Pemeriksaan colon in loop dilakukan pada pasien laki-laki berumur 4 tahun dengan diagnosa Hirschsprung disease. Prosedur dilakukan dengan memasukkan media kontras ke dalam kolon melalui kateter rektal untuk melihat gambaran anatomi kolon. Pemeriksaan meliputi proyeksi AP dan lateral untuk evaluasi.
Kolitis adalah peradangan kolon yang ditandai dengan diare berdarah, nyeri perut, dan demam. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes radiologi seperti foto colon in loop yang menunjukkan penyempitan kolon. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatannya meliputi sulfasalazine, kortikosteroid, dan imunosupresan.
Trauma thoraks adalah kasus yang dapat mengakibatkan kematian. Pemilihan modalitas imejing radiologi yang baik dan pengenalan kasus yang familiar akan mencefah kematian karena trauma toraks.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
1. Mr. A, a 52-year-old farmer, presented with a 3-year history of a lump in his left groin area that increased in size with coughing or lifting heavy objects but was reducible and not painful.
2. On physical examination, a 10x4 cm mobile mass was found in the left inguinal region that was reducible but with no overlying erythema. Laboratory tests were normal.
3. Based on the history and physical examination findings, a diagnosis of left lateral inguinal hernia was made. The patient was scheduled for herniorrhaphy surgery.
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd bandRedi Eka Suryani
油
Malrotasi usus dan Ladd's band dapat menyebabkan obstruksi duodenum pada anak. Diagnosis didasarkan pada gambaran radiologi khas seperti double bubble sign dan penyempitan duodenum. Pengobatan definitifnya adalah melalui pembedahan untuk memisahkan Ladd's band dan memperbaiki rotasi usus.
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
油
Laporan kasus bedah anak mengenai hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis pada anak perempuan berumur 7 bulan. Penderita mengeluhkan benjolan di lipat paha kanan yang dapat hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm di regio inguinalis dekstra yang dapat keluar masuk. Diagnosis yang ditetapkan adalah hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis. Rencana t
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptxdyaekakartika
油
Dokumen tersebut membahas tentang audiometri okupasi, yang merupakan prosedur pemeriksaan pendengaran yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pendengaran seseorang dan jenis gangguannya. Audiometri okupasi digunakan untuk skrining, monitoring, diagnostik, dan menentukan kelayakan kerja seseorang. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat audiometer secara berkala sesuai dengan jenis pekerjaan."
Hernia adalah kelainan dimana organ atau jaringan menonjol melalui celah pada dinding yang mengelilinginya. Hernia paling sering terjadi pada dinding perut, terutama di area inggu, paha, dan pusar. Hernia dibagi berdasarkan etiologi, penampakan, lokasi anatomi, sifat, dan klinis. Pemeriksaan hernia meliputi inspeksi, palpasi, dan manuver-manuver seperti Valsalva. Tatalaksana hernia mel
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
This document provides information on abdominal x-ray images and findings. It discusses various conditions that can be seen on abdominal x-rays including bowel obstructions, necrotizing enterocolitis, intussusception, volvulus, malrotation, peritonitis, appendicitis, and meconium peritonitis. For each condition, it describes typical x-ray findings and includes example images demonstrating these findings.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma) adalah pemeriksaan USG serial untuk mendeteksi cairan atau udara di area anatomis tertentu seperti perikardium, ruang pleura, dan kantung Morisson untuk mendiagnosis keadaan pasien trauma. Lokasi yang diperiksa meliputi subkostal, kanan atas kuadran, kiri atas kuadran, suprapubik, dan dada kanan-kiri. Temuan abnormal seperti efusi pericardium, hemoperitoneum, dan hemothoraks
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptxssuser990fc51
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan radiografi OMD untuk melihat saluran pencernaan, (2) Dokumen tersebut juga membahas anatomi, fisiologi, dan kasus GERD serta hasil pemeriksaan pasien, (3) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan barium sulfat dan menghasilkan kesimpulan bahwa pasien mengalami gastritis tanpa ulkus."
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd bandRedi Eka Suryani
油
Malrotasi usus dan Ladd's band dapat menyebabkan obstruksi duodenum pada anak. Diagnosis didasarkan pada gambaran radiologi khas seperti double bubble sign dan penyempitan duodenum. Pengobatan definitifnya adalah melalui pembedahan untuk memisahkan Ladd's band dan memperbaiki rotasi usus.
