ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Oleh : 
Ana Febrianti Wulandari 
1117011002
ï‚— Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit 
kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang 
diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). 
ï‚— Type sel darah : 
- sel darah putih : berfungsi sebagai daya tahan 
tubuh melawan infeksi 
- sel darah merah : berfungsi membawa oxygen 
kedalam tubuh 
- platelet : bagian kecil sel darah yang membantu 
proses pembekuan darah
 Leukemia akut  cepat, mematikan, dan memburuk 
 Leukemia kronis  tidak begitu cepat, harapan hidup 
lebih lama 
ï‚— Berdasarkan jenis sel : 
 Leukemia limfositik akut (LLA) 
 paling sering terjadi pada anak-anak. pada dewasa (≥65 
tahun). 
 Leukemia mielositik akut (LMA) 
 sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. 
 Leukemia limfositik kronis (LLK) 
 sering diderita oleh orang dewasa (> 55 tahun.), dewasa 
muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak. 
 Leukemia mielositik kronis (LMK) 
 sering terjadi pada orang dewasa., anak-anak.
ï‚— Keganasan atau maligna yang muncul dari 
perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah 
yang tidak terkontrol. 
ï‚— Mekanisme kontrol seluler normal mungkin 
tidak bekerja dengan baik akibat adanya 
perubahan pada kode genetik yang seharusnya 
bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan 
sel dan diferensiasi. 
ï‚— Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang 
yang lebih lambat dibandingkan sel normal. 
Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak 
lengkap dan bertahan hidup lebih lama 
dibandingkan sel sejenis yang normal
ï‚—Radiasi 
ï‚—Leukemogenik 
ï‚—Herediter 
ï‚—V¾±°ù³Ü²õ
ï‚— Penurunan berat badan 
ï‚—Malaise (tidak enak badan) 
ï‚—Kelelahan 
ï‚— Palpitasi (detak jantung tidak stabil) 
ï‚— Dyspnea (sulit bernafas) 
ï‚— Gejala lain : demam, chills (kedinginan), 
rigor (tegang otot),kulit memar, nyeri 
tulang, kejang, sakit kepala, dan 
diplopia(penglihatan ganda)
Diagnosa umum Leukemia dapat dipastikan 
dengan beberapa pemeriksaan : 
ï‚— Biopsy 
ï‚— Pemeriksaan darah(CBC) 
ï‚— CT or CAT scan 
ï‚— Magnetic Resonance Imaging (MRI) 
ï‚— X-ray 
ï‚— Ultrasound 
ï‚— Spinal tap/lumbar puncture.
Terapi non farmakologi : 
ï‚— HSCT (transplantasi stem cell) 
a. Autologous : 
ekstraksi HSC dari pasien dan penyimpanan sel ke dalam 
freezer  kemoterapi dosis tinggi dengan atau tanpa 
radioterapi Stem cell dikembalikan ke dalam tubuh 
pasien  memperbaiki jaringan yang rusak dan 
mengembalikan produksi sel darah menjadi normal 
kembali. 
b. Allogenic 
transplantasi stem cell dari pasien donor (sehat) ke pasien 
resipien (sakit). Syarat pendonor adalah memiliki tipe 
jaringan (HLA) yang cocok dengan resipien. Sumber stem 
cell dapat diambil dari umbilical cord blood. 
ï‚— Radioterapi
ï‚— Alkilator : klorambusil dan siklofosfamid 
ï‚— Antrasiklin : daunorubisin,doksorubisin 
ï‚— Antimetabolit : metotreksate, merkaptopurin 
ï‚— Enzim : asparaginase 
ï‚— Produk alamiah : alkaloid vinka,antibiotik
Fase remisi 
ï‚— Tujuan : membunuh sel-sel tumor dan menghasilkan 
perbaikan klinis dan hematologi secara cepat. 
ï‚— Anak-anak : vinkristin, deksametason atau prednisone, 
dan asparaginase atau pegasparase, 
ï‚— LLA yang berisiko tinggi, ditambahkan antrasiklin. 
ï‚— Pasien dewasa :four-drug regimen, yang terdiri dari 
antrasiklin (daunorubisin/doksorubisin), vinkristin, 
asparaginase, dan prednisone 
ï‚— Pasien dewasa diberikan pengobatan yang lebih intensif 
daripada pengobatan pada anak-anak karena tingginya 
resiko. 
