Tujuan perkawinan Katolik adalah kesatuan antara seorang pria dan seorang wanita berdasarkan cinta eksklusif yang ditandai dengan ketidakterceraikan. Perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat menjadi sakramen yang bertujuan menyempurnakan pasangan melalui persetubuhan. Kesepakatan konsensus merupakan unsur penting dalam membentuk perkawinan secara sah menurut hukum Gereja Kat
Paulus dilahirkan di Tarsus dan bernama asli Saulus. Ia awalnya menganiaya pengikut Yesus namun kemudian mengalami perjumpaan dengan Yesus di jalan ke Damsyik dan menjadi utusan Yesus untuk memberitakan Injil. Paulus lalu menulis surat-surat kepada berbagai jemaat untuk memperkuat iman mereka serta memberitakan tentang Yesus Kristus sebagai jalan satu-satunya menuju keselamatan.
Este documento presenta una introducci坦n al libro de Romanos de la Biblia. Explica que el autor fue el ap坦stol Pablo, que escribi坦 la carta entre los a単os 55-58 d.C. desde Corinto a la iglesia en Roma. El prop坦sito de Pablo al escribir fue evangelizar Espa単a, preparar a la iglesia de Roma para apoyar su ministerio y establecer firmemente la fe de los creyentes romanos. Tambi辿n describe las caracter鱈sticas especiales del libro como ser la gran ep鱈stola teol坦gica de Pablo y contener la
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik seorang murid Yesus yang seharusnya memiliki empat sikap, yaitu sikap mau belajar, bijaksana dengan fokus pada tujuan, membangun persatuan, serta bertanggung jawab. Dokumen ini juga menyatakan bahwa tidak cukup menjadi seorang Kristen saja, melainkan harus menjadi murid Yesus dengan mengikuti teladan dan ajaran-Nya.
El documento resume las principales definiciones y caracter鱈sticas de la iglesia seg炭n la eclesiolog鱈a paulina. La iglesia se define como el cuerpo de Cristo unido por el Esp鱈ritu Santo a trav辿s del bautismo. Tambi辿n se fundamenta en la Palabra y la Eucarist鱈a. Para los cristianos cat坦licos, ser parte del cuerpo de Cristo significa vivir de acuerdo con valores como el amor, la unidad y los dones del Esp鱈ritu.
O documento discute conceitos hist坦ricos sobre a natureza de Jesus Cristo, incluindo heresias como o Arianismo, Apolinarismo e Nestorianismo. Tamb辿m aborda vis探es modernas n達o b鱈blicas de Jesus. Explica que Jesus era totalmente Deus e totalmente homem, agindo como profeta, sacerdote e rei segundo a B鱈blia.
1) O documento discute o pecado original, pecado pessoal e social, e pecados mortais e veniais. 2) Ele explica que o pecado 辿 a nega巽達o do amor a Deus e ao pr坦ximo atrav辿s de a巽探es ou omiss探es, e que pode ser cometido individualmente ou coletivamente. 3) O texto tamb辿m descreve os sete pecados contra o Esp鱈rito Santo, considerados imperdo叩veis, como a desesperan巽a na salva巽達o e a obstina巽達o no mal.
Dokumen tersebut merupakan kurikulum katekisasi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Pondok Ungu Bekasi untuk tahun pelajaran 2011-2012. Kurikulum ini membahas 11 pokok bahasan yang akan diajarkan secara berkala setiap minggu, mulai dari pembinaan warga gereja, Alkitab, ajaran gereja, konteks gereja, ibadah dan doa, kapita selekta, persiapan retret, retret, evaluasi
1. The document discusses the preparation and content of sermons, citing several quotes from Ellen G. White. It emphasizes that the preacher must be personally prepared through surrender to the Holy Spirit.
2. The content of sermons should be biblical, Christ-centered, and focus on salvation through Christ. Appropriate illustrations should be used to explain scripture, not belittle its sacredness.
3. Sermons should be delivered in simple language with sincerity. They should be short rather than long and labored discourses. Proper exegesis and interpretation of the Bible is important in structuring sermons.
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Syahadat Para Rasul memberitahukan tentang kepercayaan pokok umat Kristen mengenai Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kepercayaan ini mencakup kepercayaan akan Allah sebagai Pencipta dan Bapa, Yesus sebagai Putra Allah dan Tuhan, serta Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dalam Tritunggal.
Preparando a par坦quia para trabalhar com a IVC.pptxJosWolney
油
O documento discute a Inicia巽達o Vida Crist達 (IVC) como um processo de inspira巽達o catecumenal para aderir ao projeto de vida crist達 atrav辿s da prepara巽達o, compromisso, ritos, s鱈mbolos e celebra巽探es. A IVC leva as pessoas a uma mudan巽a de vida atrav辿s da busca, encontro, convers達o e comunh達o com Jesus Cristo para transformar a sociedade, assim como os primeiros crist達os fizeram. O documento tamb辿m discute como a IVC pode ser adaptada hoje para atingir diferentes p炭blicos.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan rohani manusia untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus sebagai tujuan hidupnya. Proses ini disebut sebagai pemuridan, pembentukan rohani, atau pengudusan yang bertujuan untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan. Dokumen ini menyatakan bahwa pemuridan harus menjadi hal sentral dalam pelayanan gereja.
Este documento discute v叩rios textos b鱈blicos de dif鱈cil interpreta巽達o, fornecendo contexto e an叩lise para esclarecer seu significado correto. Passagens como xodo 35:3, Isa鱈as 1:13 e Mateus 5:17-18 s達o examinadas para mostrar que n達o revogam a observ但ncia do s叩bado ou dos mandamentos, concluindo que a Palavra de Deus deve ser interpretada com base em seu pr坦prio contexto para evitar distor巽探es.
Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]slametwiyono
油
Teks tersebut membahas tentang bahaya dari tawaran-tawaran dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Tawaran-tawaran dunia tersebut adalah keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup yang hanya bersifat sementara. Sedangkan kehendak Allah adalah hidup yang kekal.
Spiritual mentoring involves a wise, experienced person providing guidance and teaching to help a less experienced person grow spiritually. It is a relationship-based process of informal knowledge transmission focused on career, professional, or spiritual development. Effective mentors model wisdom, provide trusted counsel, teach, train, and disciple their mentees. The goal is to help mentees mature in their faith and skills through observation, participation, and imitating the mentor's example. Having both a mentor and being a mentor to others is important for Christian growth according to scripture.
Ibadah Pentakosta 2015 - The Power of the Holy SpiritTogar Sianturi
油
Dokumen tersebut membahas tentang kuasa dan karunia Roh Kudus berdasarkan beberapa ayat Alkitab dalam Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, dan injil-injil. Termasuk di dalamnya adalah perayaan Pentakosta, buah-buah dan karunia-karunia Roh, serta peran Roh Kudus dalam kehidupan umat Kristen.
Dokumen tersebut membahas tentang doktrin keselamatan Kristen, dimulai dari urutan keselamatan atau ordo salutis yang meliputi pemilihan, panggilan, regenerasi, bertobat, dibenarkan, diadopsi, pengudusan, pemeliharaan, panggilan, dan pemulihan. Kemudian dibahas tentang regenerasi atau lahir baru sebagai tindakan rahasia Allah dalam hati manusia yang menjadikan seseorang ciptaan baru dalam
The document discusses several issues in the early Christian community based on Paul's letters to the Corinthians. It addresses problems related to divisions in the community, spiritual gifts being a source of boasting, and questions about marriage and sexuality. It provides historical and cultural context for passages in 1 Corinthians and proposes solutions such as unity in Christ through the Spirit, love over boasting with gifts, and guidelines for marital intimacy and divorce.
Dokumen tersebut membahas tentang hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus, khususnya dalam memberikan keberanian dan hidup dalam kekudusan. Beberapa contoh Alkitab tentang keberanian yang dipimpin Roh Kudus dijelaskan, seperti perubahan para murid Yesus menjadi rasul-rasul yang memberitakan Injil ke seluruh dunia. Hidup yang dipimpin Roh Kudus adalah hidup yang kudus dan mencerminkan sifat Allah yaitu ke
Khotbah Rohani Elia di gunung Karmel (dual language)David Syahputra
油
Berani Karena Benar
Li巽達o 1 - Inspira巽達o Divina e Autoridade da B鱈bliader Tom辿
油
A li巽達o discute a inspira巽達o divina e autoridade da B鱈blia Sagrada. Ela afirma que toda a B鱈blia 辿 inspirada por Deus e que sua inspira巽達o 辿 plena e verbal. Al辿m disso, a B鱈blia Sagrada 辿 a nossa 炭nica regra de f辿 e pr叩tica.
Perkawinan dalam Gereja Katolik memiliki hakikat unitas dan indisolubilitas. Perkawinan Katolik adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup yang bersifat monogami dan tidak dapat diputuskan kecuali oleh kematian. Tujuan perkawinan adalah kesejahteraan suami istri, kelahiran anak, dan pendidikan anak. Gereja Katolik menolak perceraian karena perk
Dokumen tersebut merupakan kurikulum katekisasi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Pondok Ungu Bekasi untuk tahun pelajaran 2011-2012. Kurikulum ini membahas 11 pokok bahasan yang akan diajarkan secara berkala setiap minggu, mulai dari pembinaan warga gereja, Alkitab, ajaran gereja, konteks gereja, ibadah dan doa, kapita selekta, persiapan retret, retret, evaluasi
1. The document discusses the preparation and content of sermons, citing several quotes from Ellen G. White. It emphasizes that the preacher must be personally prepared through surrender to the Holy Spirit.
2. The content of sermons should be biblical, Christ-centered, and focus on salvation through Christ. Appropriate illustrations should be used to explain scripture, not belittle its sacredness.
3. Sermons should be delivered in simple language with sincerity. They should be short rather than long and labored discourses. Proper exegesis and interpretation of the Bible is important in structuring sermons.
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Syahadat Para Rasul memberitahukan tentang kepercayaan pokok umat Kristen mengenai Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kepercayaan ini mencakup kepercayaan akan Allah sebagai Pencipta dan Bapa, Yesus sebagai Putra Allah dan Tuhan, serta Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dalam Tritunggal.
Preparando a par坦quia para trabalhar com a IVC.pptxJosWolney
油
O documento discute a Inicia巽達o Vida Crist達 (IVC) como um processo de inspira巽達o catecumenal para aderir ao projeto de vida crist達 atrav辿s da prepara巽達o, compromisso, ritos, s鱈mbolos e celebra巽探es. A IVC leva as pessoas a uma mudan巽a de vida atrav辿s da busca, encontro, convers達o e comunh達o com Jesus Cristo para transformar a sociedade, assim como os primeiros crist達os fizeram. O documento tamb辿m discute como a IVC pode ser adaptada hoje para atingir diferentes p炭blicos.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan rohani manusia untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus sebagai tujuan hidupnya. Proses ini disebut sebagai pemuridan, pembentukan rohani, atau pengudusan yang bertujuan untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan. Dokumen ini menyatakan bahwa pemuridan harus menjadi hal sentral dalam pelayanan gereja.
