Sumber daya alam akuatik Indonesia sangat beragam dan melimpah, termasuk perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang. Perikanan Indonesia memiliki potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun, hutan mangrove memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, sedangkan terumbu karang Indonesia merupakan yang terluas di dunia dan memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan sosial ekonomi.
Hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan menyediakan habitat bagi beragam satwa. Namun, pemanfaatan berlebihan dan konversi lahan telah menyebabkan kerusakan ekosistem. Diperlukan upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan untuk melestarikan fungsi ekologis hutan mangrove.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang danau dan ekosistem danau. Danau didefinisikan sebagai cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi air tawar atau asin dan dikelilingi daratan. Ekosistem danau terdiri atas 4 zona berdasarkan kedalaman yaitu zona litoral, limnetik, profundal, dan bentik yang masing-masing dihuni komunitas organisme tertentu. Komponen abiotik dan biotik saling terkait dalam rant
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Kelompok 4 mempresentasikan tentang persebaran flora dan fauna berdasarkan faktor fisiografi. Fisiografi Indonesia sangat beragam karena terdiri dari ribuan pulau dengan ketinggian antara 0-5.030 mdpl. Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh fisiografi seperti ketinggian, curah hujan, suhu, dan bentang alam. Beberapa bioma utama adalah hutan hujan tropis, sabana, gurun, dan taiga.
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi dan introduksi spesies baru untuk budidaya perairan dengan tujuan meningkatkan keragaman dan produksi, serta jenis-jenis sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perairan seperti sungai, danau, waduk, situ, mata air, air sumur dan laut.
Makalah ini membahas tentang ekosistem, lansekap kota, dan pariwisata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung. Taman Hutan Raya ini memiliki berbagai fungsi seperti konservasi keanekaragaman hayati, tempat penelitian, dan wisata alam. Makalah ini juga membahas mengenai flora dan fauna yang ada di Taman Hutan Raya serta pengaruhnya terhadap lansekap kota Bandung.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
油
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
油
Pemanfaatan SDKP berkelanjutan pada prinsipnya adalah perpaduan antara pengelolaan
sumberdaya dan pemanfaatan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya dalam
jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang. Teknologi penangkapan ikan
bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga memperbaiki
proses penangkapan untuk meminimumkan dampak penangkapan ikan terhadap
lingkungan perairan dan biodiversitinya.
Ekologi laut mempelajari ekosistem air laut, termasuk lautan, pantai, estuari, terumbu karang, dan padang lamun. Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayahnya, sedangkan ekosistemnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam (SDA) yang mencakup pengertian, jenis, sifat pembaharuan, dan penggunaan SDA. Terdapat penjelasan mengenai pengelolaan berbagai komponen SDA seperti air, tanah, udara, hayati, laut, serta masalah kependudukan dan pengelolaan SDA.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem pantai, termasuk ciri-ciri, komponen, dan jenis-jenis ekosistem pantai. Ekosistem pantai merupakan kesatuan komponen biotik dan abiotik yang berinteraksi di wilayah pantai."
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Kelompok 4 mempresentasikan tentang persebaran flora dan fauna berdasarkan faktor fisiografi. Fisiografi Indonesia sangat beragam karena terdiri dari ribuan pulau dengan ketinggian antara 0-5.030 mdpl. Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh fisiografi seperti ketinggian, curah hujan, suhu, dan bentang alam. Beberapa bioma utama adalah hutan hujan tropis, sabana, gurun, dan taiga.
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi dan introduksi spesies baru untuk budidaya perairan dengan tujuan meningkatkan keragaman dan produksi, serta jenis-jenis sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perairan seperti sungai, danau, waduk, situ, mata air, air sumur dan laut.
Makalah ini membahas tentang ekosistem, lansekap kota, dan pariwisata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung. Taman Hutan Raya ini memiliki berbagai fungsi seperti konservasi keanekaragaman hayati, tempat penelitian, dan wisata alam. Makalah ini juga membahas mengenai flora dan fauna yang ada di Taman Hutan Raya serta pengaruhnya terhadap lansekap kota Bandung.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
油
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
油
Pemanfaatan SDKP berkelanjutan pada prinsipnya adalah perpaduan antara pengelolaan
sumberdaya dan pemanfaatan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya dalam
jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang. Teknologi penangkapan ikan
bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga memperbaiki
proses penangkapan untuk meminimumkan dampak penangkapan ikan terhadap
lingkungan perairan dan biodiversitinya.
Ekologi laut mempelajari ekosistem air laut, termasuk lautan, pantai, estuari, terumbu karang, dan padang lamun. Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayahnya, sedangkan ekosistemnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam (SDA) yang mencakup pengertian, jenis, sifat pembaharuan, dan penggunaan SDA. Terdapat penjelasan mengenai pengelolaan berbagai komponen SDA seperti air, tanah, udara, hayati, laut, serta masalah kependudukan dan pengelolaan SDA.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem pantai, termasuk ciri-ciri, komponen, dan jenis-jenis ekosistem pantai. Ekosistem pantai merupakan kesatuan komponen biotik dan abiotik yang berinteraksi di wilayah pantai."
Teks tersebut merupakan soal seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota untuk calon tim olimpiade biologi Indonesia tahun 2015 yang mencakup dua bidang yaitu biologi sel dan molekuler serta anatomi dan fisiologi tumbuhan dengan total 20 dan 15 soal untuk masing-masing bidang.
