ºÝºÝߣ berikut boleh jadi memiliki banyak kekurangan, namun demikian, dari sekian kekurangan yang dibawanya, semogalah juga memberi sisi manfaat bagi pembaca atau user yang kebetulan memerlukan slide berkaitan dengan pencegahan sekaligus penanggulangan kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranAdiba Qonita
Ìý
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit
penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan
fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, pencegahan, dan penanggulangan kebakaran. Definisi kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi yang berlangsung cepat dari bahan bakar disertai timbulnya api. Ada tiga jenis kebakaran yakni kelas A, B, C yang membakar bahan berbeda. Upaya pencegahan meliputi identifikasi bahaya, perbaikan instalasi, dan rencana darurat. Alat pemadam kebakaran digunakan untuk
Pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih untuk memadamkan api dan menyelamatkan korban dari kebakaran dan kecelakaan. Mereka memakai pakaian khusus anti-api dan dilatih dalam berbagai teknik penanganan darurat. Sistem penanggulangan kebakaran meliputi perencanaan struktur, evakuasi, komunikasi, dan pemeliharaan peralatan untuk mencegah dan menangani kebakaran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pencegahan kebakaran. Ia menjelaskan tiga unsur penting kebakaran, punca-punca kebakaran umum, cara-cara mencegah kebakaran seperti di dapur dan ruang elektrik, serta prosedur keselamatan seperti membunyikan alaram kebakaran dan mengosongkan bangunan. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kesedaran mengenai bahaya kebakaran dan langkah-langkah pencegahan.
Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2015 membahas karakteristik, penyebab, dan upaya mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Provinsi ini rentan terhadap bencana ini karena memiliki lahan gambut luas dan aktivitas ekonomi yang masih bergantung pada sektor kehutanan dan perkebunan. Upaya mitigasi yang dibahas meliputi sosialisasi, pemantauan, pemadaman api, dan re
Dokumen tersebut membahas mengenai bencana kabut asap di Indonesia yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran hutan seperti budaya cepat dalam membersihkan lahan serta kurangnya pengetahuan akan dampaknya, dampak sosial ekonomi dari kabut asap, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pencegahan kebakaran. Ia menjelaskan tiga unsur yang diperlukan untuk api berlaku, cara-cara memadamkan api, kelas-kelas api serta alat pemadam api. Dokumen ini juga menyenaraikan punca-punca kebakaran dan langkah-langkah pencegahan kebakaran yang perlu diambil seperti pengurusan risiko, kelengkapan amaran kebakaran dan latihan pengungsian.
Tugas 3 membahas tentang kebakaran dan penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi api dan unsur-unsurnya, dasar hukum di Indonesia, standarisasi internasional, standarisasi kompetensi tenaga penanggulang kebakaran, penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran dan bahaya hunian.
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
1. Kebakaran hutan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti sambaran petir, kecerobohan manusia, aktivitas vulkanik, dan tindakan sengaja untuk membersihkan lahan.
2. Dampak kebakaran hutan antara lain mencemari udara, meningkatkan gas rumah kaca, menimbulkan kabut, dan mengganggu transportasi.
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan adalah penanganan represif dan prevent
Dokumen tersebut membahas tentang kebakaran hutan dan dampaknya. Disebutkan bahwa penyebab kebakaran hutan antara lain sambaran petir, kecerobohan manusia, dan aktivitas vulkanik. Dampaknya meliputi peningkatan emisi karbondioksida, kematian satwa liar, banjir dan kekeringan, serta gangguan pada kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengenalan kebakaran, cara api merebak, kelas-kelas api, alat pemadam api, dan tindakan selamatkan diri semasa kebakaran. Topik utama yang dibahas adalah bagaimana api merebak, kelas api berdasarkan bahan bakar, dan langkah awal untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
Ìý
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tabung pemadam api, termasuk pengertian, jenis, bagian, dan sistem tabung pemadam api serta kelas kebakaran. Dokumen tersebut juga memberikan tips dalam penggunaan tabung pemadam api dan cara menangani bahaya kebakaran.