Este documento discute v叩rios textos b鱈blicos de dif鱈cil interpreta巽達o, fornecendo contexto e an叩lise para esclarecer seu significado correto. Passagens como xodo 35:3, Isa鱈as 1:13 e Mateus 5:17-18 s達o examinadas para mostrar que n達o revogam a observ但ncia do s叩bado ou dos mandamentos, concluindo que a Palavra de Deus deve ser interpretada com base em seu pr坦prio contexto para evitar distor巽探es.
Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]slametwiyono
油
Teks tersebut membahas tentang bahaya dari tawaran-tawaran dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Tawaran-tawaran dunia tersebut adalah keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup yang hanya bersifat sementara. Sedangkan kehendak Allah adalah hidup yang kekal.
Spiritual mentoring involves a wise, experienced person providing guidance and teaching to help a less experienced person grow spiritually. It is a relationship-based process of informal knowledge transmission focused on career, professional, or spiritual development. Effective mentors model wisdom, provide trusted counsel, teach, train, and disciple their mentees. The goal is to help mentees mature in their faith and skills through observation, participation, and imitating the mentor's example. Having both a mentor and being a mentor to others is important for Christian growth according to scripture.
Ibadah Pentakosta 2015 - The Power of the Holy SpiritTogar Sianturi
油
Dokumen tersebut membahas tentang kuasa dan karunia Roh Kudus berdasarkan beberapa ayat Alkitab dalam Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, dan injil-injil. Termasuk di dalamnya adalah perayaan Pentakosta, buah-buah dan karunia-karunia Roh, serta peran Roh Kudus dalam kehidupan umat Kristen.
Dokumen tersebut membahas tentang doktrin keselamatan Kristen, dimulai dari urutan keselamatan atau ordo salutis yang meliputi pemilihan, panggilan, regenerasi, bertobat, dibenarkan, diadopsi, pengudusan, pemeliharaan, panggilan, dan pemulihan. Kemudian dibahas tentang regenerasi atau lahir baru sebagai tindakan rahasia Allah dalam hati manusia yang menjadikan seseorang ciptaan baru dalam
The document discusses several issues in the early Christian community based on Paul's letters to the Corinthians. It addresses problems related to divisions in the community, spiritual gifts being a source of boasting, and questions about marriage and sexuality. It provides historical and cultural context for passages in 1 Corinthians and proposes solutions such as unity in Christ through the Spirit, love over boasting with gifts, and guidelines for marital intimacy and divorce.
Dokumen tersebut membahas tentang hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus, khususnya dalam memberikan keberanian dan hidup dalam kekudusan. Beberapa contoh Alkitab tentang keberanian yang dipimpin Roh Kudus dijelaskan, seperti perubahan para murid Yesus menjadi rasul-rasul yang memberitakan Injil ke seluruh dunia. Hidup yang dipimpin Roh Kudus adalah hidup yang kudus dan mencerminkan sifat Allah yaitu ke
Khotbah Rohani Elia di gunung Karmel (dual language)David Syahputra
油
Berani Karena Benar
Li巽達o 1 - Inspira巽達o Divina e Autoridade da B鱈bliader Tom辿
油
A li巽達o discute a inspira巽達o divina e autoridade da B鱈blia Sagrada. Ela afirma que toda a B鱈blia 辿 inspirada por Deus e que sua inspira巽達o 辿 plena e verbal. Al辿m disso, a B鱈blia Sagrada 辿 a nossa 炭nica regra de f辿 e pr叩tica.
Perkawinan dalam Gereja Katolik memiliki hakikat unitas dan indisolubilitas. Perkawinan Katolik adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup yang bersifat monogami dan tidak dapat diputuskan kecuali oleh kematian. Tujuan perkawinan adalah kesejahteraan suami istri, kelahiran anak, dan pendidikan anak. Gereja Katolik menolak perceraian karena perk
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchGBI KAPERNAUM - BALI
油
Pernikahan adalah lembaga pertama yang diciptakan Allah. Pernikahan pertama di dunia terjadi setelah TUHAN menciptakan seorang pria, yaitu Adam. TUHAN memutuskan seharusnya manusia tidak hidup sendirian dalam dunia ini. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej 2:18).
Maka TUHAN menciptakan seorang perempuan dan saat itulah pernikahan pertama terjadi. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kej 2:21-25).Syarat melangsungkan Pemberkatan Nikah di GBI Caphernaum Apostolic Church :
1.Keduanya adalah jemaat GBI CAC dan memiliki kartu Anggota yang masih berlaku.
2.Sudah aktif mengikuti Konseling minimal 3 bulan sebelum tanggal pendaftaran.
3.Mendaftar minimal 6 bulan sebelum tanggal pemberkatan nikah dan mengisi formulir pendaftaran bimbingan pranikah serta melengkapi semua persyaratannya.
4.Wajib mengikuti pertemuan konseling awal sebelum mengikuti bimbingan pranikah (2 minggu sebelumnya dengan perjanjian).
5.Wajib mengikuti seluruh kelas bimbingan pranikah sampai selesai.
6.Keduanya sangat dianjurkan untuk mengikuti Ibadah Minggu yang diadakan oleh GBI CAC.
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan hubungi kantor sekretariat GBI CAC.Tuhan Yesus memberkati.
KEL 12-perkawinan-dalam-tradisi-kristen.pdfELASONIARTI
油
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan dalam tradisi Katolik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa dalam tradisi Kristen dan Katolik, perkawinan dianggap sebagai ikatan suci yang bersifat monogami dan tak terceraikan, yang didasarkan pada ajaran Alkitab dan hukum kanon Gereja Katolik.
