際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
KONSEP FRAKTUR
Ns. Zahrah Maulidia S,S.Kep., M.Kep
2
DEFINISI FRAKTUR
Putusnya hubungan kesinambungan/
diskontinuitas tulang dan atau tulang rawan.
Klasifikasi Fraktur
1. Hubungan dengan dunia luar
2. Garis patah
3. Jumlah garis patah
4. Arah garis patah
5. Lokasi patah
6. Dislokasi patah
4
KLASIFIKASI
I. Berdasarkan hubungan dengan
dunia luar :
1.Fraktur
tertutup
2. Fraktur
terbuka
5
 Klasifikasi Fraktur Terbuka
(Gustillo  Anderson)
I. Luka < 1 cm
II. Luka 1  10 cm
III. Luka > 10 cm
A. Soft tissue coverage
B. Bone exposed
C. Neurovascular injury
6
Klasifkasi Fraktur Terbuka
(Gustillo  Anderson)
7
KLASIFIKASI
II. Berdasarkan
garis patah
1.Komplit 2.Inkomplit
8
KLASIFIKASI
III. Jumlah garis patah
1. Simple 2. Kominutif 3. Segmental
9
KLASIFIKASI
IV. Arah garis patah
1. Transversal 2. Oblique 3. Spiral 4. Kompresi
10
KLASIFIKASI
V. Lokasi
1. Tulang Panjang
 1/3 proksimal
 1/3 tengah
 1/3 distal
2. Tulang Melintang
 1/3 medial
 1/3 mid / tengah
 1/3 lateral
1/3 PROKSIMAL
1/3 DISTAL
1/3 MID/TENGAH
T
U
L
A
N
G
P
A
N
J
A
N
G
1/3 MEDIAL
1/3 MID
1/3 LATERAL
T
U
L
A
N
G
M
E
L
I
N
T
A
N
G
T
U
L
A
N
G
M
E
L
I
N
T
A
N
G
14
KLASIFIKASI
VI. Dislokasi Fragmen
 Un-displaced
Fragmen tlg searah (ad latus)
 Displaced
 Fragmen tlg membentuk sudut (ad axim)
 Fragmen distal menjauh (ad periferum)
Un-Displaced
Displaced
ETIOLOGI FRAKTUR
17
 Akibat dari trauma berat dengan gaya tembus
, bending , crushing , twisting dan tarikan.
 2 jenis gaya langsung dan tak langsung
Langsung : Cruris ditabrak bamper mobil.
Tak langsung : Dislokasi panggul saat lutut
membentur dashboard
mobil.
1. TRAUMA
18
2. Fatigue or stress fractures
Akibat trauma kecil berulang
Sering dijumpai pada tulang tibia
, fibula dan metatarsal . Pada
kasus atlet yg berlari , senam /
dancer , tentara baru latihan
19
3. Fraktur patologis
 Fraktur terjadi akibat beban ringan bahkan normal.
Terjadi pada tulang yang rapuh akibat penyakit tumor ,
Pagets dan osteoporosis
20
Fase penyembuhan tulang
1. Kerusakan jaringan dan terjadi hematoma
2. Inflamasi dan dan proliferasi selular
3. Pembentukan kallus
4. Konsolidasi dan Remodelling
Umumnya penyembuhan fraktur dengan pembentukan
kallus eksternal (indirect )
21
Stadium Penyembuhan
Fraktur
22
Faktor2 yang mempengaruhi
penyembuhan tulang
Penyembuhan fraktur tergantung dari :
 Tipe tulang ( cancellous lebih cepat dari Kortikal )
 Tipe fraktur ( fraktur tranversal lebih lama dari jenis
spiral )
 Aliran darah ( pembuluh darah rusak , lebih lama
sembuh )
 Keadaan umum (tulang sehat lebih cepat sembuh )
 Usia ( anak > cepat sembuh )
23
Time table
Upper limb Lower limb
