Hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan menyediakan habitat bagi beragam satwa. Namun, pemanfaatan berlebihan dan konversi lahan telah menyebabkan kerusakan ekosistem. Diperlukan upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan untuk melestarikan fungsi ekologis hutan mangrove.
Hutan mangrove tumbuh di pantai dan muara sungai, dipengaruhi pasang surut air laut sehingga tanahnya tergenang. Terdiri dari beberapa jenis pohon seperti api-api, bakau, dan nyirih yang dapat bertahan hidup pada kondisi tanah bergaram dan tergenang air. Memiliki adaptasi seperti daun tebal dan akar nafas untuk bertukar gas. Merupakan habitat bagi beragam satwa darat dan laut.
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaMardiah Ahmad
油
Ekosistem hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan komponen ekosistem mangrove seperti flora, fauna, dan fungsinya. Namun, kerusakan mangrove akibat konversi lahan dan penebangan menjadi masalah. Model pembelajaran berbasis masalah dapat mengajak mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah ini melalui kunjungan lapangan dan menemukan solusi pelestarian.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Lamun bertindak sebagai produsen primer yang menggunakan sinar matahari, air, nutrient, dan CO2 untuk memproduksi energi melalui proses fotosintesis. Hasil dekomposisi lamun digunakan oleh mikroorganisme dan merupakan sumber makanan untuk berbagai konsumen di ekosistem perairan dangkal. Ekosistem lamun penting namun sudah banyak terancam, termasuk di Indonesia, akibat berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah dan pengeruk
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga ekosistem laut tropis yaitu padang lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Padang lamun berperan sebagai produsen detritus dan zat hara serta tempat berlindung bagi berbagai biota laut. Terumbu karang dibentuk oleh karang hermatipik yang menjadi habitat bagi beragam satwa laut. Ekosistem ini saling terkait dan berperan dalam melindungi pantai serta mendukung mata pencaharian masy
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi laut tropis, termasuk habitat, relung, adaptasi, evolusi, siklus biogeokimia, dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir secara terpadu dengan fokus pada ekosistem mangrove. Dokumen ini juga menjelaskan tentang definisi, manfaat, dan karakteristik ekologi laut tropis serta interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Ekologi laut mempelajari ekosistem air laut, termasuk lautan, pantai, estuari, terumbu karang, dan padang lamun. Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayahnya, sedangkan ekosistemnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
油
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber daya perikanan dan pengelolaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jenis-jenis metode penentuan stok sumber daya ikan, tujuan pengelolaan perikanan seperti maximum sustainable yield dan maximum economic yield, serta pendekatan-pendekatan pengelolaan seperti pengaturan musim penangkapan ikan dan penentuan kuota.
Ekosistem pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut yang dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut dan proses sedimentasi. Wilayah ini memiliki berbagai karakteristik seperti pasang surut, gelombang, dan tanah yang subur yang mendukung beragam flora dan fauna. Terdapat berbagai tantangan dalam pengelolaan wilayah pesisir seperti pencemaran, kerusakan habitat, dan eksploitasi berlebihan yang perlu di
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Sumber daya alam akuatik Indonesia sangat beragam dan melimpah, termasuk perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang. Perikanan Indonesia memiliki potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun, hutan mangrove memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, sedangkan terumbu karang Indonesia merupakan yang terluas di dunia dan memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan sosial ekonomi.
Buku panduan ini memberikan gambaran umum mengenai mangrove di Indonesia. Mangrove didefinisikan sebagai komunitas tumbuhan khas yang tumbuh di daerah pesisir yang dipengaruhi pasang surut air laut. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia dengan keragaman jenis dan struktur yang bervariasi. Buku ini berisi tentang habitat, manfaat, sebaran, peraturan, kawasan lindung, serta petunjuk studi mangrove.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Lamun bertindak sebagai produsen primer yang menggunakan sinar matahari, air, nutrient, dan CO2 untuk memproduksi energi melalui proses fotosintesis. Hasil dekomposisi lamun digunakan oleh mikroorganisme dan merupakan sumber makanan untuk berbagai konsumen di ekosistem perairan dangkal. Ekosistem lamun penting namun sudah banyak terancam, termasuk di Indonesia, akibat berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah dan pengeruk
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga ekosistem laut tropis yaitu padang lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Padang lamun berperan sebagai produsen detritus dan zat hara serta tempat berlindung bagi berbagai biota laut. Terumbu karang dibentuk oleh karang hermatipik yang menjadi habitat bagi beragam satwa laut. Ekosistem ini saling terkait dan berperan dalam melindungi pantai serta mendukung mata pencaharian masy
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi laut tropis, termasuk habitat, relung, adaptasi, evolusi, siklus biogeokimia, dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir secara terpadu dengan fokus pada ekosistem mangrove. Dokumen ini juga menjelaskan tentang definisi, manfaat, dan karakteristik ekologi laut tropis serta interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Ekologi laut mempelajari ekosistem air laut, termasuk lautan, pantai, estuari, terumbu karang, dan padang lamun. Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayahnya, sedangkan ekosistemnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
油
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber daya perikanan dan pengelolaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jenis-jenis metode penentuan stok sumber daya ikan, tujuan pengelolaan perikanan seperti maximum sustainable yield dan maximum economic yield, serta pendekatan-pendekatan pengelolaan seperti pengaturan musim penangkapan ikan dan penentuan kuota.
