Modul ini membahas asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien fraktur dan asma bronkial. Pada fraktur, dijelaskan tanda-tanda, komplikasi, penatalaksanaan termasuk pembidaian. Sedangkan pada asma bronkial diuraikan pengertian, tanda-tanda, dan faktor pemicu serangan asmanya.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala, meliputi pengertian trauma kepala, jenis-jenis cedera kepala seperti kontusi, hematoma epidural dan subdural, pemeriksaan diagnostik seperti CT-Scan dan MRI, serta penatalaksanaan seperti observasi, kraniotomi, ventrikulostomi, dan kranioplasti.
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala & cederaFerrayulinda
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada sistem persarafan trauma kepala dan cedera spinal, termasuk gejala, penyebab, diagnostik, dan penatalaksanaannya.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella dan menyebabkan gejala demam lebih dari seminggu serta gangguan pada saluran pencernaan dan kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, istirahat, dan diet penunjang. Asuhan keperawatan mencakup menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, aktivitas, serta menurunkan demam.
Modul ini membahas asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada dua kondisi yaitu fraktur dan asma bronkial dengan menjelaskan pengkajian, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk kedua kondisi tersebut.
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis. Rematoid artritis adalah peradangan sendi kronis yang lebih sering menyerang wanita dewasa muda. Gejala utamanya adalah nyeri dan kekakuan sendi serta deformitas jari tangan. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, latihan, terapi obat, dan pembedahan untuk memperbaiki fungsi sendi. Perawat berperan dalam mengelola nyer
Fraktur clavikula adalah hilangnya kontinuitas tulang clavikula yang biasanya disebabkan trauma. Tulang ini mudah patah karena letak dan anatominya. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk diagnosis dan penentuan tindak lanjut. Penatalaksanaan bervariasi antara non-operatif hingga operatif tergantung lokasi dan tingkat pergeseran fraktur.
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDiandraDevita1
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur, meliputi definisi fraktur, klasifikasi berdasarkan etiologi dan klinis, alur diagnosis, tatalaksana, fase penyembuhan, dan waktu penyembuhan tulang."
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal khususnya fraktur tulang. Menguraikan pengertian, jenis, patofisiologi dan tanda klinis fraktur serta penatalaksanaan medik dan keperawatan yang meliputi traksi, penyembuhan tulang, dan kasus contoh pasien fraktur femur."
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rematik seperti artritis reumatoid dan osteoartritis pada lansia. Penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia dan jumlah populasi lansia.
2. Disebutkan penyebab, gejala klinis, dan cara pencegahan serta penatalaksanaan mandiri dari kedua penyakit tersebut. Rematik dapat dihindari dengan menjaga berat badan ideal dan olahraga sesuai kondisi.
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada klien amputasi. Mencakup pengertian amputasi sebagai pemotongan sebagian anggota tubuh, penyebabnya seperti trauma dan penyakit vaskular, tanda dan gejalanya seperti nyeri dan keterbatasan gerak, serta penanganannya seperti balutan dan pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup pengertian, tujuan, peralatan, pemeriksaan, dan penanganan gejala umum seperti perdarahan dan cedera sistem otot tulang.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada dua kondisi yaitu fraktur dan asma bronkial dengan menjelaskan pengkajian, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk kedua kondisi tersebut.
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis. Rematoid artritis adalah peradangan sendi kronis yang lebih sering menyerang wanita dewasa muda. Gejala utamanya adalah nyeri dan kekakuan sendi serta deformitas jari tangan. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, latihan, terapi obat, dan pembedahan untuk memperbaiki fungsi sendi. Perawat berperan dalam mengelola nyer
Fraktur clavikula adalah hilangnya kontinuitas tulang clavikula yang biasanya disebabkan trauma. Tulang ini mudah patah karena letak dan anatominya. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk diagnosis dan penentuan tindak lanjut. Penatalaksanaan bervariasi antara non-operatif hingga operatif tergantung lokasi dan tingkat pergeseran fraktur.
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDiandraDevita1
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur, meliputi definisi fraktur, klasifikasi berdasarkan etiologi dan klinis, alur diagnosis, tatalaksana, fase penyembuhan, dan waktu penyembuhan tulang."
