Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran IPS ekonomi di SMP Negeri 1 Pajangan, Bantul. Pembelajaran menerapkan teori belajar disiplin mental dan konstruktivisme, dengan siswa membaca materi, guru memberikan penjelasan, siswa mengerjakan latihan kelompok dan mempresentasikan hasilnya. Laporan ini menganalisis proses pembelajaran dan menyimpulkan bahwa dalam satu pertemuan diterapkan lebih dari sat
Pembelajaran di Yayasan Syafiatul Amaliah menggunakan berbagai metode sesuai dengan karakteristik masing-masing kelas, seperti ceramah, diskusi, dan pemberian tugas. Motivasi siswa dipengaruhi oleh pendekatan behavioral, kognitif, dan sosial melalui pemberian reward, peningkatan pemahaman, serta hubungan yang erat antara siswa dan guru.
Laporan ini merangkum hasil observasi di kelas VII 4 Sekolah Islam Amir Hamzah Medan. Pembelajaran menggunakan metode teacher-centered dengan penggunaan reward dan punishment, sesuai teori operant conditioning. Siswa aktif namun kurang tertib. Kelas kurang rapi dan sistem pembelajaran perlu diperbaiki dengan penggunaan teknologi dan komunikasi yang baik antara semua pihak.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
SMP Putri Cahaya memiliki proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Guru menggunakan berbagai metode pengajaran dan mendorong kreativitas siswa. Sekolah juga menjalin hubungan baik antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
Manajemen kelas di SDN 064988 berjalan dengan baik, dengan proses pembelajaran yang kondusif dan aktif serta evaluasi berkelanjutan oleh guru. Peserta didik fokus dan mengerti materi pelajaran.
Dokumen ini membahas perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dokumen ini menjelaskan kritik terhadap pembelajaran lama yang hanya mentransfer pengetahuan dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pembelajaran baru harus mengaktifkan siswa secara mental dan fisik untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Berdasarkan observasi di kelas XI IPS 1 MAN 2 Model Medan, terlihat bahwa:
- Dinamika pembelajaran bersifat aktif namun kurang kondusif, dengan metode pengajaran berfokus pada siswa (student center learning)
- Interaksi antara guru dan siswa bersifat personal dengan jarak yang dekat
- Ruangan kelas dan fasilitas sekolah secara umum mendukung proses pembelajaran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut menerapkan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
2. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi siswa.
3. Pembelajaran berjalan efektif dengan interaksi yang baik antara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, termasuk profil sekolah, kelas, dan hasil observasi di kelas dan lingkungan sekolah.
2. Berdasarkan analisis, pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi serta memberikan penjelasan jika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center.
Sekolah ini melakukan observasi di SMP Putri Cahaya Medan. Mereka mengamati proses pembelajaran di kelas VII 5, dan menganalisisnya berdasarkan teori Vygotsky, Erikson, Skinner, Piaget, dan Bronfenbrenner. Proses pembelajarannya aktif dan interaktif antara guru dan siswa. Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orangtua siswa.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan hasil observasi di kelas VII SMP Yayasan Pendidikan Islam Amir Hamzah Medan mengenai pelajaran elektronika.
2. Sistem pembelajaran yang digunakan guru bersifat teacher-centered dan menggunakan penguatan positif dan negatif.
3. Kesimpulan hasil observasi menunjukkan perlu adanya peningkatan sistem pembelajaran dan kemampuan manajemen kelas guru.
laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
Manajemen kelas di SDN 064988 berjalan dengan baik, dengan proses pembelajaran yang kondusif dan aktif serta evaluasi berkelanjutan oleh guru. Peserta didik fokus dan mengerti materi pelajaran.
Dokumen ini membahas perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dokumen ini menjelaskan kritik terhadap pembelajaran lama yang hanya mentransfer pengetahuan dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pembelajaran baru harus mengaktifkan siswa secara mental dan fisik untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Berdasarkan observasi di kelas XI IPS 1 MAN 2 Model Medan, terlihat bahwa:
- Dinamika pembelajaran bersifat aktif namun kurang kondusif, dengan metode pengajaran berfokus pada siswa (student center learning)
- Interaksi antara guru dan siswa bersifat personal dengan jarak yang dekat
- Ruangan kelas dan fasilitas sekolah secara umum mendukung proses pembelajaran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut menerapkan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
2. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi siswa.
3. Pembelajaran berjalan efektif dengan interaksi yang baik antara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, termasuk profil sekolah, kelas, dan hasil observasi di kelas dan lingkungan sekolah.
2. Berdasarkan analisis, pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi serta memberikan penjelasan jika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center.
Sekolah ini melakukan observasi di SMP Putri Cahaya Medan. Mereka mengamati proses pembelajaran di kelas VII 5, dan menganalisisnya berdasarkan teori Vygotsky, Erikson, Skinner, Piaget, dan Bronfenbrenner. Proses pembelajarannya aktif dan interaktif antara guru dan siswa. Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orangtua siswa.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan hasil observasi di kelas VII SMP Yayasan Pendidikan Islam Amir Hamzah Medan mengenai pelajaran elektronika.
2. Sistem pembelajaran yang digunakan guru bersifat teacher-centered dan menggunakan penguatan positif dan negatif.
3. Kesimpulan hasil observasi menunjukkan perlu adanya peningkatan sistem pembelajaran dan kemampuan manajemen kelas guru.