Terapi profilaksis 
ï‚— Kemoterapi intratekal, irradiasi cranial, dan metotreksat 
atau sitarabin i.v. dosis tinggi dapat mengatasi dan 
mencegah penyakit SSP.
Fase konsolidasi 
Tujuan : menghilangkan penyakit yang tidak terdeteksi agar kondisi 
pasien tetap baik, terutama untuk anak-anak. 
Pengobatannya meliputi vinkristin, merkaptopurin, dan metotreksat 
intratekal. 
Fase intensifikasi tertunda/pemeliharaan sementara 
ï‚— Tujuan : untuk menjaga perbaikan kondisi dan menurunkan tokisitas 
kumulatif. 
ï‚— Pengobatan : deksametason, vinkristin, doksorubisin, pegaspargase, 
siklofosfamid, tiguanin atau merkaptopurin, sitarabin dosis rendah, 
dan metotreksat intratekal. 
ï‚— Sedangkan untuk fase pemeliharaan sementara meliputi 
deksametason, vinkristin, metotreksat tiap minggu, merkaptopurin, 
dan metotreksat intratekal. 
Fase pemeliharaan 
ï‚— Tujuan : untuk menghilangkan sisa-sisa sel leukemia dan 
memperpanjang durasi kesembuhan. 
ï‚— Pengobatannya terdiri dari metotreksat dan merkaptopurin oral, 
dengan atau tanpa vinkristin dan kortikosteroid tiap bulan.
Terapi remisi 
ï‚—Diberikan sitarabin dengan dosis 100-200 
mg/m2 infus secara kontinyu selama 7 hari 
ditambah dengan antrasiklin (idarubisin 
atau daunorubisin) selama 3 hari (regimen 
7+3). Untuk regimen ini membutuhkan 2 
siklus.
Terapi suportif 
 Transfusi darah untuk pasien dengan Hb ≤8 mg/dL atau 
dengan gejala anemia atau platelet <10.000/mcL atau 
adanya tanda-tanda perdarahan. 
ï‚— Pemberian produk darah yang telah diradiasi untuk pasien 
yang menerima terapi imunosupresif (fludarabin, HSCT). 
Berhasilnya terapi ditunjukkan dengan tercapainya respon 
komplit yang ditandai dengan: 
ï‚— jumlah netrofil absolut >1000/mcL 
 platelet ≥100.000/mcL 
ï‚— tidak ada penyakit ekstramedula 
ï‚— respon morfologi-pasien bebas dari transfusi darah 
ï‚— respon sitogenetik-sitogenetik normal 
ï‚— respon molekuler-tidak adanya mutasi 
ï‚— Jika respon komplit tidak tercapai, maka dipertimbangkan 
dilakukan HSCT atau terapi suportif.
Terapi konsolidasi (postremission) 
ï‚—Terapi ini dilakukan setelah respon 
komplit telah tercapai. 
ï‚—Sitarabin dosis tinggi pada terapi 
induksi selama 3 jam tiap 12 jam pada 
hari ke-1, 3, 5 selama 4 kali.
ï‚— Kemoterapi 
ï‚— Terapi awal : agen pengkhelat (klorambusil dan 
siklofosfamid) atau analog purin, (fludarabine.) 
ï‚— Kombinasi klorambusil-siklofosfamid berefek lebih tinggi 
dibandingkan penggunaan tunggal. 
ï‚— Selain itu, dapat digunakan alemtuzumab yang lebih 
banyak digunakan pada pasien yang memiliki resiko yang 
tinggi. 
ï‚— Kambuh : kombinasi obat, seperti fludarabine dengan 
siklofosfamid/epirubicin.
ï‚— Transplantasi stem cell 
 transplantasi allogeneic 
karena kurang beresponnya kemoterapi yang diberikan 
(telah mengalami resistensi). Biasanya pada pasien anak-anak 
dengan LLK yang terus memburuk. 
 transplantasi autologous 
pada pasien yang menunjukkan remisi yang komplit atau 
parsial yang baik dengan kemoterapi dosis tinggi dan 
irradiasi total. 