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal khususnya fraktur tulang. Menguraikan pengertian, jenis, patofisiologi dan tanda klinis fraktur serta penatalaksanaan medik dan keperawatan yang meliputi traksi, penyembuhan tulang, dan kasus contoh pasien fraktur femur."
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rematik seperti artritis reumatoid dan osteoartritis pada lansia. Penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia dan jumlah populasi lansia.
2. Disebutkan penyebab, gejala klinis, dan cara pencegahan serta penatalaksanaan mandiri dari kedua penyakit tersebut. Rematik dapat dihindari dengan menjaga berat badan ideal dan olahraga sesuai kondisi.
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada klien amputasi. Mencakup pengertian amputasi sebagai pemotongan sebagian anggota tubuh, penyebabnya seperti trauma dan penyakit vaskular, tanda dan gejalanya seperti nyeri dan keterbatasan gerak, serta penanganannya seperti balutan dan pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup pengertian, tujuan, peralatan, pemeriksaan, dan penanganan gejala umum seperti perdarahan dan cedera sistem otot tulang.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Rudi Hamarno
Maria Diah Ciptaning Tyas
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN
MODUL
Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan II
SEMESTER 8
KEGIATAN BELAJAR I
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
MEDIKAL BEDAH: FRAKTUR DAN ASMA BRONKIAL
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
2
Peserta didik mampu melakukan asuhan
keperawatan kegawatdaruratan pada
pasien Fraktur dan Asma Bronkial.
Kegiatan
Belajar 1
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada
Medikal Bedah : Fraktur dan Asma Bronkial
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta didik mampu
a. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi
kegawatdaruratan pada pasien Farktur
b. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi
kegawatdaruratan pada pasien Asma Bronkial
Gambar : Sesak Nafas
Pokok-pokok Materi
Pada modul ini, Anda akan mempelajari materi mengenai asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien Fraktur. Adapun yang dipelajari meliputi materi : pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Fraktur.
Selain materi tersabut Anda juga akan mempelajari asuhan keperawatan kegawatdaruratan
pada pasien Asma Bronkial. Begitupula pada kasus infark miokard akut Anda juga akan
mempelajari meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi
kegawatdaruratan pada pasien Asma Bronkial. Demikian beberapa materi yang akan Anda
pelajari pada kegiatan belajar ini.
Selamat belajar……!
Pokok-Pokok Materi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Uraian
Materi
Definisi Infark Miokard
Dalam kegiatan belajar 4 ini, Saudara akan belajar
tentang konsep penanganan dan perawatan
kegawatdaruratan pada kasus fraktur. Apakah Anda
mengetahui pengertian fraktur? Benar fraktur adalah
patah tulang, yaitu diskontinyuitas dari suatu jaringan
tulang. Tulang yang sangat kuat itu bisa mengalami
patah disebabkan oleh adanya pukulan langsung,
adanya gaya yang sangat kuat, gerakan memutar
yang tiba-tiba atau terjadinya konstraksi otot yang
sangat ekstrem. Penyebab terjadinya fraktur yang
tersering adalah karena kecelakaan. Fraktur dapat
juga disebabkan karena proses patologis seperti pada
kasus tumor tulang akibat dari metastase. Faktor degeneratif juga dapat menyebabkan
fraktur seperti pada penderita osteoporosis
Definisi Infark Miokard
Adanya fraktur ditandai dengan tanda-tanda pasti dan tanda-tanda palsu. Apa beda
antara tanda-tanda pasti dan tanda-tanda palsu? Tanda-tanda pasti bermakna bahwa
adanya tanda tersebut memastikan adanya patah tulang sementara tanda-tanda palsu
tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh gangguan lain. Berikut adalah tanda-tanda
dari adanya fraktur:
A. Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien
Fraktur
Gambar 1. Ilustrasi Fraktur
Nyeri
Krepitasi
Pergerakan abnormal
Bengkak
Daerah fraktur mengalami peningkatan suhu (teraba panas)
Kehilangan fungsi
Ekimosis
Deformitas
Coba tentukan mana tanda pasti dari fraktur dengan memberi tanda checklist pada kotak
yang telah telah disediakan.
