Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis pada anak, termasuk epidemiologi, definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, klasifikasi, terapi, pemantauan, edukasi, dan pencegahan tuberkulosis pada anak. Diagnosis tuberkulosis pada anak didasarkan pada skoring sistem gejala dan pemeriksaan fisik dengan skor lebih dari 6.
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Laporan kasus ini membahas diagnosa morbili pada pasien perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam berkelanjutan, ruam di seluruh tubuh, dan komplikasi bronkopneumonia bilateral. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi dan ruam makulopapular, sedangkan pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis dan hasil röntgen thoraks menunjukkan bronkopneumonia bilateral. Diagnosis kerja adalah morbili dengan komplikasi bronk
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Ìý
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Glaukoma adalah neuropati optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik dan penyempitan lapangan pandang yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti produksi cairan akueus, resistensi aliran, dan tekanan vena episklera. Glaukoma dapat dibedakan menjadi primer, kongenital, dan sekunder berdasarkan etiologinya. Diagnosis gl
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anakHafiz360
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kualitas hidup anak yang menderita asma, termasuk gejala, diagnosis, klasifikasi keparahan, penatalaksanaan, dan mitos yang berkembang mengenai asma.
2. Ada beberapa faktor yang dapat memicu asma pada anak seperti perubahan lingkungan dan pola hidup. Diagnosis didasarkan pada riwayat penyakit, gejala klinis, dan has
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis pada anak, termasuk epidemiologi, definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, klasifikasi, terapi, pemantauan, edukasi, dan pencegahan tuberkulosis pada anak. Diagnosis tuberkulosis pada anak didasarkan pada skoring sistem gejala dan pemeriksaan fisik dengan skor lebih dari 6.
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Laporan kasus ini membahas diagnosa morbili pada pasien perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam berkelanjutan, ruam di seluruh tubuh, dan komplikasi bronkopneumonia bilateral. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi dan ruam makulopapular, sedangkan pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis dan hasil röntgen thoraks menunjukkan bronkopneumonia bilateral. Diagnosis kerja adalah morbili dengan komplikasi bronk
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Ìý
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Glaukoma adalah neuropati optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik dan penyempitan lapangan pandang yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti produksi cairan akueus, resistensi aliran, dan tekanan vena episklera. Glaukoma dapat dibedakan menjadi primer, kongenital, dan sekunder berdasarkan etiologinya. Diagnosis gl
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anakHafiz360
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kualitas hidup anak yang menderita asma, termasuk gejala, diagnosis, klasifikasi keparahan, penatalaksanaan, dan mitos yang berkembang mengenai asma.
2. Ada beberapa faktor yang dapat memicu asma pada anak seperti perubahan lingkungan dan pola hidup. Diagnosis didasarkan pada riwayat penyakit, gejala klinis, dan has
Asma pada anak merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang kejadiannya makin meningkat. Gejala asmanya bervariasi dan batuk bandel harus dicurigai sebagai tanda asma. Tujuan penanganannya agar anak tumbuh secara optimal dengan menghindari faktor pemicu dan menggunakan obat hirup secara tepat.
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anakzakiyzuhdi
Ìý
Makalah ini membahas diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak. Diagnosis asma didasarkan pada gejala klinis seperti batuk dan sesak nafas yang berulang, nokturnal, musiman, dan riwayat atopi. Pengobatan jangka panjang asma pada anak meliputi pencegahan terhadap faktor pemicu, pemberian obat pengendali seperti kortikosteroid inhalasi, serta penambahan obat bronkodilator jangka panjang seperti LABA
Asma anak adalah penyakit pernapasan bawah yang ditandai dengan dispneu ekspiratorik berulang-ulang dan wheezing akibat kontraksi bronkus. Prevalensinya antara 10-6,5% pada anak usia 6-14 tahun. Patogenesisnya meliputi proses imunologis dan gangguan sistem saraf otonom. Tatalaksananya meliputi pemberian obat pereda dan pengendali serta pencegahan faktor pemicu.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakLena Setianingsih
Ìý
1. Artikel ini membahas diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak, termasuk klasifikasi, diagnosis, dan tatalaksana jangka panjang asma pada anak dengan fokus pada peran penting kortikosteroid inhalasi dalam mengendalikan proses inflamasi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit sistem pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru serta pengobatan untuk kondisi-kondisi tersebut. Pengobatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu terapi serangan akut, status asthmaticus, dan terapi pencegahan dengan menggunakan obat-obat seperti bronkodilator, antihistamin, dan kortikosteroid. Dokumen juga membahas tentang penyebab dan pengob
Makalah ini membahas tentang asma, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, dan penatalaksanaan asma. Secara khusus membahas tentang pengobatan farmakologi untuk asma seperti teofilin, epinefrin, isoproterenol, dan agonis beta-2.
