Jurnal ini membahas efektivitas metode Applied Behavior Analysis (ABA) dalam meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa slow learner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi ABA seperti bimbingan khusus, kemampuan matematika siswa meningkat. Metode ini efektif untuk meningkatkan kognisi siswa dan dapat diterapkan untuk anak usia 4-12 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan metode Socrates dengan pendekatan kontekstual. Hasilnya menunjukkan proses pembelajaran aktif dan rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa 66,28 yang dikategorikan cukup. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tersebut berjalan cukup baik dilihat dari proses dan kemampuan
Pembelajaran Brain-based Learning dapat meningkatkan kemampuan koneksi dan berpikir kritis siswa serta motivasi belajar. Penelitian ini menguji implementasi pembelajaran Brain-based Learning untuk meningkatkan kemampuan tersebut pada siswa SMP.
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...maritje
油
Dokumen ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik pada materi lingkaran kelas VIII. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam belajar matematika. Secara garis besar, dokumen menjelaskan latar belakang permasalahan rendahnya minat siswa terhadap matematika, kelemahan pembelajaran konvensional, dan kelebi
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
油
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Identifikasi masalahnya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa belum memadai dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan proses jawaban siswa melalui pembelajaran berbasis masalah
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa SD dengan menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode diskusi diharapkan dapat melatih kemampuan berbicara siswa secara aktif dan interaktif.
Kajian ini melibatkan beberapa pengkaji yang menggunakan kaedah-kaedah tertentu seperti simulasi, pembelajaran berasaskan masalah, dan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan minat dan prestasi pelajar dalam subjek-subjek seperti biologi, pendidikan Islam, dan sains. Hasil kajian menunjukkan kaedah-kaedah ini berkesan dalam menarik minat pelajar dan meningkatkan pemahaman mereka.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Dokumen ini merupakan analisis materi ajar dan pembelajaran kimia di SMA/MA kelas X. Penelitian ini menganalisis kesesuaian materi kimia dengan kurikulum, proses pembelajaran, respon siswa, dan masalah yang ditemukan di dua sekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa materi kimia sesuai dengan kurikulum, proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dan diskusi, namun sebagian besar siswa kurang men
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis materi ajar IPA kelas VI di empat SD negeri di Kota Medan dengan menggunakan soal, angket, dan wawancara kepada siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penguasaan materi siswa yang berkisar antara 34-50% kurang dan cukup, serta minat siswa terhadap pelajaran IPA yang beragam.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 4 Takengon. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Metode penelitian menggunakan skala minat belajar dan nilai rata-rata matematika untuk mengukur variabel, serta analisis korelasi produk moment untuk menganalisis hubungan k
Skripsi ini membahas pengaruh komunikasi interpersonal guru terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran matematika di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar. Penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal guru dan minat belajar siswa sebesar 34,5%.
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
油
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Identifikasi masalahnya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa belum memadai dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan proses jawaban siswa melalui pembelajaran berbasis masalah
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa SD dengan menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode diskusi diharapkan dapat melatih kemampuan berbicara siswa secara aktif dan interaktif.
Kajian ini melibatkan beberapa pengkaji yang menggunakan kaedah-kaedah tertentu seperti simulasi, pembelajaran berasaskan masalah, dan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan minat dan prestasi pelajar dalam subjek-subjek seperti biologi, pendidikan Islam, dan sains. Hasil kajian menunjukkan kaedah-kaedah ini berkesan dalam menarik minat pelajar dan meningkatkan pemahaman mereka.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Dokumen ini merupakan analisis materi ajar dan pembelajaran kimia di SMA/MA kelas X. Penelitian ini menganalisis kesesuaian materi kimia dengan kurikulum, proses pembelajaran, respon siswa, dan masalah yang ditemukan di dua sekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa materi kimia sesuai dengan kurikulum, proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dan diskusi, namun sebagian besar siswa kurang men
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis materi ajar IPA kelas VI di empat SD negeri di Kota Medan dengan menggunakan soal, angket, dan wawancara kepada siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penguasaan materi siswa yang berkisar antara 34-50% kurang dan cukup, serta minat siswa terhadap pelajaran IPA yang beragam.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 4 Takengon. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Metode penelitian menggunakan skala minat belajar dan nilai rata-rata matematika untuk mengukur variabel, serta analisis korelasi produk moment untuk menganalisis hubungan k
Skripsi ini membahas pengaruh komunikasi interpersonal guru terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran matematika di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar. Penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal guru dan minat belajar siswa sebesar 34,5%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dibandingkan dengan pembelajaran konvensional berdasarkan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII di SMP TMI Roudlotul Qur'an. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan PBL lebih baik daripada konvensional. Hal ini mengindikasikan bahwa PBL lebih efektif d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa biologi melalui penggunaan media animasi dalam pembelajaran langsung.
2) Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata nilai siswa dan persentase ketuntasan antara siklus I dan II setelah penggunaan media animasi.
3) Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media animasi dalam pembelaj
Modul IPA terpadu dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa dan menggunakan modul dapat mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SMPN 1 Weru seperti kurangnya keaktifan siswa dan kemampuan berpikir kritisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman konsep awal dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer dan direct instruction, serta menganalisis interaksi antara model pembelajaran dengan pemahaman konsep awal siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model advance organizer lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan model direct instruction, dan sis
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
油
PROPOSAL PENELITIAN DENGAN JUDUL STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X IPA DENGAN X IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan tersebut. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketiga aspek tersebut pada siklus II pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Dokumen tersebut membahas implementasi metode diskusi terbimbing dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 2 Sidowaluyo pada pelajaran Matematika tahun 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode diskusi terbimbing ini prestasi belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya, dari 53,33% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat 1 melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (PBL). PBL diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus dengan mengamati peningkatan proses dan hasil
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Ciapus 02 Bogor. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan memberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning pada satu kelas dan model konvensional pada kelas lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model discovery learning terhadap peningkatan
1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran diferensiasi progresif berbantuan LKS untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Denpasar.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus, dengan subjek penelitian siswa kelas X MIA 3.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi ini dapat
Chapter 4 Etika dalam Penelitian Etika Perumusan, Tujuan dan Masalah PenelitianPanca Titis
油
Etika dalam Pengindentifikasian Masalah Penelitian, Etika Perumusan, Tujuan dan Masalah Penelitian, Elemen Formulir, Etika dalam analisis dan interpretasi data, Etika Menulis dan Menyebarluaskan hasil penelitian
Metode penelitian dan karya tulis ilmiah Chapter 1 membahas tentang sejarah d...Panca Titis
油
Metode penelitian dasar dan karya tulis ilmiah merupakan hasil paparan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melakukan penulisan karya ilmiah dengan landasan epistemologi, aksologi, dan odontology
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxPanca Titis
油
Memahami peran budaya dalam kepemimpinan
Menjelaskan 3 level budaya
Mendiskusikan model dari budaya nasional
Mengidentifikasi pengaruh dari peran gender pada kepemimpinan
Mendiskusikan perbedaan cara peran dalam kepemimpinan
Metode analisis listening guide digunakan untuk memahami pengalaman manusia berdasarkan suara dan ritme melalui wawancara. Metode ini memiliki 4 langkah yaitu mengikuti alur cerita, mendengarkan suara "aku", mendengarkan suara kontrapuntal, dan menganalisis hasil wawancara. Kasus Vanessa menunjukkan pengalamannya hidup bersama ibu dengan gangguan kejiwaan dan bagaimana hal itu memengaruhinya.