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan hidup berkeluarga dalam ajaran agama Katolik. Beberapa poin utama yang diungkapkan adalah:
1) Gereja Katolik mengajarkan bahwa perkawinan adalah sakramen yang mengharuskan pasangan suami istri untuk setia dan tidak bercerai, kecuali karena kematian.
2) Keluarga dipandang sebagai "Gereja kecil" dimana iman dan nilai-nilai Kristen diaj
SABDA Ministry Learning Center - Materi Kelas "Persiapan Pernikahan Kristen"SABDA
油
Apakah cinta yang menggebu-gebu cukup untuk membangun pernikahan yang kokoh? Bagaimana mempersiapkan pernikahan yang sesuai dengan kehendak Tuhan? Yuk, kita belajar bersama dalam kelas diskusi SABDA MLC untuk mempelajari prinsip-prinsip Alkitab tentang pernikahan.
Kelas "Persiapan Pernikahan Kristen" (PPK) akan berlangsung selama satu minggu, 714 Agustus 2024, via WAG. Tersedia kelas pagi dan kelas malam.
- Kelas pagi: diskusi pkl. 09.0017.00 WIB
- Kelas malam: diskusi pkl. 15.0023.00 WIB
Pemaparan materi dilakukan via Zoom pada: Rabu, 7 Agustus 2024.
- Pagi: pkl. 10.3012.00 WIB
- Malam: pkl. 19.0020.30 WIB
Pendaftaran:
Link: https://bit.ly/form-mlc (wajib daftar)
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
#SABDA #YLSA #AlkitabSABDA #ministrylearningcenter #SABDAMLC #SABDAEvent #sabdalive #kelasdiskusionline #pernikahanKristen #persiapanpernikahan
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan agama Katolik dan ketidakterceraiannya menurut hukum kanonik Gereja Katolik. Perkawinan Katolik didefinisikan sebagai persekutuan hidup antara pria dan wanita yang terjadi karena persetujuan pribadi yang tidak dapat ditarik kembali, dan bertujuan untuk saling mencintai serta membangun keluarga secara setia hingga maut memisahkan. Perkawinan
Riset ini meneliti tipologi arsitektur tradisional Suku Mee di Papua. Terdapat beberapa jenis rumah, pagar, dan jembatan tradisional. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan dan melestarikan arsitektur tradisional Suku Mee yang semakin terabaikan.
Beberapa kalimat menekankan pentingnya berpikir terbuka namun berbicara tertutup, serta memperhatikan hal-hal kecil dalam kehidupan seperti bunga dan perubahan fisik seiring bertambahnya usia. Satu kalimat menyarankan untuk menguji seseorang sebelum mencintai atau membencinya.
Filsafat manusia membahas tiga hal utama: (1) subyektivitas manusia sebagai makhluk sadar dan berpikir, (2) manusia sebagai kesatuan antara roh dan badan, bukan dualisme, dan (3) perkembangan embrio menjadi individu sejak hari ke-14 konsepsi. Filsafat manusia berusaha memahami sifat dan hakikat manusia secara mendalam dan menyeluruh.
Etika adalah ilmu yang merefleksikan perilaku moral manusia sebagai pedoman untuk menilai baik buruknya tindakan, dengan objek utama tindakan manusia dan tolak ukur norma moral. Etika membahas berbagai cabang seperti etika profesi dan etika umum yang mengkaji moralitas secara filosofis berdasarkan prinsip dasar.
The document discusses the importance of time management and provides tips for both efficiently using time and avoiding wasting time. Some key points include:
- Time is a limited resource of 24 hours per day that cannot be borrowed, saved, or regained once lost.
- Proper time management includes setting goals, scheduling activities, maintaining discipline, and evaluating effectiveness.
- Ways to waste time include idle conversations, late start times, excessive entertainment, and lack of planning.
- As examples, the document provides sample daily time budgets allocating hours for activities like work, sleep, study, leisure for employees and students.
Dokumen tersebut memberikan 101 nasihat untuk meraih kesuksesan dalam hidup, mulai dari tanggung jawab atas hidup sendiri, menetapkan target yang realistis, menabung secara teratur, menjauhi kebiasaan buruk, memiliki gaya hidup sehat, belajar terus-menerus, serta mengembangkan kreativitas dan kemampuan sosial.
Dokumen tersebut membahas Ulah Dari Bebas Pilihan (AFC) pada tahun 1969 di Papua Barat, dimana Indonesia mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. AFC dianggap sebagai pura-pura karena dilakukan tanpa persetujuan penduduk lokal dan dijalankan secara otoriter oleh Indonesia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini melanggar kesepakatan sebelumnya dan menyebabkan banyak kerugian bagi pendu
1. SAKRAMEN PERKAWINAN
Gagasan Dasar
Menjadi suami istri berarti suatu perubahan total dari status hidup seseorang. Ia
meninggalkan statusnya sebagai anak atau remaja dan mulai hidup sebagai suami/istri bagi
pasangannya. "Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Kej 2:24.
Kehidupan suami-istri bukan hanya hidup dua orang secara bersama, melainkan hidup
menjadi satu kesatuan (satu daging). Nabi Hosea menggambarkan kesatuan suami-istri itu
sebagai lambang kasih Allah kepada bangsa Israel (bdk. Hos 3:1), yang berlanjut kepada Israel
baru, yaitu umat Kristiani.
BEBERAPAHALPENTING
1. Arti Perkawinan: Perkawinan adalah sebuah perjanjian antara seorang pria dan seorang
wanita untuk membentuk kebersamaan seluruh hidup.
2. Tujuan Perkawinan : Tujuan perkawinan adalah kesejahteraan suami-istri, kelahiran serta
pendidikan anak.