Komplikasi Fraktur
Fraktur dapat mengakibatkan kondisi-kondisi yang tidak kita harapkan dan dapat
membahayakan anggota bagian tubuh yang mengalami fraktur dan bahkan kematian
bila tidak mendapatkan pertolongan yang memadai. Karena tulang mengandung banyak
pembuluh darah, maka fraktur akan menyebabkan putusnya pembuluh-pembuluh darah
sehingga berakibat terjadinya hematom di sekitar area fraktur. Pada kondisi tertutup,
fraktur femur dan fraktur pelvis merupakan kondisi kegawatan yang harus segera
mendapat penanganan karena perdarahan yang banyak terjadi. Diperkirakan seseorang
akan mengalami perdarahan sebanyak 1000 cc pada fraktur femur pada satu sisi kaki
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
4
Kondisi lain yang bisa timbul akibat fraktur
pada anggota gerak adalah sindroma kom-
partemen (gambar 1). Sindroma kompar-
temen adalah suatu kondisi dimana perfu-
si jaringan di otot mengalami penurunan.
Biasanya didapatkan keluhan nyeri berat
yang tak henti-henti. Penyebab terjadinya
kondisi ini adalah karena fasia otot yang
terlalu kencang atau dapat pula akibat pe-
masangan bidai atau balutan yang terlalu
rapat. Perdarahan di dalam jaringan atau
edema juga sering menyebabkan kondisi
ini. Tempat yang sering mengalami sindro-
ma kompatemen adalah otot lengan dan
kaki. Bila kondisi anoksia melebihi 6 jam
dapat mengakibatkan kematian jaringan
sehingga lengan atau kaki harus diamputa-
si.
sedangkan pada fraktur pelvic sebanyak 500 cc. Perdarahan pada kedua fraktur di atas
dapat menyebabkan shock dan kematian walaupun tidak ada perdarahan yang tampak dari
luar. Kehilangan darah akan lebih banyak lagi bila seseorang mengalami fraktur terbuka.
Gambar 2. Sindroma Kompartemen pada kaki
Tanda-tanda sindroma kompartemen:
• Pain
• Parestesia
• Paralisis
• Pale
• Pulseness
Untuk memastikan terjadinya sindroma kom-
partemen cukup lakukan pemeriksaan 5 P
yaitu pain (nyeri), parestesia (penurunan sen-
sasi raba), paralisis (kelumpuhan), pale (puc-
at) dan pulseness (nadi tidak teraba). Saat ini
sudah ada alat yang digunakan untuk men-
gukur tekanan untuk pemeriksaan sindroma
kompartemen.
Bila terjadi sindroma kompartemen maka
segera dilakukan penanganan. Menunda
dapat berakibat kerusakan saraf, otot bah-
kan terjadi nekrosis. Prinsip-prinsip penan-
ganan sindroma kompatemen antara lain :
Meninggikan bagian Sindroma Komparte-
men melebihi tinggi jantung, melepaskan
atau merenggangkan bila terpasang alat
restriktif seperti gift, plester dll. Jika dalam
waktu 1 jam tidak ada perbaikan maka per-
lu dipersiapkan tindakan fasiotomi. Pada
fasiotomi, luka tidak langsung dijahit agar Gambar 3. Pemeriksaan Sindroma Komparte-
jaringan otot mengembang. Luka cukup ditutup dengan verban steril yang telah dilembab-
kan dengan normal saline. Dalam waktu 3-5 hari, bila pembengkakan hilang dan perfusi
jaringan membaik luka dibersihan (debridement) dan ditutup (kadang dengan skin graft.
Pemeriksaan
Selama survey primer BTLS perhatian penolong harus tertuju pada apakah ada fraktur pada
tulang-tulang besar seperti tulang femur dan tulang pelvis. Selain itu juga menghentikan
perdarahan bila terjadi fraktur terbuka.