ï‚— Radioterapi 
Irradiasi splenic untuk mengurangi ukuran splenic dan 
meringankan nyeri abdominal. 
ï‚— Pembedahan (splenektomi) 
untuk pasien dengan splenomegali masif yang 
menunjukkan gejala, ataupun refractory cytopenia (karena 
autoimun atau hipersplenism). Respon : pengurangan 
gejala karena spenomegali, dan perbaikan cytopenia.
Kemoterapi (lini pertama ) : Imatinib mesilat. 
Jika berhasil  dilanjutkan selama pasien 
berespon. 
Jika gagal atau penyakit bertambah buruk, 
alternatif terapi : 
transplantasi stem cell allogeneic
Berikut beberapa makanan yg dianjurkan untuk penderita kanker : 
1.Basa lemah : madu, gula batu asli, jeruk, pisang, cherry, alpukat, 
persik, wortel, tomat, jagung segar, kentang dg kulit, jamur, kubis, kol, 
zaitun, kacang polong, kedelei, tofu, minyak canola, susu kedelei, susu 
kambing, air jahe. 
2.Basa sedang : kurma, melon, anggur, papaya, kiwi, apel, 
pear, kismis, kacang almond, okra (kacang lendir), labu, 
ketela, gambas, daun selada, seledri, kentang manis, 
3.Basa tinggi : lemon, semangka, jeruk nipis, jeruk limau, 
asparagus, daun bawang, bawang merah, brokoli, bawang 
putih, minyak zaitun, air lemon.
Penderita kanker semestinya menghindari makanan 
yg dapat membuat ph darah dalam tubuh menjadi 
asam. Makanan-makanan tersebut diantaranya: 
1.Asam rendah : plum, kacang merah, jus olahan dlm 
kemasan, kwaci, minyak jagung, telur, butter, mentega, 
yoghurt, ikan tongkol. 
2.Asam sedang : gula putih, gula merah, kacang 
mede,kemiri, nasi putih, jagung, ayam, daging domba, 
susu, kopi, 
3.Asam kuat : segala macam gula buatan, blueberry, coklat, 
kenari, kacang tanah, kerang, udang, cumi, terigu dan 
olahannya, pasta, daging sapi, daging kambing, daging 
merah, susu sapi, es krim, keju, beer, softdrink, alcohol.
Penderita tumor juga semestinya menghindari: 
makanan instan , makanan bermicin, makanan 
berpewarna, makanan berpengawet, makanan 
digoreng, makanan dibakar, asinan, makanan yg 
mengandung cuka kimia, makanan berlemak 
hewani, merokok dan asap rokok serta asap 
bakaran lainnya.
Faktor lingkungan diyakini menyumbang 90-95% dari 
keseluruhan penyebab penyakit kanker. Sisanya sekitar 
5-10% disebabkan faktro genetik atau keturunan.
1. Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya 
kanker paru – paru, mulut, laring (pita suara), dan 
kandung kemih. 
2. Sinar Ultraviolet dari matahari 
3. Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) 
digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari 
pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom 
atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh.
