Ciri Kebahasaan Bahasa Indonesia Keilmuan Ragam FormalYunita Siswanti
油
Dokumen tersebut membahas tentang ciri kebahasaan ragam formal dalam bahasa Indonesia keilmuan. Terdapat beberapa ciri ragam formal seperti penggunaan kosakata, bentukan kata, dan kalimat yang formal. Ragam formal memiliki kosakata yang resmi dan bentukan kata serta kalimat yang lengkap dan sesuai dengan aturan bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahasa baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri bahasa baku, penggunaan kata-kata, ejaan, dan lafal yang baku, serta analisis contoh kalimat baku dan tidak baku. Dokumen ini bertujuan untuk memahami definisi bahasa baku dan tidak baku serta mengenali ciri-ciri bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Tugas mos isma & indah tata tertib sekolahsmkbahaindah
油
Dokumen ini berisi tentang tata tertib siswa SMK Baitul Hamdi. Terdiri dari pengantar yang memuji Allah SWT dan menyampaikan rasa syukur atas selesainya penulisan dokumen ini. Dokumen ini berisi tentang pedoman perilaku siswa di sekolah seperti tata krama, larangan, sanksi pelanggaran dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai 5 ragam bahasa yaitu bahasa resmi, tidak resmi, akrab, konsultasi, dan contoh penggunaannya. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang digunakan berdasarkan situasi dan hubungan penutur.
Kalimat efektif adalah kalimat yang hemat kata, tidak bertele-tele, dan tidak ambigu untuk menyampaikan makna secara tepat. Kalimat efektif harus memiliki struktur yang jelas dengan subjek dan predikat yang mudah dipahami, serta menghindari pengulangan kata dan penggunaan sinonim.
Merangkum artikel tersebut dalam 3 kalimat:
1. Artikel ini membahas variasi bentuk awalan meN- dalam pembentukan kata kerja bahasa Indonesia.
2. Ditemukan bahwa bentuk "merubah" dan "merobah" tidak sesuai secara morfologis dan maknanya, sedangkan bentuk "mengubah" adalah yang tepat.
3. Secara umum, awalan meN- akan mengalami perubahan bunyi sesuai dengan kata dasarn
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif, yang meliputi kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah tata bahasa yang baik dan benar serta memilih kata dan struktur yang mudah dipahami oleh pembaca.
1. Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas ragam bahasa dalam 3 kalimat.
2. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan penggunaan dan penuturnya, seperti lisan, tulis, ilmiah, dan lainnya.
3. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
1. Dokumen membahas perubahan bahasa dalam beberapa tingkatan linguistik seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosakata.
2. Bukti perubahan meliputi perubahan bunyi vokal dan konsonan, penambahan alomorf prefiks, perubahan pola kalimat aktif tanpa objek, serta pertambahan kosakata akibat penyerapan dan penciptaan kata baru.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi dan sintaksis dalam tatabahasa bahasa Melayu. Morfologi adalah kajian tentang struktur kata dan pembentukan kata, sedangkan sintaksis adalah kajian tentang pembentukan ayat. Morfem dan frasa merupakan unsur penting dalam kedua bidang tatabahasa tersebut."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai 5 ragam bahasa yaitu bahasa resmi, tidak resmi, akrab, konsultasi, dan contoh penggunaannya. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang digunakan berdasarkan situasi dan hubungan penutur.
Kalimat efektif adalah kalimat yang hemat kata, tidak bertele-tele, dan tidak ambigu untuk menyampaikan makna secara tepat. Kalimat efektif harus memiliki struktur yang jelas dengan subjek dan predikat yang mudah dipahami, serta menghindari pengulangan kata dan penggunaan sinonim.
Merangkum artikel tersebut dalam 3 kalimat:
1. Artikel ini membahas variasi bentuk awalan meN- dalam pembentukan kata kerja bahasa Indonesia.
2. Ditemukan bahwa bentuk "merubah" dan "merobah" tidak sesuai secara morfologis dan maknanya, sedangkan bentuk "mengubah" adalah yang tepat.
3. Secara umum, awalan meN- akan mengalami perubahan bunyi sesuai dengan kata dasarn
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif, yang meliputi kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah tata bahasa yang baik dan benar serta memilih kata dan struktur yang mudah dipahami oleh pembaca.
1. Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas ragam bahasa dalam 3 kalimat.
2. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan penggunaan dan penuturnya, seperti lisan, tulis, ilmiah, dan lainnya.
3. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
1. Dokumen membahas perubahan bahasa dalam beberapa tingkatan linguistik seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosakata.