Dokumen tersebut membahas pengobatan tuberkulosis yang terbagi menjadi dua fase, intensif dan lanjutan, dengan menggunakan kombinasi obat-obatan antituberkulosis. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis obat yang digunakan beserta dosisnya, paduan obat yang disarankan untuk berbagai kategori kasus tuberkulosis, serta efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit asthma. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan patofisiologi asthma, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya yang meliputi pemberian obat seperti beta-agonis, steroid, dan oksigen. Dokumen juga membahas penilaian keperawatan yang meliputi identitas pasien, riwayat penyakit, dan tumbuh kembang.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit asthma. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan patofisiologi asthma, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya yang meliputi pemberian obat seperti beta-agonis, steroid, dan oksigen. Dokumen juga membahas penilaian dan asuhan keperawatan yang perlu diberikan pada klien dengan kondisi tersebut.
Strategi Inovatif untuk Mengoptimalkan Kinerja Tim di Era Digital: Pendekatan...Sitirokayah63
Ìý
edukasi tentang asma
Presentasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang asma, sebuah kondisi pernapasan kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan tujuan mendidik audiens tentang berbagai aspek asma, presentasi ini mencakup definisi, penyebab, gejala, metode diagnosis, serta strategi pengelolaan dan pencegahan. Ditujukan untuk profesional medis, pasien, dan masyarakat umum, materi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menangani asma secara efektif.
Definisi Asma
Asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran napas, menyebabkan peradangan dan penyempitan yang menghambat aliran udara. Ini menghasilkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan wheezing (napas berbunyi). Definisi ini mencakup bagaimana peradangan ini mengganggu fungsi normal saluran napas dan bagaimana hal ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat tergantung pada individu.
Penyebab dan Faktor Risiko
Asma dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor risiko meliputi:
Genetik: Riwayat keluarga dengan asma atau alergi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami asma.
Alergi: Paparan alergen seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan peliharaan dapat memicu serangan asma.
Infeksi Pernapasan: Infeksi virus pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko berkembangnya asma.
Polusi Udara: Paparan polutan dan asap rokok dapat memperburuk kondisi asma.
Gejala Asma
Gejala asma bervariasi dari individu ke individu dan dapat termasuk:
Sesak Napas: Rasa kesulitan dalam bernapas yang dapat memburuk pada malam hari atau saat berolahraga.
Batuk: Batuk yang sering terjadi, terutama di malam hari atau pagi hari.
Wheezing: Suara berdering saat bernapas, terutama saat menghembuskan napas.
Tekanan Dada: Rasa berat atau tertekan di dada.
Metode Diagnosis
Diagnosis asma melibatkan berbagai metode untuk memastikan adanya gangguan pernapasan, termasuk:
Riwayat Medis: Menilai gejala dan faktor risiko melalui wawancara medis.
Tes Fungsi Paru: Tes spirometri untuk mengukur kapasitas paru-paru dan aliran udara.
Uji Alergi: Mengidentifikasi alergen yang mungkin memicu asma.
Uji Metacholine: Mengukur reaktivitas saluran napas dengan menggunakan agen yang dapat memicu gejala asma.
Pengelolaan Asma
Pengelolaan asma melibatkan kombinasi terapi medis dan perubahan gaya hidup:
Obat-obatan: Penggunaan inhaler bronkodilator untuk meredakan gejala akut dan kortikosteroid inhalasi untuk mengurangi peradangan jangka panjang.
Rencana Aksi Asma: Rencana tertulis yang membantu pasien mengenali gejala awal dan menentukan langkah-langkah untuk mengatasi serangan asma.