Callus visible on
x-ray
2-3 weeks 2 - 3 weeks
Union (fracture
firm)
4-6 weeks 8 - 12 weeks
Consolidation
(bone secure)
6-8 weeks 12 - 16 weeks
24
Pemeriksaan penunjang
 Xray
 Tomography
 CT- scan
 MRI
 Radioisotope scanning
25
RADIOLOGI
Rule of 2 :
 2 proyeksi
 2 sendi
 2 ekstremitas
 2 waktu
26
PRINSIP PENANGANAN
FRAKTUR
Pengelolaan Fraktur di RS
Prinsip : 4 R
 R 1 = Recognizing = Diagnosa
 Anamnesa, PE, Penunjang
 R 2 = Reduction = Reposisi
 Mengembalikan posisi fraktur keposisi sebelum
fraktur
 R 3 = Retaining = Fiksasi /imobilisasi
 Mempertahankan hasil fragmen yg direposisi
 R 4 = Rehabilitation
 Mengembalikan fungsi kesemula
28
Reposisi
Cara mengembalikan kedudukan tulang
Traksi Manual
Manual
3. Operatif
2. Traksi
1. Manual
29
Reposisi tertutup(Closed
reduction)
 Bagian distal ditarik sesuai sumbu panjang
ekstremitas/tulang
 Jika fragmen patah telah berhasil dilewati/
dilonggarkan , maka masing 2 fragmen akan
tereposisi dg sendirinya
 Alignment dinilai dari berbagi posisi ( A-P ,
lateral )
30
Reposisi
Keberhasilan dinilai dari :
 Alignment
 Contact > 50 %
 Rotation (-)
 Discrepancy (-)
 Sudut < 15 属
Reduction (Reposisi Fraktur)
ngembalikan posisi fraktur keposisi semula
 kembali ke posisi anatomis
 Kontak 100 %
 Angulasi tidak ada
 Rotasi tidak ada
 Metode reposisi
 Reposisi tertutup
 Reposisi terbuka  Dengan pembedahan
Reposisi Tertutup
 Tanpa pembiusan
 Fraktur masih fase shock
 Fr. yang sedikit bergeser dll
 Dengan pembiusan
 Anestesi lokal
 Anestesi umum
 Teknik
 Dengan tarikan, tekanan secara perabaan
 Arm (Portable radiologis)
Indikasi Reposisi Terbuka
 Gagal reposisi tertutup
 Avulsion fracture
 Fr Patela & Fr Olecranon
 Epiphyseal fracture
 Interposisi Jaringan
 Disertai gangguan vascular
 Fraktur Patologis
Reposisi Terbuka
 Teknik
 Tulang dicapai dengan melalui pembedahan
 Harus selalu menjaga perdarahan
 Pada fraktur terbuka harus didahului dengan:
 Dilusi / irigasi  Dilution is a solution to polution
 Debrideman
 Reposisi
Retaining (Imobilisasi)
 Mempertahankan hasil reposisi sampai tulang
menyambung
 Kenapa reposisi harus retaining
 Manusia bersifat dinamis
 Adanya tarikan tarikan otot
 Agar penyembuhan lebih cepat
 Menghilangkan nyeri
Cara Retaining (Imobilisasi)
 Isitrahat
 Pasang splint / Sling
 Casting / Gips
 Traksi  Kulit atau tulang
 Fiksasi pakai inplant
Immobilisasi
(mempertahankan reposisi)
1. Fiksasi eksterna
 Gips
 Traksi
Sling / Split
 Sling : Mis Arm Sling
 Splint
Cara Imobilisasi
 Casting / Gips
 Hemispica gip
 Long Leg Gip
 Below knee cast
 Umbrical slab
Retaining (Imobilisasi)
Traksi
 Cara imobilisasi dengan menarik
bahagian proksimal dan distal
secara terus menerus.