Dokumen ini membahas pengaruh media digital dalam keluarga dewasa ini. Media digital memiliki dampak positif seperti memungkinkan komunikasi antar anggota keluarga yang tidak berada di rumah, namun juga berpotensi menyebabkan kurangnya interaksi secara langsung dan kecanduan media sosial yang dapat mengganggu peran masing-masing anggota keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa 55% orangtua sering memberikan penguatan penggunaan gad
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...Panca Titis
油
This document summarizes a research study that examined the relationships between transformational leadership, transactional leadership, job security, affective commitment, and employee performance. Specifically, it hypothesized that transformational leadership, transactional leadership, and job security influence employee performance through the mediator of affective commitment. The study was conducted with 257 employees at an Indonesian ready-to-drink company experiencing decreased performance. Data analysis found the hypothesized relationships between the variables to be a good fit for the data.
1) The document summarizes a research study that examined students' perceptions of patriotism and its relationship to their decisions to purchase local shoe products in Indonesia.
2) The study found a moderate relationship between patriotism and decisions to buy local shoe products. Students who expressed more patriotic attitudes were somewhat more likely to support local shoe producers in Indonesia.
3) Additional findings indicated that female students dominated both purchasing decisions and expressions of patriotism related to local products. Most respondents were between 20-29 years old.
1) The study examined the influence of social support and learning motivation on self-confidence among 150 students at Depok Multicomp Vocational High School.
2) The results found a significant positive influence of both social support and learning motivation on self-confidence. Social support explained 17.6% of variance in self-confidence while social support and learning motivation combined explained 20.8% of variance.
3) The study concluded that improving social support from family, peers, and teachers as well as enhancing student motivation to learn can help increase students' self-confidence at Depok Multicomp Vocational High School.
1. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh komitmen organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMK swasta di Depok dengan motivasi kerja sebagai mediator.
2. Data diperoleh dari 155 guru melalui angket dan analisis regresi linier.
3. Hasilnya menunjukkan motivasi kerja berperan sebagai mediator antara komitmen organisasi, kepemimpinan dengan kinerja.
1. JURNAL PSIKOLOGI
EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM
MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA
DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D)
CITA KASIH BANGSA
Oleh :
CHRISTINA WANDINI
NPM 1465290009
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
JAKARTA, 2019
2. Surat Persetujuan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Christina Wandini
NPM : 1465290009
Program Studi : Magister Sains Psikologi
Konsentrasi : Psikologi Pendidikan
Telah menyelesaikan penulisan jurnal karya ilmiah dengan judul Efektifitas Metode Apllied
Behavior Analysis (A.B.A) dalam Mengoptimalkan Kemampuan Belajar Matematika
pada Peserta Didik Slow Learner di Sekolah Dasar Cita Kasih Bangsa.
Jakarta, Mei 2019
Dosen Pembimbing
Dr. I Nyoman Surna, M.Psi
3. EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM
MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA
DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D)
CITA KASIH BANGSA
CHRISTINA WANDINI
e-mail : christin.wandini@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas metode applied behavior analysis
dalam mengoptimalkan kemampuan belajar matematika pada peserta didik slow learner
di sekolah dasar Cita Kasih Bangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan adalah 3 responden, dari
hasil penelitian kualitatif didapatkan metode applied behavior analysis mampu
meningkatkan kognitif peserta didik slow learner. Dapat dilihat pada sebelum diberikan
perlakuan untuk kemampuan belajar matematika per siswa adalah dikisaran nilai 32-38,
tetapi setelah diberikan perlakuan menggunakan metode applied behavior analysis
meningkat menjadi nilai 37-41. Karena dari hasil metode applied behavior analysis
mampu mendeteksi kelemahan setiap individu dan dilanjutkan dengan adanya
pendampingan untuk memastikan bahwa kelemahan tersebut dapat diatasi secara
bersama-sama oleh murid dan guru pendamping serta tenaga ahli psikologi.
.
