際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
2
Most read
3
Most read
4
Most read
MOBILISASI DAN IMMOBILISASI
Sebelummelaksanakanasuhan keperawatanpemenuhanaktifitas perawat terlebihdahuluharus
mempelajari konsep- konseptentang mobilisasi.Di bawah ini akan di bahas beberapauraian penting
antara lain :
1. Pengertianmobilisasi
2. Menjelaskantujuanmobilisasi
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi mobilisasi
4. Macam persendiandiartrosisdan pergerakannya
5. Tanda - tanda terjadinya intolerasi aktifitaS
6. Masalah fisikakibat kurangnya mobilitas(Immobilisasi)
7. Menjelaskanupaya pencegahanmasalahyang timbul akibat kurangnya mobilisasi
8. Macam - macam posisi kliendi tempat tidur
1. PengertianmobilisasiMobilisasi adalahsuatukondisi dimana tubuhdapat melakukan kegiatan
dengan bebas(kosier,1989)
2. Tujuan Mobilisasi al:
 Memenuhi kebutuhandasar manusia
 Mencegahterjadinya trauma
 Mempertahankantingkat kesehatan
 Mempertahankaninteraksi sosial dan peran sehari - hari
 Mencegahhilangnya kemampuanfungsi tubuh
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi:
 Gaya Hidup :Gaya hidupsesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya.Makintinggi
tingkat pendidikanseseorangakan di ikuti olehperilakuyang dapat meningkatkan
kesehatannya.Demikian halnya denganpengetahuankesehatan tetangmobilitasseseorang
akan senantiasamelakukan mobilisasi dengancara yang sehat misalnya; seorangABRI akan
berjalan dengangaya berbedadenganseorang pramugari atau seorang pemambuk.
 Prosespenyakit dan injury : Adanya penyakit tertentuyang di derita seseorangakan
mempengaruhi mobilitasnyamisalnya;seorang yang patah tulang akan kesulitan
untukobilisasi secara bebas.Demikianpula orang yang baru menjalani operasi.Karena adanya
nyeri mereka cenderunguntuk bergeraklebihlamban. Ada kalanya klienharus istirahat di
tempat tidurkarena mederitapenyakittertentu misallya;CVA yang berakibat kelumpuhan,
typoid dan penyakitkardiovaskuler.
 Kebudayaan : Kebudayaan dapat mempengaruhi poladan sikapdalam melakukanaktifitas
misalnya; seoranganak desa yang biasa jalan kaki setiaphari akan berebdamobilitasnya
dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya.Wanitakraton akan
berbedamobilitasnyadibandingkan denganseorang wanita madura dan sebagainya.
 Tingkat Energy : Setiaporang mobilisasi jelasmemerlukantenagaatau energi,orang yang lagi
sakit akan berbedamobilitasnyadi bandingkan denganorang sehatapalagi denganseorang
pelari.
 Usia dan status perkembangan: Seorang anak akan berbedatingkat kemampuan mobilitasny
dibandingkandengan seorang remaja. Anak yang selalusakit dalam masa pertumbuhannya
akan berbedapula tingkat kelincahannyadibandingkan dengananak yang seringsakit.
 Tipe persendiandan pergerakan sendi : Dalam sistimmuskuloskeletal dikenal 2maca
persendianyaitu sendi yang dapat digeragan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat
digerakan (siartrosis).
emenuhan Mobilisasi Dan Imobilisasi
2.1 Mobilisasi
2.1.1 Pengertian
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannnya. Mobilisasi
merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan
memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara Kozier, 1995).
2.1.2 Jenis Mobilisasi
Jenis mobilisasi ada dua yaitu sebagai berikut:
1.Mobilisasi Penuh
Bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi soal dan menjalankan
peran sehari-hari.
