ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
油
Buku ini disusun dalam lapan bab:
1. Hakikat Bahasa
2. Prinsip Penggunaan Kata
3. Prinsip Penggunaan Imbuhan
4. Prinsip Pembinaan Ayat
5. Bagaimana Kata Berfungsi
6. Bahasa Figuratif
7. Bagaimana Ayat Berfungsi
8. Tanda Baca
Namun, ulasan hanya dilakukan pada bab 5, 6 dan 7 sahaja kerana pengkaji mendapati bab-bab ini amat penting dalam penulisan retorik.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek gaya bahasa dalam puisi, termasuk diksi, frasa, unsur perbandingan, dan unsur pengulangan. Aspek-aspek ini memberikan keindahan bahasa dan meningkatkan mutu puisi. Dibahas pula berbagai jenis kata dan maknanya, seperti kata asing, dialek, sinkof, gandaan, onomatope, dan simbol. Warna, masa, alam, dan personifikasi juga dijelaskan maknanya
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan kata dalam bahasa Melayu, termasuk empat bentuk kata dasar (kata tunggal, kata terbitan, kata majmuk, kata ganda) dan berbagai contoh pola pembentukan kata untuk masing-masing bentuk."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep kesusasteraan Melayu tradisional dan modern. Secara ringkas, dibahas bentuk-bentuk puisi tradisional seperti pantun, syair, gurindam, seloka, dan nazam beserta ciri-ciri dan contohnya. Juga dibahas bentuk-bentuk prosa modern seperti sajak, cerpen dan novel beserta jenis-jenisnya.
Syair ini menyingkap berbagai cara orang melakukan riak, yakni menunjuk-nunjuk keagamaan untuk mendapat perhatian orang lain. Riak dapat dilakukan dengan berpuasa, berceramah, berpakaian khusus, bahkan berpura-pura melakukan amal shaleh. Syair ini memperingatkan bahaya sifat riak karena dibenci Tuhan dan dapat mendatangkan bala.
Dokumen tersebut membahas tentang kata tugas dalam bahasa Melayu berdasarkan Tatabahasa Dewan. Kata tugas dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu kata penyambung ayat, kata praklausa, kata prafrasa, dan kata pascakata. Kata tugas mencakup berbagai jenis seperti kata hubung, kata seru, kata tanya, dan lainnya yang berfungsi sebagai penerang, penghubung, dan penentu makna
Dokumen ini membahas tentang kata adjektif majmuk dan kiasan dalam bahasa Melayu. Kata adjektif majmuk terbentuk dari penggabungan dua kata dasar atau lebih, seperti "merah jambu" dan "hijau daun". Kata adjektif kiasan membawa maksud figuratif dengan menggunakan perumpamaan seperti "panjang tangan" dan "ringan tulang". Dokumen ini juga menyoroti penggunaan kata adjektif tersebut
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1) Seorang pelajar bernama Arsyad Arifin dipindahkan dari asramanya setelah tidak lulus ujian PMR
2) Dia bertemu dengan teman baru bernama Faiz yang membantunya beradaptasi di sekolah baru
3) Suatu hari ketika bermancing bersama, Faiz mengalami kecelakaan motosikal yang melukai tangan Arsyad
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataFairuz Alwi
油
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan kata terbitan dalam bahasa Melayu melalui proses imbuhan. Terdapat empat jenis imbuhan yang digunakan yaitu awalan, akhiran, apitan, dan sisipan. Jenis-jenis imbuhan beserta contohnya dijelaskan secara terperinci.
Teori Segi Tiga Semiotik menjelaskan hubungan antara simbol, makna, dan referensi. Teori ini melihat makna terdiri dari tiga komponen: simbol, konsep, dan objek yang dirujuk. Simbol berhubungan langsung dengan konsep, sedangkan konsep berhubungan langsung dengan objek yang dirujuk.
Homonim, homofon dan homograf merujuk kepada perkataan yang sama bunyi atau ejaan tetapi berbeza makna. Contoh homonim termasuk 'haus' dan 'buku', manakala homofon seperti 'bang' dan 'bank'. Homograf pula mempunyai ejaan yang sama tetapi berbeza sebutan seperti 'bela' dan 'rendang'.