3. Kristus mengangkat perkawinan menjadi sakramen sehingga perkawinan antara orang-
orang yang telah dibaptis secara otomatis merupakan sakramen.
4. Sifat Hakiki Perkawinan : Perkawinan Katolik selalu bersifat monogam dan tetap-tak
terceraikan. Monogam berarti perkawinan hanya sah jika dilaksanakan hanya antara
seorang pria dan seorang wanita. Tidak dibenarkan adanya poligami (beristri lebih dari
satu) atau pun poliandri (bersuami lebih dari satu). Tak terceraikan artinya perkawinan
yang telah dilangsungkan secara sah menurut hukum, mempunyai akibat tetap dan tidak
bisa diceraikan atau diputuskan oleh kuasa mana pun kecuali oleh kematian. Perceraian
sipil tidak pernah diakui Gereja!
Tujuan perkawinan dalam hakikat perkawinan adalah:
Saling membahagiakan dan mencapai kesejahteraan suami-istri (segi unitij). Kedua pihak
memiliki tanggung jawab dan memberi kontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kebahagiaan suami-istri.
2. Terarah pada keturunan (segi prokreatij). Kesatuan sebagai pasutri dianugerahi rahmat
kesuburan untuk memperoleh buah cinta berupa keturunan manusia-manusia baru yang
akan menjadi mahkota perkawinan. Anak yang dipercayakan Tuhan harus dicintai,
dirawat, dipelihara, dilindungi, dididik secara Katolik. Ini semua merupakan tugas dan
kewajiban pasutri yang secara kodrati keluar dari hakikat perkawinan.
Menghindari perzinaan dan penyimpangan seksual. Perkawinan dimaksudkan juga
sebagai sarana mengekspresikan cinta kasih dan hasrat seksual kodrati manusia. Dengan
perkawinan, dapat dicegah kedosaan karena perzinaan atau penyimpangan hidup seksual.
Dengan perkawinan, setiap manusia diarahkan pada pasangan sah yang dipilih dan
dicintai dengan bebas sebagai teman hidup. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
oleh Paulus, "Tetapi, kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin.
Sebab lebih baik kawin daripada hangus karena nafsu" (lKor 7:9).
Catatan penting: dalam perkawinan Katolik, kemandulan, baik salah satu maupun kedua
pasangan, tidak membatalkan perkawinan, dan tidak menjadi alasan untuk meninggalkan
pasangan kemudian mencari wanita lain sebagai penggantinya. Anak adalah buah kasih
dan rahmat Allah melulu.
1. Hakikat Perkawinan Katolik
Dalam,arti umum perkawinan pada hakikatnya adalah persekutuan hidup antara
pria dan wanita, atau dasar saling mencintai untuk membentuk hidup bersama secara tetap
dan memiliki tujuan yang sama, yaitu saling membahagiakan. Tujuan mereka membentuk
persekutuan hidup ini adalah untuk mencapai kebahagiaan dan melanjutkan keturunan.
Oleh karena itu, dalam agama atau kultur tertentu, apabila perkawinan tidak dapat
mendatangkan keturunan, seorang suami dapat mengambil wanita lain dan menjadikan
dia sebagai istri agar dapat memberi keturunan.
Tujuan perkawinan dalam hakikat perkawinan adalah
Saling membahagiakan dan mencapai kesejahteraan suami-istri (segi unitij). Kedua pihak
memiliki tanggung jawab dan memberi kontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kebahagiaan suami-istri.
Terarah pada keturunan (segi prokreatij). Kesatuan sebagai pasutri dianugerahi rahmat
kesuburan untuk memperoleh buah cinta berupa keturunan manusia-manusia baru yang
akan menjadi mahkota perkawinan. Anak yang dipercayakan Tuhan harus dicintai,
3. dirawat, dipelihara, dilindungi, dididik secara Katolik. Ini semua merupakan tugas dan
kewajiban pasutri yang secara kodrati keluar dari hakikat perkawinan.
Menghindari perzinaan dan penyimpangan seksual. Perkawinan dimaksudkan juga
sebagai sarana mengekspresikan cinta kasih dan hasrat seksual kodrati manusia. Dengan
perkawinan, dapat dicegah kedosaan karena perzinaan atau penyimpangan hidup seksual.
Dengan perkawinan, setiap manusia diarahkan pada pasangan sah yang dipilih dan
dicintai dengan bebas sebagai teman hidup. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
oleh Paulus, "Tetapi, kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin.
Sebab lebih baik kawin daripada hangus karena nafsu" (lKor 7:9).
Catatan penting: dalam perkawinan Katolik, kemandulan, baik salah satu maupun kedua
pasangan, tidak membatalkan perkawinan, dan tidak menjadi alasan untuk meninggalkan
pasangan kemudian mencari wanita lain sebagai penggantinya. Anak adalah buah kasih
dan rahmat Allah melulu.
2. Kekhasan Perkawinan Katolik
Dalam kanon 1055 KHK 1983, dapat dilihat pengertian dasar mengenai perkawinan
Katolik. "Dengan perjanjian, pria dan wanita membentuk kebersamaan seluruh hidup;
dari sifat kodratinya, perjanjian itu terarah pada kesejahteraan suami istri serta kelahiran
anak; oleh Kristus Tuhan, perjanjian perkawinan antara orang-orang yang dibaptis
diangkat ke martabat sakramen.
Cinta Kristus menjadi dasar perkawinan Katolik (bdk. Yoh 15:9-17; Ef 5:22-33).