2.Mobilisasi Sebagian
Bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak dengan bebas karena dipengaruhi
oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnyaHal ini dapat dijumpai pada kasus
cedera atau patah tulang.Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis yaitu
a. Mobilitas Sebagian Temporer yaitu merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya sementara.Hal itu dapat disebabkan oleh trauma pada
muskuloskeletal,contohnya adanya dislokasi sendi dan tulang.
b. Mobilitas Sebagian Permanen yaitu merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan rusaknya sistem syaraf yang reversibel,
contoh: hemiplegia akibat stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang.
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor ,diantaranya:
1. Gaya Hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang karena
gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
2. Proses Penyakit atau cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas karena
dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur femur
akan mengalami keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3.Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan.contoh, orang
yang memiliki budaya sering berjalan jauh, memiliki kemampuan mobilitas yang kuat sebaliknya
ada orang yang mengalami gangguan mobilitas karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk
beraktivitas.
4. Tingkat Energi. Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat
melakukan mobilitas yang baik dibutuhkan energi yang cukup.
5. Usia dan Status Perkembangan. Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang
berbeda.hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan
perkembangan usia.
2.2 Imobilitas
2.2.1 Pengertian Imobilitas
Keadaan dimana individu tidak dapat bergerak dengan bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan(aktivitas).misalnya trauma tulang belakang ,cedera otak berat disertai
fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.Imobilisasi merupakan pembatasan gerak atau
keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan,
hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti
saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004).
2.2.2 Jenis Imobilitas
Ada beberapa jenis imobilitas yaitu sebagai berikut
1.Imobilitas Fisik,merupakan pembatasan pergerakan secara fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan komplikasi pergerakan,contohnya pada pasien hemiplegi,dan fraktur.
2.Imobilitas Intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya pikir,
seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit.
3.Imobilitas Emosional, merupakan keadaan ketika seseorang mengalamim pembatasan secara
emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri,sebagai contoh
keadaan stres berat dapat disebabkan karena adanya bedah amputasi ketika seseorang mengalami
kehilangan bagian anggota tubuh atau kehilangan sesuatu yang dicintai.
4.Imobilitas Sosial, keadaan individu yang mengalami hambatan dalam berinteraksi sosial karena keadaan
penyakitnya sehingga mempengaruhi perannya dalam kehidupan sosial.
2.2.3 Perubahan Sistem Tubuh Akibat Imobilitas
Dampak dari imobilisasi dalam tubuh dapat mempengaruhi sistim tubuh ,seperti perubahan
padaa metabolisme tubuh,ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,gangguan dalam kebutuhan
nutrisi,gangguan fungsi gastrointestinal,perubahan sistim pernapasan,perubahan
kardiovaskuler,perubahan sistem muskuloskeletal,perubahan kulit,perubahan eliminasi,dan
perubahan perilaku.
1. Perubahan Metabolisme
Perubahan Metabolisme imobilitas dapat mengakibatkan proses anabolisme menurun dan
katabolisme meningkat.keadaan ini dapat beresiko meningkatkan gangguan
metabolisme.Beberapa dampak perubahan metabolisme diantaranya adalah penurunan kecepatan
metabolisme dalam tubuh ( BMR ),kekurangan energi untuk perbaikan sel,dan juga
mempengaruhi gangguan oksigenasi sel.
2.Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit
Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai dampak dari imobilisasi adalah
menurunya persediaan protein men dan konsentrasi prosein serum yang berkurang,juga
berkurangnya perpindahan cairan dari intravaskuler ke interstisial menyebabkan udema,sehingga
terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
3 Gangguan Perubahan Zat Gizi
Terjadinya gangguan zat gizi disebabkan menurunya pemasukan protein dan kaloridapat
mengakibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat sel menurun.
4. Gangguan Fungsi Gatrointestinal
Imobilitas dapat menurunkan hasil makanan yang dicerna,sehingga penurunan jumlah
masukan cukup dapat menyebabkan keluhan seperti perut kembung, mual, dan nyeri lambung
yang dapat menyebabkan gangguan eliminasi.