Kata Kunci: Metode applied behavior analysis, Kemampuan belajar matematika,
Peserta didik slow learner
4. THE EFFECTIVENESS OF THE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) METHOD
IN OPTIMIZING MATHEMATICAL LEARNING ABILITY IN STUDENTS SLOW
LEARNER IN BASIC SCHOOL CITA KASIH BANGSA
CHRISTINA WANDINI
e-mail: christin.wandini@yahoo.com
Abstract
This study aims to measure the effectiveness of the applied behavior analysis method in
optimizing the ability to learn mathematics in slow learner students in the basic school of Cita
Kasih Bangsa. The research method used is qualitative with a case study approach. The
number of samples used were 3 respondents, from the results of qualitative research found
that the applied behavior analysis method was able to improve the cognitive of slow learner
students. Can seen before being given treatment for mathematics learning abilities per
student is in the range of values 32-38, but after being given treatment using the applied
behavior analysis method increases to a value of 37-41. Because from the results of the
applied behavior analysis method, it is able to detect weaknesses of each individual and
proceed with assistance to ensure that these weaknesses can be overcome jointly by students
and accompanying teachers and psychologists.
.
Keywords: Method applied behavior analysis, Ability to learn mathematics, Slow learner
learners
5. Pendahuluan
Salah satu tugas utama guru adalah melaksanakan proses pembelajaran dan
mampu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai dengan
kemampuannya. Dalam kaitan itulah guru memiliki kewajiban dan sekaligus
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensinya baik dalam ranah afektif, kognitif maupun
psikomotorik. Guru secara terencana harus mampu memahami bahwa peserta didik
mampu mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan. Setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikuti proses
pembelajaran. Diantara peserta didik terdapat peserta didik yang cepat dalam
menangkap dan memahami materi pembelajaran tetapi tidak sedikit juga yang
lamban dan bahkan sangat lambat memahami materi pembelajaran.
Pembelajaran kelas inklusi adalah proses pembelajaran yang dibina oleh guru
dengan upaya mengkondisikan proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas
inklusi membutuhkan pengayaan materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan
untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstrak.
Peserta didik dengan slow learner termasuk siswa kebutuhan khusus yang
sebetulnya terdapat di sekolah, namun sulit teridentifikasi. Siswa slow learner
biasanya dilabel sebagai anak bodoh (borderline mentally retarded). Menurut
Sangeeta Malik (2009) menyebut peserta didik tersebut memiliki karakteristik
6. kurang konsentrasi, kurang mampu menggunakan penalarannya untuk memahami
konsep konsep yang abstrak. Hal itu berakibat kesulitan untuk mencapai hasil
belajar sesuai dengan capaian kelompok usia sebaya. Karakteristik belajar yang
lambat itulah sebagai ciri khusus dari peserta didik yang tergolong slow learner,
khususnya lambat belajar untuk bidang yang membutuhkan simbol-simbol dan daya
abstraksi. Untuk itu siswa slow learner sering berprestasi di bidang-bidang non
akademis dari mata pelajaran di sekolah. Karakteristik siswa slow learner adalah
fokus pada kemampuan belajar yang harus dilakukan secara praktek dengan
melibatkan seluruh indera dan terstruktur dengan pengalaman sebagai mediasi
konkrit hal-hal yang bersifat simbolik. Hal tersebut menjadi dasar yang dibutuhkan
oleh siswa slow learner yang membutuhkan multi presentasi di dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar umum.
Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum
dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan
keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses
pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik
secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar
matematika bagi peserta didik slow learner agar prestasi belajar matematika mereka
lebih baik.
7. Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi
dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah.
Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik
kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting
dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow
learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran . Pemahaman matematik
bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun mengerti
konsep yang diajarkan padanya. Kesulitan atau masalah belajar yang dialami siswa
slow learner pada Sekolah Dasar (S.D) Cita Kasih Bangsa terdapat beberapa bentuk.