Yang menjadi dasar dalam membangun hidup berkeluarga adalah cinta Yesus Kristus
kepada Gereja- Nya. Suami dan istri dipanggil untuk saling mencintai secara timbal
balik, total dan menyeluruh, saling memberi dan menerima yang diungkapkan dalam
persetubuhan. Persetubuhan dilakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kondisi
dan situasi pasangannya, penuh pengertian, dilakukan secara sukarela, tanpa ada
paksaan. Persetubuhan bukan hanya menunjukkan kesatuan fisik biologis, tetapi juga
kesatuan hati, kehendak, perasaan, dan visi, yakni mengusahakan kebahagaiaan dan
kesejahteraan bersama. Dengan persetubuhan, sebuah perkawinan disempurnakan.
Sakramental, artinya sakramentalitas perkawinan dimulai sejak terjadinya
konsensus/perjanjian antara dua orang dibaptis yang melangsungkan perkawinan.
Perkawinan disebut sakramental, artinya menjadi tanda kehadiran Allah yang
4. menyelamatkan. Untuk itu, dari pasangan suami-istri dituntut adanya cinta yang utuh,
total, radikal, tak terbagi sebagaimana cinta Yesus kepada Gereja-Nya (bdk. Ef 5:22-33).
tujuan perkawinan dalam kekhasan katolik adalah kesatuan antara seorang pria dan
seorang wanita menurut relasi cinta yang eksklusif. Dengan kata lain, tidak ada
hubungan khusus di luar pasutri. Sifat unitas mengecualikan relasi di luar perkawinan,
poligami, PIL, WIL. Dan lndissolubilitas, tak terceraikan, artinya ikatan perkawinan
hanya diputuskan oleh kematian salah satu pasangan atau keduanya. "Apa yang sudah
disatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
3. Sakramentalis Perkawinan Katolik
Sakramentalitas perkawinan hanya terjadi pada perkawinan orang-orang yang
dibaptis (keduanya dibaptis). Kanon 1055 menyebutkan bahwa Kristus telah mengangkat
perkawinan menjadi sakramen (則1) sehingga sifat perkawinan antara orang-orang yang
telah dibaptis adalah sakramen (則2). Kanon ini menandaskan adanya identitas antara
perjanjian perkawinan orang-orang dibaptis dengan sakramen. Identifikasi ini membawa
konsekuensi: Semua perkawinan sah yang diselenggarakan antara orang-orang yang
dibaptis, dengan sendirinya merupakan sakramen (則2). Dalam hal ini, tidak dituntut
maksud khusus dari mempelai untuk menerimanya sebagai sakramen. Artinya,
perkawinan dua orang dibaptis non-Katolik, misalnya, Protestan, dianggap sebagai
sakramen meskipun mereka tidak menganggapnya demikian. Sakramentalitas
perkawinan tidak terletak pada pemberkatan pastor karena yang menjadi pelayan
sakramen perkawinan adalah kedua mempelai sendiri yang berjanji. Orang-orang yang
dibaptis tidak bisa menikah dengan sah jika dengan maksud positif dan jelas
mengecualikan sakramentalitas perkawinan. Perkawinan antara orang yang dibaptis,
dengan sendirinya akan diangkat ke dalam martabat sakramen jika keduanya
dipermandikan. Mereka tidak dituntut untuk mengadakan perjanjian nikah baru, namun
dapat meminta berkat pastor.
Tujuan Perkawinan sakramental adalah disempurnakan melalui persetubuhan
yang dilakukan secara manusiawi. Dengan demikian, perkawinan disebut ratum,
sacramentum et consummatum. Perkawinan demikian bersifat tidak dapat diceraikan
secara absolut (indissolubilitas absolut).
5. 4. Spritualitas Perkawinan Katolik
Dalam membangun hidup berkeluarga, pasutri harus bersungguh-sungguh mem-
beri kesaksian hidup, menjadi sakramen, tanda keselamatan dan menghadirkan Kerajaan
Allah. Dalam keluarga, diciptakan damai, sukacita, pengampunan, cinta kasih, kerelaan
berkurban. "Sakramen Perkawinan menyalurkan kepada pasangan pasangan Kristen
kemampuan serta kesanggupan untuk menghayati panggilan mereka sebagai awam dan
karena itu, untuk mencari Kerajaan Allah dengan mengurusi hal-hal yang fana dan
mengaturnya seturut kehendak Allah (FC 47). Berkat sakramen perkawinan, suami dan
istri menunaikan kewajiban-kewajiban mereka sebagai suami-istri dalam keluarga,
mereka diresapi oleh Roh Kristus yang memenuhi mereka dengan iman, harapan, dan
cinta kasih.
Dengan tujuan mereka semakin maju menuju kesempurnaan mereka sendiri dan
saling menguduskan dan karena itu, bersama-sama berperan serta demi kemuliaan Allah
Bapa (lih. FC 56// GS 48).
5. Perkawinan menurut Hukum Gereja Katolik
Dengan perjanjian perkawinan pria dan wanita membentu antara mereka
kebersamaan seluruh hidup; dari sifat kodratinya perjanjian itu terarah pada kesejahteraan
suami-isteri serta kelahiran dan pendidikan anak; oleh Kristus Tuhan perjanjian
perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat ke martabat Sakramen. (Kan.
1055 $ 1) hal-hal yang harus ada dalam perkawinan adalah Perjanjian
Perkawinan,Kebersamaan Seluruh Hidup, Antara Pria dan Wanita, Sifat Kodrati
Keterarahan kepada Anak, Perkawinan sebagai Sakramen
Jadi tujuannya adalah Keterarahan kepada Kesejahteraan Suami-Istri (Bonum
Coniugum) perkawinan yang diajarkan St. Agustinus, yakni (a) bonum prolis: kebaikan
anak, bahwa perkawinan ditujukan kepada kelahiran dan pendidikan anak, (b) bonum
fidei: kebaikan kesetiaan, menunjuk kepada sifat kesetiaan dalam perkawinan, dan (c)
bonum sacramenti: kebaikan sakramen, menunjuk pada sifat permanensi perkawinan;
Gaudium et Spes no. 48 menambah lagi satu bonum yang lain, yakni bonum coniugum
(kebaikan, kesejahteraan suami-istri).