Laporan ini meninjau keanekaragaman benthos dan nekton di hutan mangrove Pulau Sembilan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah mengetahui jenis-jenis organisme yang hidup di mangrove serta hubungan antara vegetasi dan kondisi lingkungan terhadap kelimpahan spesies. Berbagai jenis moluska dan crustacea ditemukan yang bergantung pada mangrove sebagai habitat dan sumber makanan.
Dokumen tersebut membahas struktur komunitas terumbu karang di kawasan wisata Lovina, Bali. Terumbu karang di kawasan tersebut umumnya berupa terumbu penghalang yang tersebar di beberapa titik. Kondisi karang hidup berkisar antara 18-44% dengan kategori buruk hingga sedang. Komunitas karang terdiri atas berbagai jenis karang dan hewan laut.
KONDISI DAN SIFAT-SIFAT EKOSISTEM PANTAI.pptMRAJABMUAFA
油
Ekosistem adalah kumpulan komunitas dengan Lingkungan fisik yang beriteraksi secara kompleks menjadi satu kesatuan yang utuh untuk menjalankan suatu fungsi.
Presentasi ini membahas tentang keanekaragaman hayati di perairan. Secara singkat, presentasi menjelaskan tentang distribusi dan jenis-jenis ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai, terumbu karang, bakau, dan lamun yang saling berhubungan dan memainkan peran penting dalam menyediakan keanekaragaman hayati dan sumber daya.
Dokumen tersebut membahas habitat dan ekosistem perairan yang penting untuk mendukung siklus hidup biota air. Habitat tersebut meliputi spawning ground, nursery ground, feeding ground, dan migration line. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen ekosistem perairan seperti autotrof, heterotrof, abiotik, dan dekomposer serta jenis-jenis ekosistem air tawar dan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang terumbu karang sebagai ekosistem yang sangat penting secara ekologi dan ekonomi. Terumbu karang terbentuk dari endapan kalsium karang oleh organisme karang dan alga, dan memiliki berbagai manfaat seperti sumber daya hayati, perlindungan pantai, dan pariwisata. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembentukan dan jenis-jenis terumbu karang serta organisme yang hidup di dalamnya
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
4. Pantai berbatu atau rocky shore merupakan
salah satu jenis pantai yang tersusun oleh
batuan induk yang keras seperti batuan
beku atau sedimen yang keras atau secara
umum tersusun oleh bebatuan. Daerah
pantai berbatu sangat dipengaruhi oleh
pasang surut, dengan level pasang surut
berfluktuatif besar atau kecil. Variasi
pasang surut laut mempengaruhi sejumlah
spesies.
5. Karakteristik Pantai
Berbatu
Pantai berbatu yang
tersusun dari bahan yang
keras merupakan daerah
yang paling padat
makroorganismenya dan
mempunyai keragaman
terbesar baik untuk
spesies hewan maupun
tumbuhan
Keadaan ini berlawanan
dengan penampilan pantai
berpasir dan pantai
berlumpur yang hampir
tandus.
Peranan Pantai Berbatu
Pantai berbatu menyediakan habitat
untuk tumbuhan dan hewan. Habitat
ini berperan sebagai substrat, tempat
mencari makan, tempat persembunyian
serta tempat berinteraksinya berbagai
macam organisme khususnya yang
memiliki hubungan rantai makanan.
Secara natural pantai berbatu
menyediakan makanan tidak hanya
untuk manusia tetapi juga penting bagi
populasi organisme termasuk spesies
lain. Daerah ini dapat menyediakan
pemandangan indah, bagus untuk
rekreasi dan kegiatan ekonomi
7. Permasalahan ekologis yang timbul pada
daerah pantai berbatu meliputi :
Terjadinya perubahan struktur komunitas pantai yang diakibatkan
oleh perubahan faktor fisik dan kimia dari lingkungan alami
lautan.
Perubahan zonasi baik areal maupun zonasi organisme
akibat pengaruh perubahan iklim global.
Perubahan komunitas organisme akibat adanya pengaruh secara
tidak langsung seperti pembuangan limbah terhadap struktur
komunitas organsime pantai berbatu.
Perubahan struktur komunitas akibat aktifitas
manusia seperti kegiatan rekreasi.
8. Ada yang tau faktor-faktor
penyebab permasalahan
ekologis apa saja ???
9. Faktor-Faktor Penyebab
Permasalahan Ekologis
Faktor
Fisik
Faktor
Kimia
Siklus
Pasang
Surut
Gelombang
atau Ombak
Faktor Iklim
Salinitas
Oksigen
Tekanan
Antropogenik
Akibat Tumpahan
Minyak
Akibat Polusi
Nutrien
Akibat Logam Berat
Akibat Pestisida
Akibat Pemasukan
Spesies
Tekanan
Akibat
Aktifitas
Rekreasi
Pengambilan dan
Pengumpulan
Penginjakkan dan
Degradasi Habitat
10. Tekanan antropogenik merupakan strees
yang disebabkan oleh faktor-faktor
lingkungan alami seperti faktor fisik dan
kimia akan tetapi karena adanya faktor
lain yang terjadi seperti tumpahan
minyak, polusi nutrien, logam
berat, pestisida dan antifoling serta
adanya spesies yang dimasukkan.