ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
FAISOL ROHMAN
NIM : 171141030
Pembimbing 1 : Farida Wahyuni, S.Si., M.Si
Pembimbing 2 : Aris Samsul, SST., M.Si
LATAR BELAKANG
• Seiring semakin berkembangnya aplikasi
pemanfaatan sinar-X dalam rangka
penegakkan diagnosa suatu penyakit, maka
teknik pemeriksaan suatu organ menjadi
lebih bervariasi dengan didukung berbagai
spesifikasi pesawat diagnostik yang lebih
modern. Dalam hal ini salah satu
pemeriksaan yang memanfaatkan sinar-X
adalah pemeriksaan radiologi dengan media
kontras maupun tanpa media kontras, salah
satu dari jenis pemeriksaan radiologi yang
menggunakan media kontras adalah IVP.
LATAR BELAKANG
• IVP ( Intra Vena Phylografi ) adalah
pemeriksaan radiografi dari Traktus
Urinarius (Renal, Ureter, Vesica Urinaria,
dan Uretra) dengan penyuntikan media
kontras positif secara Intra Vena. Tujuan
pemeriksaan untuk menggambarkan
anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem
Calyses serta seluruh Tractus Urinarius
dengan penyuntikan kontras media
positif secara Intra Vena. Pemeriksaan
ini dapat diketahui kemampuan ginjal
mengkonsentrasikan bahan kontras
tersebut.
LATAR BELAKANG
• Dalam pemeriksaan IVP ( Intra Vena
Phylografi ) digunakan untuk
beberapa indikasi yaitu seperti HN
atau yang sering disebut dengan
Hidronefrosis. Hidronefrosis adalah
penggelembungan ginjal akibat
tekanan balik terhadap ginjal
karena aliran air kemih tersumbat.
Dalam keadaan normal, air kemih
mengalir dari ginjal dengan tekanan
yang sangat rendah.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan
Radiologi Intravenous Pylography
(IVP) Pada Kasus Hidronefrosis Di RSU
Aminah Blitar?
2. Proyeksi Apa Saja Yang Digunakan
Pada Pemeriksaan IVP?
TUJUAN PENELITIAN
• Untuk Bagaimana Prosedur
Pemeriksaan Radiologi
Intravenous Pylography (IVP)
Pada Kasus Hidronefrosis Di
RSU Aminah Blitar.
• Untuk mengetahui apakah
radiograf yang dihasilkan cukup
memberikan informasi
diagnostik yang diharapkan.
MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat yang diperoleh untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
mengenai tata laksana pemeriksaan IVP pada
kasus Hidronefrosis.
• Dapat digunakan sebagai tambahan
referensi bahan ajar dan keperluan
pendidikan khuhsusnya dibidang radiologi
agar menjadi kearah yang lebih baik.
• Dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam permeriksaan
radiologi Intravenous Pylography (IVP)
pada kasus Hidroneprosis.
MANFAAT BAGI
PENELITI
MANFAAT BAGI INSTITUSI
STIKES WIDYA CIPTA
HUSADA
MANFAAT BAGI INSTALASI
RADIOLOGI RSU AMINAH
BLITAR
PPT FAISOL ROHMAN.pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Sistem urinaria merupakan suatu sistem
terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Zat-
zat yang dibutuhkan oleh tubuh akan
beredar kembali dalam tubuh melalui
pembuluh darah kapiler ginjal, masuk ke
dalam pembuluh darah dan beredar ke
seluruh tubuh. Sistem perkemihan
merupakan sistem rangkaian organ yang
terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria,
dan uretra (Syaifuddin, 2009).
PATOLOGI
• Hydronephrosis adalah distensi dari
renal pelvis dan kalik ginjal yang
disebabkan adanya obstruksi dari
ureter atau renal pelvis. Bisa saja
terjadi pada kedua ginjal wanita
ketika ureternya mengalami
kompresi oleh fetus. Sebab lain
biasanya dikarenakan calculi di renal
pelvis atau ureter, tumor, dan
struktur atau abnormalitas bawaan
(Bontrager, 2018).
PROSEDUR PEMERIKSAAN Intravenous Pyelography
1. Pesawat Sinar
2. Kaset 24 x 30 sebanyak 1 buah dan kaset 30 x 40
sebanyak 5 buah
3. Marker (anatomi & identitas)
4. Processing film (otomatis)
5. Kontras medium Iopamiro 370mg / 30 ml
6. Wing neddle ukuran nomer 25
7. Kalmethason (obat anti alergi)
8. Spuit (3 cc & 20 cc)
9. Alkohol
10. Perawatankegawatdaruratan (Tabung O2, alat
suction, dll)
11. Handscoen
12. Bengkok
13. Baju ganti pasien
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
PERSIAPAN PASIEN
1. Hasil Creatinin dan BUN normal sebesar <1,5 mg/dl dan <18
mg/dl (pemeriksaan lab).
2. 2 hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang
rendah serat, misalnya bubur kecap.
3. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien melakukan urus-urus
dengan menggunakan garam inggris 30 gram atau magnesium
yang dicampur dengan air hangat, pasien diharuskan minum
air putih 3 s/d 5 gelas, setelah itu pasien puasa sampai
pemeriksaan selesai.
4. Pagi hari 4 - 5 jam sebelum dilakukan pemeriksaan penderita
memasukan Dulcolax Suppositoria yang dimasukkan melalu
Anus / dubur supaya usus benar-benar bersih.
5. Selama puasa pasien di anjurkan untuk tidak merokok dan
banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus.
6. Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien buang air kecil untuk
mengosongkan VU.
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Posisi pasien :
• Tiduran / supine di meja pemeriksaan.
• MSP tubuh berada pada garis tengah meja.
• Kedua kaki lurus, di bawah knee diberi
pengganjal.
• Kedua tangan diletakkan di samping badan.
2. Posisi Objek :
• Abdomen true AP tidak ada rotasi
• Prosecus xipoideus dan symphisis pubis masuk
3. Arah Sinar :
• Arah sinar tegak lurus kaset.
• FFD : 90 – 100 cm
• Pusat sinar : Umbilikus atau setinggi Lumbal
3-4
4. Eksposi :
• Ekspirasi dan tahan napas.
• Luas lapangan penyinaran secukupnya.
PPT FAISOL ROHMAN.pptx