6. 6. Pentingnya Kesepakatan dalam Perkawinan (Kan 1057)
Konsensus atau kesepakatan perkawinan adalah perbuatan kemauan dengan mana
suami istri saling menyerahkan diri dan saling menerima untuk membentuk perkawinan
dengan perjanjian yang tak dapat ditarik kembali. Itu berarti hanya konsensus yang
menciptakan atau membuat suatu perkawinan menjadi ada (matrimonium in fieri,
terjadinya perkawinan pada saat mempelai menyatakan konsensus) Para pihak harus
cakap hukum atau mempu menurut hukum untuk membuat konsensus perkawinan (Kan
1057 $ 1), artinya mereka tidak terkena suatu cacat psikologis apapun yang dapat
meniadakan konsensus perkawinan (Kan 1095). Konsensus harus dinyatakan secara
legitim, artinya harus dinyatakan oleh kedua pihak satu terhadap yang lain, menurut
norma hukum yang berlaku, misalnya dengan keharusan mentaati forma canonica atau
suatu bentuk tata peneguhan publik lainnya yang diakui.
7. Prinsip Dasar Perkawinan
Allah sendiri menetapkan perkawinan dan meneguhkannya dengan hukum-hukum-Nya
(bdk. Kej. 1: 27-28; 2; 18-24). Tugas Gereja adalah menjaga lembaga perkawinan itu dan
mempertahankan hukum-hukum perkawinan baik yang bersifat kodrati, ilahi maupun yang
positif. Gereja tidak bisa mengubah ketetapan itu tetapi dia bisa mencapai suatu pemahaman yang
lebih lengkap akan hukum-hukum itu. Selain bermaksud untuk mencegah perkawinan yang tidak
sesuai dengan hukum Gereja. Prinsip dasar perkawinan dapat dilihat dalam isi kanon
1055,KHK1983: 則1: Perjanjian (foedus) perkawinan dengannya seorang laki-laki dan seorang
perempuan membentuk antara mereka persekutuan (consortium) seluruh hidup, yang menurut ciri
kodratinya terarah kepada kesejahteraan suami-isteri (bonum coniugum) serta kelahiran dan
pendidikan anak, antara orang-orang yang dibaptis, oleh Kristus Tuhan diangkat ke
martabatsakramen, 則2: Karena itu antara orang-orang yang dibaptis tidak dapat ada kontrak
perkawinan sah yang tidak dengan sendirinya sakramen. Perkawinan ditetapkan sebagai suatu
kebersamaan seluruh hidup (communio totius vitae), yang dibangun antara seorang pria
dan seorang wanita, yang karena kodratnya diarahkan pada kebahagiaan dari pasangan itu
sendiri dan pada kelahiran dan pendidikan anak. Persatuan antara seorang laki-laki dan
perempuan itulah yang menjadikan suatu perkawinan sehingga memenuhi syarat sebagai
prinsip dasarnya.
Kebersamaan itu mengandung pemberian diri dari pasangan yang bersangkutan,
yang mengandaikan adanya saling menerima dan memberi antara satu dengan yang lain,
7. dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun kebersamaan itu tidak bisa
ditetapkan secara mutlak sebab kebersamaan itu bisa digambarkan sebagai hubungan
antara suami-isteri yang menurut penilaian umum suatu budaya tempat pasangan itu
hidup dan dihayati secara manusiawi.
8. PerkawinanHati
Persatuan hati atas dasar cinta suami-isteri merupakan core (inti/nucleus) dari
perkawinan, bisa dikatakan sebagai kekuatan rohani untuk saling belajar memahami, memberi
dan menerima, mendukung dan memberi perhatian, saling mengampuni dan membantu pasangan
mencapai kepenuhan manusiawi. Persatuan hati dari pasangan membentuk persekutuan seluruh
hidup, baik secara fisik (physical intimacy) maupun emosi (emotional intimacy) dan bahkan
spiritual (spiritual intimacy). Hidup perkawinan menjadi utuh jika 3 dimensi tersebut dihayati dan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari pasangan suami istri. Persatuan hati itu nyata dalam hal
dialog, persatuan fisik dan dalam doa bersama dengan pasangannya, termasuk dengan anak-
anakmereka.
9. Halangann Perkawinan
Halangan-halangan yang berkaitan dengan hukum Gereja dapat diberi dispensasi,
sedangkan halangan yang berkaitan dengan hukum ilahi tidak dapat diberi dispensasi
oleh Ordinaris Wilayah.
Halangan nikah dari hukum ilahi
Halangan nikah dikatakan berasal dari hukum ilahi jika halangan itu bersumber dari
hukum kodrat yang dibuat dan diatur oleh Allah sendiri dalam tata ciptaan, khususnya
dalam hakikat dan martabat manusia (hukum ilahi-kodrati), atau ditetapkan oleh Allah
melalui pewahyuan (hukum ilahi positif). Meskipun halangan ini bersumber dari hukum
ilahi, namun yang mendeklarasikan secara eksplisit dan memasukkannya ke dalam KHK
adalah kuasa legislatif tertinggi Gereja (bdk. kanon 1075). Menurut doktrin umum,
halangan ini adalah:
1. impotensi seksual yang bersifat tetap (kanon 1084)
2. ikatan perkawinan sebelumnya (kanon 1085)
3. hubungan darah dalam garis lurus, baik ke atas maupun ke bawah (kanon 1091 則1)
Halangan nikah dari hukum gerejawi
Halangan nikah dikatakan bersifat gerejawi karena diciptakan oleh otoritas Gereja.