Ekosistem pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut yang dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut dan proses sedimentasi. Wilayah ini memiliki berbagai karakteristik seperti pasang surut, gelombang, dan tanah yang subur yang mendukung beragam flora dan fauna. Terdapat berbagai tantangan dalam pengelolaan wilayah pesisir seperti pencemaran, kerusakan habitat, dan eksploitasi berlebihan yang perlu di
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Sumber daya alam akuatik Indonesia sangat beragam dan melimpah, termasuk perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang. Perikanan Indonesia memiliki potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun, hutan mangrove memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, sedangkan terumbu karang Indonesia merupakan yang terluas di dunia dan memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan sosial ekonomi.
Buku panduan ini memberikan gambaran umum mengenai mangrove di Indonesia. Mangrove didefinisikan sebagai komunitas tumbuhan khas yang tumbuh di daerah pesisir yang dipengaruhi pasang surut air laut. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia dengan keragaman jenis dan struktur yang bervariasi. Buku ini berisi tentang habitat, manfaat, sebaran, peraturan, kawasan lindung, serta petunjuk studi mangrove.
This document summarizes the benefits of mangroves and threats to mangrove ecosystems. It discusses how mangroves provide goods, fisheries habitat, and protection from storms and erosion. However, mangroves are disappearing rapidly due to activities like agriculture, aquaculture, and development. While restoration efforts have been attempted, most fail due to lack of understanding of mangrove ecology and hydrology. The document introduces ecological mangrove restoration as a more effective technique that works with local communities and natural hydrological processes to successfully restore mangroves.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari suatu laporan penelitian tentang ekosistem hutan mangrove di Desa Api-api, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Bab ini membahas konsep ekosistem mangrove, distribusi, ciri-ciri, fungsi, faktor edafik dan klimatologis, jaring-jaring makanan, serta aliran energi dan siklus materi di ekosistem mangrove.
"
Journ辿es 3R - Satellite Ma樽triser le parasitisme de fa巽on raisonn辿e chez les ovins, les caprins et les bovins, c'est possible ! - Aurore Duvauchelle (Institut de l'Elevage)
The document discusses the ecology of rocky shores and the organisms that live there. It describes how waves and tides impact the plants and animals in the rocky shore habitat. It also outlines several survival strategies used by common rocky shore dwellers like barnacles, mussels, and periwinkles to endure the constant movement of tides and waves. Examples include hiding in cracks or tightly closing shells at low tide. The document concludes by explaining how rocky shores are important nursery areas that provide food and shelter for many species.
Research Inventy : International Journal of Engineering and Scienceinventy
油
Research Inventy : International Journal of Engineering and Science is published by the group of young academic and industrial researchers with 12 Issues per year. It is an online as well as print version open access journal that provides rapid publication (monthly) of articles in all areas of the subject such as: civil, mechanical, chemical, electronic and computer engineering as well as production and information technology. The Journal welcomes the submission of manuscripts that meet the general criteria of significance and scientific excellence. Papers will be published by rapid process within 20 days after acceptance and peer review process takes only 7 days. All articles published in Research Inventy will be peer-reviewed.
Principles and Lessons Learned from Wetlands and Carbon ProjectsCIFOR-ICRAF
油
This document summarizes principles and lessons learned from wetlands and carbon projects. It discusses the importance of coastal wetlands as carbon sinks and for other ecosystem services. Key lessons include prioritizing wetland conservation, planning restoration in a landscape context, and recognizing the value of community engagement. Successful projects require a clear planning approach, understanding restoration trajectories, and linking adaptation and mitigation strategies while allowing flexibility.