S.D Cita Kasih Bangsa merupakan sekolah inklusi. menangani lima belas anak
berkebutuhan khusus, mulai dari kelas I sampai kelas VI. Berdasarkan hasil
asessmen, sepuluh dari anak berkebutuhan khusus tersebut termasuk anak slow
learner. Penempatan anak slow learner di kelas reguler
Metode
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan
pendekatan studi kasus. Menurut Sugiono (2008) penelitian kualitatif adalah
penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (penggabungan), dan analisis data
bersifat induktif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur untuk menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
8. dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh
(holistic). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi
kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
keutuhan. Penelitian kualitatif ini bersifat fenomenologis, yaitu menjelaskan situasi
yang dialami oleh pribadi dalam kehidupan sehari-hari dan mencari makna-makna
psikologis yang membentuk gejala melalui investigasi dan analisis apakah Metode
A.B.A dapat meningkatkan kemampuan belajar dalam hal kemampuan mengikuti
tugas atau pelajaran matematika siswa slow learner.
Desain dalam penelitian ini adalah melakukan assesment terhadap anak yang akan
menjadi objek penelitian, dengan melihat kesiapan diri anak di sekolah dan tingkat
kemampuan matematika masing-masing anak, sesuai dengan metode ABA,
melakukan intervensi untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika melalui
metode A.B.A, melakukan pengamatan terhadap intervensi yang dilakukan dan
menganalisa hasil intervensi.
Hasil
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, guru dan assisten (pendamping
psikologis) dari 3 responden didapatkan bahwa dalam penerapan metode A.B.A pada
pendidikan matematika kepada responden slow learner dapat diterapkan dengan
adanya intervensi khusus yaitu dengan bimbingan dalam penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian, apabila perlakuan ini terus dilakukan dengan stimulus yang
cukup maka dalam memacu dan memotivasi siswa akan menambah kemampuan
9. akademis responden, disandingkan dengan penelitian A.B.A sebelumnya yang
dilakukan, metode A.B.A ini bisa digunakan pada anak dari usia 4 tahun sampai
dengan 12 tahun dengan mengikuti perkembangan kemampuan kognitif dan
psikomotorik anak berkebutuhan khusus. Dalam kesiapan belajar ada peningkatan
dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini didapatkan bahwa adanya kepatuhan
dari sisi responden untuk mempersiapkan diri dalam setiap kegiatan apapun
(dimungkinkan karena adanya imbalan/ reward apabila responden telah melakukan
dengan baik tetapi imbalan tersebut lama kelamaan harus dihilangkan untuk memacu
siswa slow learner berkembang). Pada sisi test kemampuan pra akademik ada
peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada responden dalam
pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek berdasarkan
bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi bentuk), dan
mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah mengerti
bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat dilanjutkan
penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan masing-masing
individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi kemampuan seni dan
mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat adanya peningkatan tes
kemampuan akademik matematika adanya peningkatan walapun masih kurang 6-10
poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi peneliti dalam melakukan
A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran matematika dan adanya pemandu
dalam mengerjakan soal matematika. Sisi kekurangannya adalah orang tua harus juga
10. dilakukan edukasi pada anak yang mengidap slow learner karena orang tua berperan
besar dalam tercapainya dan memfasilitasi responden untuk berkembang dari sisi
psikomotorik dan kognitifnya, apabila keduanya tercapai adanya edukasi dari
responden dan orang tua, maka dapat dijelaskan bahwa metode A.B.A cukup efektif
dalam merangsang responden yang mengalami slow learner dapat belajar dengan
baik dan kemungkinan dapat memecahkan permasalahan matematika secara mandiri
dan terstruktur.
Pembahasan
Sejalan dengan penelitian yang relevan secara psikologis setiap peserta didik adalah
unik dalam diri dan juga dalam mengembangkan potensinya sehingga dapat
ditemuai banyak diantara para siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran di kelas. Kesulitan belajar pada peserta didik erat kaitannya dengan
tingkat kecerdasan dan kemampuan belajarnya. Kesulitan belajar pada peserta didik
disebabkan oleh salah satu faktor yaitu faktor internal pada peserta didik. Peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar bukan saja hanya karena mengalami kelainan
fisik atau gangguan mental, namun anak normal seperti pada umumnya, mempunyai
kesulitan dalam belajar. yang dalam bahasa inggrisnya disebut Slow Learner adalah
peserta didik yang mengalami salah satu bentuk dari jenis kesulitan belajar. Slow
learner adalah peserta didik dengan tingkat penguasaan materi yang rendah,
padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan dipelajaran selanjutnya,
sehingga mereka sering harus mengulang (Burton, dalam Sudrajat, 2008).
