Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit
penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan
fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Teori Api membahas tentang definisi api, unsur-unsur pembentuk api yaitu bahan bakar, oksigen, dan sumber panas. Juga dibahas mengenai jenis-jenis kebakaran, gas berbahaya hasil pembakaran, tahap pengembangan api dalam ruangan, sumber panas, perpindahan panas, oksigen, klasifikasi jenis kebakaran, faktor penyebab kebakaran, penang
"[Ringkuman] Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar kebakaran dan pemadaman kebakaran. Beberapa diantaranya adalah definisi api, oksidasi, pembakaran, kebakaran, alat pemadam kebakaran, dan kelas kebakaran beserta sistem pemadaman yang sesuai."
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
a) bahwa unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja perlu dibentuk untuk mencegah dan memadamkan kebakaran serta melindungi pekerja dan aset perusahaan;
b) unit tersebut terdiri dari petugas peran kebakaran, regu penanggulangan kebakaran, koordinator, dan ahli K3 penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis;
c) jumlah personil ditentukan berdasarkan jumlah pekerja dan tingkat risiko ke
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Dokumen tersebut membahas upaya penanggulangan bahaya kebakaran di wilayah Manggarai Selatan, Jakarta. Dokumen menjelaskan tentang lokasi rawan kebakaran, kendala yang dihadapi seperti kurangnya pengetahuan masyarakat, kelalaian warga, dan upaya yang dilakukan seperti sosialisasi, simulasi menggunakan hidran, APAR, dan alat tradisional.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat terjadinya bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan , yang meliputi kegiatan penyelamatan dan penyelamatan korban, harta benda, menyediakan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian, penyelamatan, serta pemulihan
Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap ini alam menunjukkan tanda atau signal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada tahapan ini, seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga untuk menghadapi bencana tersebut.
Pada tahap ini terdapat proses Renkon yang merupakan singkatan dari Rencana Kontinjensi. Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana Kontinjensi berarti suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut. Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi.
Apa yang perlu diketahui tentang gempa
potensi bahaya gempa di indonesia
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum gempa
Hal-hal yang harus dilakukan saat gempa
Hal-hal yang harus dilakukan setelah gempa
Cara melindungi diri saat gempa
Harap download dalam bentuk ppt agar bisa disesuaikan fontnya dan animasinya bisa muncul. Harap sertakan copyright dan tidak menghapus sumber gambar. terima kasih.
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
油
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Api terbentuk dari tiga unsur yaitu panas, udara, dan bahan bakar. Untuk terjadinya kebakaran diperlukan komponen keempat yaitu rantai reaksi kimia. Terdapat tiga teknik pemadaman api yaitu menyelimuti, mendinginkan, dan memutus bahan bakar. Ada tiga jenis media pemadam yaitu cair, padat, dan gas.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
油
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup pengertian K3, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terkait peralatan mekanik, serta upaya pembinaan dan pengawasan sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
The document outlines the equipment maintenance and calibration plan at Aerofood AIC. It includes:
1) Conducting preventive maintenance every 3 months using checklists to inspect equipment like freezers, chillers, and cooking appliances.
2) Verifying equipment like digital thermometers against a master thermometer every 3 months.
3) Calibrating equipment such as scales and thermometers against standards every 6 months to ensure accurate measurements. The plan aims to prevent equipment failures and keep facilities operating properly.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
a) bahwa unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja perlu dibentuk untuk mencegah dan memadamkan kebakaran serta melindungi pekerja dan aset perusahaan;
b) unit tersebut terdiri dari petugas peran kebakaran, regu penanggulangan kebakaran, koordinator, dan ahli K3 penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis;
c) jumlah personil ditentukan berdasarkan jumlah pekerja dan tingkat risiko ke
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Dokumen tersebut membahas upaya penanggulangan bahaya kebakaran di wilayah Manggarai Selatan, Jakarta. Dokumen menjelaskan tentang lokasi rawan kebakaran, kendala yang dihadapi seperti kurangnya pengetahuan masyarakat, kelalaian warga, dan upaya yang dilakukan seperti sosialisasi, simulasi menggunakan hidran, APAR, dan alat tradisional.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat terjadinya bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan , yang meliputi kegiatan penyelamatan dan penyelamatan korban, harta benda, menyediakan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian, penyelamatan, serta pemulihan
Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap ini alam menunjukkan tanda atau signal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada tahapan ini, seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga untuk menghadapi bencana tersebut.
Pada tahap ini terdapat proses Renkon yang merupakan singkatan dari Rencana Kontinjensi. Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana Kontinjensi berarti suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut. Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi.