Pemantauan: Penggunaan peak flow meter untuk memantau fungsi paru-paru dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum gejala berkembang.
Strategi Pencegahan
Pencegahan asma berfokus pada penghindaran pemicu dan perawatan yang konsisten:
Menghindari Alergen: Meminimalkan paparan terhadap alergen seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari.
Mengelola Infeksi: Me
Dokumen tersebut membahas tentang asma pada kehamilan. Ia menjelaskan bahwa asma dapat terjadi pada 3,4-8,4% wanita hamil dan seringkali gejala gangguan pernapasan muncul. Pengaruh kehamilan terhadap asma bervariasi namun biasanya gejala muncul pada usia kehamilan 24-36 minggu. Asma yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti preeklampsia, pers
Challenges in the diagnosis and management of neonatal sepsisLena Setianingsih
Ìý
This document discusses the challenges in diagnosing and managing neonatal sepsis. Some key points:
- Neonatal sepsis is a leading cause of neonatal mortality, especially in developing countries. Diagnosis is complicated by non-infectious conditions resembling sepsis and lack of optimal diagnostic tests.
- Common causes of sepsis vary between developed and developing countries. In developed countries, Group B Strep is most common, while in developing countries gram-negative bacteria like Klebsiella and E. coli dominate.
- Blood cultures have low sensitivity for diagnosis due to low levels of bacteria in the blood and small sample volumes. Molecular diagnostic tests show promise but require advanced laboratories not available in many settings.
- Clinical signs
An Update on Tardive Dyskinesia: From Phenomenology to TreatmentLena Setianingsih
Ìý
An update on Tardive Dyskinesia. 2013
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Available at : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3709416/
Bipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspectivesLena Setianingsih
Ìý
International Journal of Bipolar Disorders
Bipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspective
Source :http://www.journalbipolardisorders.com/content/1/1/12
Depresi disebabkan oleh faktor genetik, biologis, dan psikososial. Secara biologis terjadi gangguan sistem amin-biogenik, tidur, dan regulasi neuroendokrin. Faktor genetik juga berperan, di mana risiko depresi lebih tinggi bila ada riwayat keluarga. Faktor psikososial seperti peristiwa hidup, kepribadian, dan dukungan sosial juga berkontribusi terhadap terjadinya depresi.
1) Gangguan psikotik seperti skizofrenia ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar, dan defisit kognitif. 2) Gangguan neurotik seperti gangguan kecemasan obsesif kompulsif ditandai oleh kecemasan yang berlebihan yang menyebabkan perilaku repetitif seperti mengecek berulang-ulang. 3) Perbedaan utama antara gangguan psikotik dan neurotik adalah gangguan psikot
Parafimosis adalah kondisi dimana kulup yang ditarik ke belakang glans penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula, membentuk salah satu darurat urologi yang dihadapi di praktik umum. Parafimosis sering terjadi setelah penarikan kulup selama pemeriksaan atau kateterisasi, dan dapat disebabkan oleh ereksi atau tindakan mandiri seperti memasang cincin di penis.
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
4. ALUR PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA PADA ANAK
Nilai Derajat Serangan
(sesuai tabel)
Tatalaksana awal :
* nebulisasi ß-agonis 1-3x, selang 20 menit
* nebulisasi ketiga + antikolinergik
* jika serangan berat, nebulisasi 1x
SERANGAN RINGAN
(nebulisasi 1x, respon
baik, gejala hilang)
* observasi 1-2 jam
* jika efek bertahan,
boleh pulang
* jika gejala timbul lagi
perlakukan sebagai
serangan sedang
SERANGAN SEDANG
(nebulisasi 2-3x, respon
parsial)
* berikan oksigen
* nilai kembali derajat
serangan, jika sesuai
dengan serangan sedang,
observasi di ruang rawat
sehari
* pasang jalur parenteral
SERANGAN BERAT
(nebulisasi 3x, respon
buruk)
* sejak awal beri o2 saat/
di luar nebulisasi
* pasang jalur
parenteral
* nilai ulang gejala
klinik, jika sesuai
dengan serangan berat,
rawat di R. rawat inap
* foto rongten thorax
5. Boleh Pulang
* bekali dengan obat ß-
agonis (hirupan/oral)
* Jika sudah ada obat
pengendali, teruskan
* jika infeksi virus
sebagai pencetus, dapat
diberi steroid oral
* dalam 24-48 jam,
kontrol rawat jalan
untuk evaluasi
Ruang Rawat Sehari
* oksigen teruskan
* berikan steroid oral
* nebulisasi tiap 2 jam
* bila dalam 8-12 jam
perbaikan klinis stabil,
boleh pulang
* jika dalam 12 jam
klinis belum membaik,
alih rawat ke R.Rawat
Inap (dirujuk)
Ruang Rawat Inap
* oksigen diteruskan
* atasi dehidrasi dan
asidosis jika ada
* steroid IV tiap 6-8 jam
* nebulisasi tiap 1-2 jam
* Aminofilin IV awal,
lanjutkan rumatan
* Jika membaik dalam
4-6x nebulisasi, interval
jadi 4-6 jam
* jika dalam 24 jam
perbaikan klinis stabil,
boleh pulang
* jika dengan steroid
dan aminofilin
parenteral tidak
membaik, bahkan
timbul ancaman henti
napas, alih rawat ke R.
