Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah kondisi serius yang disebabkan oleh dekompensasi metabolik akibat ketidakseimbangan antara produksi dan penggunaan glukosa, yang ditandai dengan trias biokimia yaitu hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis metabolik. KAD merupakan tantangan bagi tenaga medis di Indonesia karena sering menyebabkan kematian. Penatalaksanaannya meliputi resusitasi cairan, regulasi insulin, dan penanganan komplikasi seperti
Dokumen tersebut membahas tentang sindroma koroner akut dan penyakit jantung iskemik kronis. Sindroma koroner akut merupakan penyumbatan arteri koroner secara akut yang menyebabkan infark miokardium, sedangkan penyakit jantung iskemik kronis ditandai dengan nyeri dada yang berulang akibat penyempitan pembuluh darah jantung secara bertahap. Dokumen ini juga menjelaskan faktor risiko, patof
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh faktor pre-renal, renal, atau post-renal dan umumnya bersifat reversible. Gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi ginjal. Penanganannya meliputi mengendalikan faktor penyebab, menyesuaikan dosis obat
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
油
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner, gangguan ritme jantung, dan hipertensi.
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut, termasuk patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
2. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh akumulasi plak di arteri koroner yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sementara sindrom koroner akut meliputi berbagai komplikasi seperti angina tak stabil dan infark miokard.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala
Edema serebri adalah akumulasi cairan di otak yang meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler maupun ekstraseluler. Gejalanya antara lain nyeri kepala, muntah, gangguan penglihatan, dan pernapasan. Pemeriksaan CT scan atau MRI dapat menunjukkan lokasi dan sebab edema. Penatalaksanaannya meliputi posisi kepala, analgesia, ventilasi, penanganan tekanan darah dan cairan, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan, dan komplikasi stroke. Secara ringkas, stroke terjadi akibat gangguan aliran darah otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen, dengan penyebab utama hipertensi, emboli, dan perdarahan. Diagnosis didasarkan pada gejala neurologis dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
油
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner, gangguan ritme jantung, dan hipertensi.
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut, termasuk patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
2. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh akumulasi plak di arteri koroner yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sementara sindrom koroner akut meliputi berbagai komplikasi seperti angina tak stabil dan infark miokard.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala
Edema serebri adalah akumulasi cairan di otak yang meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler maupun ekstraseluler. Gejalanya antara lain nyeri kepala, muntah, gangguan penglihatan, dan pernapasan. Pemeriksaan CT scan atau MRI dapat menunjukkan lokasi dan sebab edema. Penatalaksanaannya meliputi posisi kepala, analgesia, ventilasi, penanganan tekanan darah dan cairan, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan, dan komplikasi stroke. Secara ringkas, stroke terjadi akibat gangguan aliran darah otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen, dengan penyebab utama hipertensi, emboli, dan perdarahan. Diagnosis didasarkan pada gejala neurologis dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang hipoglikemia yang merupakan penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian insulin atau obat diabetes yang berlebihan, kelainan pankreas atau kelenjar lain, serta faktor lain seperti olahraga berlebihan. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah seperti koma, yang membutuhkan penanganan se
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) untuk anemia, yang mencakup pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anemia. Anemia adalah kondisi penurunan sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan.
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) pada pasien anemia. Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin dan sel darah merah di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan pada
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) pada pasien anemia. Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin dan sel darah merah di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan pada
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
ASKEP DM DENGAN KOMPLIKASI SEMNAS MEDAN 151022.pptxSiscaMayasari2
油
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi ketoasidosis diabetikum. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian, patofisiologi, tanda dan gejala, komplikasi, manajemen, serta asuhan keperawatan yang perlu diberikan pada kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus tipe 1. Terdapat penjelasan mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1 yang meliputi insulin, diet, olahraga, pemantauan, serta pendidikan.
SIADH merupakan penyebab utama hiponatremia pada pasien onkologi. Penatalaksanaan optimal SIADH memerlukan evaluasi medis yang mendalam untuk mendiagnosis penyebabnya. Hiponatremia yang diinduksi SIADH dapat menyebabkan komplikasi serius dan mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki berusia 52 tahun dengan diagnosis penyakit ginjal kronik stadium akhir akibat diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol beserta komplikasi gagal jantung dan anemia. Laporan ini berisi riwayat keluhan pasien, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium, diagnosa kerja, penatalaksanaan, dan prognosis pasien.