5.Perubahan Sistem Pernapasan
Imobilitas dapat menyebabkan terjadinya perubahan sistem pernapasan.akibat
imobilitas,kadar hemoglobin menurun ,sehingga menyebabkan aliran oksigen dari alveoli ke
jaringan menurun, sehinga mengakibatkan anemia.
6.Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan kardiovaskuler akibat imobilitas adalah hipotensi ortostatik, kemampuan
syaraf otonom yang menurun. Pada posisi tetap dan lama reflek neovaskuler akan menurun
menyebabkan vasokonstriksi, kemudian darah terkumpul pada vena bagian bawah sehingga
darah ke sistem sirkulasi pusat terhambat, sehingga jantung akan meningkatkan kerjanya
7.Perubahan sistem Muskuloskeletal
a. Gangguan muskuler,yaitu menurunya massa otot sebagai dampak imobilisasi dapat menurunkan
kekuatan otot .
b. Gangguan skeletal,misal akan mudah terjadinya kontraktur sendi dan osteoporosis.
8.Perubahan sistem Integumen, yaitu terjadi penurunan elastisitas kulit karena penurunan sirkulasi
darah, terjadi iskemia serta nekrosis pada jaringan superficial dengan adanya luka dekubitus
sebagai akibat tekanan kulit yang kuat dan sirkulasi menurun ke jaringan.
9.Perubahan Eliminasi,yaitu misalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkan oleh
kurangnya asupan dan penurunan curah jantung sehingga aliran darah renal dan urine berkurang.
10.Perubahan Perilaku, yaitu timbulnya rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi,
depresi, perubahan siklus tidur, menurunnya koping mekanisme, penurunan motifasi
belajar.terjadinya perubahan perilaku tersebut merupakan dampak dari imobilitas karena dalam
proses imobilitas seseorang akan mengalami perubahan peran,konsep diri,dan juga kecemasan.
2.3 Asuhan Keperawatan Pada MasalahMobilisasi Dan Imobilisasi
1. Pengkajian
Pengkajian pada masalah pemenuhan kebutuhan mobilitas dan imobilitas adalah sebagai berikut:
a. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pengkajian riwayat pasien meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan dalam
mobilitas dan imobilitas, seperti adanya nyeri, kelemahan otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan
imobilitas, daerah terganggunya, dan lama terjadinya gangguan mobilitas.
b. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pengkajian Riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan imobilitas
misal adanya riwayat penyakit sistem neurologis, riwayat penyakit sistem kardiovaskuler,riwayat
penyakit pernafasan dan juga riwayat penyakit muskuloskeletal.
c. Kemampuan Fungsi Motorik
Pengkajian fungsi motorik antara lain pada tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri
untuk menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan, atau spastis.
d. Kemampuan Mobilitas
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan
gerak untuk posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
e. Kemampuan Rentang gerak
Pengkajian rentang gerak yang dilakukan pada daerah seperti
bahu,siku,lengan,panggul,dan kaki.
f. Perubahan Intoleransi Aktifitas
Pengkajian intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan sistem pernapasan, antara lain
suara napas,analisis gas darah,gerakan didnding thorak,adanya mukus,batuk yang produktif
diikuti panas,dan nyeri saat respirasi.Sedangkan pengkajian berhubungan dengan sistem
kardiovaskuler yaitu tanda vital,gangguan sirkulasi perifer,adanya trombus,serta erubahan tanda
vital setelah melakukan aktifitas.
g. Kekuatan otot dan gangguan koordinasi
Dalam mengkaji kekuatan otot dapat ditentukan kekuatan secara bilateral atau tidak.
h. Perubahan psikologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan mobilitas dan
imobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi, perubahan dalam mekanisme
koping.