. Menurut Nik Safiah Karim dalam Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga, morfologi ialah satu bidang ilmu bahasa yang mengkaji perkataan-perkataan. Sintaksis bermaksud sebagai satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang peraturan dan susunan kata dalam sesuatu ayat
Dokumen ini berisi 10 soal untuk mencari kata dasar dari 10 kata kerja yang diawali dengan awalan 'meN-'. Soal tersebut memberikan contoh kata dasar untuk kata kerja 'mengata' dan meminta untuk mengisi kata dasar 10 kata kerja lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kata tugas dalam bahasa Melayu berdasarkan Tatabahasa Dewan. Kata tugas dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu kata penyambung ayat, kata praklausa, kata prafrasa, dan kata pascakata. Kata tugas mencakup berbagai jenis seperti kata hubung, kata seru, kata tanya, dan lainnya yang berfungsi sebagai penerang, penghubung, dan penentu makna
Dokumen ini membahas tentang kata adjektif majmuk dan kiasan dalam bahasa Melayu. Kata adjektif majmuk terbentuk dari penggabungan dua kata dasar atau lebih, seperti "merah jambu" dan "hijau daun". Kata adjektif kiasan membawa maksud figuratif dengan menggunakan perumpamaan seperti "panjang tangan" dan "ringan tulang". Dokumen ini juga menyoroti penggunaan kata adjektif tersebut
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1) Seorang pelajar bernama Arsyad Arifin dipindahkan dari asramanya setelah tidak lulus ujian PMR
2) Dia bertemu dengan teman baru bernama Faiz yang membantunya beradaptasi di sekolah baru
3) Suatu hari ketika bermancing bersama, Faiz mengalami kecelakaan motosikal yang melukai tangan Arsyad
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataFairuz Alwi
油
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan kata terbitan dalam bahasa Melayu melalui proses imbuhan. Terdapat empat jenis imbuhan yang digunakan yaitu awalan, akhiran, apitan, dan sisipan. Jenis-jenis imbuhan beserta contohnya dijelaskan secara terperinci.
Teori Segi Tiga Semiotik menjelaskan hubungan antara simbol, makna, dan referensi. Teori ini melihat makna terdiri dari tiga komponen: simbol, konsep, dan objek yang dirujuk. Simbol berhubungan langsung dengan konsep, sedangkan konsep berhubungan langsung dengan objek yang dirujuk.
Homonim, homofon dan homograf merujuk kepada perkataan yang sama bunyi atau ejaan tetapi berbeza makna. Contoh homonim termasuk 'haus' dan 'buku', manakala homofon seperti 'bang' dan 'bank'. Homograf pula mempunyai ejaan yang sama tetapi berbeza sebutan seperti 'bela' dan 'rendang'.
. Menurut Nik Safiah Karim dalam Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga, morfologi ialah satu bidang ilmu bahasa yang mengkaji perkataan-perkataan. Sintaksis bermaksud sebagai satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang peraturan dan susunan kata dalam sesuatu ayat
Dokumen ini berisi 10 soal untuk mencari kata dasar dari 10 kata kerja yang diawali dengan awalan 'meN-'. Soal tersebut memberikan contoh kata dasar untuk kata kerja 'mengata' dan meminta untuk mengisi kata dasar 10 kata kerja lainnya.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian, memisahkan kalimat setara, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, dan memisahkan bagian-bagian dalam alamat, tanggal, dan catatan kaki.
1. Morfem adalah satuan gramatik terkecil yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil.
2. Terdapat morf yang hanya memiliki satu struktur fonologi dan alomorf yang memiliki beberapa struktur fonologi.
3. Satuan gramatik dapat dibedakan menjadi bentuk bebas, terikat, dan klitik.
Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan dan kata dasar. Ia menjelaskan tiga jenis imbuhan yaitu awalan, akhiran, dan apitan. Kemudian memberikan contoh kata terbitan yang terbentuk dari kombinasi imbuhan dan kata dasar. [/ringkasan]
Dokumen berisi daftar kata ganda dalam bahasa Melayu seperti tetupai, lelangit, kekuda, yang memberikan informasi tentang pasangan kata dalam bahasa Melayu.
Dokumen tersebut membahas tentang lima jenis kata ganda dalam bahasa Melayu yaitu kata ganda seluruh, kata ganda separa, kata ganda berima, kata ganda menyaling, dan kata ganda semu. Kata ganda tersebut memiliki aturan penulisan dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan kata yang tepat dalam penyusunan kalimat dan penggunaan bahasa yang baik dan benar, mulai dari makna kata, sinonim, kata umum dan khusus, perubahan makna kata, ejaan mirip, hingga unsur-unsur kalimat efektif."