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
油
Penyakit Addison disebabkan oleh kerusakan kelenjar adrenal sehingga menurunkan produksi hormon steroid. Gejalanya antara lain kelemahan otot, hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi kulit. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan elektrolit, steroid pengganti, serta manajemen gizi dan aktivitas untuk mencegah komplikasi.
Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetikum dan hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik serta komplikasi kronis seperti retinopati, nefropati, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan neuropati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ketoasidosis diabetikum, mencakup definisi, faktor penyebab, patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan kolaboratif yang meliputi memperbaiki volume darah, mengganti metabolisme lemak menjadi karbohidrat, memperbaiki faktor penyebab, dan memperbaiki keseimbangan cairan serta elektrolit.
Ulkus dekubitus atau luka diabetik merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya luka pada kaki yang disertai cairan berbau tidak sedap, dan merupakan salah satu komplikasi berbahaya bagi penderita diabetes yang disebabkan oleh sirkulasi darah buruk dan kadar glukosa tinggi.
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Tes T berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua pengukuran yang dilakukan pada sampel yang sama. Contohnya menguji perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah intervensi pada pasien yang sama. Langkahnya adalah menganalisis data dengan tes T berpasangan di SPSS. Jika nilai p lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak dan kesimpulannya ada perbedaan kadar hem
Dokumen tersebut berisi daftar peralatan dan prosedur perawatan luka, meliputi langkah-langkah seperti evaluasi luka, pembersihan, penggunaan berbagai jenis balutan modern, dokumentasi, dan edukasi pasien.
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019Army Of God
油
Dokumen tersebut memberikan panduan penulisan proposal penelitian bagi mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya. Terdapat penjelasan mengenai struktur proposal yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, konsep dasar, desain penelitian, dan bagian akhir seperti daftar pustaka dan lampiran. Diberikan pula contoh penulisan beber
Dokumen tersebut berisi 8 soal tentang perhitungan kecepatan infus berbagai obat intravena berdasarkan dosis yang diinstruksikan dokter dan kandungan obat dalam infus. Soal-soal tersebut melibatkan perhitungan dosis obat dobutamine, amiodarone, nitrogliserin, heparin, dopamine, insulin, dan aminophylline berdasarkan berat badan pasien dan kandungan obat dalam infus.
Teks tersebut membahas tentang pengertian referensi dan jenis-jenis publikasi ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi, seperti artikel studi empirik, artikel review, artikel teoritik, serta sumber-sumber referensi online seperti PubMed, Google Scholar, ScienceDirect, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan kulit sehari-hari, penyembuhan luka, dan nutrisi yang mendukung penyembuhan luka. Perawatan kulit meliputi mandi, perawatan jerawat, pencegahan sinar matahari, dan nutrisi. Faktor yang memperlambat penyembuhan luka adalah kurangnya suplai darah, dehidrasi, eksudat berlebihan, dan trauma berulang. Nutrisi penting seperti vitamin dan mineral m
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip perawatan luka dan kulit, termasuk pemilihan balutan yang ideal, menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan luka, penatalaksanaan luka yang terinfeksi, dan penatalaksanaan luka kronis. Hal penting yang ditekankan adalah pemilihan balutan yang sesuai dengan kondisi luka dan manajemen TIME (Tissue/Jaringan, Infeksi, Kelembaban, Tepi Luka) untuk me
The document is a template for creating infographic-style PowerPoint presentations. It contains numerous slides with placeholder text and graphics that can be customized. The slides cover a variety of infographic elements like charts, timelines, comparisons, features lists, and statistics. The template is designed to be easily edited by replacing text and images to create professional, visually appealing presentations.
1. Nutrisi berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka, tergantung pada tingkat keparahan luka. Protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat diperlukan untuk berbagai fungsi penyembuhan seperti sintesis kolagen, proliferasi sel, dan neovaskularisasi.
2. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penyembuhan luka yang terganggu dan komplikasi seperti edema, gangguan imunitas, dan anemia.
3. Pasien
4. Berdasarkan epidemiologi, kejadian KAD berkisar antara 4 sampai 8 kasus per 1000 pasien
diabetes, dengan angka kematian sebesar 0,5% hingga 7%. Di Amerika pasien KAD mencapai
angka lebih dari 140.000 per tahun.