From Principle to Practice: Achieving Coastal Mitigation and Adaptation Outco...CIFOR-ICRAF
油
This presentation was given by Tim Christophersen at a UNFCCC COP20 side-event titled "Guiding Principles for Delivering Coastal Wetland Carbon Projects in Lima, Peru.
Coastal wetland ecosystems play a significant role in sequestering and storing carbon in biomass and soils. These ecosystems, however, are facing tremendous pressure and large portion of them are already degraded due to unsustainable cuttings and aquaculture development. This panel discussed options for policy and practice for improving sustainability and realizing the full mitigation and adaptation potential of coastal wetland ecosystems.
Guiding Principles for Delivering Coastal Wetland Carbon ProjectsCIFOR-ICRAF
油
This presentation was given at a COP20 side-event titled "Guiding Principles for Delivering Coastal Wetland Carbon Projects in Lima, Peru. It was presented by moderator Daniel Murdiyarso and rapporteur Kristell Hergoualc'h.
Coastal wetland ecosystems play a significant role in sequestering and storing carbon in biomass and soils. These ecosystems, however, are facing tremendous pressure and large portion of them are already degraded due to unsustainable cuttings and aquaculture development. This panel discussed options for policy and practice for improving sustainability and realizing the full mitigation and adaptation potential of coastal wetland ecosystems.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Dokumen ini membahas tentang konservasi ekosistem hutan mangrove dan beberapa ancaman terhadapnya seperti pemanfaatan kayu secara berlebihan, pembangunan tambak udang, pemukiman, dan pencemaran pantai. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi penting hutan mangrove sebagai pelindung pantai, tempat berlindung dan berkembang biak bagi biota laut, serta sumber daya hayati yang produktif.
Untuk mengelola ekosistem mangrove di Kabupaten Mempawah diperlukan suatu strategi pengelolaan ekosistem mangrove secara terpadu dan berkelanjutan dilakukan dengan melakukan evaluasi status keberlanjutan melalui 21 indikator yang dikelompokkan kedalam empat dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan. Indikator-indikator tersebut diperoleh dari penelitian terdahulu, studi pustaka, CIFOR dan LEI menyangkut Sustainable forest management (SFM), serta berdasarkan pengamatan di lapangan. Hasil modifikasi indikator tersebut dinamai Rap-MEcosytem pada skala (0-100) memperlihatkan status keberlanjutan pengelolaan ekosistem mangrove multidimensi dinyatakan cukup berkelanjutan dengan indeks 52,83 begitu halnya dimensi ekonomi 59,66, sosial 59,27 dan hukum/kelembagaan 52,33 sedangkan dimensi ekologi memiliki status kurang berkelanjutan 44,75 sehingga perlu mendapat prioritas perbaikan.
Hasil evaluasi di lanjutkan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) sehingga didapatkan strategi pengelolaan dengan prioritas : (a) melengkapi legalitas pengelolaan wilayah pesisir dengan menyusun Rencana zonasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3K) dan turunannya, (b) meningkatan personil, kapasitas, kualitas, sarana dan prasarana petugas penyuluh perikanan dan kelautan yang hanya berjumlah 5 orang serta penyuluh kehutanan yang berjumlah 6 orang, (c) melakukan reboisasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove terutama di Kecamatan Sungai Pinyuh yang paling banyak mengalami degradasi.
1. definisi
Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati (Tracheophyta), meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembang biak.
2. ciri-ciri
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.
Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
3. klasifikasi
4. peranan bagi manusia
Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan spora bukan biji untuk reproduksi seksual. Mereka memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Ada dua fase siklus hidupnya, yaitu gametofit dan sporofit. Paku dikelompokkan berdasarkan jenis sporanya menjadi homospora, heterospora, dan peralihan.
Mangroves are salt-tolerant trees found in warm coastal tropical and sub-tropical regions that provide important ecological functions. They protect coastal lands from storms and erosion by stabilizing sediments with their complex root systems. Mangroves also serve as vital habitat for many marine and coastal species. However, around half of the world's mangroves have been destroyed by human activities like clearing for development, aquaculture, and harvesting wood.
this is my 10th standard project wherein i have compiled information from various sources. it is a short project with useful content. hope it proves to be of good use.