2.Diagnosa Keperawatan
a.Gangguan mobilitas fisik akibat trauma tulang belakang ,fraktur,dan keluhan lainya.
b.Gangguan penerunan curah jantung akibat imobilitas
c.Tidak efektifnya pola napas akibat menurunya ekspansi paru
d.Gangguan pertukaran gas akibat menurunya gerakan respirasi
e.Gangguan eliminasi akibat imobilitas
f.Retensi urin akibat gangguan mobilitas fisik
g.Inkontinensia urin akibat gangguan mobilitas fisik
h.Gangguan Interaksi sosial akibat imobilitas
i.Gangguan konsep diri akibat imobilitas
3.Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatn ini dilakukan untuk tujuan sebaagai berikut:
a.Meningkatkan kekuatan,dan ketahanan otot,dan fleksibilitas sendi
b.meningkatkan fungsi kardiovaskuler
c.meningkatkan fungsi respirasi
d.Meningkatkan fungsi gastrointestinal
e.meningkatkan fungsi sistem perkemihan
f.Memperbaiki gangguan psikologis
4.Pelaksanaan tindakan keperawatan
Tindakan keperawatn yang dapat dilakukan adalah pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan
pasien serta melakukan latihan ROM pasif dan aktif.
5.Evaluasi keperawatan
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperwatan untuk mengatasi gangguan
mobilitas adalah sebagai berikut:
a.Peningkatan fungsi sistem tubuh
b.Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot
c.Peningkatan fleksibelitas sendi
d.Peningkatan fungsi motorik,perasaan nyaman pada pasien,dan ekspresi pasien menunjukan
keceriaan.
Ad

Recommended

Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
siakadurban
Cairan infuse
Cairan infuse
Teguh Irawan
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Widyawati Widyawati
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Fransiska Oktafiani
Ppt publikasi ilmiah lis 2
Ppt publikasi ilmiah lis 2
Mukhamad Fathoni
sistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
MUHAMMAD PANATAGAMA SYAHID
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
ade anggara
Askep diare
Askep diare
Reyviolen
Askep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
galih setia adi stikes KH
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
Rofi Sekar Achida Utama
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
Cahya
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
IrwanBudiana2
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
Nirma Syari Vutry
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
yantosuryanto4
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
鎹鎹 鎹鎹 鎹鎹
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
UPT Pelatihan Kesehatan Prov. Sumatera Utara
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Prodalima Sinulingga, M.Kep
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Mahzar Wahyudi
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
Tipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
bertahan

More Related Content

What's hot (20)

Askep diare
Askep diare
Reyviolen
Askep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
galih setia adi stikes KH
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
Rofi Sekar Achida Utama
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
Cahya
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
IrwanBudiana2
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
Nirma Syari Vutry
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
yantosuryanto4
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
鎹鎹 鎹鎹 鎹鎹
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
UPT Pelatihan Kesehatan Prov. Sumatera Utara
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Prodalima Sinulingga, M.Kep
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Mahzar Wahyudi
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
Tipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
Askep diare
Askep diare
Reyviolen
Askep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
Cahya
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
IrwanBudiana2
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
Nirma Syari Vutry
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
yantosuryanto4
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
鎹鎹 鎹鎹 鎹鎹