Makalah ini membahas tentang reduplikasi dalam bahasa Indonesia. Reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan mengulangi bentuk dasar kata, baik secara utuh maupun sebagian. Terdapat beberapa jenis reduplikasi seperti reduplikasi sebagian, utuh, berubah bunyi, dan berimbuhan. Reduplikasi dapat memberikan makna jamak, memperkuat makna, melemahkan makna, menyatakan kegiatan berulang,
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri seperti kesejajaran, kehematan, penekanan, kelogisan, kesepadanan, keparalelan, dan penggunaan kata yang tepat. Struktur kalimat efektif harus jelas dan kata-katanya diurutkan sesuai aturan bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan unsur-unsur kalimat, serta pola dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Pengertian kalimat dijelaskan melalui definisi dari para ahli bahasa, sedangkan unsur-unsur kalimat mencakup subjek, predikat, pelengkap, dan sebagainya. Kemudian dibahas pula pola-pola kalimat dan ciri-ciri kalimat yang efektif seperti memiliki kesatuan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan unsur-unsur kalimat, serta pola dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Kalimat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang mengandung makna lengkap, dan terdiri atas subjek, predikat, serta unsur-unsur pelengkap seperti objek dan keterangan. Kalimat efektif harus memiliki kesatuan gagasan dan tanda baca yang tepat untuk menyampaikan makna
Makalah ini membahas tentang kalimat dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kalimat, unsur-unsur yang membentuk kalimat, jenis-jenis kalimat berdasarkan struktur dan fungsinya, serta contoh-contoh kalimat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai 5 ragam bahasa yaitu bahasa resmi, tidak resmi, akrab, konsultasi, dan contoh penggunaannya. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang digunakan berdasarkan situasi dan hubungan penutur.
Dokumen ini membahas tentang perluasan dan penyempitan makna kata. Terdapat dua jenis perubahan makna yaitu perluasan makna dimana makna kata menjadi lebih luas, dan penyempitan makna dimana makna kata menjadi lebih sempit. Faktor penyebab perubahan makna antara lain ilmu dan teknologi, sosial budaya, serta adanya asosiasi baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif, yang meliputi kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah tata bahasa yang baik dan benar serta memilih kata dan struktur yang mudah dipahami oleh pembaca.
Teks tersebut membahas tentang kalimat efektif. Secara garis besar, kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penulis/pembicara dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca/pendengar. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesejajaran, penekanan, kehematan, kelogisan, dan kesepadanan.
2. KATA DASAR
Kata dasar adalah satuan bahasa
terkecil yang memiliki makna. Kata
tersebut belum mengalami
penambahan atau perubahan bentuk
yang mengakibatkan perubahan
makna.
4. KATA ULANG
Kata ulang yaitu kata dasar yang
diulang. Dalam hal ini yang
diulang bukan morfem melainkan
kata.
5. Contoh Kata Ulang
sepeda-sepeda , berasal dari satu kata
sepeda. Sebaliknya, kata kupu-kupu
bukanlah kata ulang karena dalam
bahasa Indonesia tiak dikenal kupu.
Oleh karena itu, bentuk tersebut bukan
merupakan kata ulang.
6. Prinsip Pengulangan
a. Selalu mempunyai dasar yang diulang
b. Proses pengulangan tidak mengubah
jenis(kelas) kata
c. Bentuk dasarnya adalah kata yang lazim
(umum) dipakai dalam tindak berbahasa
7. Macam-macam Kata Ulang
a. Kata ulang utuh / penuh
Contoh : rumah-rumah, berasal dari kata dasar rumah
b. Kata ulang berimbuhan
Contoh : diinjak-injak, berasal dari kata dasar injak
c. Kata ulang sebagian/parsial berimbuhan
Contoh : Berpandang-pandangan, berasal dai kata dasar
pandang
8. Lanjutan
d. Kata ulang dwi purwo
Contoh : sesama,berasal dari kata dasar sama
e. Kata ulang berubah bunyi
Contoh : sayur-mayur, berasal dari kata dasar
sayur
9. Fungsi Kata Ulang
Pada prinsipnya pengulangan tidak mengubah
jenis kata. Artinya bila kaa dasarnya kata benda
akan tetap menjadi kata benda pada kata
ulangnya, demikian pula untuk jenis kata lainnya.
Akan ttapi, ada sebagian pengulangan yang
mengubah jenis kata khususnya yang diubah
menjadi kata tugas, seperti kata bukan-bukan,
sama-sama, serta-merta, dan sebagainya.
10. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah kata yang terbentuk
dari dua kata yang berhubungan secara
padu dan hasil penggabungan itu
menimbulkan makna baru dan fungsi dari
kata majemuk adalah untuk mendapat
suatu gambaran perkataan yang jelas.
11. Ciri-ciri Kata Majemuk
a. Gabungan kata itu menimbulkn makna baru
b. Gabungan kata itu tidk dapat dipisahkan
c. Gabungan kata itu tidak dapat disisipi unsur
lain
d. Tidak dapat diganti salah satu unsurnya
e. Tidak dapat dipertukarkan etak unsur-unsurnya