Apa yang perlu diketahui tentang gempa
potensi bahaya gempa di indonesia
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum gempa
Hal-hal yang harus dilakukan saat gempa
Hal-hal yang harus dilakukan setelah gempa
Cara melindungi diri saat gempa
Harap download dalam bentuk ppt agar bisa disesuaikan fontnya dan animasinya bisa muncul. Harap sertakan copyright dan tidak menghapus sumber gambar. terima kasih.
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
油
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Api terbentuk dari tiga unsur yaitu panas, udara, dan bahan bakar. Untuk terjadinya kebakaran diperlukan komponen keempat yaitu rantai reaksi kimia. Terdapat tiga teknik pemadaman api yaitu menyelimuti, mendinginkan, dan memutus bahan bakar. Ada tiga jenis media pemadam yaitu cair, padat, dan gas.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
油
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup pengertian K3, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terkait peralatan mekanik, serta upaya pembinaan dan pengawasan sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
The document outlines the equipment maintenance and calibration plan at Aerofood AIC. It includes:
1) Conducting preventive maintenance every 3 months using checklists to inspect equipment like freezers, chillers, and cooking appliances.
2) Verifying equipment like digital thermometers against a master thermometer every 3 months.
3) Calibrating equipment such as scales and thermometers against standards every 6 months to ensure accurate measurements. The plan aims to prevent equipment failures and keep facilities operating properly.
Dokumen tersebut memberikan prosedur keadaan darurat kebakaran yang meliputi tugas-tugas setiap anggota tim darurat seperti petugas pemadam kebakaran, koordinator tim, petugas evakuasi, dan prosedur umum seperti saat terjadi alarm kebakaran dan saat evakuasi.
Sistem pencegahan kebakaran merupakan peralatan yang dipasang secara tetap untuk memberi amaran kebakaran secara otomatis. Terdapat dua jenis perlindungan yaitu aktif seperti detektor asap dan haba, serta pasif seperti tangga kebakaran. Sistem sprinkler dan hidran digunakan untuk memadamkan api, sementara pemadam api dan rencana tanggap darurat dipersiapkan untuk keselamatan.
PT. Air Mancur memproduksi jamu, kosmetik, dan minuman kesehatan. Laporan ini menganalisis potensi bahaya kebakaran dan sistem pencegahan serta penanggulangannya di perusahaan tersebut. Penelitian menemukan bahwa bahan baku seperti karton, etiket, botol plastik, dan bahan jamu kering berpotensi terbakar. Oleh karena itu diperlukan rencana tanggap darurat, peralatan pemadam kebakaran yang memad
Kebakaran lahan atau hutan dapat merugikan banyak orang, mengetahui tehnik pemadaman kebakaran pada lahan atau hutan dapat mencegah meluasnya kebakaran dan menekan angka kerugian sekecil mungkin
Tipologi kebudayaan - Sejarah Peminatan Kelas X-IPSVira Utami
油
Dokumen tersebut membahas tentang tipologi dan perkembangan kebudayaan zaman praaksara melalui 5 periode, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, Neolitikum, dan Perundagian. Pada setiap periode terdapat ciri khas dari hasil budaya manusia berupa alat-alat batu, gerabah, patung, dan logam. Tipologi memungkinkan kita mempelajari perkembangan budaya praaksara berdasarkan karakteristik benda
Laporan ini membahas sistem dan implementasi tanggap darurat di PT Seamless Pipe Indonesia Jaya untuk mengendalikan kondisi darurat. Penelitian menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan sistem tanggap darurat perusahaan berdasarkan data lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi sistem dan prosedur tanggap darurat telah sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kebakaran hutan, faktor penyebabnya, bentuk-bentuk kebakaran hutan, kebijakan pemerintah dalam pengelolaan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dan kehutanan. Dokumen juga menjelaskan struktur organisasi penanggulangan kebakaran hutan di Kabupaten Rokan Hilir.
The document discusses the International Safety Management (ISM) Code. It notes that 60-80% of maritime accidents are due to human error. The ISM Code aims to reduce accidents by requiring shipping companies to adopt safety management systems to standardize procedures, training, and ensure proper staffing. It also requires companies to be certified. Adopting the ISM Code makes ships safer, protects the environment, clearly defines roles and responsibilities, and is now mandatory under international law.
Tugas 3 membahas tentang kebakaran dan penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi api dan unsur-unsurnya, dasar hukum di Indonesia, standarisasi internasional, standarisasi kompetensi tenaga penanggulang kebakaran, penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran dan bahaya hunian.
Satuan acara penyuluhan membahas penanggulangan bencana kebakaran. Penyuluh akan memberikan penjelasan selama 30 menit kepada kelompok tani tentang penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran, dan peralatan pencegahan kebakaran. Materi akan disampaikan secara ceramah, diskusi, dan demonstrasi serta didukung dengan leaflet.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penanggulangan kebakaran yang mencakup upaya pencegahan, pengendalian sumber energi, sarana proteksi, dan organisasi tanggap darurat untuk memadamkan kebakaran sesuai dengan UU K3 dan ruang lingkupnya. Juga dibahas mengenai jenis-jenis sarana evakuasi, alat pemadam kebakaran, serta kelas api.
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxWindyHansen
油
Tujuan Pelatihan adalah :
Peserta diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mempraktekkan memadamkan Api dengan menggunakan APAR.
Membantu Peserta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman terhadap bahaya Api / Kebakaran.
Menambah Pengetahuan Peserta tentang Tanggap Darurat, bila terjadi Kebakaran.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakarannoussevarenna
油
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Dokumen tersebut berisi pedoman penggunaan dan penanganan alat pemadam api (APAR) di rumah sakit untuk mencegah dan memadamkan kebakaran, mencakup regulasi, jenis kebakaran, pemetaan dan reduksi risiko, pengendalian kebakaran, serta prosedur penggunaan dan evakuasi darurat dalam keadaan kebakaran.
Output device berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan data dari CPU ke media yang dibaca manusia atau digunakan untuk penyimpanan data. Hasil pemrosesan dapat berupa tulisan, gambar, suara, atau bentuk lain yang dibaca mesin. Softcopy adalah dokumen elektronik yang dapat diedit, dikirim lewat email, dan dishare tanpa mencetak, sementara hardcopy adalah dokumen tercetak yang tidak dapat diedit. Softcopy device menampilk
Komputer masa depan diprediksi akan semakin kecil, canggih, dan mampu berinteraksi secara natural dengan manusia. Beberapa konsep komputer masa depan meliputi P-ISM berbentuk pena, Microsoft Surface yang menggunakan sentuhan, serta Sony Nextep berbentuk gelang yang dilengkapi sensor.
The motherboard is the main circuit board that connects and allows communication between all the components of a computer. It holds crucial parts like the CPU, memory, and connectors for input/output devices. The motherboard functions as the base for all other computer parts and its design depends on the type of CPU installed. It contains important components like the processor socket, power connectors, memory slots, expansion slots, BIOS, and connectors for storage devices, ports, and front panel components to allow the computer to function.
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
油
Dokumen ini membahas tentang kondisi perempuan sebelum dan setelah Islam, serta konsep Islam tentang perempuan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa sebelum Islam, perempuan diperlakukan dengan sangat tidak adil dalam berbagai peradaban. Islam kemudian memperlakukan perempuan dengan penuh martabat dengan memberikan kedudukan yang setara dengan laki-laki, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan kecil dalam hal hukum dan
Dokumen tersebut membahas tentang Islam, perempuan, dan feminisme. Islam memandang perempuan sebagai makhluk mulia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Namun ada perbedaan fungsional antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial. Dokumen juga membahas sejarah feminisme di Barat dan Indonesia serta berbagai jenis feminisme. Ada pandangan bahwa beberapa ayat Al-Quran dan hadist dapat ditafs
Negosiasi #PlasticTreaty (Traktat Plastik) soal jadwal, waktu dan lokasi belum diumumkan resmi oleh UNEP
#AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal #gelasplastik yang tidak #layakdaurulang.
KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan
3. KEBAKARAN
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar
dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:
1. Sumber panas seperti :
energi elektron (listrik statis atau dinamis)
sinar matahari
percikan listrik ataupun percikan api
reaksi kimia
perubahan kimia.
2. Benda mudah terbakar, seperti :
bahan-bahan kimia
bahan bakar
Kayu
plastik dan sebagainya.
3. Oksigen (tersedia di udara)
Normalnya udara mengandung oksigen 20%
Dapat dilepaskan oleh zat kimia pengoksidasi
4. Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukup tersedia. Ketiga faktor
tersebut digambarkan dalam bentuk hubungan segitiga Kebakaran.
Kebakaran yang terjadi dapat dipadamkan dengan 3 cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar
5. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Penanggulangan Kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang
menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah
kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.
Penanggulangan kebakaran membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan
beserta pengawasan karyawan, suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan
kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang baik dari peralatan
pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah
dicapainya.
6. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat Kebakaran. Pemerintah
mengeluarkan undang-undang UU No. 1 Tahun 1970 Dengan perundangan ditetapkan
persyaratan keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran.Yang dikuatkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.186/MEN/1999
Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja, disebutkan dalam Pasal ayat 1
Pengurus atau Perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
menyelenggarakan latihan penganggulangan kebakaran di tempat kerja.