Membahas teori tentang api, kebakaran dan penyebab kebakaran.
Diulas juga mengenai cara-cara pencegahan dan penanggulangan yang diperlukan bila terjadi kebakaran.
Describing the theory of fire, how it can be formed, the elements needed to form fire. Describe the fire disaster and its preventions.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pencegahan kebakaran. Ia menjelaskan tiga unsur penting kebakaran, punca-punca kebakaran umum, cara-cara mencegah kebakaran seperti di dapur dan ruang elektrik, serta prosedur keselamatan seperti membunyikan alaram kebakaran dan mengosongkan bangunan. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kesedaran mengenai bahaya kebakaran dan langkah-langkah pencegahan.
Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2015 membahas karakteristik, penyebab, dan upaya mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Provinsi ini rentan terhadap bencana ini karena memiliki lahan gambut luas dan aktivitas ekonomi yang masih bergantung pada sektor kehutanan dan perkebunan. Upaya mitigasi yang dibahas meliputi sosialisasi, pemantauan, pemadaman api, dan re
Dokumen tersebut membahas mengenai bencana kabut asap di Indonesia yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran hutan seperti budaya cepat dalam membersihkan lahan serta kurangnya pengetahuan akan dampaknya, dampak sosial ekonomi dari kabut asap, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pencegahan kebakaran. Ia menjelaskan tiga unsur yang diperlukan untuk api berlaku, cara-cara memadamkan api, kelas-kelas api serta alat pemadam api. Dokumen ini juga menyenaraikan punca-punca kebakaran dan langkah-langkah pencegahan kebakaran yang perlu diambil seperti pengurusan risiko, kelengkapan amaran kebakaran dan latihan pengungsian.
Tugas 3 membahas tentang kebakaran dan penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi api dan unsur-unsurnya, dasar hukum di Indonesia, standarisasi internasional, standarisasi kompetensi tenaga penanggulang kebakaran, penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran dan bahaya hunian.
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
1. Kebakaran hutan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti sambaran petir, kecerobohan manusia, aktivitas vulkanik, dan tindakan sengaja untuk membersihkan lahan.
2. Dampak kebakaran hutan antara lain mencemari udara, meningkatkan gas rumah kaca, menimbulkan kabut, dan mengganggu transportasi.
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan adalah penanganan represif dan prevent
Dokumen tersebut membahas tentang kebakaran hutan dan dampaknya. Disebutkan bahwa penyebab kebakaran hutan antara lain sambaran petir, kecerobohan manusia, dan aktivitas vulkanik. Dampaknya meliputi peningkatan emisi karbondioksida, kematian satwa liar, banjir dan kekeringan, serta gangguan pada kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengenalan kebakaran, cara api merebak, kelas-kelas api, alat pemadam api, dan tindakan selamatkan diri semasa kebakaran. Topik utama yang dibahas adalah bagaimana api merebak, kelas api berdasarkan bahan bakar, dan langkah awal untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
Ìý
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tabung pemadam api, termasuk pengertian, jenis, bagian, dan sistem tabung pemadam api serta kelas kebakaran. Dokumen tersebut juga memberikan tips dalam penggunaan tabung pemadam api dan cara menangani bahaya kebakaran.
Membahas teori tentang api, kebakaran dan penyebab kebakaran.
Diulas juga mengenai cara-cara pencegahan dan penanggulangan yang diperlukan bila terjadi kebakaran.
Describing the theory of fire, how it can be formed, the elements needed to form fire. Describe the fire disaster and its preventions.
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxWindyHansen
Ìý
Tujuan Pelatihan adalah :
Peserta diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mempraktekkan memadamkan Api dengan menggunakan APAR.
Membantu Peserta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman terhadap bahaya Api / Kebakaran.
Menambah Pengetahuan Peserta tentang Tanggap Darurat, bila terjadi Kebakaran.