11. Peserta didik slow learner merupakan siswa yang memiliki potensi
intelektual sedikit di bawah normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya
memiliki IQ sekitar 80 85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau
keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi,
tetapi lebih baik dibanding dengan tunagrahita. Siswa yang tergolong lambat belajar
membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya. Siswa yang
tergolong lambat belajar memerlukan layanan pendidikan khusus dan dapat
dikatakan sebagai siswa yang termasuk dalam pendidikan inklusi.
Menurut Sangeeta Malik (2009) pembelajaran dalam kelas inklusi adalah
proses pembelajaran yang diusahakan oleh guru dengan upaya mengkondisikan
proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas inklusi membutuhkan pengayaan
materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan untuk mengatasi kesulitan dalam
mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstark. Para siswa dengan kategori slow
learner ini termasuk anak kebutuhan khusus yang sebetulnya terdapat di sekolah,
namun sulit teridentifikasi. Anak Slow Learner biasanya dilabel sebagai anak bodoh
(borderline mentally retarded).
Pada kenyataannnya banyak guru yang mengeluhkan karena peserta
didiknya yang tergolong slow learner kurang terampil dalam menyelesaikan
pemecahan masalah salah satunya dalam mata pelajaran matematika. Faktor
penyebab siswa tergolong lambat belajar berkaitan dengan faktor kecerdasan yang
12. terbatas. Penggunaan kurikulum di sekolah umum untuk siswa slow learner
membutuhkan beberapa penyesuaian atau adaptasi beberapa aspek program
pembelajaran.
Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum
dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan
keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses
pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik
secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar
matematika bagi peserta didik Slow Learner agar prestasi belajar matematika mereka
lebih baik.
Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi
dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah.
Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik
kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting
dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow
learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman
matematik bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun
mengerti konsep yang diajarkan padanya.
13. Kesimpulan
Hasil penelitian membuktikan adanya perubahan dalam kognitif siswa slow
learner dengan metode A.B.A pada kemampuan akademis yaitu matematika. Dalam
kesiapan belajar ada peningkatan dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini
didapatkan bahwa adanya kepatuhan dari sisi responden untuk mempersiapkan diri
dalam setiap kegiatan apapun (dimungkinkan karena adanya imbalan dari penulis
untuk melakukan gerak reflektif yang dilakukan oleh responden). Pada sisi test
kemampuan pra akademik ada peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada
responden dalam pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek
berdasarkan bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi
bentuk), dan mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah
mengerti bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat
dilanjutkan penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan
masing-masing individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi
kemampuan seni dan mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat
adanya peningkatan tes kemampuan akademik matematika adanya peningkatan
walapun masih kurang 6-10 poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi
peneliti dalam melakukan A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran
matematika dan adanya pemandu dalam mengerjakan soal matematika.
14. Saran
Dari hasil penelitian ini, diajukan saran sebagai berikut :
1. Teoritis
Sebagai sumbangan yang berguna bagi bidang ilmu psikologi khusunya
psikologi pendidikan serta memperkaya teori mengenai penelitian kualitatif
dan memperkaya instrument penelitian-penelitian sebelumnya. Maksudnya
adalah penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lainnya
yang menggambarkan kemampuan akademis siswa bukan hanya dari
matematika tetapi akademis lainnya dengan intervensi penilaian A.B.A
2. Praktis
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan individu dari segi perspektif
kognitif dan psikomotorik pada anak berkebutuhan khusus dapat berkembang
dengan baik. Apabila hal ini dapat diwujudkan siswa yang berkebutuhan
khusus dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan
bantuan guru pengajar yang sesuai di bidangnya dan adanya pendampingan
serta edukasi kepada orangtua juga agar siswa continue dalam melakukan
pembelajaran
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. (1996). Pendidikan Bagi Anak Tuna Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Dirjen Dikti.