5. Prediksi Diabetes Mellitus di Indonesia
20%
40%
80%
100%
120%
140%
160%
2000 2010
2015 2025 2030 2035
DM di Indonesia
9,1 juta tahun 2014
8,4 juta pada tahun 2000
peningkatan jumlah penyandang DM
sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035
21,3 juta tahun 2030
14,1 juta tahun 2035
Pemerintah Indonesia
International Diabetes Federation
6. Di Indonesia data epidemiologi KAD belum tersedia, namun KAD menjadi tantangan bagi
tenaga medis. Penelitian terdahulu di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 1998
1997 menemukan 37 pasien dalam 12 bulan dengan prosentase kematian sebesar 51%
(Santoso, F., Soewondo, P., Widyahening, I.S., Wisnu, W., 2016).
7. ETIOLOGI
Infeksi: pneumonia, infeksi traktus urinarius,
dan sepsis
Ketidakpatuhan pengobatan, biasanya karena
ketidakpatuhan dalam dosis
Trauma, luka bakar, hematom subdural
Penyebab lain sepeti hipertiroidisme,
pankreatitis, kehamilan, pengobatan
kortikosteroid dan adrenergik
8. MANIFESTASI KLINIS
KAD berkembang lambat, namun ketika muntah terjadi, kondisi yang
mengancam jiwa ini dapat berkembang dalam beberapa jam.
Gejala awal meliputi:
Haus atau mulut sangat kering
Sering buang air kecil
Kadar glukosa darah (gula darah) tinggi
Tingginya kadar keton dalam urin
Kemudian, gejala lain muncul:
Terus-menerus merasa lelah
Kulit kering atau memerah
Mual, muntah, atau sakit perut (Muntah dapat disebabkan oleh banyak penyakit, bukan hanya ketoasidosis)
Sulit bernafas dan fruity odor on breath
Sulit memperhatikan atau kebingungan
10. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Joint British Diabetes Societies (2013) diagnosis KAD meliputi:
KADAR KETON KETONAEMIA
Kadar Keton > 3.0mmol/L atau ketonuria yang signifikan (lebih dari 2+ pada stik
urin standar) akibat penggunaan asam lemak yang hampir total untuk
menghasilkan ATP. Keton keluar melalui urine menyebabkan bau napas seperti
buah
GLUKOSA DARAH
Glukosa darah> 11.0mmol/L atau kadar glukosa darah meningkat dengan cepat
akibat glukoneogenesis (300-600 mg/dL), dan peningkatan penguraian lemak yang
progresif
BIKARBONAT dan PH
Hasil HCO3- <15.0mmol / L dan pH turun di bawah 7,3 yang menyebabkan
asidosis metabolik
13. RESUSITASI CAIRAN
Tujuannya adalah memulihkan integritas sirkulasi, mengatasi
hiperglikemia, mencegah hiperkalemia dan mengurangi asidosis
laktat.
Volume penggantian cairan dan garam.
IV line ; 1 L 1 jam I mengganti 1/3 cairan ekstrasel nadi dan TD &
urine.
NS 0,45% -- 150 -250 ml/jam / Natrium > 155 mg/dl plasma
ekspander, albumin.
Komplikasi rehidrasi terlalu cepat, menurunkan tekanan onkotik,
kebocoran cairan vaskuler (dinding kapiler), oedem pulmonal &
serebral (batuk memburuk, sputum banyak, dispnue, sianosis, stupor,
koma)
14. REGULASI INSULIN
Hal penting perlu diperhatikan dalam pemberian insulin pasien KAD
adalah menghindari penurunan gula darah terlalu cepat (insulin tanpa
pemulihan cairan). Beberapa rasionalitas yang mendasarinya adalah:
Penarikan glukosa dalam jumlah besar dalam ruang ekstrasel dapat
menarik air keluar sel
Glukosa dan air memperbanyak volume (yang hilang karena diuresis
osmotik air dan natrium)
Penurunan kadar gula darah yang cepat oleh insulin dapat
meningkatkan ambilan jaringan
Hipreglikemia berkepanjangan menyebabkan glukosa banyak
terakumulasi di otak
Jika gula darah < 250 gr/dl tanpa penggantian cairan ekstasel yang
cukup maka air merembes ke otak sehingga menyebabkan oedem
serebral dan mengakibatkan koma
15. Diberikan secara IV 25 unit dalam 500 ml
Normal Saline
Jika gula darah 250
mg/dl ganti cairan
infus dengan
glukosa
Perubahan gula darah
serta status klinis
dimanifestasikan
respons terapi
MENGHINDARI penurunan gula darah TERLALU CEPAT
(insulin tanpa pemulihan cairan)
PRINSIP PEMBERIAN INSULIN
17. PERAN PERAWAT DALAM KONDISI EMERGENCY
Menurut Emergency Nursing Association (2008)
kompetensi perawat gawat darurat meliputi fungsi
diagnostik, pemberian intervensi terapeutik,
manajemen efektif, pengorganisasian peran kerja
dan peran penolong.