1. Kulit
2. Tulang
Retaining (Imobilisasi)
 Fiksasi pakai inplant
 Internal fikasasi
 Plate/ skrew
 Intra medular nail  Kuntsher Nail
 Ekternal fiksasi
Rehabilitasi
 Mengembalikan fungsi organ fraktur kembali normal
 Otot  supaya jangan atropi (mengecil)
 Isometric Exersice
 Isotonik Exersice
 Sendi  supaya jangan kaku
 Bentuk latihan
 Latihan sendiri
 Bantuan orang lain (Fisioterapist)
 Perangsangan Elektrik & Physical Therapy
2. Fiksasi interna Open Reduction
Internal Fixation (ORIF)
- K-nail
- Plate + Screw
- DLL
44
indikasi ORIF
 Fraktur , dimana tanpa operasi tidak dapat dicapai
reposisi
 Fraktur dg posisi unstable , cenderung redisplacement
pasca reposisi (antebrachi)
 Fargmen farktur sulit union dan perlu waktu lama
(collum femur )
 fraktur Pathologis
 Fraktur Multiple
 Fraktur pada pasien yang memerlukan kemudahan
perawatan (paraplegics, multiple injuries dan orangtua)
45
Komplikasi ORIF
 INFEKSI
 NON  UNION
 PATAH PLATE / SCREW ;IMPLANT
FAILURE
 REFRACTURE
3. Fiksasi eksterna Open Reduction Ekternal (OREF)
47
Indikasi OREF (open
reduction external fixation)
 Fraktur dg kerusakan jaringan lunak luas
 Fraktur dg kerusakan saraf tepi atau pembuluh darah
 Fraktur kominutif berat dan sangat unstable
 Fraktur pelvis
 Fraktur disertai infeksi berat
48
Komplikasi OREF
 Overdistraksi
 Osteoporosis , akibat gaya beban tidak lewat tulang
tetapi dialihkan ke Ext Fix , 6  8 minggu harus dicabut
atau konversi dg ORIF
 Pin tract infection
49
Fraktur terbuka (OPEN
FRACTURE)
 EMERGENCY
 GOLDEN PERIOD : 6  8 jam
50
OPEN FRACTURE;
assesment
 Sirkulasi ke distal intact ?
 Saraf perifer intact ?
 Kulit sekitar luka sehat atau rusak ?
 Apakh ada hubungan fraktur dengan luka ? Ingat
periksa darah keluar dari luka !!!!!
51
Fraktur
Terbuka
 Perbaiki KU
 Debridement, kultur/resistensi
 ATS-Toxoid, Antibiotik
 Tutup luka dengan kasa bersih
 Reposisi
 Imobilisasi
52
ANTIBACTERIAL
 Antibiotics :
 Kombinasi ampicilline and cloxacillin, 6 jam ,
jika luka kotor tambahkan gentamycin or
metronidazole for 4-5 do
 Profikasis Tetanus
53
Komplikasi fraktur
General complication
 Shock
 Crush syndrome
 Thrombosis vena emboli paru
 Tetanus
 Gas gangrene
 Emboli lemak
54
Komplikasi lokal (tulang dan
sekitar)
 Infeksi
 Delayed union dan non union
 Malunion
 Gangguan pertumbuhan
 Avascular necrosis
55
Komplikasi jaringan
lunak
 Trauma Vascular
 Compartement syndrome
(Volkmanns ischaemia)  Black, 2014
 Trauma saraf perifer
 Trauma pembuluh darah
 Myositis osificans
56
Komplikasi pada sendi
 Joint stiffness (kaku )
 Osteoarthritis
 Sudecks atrophy
tindakan untuk Strain
 RICE (Rest, Ice, Compression dan Elevation)
 Perawatan gips  melindungi dan memobilisasi
fraktur untuk mempercepat penyembuhan 
pemeriksaan status neurovaskuler  jika tdk ada
indikasi nyeri hebat, tidak ada nadi, parestesi dan
paralisis  Gips dibuka
 Perawatan traksi  tehnik untuk stabilisasi, aligmen
dan meberikan tarikan pada fraktur. Terdiri dari
skeletal traksi dan skin traksi. Note  posisi pasien,
posisi kaki pasien anatomis, pins resiko infeksi
(skeletal traksi), simpul tali jangan sampai tersangkut
katrol, nyeri tumit (resiko dekubitus) dan beban harus
menggantung
 Perawatan kruk 
 pengukuran pada posisi supine ujung kruk berada 15
cm dsamping tumit klien. Tempatkan ujung pita
pengukur dengan lebar tiga sampai empat jari (4-5
cm) dari aksila dan ukur smapia tumit pasien.
 Pada posisi berdiri  posisi kruk dengan ujung kruk
bearada 14-15 cm di depan kaki klien. Dengan metode
lain, siku harus difleksikan 15  30 derajat. Lebar
bantalan kruk harus 3-4 jari (4-5 cm) dibawah aksila
Prosedur stockinete (lihat SIKI
P.251)
 Indikasi  meningkatkan aliran darh balik vena
 Pemasangan stocking elastic diatas tungkai sesyau
ukuran, meberikan bantalan tambahan, menyangga
tungkai dan memeriksa bagian distal setelah dipasang
gips
Cegah komplikasi
 Sindrome kompartemen (compartemen syndrome)
kondisi peningkatan tekanan intracompartmental 
menghambat aliran darah dan saraf dan aliran perfusi
darah kebagian distal terhambat bila dibiarkan akan
terjadi proses iskemi dan nekrosis hal tersebut dan
dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan cepat
 Manifestasi  nyeri hebat (berkurang dengan
analgetik (>7)), pucat, parestesi, tidak ada denyut nadi
dibagian distal dan teraba dingin.