Selama pemeriksaan detil, Anda harus memeriksa dengan cepat panjang tungkai, lihat
adanya perubahan bentuk/deformitas, memar/contusio, lecet/abration, luka tembus/
penetration, luka bakar/burn, rasa nyeri/tenderness, laserasi, atau pembengkaan/swelling
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
disingkat DCAP-BTLS. Periksa adanya instabilitas dan krepitasi. Periksa dan catat nadi,
motorik dan sensorik di daerah distal. Lokasi denyut nadi teraba paling jelas dapat ditandai
dengan tinta. Krepitasi atau gesekan segmen tulang merupakan salah satu tanda pasti
fraktur. Bila ada krepitasi, lakukan immobilisasi dengan segera untuk mencegah cidera
lunak yang lebih parah. Pemeriksaan krepitasi dilakukan dengan lembut untuk menghindari
kerusakan lebih parah.
Penatalaksanaan Fraktur
Tatalaksana fraktur yang tepat akan dapat mengurangi nyeri, kecacatan dan dan komplikasi
yang berat. Berikut adalah prinsip-prinsip penanganan kegawat-daruratan pada kasus
fraktur :
• Imobilisasi bagian tubuh yang mengalami fraktur sebelum korban dipindah
• Jika pasien harus dipindah sebelum dipasang splint (bidai), tahan bagian atas dan bawah
daerah fraktur untuk mencegah gerakan rotasi atau anguler
• Pembidaian dilakukan secara adekuat terutama pada sendi-sendi disekitar fraktur
• Pada tungkai kaki, kaki yang sehat dapat digunakan sebagai bidai
• Pada ekstremitas atas, lengan dipasang plester elastik ke dada atau lengan bawah
dipasang sling
• Status neurovaskuler bagian bawah fraktur dikaji untuk menentukan adekuasi perfusi
jaringan perifer dan fungsi saraf
Prosedur Pembidaian
Sebelum Anda melakukan prosedur pembidaian perlu dipersiapkan terlebih dahulu alat
yang akan digunakan. Biasanya alat yang digunakan minimal terdiri dari bidai sesuai ukuran
dan kain pengikat bidai. Panjang pendek bidai tergantung dari area yang akan di bidai. Misal
pembidaian kaki disesuaikan dengan ukuran kaki yang akan di bidai. Bidai harus melebihi
panjang kaki. Kain pengikat bidai yang digunakan dapat berupa kain mitela yang dilipat-lipat
sehingga berbentuk mamanjang. Jumlah kain sesuai dengan panjang bidai.
Gambar 4. Pembidaian pada kaki dan tangan
Berikut prosedur pembidaian pada kaki akibat adanya fraktur pada tangan atau kaki:
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Bagian ekstremitas yang cidera harus tampak seluruhnya, pakaian harus dilepas kalau
perlu digunting
5. Periksa nadi, fungsi sensorik dan motorik ekstremitas bagian distal dari tempat cidera
sebelum pemasangan bidai
6. Jika ekstrimitas tampak sangat bengkok dan nadi tidak ada, coba luruskan dengan tarikan
secukupnya, tetapi bila terasa ada tahanan jangan diteruskan, pasang bidai dalam posisi
tersebut dengan melewati 2 sendi
7. Bila curiga adanya dislokasi pasang bantal atas bawah jangan mencoba untuk diluruskan
8. Bila ada patah tulang terbuka, tutup bagian tulang yang keluar dengan kapas steril dan
jangan memasukkan tulang yang keluar ke dalam lagi, kemudian baru dipasang bidai
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
6
Pengertian Asma
Saudara, kali ini Saudara akan belajar
tentang keperawatan kegawatdaruratan
pada penyakit Asma bronkhiale. Tentu
Saudara tidak asing lagi dengan istilah
asthma. Benar asthma adalah penyakit
obstruksi saluran nafas yang ditandai oleh
tiga serangkai yaitu kontraksi otot-otot
bronkhus,inflamasiairwaydanpeningkatan
sekresi. Serangan asthma dipicu oleh
olahraga, perubahan cuaca, udara dingin,
Alergen (misalnya: debu, serbuk sari,
kecoak), Ekspresi emosi (marah, gelak
tawa, menangis), Polusi udara, perubahan
lingkungan, paparan asap rokok, iritan,
refluk asam dan infeksi-infeksi pernafasan
virus.