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Mahzar Wahyudi
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi

Viewers also liked (13)

Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
bertahan
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasi
agusmelvian
Konsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasi
Operator Warnet Vast Raha
Model model stress
Model model stress
Naomi
13. komunikasi
13. komunikasi
Yosie Andre Victora
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
pembaharu
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
pjj_kemenkes
Stres Kerja
Stres Kerja
Somewhere
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
pjj_kemenkes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
yesintabella
Teori-teori stres
Teori-teori stres
Nisa Abdul Ghani
Theories of stress
Theories of stress
IAU Dent
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
bertahan
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasi
agusmelvian
Model model stress
Model model stress
Naomi
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
pembaharu
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
pjj_kemenkes
Stres Kerja
Stres Kerja
Somewhere
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
pjj_kemenkes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
yesintabella
Theories of stress
Theories of stress
IAU Dent
Ad

Similar to Mobilisasi dan immobilisasi (16)

PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
AndiFajrinPermana1
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
awaldarmawan3
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
AdetyaWulandari
konseppemenuhankebutuhanmobilisasidanimmobilisasi-240423025024-a09bf27a.pptx
konseppemenuhankebutuhanmobilisasidanimmobilisasi-240423025024-a09bf27a.pptx
ssuser53f495
Keperawatan dasar: Mobilisasi dan imobilisasi.pptx
Keperawatan dasar: Mobilisasi dan imobilisasi.pptx
AgustinaSister
00936 mobilisasi
00936 mobilisasi
Purwaningsih Rahayu
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisik
RandyYusuf DLipz
kosep pemenuhan kebutuhan aktivitas, mobilisasi
kosep pemenuhan kebutuhan aktivitas, mobilisasi
ftrrahmadani76
ppt mobilisasi pada pasien yang lumpuh dan gak mampu melakukan aktivitas
ppt mobilisasi pada pasien yang lumpuh dan gak mampu melakukan aktivitas
syauqiputra95
TRANSPORT PASIEN dalam Profesi Keperawatan.pptx
TRANSPORT PASIEN dalam Profesi Keperawatan.pptx
ssuser772a4d
PPT GANGGUAN MOBILITA PUTRI DAYANTI.pptx
PPT GANGGUAN MOBILITA PUTRI DAYANTI.pptx
PUTRIDAYANTI2
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Valny Majid
Imobilisasi.ppt
Imobilisasi.ppt
ssuser9df8d0
Pemenuhan Keb. Aktivitas dan Latihan.pptx
Pemenuhan Keb. Aktivitas dan Latihan.pptx
Risnadamayanti10
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
awaldarmawan3
Leaflet rom Akper pemkab muna
Leaflet rom Akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
AndiFajrinPermana1
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
awaldarmawan3
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
AdetyaWulandari
konseppemenuhankebutuhanmobilisasidanimmobilisasi-240423025024-a09bf27a.pptx
konseppemenuhankebutuhanmobilisasidanimmobilisasi-240423025024-a09bf27a.pptx
ssuser53f495
Keperawatan dasar: Mobilisasi dan imobilisasi.pptx
Keperawatan dasar: Mobilisasi dan imobilisasi.pptx
AgustinaSister
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisik
RandyYusuf DLipz
kosep pemenuhan kebutuhan aktivitas, mobilisasi
kosep pemenuhan kebutuhan aktivitas, mobilisasi
ftrrahmadani76
ppt mobilisasi pada pasien yang lumpuh dan gak mampu melakukan aktivitas
ppt mobilisasi pada pasien yang lumpuh dan gak mampu melakukan aktivitas
syauqiputra95
TRANSPORT PASIEN dalam Profesi Keperawatan.pptx
TRANSPORT PASIEN dalam Profesi Keperawatan.pptx
ssuser772a4d
PPT GANGGUAN MOBILITA PUTRI DAYANTI.pptx
PPT GANGGUAN MOBILITA PUTRI DAYANTI.pptx
PUTRIDAYANTI2
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Valny Majid
Imobilisasi.ppt
Imobilisasi.ppt
ssuser9df8d0
Pemenuhan Keb. Aktivitas dan Latihan.pptx
Pemenuhan Keb. Aktivitas dan Latihan.pptx
Risnadamayanti10