Pengkajian
 Kaji Status neurovaskuler  5 P (pain/nyeri, Paralisis,
Parestesi, Pulse/denyut nadi, Pale/pucat) dilakukan
pada bagian distal area yang sakit.
 Lakukan pengukuran ekstermitas bawah
 Telaah komplikasi fraktur
 Jelaskan tanda-tanda osteoatritis, gout, osteoporosis,
dislokasi
 Kaji Kekuatan otot
 Note  osteoatritis  nyeri yang bertambah berat
dipagi hari dan keterbatasan gerak, sering diikuti
dengan kekakuan sendi dan pembesaran sendi 
Manajemen nyeri dan perbaikan mobilitas
Diagnosis keperawatan
 Gangguan mobilitas fisik
 Gangguan integritas kulit/jaringan
 Nyeri akut
 Perlambatan pemulihan pascabedah
 Resiko cedera
 Resiko infeksi
 Resiko perfusi perifer tidak efektif
 Resiko termoregulasi tidak efektif
 Resiko disfungsi neurovaskuler perifer
Intervensi keperawatan
 Dukungan mobilisasi
 Pencegahan jatuh
 Perawatan luka
 Manajemen nyeri
 Perawatan kaku
 Terapi relaksasi otot progresif
 Tehnik latihan penguatan sendi dan otot
64

More Related Content

Similar to asuhan keperawatan pada pasien fraktur dan dislokasi (20)

Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
salmanalfarisi637456
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
agus raharjo
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
fikri asyura
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
zxrickyjack
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
Septian Muna Barakati
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
DediKurniawan173037
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
Indah Triayu
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
ppgbahtiargirsang91
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISIIATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
immanuel0596
MIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdfMIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdf
orita11
Kamis
KamisKamis
Kamis
Rein Aditsyah Rein
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptxAntonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
41170177
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
Nida Zafira
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
FadlanKhuzaifa
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Broto Suwadji
Traksi Dalam Orthopaedi Dr Yuda Umm
Traksi Dalam Orthopaedi  Dr Yuda UmmTraksi Dalam Orthopaedi  Dr Yuda Umm
Traksi Dalam Orthopaedi Dr Yuda Umm
davidkurniawan
13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
Iqbal Abdillah
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
Gity Mitasari
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
salmanalfarisi637456
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
agus raharjo
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
zxrickyjack
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
DediKurniawan173037
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
410670591-Ppt-Closed-Fraktur-digiti-III-Pedis-sinistra.pptx
ppgbahtiargirsang91
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISIIATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
ATLS Mediko Revisi - ATLS MEDIKO REVISII
immanuel0596
MIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdfMIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdf
orita11
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptxAntonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
Antonia Deta REFKAS FRAKTUR KLAVIKULA.pptx
41170177
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
FadlanKhuzaifa
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Broto Suwadji
Traksi Dalam Orthopaedi Dr Yuda Umm
Traksi Dalam Orthopaedi  Dr Yuda UmmTraksi Dalam Orthopaedi  Dr Yuda Umm
Traksi Dalam Orthopaedi Dr Yuda Umm
davidkurniawan
13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
Iqbal Abdillah
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
Gity Mitasari

Recently uploaded (20)

PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos

asuhan keperawatan pada pasien fraktur dan dislokasi

  • 1. 1 KONSEP FRAKTUR Ns. Zahrah Maulidia S,S.Kep., M.Kep
  • 2. 2 DEFINISI FRAKTUR Putusnya hubungan kesinambungan/ diskontinuitas tulang dan atau tulang rawan.