Kanker darah ppt fix

More Related Content

What's hot (20)

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
Ìý
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
andalizah
Ìý
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
Khomsha Sholikhah
Ìý
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
Ìý
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Elon Yunus
Ìý
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
Sri Nala
Ìý
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
Wawan Akibu
Ìý
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
Ìý
Pp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisPp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatis
KANDA IZUL
Ìý
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Iyounk Mandalahi
Ìý
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndromeAcute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
Dolly Jazmi
Ìý
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Bella Citra H
Ìý
Eliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal pptEliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal ppt
Rizka Fajriani
Ìý
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Septian Muna Barakati
Ìý
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Robby Candra Purnama
Ìý
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Monita Ningtyas
Ìý
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servik
Marles Okta
Ìý
Tumor dan kanker
Tumor dan kankerTumor dan kanker
Tumor dan kanker
Nelly Oswini
Ìý
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
Ìý
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
heri damanik
Ìý
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
Ìý
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
andalizah
Ìý
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
Khomsha Sholikhah
Ìý
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
Ìý
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Elon Yunus
Ìý
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
Sri Nala
Ìý
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
Wawan Akibu
Ìý
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
Ìý
Pp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisPp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatis
KANDA IZUL
Ìý
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Iyounk Mandalahi
Ìý
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndromeAcute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
Dolly Jazmi
Ìý
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Bella Citra H
Ìý
Eliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal pptEliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal ppt
Rizka Fajriani
Ìý
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Septian Muna Barakati
Ìý
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Robby Candra Purnama
Ìý
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Monita Ningtyas
Ìý
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servik
Marles Okta
Ìý
Tumor dan kanker
Tumor dan kankerTumor dan kanker
Tumor dan kanker
Nelly Oswini
Ìý
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
Ìý
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
heri damanik
Ìý

Similar to Kanker darah ppt fix (20)

Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015
Alief Reza
Ìý
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptxpdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
rohiwanto
Ìý
Tumor otak 3.2
Tumor otak 3.2Tumor otak 3.2
Tumor otak 3.2
DwiKartikaRukmi
Ìý
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemia
efkage
Ìý
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
Ìý
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemiaTransplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Kyouta Natsuki
Ìý
Case lgk nike
Case lgk nikeCase lgk nike
Case lgk nike
Alvino maulana
Ìý
L.pptx
L.pptxL.pptx
L.pptx
FinnyOktaria
Ìý
ADRs.pptx
ADRs.pptxADRs.pptx
ADRs.pptx
KlinikBayu
Ìý
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
Ìý
Anemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptxAnemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptx
bismelkasrihanza
Ìý
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
Ìý
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptxCANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
karaokekincai
Ìý
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxTUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
primadita
Ìý
Ti13
Ti13Ti13
Ti13
andreei
Ìý
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
Ida Djafar
Ìý
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
AhmadFahrozi7
Ìý
Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
vissalini Jayabalan
Ìý
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacaHallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
lenovo12iau7pidy
Ìý
Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10
ardhie_phylami
Ìý
Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015
Alief Reza
Ìý
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptxpdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
rohiwanto
Ìý
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemia
efkage
Ìý
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
Ìý
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemiaTransplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
Kyouta Natsuki
Ìý
ADRs.pptx
ADRs.pptxADRs.pptx
ADRs.pptx
KlinikBayu
Ìý
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
Ìý
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
Ìý
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptxCANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
karaokekincai
Ìý
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxTUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
primadita
Ìý
Ti13
Ti13Ti13
Ti13
andreei
Ìý
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
Ida Djafar
Ìý
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
AhmadFahrozi7
Ìý
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacaHallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
lenovo12iau7pidy
Ìý
Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10
ardhie_phylami
Ìý

Recently uploaded (20)

RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý

Kanker darah ppt fix

  • 1. Oleh : Ana Febrianti Wulandari 1117011002
  • 2. ï‚— Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). ï‚— Type sel darah : - sel darah putih : berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi - sel darah merah : berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh - platelet : bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah
  • 3. ï‚— Leukemia akut  cepat, mematikan, dan memburuk ï‚— Leukemia kronis  tidak begitu cepat, harapan hidup lebih lama ï‚— Berdasarkan jenis sel :  Leukemia limfositik akut (LLA)  paling sering terjadi pada anak-anak. pada dewasa (≥65 tahun).  Leukemia mielositik akut (LMA)  sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.  Leukemia limfositik kronis (LLK)  sering diderita oleh orang dewasa (> 55 tahun.), dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.  Leukemia mielositik kronis (LMK)  sering terjadi pada orang dewasa., anak-anak.
  • 4. ï‚— Keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. ï‚— Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi. ï‚— Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal
  • 6. ï‚— Penurunan berat badan ï‚—Malaise (tidak enak badan) ï‚—Kelelahan ï‚— Palpitasi (detak jantung tidak stabil) ï‚— Dyspnea (sulit bernafas) ï‚— Gejala lain : demam, chills (kedinginan), rigor (tegang otot),kulit memar, nyeri tulang, kejang, sakit kepala, dan diplopia(penglihatan ganda)
  • 7. Diagnosa umum Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan : ï‚— Biopsy ï‚— Pemeriksaan darah(CBC) ï‚— CT or CAT scan ï‚— Magnetic Resonance Imaging (MRI) ï‚— X-ray ï‚— Ultrasound ï‚— Spinal tap/lumbar puncture.