7. ACUAN
Undang-undang No 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 3 ayat (1)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :
mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
mencegah, mengurangi peledakan
memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran
pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3)
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran
8. PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENGENDALIAN ENERGI
KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
PER. KHUSUS EE (BH. MUDAH TERBAKAR)
PER. KHUSUS K (BH. MUDAH MELEDAK)
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
PERMENAKER 04/80 APAR
PERMENAKER 02/83 ALARM
INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997
MANAJEMEN K3
PERMENAKER 0 SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
PERMENAKER 04/80 APAR
PERMENAKER 02/83 ALARM
INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997 4/87 P2K3
PERMENAKER 05/96 SMK3
KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999 UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
9. KELAS-KELAS KEBAKARAN DI INDONESIA
Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni
yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini
berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air
lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas.
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau
racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran
10. KELAS - KELAS API
Api dapat dikelaskan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan yang menghasilkan kebakaran.
11. KLASIFIKASI KEBAKARAN
Kebakaran diklafisikasikan menurut daerah masing masing, klasifikasi kebakaran
di Indonesia mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per.
04/Men/1980 tanggal 14 April 1980 Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR). Klasifikasi tersebut adalah :
Klas A : Bahan bakar padat (bukan logam)
Klas B : Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar
Klas C : Instalasi listrik bertegangan
Klas D : Kebakaran logam
12. Terdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi / memadamkan Kebakaran
:
1. Cara penguraian
2. Cara pendinginan
3. Cara Isolasi / lokalisasi
CARA PEMADAMAN KEBAKARAN
13. PERALATAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
Alat alat berikut ini merupakan alat pemadam api darurat dan bukan untuk memadamkan kebakaran
besar
1. APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi
guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini
mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan
sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari
daerah tersebut. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut
ada yang dari bahan kimia kering, foam / busa dan CO2.
14. 2. Hydrant
adalah alat penyedia cadangan air. Ada 3 jenis hydran,
yaitu :
a. hydran gedung
b. hydran halaman
c. hydran kota
15. 3. Detektor Asap / Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada
asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi.
16. 4. Fire Alarm
Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya
kebakaran pada suatu tempat.
17. 5. Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila
terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.
18. PERSYARATAN K3 PROTEKSI KEBAKARAN DI
GEDUNG ATAU TEMPAT KERJA
A. Kesesuaian standar bangunan dengan jenis hunian
B. Sistem proteksi kebakaran
C. Kesiapan personel
D. Akses bantuan
E. Manajemen
19. A. KESESUAIAN STANDAR BANGUNAN DENGAN JENIS HUNIAN
Bahwa peruntukan bangunan harus sesuai dengan IMB
Peralatan yang digunakan sesuai dengan standar K3 dan standar teknis lainnya (UU No. 1 Tahun
1970)
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian terhadap peralatan sesuai dengan ketentuan K3 (UU No, 1
Tahun 1970)
20. B. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Sistem deteksi, alarm yang mampu memberikan informasi tanda bahaya yang cepat dan akurat.
Untuk mendeteksi kebakaran seawal mungkin, sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan
dapat segera dilakukan. Perencanaan, pemasangan pemeriksaan pengujian pemeliharaan
sistem deteksi otomatik diatur dalam Permen No. 02/Men/1983 tentang sistem deteksi
otomatik.
Tersedianya Peralatan atau Sistem proteksi yang dapat menghambat menjalarnya kebakaran,
asap, panas dan gas. Contohnya : penggunaan Fire retardant dan kompartemenisasi dll
21. C. KESIAPAN PERSONIL YANG KOMPETEN
Yang mampu mengidentifikasi bahaya kebakaran di tempat kerja
Yang mampu dan kompeten untuk menghadapi bahaya kebakaran
Yang mampu memelihara peralatan / system proteksi kebakaran, sehingga peralatan / system
siap pakai
Yang mampu memimpin dan berkoordinasi dalam keadaan darurat
22. D. AKSES BANTUAN
Tersedianya sarana evakuasi, adanya sarana yang dapat menjamin orang membebaskan diri
dari tempat bahaya ke tempat aman tanpa bantuan orang lain.
Tersedianya sarana rescue
Tersedianya akses jalan untuk masuknya bantuan dari luar (Mobil pemadam, rescue,
ambulance, landasan helicopter dll)
Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
23. E. MANAJEMEN
Adanya komitmen dari pimpinan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Adanya prosedur dan rencana tanggap darurat.
Pembinaan dan pelatihan
Evaluasi dan monitoring