  • 3. Klasifikasi Fraktur 1. Hubungan dengan dunia luar 2. Garis patah 3. Jumlah garis patah 4. Arah garis patah 5. Lokasi patah 6. Dislokasi patah
  • 4. 4 KLASIFIKASI I. Berdasarkan hubungan dengan dunia luar : 1.Fraktur tertutup 2. Fraktur terbuka
  • 5. 5 Klasifikasi Fraktur Terbuka (Gustillo Anderson) I. Luka < 1 cm II. Luka 1 10 cm III. Luka > 10 cm A. Soft tissue coverage B. Bone exposed C. Neurovascular injury
  • 8. 8 KLASIFIKASI III. Jumlah garis patah 1. Simple 2. Kominutif 3. Segmental
  • 9. 9 KLASIFIKASI IV. Arah garis patah 1. Transversal 2. Oblique 3. Spiral 4. Kompresi
  • 10. 10 KLASIFIKASI V. Lokasi 1. Tulang Panjang 1/3 proksimal 1/3 tengah 1/3 distal 2. Tulang Melintang 1/3 medial 1/3 mid / tengah 1/3 lateral
  • 11. 1/3 PROKSIMAL 1/3 DISTAL 1/3 MID/TENGAH T U L A N G P A N J A N G
  • 12. 1/3 MEDIAL 1/3 MID 1/3 LATERAL T U L A N G M E L I N T A N G
  • 14. 14 KLASIFIKASI VI. Dislokasi Fragmen Un-displaced Fragmen tlg searah (ad latus) Displaced Fragmen tlg membentuk sudut (ad axim) Fragmen distal menjauh (ad periferum)
  • 17. 17 Akibat dari trauma berat dengan gaya tembus , bending , crushing , twisting dan tarikan. 2 jenis gaya langsung dan tak langsung Langsung : Cruris ditabrak bamper mobil. Tak langsung : Dislokasi panggul saat lutut membentur dashboard mobil. 1. TRAUMA
  • 18. 18 2. Fatigue or stress fractures Akibat trauma kecil berulang Sering dijumpai pada tulang tibia , fibula dan metatarsal . Pada kasus atlet yg berlari , senam / dancer , tentara baru latihan
  • 19. 19 3. Fraktur patologis Fraktur terjadi akibat beban ringan bahkan normal. Terjadi pada tulang yang rapuh akibat penyakit tumor , Pagets dan osteoporosis
  • 20. 20 Fase penyembuhan tulang 1. Kerusakan jaringan dan terjadi hematoma 2. Inflamasi dan dan proliferasi selular 3. Pembentukan kallus 4. Konsolidasi dan Remodelling Umumnya penyembuhan fraktur dengan pembentukan kallus eksternal (indirect )
  • 22. 22 Faktor2 yang mempengaruhi penyembuhan tulang Penyembuhan fraktur tergantung dari : Tipe tulang ( cancellous lebih cepat dari Kortikal ) Tipe fraktur ( fraktur tranversal lebih lama dari jenis spiral ) Aliran darah ( pembuluh darah rusak , lebih lama sembuh ) Keadaan umum (tulang sehat lebih cepat sembuh ) Usia ( anak > cepat sembuh )
  • 23. 23 Time table Upper limb Lower limb Callus visible on x-ray 2-3 weeks 2 - 3 weeks Union (fracture firm) 4-6 weeks 8 - 12 weeks Consolidation (bone secure) 6-8 weeks 12 - 16 weeks
  • 24. 24 Pemeriksaan penunjang Xray Tomography CT- scan MRI Radioisotope scanning
  • 25. 25 RADIOLOGI Rule of 2 : 2 proyeksi 2 sendi 2 ekstremitas 2 waktu
  • 27. Pengelolaan Fraktur di RS Prinsip : 4 R R 1 = Recognizing = Diagnosa Anamnesa, PE, Penunjang R 2 = Reduction = Reposisi Mengembalikan posisi fraktur keposisi sebelum fraktur R 3 = Retaining = Fiksasi /imobilisasi Mempertahankan hasil fragmen yg direposisi R 4 = Rehabilitation Mengembalikan fungsi kesemula
  • 28. 28 Reposisi Cara mengembalikan kedudukan tulang Traksi Manual Manual 3. Operatif 2. Traksi 1. Manual
  • 29. 29 Reposisi tertutup(Closed reduction) Bagian distal ditarik sesuai sumbu panjang ekstremitas/tulang Jika fragmen patah telah berhasil dilewati/ dilonggarkan , maka masing 2 fragmen akan tereposisi dg sendirinya Alignment dinilai dari berbagi posisi ( A-P , lateral )
  • 30. 30 Reposisi Keberhasilan dinilai dari : Alignment Contact > 50 % Rotation (-) Discrepancy (-) Sudut < 15 属
  • 31. Reduction (Reposisi Fraktur) ngembalikan posisi fraktur keposisi semula kembali ke posisi anatomis Kontak 100 % Angulasi tidak ada Rotasi tidak ada Metode reposisi Reposisi tertutup Reposisi terbuka Dengan pembedahan
  • 32. Reposisi Tertutup Tanpa pembiusan Fraktur masih fase shock Fr. yang sedikit bergeser dll Dengan pembiusan Anestesi lokal Anestesi umum Teknik Dengan tarikan, tekanan secara perabaan Arm (Portable radiologis)
  • 33. Indikasi Reposisi Terbuka Gagal reposisi tertutup Avulsion fracture Fr Patela & Fr Olecranon Epiphyseal fracture Interposisi Jaringan Disertai gangguan vascular Fraktur Patologis
  • 34. Reposisi Terbuka Teknik Tulang dicapai dengan melalui pembedahan Harus selalu menjaga perdarahan Pada fraktur terbuka harus didahului dengan: Dilusi / irigasi Dilution is a solution to polution Debrideman Reposisi
  • 35. Retaining (Imobilisasi) Mempertahankan hasil reposisi sampai tulang menyambung Kenapa reposisi harus retaining Manusia bersifat dinamis Adanya tarikan tarikan otot Agar penyembuhan lebih cepat Menghilangkan nyeri
  • 36. Cara Retaining (Imobilisasi) Isitrahat Pasang splint / Sling Casting / Gips Traksi Kulit atau tulang Fiksasi pakai inplant
  • 38. Sling / Split Sling : Mis Arm Sling Splint
  • 39. Cara Imobilisasi Casting / Gips Hemispica gip Long Leg Gip Below knee cast Umbrical slab
  • 40. Retaining (Imobilisasi) Traksi Cara imobilisasi dengan menarik bahagian proksimal dan distal secara terus menerus. 1. Kulit 2. Tulang
  • 41. Retaining (Imobilisasi) Fiksasi pakai inplant Internal fikasasi Plate/ skrew Intra medular nail Kuntsher Nail Ekternal fiksasi
  • 42. Rehabilitasi Mengembalikan fungsi organ fraktur kembali normal Otot supaya jangan atropi (mengecil) Isometric Exersice Isotonik Exersice Sendi supaya jangan kaku Bentuk latihan Latihan sendiri Bantuan orang lain (Fisioterapist) Perangsangan Elektrik & Physical Therapy
  • 43. 2. Fiksasi interna Open Reduction Internal Fixation (ORIF) - K-nail - Plate + Screw - DLL
  • 44. 44 indikasi ORIF Fraktur , dimana tanpa operasi tidak dapat dicapai reposisi Fraktur dg posisi unstable , cenderung redisplacement pasca reposisi (antebrachi) Fargmen farktur sulit union dan perlu waktu lama (collum femur ) fraktur Pathologis Fraktur Multiple Fraktur pada pasien yang memerlukan kemudahan perawatan (paraplegics, multiple injuries dan orangtua)
  • 45. 45 Komplikasi ORIF INFEKSI NON UNION PATAH PLATE / SCREW ;IMPLANT FAILURE REFRACTURE
  • 46. 3. Fiksasi eksterna Open Reduction Ekternal (OREF)
  • 47. 47 Indikasi OREF (open reduction external fixation) Fraktur dg kerusakan jaringan lunak luas Fraktur dg kerusakan saraf tepi atau pembuluh darah Fraktur kominutif berat dan sangat unstable Fraktur pelvis Fraktur disertai infeksi berat
  • 48. 48 Komplikasi OREF Overdistraksi Osteoporosis , akibat gaya beban tidak lewat tulang tetapi dialihkan ke Ext Fix , 6 8 minggu harus dicabut atau konversi dg ORIF Pin tract infection
  • 49. 49 Fraktur terbuka (OPEN FRACTURE) EMERGENCY GOLDEN PERIOD : 6 8 jam
  • 50. 50 OPEN FRACTURE; assesment Sirkulasi ke distal intact ? Saraf perifer intact ? Kulit sekitar luka sehat atau rusak ? Apakh ada hubungan fraktur dengan luka ? Ingat periksa darah keluar dari luka !!!!!
  • 51. 51 Fraktur Terbuka Perbaiki KU Debridement, kultur/resistensi ATS-Toxoid, Antibiotik Tutup luka dengan kasa bersih Reposisi Imobilisasi
  • 52. 52 ANTIBACTERIAL Antibiotics : Kombinasi ampicilline and cloxacillin, 6 jam , jika luka kotor tambahkan gentamycin or metronidazole for 4-5 do Profikasis Tetanus
  • 53. 53 Komplikasi fraktur General complication Shock Crush syndrome Thrombosis vena emboli paru Tetanus Gas gangrene Emboli lemak
  • 54. 54 Komplikasi lokal (tulang dan sekitar) Infeksi Delayed union dan non union Malunion Gangguan pertumbuhan Avascular necrosis
  • 55. 55 Komplikasi jaringan lunak Trauma Vascular Compartement syndrome (Volkmanns ischaemia) Black, 2014 Trauma saraf perifer Trauma pembuluh darah Myositis osificans
  • 56. 56 Komplikasi pada sendi Joint stiffness (kaku ) Osteoarthritis Sudecks atrophy
  • 57. tindakan untuk Strain RICE (Rest, Ice, Compression dan Elevation) Perawatan gips melindungi dan memobilisasi fraktur untuk mempercepat penyembuhan pemeriksaan status neurovaskuler jika tdk ada indikasi nyeri hebat, tidak ada nadi, parestesi dan paralisis Gips dibuka Perawatan traksi tehnik untuk stabilisasi, aligmen dan meberikan tarikan pada fraktur. Terdiri dari skeletal traksi dan skin traksi. Note posisi pasien, posisi kaki pasien anatomis, pins resiko infeksi (skeletal traksi), simpul tali jangan sampai tersangkut katrol, nyeri tumit (resiko dekubitus) dan beban harus menggantung
  • 58. Perawatan kruk pengukuran pada posisi supine ujung kruk berada 15 cm dsamping tumit klien. Tempatkan ujung pita pengukur dengan lebar tiga sampai empat jari (4-5 cm) dari aksila dan ukur smapia tumit pasien. Pada posisi berdiri posisi kruk dengan ujung kruk bearada 14-15 cm di depan kaki klien. Dengan metode lain, siku harus difleksikan 15 30 derajat. Lebar bantalan kruk harus 3-4 jari (4-5 cm) dibawah aksila
  • 59. Prosedur stockinete (lihat SIKI P.251) Indikasi meningkatkan aliran darh balik vena Pemasangan stocking elastic diatas tungkai sesyau ukuran, meberikan bantalan tambahan, menyangga tungkai dan memeriksa bagian distal setelah dipasang gips
  • 60. Cegah komplikasi Sindrome kompartemen (compartemen syndrome) kondisi peningkatan tekanan intracompartmental menghambat aliran darah dan saraf dan aliran perfusi darah kebagian distal terhambat bila dibiarkan akan terjadi proses iskemi dan nekrosis hal tersebut dan dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan cepat Manifestasi nyeri hebat (berkurang dengan analgetik (>7)), pucat, parestesi, tidak ada denyut nadi dibagian distal dan teraba dingin.
  • 61. Pengkajian Kaji Status neurovaskuler 5 P (pain/nyeri, Paralisis, Parestesi, Pulse/denyut nadi, Pale/pucat) dilakukan pada bagian distal area yang sakit. Lakukan pengukuran ekstermitas bawah Telaah komplikasi fraktur Jelaskan tanda-tanda osteoatritis, gout, osteoporosis, dislokasi Kaji Kekuatan otot Note osteoatritis nyeri yang bertambah berat dipagi hari dan keterbatasan gerak, sering diikuti dengan kekakuan sendi dan pembesaran sendi Manajemen nyeri dan perbaikan mobilitas
  • 62. Diagnosis keperawatan Gangguan mobilitas fisik Gangguan integritas kulit/jaringan Nyeri akut Perlambatan pemulihan pascabedah Resiko cedera Resiko infeksi Resiko perfusi perifer tidak efektif Resiko termoregulasi tidak efektif Resiko disfungsi neurovaskuler perifer
  • 63. Intervensi keperawatan Dukungan mobilisasi Pencegahan jatuh Perawatan luka Manajemen nyeri Perawatan kaku Terapi relaksasi otot progresif Tehnik latihan penguatan sendi dan otot
  • 64. 64