  • 8. Terapi non farmakologi : ï‚— HSCT (transplantasi stem cell) a. Autologous : ekstraksi HSC dari pasien dan penyimpanan sel ke dalam freezer  kemoterapi dosis tinggi dengan atau tanpa radioterapi Stem cell dikembalikan ke dalam tubuh pasien  memperbaiki jaringan yang rusak dan mengembalikan produksi sel darah menjadi normal kembali. b. Allogenic transplantasi stem cell dari pasien donor (sehat) ke pasien resipien (sakit). Syarat pendonor adalah memiliki tipe jaringan (HLA) yang cocok dengan resipien. Sumber stem cell dapat diambil dari umbilical cord blood. ï‚— Radioterapi
  • 9. ï‚— Alkilator : klorambusil dan siklofosfamid ï‚— Antrasiklin : daunorubisin,doksorubisin ï‚— Antimetabolit : metotreksate, merkaptopurin ï‚— Enzim : asparaginase ï‚— Produk alamiah : alkaloid vinka,antibiotik
  • 10. Fase remisi ï‚— Tujuan : membunuh sel-sel tumor dan menghasilkan perbaikan klinis dan hematologi secara cepat. ï‚— Anak-anak : vinkristin, deksametason atau prednisone, dan asparaginase atau pegasparase, ï‚— LLA yang berisiko tinggi, ditambahkan antrasiklin. ï‚— Pasien dewasa :four-drug regimen, yang terdiri dari antrasiklin (daunorubisin/doksorubisin), vinkristin, asparaginase, dan prednisone ï‚— Pasien dewasa diberikan pengobatan yang lebih intensif daripada pengobatan pada anak-anak karena tingginya resiko. Terapi profilaksis ï‚— Kemoterapi intratekal, irradiasi cranial, dan metotreksat atau sitarabin i.v. dosis tinggi dapat mengatasi dan mencegah penyakit SSP.
  • 11. Fase konsolidasi Tujuan : menghilangkan penyakit yang tidak terdeteksi agar kondisi pasien tetap baik, terutama untuk anak-anak. Pengobatannya meliputi vinkristin, merkaptopurin, dan metotreksat intratekal. Fase intensifikasi tertunda/pemeliharaan sementara ï‚— Tujuan : untuk menjaga perbaikan kondisi dan menurunkan tokisitas kumulatif. ï‚— Pengobatan : deksametason, vinkristin, doksorubisin, pegaspargase, siklofosfamid, tiguanin atau merkaptopurin, sitarabin dosis rendah, dan metotreksat intratekal. ï‚— Sedangkan untuk fase pemeliharaan sementara meliputi deksametason, vinkristin, metotreksat tiap minggu, merkaptopurin, dan metotreksat intratekal. Fase pemeliharaan ï‚— Tujuan : untuk menghilangkan sisa-sisa sel leukemia dan memperpanjang durasi kesembuhan. ï‚— Pengobatannya terdiri dari metotreksat dan merkaptopurin oral, dengan atau tanpa vinkristin dan kortikosteroid tiap bulan.
  • 12. Terapi remisi ï‚—Diberikan sitarabin dengan dosis 100-200 mg/m2 infus secara kontinyu selama 7 hari ditambah dengan antrasiklin (idarubisin atau daunorubisin) selama 3 hari (regimen 7+3). Untuk regimen ini membutuhkan 2 siklus.
  • 13. Terapi suportif ï‚— Transfusi darah untuk pasien dengan Hb ≤8 mg/dL atau dengan gejala anemia atau platelet <10.000/mcL atau adanya tanda-tanda perdarahan. ï‚— Pemberian produk darah yang telah diradiasi untuk pasien yang menerima terapi imunosupresif (fludarabin, HSCT). Berhasilnya terapi ditunjukkan dengan tercapainya respon komplit yang ditandai dengan: ï‚— jumlah netrofil absolut >1000/mcL ï‚— platelet ≥100.000/mcL ï‚— tidak ada penyakit ekstramedula ï‚— respon morfologi-pasien bebas dari transfusi darah ï‚— respon sitogenetik-sitogenetik normal ï‚— respon molekuler-tidak adanya mutasi ï‚— Jika respon komplit tidak tercapai, maka dipertimbangkan dilakukan HSCT atau terapi suportif.
