1. Dokumen tersebut membahas tentang dimensi kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berdasarkan Permen Diknas No. 13 Tahun 2007. Dimensi tersebut mencakup menanamkan karakter kewirausahaan di sekolah, mengidentifikasi potensi sekolah, dan mengembangkan proyek kewirausahaan melalui kemitraan.
2. Kepala sekolah diharapkan memiliki sifat kewirausahaan seperti inov
1. Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007. Dimensi kompetensi kewirausahaan mencakup mengidentifikasi potensi sekolah dan membangun kemitraan dengan lembaga lain.
2. Kepala sekolah diharapkan memiliki karakteristik kewirausahaan seperti inovatif, kreatif, dan pantang menyerah
1. Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007.
2. Kompetensi kewirausahaan mencakup mengidentifikasi potensi sekolah dan membangun kemitraan dengan lembaga lain.
3. Kepala sekolah diharapkan dapat mengembangkan sikap inovatif, kreatif, pantang menyerah dalam mengelola sum
Instrumen penilaian kinerja kepala sekolah(ippksi)Yohan Apriandi
油
Dokumen tersebut merupakan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah yang mencakup 6 kompetensi utama yaitu kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Kompetensi-kompetensi tersebut dinilai berdasarkan beberapa kriteria kinerja yang diukur skor pencapaian kinerjanya.
Program kewirausahaan pemuda bertujuan membangun komitmen peran pemuda dalam pembangunan ekonomi melalui 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan. Program ini dimaksudkan memberi bekal kepada peserta didik agar memahami konsep kewirausahaan, memiliki karakter wirausaha, dan mendapat pengalaman berwirausaha serta terbentuknya lingkungan sekolah berwawasan kewirausahaan.
Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun untuk memfasilitasi penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi sekolah serta tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, dan era informasi. Visi sekolah adalah terlaksananya proses pendidikan bermutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa, dengan misi membentuk pelajar berakhlak mulia, pembelajaran menarik
Lembar Evaluasi Guru Penggerak contoh lembar penilaianhutaminurikasiwi1
油
Lembar penilaian untuk Guru Penggerak atau lembar evaluasi. Bisa digunakan sebagai contoh untuk penilaian guru penggerak. Bisa dipakai untuk angkatan berapa saja. Lembar penilaian ini digunakan untuk bahan evaluasi Pngajar Praktik untuk menilai Guru Penggerak. Contoh lembar penilaian untuk menilai evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, contoh visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, serta komponen-komponen yang perlu ada dalam penyusunan kurikulum operasional seperti analisis karakteristik, visi misi tujuan, dan perencanaan pembelajaran.
Modul ini merangkum proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMAN 3 Elar dengan tema "Pemanfaatan Singkong Menjadi Bahan Bernilai Ekonomis". Proyek ini bertujuan untuk membangun kesadaran siswa akan potensi singkong di sekitar sekolah, mengajarkan keterampilan berwirausaha dalam membuat olahan singkong, dan memberdayakan hasil olahan tersebut secara ekonomi. Proyek ini meliputi kegiatan pen
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran kurikulum 2013 melalui kegiatan workshop. Calon kepala sekolah akan melakukan observasi dan bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, khususnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif dan ef
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdfDafi Adelio
油
Modul ini membahas proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMAN 1 Jonggat dengan tema kewirausahaan yaitu "Membangun Jiwa Entrepreneur Muda". Modul ini berisi panduan pelaksanaan proyek tersebut meliputi tujuan, target peserta didik, alokasi waktu, dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai proyek.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun untuk memfasilitasi penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi sekolah serta tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, dan era informasi. Visi sekolah adalah terlaksananya proses pendidikan bermutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa, dengan misi membentuk pelajar berakhlak mulia, pembelajaran menarik
Lembar Evaluasi Guru Penggerak contoh lembar penilaianhutaminurikasiwi1
油
Lembar penilaian untuk Guru Penggerak atau lembar evaluasi. Bisa digunakan sebagai contoh untuk penilaian guru penggerak. Bisa dipakai untuk angkatan berapa saja. Lembar penilaian ini digunakan untuk bahan evaluasi Pngajar Praktik untuk menilai Guru Penggerak. Contoh lembar penilaian untuk menilai evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, contoh visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, serta komponen-komponen yang perlu ada dalam penyusunan kurikulum operasional seperti analisis karakteristik, visi misi tujuan, dan perencanaan pembelajaran.