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lapisan ozon di atmosfer bumi. Lapisan ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Namun, emisi gas-gas seperti klorofluorokarbon (CFC) dari penggunaan AC dan kulkas menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia seperti pemanasan global dan penyakit kulit
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pesisir dan terpapar air laut. Dokumen ini menjelaskan bahwa mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis, kimiawi, dan biologis seperti melindungi pantai dari erosi, menyerap karbon, dan berperan sebagai habitat alami bagi berbagai biota. Namun saat ini kondisi mangrove di Indonesia sangat memprihatinkan karena kerusakan akibat faktor alam dan manusia seperti
Dokumen tersebut membahas prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis budidaya mangrove di Kabupaten Karawang. Mangrove memiliki fungsi ekologi penting sebagai habitat biota laut dan penyangga pantai, namun luasnya mengalami penurunan akibat konversi lahan dan eksploitasi berlebihan. Diperlukan pengelolaan berkelanjutan yang melestarikan mangrove serta memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis.
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
油
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, dan manfaat hutan mangrove. Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pesisir dan dipengaruhi pasang surut air laut. Ia memiliki ciri akar khusus dan biji yang dapat berkecambah serta bermanfaat sebagai pelindung pantai, sumber daya alam, dan habitat satwa. Kerusakan mangrove dapat dicegah dengan penanaman pohon dan perlindungan bersama masy
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
油
Makalah ini membahas tentang fungsi mangrove, permasalahan, dan konsep pengelolaannya. Mangrove memiliki banyak fungsi ekologis dan ekonomis seperti mencegah erosi pantai, menjadi habitat perikanan, dan sumber pendapatan bagi nelayan. Namun, mangrove menghadapi ancaman seperti pembangunan pemukiman dan eksploitasi berlebihan yang menyebabkan kerusakan luas."
1. Mangrove adalah hutan pantai yang tumbuh di daerah berpasang surut air laut dan memiliki banyak fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial.
2. Konservasi Mangrove Pancer Cengkrong melindungi 85 hektar hutan mangrove di pantai Cengkrong, Jawa Timur, yang merupakan habitat bagi beragam biota dan mata pencaharian masyarakat setempat.
3. Pokmaswas Kejung Samudra adalah kelompok konservasi masyarak
Laporan ini meninjau keanekaragaman benthos dan nekton di hutan mangrove Pulau Sembilan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah mengetahui jenis-jenis organisme yang hidup di mangrove serta hubungan antara vegetasi dan kondisi lingkungan terhadap kelimpahan spesies. Berbagai jenis moluska dan crustacea ditemukan yang bergantung pada mangrove sebagai habitat dan sumber makanan.
Hutan mangrove memiliki fungsi penting bagi lingkungan seperti mencegah erosi pantai, menyerap gas karbondioksida, dan tempat hidup berbagai biota. Reboisasi diperlukan untuk melestarikan hutan yang rusak.
Hutan mangrove memiliki fungsi penting untuk melindungi daratan pantai dari erosi, menyerap gas karbondioksida, dan menjadi habitat bagi berbagai biota laut. Reboisasi diperlukan untuk mengembalikan fungsi hutan yang rusak dan mencegah bencana seperti banjir. Sampah organik dapat diurai oleh bakteri tetapi sampah non-organik sulit diurai dan perlu daur ulang.
2. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal
forest, coastal woodland, vloedbosschen dan hutan
payau (bahasa Indonesia).
Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang
tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai
yang terlindung, laguna dan muara sungai yang
tergenang pada saat pasang dan bebas dari
genangan pada saat surut yang komunitas
tumbuhannya bertoleransi terhadap garam.
Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa
Portugis Mangue dan bahasa Inggris grove
(Macnae, 1968 dalam Kusuma et al, 2003).
Dlm bhs inggris kata mangrove digunakan baik utk
komunitas tumbuhan yg tumbuh di daerah
jangkauan pasang surut maupun utk individu-
individu jenis tumbuhan yg menyusun komunitas tsb
Tumbuhan mangrove merupakan gabungan dari ciri-
ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.
4. a. pelindung alami yang paling kuat dan
praktis untuk menahan erosi pantai.
b. menyediakan berbagai hasil
kehutanan seperti kayu
bakar, alkohol, gula, bahan penyamak
kulit, bahan atap, bahan perahu, dll.
c. mempunyai potensi wisata
d. sebagai tempat hidup dan
berkembang biak
ikan, udang, burung, monyet, buaya
dan satwa liar lainnya yang
diantaranya endemik.