2. Bukti perubahan meliputi perubahan bunyi vokal dan konsonan, penambahan alomorf prefiks, perubahan pola kalimat aktif tanpa objek, serta pertambahan kosakata akibat penyerapan dan penciptaan kata baru.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi dan sintaksis dalam tatabahasa bahasa Melayu. Morfologi adalah kajian tentang struktur kata dan pembentukan kata, sedangkan sintaksis adalah kajian tentang pembentukan ayat. Morfem dan frasa merupakan unsur penting dalam kedua bidang tatabahasa tersebut."
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
2. MANA YANG BETUL ???
A
Silakan
Aktivitas
Antri
Sekedar
Di mana
Apapun
Kantong
Praktek
Nasehat
Resiko
Bergeming
Acuh
Kadaluarsa
Perduli
B
Silahkan
Aktifitas
Antre
Sekadar
Dimana
Apa pun
Kantung
Praktik
Nasihat
Risiko
Tidak bergeming
Tak acuh
Kedaluwarsa
Peduli
3. KESALAHAN BERBAHASA
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk ragam
ilmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang
berlaku sehingga memengaruhi kejelasan pesan yang
disampaikan.
5. HIPERKOREK
Kesalahan berbahasa karena "membetulkan" bentuk yang
sudah benar sehingga menjadi salah.
Contoh:
utang / hutang
pihak / fihak
insaf / insyaf
jadwal / jadual
ijazah / ijasah
asas / azas
izin / ijin
6. PLEONASME
Kesalahan berbahasa karena kelebihan
dalam pemakaian kata yang sebenarnya
tidak diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam:
1. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu
kelompok kata
2. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
3. Penggunaan kata tugas (keterangan) yang tidak
diperlukan karena pernyataannya sudah cukup
jelas
8. MACAM-MACAM
KESALAHAN DALAM
PLEONASME
2. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
Contoh:
ibu-ibu (benar)
para ibu (benar)
para ibu-ibu (pleonasme)
tolong-menolong (benar)
saling menolong (benar)
saling tolong-menolong (pleonasme)
10. KONTAMINASI
Istilah "kontaminasi" diambil dari bahasa
Inggris "contamination" (pencemaran).
Dalam ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan
dengan "kerancuan".
Rancu artinya "kacau; Kerancuan artinya
"kekacauan".
Maksudnya ialah susunan unsur bahasa yang
tidak tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun
menimbulkan kata yang salah bentuk. Kata
yang salah disusun menimbulkan
frase/kalimat yang kacau.
12. PEROMBAKAN BENTUK PASIF
Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya tidak berawalan di-.
Contoh:
Buku itu dibaca oleh saya. (tidak baku)
Buku itu saya baca. (baku)
Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya menggunakan awalan di-.
Contoh:
Buku itu dibaca oleh mereka. (baku)
Buku itu mereka baca. (tidak baku)
Penyisipan kata di antara dua kata dari sebuah frase
terikat.
Contoh:
Masalah itu kami sudah bahas kemarin. (tidak baku)
Masalah itu sudah kami bahas kemarin. (baku)
13. PEMAKAIAN/PENGHILANGAN
KATA TUGAS
Ketidaktepatan kata tugas yang digunakan. Contoh:
Hasil daripada penelitian itu sangat memuaskan. (tidak tepat)
Hasil penelitian itu sangat memuaskan. (baku)
Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan. Contoh:
Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah.
(tidak baku)
Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (baku)
Penghilangan kata tugas yang diperlukan. Contoh:
Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku. (tidak baku)
Dia bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. (baku)
14. PENGARUH BAHASA DAERAH
Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu
pemakaian awalan ke- (yang seharusnya
awalan ter-) dan penghilangan imbuhan.
Contoh pemakaian awalan ke-:
ketabrak, kepukul. (tidak baku)
tertabrak, terpukul. (baku)
Contoh penghilangan imbuhan:
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian saya. (tidak
baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian saya.
(baku)
Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan
akhiran nya.
Contoh:
Rumahnya Pak Ahmad sangat besar. (tidak baku)
15. PENGARUH BAHASA ASING
Pengaruh bahasa asing menimbulkan
kesalahan dalam pemakaian kata tugas
(kata ganti penghubung) seperti: yang
mana, di mana, kepada siapa.
Contoh:
Baju yang mana baru saya beli telah sobek. (tidak baku)
Baju yang baru saya beli telah sobek. (baku)
Bandung di mana saya dilahirkan sekarang sangat
panas. (tidak baku)
Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat
panas. (baku)