Umumnya asthma dapat dikendalikan,
meskipun sejumlah kecil ada yang sampai
menyebabkan kematian. Pada usia di
bawah 65 tahun, mortalitasnya menurun
namun di Inggris angka kematian masih di
Gambar 5. Tanda Tiga Serangkai Asthma: Kon-
traksi otot, Inflamasi airway dan peningkatan
atas 1400 pertahun. Di Amerika terdapat 17 juta penderita asthma dan angka kematian
sebesar 5000 orang pertahun. Di Indonesia prevalensi penyakit asma sebesar 4%.
Asthma adalah penyakit kronik yang umum terjadi pada masa anak-anak. Asthma mengenai
10 % anak-anak sekolah. 80 % tanda-tanda awal muncul pada usia di bawah 5 tahun dan
setengahnya menghilang saat menginjak usia dewasa.
Tanda-tanda Asthma
Saudara, coba sebutkan tanda-tanda seseorang menderita asthma? Benar, asthma
bronkhiale harus dicurigai jika terdapat batuk berulang, wheezing, atau nafas dangkal,
terutama setelah latihan atau sepanjang malam. Kondisinya akan membaik jika diberikan
bronkodilator. Namun untuk memastikan Asthma atau penyakit lain perlu menunggu
hingga tiga epidode kejadian dalam waktu setahun. Tidak ada tanda-tanda klinis atau hasil
laboratorium yang dapat membedakan apakah seseorang menderita asthma atau penyakit
infeksi bronkial akut.
Ekstrinsik (alergi)
– 90 % kasus
– Khas pada masa anak2
– Riwayat keluarga : ada alergi
– Exzema
– Berkurang saat remaja
– 75 % dapat muncul dikemudian
hari
Instrinsik (non alergi)
– 10 % kasus
– Berkembang setelah usia 30 th
– Lebih banyak wanita
– Biasanya mengikuti infeksi
pernafasan
Gambar 6 Klasifikasi Asthma
dengan melewati 2 sendi
9. Periksa nadi, fungsi sensorik dan motorik ekstremitas bagian distal dari tempat cidera
setelah pemasangan bidai
10. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
11. Lepas hand schoen dan cuci tangan
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Penanganan asma bronkhiale yang mengancam Jiwa
Saudara, terkadang asma dapat mengancam jiwa. Pada kondisi demikian penanganan perlu
ditangani dengan segera.
Penanganan awal, perlu dilakukan penilaian ABC secara cepat. Kebanyakan pasien
mengalami hipoksemia, hipovolemia, asidosis dan hipokalemia. Apabila pasien mengalami
hipoksemia harus dilakukan koreksi dengan pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi.
Pasien juga perlu diberikan secara berulang-ulang agonis β2 kerja singkat (misal: salbutamol)
dalam dosis 5 mg atau bisa diberikan bersama pemberian oksigen. Meskipun maksimal
10% saja obat nebulizer yang mencapai bronkhiole pemberian tetap dilanjutkan hingga
ada respon klinis yang significant atau terjadi efek samping yang serius seperti takikardi,
aritmia, tremor,hipokalemia dan hiperglikemia. Saat ini, untuk asma yang mengancam
jiwa pemberian agonis β2 ditambahkan dengan nebulized ipratropium bromide dengan
dosis 400 μg per 4 jam. Penambahan obat ini meningkatkan bronkodilasi jika dibandingkan
dengan agonis β2 saja disamping efek samping yang minimal.
Penggunaan steroid sistemik pada asma yang mengancam jiwa dapat meningkatkan
kemampuan hidup. Tablet steroid (prednisolone 40-50 mg/hari) sama manjurnya dengan
steroid intravena pada asma akut yang berat. Jika ragu menggunakan tablet, pemberian
secara intravena (hidrokortison 200 mg kemudian diikuti 100 mg per 6 jam).
Pemberian magnesium sulfat dengan dosis 1,2-2 gr selama 20 menit menunjukkan aman dan
efektif untuk asma akut yang berat. Magnesium adalah relaksan otot polos, mengakibatkan
bronkodilasi. Berhati-hatilah menggunakan obat ini karena dapat menyebabkan kelemahan
otot dan menimbulkan gagal nafas.