  • 14. Terapi konsolidasi (postremission) ï‚—Terapi ini dilakukan setelah respon komplit telah tercapai. ï‚—Sitarabin dosis tinggi pada terapi induksi selama 3 jam tiap 12 jam pada hari ke-1, 3, 5 selama 4 kali.
  • 15. ï‚— Kemoterapi ï‚— Terapi awal : agen pengkhelat (klorambusil dan siklofosfamid) atau analog purin, (fludarabine.) ï‚— Kombinasi klorambusil-siklofosfamid berefek lebih tinggi dibandingkan penggunaan tunggal. ï‚— Selain itu, dapat digunakan alemtuzumab yang lebih banyak digunakan pada pasien yang memiliki resiko yang tinggi. ï‚— Kambuh : kombinasi obat, seperti fludarabine dengan siklofosfamid/epirubicin.
  • 16. ï‚— Transplantasi stem cell  transplantasi allogeneic karena kurang beresponnya kemoterapi yang diberikan (telah mengalami resistensi). Biasanya pada pasien anak-anak dengan LLK yang terus memburuk.  transplantasi autologous pada pasien yang menunjukkan remisi yang komplit atau parsial yang baik dengan kemoterapi dosis tinggi dan irradiasi total. ï‚— Radioterapi Irradiasi splenic untuk mengurangi ukuran splenic dan meringankan nyeri abdominal. ï‚— Pembedahan (splenektomi) untuk pasien dengan splenomegali masif yang menunjukkan gejala, ataupun refractory cytopenia (karena autoimun atau hipersplenism). Respon : pengurangan gejala karena spenomegali, dan perbaikan cytopenia.
  • 17. Kemoterapi (lini pertama ) : Imatinib mesilat. Jika berhasil  dilanjutkan selama pasien berespon. Jika gagal atau penyakit bertambah buruk, alternatif terapi : transplantasi stem cell allogeneic
  • 18. Berikut beberapa makanan yg dianjurkan untuk penderita kanker : 1.Basa lemah : madu, gula batu asli, jeruk, pisang, cherry, alpukat, persik, wortel, tomat, jagung segar, kentang dg kulit, jamur, kubis, kol, zaitun, kacang polong, kedelei, tofu, minyak canola, susu kedelei, susu kambing, air jahe. 2.Basa sedang : kurma, melon, anggur, papaya, kiwi, apel, pear, kismis, kacang almond, okra (kacang lendir), labu, ketela, gambas, daun selada, seledri, kentang manis, 3.Basa tinggi : lemon, semangka, jeruk nipis, jeruk limau, asparagus, daun bawang, bawang merah, brokoli, bawang putih, minyak zaitun, air lemon.
  • 19. Penderita kanker semestinya menghindari makanan yg dapat membuat ph darah dalam tubuh menjadi asam. Makanan-makanan tersebut diantaranya: 1.Asam rendah : plum, kacang merah, jus olahan dlm kemasan, kwaci, minyak jagung, telur, butter, mentega, yoghurt, ikan tongkol. 2.Asam sedang : gula putih, gula merah, kacang mede,kemiri, nasi putih, jagung, ayam, daging domba, susu, kopi, 3.Asam kuat : segala macam gula buatan, blueberry, coklat, kenari, kacang tanah, kerang, udang, cumi, terigu dan olahannya, pasta, daging sapi, daging kambing, daging merah, susu sapi, es krim, keju, beer, softdrink, alcohol.
  • 20. Penderita tumor juga semestinya menghindari: makanan instan , makanan bermicin, makanan berpewarna, makanan berpengawet, makanan digoreng, makanan dibakar, asinan, makanan yg mengandung cuka kimia, makanan berlemak hewani, merokok dan asap rokok serta asap bakaran lainnya.
  • 21. Faktor lingkungan diyakini menyumbang 90-95% dari keseluruhan penyebab penyakit kanker. Sisanya sekitar 5-10% disebabkan faktro genetik atau keturunan.
  • 22. 1. Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru – paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih. 2. Sinar Ultraviolet dari matahari 3. Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh.