Dokumen ini membahas tentang kelayakan guru dan kursus perguruan untuk memperoleh kelayakan tersebut. Ia menjelaskan syarat-syarat untuk mengikuti program Ijazah Sarjana Muda Pendidikan dan Kursus Perguruan Lepasan Ijazah/Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah selama delapan semester dan sepuluh bulan. Dokumen ini juga membahas tentang tanggung jawab profesional guru dan kod etika keguruan.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi pengembangan profesi guru yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan seperti in-house training, program magang, kemitraan sekolah, belajar jarak jauh, pelatihan berjenjang dan khusus, serta kursus singkat di perguruan tinggi. Selain itu juga dibahas strategi non-pendidikan melalui diskusi masalah pendidikan, seminar, workshop, penelitian, penulisan bahan ajar, pem
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikasi guru, yang merupakan proses pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu seperti memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta kemampuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas guru dan Rancangan Malaysia Ke-10. Ia mendefinisikan kualitas guru dan menyarankan peningkatan kualitas guru baru, menjadikan profesi keguruan pilihan utama, dan memperkuat latihan praktikum. RMK-10 menyarankan insentif untuk menarik dan mempertahankan guru berkualitas.
Tiga dokumen tersebut menekankan pentingnya kualiti guru dalam sistem pendidikan. Guru perlu mempunyai sikap profesional seperti jujur dan berdedikasi tinggi, serta sentiasa meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka. Negara menginginkan guru yang berwibawa dan berkesan dalam mengajar. Untuk kecemerlangan, guru perlu berfikir secara sistematik dan menguasai bidang mereka.
Dokumen tersebut membahasikan konsep profesi keguruan sebagai satu profesi dan ciri-ciri seorang guru yang profesional. Ia menjelaskan bahawa untuk menjadi seorang profesional, guru perlu memiliki pengetahuan mendalam, komitmen untuk meningkatkan kualiti pengajaran, dan autonomi dalam membuat keputusan didalam dan diluar bilik darjah. Dokumen tersebut juga menyenaraikan ciri-ciri seperti integrit
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Peran guru dalam pembelajaran mencakup berbagai aspek, mulai dari mengajar, membimbing, menjadi teladan, hingga mendorong kreativitas peserta didik. Sebagai pendidik profesional, guru bertugas menyiapkan pembelajaran yang efektif dan menumbuhkan semangat belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses profesionalisasi guru, yang mencakup upaya peningkatan status dan praktik guru melalui pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan. Proses profesionalisasi guru bertujuan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru sesuai standar, melalui berbagai program seperti pendidikan di LPTK, pelatihan, dan pembinaan. Pembinaan guru merupakan bagian penting dari profesionalisasi untuk
Dokumen tersebut membahaskan Standard Guru Malaysia (SGM) yang bertujuan menetapkan tahap kompetensi profesional yang patut dicapai oleh guru serta keperluan latihan yang perlu disediakan oleh institusi pendidikan guru. SGM mendefinisikan tiga domain utama kompetensi guru iaitu amalan nilai profesionalisme, pengetahuan dan kefahaman, serta kemahiran pengajaran dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi guru menurut berbagai sumber. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) kompetensi guru terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; (2) masing-masing kompetensi tersebut memiliki subkompetensi yang harus dikuasai guru; (3) kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
Dokumen tersebut membincangkan konsep Guru Cemerlang dan laluan kerjaya untuk menjadi Guru Cemerlang. Ia menjelaskan definisi Guru Cemerlang sebagai guru yang berpengetahuan tinggi dalam bidangnya, berdedikasi dan berprestasi cemerlang dalam mengajar. Dokumen ini juga menyenaraikan tanggungjawab dan peranan Guru Cemerlang serta proses untuk memohon jawatan Guru Cemerlang termasuk kriteria penilaian.
Profesionalisasi dalam bidang keguruan adalah proses pendidikan dan pelatihan untuk mencapai standar kriteria sebagai guru profesional. Tugas profesionalisasi guru meliputi merencanakan pembelajaran bermutu, meningkatkan kualifikasi secara berkelanjutan, serta memperlakukan peserta didik secara objektif tanpa diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hakekat profesi kependidikan dan pengembangan kinerja serta karir guru. Dibahas mengenai pengertian kinerja guru, faktor-faktor yang mempengaruhinya, penilaian kinerja guru, serta pengertian karir guru dan upaya pengembangan karirnya sesuai dengan jenjang jabatan fungsional.
Dokumen tersebut membahas konsep mengajar sebagai satu profesi. Ia menjelaskan ciri-ciri pekerjaan profesional menurut Lieberman dan juga mendefinisikan konsep perguruan dan keguruan. Dokumen ini juga menggariskan ciri-ciri guru profesional menurut beberapa penulis dan sepuluh sifat penting guru yang berkesan menurut McEwan.
Makalah ini membahas tentang profesi keguruan, termasuk definisi profesi keguruan, syarat-syarat menjadi guru, dan kode etik guru. Organisasi-organisasi keguruan seperti PGRI dan ISPI juga dibahas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia;
(2) SGM terdiri dari tiga standar utama yaitu profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran; dan
(3) Lima keperluan utama untuk memastikan kualitas pelatihan guru yaitu kelayakan
Dokumen tersebut membahas tentang praktik pengalaman lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan, meliputi tugas-tugas mahasiswa selama praktik lapangan seperti membuat program tahunan dan semester, silabus, satuan pelajaran, serta keterampilan mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, mengelola kelas, dan memberikan penguatan.
1. PROFESION PROFESSIONAL PROFESIONALISME.pptMashiraYahaya1
油
Guru sebagai profesional dan profesionalisme. Dokumen ini membahaskan konsep profesi, profesional dan profesionalisme serta menganalisis sama ada keguruan boleh dianggap sebagai profesi berdasarkan beberapa kriteria. Ia juga menggariskan ciri-ciri guru profesional dan cabaran untuk membangunkan profesionalisme guru.
Tiga dokumen tersebut menekankan pentingnya kualiti guru dalam sistem pendidikan. Guru perlu mempunyai sikap profesional seperti jujur dan berdedikasi tinggi, serta sentiasa meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka. Negara menginginkan guru yang berwibawa dan berkesan dalam mengajar. Untuk kecemerlangan, guru perlu berfikir secara sistematik dan menguasai bidang mereka.
Dokumen tersebut membahasikan konsep profesi keguruan sebagai satu profesi dan ciri-ciri seorang guru yang profesional. Ia menjelaskan bahawa untuk menjadi seorang profesional, guru perlu memiliki pengetahuan mendalam, komitmen untuk meningkatkan kualiti pengajaran, dan autonomi dalam membuat keputusan didalam dan diluar bilik darjah. Dokumen tersebut juga menyenaraikan ciri-ciri seperti integrit
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Peran guru dalam pembelajaran mencakup berbagai aspek, mulai dari mengajar, membimbing, menjadi teladan, hingga mendorong kreativitas peserta didik. Sebagai pendidik profesional, guru bertugas menyiapkan pembelajaran yang efektif dan menumbuhkan semangat belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses profesionalisasi guru, yang mencakup upaya peningkatan status dan praktik guru melalui pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan. Proses profesionalisasi guru bertujuan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru sesuai standar, melalui berbagai program seperti pendidikan di LPTK, pelatihan, dan pembinaan. Pembinaan guru merupakan bagian penting dari profesionalisasi untuk
Dokumen tersebut membahaskan Standard Guru Malaysia (SGM) yang bertujuan menetapkan tahap kompetensi profesional yang patut dicapai oleh guru serta keperluan latihan yang perlu disediakan oleh institusi pendidikan guru. SGM mendefinisikan tiga domain utama kompetensi guru iaitu amalan nilai profesionalisme, pengetahuan dan kefahaman, serta kemahiran pengajaran dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi guru menurut berbagai sumber. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) kompetensi guru terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; (2) masing-masing kompetensi tersebut memiliki subkompetensi yang harus dikuasai guru; (3) kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
Dokumen tersebut membincangkan konsep Guru Cemerlang dan laluan kerjaya untuk menjadi Guru Cemerlang. Ia menjelaskan definisi Guru Cemerlang sebagai guru yang berpengetahuan tinggi dalam bidangnya, berdedikasi dan berprestasi cemerlang dalam mengajar. Dokumen ini juga menyenaraikan tanggungjawab dan peranan Guru Cemerlang serta proses untuk memohon jawatan Guru Cemerlang termasuk kriteria penilaian.
Profesionalisasi dalam bidang keguruan adalah proses pendidikan dan pelatihan untuk mencapai standar kriteria sebagai guru profesional. Tugas profesionalisasi guru meliputi merencanakan pembelajaran bermutu, meningkatkan kualifikasi secara berkelanjutan, serta memperlakukan peserta didik secara objektif tanpa diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hakekat profesi kependidikan dan pengembangan kinerja serta karir guru. Dibahas mengenai pengertian kinerja guru, faktor-faktor yang mempengaruhinya, penilaian kinerja guru, serta pengertian karir guru dan upaya pengembangan karirnya sesuai dengan jenjang jabatan fungsional.
Dokumen tersebut membahas konsep mengajar sebagai satu profesi. Ia menjelaskan ciri-ciri pekerjaan profesional menurut Lieberman dan juga mendefinisikan konsep perguruan dan keguruan. Dokumen ini juga menggariskan ciri-ciri guru profesional menurut beberapa penulis dan sepuluh sifat penting guru yang berkesan menurut McEwan.
Makalah ini membahas tentang profesi keguruan, termasuk definisi profesi keguruan, syarat-syarat menjadi guru, dan kode etik guru. Organisasi-organisasi keguruan seperti PGRI dan ISPI juga dibahas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia;
(2) SGM terdiri dari tiga standar utama yaitu profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran; dan
(3) Lima keperluan utama untuk memastikan kualitas pelatihan guru yaitu kelayakan
Dokumen tersebut membahas tentang praktik pengalaman lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan, meliputi tugas-tugas mahasiswa selama praktik lapangan seperti membuat program tahunan dan semester, silabus, satuan pelajaran, serta keterampilan mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, mengelola kelas, dan memberikan penguatan.
1. PROFESION PROFESSIONAL PROFESIONALISME.pptMashiraYahaya1
油
Guru sebagai profesional dan profesionalisme. Dokumen ini membahaskan konsep profesi, profesional dan profesionalisme serta menganalisis sama ada keguruan boleh dianggap sebagai profesi berdasarkan beberapa kriteria. Ia juga menggariskan ciri-ciri guru profesional dan cabaran untuk membangunkan profesionalisme guru.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk meningkatkan profesionalisme keguruan, termasuk melalui pelatihan dalam perkhidmatan, penyelidikan tindakan, sistem pementoran, pembelajaran sepanjang hayat, diskusi di pusat kegiatan guru, dan amalan refleksi.
Teks ini membahas tentang pentingnya pembangunan profesionalisme guru yang berterusan melalui pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran siswa. Guru perlu menguasai kandungan kurikulum, memiliki kemahiran pedagogi terkini, serta mampu menciptakan inovasi untuk memotivasi siswa belajar. Tanggung jawab guru mencakup pembentukan karakter siswa dan kemamp
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, peranan, profesionalisme, etika, dan tanggung jawab seorang guru serta standar-standar yang harus dipenuhi oleh seorang guru.
Modul ini membahas tentang Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan regulasi. Modul ini mencakup kebijakan pengembangan profesi guru, model-model pembelajaran, penelitian tindakan kelas, dan substansi mata pelajaran untuk meningkatkan penguasaan guru. Harapannya setelah mengikuti PLPG, kompetensi guru dan mutu pendidikan di Indonesia dapat men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang standar guru Malaysia, kualitas guru, dan pensijilan guru.
2) Terdapat tiga standar guru di Malaysia yaitu nilai profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
3) Guru berkualitas adalah guru yang memenuhi kebutuhan murid dalam berbagai aspek seperti pengajaran, pribadi, keahlian, dan pengelolaan.
4)
Guru dianggap sebagai profesi kerana memenuhi ciri-ciri profesi seperti memerlukan latihan khusus, pengetahuan dan kemahiran tertentu, tanggungjawab yang jelas, dan etika profesional. Walau bagaimanapun, autonomi guru terhad berbanding profesi lain. Guru juga memainkan peranan penting sebagai pemimpin dan agen perubahan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran di sekolah.
Dokumen tersebut membahasakan tentang profesionalisme keguruan dan pembangunan insan. Ia menjelaskan definisi guru permulaan dan teori peringkat perkembangan guru. Dokumen ini juga membincangkan tentang sosialisasi guru permulaan, masalah dan cabaran yang dihadapi oleh guru permulaan serta bagaimana pengetua boleh membantu guru permulaan.
1. SME 3023 TRENDS & ISSUES IN EDUCATION FOR MATHEMATICAL SCIENCES (TEACHER CERTIFICATION) Muhammad Farid Bin Aziz D20081032271 Mohd Sabri Bin Ibrahim D20081032280 Mohd Hamizi Bin Yusoff D20081032295 Mohamad Suffyan Bin Daim D20081032383 Mohd Badrul Hisham Bin Mat Amin D20081032279
2. Definisi Tajuk Menurut kamus dewan edisi ke-4 kelayakan membawa maksud kebolehan, kecekapan, atau kelulusan yang khas. manakala guru membawa maksud orang yang mengajar, pendidik, pengasuh. Oleh itu, kelayakan guru memberikan definisi individu yang berkebolehan dan mempunyai kelulusan khas untuk mengajar dan mendidik.
4. Syarat Kemasukan Melalui saluran: Lepasan STPM (atau setaraf) Lepasan STAM (atau setaraf) Matrikulasi KPM (atau setaraf) Diploma (atau setaraf) Melalui pengajian selama 8 semester (4 tahun)
5. Syarat dan kelayakan Warganegara Malaysia Berumur tidak melebihi 30 tahun pada tahun memohon Melalui ujian kelayakan iaitu: Malaysia Educator Selection Inventory (MEdSI) Lulus temuduga. Aktif dalam kokurikulum. Melepasi tapisan keselamatan. Bebas dari penyalahgunaan bahan dadah.
6. Tempoh Pengajian Tempoh pengajian bagi program Ijazah Sarjana Muda Pendidikan adalah ditetapkan selama 8 semester/4 tahun (KPM, 2003). Di samping mengikuti aktiviti pengajaran dan pembelajaran dalam bilik kuliah, pelajar-pelajar ini juga perlu menjalani aktiviti kokurikulum sebagai sebahagian daripada kurikulum kursus.
7. Menurut Shulman L.S (1970), seorang guru perlu menguasai 7 jenis ilmu pengetahuan:
8. Pedagogi Pedagogi adalah ilmu yang berkaitan dengan kaedah pengajaran. Khususnya pengajaran yang melibatkan pendidikan secara formal. Atau dalam erti kata lain, ia adalah sesuatu seni mengenai kaedah dan cara mengajar di sekolah. Pedagogi melibatkan kajian mengenai semua yang melibatkan pelajar dan bilik darjah antaranya bagaimana proses pengajaran dan pembelajaran berjalan, pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan interaksi antara guru dan para pelajar. Pedagogi sering dikaitkan dengan Taksonomi Bloom .
9. Taksonomi Bloom Bidang afektif pula adalah bidang yang berkaitan dengan sikap, emosi dan sahsiah seseorang Bidang psikomotor adalah bidang yang melibatkan tubuh badan manusia seperti aktiviti pertukangan dan sukan atau lebih tepat dikatakan melibatkan dunia luar. Ketiga-tiga bidang ini harus digunakan secara serentak. Bidang kognitif adalah bidang yang berkaitan dengan aktiviti mental seperti kefahaman, pengetahuan dan analisa terhadap sesuatu masalah atau perkara.
10. Kurikulum Kurikulum di Malaysia ditakrifkan sebagai suatu program pendidikan yang meliputi semua bidang ilmu pengetahuan, kemahiran, dan nilai kebudayaan serta kepercayaan untuk meningkatkan potensi individu secara seimbang dari segi jasmani, emosi, rohani dan intelek.
11. Kurikulum Ketiga-tiga cabang komponen ikhtisas ini bertujuan membina kemahiran, sikap dan pengetahuan asas perguruan meliputi aspek teori dan amali. Objektif kursus ini diperkenalkan adalah untuk membina pengetahuan mendalam dalam memberikan keyakinan dalam pengajian sesuatu subjek mata pelajaran Bertujuan melatih jati diri dan semangat, membina pengalaman dan kemahiran untuk mengendalikan sesuatu aktiviti apabila mereka menjejakkan kaki di sekolah
14. PROFESION Lieberman (1956) Pekerjaan itu merupakan perkhidmatan yang unik dan penting. Pekerja menggunakan banyak keupayaan dan kebolehan intelek semasa memberi perkhidmatan. Pekerja pernah mendapat latihan khusus dalam sesuatu bidang kemahiran. Ahli profesion adalah pakar dalam bidang dan mempunyai kuasa autonomi.
15. Menurut Kamus Dewan profesion ialah suatu bidang pekerjaan khasnya yang memerlukan pendidikan dan kecekapan serta kemahiran yang tinggi dan latihan yang khas. contohnya perundangan, perubatan, perguruan , kejuteraan dan lain-lain.
16. PROFESION PERGURUAN Profesion perguruan adalah bidang yang memberi perkhidmatan yang unik, tetap dan diperlukan oleh masyarakat. Keunikannya hanya akan dirasai dan diketahui oleh mereka yang terlibat dalam profesion ini. Hanya warga profesion perguruan sahaja yang berkemampuan memberi perkhidmatan pendidikan terbaik kepada masyarakat yang mana memberi kesan yang besar terhadap perkembangan personaliti, mental dan fizikal setiap insan (Noran Fauziah dan Ahmad Mahdzan, 1993).
17. Ciri-ciri Profesion Perkhidmatan yang unik dan penting Banyak menggunakan keupayaan Mendapat latihan khusus Mempunyai autonomi semasa menjalankan tugas Mementingkan mutu perkhidmatan serta dedikasi terhadap kerja Merupakan ahli kepada autonomi yang menentukan nilaitaranya Merupakan ahli kepada autonomi yang menentukan nilaitaranya Bertanggungjawab terhadap semua keputusan yang dibuatnya
18. Aspek Keguruan Dianggap Sebagai Satu Profesion Pengetahuan atau kemahiran yang diperolehi melalui pembelajaran teori dan latihan amali dalam sesuatu tempoh masa yang panjang Mempertingkatkan Profesionalisme油 Berupaya membuat keputusan dan menyelesaikan油 masalah serta berfikiran kritis dan kreatif油 Mengutamakan perkhidmatan Berpengetahuan dan berdaya fikir serta berakhlak 油
20. Satu sistem dasar akhlak, adat atau tingkah laku atau kesusilaan (Dewan Bahasa & Pustaka, 1995) Prinsip moral atau set prinsip moral (Kamus Oxford, 1994) Etika
21. Kod etika Memperjelaskan tindakan-tindakan betul yang perlu diikuti dan tindakan-tindakan salah yang perlu dihindari oleh individu-individu dalam sesuatu profesion. Bertujuan untuk mengekalkan integriti moral sesuatu profesion.
22. Guru perlu memiliki kod etikanya sendiri demi memartabatkan profesion perguruan. Kod etika dianggap penting kerana : Kod etika menyediakan garis panduan bagaimana bertingkah laku dalam profesion perguruan. Sesuai untuk dirujuk dan diamalkan oleh guru. Kod Etika Perguruan menyatakan dengan jelas tentang tanggungjawab guru terhadap pemegang amanah dalam bidang pendidikan Guru lebih faham dan jelas tentang tanggungjawab mereka.
23. Setiap guru harus mematuhi kod etika yang terdapat dalam TATASUSILA PROFESION KEGURUAN seperti yang disarankan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, seperti berikut:
24. TATASUSILA PROFESION KEGURUAN Tanggungjawab terhadap pelajar Tanggungjawab terhadap ibu bapa Tanggungjawab terhadap masyarakat dan negara Tanggungjawab terhadap rakan sejawat dan profesion keguruan
27. ...as the most significant and costly resource in schools, teachers are central to school improvement efforts. Improving the efficiency and equity of schooling depends, in large measure, on ensuring that competent people want to work as teachers, that their teaching is of high quality, and that all students have access to high quality teaching. (Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), 2005) Pengenalan
29. Disahkan dalam perkhidmatan (bagi urusan pemangkuan ke Gred DG44(KUP) sahaja): 油油 Mencapai tahap prestasi yang ditetapkan berdasarkan LNPT bagi 3 tahun terakhir; 油油油 Bebas daripada tindakan tatatertib; 油油 Telah mengisytiharkan harta; 油油 Lulus tapisan keutuhan SPRM; 油油油 Bebas daripada senarai Peminjam Tegar Institusi Pinjaman Pendidikan; 油油 Diperakukan oleh Ketua Jabatan / Perkhidmatan. Syarat-Syarat Umum
30. i.油油油 Bagi Gred DGA32(KUP): sekurang-kurangnya 5 tahun mengajar termasuk 3 tahun mengajar mata pelajaran kepakaran: ii.油油 Bagi Gred DG44(KUP): sekurang-kurang 5 tahun mengajar termasuk 3 tahun terakhir mengajar mata pelajaran pakar; iii.油 Bagi Gred DG48(KUP); telahdinaikkanpangkat ke Gred DG44(KUP)/Gred DG44 hakiki; iv.油 Bagi Gred DG52(KUP): telah dinaikkan pangkat ke Gred DG48(KUP)/Gred48 hakiki; v.油油 Bagi Gred DG54(KUP): telah dinaikkan pangkat ke Gred DG52(KUP)/Gred DG52 hakiki; vi.油 Bagi Gred Khas C (KUP): telah dinaikkan pangkat ke Gred DG54(KUP)/Gred DG54 hakiki. Syarat-Syarat Khusus
31. Sumber: Kementerian Pelajaran Malaysia Gred Kuota Mengikut Tahun Diluluskan 1994 2004 2006 2009 Khas C - 12 24 36 DG54 - - 100 134 DG52 - - 250 336 DG48 1,000(DG2) - 1,000 1,345(SM) 油 173(SR) DG44 - - 4,000 油 5,379(SM) 油 1,737(SR) DGA38 - - - 237 DGA34 - - 800 950 DGA32 1,600(DG5) - 3,200 4,000 Jumlah 2,600 12 9,374 14,327
32. Memberi pengiktirafan kepada guru yang cemerlang dalam mata pelajaran atau bidang pengkhususan masing-masing. Meningkatkan pencapaian kualiti pengajaran dan pembelajaran (P&P). Menjadikan Guru Cemerlang role model kepada guru lain. Meningkatkan motivasi guru. Meningkatkan kecemerlangan sekolah dengan berkongsi pengalaman dan kemahiran Guru Cemerlang. Memperluaskan peluang kenaikan pangkat dalam perkhidmatan pelajaran. Membolehkan guru dinaikkan pangkat tanpa perlu meninggalkan tugas mengajar atau bertukar ke jawatan pentadbiran. Objektif
33. Peribadi Pengetahuan dan kemahiran Hasil kerja Komunikasi Potensi Sumbangan kepada kemajuan pendidikan negara Ciri-ciri
36. Resolusi yang dipersetujui oleh Persidangan Pertubuhan Buruh Sedunia (ILO) telah mengkelaskan guru-guru yang bertugas melebihi 48 jam seminggu termasuk dalam tugas perancangan, persediaan, penilaian, penyediaan kurikulum dan perhubungan dikategorikan sebagai terbeban. Utusan Malaysia, 6 Julai 2005
38. Pengagihan tugas yang tidak seimbang antara guru-guru dalam setahun. Sikap pentadbir yang suka pilih kasih dan bersikap tidak adil terhadap guru-guru tertentu. Tugas sampingan yang dibebankan dibahu guru-guru oleh pihak atasan. Tugas sampingan yang diberikan secara mendadak kepada guru. Daeng Ramli Akil (1993)
41. Sejarah Pada tahun 1960-an, beberapa perubahan dalam sistem pendidikan negara telah berlaku. Jawatan Kuasa Penyemak Pelajaran atau lebih dikenali sebagai laporan Rahman Talib telah mencadangkan supaya satu Program Integrasi dirancang. Dibahagikan kepada 3 tahap: Tahap pertama tahun 1963 - 1965 Tahap kedua 1966 - 1970 Tahap ketiga 1971 - 1975
42. Perkembangan Seramai 1,473 daripada 60,000 jumlah pemohon bergraduan di seluruh negara, terpilih untuk memasuki program Kursus Pendidikan Lepasan Ijazah (KPLI) ambilan Januari 2010 bagi memenuhi 17 bidang pengajian di 27 Institut Pendidikan Guru (IPG). Manakala seramai 1,136 calon guru lepasan program Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah (DPLI) yang telah menamatkan pengajian mereka pada bulan November/Disember 2009 berjaya mengurangkan jumlah kekosongan guru-guru sekolah menengah sebanyak 11,238 orang. Sehingga Januari 2010 masih lagi terdapat kekurangan 11,238 orang guru di sekolah menengah dan 5,211 orang guru di sekolah rendah (Akhbar Utusan Malaysia, 29 Januari 2010).
43. Matlamat Matlamat utama adalah bagi menampung keperluan guru berkemahiran (Mak Soon Sang, 2002) Antara objektif program KPLI ialah: Mewujudkan sekurang-kurangnya 50 peratus guru sekolah rendah berijazah menjelang tahun 2010. Meningkatkan kualiti guru dan menampung kekurangan guru lepasan pengajian pendidikan. Antra objektif program DPLI ialah: Melahirkan guru yang mempunyai pengetahuan dan kemahiran profesional dalam bidang pendidikan. Melahirkan guru yang mampu mengajar dan mengurus mata pelajaran yang ditawarkan di sekolah. Melahirkan graduan yang mempunyai keupayaan sebagai pemimpin instruksional.
44. Tempoh Pengajian Tempoh pengajian bagi program DPLI dan KPLI adalah ditetapkan selama 10 bulan (KPM, 2003). Di samping mengikuti aktiviti pengajaran dan pembelajaran dalam bilik kuliah, pelajar-pelajar ini juga perlu menjalani aktiviti kokurikulum sebagai sebahagian daripada kurikulum kursus.
48. Syarat dan kelayakan Melalui ujian kelayakan iaitu: MEDSI MteST Lulus temuduga. Aktif dalam kokurikulum. Melepasi tapisan keselamatan. Bebas dari penyalahgunaan bahan dadah.
50. Pengaruh orang Dapat dipecahkan kepada beberapa golongan: Ibu bapa (ibu bapa turut memainkan peranan di dalam membentuk minat anak-anak mereka terhadap sesuatu perkara termasuklah di dalam soal memilih pekerjaan. ) Guru (Kajian yang dilakukan oleh Fox (1961) menunjukkan seramai 75% daripada respondennya menyatakan mereka dipengaruhi oleh guru mereka apabila membuat keputusan untuk memilih pekerjaan. )
51. Profesion keguruan Noran Fauziah Yaakub (1990) juga menyatakan bahawa profesion keguruan adalah merupakan pekerjaan yang terjamin di Malaysia dan adalah mudah bagi guru pelatih lepasan Maktab Perguruan mendapat pekerjaan selepas tamat latihan kerana seluruh program latihan mereka dibiayai oleh pihak Kementerian Pendidikan Malaysia. Kajian ke atas 2046 orang guru pelatih di lima buah maktab perguruan oleh Daisy Ee (1974). Hasil kajiannya menunjukkan seramai 73.5% guru pelatih memilih profesion keguruan kerana beranggapan profesion ini dihormati , disamping peluang berkhidmat kepada masyarakat.
53. Jangka Masa yang Singkat Pada awal kemunculannya seorang guru boleh dilahirkan dalam tempoh pengajian kira-kira setahun harapan dapat melahirkan guru yang berkualiti dan bermotivasi. Ini sama sekali bercanggah dengan pendapat DR Illyas Zaidi dari keratan akhbar Berita Harian bertajuk Guru maktab , KPLI perlu pertingkat ilmu.
54. Tempoh pengajian yang singkat untuk mereka menguasai kursus yang diambil (Akhbar Utusan Malaysia, 31 Oktober 2004) Guru-guru ini bakal menghadapi masalah bukan sahaja dalam mengendalikan aktiviti dalam bilik darjah dengan berkesan malah turut merasa sukar untuk bertindak secara proaktif dalam aktiviti kokurikulum dan pentadbiran.