Pemberian bronkodilator intravena alternatif seperti aminofilin sangat membantu pasien
asma yang mengancam nyawa. Dengan dosis 5 mg/kg BB selama 20 menit pada terapi
oral maintenance, kemudian dilanjutkan dengan infus 0,5 – 0,75 mg/kg BB/menit. Namun
pemberian obat ini memunculkan kontroversi karena efek sampingnya seperti aritmia,
Gambar : Asma Poster
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
8
Pertolongan pertama Asthma
Bila Anda melihat seseorang mengalami serangan asthma di suatu tempat, apa yang akan
Saudara lakukan? Nah, berikut ini adalah kiat-kiat melakukan pertolongan pertama jika
terjadi serangan asthma:
1. Dudukkan penderita tegak lurus dengan nyaman. Bersikap tenang, jangan tinggalkan
penderita sendiri
2. Berikan 4 isapan obat pelega nafas (misalnya : ventolin, Asmol). Gunakan spacer (kantong
udara) kalo ada. Berikan 1 isapan obat diikuti dengan 4 kali tarik nafas setiap kali isapan.
Gunakan inhaler milik penderita jika mungkin, jika tidak inhaler kit pertolongan pertama
3. Tunggu selama 4 menit. Jika penderita masih tidak dapat nafas secara normal berikan 4
isapan lagi
4. Jika penderita masih tidak dapat bernafas normal, panggil ambulance segera katakan
bahwa seseorang mengalami serangan asthma. Tetap berikan pelega nafas, berikan
4 isapan setiap 4 menit hingga ambulance datang. Pada anak-anak 4 isapan tiap kali
adalah dosis aman. Sedang pada orang dewasa yang mengalami serangan berat bisa
diberikan 6 – 8 isapan tiap 4 menit.
gelisah, muntah, dan kejang.
Pemberian epinefrin dilakukan apabila tindakan-tindakan di atas tidak memberikan respon.
Obat ini dapat diberikan secara subcutan dengan dosis 0,3 – 0,4 1:1000 tiap 20 menit untuk
tiga dosis. Diberikan secara nebulizer dengan dosis 2 – 4 ml dengan konsentrasi 1% tiap jam
atau pada keadaan ekstrim diberikan lewat intravena dengan dosis 0,2 – 1 mg diberikan
bolus diikuti dengan 1 – 20 μg permenit.
Pada kondisi dimana asma mengancam nyawa, pemberian ventilasi invasif dapat diberikan
berdasarkan pertimbangan untung rugi bagi pasien. Ventilasi invasif sangat membantu
mempertahankan hidup namun memiliki insiden komplikasi lebih tinggi dibandingkan
dengan penyebab-penyebab gagal nafas lainnya. Indikasi mutlak tindakan ini meliputi koma,
serangan jantung atau henti nafas, hipoksemia berat. Indikasi relatif meliputi respon yang
tidak diharapkan dari penanganan awal, fatique, somnolen, kompromi kardiovaskuler dan
perkembangan pneumothorak. Sementara komlikasi dari ventilasi invasif meliputi hipotensi
berat, jantung melemah, aritmia, rhabdomiolisis, asidosis laktat, miopati dan cidera sistem
saraf pusat.