Achrudin, Sajidan, Meti I., (2007), Peningkatan Aktivitas Sosial Siswa Dalam
Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran STAD Disertai
15. Video Di Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten, Jurnal Pendidikan Biologi UNS, Vol 5,
Hal 96-103, Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ana Lisdiana, (2012) Fungsi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Kebiasaan
Sarapan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Arjmandnia, Ali Akbar dan Keivan Kakabaraee. (2011). The Investigation of
Parents Attitude Toward Inclusive Education for Slow Learners International
Journal on New Trends in Education and Their Implications October, November,
December 2011 Volume: 2 Issue: 4. Hlm. 88-95. Artikel disampaikan dalam The
2nd International Conference on New Trends in Education and their Implications
ICONTE, 27- 29 April 2011, Antalya TURKEY. Dipulikasikan
www.ijonte.org
Baer, M. D., Wolf, M. M. & Risley, T. R. (1968). Some Current Dimensions Of
Applied Behavior Analysis. Journal Of Applied Behavior Analysis. University
Of Kansas. 1, 91-97. Downloaded From annwww.ncbi.nlm.nih.gov
Burton, dalam Sudrajat, (2008). Slow Learners: Role os Teachers and Guardians in
Honing Their Hidden Skills. International Journal of Educational Planning &
Administration. 3(2), 139-143.
16. Dyah Rismawati, (2003). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui
Akomodasi Pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Di Kelas III SD N
Bangunrejo 2. Skripsi, tidak dipublikasikan. S1-UNY.
Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Learners: Introduction to
Special Education 10th ed. USA: Pearson.
Handojo, Y, DR, Dr, MPH. (2003). Autisme. Jakarta. PT. Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia.
Handojo, Y., (2008). Autisme: Petunjuk Praktis & Pedoman Materi Untuk Mengajar
Anak Normal, Autis & Perilaku Lain. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Hopkins, David (2008) A teachers Guide to Classroom research (edisi 4). Mc
Graw Hill-Open University Press. Two Penn Plaza. Newyork
Idrus, Muhammad. (2007). Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif).Yogyakarta :UII Press Yogyakarta.
Johnson dan Rising. (1972). Math on Call : A Mathematics Hanbook, Great Source
Education Group, Inc./Houghton Mifflin Co.
Lay Kekeh Marthan. (2007). Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: DIRJEN
DIKTI.
Malik, Najman Iqbal, Ghazala Rehman, dan Rubina Hanif. (2012). Effect of
Academic Interventions on the Developmental Skills of Slow Learners. Pakistan
Journal of Psychological Research, Vol. 27, No. 1.Hlm. 135- 151.
17. Munawir Yusuf. (2005). Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar: Konsep
dan Penerapannya di Sekolah mau pun di Rumah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP
UNY.
Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI-No. 70 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang
Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa
Pichla, Tami, et al. (2006). Teaching all students: Staff Guide to Modification and
Accomodations. Huron Intermediate School District and Ubly Community
School.
Reddy, G. Lokanadha, R. Ramar, dan A. Kusuma. (2006). Slow Learners: Their
Psychology and Instruction. New Delhi: Discovery Publishing House.
Reys, dkk. (1984). Dasar-Dasar Matematika. Jakarta: Bumi Aksara
Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru
dan SPG, Bandung : Tarsito.
Sangeeta Malik. (2009). Effect of Intervention Training on Mental Abilities of Slow
Learners. International Journal Education Science,1(1): 61-64.
18. Shaw, Steven R. (2010). Rescuing Students from the Slow Learner Trap. Principal
Leadership February 2010, 12-16. Canada: National Association of Secondary
School Principal. Diterbitkan Online www.nasponline.org/resources/principals.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Triani, Nani & Amir. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban
Belajar Slow Learner. Jakarta. PT Luxima Metro Media.G.L.
Yuwono, J. (2009). Memahami Anak Autistik. Bandung: CV Alfabeta