More Related Content

Similar to PPT FAISOL ROHMAN.pptx (20)

1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
bianestesi
Ìý
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Sisko Sipir
Ìý
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
NersMuhammadFithriRa
Ìý
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.pptManagement Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
megawatirscm
Ìý
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
Wira Kusuma
Ìý
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASIPERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
kaiz aismaabdullah
Ìý
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopi
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopiBatu saluran kemih tindakan ureteroskopi
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopi
edisap02
Ìý
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitianproposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
AnaMusyarofah
Ìý
Askep urolitiasis
Askep urolitiasisAskep urolitiasis
Askep urolitiasis
Avc Subang
Ìý
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
p1337430216043
Ìý
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Nona Zesifa
Ìý
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
GiftaJewela
Ìý
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
Ìý
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
azharrizal21
Ìý
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
Nona Zesifa
Ìý
materi modul intervensi biopsi ginj.pptx
materi modul intervensi biopsi ginj.pptxmateri modul intervensi biopsi ginj.pptx
materi modul intervensi biopsi ginj.pptx
YuyunRasulong1
Ìý
tekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urintekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urin
Irmadani Irmadani
Ìý
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
Ìý
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
bianestesi
Ìý
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Sisko Sipir
Ìý
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
Keterampilan-Keperawatan-Anestesi-Bedasarkan-KMK-4252020-Tentang-Standar-Prof...
NersMuhammadFithriRa
Ìý
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.pptManagement Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
megawatirscm
Ìý
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
Wira Kusuma
Ìý
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASIPERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
kaiz aismaabdullah
Ìý
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopi
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopiBatu saluran kemih tindakan ureteroskopi
Batu saluran kemih tindakan ureteroskopi
edisap02
Ìý
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitianproposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
proposal pemeriksaan radiologi pada penelitian
AnaMusyarofah
Ìý
Askep urolitiasis
Askep urolitiasisAskep urolitiasis
Askep urolitiasis
Avc Subang
Ìý
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
p1337430216043
Ìý
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Nona Zesifa
Ìý
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
GiftaJewela
Ìý
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
Ìý
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
azharrizal21
Ìý
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
Nona Zesifa
Ìý
materi modul intervensi biopsi ginj.pptx
materi modul intervensi biopsi ginj.pptxmateri modul intervensi biopsi ginj.pptx
materi modul intervensi biopsi ginj.pptx
YuyunRasulong1
Ìý
tekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urintekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urin
Irmadani Irmadani
Ìý
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
Ìý