Gereja yang tampil di dunia ini dengan struktur dan ciri masyarakat yang kelihatan me-
8. miliki undang-undangnya sendiri yang dibuat oleh otoritas gerejawi yang berwenang
untuk mencapai tujuan-tujuan khasnya secara lebih efektif, yakni menegakkan dan
mempromosikan kesejahteraan umum komunitas gerejawi yang bersangkutan. Kes-
ejahteraan umum ini harus sesuai dengan misi yang diterimanya sendiri dari Kristus,
misi yang mengatasi dan melampaui kesejahteraan masing-masing anggota (kanon 114
則1). Selain kesejahteraan umum, hukum Gereja dibuat untuk membantu setiap orang
mencapai keselamatan jiwanya karena keselamatan jiwa-jiw'a adalah norma hukum ter-
tinggi (kanon 1752).
Menurut Kitab Hukum Kanonik, halangan-halangan itu adalah:
1. halangan umur (kanon 1083)
2. halangan beda agama (kanon 1086)
3. halangan tahbisan suci (kanon 1087)
4. halangan kaul kemurnian yang bersifat publik dan kekal dalam tarekat religius (kanon
1088)
5. halangan penculikan (kanon 1089)
6. halangan kriminal (kanon 1090)
7. halangan hubungan darah garis menyamping (kanon 1091 則2)
8. halangan hubungan semenda (kanon 1092)
9. halangan kelayakan publik (kanon 1093)
10. halangan pertalian hukum (kanon 1094)
Pembedaan kedua jenis halangan ini membawa konsekuensi hukum yang sangat
besar. Halangan-halangan yang bersifat ilahi mengikat semua orang, baik yang dibaptis
maupun yang tidak dibaptis, sedangkan halangan yang bersumber dari hukum gerejawi
mengikat mereka yang dibaptis dalam Gereja Katolik atau yang diterima di dalamnya
(kanon 1059). Halangan yang bersumber dari hukum ilahi tidak bisa didispensasi, se-
dangkan dari hukum gerejawi dapat didispensasi oleh otoritas Gereja yang berwenang
sesuai ketentuan yang berlaku.
10. Tantangan hidup berkeluarga
Tantangan dalam membangun keluarga pada zaman sekarang dapat dikelompokkan
ke dalam dua jenis tantangan, yakni: tantangan internal dan eksternal. Yang dimaksud
dengan tantangan internal adalah apa yang berkaitan dengan pribadi-pribadi pasutri,
9. yakni menyangkut kedewasaan pasangan, baik secara intelektual, psikologis, emosional,
spiritual, maupun moral. Yang termasuk tantangan eksternal dapat berupa keadaan
masyarakat dunia dan intervensi pihak ketiga: mertua, saudara, PIL, dan WIL.
Konkretnya, tantangan tersebut berupa:
Mentalitas materialistis: kehausan dan kerinduan untuk menumpuk kekayaan, uang,
mengukur segalanya dengan materi, bahkan anak pun dianggap sebagai investasi, bukan
sebagai buah kasih sayang. Relasi antarpasutri pun terpengaruh. "Ada uang abang
kusayang, tidak ada uang abang kutendang!"
Hedonisme .. menjadikan kenikmatan sebagai tujuan segalanya, hubungan seksual
pun hanya dipahami sebatas pemuas nafsu seks, menjadikan pasangan (suami istri)
sebagai objek pemuas insting dan dorongan seksual.
Konsumerisme" keinginan untuk mengonsumsi dipicu oleh kecanggihan teknologi
periklanan yang begitu persuasif. Hal ini menjadi faktor pemicu masalah dalam
hubungan keluarga.
Utilitarisme :menilai sesuatu hanya berdasarkan segi kegunaannya, bahayanya
kalau memperlakukan istri-suami hanya karena kegunaan dan fungsi.
Individualisme : mementingkan kepentingan dan kesenangannya sendiri, tidak
peduli orang lain, tidak ada kerelaan untuk mengalah dan menyisihkan kepentingannya
sendiri, untuk mendahulukan kepentingan bersama. Akibatnya, setiap unsur dalam
keluarga diabaikan.
Relativisme moral : tidak ada nilai yang diahut dan diterima secara universal,
semuanya serba relatif .. mengarah pada sikap permisif, semua serba boleh.
Kesibukan mengejar karier .. tugas dan tanggung jawab utama dalam keluarga
diabaikan .. rumah hanya dijadikan losmen. Dalam hal ini, pandangan tradisional tentang
tugas dan panggilan luhur yang dimiliki setiap wanita sebagai ibu dan istri, tetap relevan,
tanpa mengecualikan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, sosial, dan
keagamaan.
Kesibuka antara suami-istri .. membawa rlampak negatif dalam kehidupan ke-
luarga. Komunikasi antara pasutri renggang. Komunikasi antara orang tua-anak
renggang sehingga anak berbuat sesuatu yang aneh-aneh di luar rumah: sekolah,
lingkungan; menjadi pecandu narkoba.
10. Ketidaksetiaan .. penyelewengan-perselingkuhan baik itu dilakukan oleh pihak
suami maupun oleh pihak istri (PIL dan WIL). Bagaimana sikap Anda dihadapkan pada
ketidaksetiaan dan pengkhianatan pasangan Anda?
11.