Modul ini merangkum proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMAN 3 Elar dengan tema "Pemanfaatan Singkong Menjadi Bahan Bernilai Ekonomis". Proyek ini bertujuan untuk membangun kesadaran siswa akan potensi singkong di sekitar sekolah, mengajarkan keterampilan berwirausaha dalam membuat olahan singkong, dan memberdayakan hasil olahan tersebut secara ekonomi. Proyek ini meliputi kegiatan pen
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran kurikulum 2013 melalui kegiatan workshop. Calon kepala sekolah akan melakukan observasi dan bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, khususnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif dan ef
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdfDafi Adelio
油
Modul ini membahas proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMAN 1 Jonggat dengan tema kewirausahaan yaitu "Membangun Jiwa Entrepreneur Muda". Modul ini berisi panduan pelaksanaan proyek tersebut meliputi tujuan, target peserta didik, alokasi waktu, dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai proyek.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
3. TARGET KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, Saudara
diharapkan dapat menganalisis, menumbuhkan
dan mengembangkan karakteristik kewirausahaan
di sekolah sesuai standar kompetensi kepala
sekolah yang tertuang dalam Permendiknas No 13
Tahun 2007, serta mampu membangun kemitraan
usaha sekolah dengan para pemangkukepentingan
terkait
4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4
1.Menanam dan menumbuhkan karakter
kewirausahaan di sekolah,
2. Menganalisis potensi sekolah yang dapat dikembangkan
dalam kewirausahaan
3. Mengembangkan proyek kewirausahaan melalui
kemitraan sekolah dengan sekolah lain atau dengan
lembaga/organisasi lain
5. 1. Kewirausahaan dalam hal mengidentifikasi potensi sekolah
2. Kemitraan sekolah dengan sekolah lain dan
lembaga/organisasi lain
5
RUANG LINGKUP
8. Indikator Pencapaian Tujuan
1. Menjelaskan konsep
kewirausahaan
2. Menganalisis potensi sekolah
yang dapat dikembangkan
dalam kewirausahaan
9. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk
mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).
Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum
pernah ada sebelumnya.
Inovatif berarti
memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan
sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki
nilai lebih dari sebelumnya.
10. Agar kepala sekolah memiliki jiwa inovatif,
kerja keras, memiliki motivasi kuat,
pantang menyerah, dan kreatif dalam
mencari solusi terbaik, sehingga mampu
mengembangkan dan meningkatkan mutu
pengelolaan pendidikan di sekolah.
TUJUAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
11. 1. Evaluasi diri tentang tingkat kepemilikan jiwa kewirausahaan
2. Melalui belajar.
3. Melalui membaca, magang, kursus, dialog/belajar dengan
wirausahawan sukses, pengamatan langsung di lapangan, dan
mencoba berusaha
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala sekolah/madrasah,
5. Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa,
dan
6. Menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya, khususnya
mengenai kompetensi kewirausahaan
CARA MENGEMBANGKAN
JIWA KEWIRAUSAHAAN
13. Potensi sekolah adalah kemampuan sekolah yang
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
lebih baik dengan menerapkan jiwa
kewirausahaan antara lain bekerja keras, inovatif,
kreatif, pantang menyerah dan dapat membaca
peluang.
Salah satu upaya agar dapat mengidentifikasi
potensi sekolah, kepala sekolah harus mampu
mengenali kultur sekolah.
PENGERTIAN POTENSI SEKOLAH
14. POTENSI SEKOLAH YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Potensi sekolah dikembangkan dalam upaya meningkatkan pelayanan
sekolah. Adapun lingkup potensi sekolah yang dapat dikembangkan
yaitu:
Pendidik dan tenaga kependidikan
Peserta didik
Orang tua/wali siswa dan masyarakat
Sarana dan prasarana
Pendanaan/sumber dana
15. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN POTENSI
SEKOLAH:
1. Lakukan identifikasi potensi sekolah
2. Dari hasil identifikasi yang sudah Saudara
lakukan, dengan jiwa kewirausahaan Saudara,
rencana pengembangan apa saja yang dapat
dilakukan pada setiap komponen !
16. No. Potensi Sekolah Komponen Hasil Identifikasi Pengembangan
1 Pendidik Kualifikasi
Usia
Kinerja
2 Peserta didik Jumlah
Potensi
3 Orang tua/wali
siswa
Status Sosial Ekonomi
Partisipasi
FORM RENCANA PENGEMBANGAN
POTENSI SEKOLAH
17. FORMAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
BERDASARKAN POTENSI SEKOLAH
No
Potensi
Sekolah
Kondisi
Sekolah
Jenis
Kegiatan
Indikator
Keberhasilan
Sasaran Target
Waktu
pencapaia
n target
Sumber
Daya
18. RANGKUMAN
1. Kepala sekolah dipersyaratkan memiliki kompetensi
kepemimpinan kewirausahaan, yang bercirikan inovatif,
kreatif, bekerja keras, pantang menyerah, memiliki
motivasi berprestasi tinggi, proaktif serta berani
mengambil risiko dan memiliki kreativitas untuk selalu
mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sekolah.