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
油
Laporan kasus bedah anak mengenai hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis pada anak perempuan berumur 7 bulan. Penderita mengeluhkan benjolan di lipat paha kanan yang dapat hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm di regio inguinalis dekstra yang dapat keluar masuk. Diagnosis yang ditetapkan adalah hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis. Rencana t
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptxdyaekakartika
油
Dokumen tersebut membahas tentang audiometri okupasi, yang merupakan prosedur pemeriksaan pendengaran yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pendengaran seseorang dan jenis gangguannya. Audiometri okupasi digunakan untuk skrining, monitoring, diagnostik, dan menentukan kelayakan kerja seseorang. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat audiometer secara berkala sesuai dengan jenis pekerjaan."
Hernia adalah kelainan dimana organ atau jaringan menonjol melalui celah pada dinding yang mengelilinginya. Hernia paling sering terjadi pada dinding perut, terutama di area inggu, paha, dan pusar. Hernia dibagi berdasarkan etiologi, penampakan, lokasi anatomi, sifat, dan klinis. Pemeriksaan hernia meliputi inspeksi, palpasi, dan manuver-manuver seperti Valsalva. Tatalaksana hernia mel
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
This document provides information on abdominal x-ray images and findings. It discusses various conditions that can be seen on abdominal x-rays including bowel obstructions, necrotizing enterocolitis, intussusception, volvulus, malrotation, peritonitis, appendicitis, and meconium peritonitis. For each condition, it describes typical x-ray findings and includes example images demonstrating these findings.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma) adalah pemeriksaan USG serial untuk mendeteksi cairan atau udara di area anatomis tertentu seperti perikardium, ruang pleura, dan kantung Morisson untuk mendiagnosis keadaan pasien trauma. Lokasi yang diperiksa meliputi subkostal, kanan atas kuadran, kiri atas kuadran, suprapubik, dan dada kanan-kiri. Temuan abnormal seperti efusi pericardium, hemoperitoneum, dan hemothoraks
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptxssuser990fc51
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan radiografi OMD untuk melihat saluran pencernaan, (2) Dokumen tersebut juga membahas anatomi, fisiologi, dan kasus GERD serta hasil pemeriksaan pasien, (3) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan barium sulfat dan menghasilkan kesimpulan bahwa pasien mengalami gastritis tanpa ulkus."
Appendisitis akut merupakan peradangan pada appendix yang umumnya disebabkan oleh obstruksi lumen appendix. Gejala klinisnya berupa nyeri perut yang berpindah ke kuadran kanan bawah dan demam ringan. Pemeriksaan fisik akan menemukan nyeri tekan dan lepas di titik McBurney serta defens muskular. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan lab dan radiologi seperti USG atau CT scan. Pengobatan utamanya adalah appendektomi yang d
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Hirschsprung pada anak, yang disebabkan oleh ketidakcukupan syaraf pada usus besar bagian bawah sehingga menyebabkan obstruksi. Dibahas pula gejala, diagnosis, klasifikasi, faktor risiko, komplikasi, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada penyakit tersebut. Kelompok 3 membahas topik ini dengan dosen pembimbing Ibu Henik Istikhomah.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Hirschsprung, yaitu kelainan pada sistem saraf usus besar yang menyebabkan gangguan pergerakan usus. Dokumen menjelaskan gejala, klasifikasi, faktor risiko, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit Hirschsprung pada bayi dan anak, termasuk prosedur bedah untuk menangani kelainannya.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Atresia ani adalah kelainan bawaan dimana terdapat penyumbatan atau tidak adanya lubang anus sejak lahir.
2. Terdapat beberapa bentuk kelainan atresia ani seperti lubang anus yang sempit atau salah letak, terdapat selaput pada lubang anus, atau rektum tidak terhubung dengan lubang anus.
3. Penatalaksanaan atresia ani meliputi operasi untuk memb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Atresia ani adalah kelainan bawaan dimana terdapat penyumbatan atau tidak adanya lubang anus sejak lahir.
2. Terdapat beberapa bentuk kelainan atresia ani seperti lubang anus yang sempit atau salah letak, terdapat selaput pada lubang anus, atau rektum tidak terhubung dengan lubang anus.
3. Penatalaksanaan atresia ani meliputi operasi untuk memb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Atresia ani adalah kelainan bawaan dimana terdapat penyumbatan atau tidak adanya lubang anus sejak lahir.