55. Isu yang sentiasa dibangkitkan ialah sama ada calon guru KPLI dan DPLI yang berjaya dipilih benar-benar layak dan bercita-cita ingin menjadi guru. Terdapat sebilangan kecil guru yang memilih profesion keguruan dengan motif peribadi seperti mendapat gaji yang tetap, cuti yang panjang, dan pada jangkaan mereka bidang ini mudah serta tidak mencabar. Minat
56. Faktor keupayaan menyesuaikan diri dengan persekitaran kerja dalam bentuk kesesuaian jenis personaliti seseorang dengan persekitaran itu merupakan satu faktor yang besar. Apabila jenis personaliti tersebut tidak sepadan dengan persekitarannya, maka berlakulah punca kepada sikap tidak berminat terhadap kerja mahupun perkembangannya (Holland, 1973).
57. Kajian yang dijalankan terhadap beberapa orang guru mengenai kejadian Burn-out terhadap guru jelas menunjukkan faktor bahawa guru yang seringkali menghadapi masalah ini adalah guru yang kurang berminat sejak dari awal lagi dalam bidang yang diceburi. ( Wan Mohd Zahid Nordin ). Tidak hairanlah, hasil kajian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) menunjukkan penurunan dalam pencapaian murid Malaysia berbanding negara lain seperti Hong Kong, Singapura dan Korea Selatan (Jabatan Perdana Menteri, 2009).
58. Ramai yang menganggap kerjaya perguruan ini merupakan salah satu kerjaya yang diceburi sebagai batu loncatan sahaja. Menurut Daisy Ee (1974) dan Obura (1974), ramai yang memilih kerjaya perguruan ini setelah gagal memasuki bidang-bidang lain dan guru menjadi pilihan mereka yang terakhir. Jalan mudah mencari pekerjaan
59. Kebanyakan daripada mereka asalnya gagal bersaing dalam pasaran kerja yang semakin mencabar membuatkan mereka mengambil inisiatif mudah masuk ke dalam bidang pendidikan atas tiket KPLI. Hal ini dikukuhkan lagi dengan kajian yang dilakukan oleh (Mahadi Hj. Khalid, Salehudin Hj. Sabar .2005) menunjukkan sebanyak 53.10 peratus pelajar KPLI tiada pilihan lain yang mendorong mereka mengambil kursus perguruan lepasan ijazah.
60. Penekanan banyak diberikan kepada kursus-kursus ikhtisas pendidikan untuk membolehkan pelajar-pelajar menguasai pengetahuan dan kemahiran dalam pengajaran dan pembelajaran. Kursus-kursus tumpuan kedua kurang diberi penekanan, walaupun ianya amat penting bagi melengkapkan diri mereka dengan pengetahuan dan kemahiran kandungan kursus pendidikan teknikal yang menjadi opsyen utama. Penguasaan kemahiran pelajar DPLI dalam kursus ikhtisas .
61. Keadaan ini akan mendorong IPTA melahirkan guru-guru pelatih DPLI yang kurang berkeyakinan, kurang kemahiran mengajar (pedagogi), kurang menguasai bidang pengkhususan dan kurang mahir dalam komunikasi (Akhbar Utusan Malaysia, 31 Oktober 2004).
62. Kewujudan guru-guru lepasan KPLI dan DPLI ini sedikit sebanyak telah mengganggu penempatan guru-guru lepasan ijazah pendidikan. Guru-guru lepasan KPLI dan DPLI ini merupakan pelajar tajaan Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM). Menolak Hak pelajar ISMP yang Layak
63. Dijamin penempatannya dan ditempatkan terlebih dahulu kemudian sekiranya ada kekosongan guru-guru lepasan ijazah pendidikan pula akan diserap. Ini sekaligus meningkatkan kadar pengangguran negara. Tujuan utama pelaksanaan KPLI油sebelum ini adalah untuk油menampung kekurangan guru lepasan pengajian pendidikan油namun situasi yang berlaku kini menjadi sebaliknya. 油
66. Guru yang benar-benar profesional merupakan guru yang mendapat latihan melalui institusi yang diiktiraf oleh pihak Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) Ianya bertujuan untuk melahirkan guru yang benar-benar menepati saranan pihak KPM agar mencapai matlamat yang produktif dan bermutu selaras dengan misi dan visi Falsafah Pendidikan Kebangsaan KESIMPULAN