Gambar : Inhaler
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
DENGAN SPACER TANPA SPACER
• Pasang spacer
• Lepaskan penutup dan kocok alat
• Pasang alat isap tegak lurus terhadap
spacer
• Tempatkan bagian mulut di antara gigi
dan tutup bibir disekitarnya
• Tekan sekali dengan kuat pada alat
untuk memberikan satu tiupan ke dalam
spacer
• Minta ambil nafas 4 kali
• Lepaskan spacer dari mulut
• Ulangi hingga 4 tiupan , ingat kocok alat
sebelum diberikan
• Tutup kembali alat
• Lepas tutup dan kocok alat
• Hembuskan nafas
• Tempatkan bagian mulut pada gigi dan
tutup disekitarnya
• Tekan sekali dengan kuat pada alat
sementara bernafas dengan lambat dan
dalam
• Lepaskan alat dari mulut
• Tahan nafas selama 4 detik atau selama
yang memungkinkan
• Hembuskan nafas perlahan
• Ulangi hingga 4 tiupan , ingat kocok alat
sebelum diberikan
• Tutup kembali alat
Gambar 7 Penggunaan
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
10
Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan kegawatdaruratan
pada pasien fraktur dan asma bronkial. Dengan demikian sekarang Anda memiliki
kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien
fraktur dan asma bronkial. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting
yaitu :
1. Fraktur adalah patah tulang yang bisa disebabkan karena pukulan, gerakan memutar
atau kontraksi otot yang sangat kuat atau karena penyakit tulang seperti metastase
tumor dan osteoporosis
2. Komplikasi fraktur dapat menyebabkan ancaman bagi bagian fraktur atau bahkan
membahayakan jiwa
3. Pemeriksaan pada kasus kegawatdaruratan fraktur dilakukan dengan metode DCAP-
BTLS
4. Fraktur femur dan fraktur pelvis adalah 2 macam fraktur yang paling sering
menyebabkan perdarahan banyak meskipun dalam keadaan tertutup
5. Pembidaian adalah penanganan fraktur yang utama untuk mencegah terjadinya
kerusakan lebih lanjut pada daerah fraktur
6. Asthma Bronkhiale adalah penyakit obstruksi saluran nafas yang ditandai oleh tiga
serangkai yaitu kontraksi otot-otot bronkhus, inflamasi airway dan peningkatan
sekresi.
7. Obat-obat yang diberikan pada penderita asthma yang mengancam jiwa antara lain
agonis β2, Steroid, Magnesium sulfat, aminofilin, dan epinefrin
8. Ventilasi invasif dapat dilakukan pada asthma yang mengancam jiwa
9. Diperlukannya obat-obat hisap portable bagi penderita asthma sebagai pertolongan
pertama bila terjadi serangan
Selamat Anda telah menyesaikan belajar materi asma bronkial…..Demikian pembahasan
tentang asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan
keracunan. Selanjutnya anda diharapkan dapat menerapkan atau melakukan asuhan
keperawatan tersebut baik di laboratorium maupun di klinik.
Rangkuman
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Evaluasi
Formatif
SOAL FORMATIF
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar
1. Tulang memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menyangga dan melindungi tubuh
manusia. Namun demikian tulang dapat patah karena kondisi tertentu. Patah tulang
yang terjadi pada osteoporosis disebabkan karena:
a. Kecelakaan
b. Tarikan yang terlalu kuat pada tulang
c. Kontraksi otot yang ekstrem
d. Proses patologis pada tulang
e. Faktor degeneratif akibat penurunan masa tulang
2. Seorang remaja laki-laki tergeletak di jalan akibat jatuh dari motor. Korban tampak
kesakitan dan berteriak-teriak sambil memegangi kaki sebelah kanannya. Pada
pergelangan kaki korban tampak bengkak, dan bengkok. Tampak luka di beberapa
tempat termasuk di pergelangan kaki kanan. Tapak kaki kanan tidak bisa digerakkan.
Manakah dari tanda-tanda di atas yang menunjukkan secara pasti korban mengalami
patah tulang:
a. Korban berteriak-teriak kesakitan
b. Tampak bengkak pada pergelangan kaki kanan
c. Tampak bengkok pada pergelangan kaki kanan
d. Tampak luka pada pergelangan kaki kanan
e. Tapak kaki kanan tidak bisa digerakkan
3. Terdapat serangkaian kecelakaan di jalan raya yang berakibat 5 orang mengalami
trauma. Korban pertama diduga mengalami fraktur tibia kiri, kedua mengalami
fraktur pergelangan kaki kiri, ketiga mengalami fraktur patela kiri, keempat mengalami
fraktur femur kiri, kelima mengalami fraktur tulang panggul. Manakah fraktur di atas
yeng mendapat prioritas pertama untuk mendapatkan pertolongan:
a. Korban pertama d. Korban keempat
b. Korban kedua e. Korban kelima
c. Korban ketiga
4. Seorang korban kecelakaan dibawa oleh sopir kendaraan pick up ke UGD dengan
kondisi kaki kanan dibidai akibat fraktur tibia kanan. Saat dikaji pasien mengeluh
kesakitan hebat pada kaki kanan. Menurut pengantar, bidai dilakukan kira-kira 20
menit yang lalu. Sebagai perawat UGD apa yang Anda lakukan?