2. Terdapat beberapa bentuk kelainan atresia ani seperti lubang anus yang sempit atau salah letak, terdapat selaput pada lubang anus, atau rektum tidak terhubung dengan lubang anus.
3. Penatalaksanaan atresia ani meliputi operasi untuk memb
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
5. Apa itu Colon In Loop Pediatrik?
Teknik pemeriksaan colon in loop pedriatik
merupakan teknik pemetiksaan radiografi
daerah colon pada pasien pediatrik untuk
memperlihatkan anatomi dari usus besar
dengan menggunakan media kontras.
7. PATOLOGI
Penyakit hirschsprung disease (megacolon congenital) adalah suatu obstruksi
fungsional colon akibat tidak adanya sel ganglion di pleksus mienterikus dan
submukosa pada segmen colon distal, disebabkan kegagalan migrasi sel
ganglion colon selama kehamilan. Tidak adanya sel sel ini menyebabkkan tidak
adanya sel sel ganglion ini menyebabkan tidak adanya gerakan peristaltik pada
colon.
Megacolon dibagi menjadi 2 menurut penyebabnya, yaitu:
Megacolon Congenital (Hirschsprung)
Hirschsprung adalah suatu kelainan congenital yang terjadi karena kegagalan
pembentukan pleksus submukosa mienterik auerbach di usus besar.
Aquired Megacolon
Aquired megacolon adalah hasil dar ipenolakan kronis untuk buang air besar
yang biasanya terjadi pada anak yang psikotik atau retardasi mental.
9. Indikasi dan Kontra Indikasi (Lampignano dan Kendrick, 2018)
INDIKASI KONTRA INDIKASI
a. Atresia atau clausura, kondisi bawaan yang memerlukan
pembedahan karena tidak ada lubang pada organ.
b. Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kanker
pada ginjal atau kandung kemih, batu ginjal, kista ginjal.
c. Hirschsprung disease, kondisi bawaan colon, dimana saraf yang
mengontrol kontraksi ritmik hilang.
d. Obstruksi usus (ileus, intususepsi, meconium ileus, volvulus)
e. Enterokolitis nekrotikans, adalah peradangan pada lapisan
dalam usus yang disebabkan oleh cedera atau peradangan
f. Penyakit ginjal polikistik, suatu kondisi banyak kista terbentuk
dalam ginjal, menyebabkan pembesaran ginjal pada bayi dana
anak-anak
g. Pielonefritis, adalah infeksi bakteri pada ginjal yang disebabkan
oleh refluks urin vesikoureter dari kandung kemih kembali ke ginjal.
h. Stenosis pilorus hipertrofik, adalah pertumbuhan berlebih pada
otot pilorus yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan
pada pilorus.
a. Perforasi, terjadi karena
pengisian media kontras
secara mendadak dan
dengan tekanan tinggi, juga
terjadi karena
pengembangan yang
berlebihan
b. Obstruksi akut atau
penyumbatan
c. Diare berat
10. PERSIAPAN PASIEN
Untuk bayi hingga 2 tahun tidak diperlukan persiapan apapun.
2-10 tahun malam sebelum pemeriksaan makan makanan rendah
serat dan minum satu tablet bisacodyl (seperti obat pencahar), jika tidak
buang air besar di pagi hari, atas saran dokter minum pediatrik fleet
enema.
10 tahun singga dewasa malam sebelum tidur makanmakanan rendah
serat, dua tablet bisacodyl jika tidak buang air besar di pagi hari, atas
saran dokter minum pediatrik fleet enema.
11. PERSIAPAN ALAT & BAHAN
1. Pesawat sinar-X dilengkapi dengan
fluoroskopi
2. Marker
3. Film dan kaset sesuai ukuran
4. Media kontras
5. Standar irrigator
6. Kantong barium
7. Spuit, untuk bayi digunakan spuit 60
ml
8. Kateter fleksibel, untuk bayi gunakan
kateter silicon nomer 10 yang
fleksibel
9. Plester
10. Sarung tangan
11. Lap dan handuk untuk
membersihkan
12. Pengatur tekanan udara aneroid (jika
metode kontras ganda)
13. Tabung three way disposable
14. Klem
15. Kain kasa
16. Alat-alat fiksasi
17. Apron untuk pemegang pasien
12. PEMASUKAN MEDIA KONTRAS
1. Teknik pemasukan media kontras dengan diagnosis hirschsprung disease
adalah kateter lunak dimasukkan lewat anus kedalam rectum, sampai ujung
kateter terletak persis di atas sfingter anal (tidak lebih 2,5 cm).
