2. Demikian seterusnya sampai lapisan menjadi 2 m. Diamkan selama 21 hari proses Fermentasi berlangsung baik. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 58 Pembuatan Jerami Fermentasi
  • 59. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 59
  • 60. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 60 Kriteria Minimal Pupuk Organik No Parameter Kandungan Padat Cair 1. 2. 3. 4. C-organik (%) C/N Bahan ikutan (%) (kerikil, batuan, plastik) Kadar air (%) Min. 15% 12-25 < 2 20-35 Min 6% - - - 5. 6. Kadar logam berat : As (ppm) Hg (ppm) Pb (ppm) Cd (ppm) pH < 10 < 1 < 10 < 50 > 4 - < 8 < 10 < 1 < 10 < 50 > 4 - < 8 7. 8. 9. Kadar hara N, P, K (%) Mikroba pathoden (Salmonella, E. Coli) Kadar unsur mikro (ppm) (Fe, Zn, Mn, Co, Cu) Dicantumkan Dicantumkan Dicantumkan Dicantumkan Dicantumkan Dicantumkan
  • 61. Keuntungan Penerapan SRI di Indonesia 1. Peningkatan hasil rata-rata 3,3 t/ha (78 %) 2. Penurunan kebutuhan air irigasi (40 %) 3. Penurunan penggunaan pupuk (50 %) 4. Penurunan ongkos produksi (20 %) 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 61 Hasil EVALUASI penerapan SRI di Indonesia, selama 9 musim, seluas 9,4 ha tahun 2002 2006, oleh Nippon Koei dari 12 trial. Sumber :Norman Uphoff
  • 62. Hasil Penelitian SRI 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 62
  • 63. Mikro Organisme Lokal 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 63 MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti: 1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair) 2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos 3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman Penciri SRI yang dikembangkan petani INDONESIA
  • 64. Pembuatan MOL 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 64 Bahan dan Alat: 1.Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam, (2). Air panas/hangat 5 L, (3). Air biasa 5 L. 4.Terasi 1/4 kg., (5).Gula pasir 1/2 kg., (6).Dedak 1 genggam, (7).Ember + tutup (kapasitas 15 L) dan (8). Bambu pengaduk. Cara pembuatan: 1. Rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air. 2. Campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin. 3. Campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk. 4. Tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari. 5. Setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan. 6. Penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2031453-pembuatan-mol-mikro-organisme-lokal/#ixzz1rEjRbTBx
  • 65. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 65 MOL Buah-buahan Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman. Bahan-bahan: 1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg 2. Air kelapa 10 butir. 3. Gula jawa 1 kg. Cara Pembuatan: 1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut. 2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum) 3. Tambahkan air kelapa. 4. Tambahkan gula. 5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata. 6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain. 7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan. Penggunaan: MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan- bahan yang akan dikomposkan.
  • 66. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 66 MOL dari Gedebok Pisang Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya. Bahan-bahan: Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini 1. Batang pisang 1 kg 2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons. Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya. Cara pembuatan: 1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang. 2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira. 3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat. 4. Tambahkan sisa nira lagi. 5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu. 6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya. Pemakaian: 1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000. 2. semprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.
  • 67. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 67
  • 68. 29/05/2015 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 68
  • 69. Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 69
  • 70. TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL. TUGAS KITA ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DI DALAM MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASIL SEBUAH MOTIVASI