a. Melakukan pemeriksaan 5 p (pain, parestesia, paralisis, pale dan pulseness)
b. Melepas bidai
c. Melaporkan ke dokter Jaga
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
12
d. Memberikan analgetik
e. Menenangkan pasien bahwa rasa nyeri terjadi akibat fraktur
5. Seorang korban kecelakaan lalu lintas berjenis kelamin perempuan usia 23 tahun
tampak memegangi tangan kirinya. Tangan kiri tampak bengkok dan terdengar suara
krepitasi. Untuk menghindari cidera yang lebih parah di tangan kirinya, apa yang akan
Anda lakukan sebagai petugas Ambulance?
a. Memeriksa kondisi tangan kiri
b. Catat adanya nadi daerah distal
c. Mengkaji fungsi motorik dan sensorik
d. Lakukan pembidaian pada tangan kiri
e. Menenangkan pasien dengan memberi analgetik
6. Asthma bronkhiale adalah penyakit obstruksi saluran nafas yang ditandai oleh tiga
serangkai yaitu:
a. Kontraksi otot-otot bronkhus, inflamasi airway dan peningkatan sekresi.
b. Kontraksi otot-otot bronkhus, inflamasi airway dan batuk berulang
c. Kontraksi otot-otot bronkhus, wheezing dan peningkatan sekresi
d. Nafas dangkal, inflamasi airway dan peningkatan sekresi
e. Kontraksi otot-otot bronkhus, inflamasi airway dan sesak malam atau pagi hari
7. Tn. X, 45 masuk instalasi gawat darurat dengan diantar ambulance. Pengkajian awal
tampak pasien kesulitas nafas, nafas cepat dan dangkal, terdengar suara wheezing.
Tampak bibir pasien berwarna biru. Tindakan apakah yang pertama kali harus diberikan
kepada pasien:
a. Wawancara riwayat penyakit pasien
b. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi
c. Berikan Obat salbutalmol IV
d. Persiapkan ventilasi mekanis
e. Berikan aminofilin bolus
8. Obat berikut yang memberikan efek antiinflamsi khususnya pada pengobatan asthma
adalah:
a. Salbutamol d. Prednisolone
b. Magnesium sulfat e. Aminofilin
c. Epinefrin
9. Seorang pasien Asthma telah dirawat di ruang intensif (ICU) selama 1 hari. Pasien tiba-
tiba tidak sadarkan diri, dan terlihat mengalami cianosis berat. Anda sebagai perawat
apa yang perlu Anda siapkan menghadapi situasi tersebut:
a. Menambah jumlah tabung oksigen khawatir kehabisan
b. Menyiapkan ventilator
c. Menyiapkan obat-obat epinefrin
d. Menyiapkan cairan infus NaCl yang sudah dioplos dengan Aminofilin
e. Menyiapkan obat magnesium sulfat
10. Bila terjadi serangan asthma, pemberian obat hisap diberikan dalam dosis berapa?
a. 1 kali hisap d. 4 kali hisap
b. 2 kali hisap e. 5 kali hisap
c. 3 kali hisap
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Dradjat, Respati S., (2008), Basic Trauma Life Support (Pertolongan Hidup Dasar Trauma),
Life support
Training Center, Malang Trauma Services, IRD RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Guill, Margaret F., Asthma Update: Clinical Aspects and Management, Pediatrics in Review,
Vol.25 No.10
October 2004, 335-344
Laporan Nasional 2007, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Badan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia (2008)
National Asthma Council Australia 2011, First Aid for Asthma, Brochure
Smeltzer, SC., O’Connell, & Bare, BG., (2003). Brunner and Suddarth’s textbook of Medical
Surgical Nursing, 10th edition, Pennsylvania: Lippincott Wiiliam & Wilkins Company
Stanley D & Tunnicliffe W., Management of Life-Threatening Asthma in Adult, Continuing
Education in Anaesthesia, Critical Care & Pain Volume 8 Number 3 2008
Valman HB, Bronchial Asthma, British Medical Journal, Volume 306, 19 Juni 1993
Daftar
Pustaka
14. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015