18. KOMPLIKASI
KAD
ARITMIA,
HENTI JANTUNG
(sekunder akibat hiperkalemia)
TROMBOEMBOLI
(KAD adalah keadaan
prothrombotik)
EDEMA SEREBRAL
(jarang pada orang dewasa)
KONDISI IATROGENIK
(hipokalaemia, hipoglikemia)
(Oliver, N.S & Misra S., 2015)
20. PENGKAJIAN
RIWAYAT KESEHATAN
Infeksi seperti pneumonia, Infeksi Traktus Urinarius, dan sepsis. Stres fisik
dan emosional, trauma, luka bakar, hematom subdural, IMA
RIWAYAT PENGOBATAN
Menolak terapi insulin baik pada pasien DM baru atau lama, dosis insulin tidak
adekuat.
AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala: Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun,
gangguan istirahat/tidur.
Tanda: Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas,
letargi/disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot
SIRKULASI
Gejala: Adanya riwayat hipertensi, IM akut, kebas dan kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama, takikardia.
Tanda: Perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang
menurun/tidak ada, disritmia, krekels, Distensi Vena Jugularis, kulit panas,
kering, dan kemerahan, bola mata cekung
21. INTEGRITAS/ EGO
Gejala: Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.
Tanda: Ansietas, peka rangsang
ELIMINASI
Gejala: Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/terbakar,
kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru/berulang, nyeri tekan abdomen, diare
Tanda: Urine pucat, kuning, poliuri (dapat berkembang menjadi
oliguria/anuria, jika terjadi hipovolemia berat), urin berkabut, bau busuk
(infeksi), abdomen keras, adanya asites, bising usus lemah dan menurun,
hiperaktif (diare)
NUTRISI/CAIRAN
Gejala: Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mematuhi diet, peningkatan
masukan glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa
hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (Thiazid).
Tanda: Kulit kering/bersisik, turgor jelek, distensi abdomen, muntah,
pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan
gula darah), bau halisitosis/manis, bau buah (napas aseton)
22. NEUROSENSORI
Gejala: Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parestesia, gangguan penglihatan.
Tanda: Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut). Gangguan
memori (baru, masa lalu), kacau mental, Refleks tendon dalam menurun
(koma), aktifitas kejang (tahap lanjut dari KAD)
NYERI/KENYAMANAN
Gejala: Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
Tanda: Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
PERNAPASAN
Gejala: Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/ tanpa sputum purulen
(tergantung adanya infeksi/tidak)
Tanda: Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen, frekuensi
pernapasan meningkat
KEAMANAN
Gejala: Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda: Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya kekuatan
umum/rentang erak, parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan
(jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)
23. DIAGNOSA KEPERAWATAN
KAD
Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis
osmotik akibat hiperglikema, pengeluaran cairan
berlebihan: diare, muntah, pembatasan intake akibat
mual, kacau mental
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kompensasi asidosis metabolik
Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan
dengan peningkatan kadar glukosa
Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidak cukupan insulin,
penurunan masukan oral, status hipermetabolisme
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
terpajan informasi
25. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PERAWAT
Kadar glukosa darah dan kalium harus dipantau secara
ketat dan pasien harus melakukan pemeriksaan rutin.
Status hemodinamik pasien yang tidak stabil diobservasi
setiap 15 menit, observasi fungsi ginjal, status mental dan
keseimbangan cairan diperlukan untuk menghindari
overload cairan.
26. DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. (2018). Diabetes Care: Standards of Medical
Care in Diabetes-2018. The Journal of Clinical and Applied Research and
Education. 41(1).www.diabetes.org/diabetescare
Gosmanov, A.R., Gosmanova, E.O., & Kitabchi, A.E. (2018). Hyperglycemic
Crises: Diabetic Ketoacidosis (DKA), And Hyperglycemic Hyperosmolar
State (HHS). Retrieved from www.endotext.org
Joint British Diabetes Societies. (2013). The Management of Diabetic
Ketoacidosis in Adults Second Edition. Retrieved from www.diabetes.org.uk
Oliver, N.S & Misra S. (2015). Diabetic Ketoacidosis in Adults. BMJ.
doi:10.1136/bmj.h5660
Santoso, F., Soewondo, P., Widyahening, I.S., Wisnu, W. (2016). Faktor Faktor
yang Mempengaruhi Ketoasidosis Berulang: Laporan Kasus Berbasis Bukti.
Jurnal Dokter Keluarga Indonesia. 6(1)