Rawat Intensif
catatan:
1. Jika menurut penilaian serangan berat, nebulisasi
cukup 1x langsung dengan ß agonis + antikolinergik
2. Jika tidak tersedia, nebulisasi dapat diganti
dengan adrenalin subkutan 0,01ml/kgBB/kali, maks
0,3ml/kali
3. Untuk serangan sedang dan terutama berat,
oksigen 2-4 l/menit diberikan sejak awal, termasuk
saat nebulasi
8. PENCEGAHAN
1. Pencegahan dini sensitisasi sejak masa fetus
beberapa klinik melakukan upaya pencegahan sensitisasi pada fetus dan
bayi --> diet hipo & non alergenik serta penghindaran asap rokok -->
tidak ada perbedaan dgn bayi tanpa perlakuan
2. pencegahan manifestasi asma bronkial pada pasien
penyakit atopi yg blm menderita asma
- setrizin
3. pencegahan serangan dan eksaserbasi asma
- sodium kromolin (sulit diaplikasikan pd anak kecil),
ketotifen, inhibitor dan antagonis leukotrien (anak >12 th),
serta kortikosteroid
* kontrol lingkungan --> cegah sensitisasi maupun penghindaran
pencetus
* alergen utama yg harus dihindari: tungau debu rumah, kecoak, bulu
hewan peliharaan, spora jamur, dan serbuk sari bunga, asap
tembakau, polutan (asap kendaraan,kayu bakar, ozon ddl)
9. PROGNOSIS
ï‚¢ umumnya baik.
ï‚¢ Sebagian asma anak hilang atau berkurang
dengan bertambahnya umur.
ï‚¢ Sekitar 50% asma episodik jarang sudah
menghilang pada umur 10-14 tahun dan hanya
15% yang menjadi asma kronik pada umur 21
tahun
10. EDUKASI
ï‚¢ Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang sering
kambuh
ï‚¢ - Kekambuhan dapat dicegah dgn obat anti inflamasi
& mengurangi paparan terhadap faktor pencetus
ï‚¢ - Ada dua macam obat yaitu reliever dancontroller
ï‚¢ - penggunaan obat-obatan dengan benar
ï‚¢ - pemantauan gejala, aktivitas
ï‚¢ -mengenali tanda awal memburuknya asma dan
segera melakukan rencana yang sudah
diprogramkan;
ï‚¢ -segera mencari pertolongan yang tepat dan
berkomunikasi secara efektif dengan dokter yang
memeriksa;
ï‚¢ - menjalankan strategi pengendalian lingkungan
guna mengurangi paparan alergen dan iritan
11. REFERENSI
ï‚¢ Global Initiative for Asthma (GINA). Pocket
guide management andprevention asthma in
children. 2005
ï‚¢ Sidhartani, M. Peran edukasi pada
penatalaksanaan asma pada anak. FKUNDIP8.
ï‚¢ Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1023/Menkes/SK/XI 2008 Tentang
Pedoman Pengendalian Penyakit Asma Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
ï‚¢ Arwin, A. P. 2002 .Asma Pada Anak. IDAI.
saripediatri.idai.or.id/pdfile/4-2-8.pdf