Plus minus-interesting implikasi teori behavirousfiro HAR
油
Teori behaviorisme menekankan pembelajaran melalui rangsangan dan penguatan. Ia bermanfaat untuk membentuk tingkah laku kanak-kanak tetapi juga berisiko mengurangkan kreativiti dan keterlibatan murid. Pendekatan ini perlu diimbangi dengan aktiviti yang memberi peluang kepada murid untuk berfikir secara kritis.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil observasi proses pembelajaran di kelas 7 SMPN 10 Medan. Kelompok 1 melakukan observasi selama 40 menit dan mengamati proses pembelajaran mata pelajaran Matematika. Guru mengajar dengan baik dan interaktif serta murid aktif bertanya. Kelompok menyimpulkan bahwa proses pembelajarannya bersifat teacher-centered.
Ringkasan observasi proses belajar mengajar di kelas 5 SDN 060808 adalah sebagai berikut: proses belajar menggunakan metode learner-centered dan teori belajar berpenguat Skinner dengan memberikan reward dan hukuman, serta menerapkan tahapan belajar Gagne seperti persepsi, kodean, dan penguatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. ANGGOTA KELOMPOK
Ketua : Mariah Ulfah ( 13-059 )
Anggota : Tri Yuspiani Lubis ( 13-023 )
Nurul Hasanah ( 13-035 )
Niesya Ridhania ( 13-069 )
Anggreini Ade Putri ( 13-081
)
3. Profil Sekolah
Nama Sekolah :SMP Harapan 2
Medan
Alamat :Jl. Imam Bonjol No.35
Medan
Berdiri Sejak Tahun 1967
Nama Kepsek : Sabilal Lubis, M.Pd
4. Biaya Sekolah
Akselarasi : Rp. 1.500.000/bulan
Regular : Rp. 750.000/bulan
Jumlah Kelas : 13 Kelas
5. Profil Kelas
Jumlah Siswa : 11 Orang
Perlengkapan Kelas :
Meja dan Kursi (yang disusun
berbentuk U)
Papan Tulis
Infokus
Komputer
6. TV
Dispenser
Loker
Rak sepatu
AC
Globe
Poster Pelajaran
Photo Presiden dan
wakil presiden
Keranjang sampah
7. Lama observasi
Di kelas (40 menit) pada jam
mata pelajaran biologi.
Di lingkungan sekolah (20
menit)
8. Poin poin hasil observasi
1. Di kelas
Dinamika pembelajaran :
Proses belajar berjalan sangat aktif
Keingintahuan siswa pada ilmu pengetahuan besar
Intraksi antara guru dan murid aktif
9. Siswanya aktif bertanya
Karena murid terlalu aktif sehingga guru
kesulitan menjaga kekondusipan kelas
Kelas menarik, seru, tidak kaku
Sesama murid saling berbagi pelajaran
Ada latihan selesai pembelajaran
10. 2. Di lingkungan sekolah
M u s h o l l a
T e r d i r i d a r i 3
k a n t i n k a r e n a
s e k o l a h n y a a d a
d a l a m s a t u y a y a s a n
s e h i n g g a k a n t i n n n y a
g a b u n g
T a m a n
L a p a n g a n ( b a s k e t ,
s e p a k b o l a )
11. Analisis singkat dengan teori belajar
Berdasarkan observasi
teori belajar yang dipakai
adalah teori student
center, namun ada
juga sedikit
berhubungan teori
Behavioral (operant)
12. Teori belajar student center
Pendidik tidak memberi pelajaran pada murid,
tapi hanya memfasilitasi belajarnya jadi semua
terfokus pada murid.
Seseorang akan belajar secara signifikan hanya
pada hal-hal yang memperkuat dirinya sendiri.
Tidak akan mau belajar jika itu berada di bawah
tekanan.
Guru hanya meluruskan jika ada perbedaan
pendapat pada murid dan menjelaskannya secra
signifikan dengan tidak dibawah tekanan.
13. Kenapa student center.???
Karena, selama pembelajaran yang berlangsung
guru hanya memberikan sedikit materi karena
sebelumnya guru sudah memberitahu untuk
mempelajari materi terlebih dahulu, sehingga
diskusi lebih banyak dan selama diskusi setiap
pertanyaan kebanyakan sesama murid yang
menjawab hanya saja jika ada sedikit yang
menyimpang baru guru bertindak memberikan
penjelasan yang lebih spesifik.
14. Behavioral
(operant conditioning)
Operant conditioning adalah bentuk
pembelajaran yang dimana konsekuensi-
konsekuensi dari prilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan
diulangi.
Diikuti dengan adanya reinforcement (penguat
atau dorongan) dan funishment (hukuman).
15. Kenapa???
Karena setiap orang pasti membutuhkan
penguat ataupun dorongan untuk
meningkatkan prilakunya, apalagi itu masih
usia anak SMP dimana anak SMP itu sudah
mulai ingin apa yang diprolehnya dihargai.
Selain itu untukmenghindari adanya
penyimpangan prilaku maka diadakan
funishment pada prilaku dan pembelajaran
yang tidak sesuai
16. Contoh :
Dalam kelas ada anak yang nilainya
tidak memenuhi nilai minimum pada satu
bab pembelajaran,dia pun dikasih
hukuman oleh gurunya dengan
merangkum materi bab tersebut dan
menjawab soal-soal yang berhubungan
denga bab tersebut. Dan untuk anak yang
nilainya baik mendapat reinforcement
berupa pujian
17. kesimpulan hasil observasi
Dari hasil observasi kelompok kami ke SMP
Harapan 2 Medan, kami menyimpulkan :
1. murid lebih cenderung pada metode
belajar student center.
2. Pembelajaran berlangsung dengan
efektif, intraksi terjaga dengan baik baik
itu antara guru dengan murid maupun
murid dengan murid.
18. 3. Penyampaian materi di
barengi dengan diskusi
sehingga memicu penalaran
murid.
4. murid yang sedikit membuat
guru menjadi maksimal
perhatian secara merata dan
ekslusif
5. pembelajaran berjalan
santai namun tetap serius