19. RANGKUMAN
2. Kepala sekolah yang bermental wirausaha memiliki
kemampuan mengembangkan potensi sekolah
dengan sumber daya yang terbatas melalui cara-
cara yang tidak biasa dan mampu menjalin
kemitraan dengan lembaga lain. Kepala sekolah
akan selalu mengembangkan kreativitas dan
menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah.
22. KONSEP KEMITRAAN SEKOLAH
Kemitraan antara sekolah, keluarga dan
masyarakat, merupakan perilaku
hubungan yang bersifat erat antara dua
pihak atau lebih dimana masing-masing
pihak saling membantu untuk mencapai
tujuan bersama.
23. TUJUAN KEMITRAAN SEKOLAH
1. Mendapatkan informasi terkini
2. Memperoleh bantuan peralatan, tenaga ahli, dan
tenaga sukarela
3. Mendapat kesempatan berbagi pengalaman
4. Melaksanakan proyek bersama
5. Mendapatkan beasiswa
6. Meningkatkan kreativitas
24. PRINSIP KEMITRAAN SEKOLAH
1. Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, sesuai dengan regulasi
yang diberlakukan
2. Partisipasi, memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat,
dan dalam mengambil memutuskan
3. Percaya, saling mempercayai dan dapat dipercaya untuk membina kerjasama
4. Akseptasi, saling menerima dengan apa adanya dalam kesetaraan, masing-
masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri;
5. Komunikasi, masing-masing pihak harus mau dan mampu
mengkomunikasikan dirinya serta rencana kerjanya sehingga dapat
dikoordinasikan dan disinergikan
6. Partnership, berdasarkan kesepakatan, tidak merendahkan satu dengan yang
lain, tetapi sama-masa bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah
25. TAHAPAN PROSEDUR PELAKSANAAN
KEMITRAAN SEKOLAH
Proses analisis kebutuhan
Analisis partnership
Perencanaan
Presentasi
Tahap 1
Proses persetujuan
Perundingan
Penandatanganan MoU
Tahap 2
Proses pelaksanaan kerjasama
Pelaporan
Monitoring dan evaluasi
Tahap 3
26. Pilihlah satu program yang diperlukan di sekolah, kemudian buatlah draf naskah
kerjasama (MoU) program kemitraan sekolah yang meliputi komponen-komponen
sebagai berikut:
No. Komponen No. Komponen
1 Identitas kerja sama 7 Pasal-pasal perjanjian kerja sama
2 Program kerja sama 8 Tanggung jawab dan kewajiban
3 Latar belakang kerjasama 9 Prosedur kerja sama
4 Maksud dan tujuan kerja sama 10 Prosedur penyelesaian masalah
5 Tempat dan waktu kerja sama 11 Ketentuan lain
6 Lingkup kerjasama 12 Tanda tangan kedua belah pihak
27. TAHAPAN PROSES PELAKSANAAN KEMITRAAN DI
SEKOLAH
Nama Sekolah : ..
Nama Kepala Sekolah : ..
Bentuk Kerjasama : ..
Bidang Kerjasama : ..
Tahap Kegiatan
Hasil Pengamatan
Video
Deskripsi Hasil
Pengamatan Video
Alternatif
Solusi
Ada Tidak
I Proses analisis kebutuhan
Analisis partnership
Perencanaan
Presentasi
II Proses Persetujuan
Perundingan
Penandatanganan MoU
III Proses Pelaksanaan
kerjasama
28. RANGKUMAN
1. Kemitraan adalah hubungan kooperatif antara orang atau
kelompok orang yang sepakat untuk berbagi tanggung
jawab untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah
ditetapkan.
2. Prinsip dari kemitraan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah, yaitu tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, partisipasi,
percaya, akseptasi, komunikasi, partnership berdasarkan
kesepakatan.
29. RANGKUMAN
3. Prosedur pelaksanaan kemitraan antar lembaga secara
umum dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Tahap 1 : pada tahap ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu proses
analisis kebutuhan, analisis partnership, perencanaan, dan
presentasi.
Tahap 2 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu proses
persetujuan, perundingan, dan penandatanganan MoU.
Tahap 3 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu proses
pelaksanaan kerjasama, pelaporan, monitoring dan evaluasi