2. Pada ujung kateter tidak perlu diberi jelly, balon kateter tidak usah dipasang
dan kateter difiksasi dengan cara kedua pantat saling dirapatkan atau kateter
diplester pada paha atau bokong. ( Ukuran kateter no.8 untuk neonatus dan
no.10 untuk anak lebih 1 tahun ).
3. Bahan kontras yang digunakan larutan barium enema dengan pengenceran
30% dengan cairan NaCl fisiologis. Kontras dimasukkan melalui kateter
dengan menggunakan spuit 5-10 ml.
14. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis
tengah meja pemeriksaan
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah
media kontras diinjeksikan
Proyeksi AP
15. Kriteria Radiograf
Tampak garis tepi dari jaringan lunak dan
struktur berisi udara, seperti pada perut dan
usus, kalsifikasi (jika ada) dan struktur tulang
Posisi columna vertebralis berada pada
tengah-tengah radiograf.
Tidak terjadi rotasi pada pelvis, hip, tulang
rusuk, bagian bawah tampak simetris
Tampak radiograf dari sympisis pubis sampai
diafragma
Gambar radiograf tampak tidak kabur
16. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur menyamping atau miring
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada
diposisi bawah dengan punggung diganjal dengan
bantal, MSP tubuh diatur tepat dipertengahan kaset .
c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam
PROYEKSI LLD
17. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Kedua tangan ditarik ke atas dengan bantuan alat
fiksasi atau dipegangi keluarga pasien. Kaset ditempatkan
di sisi lateral pasien dengan kaset diganjal sandbag.
c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MCP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam
Proyeksi Lateral dengan Posisi Dorsal Decubitus
18. KRITERIA RADIOGRAF
Gambaran daerah vertebra dalam rongga
abdomen dan batas-batas udara terlihat jelas,
tingkatan dalam abdomen, batas atas diafragma
dan batas bawah sympisis pubis
Tidak rotasi, bagian belakang dari tulang iga
harus terlihat saling superposisi
Radiograf dapat menampakkan batas atas
diafragma dan batas bawah sympisis pubis tidak
terpotong
Tidak ada gerakan, batas diafragma dan pola
udara di paru-paru harus tampak tajam, tampak
garis tulang iga dengan jelas di daerah abdomen
Terlihat tonjolan tulang pelvis dan garis vertebra
19. Proyeksi AP Post Evakuasi
Proyeksi ini digunakan untuk melihat fungsi media kontras pada
colon, jika media kontras yang digunakan telah melewati daerah
ileocecal ke ileum, membuktikan bahwa intususepsi telah
berkurang (Lampignano dan Kendrick 2018).
21. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. MH Jenis
Kelamin : laki-laki
Umur : 4 tahun
Klinis : hirschsprung disease
No. RM : A77XXX
No Foto : 26XX
Dr. Pengirim : dr. IH, Sp. BA
22. RIWAYAT PASIEN
Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh
keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota
Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis
hirschsprung disease.
Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada
tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating
diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop
dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
23. Prosedur Pemeriksaan Colon in Loop Pediatric dengan
klinis hirschprung disease di RSD Gunung Jati Kota Cirebon
Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh
keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota
Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis
hirschsprung disease.
Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada
tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating
diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop
dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
24. Persiapan pasien
Pada saat akan dimulai pemeriksaan, pasien terlebih dahulu
mengganti baju pasien, kemudian radiografer menjelaskan kepada
keluarga pasien, bahwa akan dilakukan pemeriksaan, dan akan
dimasukkan suatu obat (media kontras) ke dalam perut melalui
kateter yang akan dipasang nantinya. Kemudian keluarga pasien
menyetujui dan menandatangani surat persetujuan atau inform
consent untuk dilakukan tindakan pemeriksaan.
25. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan steril :
1. Media kontras iodium 50 ml
2. Kateter No. 10
3. Aqua DM (Demineralisasi) 150
ml
4. Spuit 50 cc 50 cc KNIK
5. Handscoon
Alat dan bahan non steril :
1. Pesawat Sinar-X konvensional
dengan spesifikasi sebagai
berikut :
- Merk: Italray
- Model/Tipe : RTM 782 HS - No.