5. Manfaat / Fungsi Secara Fisik :
a. Menjaga agar garis pantai tetap stabil
b. Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan
abrasi.
c. Menahan badai/angin kencang dari laut
d. Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga
memungkinkan terbentuknya lahan baru.
e. Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi
menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
f. Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan
penyerap CO2.
6. Manfaat / Fungsi Secara Biologis :
a. Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi
sumber makanan penting bagi
plankton, sehingga penting pula bagi
keberlanjutan rantai makanan.
b. Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-
ikan, kerang, kepiting dan udang.
c. Tempat berlindung, bersarang dan berkembang
biak dari burung dan satwa lain.
d. Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
e. Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis
biota.
7. Manfaat / Fungsi Secara Ekonomis :
a. Penghasil kayu : bakar, arang, bahan
bangunan.
b. Penghasil bahan baku industri :
pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-
obatan, kosmetik, dll
c. Penghasil bibit
ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng
melalui pola tambak silvofishery
d. Tempat wisata, penelitian & pendidikan.
8. Umumnya mangrove mempunyai sistem
perakaran yang menonjol yang disebut
akar nafas (pneumatofor). Sistem
perakaran ini merupakan suatu cara
adaptasi terhadap keadaan tanah yang
miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Mangrove tersebar di seluruh lautan
tropik dan subtropik, tumbuh hanya pada
pantai yang terlindung dari gerakan
gelombang, bila keadaan pantai
sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh
dengan sempurna dan menancapkan
akarnya.
9. Di Indonesia, laju kerusakan hutan mencapai 2,8 juta hektar per tahun
dari total luas hutan yaitu seluas 120 juta hektar yang tersebar di
seluruh pelosok Indonesia. Dari total luas hutan tersebut, sekitar 57
sampai 60 juta hektar sudah mengalami degradasi dan kerusakan
sehingga sekarang ini Indonesia hanya memiliki hutan yang dalam
keadaan baik kira-kira seluas 50% dari total luas yang ada. (Mangrove
Information Center, 2006).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove
terluas di dunia mencapai 25% dari total luas hutan mangrove di
seluruh dunia (18 juta hektar) yaitu seluas 4.5 juta hektar atau
sebanyak 3,8 % dari total luas hutan di Indonesia secara keseluruhan.
Sedikitnya luas hutan mangrove ini mengakibatkan perhatian
(Mangrove Information Center, 2006).
Penebangan hutan baik hutan darat maupun hutan mangrove secara
berlebihan tidak hanya mengakibatkan berkurangnnya daerah resapan
air, abrasi, dan bencana alam seperti erosi dan banjir tetapi juga
mengakibatkan hilangnya pusat sirkulasi dan pembentukan gas karbon
dioksida (CO2) dan oksigen O2 yang diperlukan manusia untuk
kelangsungan hidupnya.
11. a. Pemanfaatan yang tidak terkontrol, karena
ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah
pesisir sangat tinggi.
b. Konversi hutan mangrove untuk berbagai kepentingan
(perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri,
wisata dll.) tanpa mempertimbangkan kelestarian dan
fungsinya terhadap lingkungan sekitar.
12. 1) Instrusi air laut masuknya atau
merembesnya air laut kea rah daratan
sampai mengakibatkan air tawar
sumur/sungai menurun
mutunya, bahkan menjadi payau atau
asin (Harianto, 1999).
2) Turunnya kemampuan ekosistem
mendegradasi sampah organic, minyak
bumi dll.
3) Penurunan keanekaragamanhayati di
wilayah pesisir
4) Peningkatan abrasi pantai
5) Turunnya sumber makanan, tempat
pemijah & bertelur biota laut. Akibatnya
produksi tangkapan ikan menurun.
6) Turunnya kemampuan ekosistem dalam
menahan tiupan angin, gelombang air
laut dlll.
7) Peningkatan pencemaran pantai.
13. a. Penanaman kembali mangrove
b. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir:
pemukiman, vegetasi, dll.
c. Peningkatan motivasi dan kesadaran
masyarakat utk menjaga dan memanfaatkan
mangrove scr bertanggungjawab.
d. Ijin usaha dan lainnya hendaknya
memperhatikan aspek konservasi.
e. Peningkatan pengetahuan dan penerapan
kearifan local tentang konservasi
f. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
g. Program komunikasi konservasi hutan
mangrove
h. Penegakan hukum
i. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir scr
terpadu dan berbasis masy.