Satuan acara penyuluhan membahas penanggulangan bencana kebakaran. Penyuluh akan memberikan penjelasan selama 30 menit kepada kelompok tani tentang penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran, dan peralatan pencegahan kebakaran. Materi akan disampaikan secara ceramah, diskusi, dan demonstrasi serta didukung dengan leaflet.
1. KLASIFIKASI JENIS PENYEBAB KEBAKARAN
Wednesday, 20 July 2011 12:43 Ihsan
Ketika kebakaran terjadi kuasailah pada saat api tersebut masih kecil, semakin besar api semakin
sulit memadamkannya. Tindakan yang cepat diperlukan agan pemadaman api dapat efektif
dilakukan. Pengetahuan mengenai jenis alat pemadam api yang sesuai dengan material yang
terbakar sangat diperlukan
Ketahuilah tempat pemadam api, perlengkapan pemadam api seperti selang air, selimut api,
mencuci muka / mandi didalam daerah bekerja dimana anda bekerja, jangan pindahkan alat
pencegahan/pemadam kebakaran dari daerah yang ditentukan tanpa persetujuan dari bagian
Safety Personil kecuali untuk penanggulangan terhadap bahaya kebakaran.
Jangan meletakan benda yang menghalangi alat pemadam kebakaran.Pemadam api harus selalu
tersedia jika diperlukan untuk pekerjaan panas. Laporkan segera ke petugas Safety jika terdapat
kerusakan pada alat pemadam api.
PENYEBAB KEBAKARAN
Kebakaran dapat terjadi bila terdapat 3 hal sebagai berikut :
1. Terdapat bahan yang mudah terbakar baik berupa bahan padat cair atau gas ( kayu, kertas,
textil, bensin, minyak,acetelin dll)
2. Terdapat suhu yang tinggi yang disebabkan oleh sumber panas seperti Sinar Matahari,
Listrik (kortsluiting, panas energy mekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara
3. Terdapat Oksigen (02) yang cukup kandungannya. Makin besar kandungan oksigen dalam
udara maka nyal api akan semakin besar. Pada kandungan oksigen kurang dari 12% tidak akan
terjadi kebakaran. Dalam keadaan normal kandungan oksigen di udara 21%, cukup efektif untuk
terjadinya kebakaran
Bila tiga unsur tersebut cukup tersedia maka kebakaran terjadi. Apabila salah satu dari 3 unsur
tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi api
dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar
PENGELOMPOKAN KEBAKARAN
2. Pengelompokkan kebakaran menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 Bab I Pasal 2, ayat 1 mengkalisikasikan kebakaran
menjadi 4 yaitu katagori A,B,C,D. Sedangkan National Fire Protection Association (NFPA)
menetapkan 5 katagori jenis penyebab kebakaran, yaitu kelas A, B, C, D dan K. Bahkan
beberapa Negara menetapkan tambahan klasikasi dengan kelas E.
Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kebakaran Klas A
Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh : Kebakaran
kayu, kertas, kain, plastik, dsb.
Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan : pasir,
tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air .
2. Kebakaran Klas B
Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar.
Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng.
Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry
powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.
3. Kebakaran Klas C
Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya
yang menggunakan listrik.
Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical).
Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air.
4. Kebakaran Klas D
Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium,
dsb.
Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.
5. Kebakaran Klas K
kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran jenis ini
banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.
6. Kebakaran kelas E
Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat
pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan
tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik,
karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan
clean agent
3. Penting untuk mengetahui pengelompokan kebakaran ini agar kita dapat menentukan alat
pemadam api apa yang digunakan. Bila pemadam api yang kita gunakan salah maka upaya
pemadaman api akan mengalami kegagalan
Contoh : Kebakaran Klas C (listrik) jangan dipadamkan dengan alat pemadam jenis cair, seperti :
air/busa, maka si pemadam itu sendiri akan terkena aliran listrik, karena air/busa adalah
penghantar listrik.