Seri :84W439
2. Automatic Processor unit
3. Vaselin/jelly
4. Marker
5. Plester
6. Mangkok
7. Apron
26. PERSIAPAN MEDIA KONTRAS
Bahan kontras yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah media
kontras non ionik water soluble merk iopamiro yang diencerkan dengan
aqua DM, dengan perbandingan 1:3, yaitu 50 ml media kontras iodium
dan aqua DM 150ml, sehingga menjadi 200 ml. Pada pasien An. MH
media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml, 50 ml pada
proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras
sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior.
27. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis
tengah meja pemeriksaan
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) :Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas
pertengahan kedua crista iliaca
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah
media kontras diinjeksikan
Proyeksi AP
29. a) Posisi Pasien : posisi pasien tidur miring dimeja pemeriksaan
b) Posisi Objek : pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada diposisi
bawah dengan punggung diganjal dengan bantal, MSP tubuh diatur tepat
dipertengahan kaset. Kaset ditempatkan pada punggung pasien.
c) Arah sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas
pertengahan kedua crista iliaca.
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior
dengan posisi Left Lateral Decubitus
31. Berdasarkan observasi, setelah dilakukan foto pendahuluan proyeksi
Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral decubitus, Teknik
pemasukkan media kontras dimulai dengan membersihkan daerah
sekitar anus dengan menggunakan kassa steril, setelah itu kateter
diberikan jelly. Media kontras iodium 50 ml dicampur terlebih dahulu
dengan aqua DM 150 ml dengan perbandingan 1:3 ke dalam mangkok.
Bahan kontras yang sudah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam
spuit 50 cc. Kateter yang telah diberikan jelly dimasukkan kedalam anus
dan dihubungkan dengan spuit yang berisi media kontras. Pemasukkan
media kontras dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
Teknik Pemasukan Media Kontras
32. a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua
lengan untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk.
b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak
ditengah meja pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak
terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Lateral Kiri
34. a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan
untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk.
b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak ditengah meja
pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4
e) Jarak fokus film :100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Lateral Kanan
36. a) Posisi pasien : Supine di atas meja pemeriksaan .Kedua lengan lurus di samping tubuh,
kedua kaki lurus
b) Posisi objek : Mid Sagital Plane (MSP) terletak di tengah meja pemeriksaan,
dan daerah simpisis pubis tidak terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP)tubuh setinggi 2,5cm diatas pertengahan
kedua crista iliaca.
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Anteroposterior
38. Hasil Bacaan
Foto Polos Abdomen
Tampak banyak fecal material, pneumoperitoneum (-), peritonitis(-), pneumatosis
intestinalis (-), Spina bifida (-)
Colon In Loop single contrast
Water soluble contrast dimasukkansecara retrograde menggunakankatetermelalui anus,
alirankontrasmengisi rectum, sigmoid, colon descendens dan sebagian colon
transversum. Aksis rectosigmoid mengarahkedekstra, Tampak penyempitan pada bagian
rectum denganpelebaran abrupt pada colon sigmoid. Rasiorectogimoid (<1). Jarak distal
colon dengananal dimple kuranglebih 2,7 cm.
Kesan
Short segmenhirschsprung disease (rectosigmoid). Jarak distal colon dengan anal dimple
kuranglebih 2,7 cm.
40. KESIMPULAN
Prosedur pemeriksaan Colon In Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung
disease di Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota Cirebon, 24 jam sebelum
pemeriksaan pasien tidak boleh melakukan urus-urus, makan-makanan lunak
dan pagi hari sebelum pemeriksaan pasien mulai puasa makan, menggunakan
media kontras iodium yang diencerkan dengan aqua DM dengan perbandingan
1:3 dengan volume 200 ml yaitu 50 ml water soluble dan 150 ml aqua DM,
media kontras dimasukkan dengan spuit 50 cc melalui kateter dimasukkan per
anal, pada pasien An. MH media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml,
50 ml pada proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras
sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior. Proyeksi yang digunakan adalah
foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral
decubitus, pemasukan media kontras dengan proyeksi lateral kanan dan kiri
serta Anteroposterior post media kontras.
41. SARAN
Sebaiknya dibuat standar operasional prosedur (SOP) terkait
dengan penggunaan foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior
dengan posisi left lateral decubitus, karena untuk memperjelas
apabila ada kemungkinan terjadi pneumoperitoneum yang
dapat menyebabkan kontra indikasi pemeriksaan, agar dapat
dijadikan pedoman dalam pemeriksaan pemeriksaan Colon In
Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung disease.