PPT FAISOL ROHMAN.pptx

  • 1. FAISOL ROHMAN NIM : 171141030 Pembimbing 1 : Farida Wahyuni, S.Si., M.Si Pembimbing 2 : Aris Samsul, SST., M.Si
  • 2. LATAR BELAKANG • Seiring semakin berkembangnya aplikasi pemanfaatan sinar-X dalam rangka penegakkan diagnosa suatu penyakit, maka teknik pemeriksaan suatu organ menjadi lebih bervariasi dengan didukung berbagai spesifikasi pesawat diagnostik yang lebih modern. Dalam hal ini salah satu pemeriksaan yang memanfaatkan sinar-X adalah pemeriksaan radiologi dengan media kontras maupun tanpa media kontras, salah satu dari jenis pemeriksaan radiologi yang menggunakan media kontras adalah IVP.
  • 3. LATAR BELAKANG • IVP ( Intra Vena Phylografi ) adalah pemeriksaan radiografi dari Traktus Urinarius (Renal, Ureter, Vesica Urinaria, dan Uretra) dengan penyuntikan media kontras positif secara Intra Vena. Tujuan pemeriksaan untuk menggambarkan anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem Calyses serta seluruh Tractus Urinarius dengan penyuntikan kontras media positif secara Intra Vena. Pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut.
  • 4. LATAR BELAKANG • Dalam pemeriksaan IVP ( Intra Vena Phylografi ) digunakan untuk beberapa indikasi yaitu seperti HN atau yang sering disebut dengan Hidronefrosis. Hidronefrosis adalah penggelembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Dalam keadaan normal, air kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangat rendah.
  • 5. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Radiologi Intravenous Pylography (IVP) Pada Kasus Hidronefrosis Di RSU Aminah Blitar? 2. Proyeksi Apa Saja Yang Digunakan Pada Pemeriksaan IVP?
  • 6. TUJUAN PENELITIAN • Untuk Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Radiologi Intravenous Pylography (IVP) Pada Kasus Hidronefrosis Di RSU Aminah Blitar. • Untuk mengetahui apakah radiograf yang dihasilkan cukup memberikan informasi diagnostik yang diharapkan.
  • 7. MANFAAT PENELITIAN • Manfaat yang diperoleh untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya mengenai tata laksana pemeriksaan IVP pada kasus Hidronefrosis. • Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bahan ajar dan keperluan pendidikan khuhsusnya dibidang radiologi agar menjadi kearah yang lebih baik. • Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam permeriksaan radiologi Intravenous Pylography (IVP) pada kasus Hidroneprosis. MANFAAT BAGI PENELITI MANFAAT BAGI INSTITUSI STIKES WIDYA CIPTA HUSADA MANFAAT BAGI INSTALASI RADIOLOGI RSU AMINAH BLITAR
  • 9. ANATOMI DAN FISIOLOGI • Sistem urinaria merupakan suatu sistem terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Zat- zat yang dibutuhkan oleh tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Sistem perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra (Syaifuddin, 2009).
  • 10. PATOLOGI • Hydronephrosis adalah distensi dari renal pelvis dan kalik ginjal yang disebabkan adanya obstruksi dari ureter atau renal pelvis. Bisa saja terjadi pada kedua ginjal wanita ketika ureternya mengalami kompresi oleh fetus. Sebab lain biasanya dikarenakan calculi di renal pelvis atau ureter, tumor, dan struktur atau abnormalitas bawaan (Bontrager, 2018).
  • 11. PROSEDUR PEMERIKSAAN Intravenous Pyelography 1. Pesawat Sinar 2. Kaset 24 x 30 sebanyak 1 buah dan kaset 30 x 40 sebanyak 5 buah 3. Marker (anatomi & identitas) 4. Processing film (otomatis) 5. Kontras medium Iopamiro 370mg / 30 ml 6. Wing neddle ukuran nomer 25 7. Kalmethason (obat anti alergi) 8. Spuit (3 cc & 20 cc) 9. Alkohol 10. Perawatankegawatdaruratan (Tabung O2, alat suction, dll) 11. Handscoen 12. Bengkok 13. Baju ganti pasien PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
  • 12. PERSIAPAN PASIEN 1. Hasil Creatinin dan BUN normal sebesar <1,5 mg/dl dan <18 mg/dl (pemeriksaan lab). 2. 2 hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang rendah serat, misalnya bubur kecap. 3. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien melakukan urus-urus dengan menggunakan garam inggris 30 gram atau magnesium yang dicampur dengan air hangat, pasien diharuskan minum air putih 3 s/d 5 gelas, setelah itu pasien puasa sampai pemeriksaan selesai. 4. Pagi hari 4 - 5 jam sebelum dilakukan pemeriksaan penderita memasukan Dulcolax Suppositoria yang dimasukkan melalu Anus / dubur supaya usus benar-benar bersih. 5. Selama puasa pasien di anjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus. 6. Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien buang air kecil untuk mengosongkan VU.
  • 13. TEKNIK PEMERIKSAAN 1. Posisi pasien : • Tiduran / supine di meja pemeriksaan. • MSP tubuh berada pada garis tengah meja. • Kedua kaki lurus, di bawah knee diberi pengganjal. • Kedua tangan diletakkan di samping badan. 2. Posisi Objek : • Abdomen true AP tidak ada rotasi • Prosecus xipoideus dan symphisis pubis masuk 3. Arah Sinar : • Arah sinar tegak lurus kaset. • FFD : 90 – 100 cm • Pusat sinar : Umbilikus atau setinggi Lumbal 3-4 4. Eksposi : • Ekspirasi dan tahan napas. • Luas lapangan penyinaran secukupnya.