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
awaldarmawan3
Ad

Mobilisasi dan immobilisasi

  • 1. MOBILISASI DAN IMMOBILISASI Sebelummelaksanakanasuhan keperawatanpemenuhanaktifitas perawat terlebihdahuluharus mempelajari konsep- konseptentang mobilisasi.Di bawah ini akan di bahas beberapauraian penting antara lain : 1. Pengertianmobilisasi 2. Menjelaskantujuanmobilisasi 3. Faktor - faktor yang mempengaruhi mobilisasi 4. Macam persendiandiartrosisdan pergerakannya 5. Tanda - tanda terjadinya intolerasi aktifitaS 6. Masalah fisikakibat kurangnya mobilitas(Immobilisasi) 7. Menjelaskanupaya pencegahanmasalahyang timbul akibat kurangnya mobilisasi 8. Macam - macam posisi kliendi tempat tidur 1. PengertianmobilisasiMobilisasi adalahsuatukondisi dimana tubuhdapat melakukan kegiatan dengan bebas(kosier,1989) 2. Tujuan Mobilisasi al: Memenuhi kebutuhandasar manusia Mencegahterjadinya trauma Mempertahankantingkat kesehatan Mempertahankaninteraksi sosial dan peran sehari - hari Mencegahhilangnya kemampuanfungsi tubuh 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi: Gaya Hidup :Gaya hidupsesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya.Makintinggi tingkat pendidikanseseorangakan di ikuti olehperilakuyang dapat meningkatkan kesehatannya.Demikian halnya denganpengetahuankesehatan tetangmobilitasseseorang akan senantiasamelakukan mobilisasi dengancara yang sehat misalnya; seorangABRI akan berjalan dengangaya berbedadenganseorang pramugari atau seorang pemambuk. Prosespenyakit dan injury : Adanya penyakit tertentuyang di derita seseorangakan mempengaruhi mobilitasnyamisalnya;seorang yang patah tulang akan kesulitan untukobilisasi secara bebas.Demikianpula orang yang baru menjalani operasi.Karena adanya nyeri mereka cenderunguntuk bergeraklebihlamban. Ada kalanya klienharus istirahat di tempat tidurkarena mederitapenyakittertentu misallya;CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakitkardiovaskuler.
  • 2. Kebudayaan : Kebudayaan dapat mempengaruhi poladan sikapdalam melakukanaktifitas misalnya; seoranganak desa yang biasa jalan kaki setiaphari akan berebdamobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya.Wanitakraton akan berbedamobilitasnyadibandingkan denganseorang wanita madura dan sebagainya. Tingkat Energy : Setiaporang mobilisasi jelasmemerlukantenagaatau energi,orang yang lagi sakit akan berbedamobilitasnyadi bandingkan denganorang sehatapalagi denganseorang pelari. Usia dan status perkembangan: Seorang anak akan berbedatingkat kemampuan mobilitasny dibandingkandengan seorang remaja. Anak yang selalusakit dalam masa pertumbuhannya akan berbedapula tingkat kelincahannyadibandingkan dengananak yang seringsakit. Tipe persendiandan pergerakan sendi : Dalam sistimmuskuloskeletal dikenal 2maca persendianyaitu sendi yang dapat digeragan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis). emenuhan Mobilisasi Dan Imobilisasi 2.1 Mobilisasi 2.1.1 Pengertian Merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannnya. Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara Kozier, 1995). 2.1.2 Jenis Mobilisasi Jenis mobilisasi ada dua yaitu sebagai berikut: 1.Mobilisasi Penuh Bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi soal dan menjalankan peran sehari-hari. 2.Mobilisasi Sebagian Bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak dengan bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnyaHal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang.Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis yaitu a. Mobilitas Sebagian Temporer yaitu merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara.Hal itu dapat disebabkan oleh trauma pada muskuloskeletal,contohnya adanya dislokasi sendi dan tulang. b. Mobilitas Sebagian Permanen yaitu merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan rusaknya sistem syaraf yang reversibel, contoh: hemiplegia akibat stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang. 2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor ,diantaranya:
  • 3. 1. Gaya Hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari. 2. Proses Penyakit atau cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas bagian bawah. 3.Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan.contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh, memiliki kemampuan mobilitas yang kuat sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas. 4. Tingkat Energi. Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas yang baik dibutuhkan energi yang cukup. 5. Usia dan Status Perkembangan. Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda.hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia. 2.2 Imobilitas 2.2.1 Pengertian Imobilitas Keadaan dimana individu tidak dapat bergerak dengan bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan(aktivitas).misalnya trauma tulang belakang ,cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.Imobilisasi merupakan pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004). 2.2.2 Jenis Imobilitas Ada beberapa jenis imobilitas yaitu sebagai berikut 1.Imobilitas Fisik,merupakan pembatasan pergerakan secara fisik dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan,contohnya pada pasien hemiplegi,dan fraktur. 2.Imobilitas Intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya pikir, seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit. 3.Imobilitas Emosional, merupakan keadaan ketika seseorang mengalamim pembatasan secara emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri,sebagai contoh keadaan stres berat dapat disebabkan karena adanya bedah amputasi ketika seseorang mengalami kehilangan bagian anggota tubuh atau kehilangan sesuatu yang dicintai. 4.Imobilitas Sosial, keadaan individu yang mengalami hambatan dalam berinteraksi sosial karena keadaan penyakitnya sehingga mempengaruhi perannya dalam kehidupan sosial. 2.2.3 Perubahan Sistem Tubuh Akibat Imobilitas Dampak dari imobilisasi dalam tubuh dapat mempengaruhi sistim tubuh ,seperti perubahan padaa metabolisme tubuh,ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,gangguan dalam kebutuhan nutrisi,gangguan fungsi gastrointestinal,perubahan sistim pernapasan,perubahan kardiovaskuler,perubahan sistem muskuloskeletal,perubahan kulit,perubahan eliminasi,dan perubahan perilaku. 1. Perubahan Metabolisme
  • 4. Perubahan Metabolisme imobilitas dapat mengakibatkan proses anabolisme menurun dan katabolisme meningkat.keadaan ini dapat beresiko meningkatkan gangguan metabolisme.Beberapa dampak perubahan metabolisme diantaranya adalah penurunan kecepatan metabolisme dalam tubuh ( BMR ),kekurangan energi untuk perbaikan sel,dan juga mempengaruhi gangguan oksigenasi sel. 2.Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai dampak dari imobilisasi adalah menurunya persediaan protein men dan konsentrasi prosein serum yang berkurang,juga berkurangnya perpindahan cairan dari intravaskuler ke interstisial menyebabkan udema,sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 3 Gangguan Perubahan Zat Gizi Terjadinya gangguan zat gizi disebabkan menurunya pemasukan protein dan kaloridapat mengakibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat sel menurun. 4. Gangguan Fungsi Gatrointestinal Imobilitas dapat menurunkan hasil makanan yang dicerna,sehingga penurunan jumlah masukan cukup dapat menyebabkan keluhan seperti perut kembung, mual, dan nyeri lambung yang dapat menyebabkan gangguan eliminasi. 5.Perubahan Sistem Pernapasan Imobilitas dapat menyebabkan terjadinya perubahan sistem pernapasan.akibat imobilitas,kadar hemoglobin menurun ,sehingga menyebabkan aliran oksigen dari alveoli ke jaringan menurun, sehinga mengakibatkan anemia. 6.Perubahan Kardiovaskuler Perubahan kardiovaskuler akibat imobilitas adalah hipotensi ortostatik, kemampuan syaraf otonom yang menurun. Pada posisi tetap dan lama reflek neovaskuler akan menurun menyebabkan vasokonstriksi, kemudian darah terkumpul pada vena bagian bawah sehingga darah ke sistem sirkulasi pusat terhambat, sehingga jantung akan meningkatkan kerjanya 7.Perubahan sistem Muskuloskeletal a. Gangguan muskuler,yaitu menurunya massa otot sebagai dampak imobilisasi dapat menurunkan kekuatan otot . b. Gangguan skeletal,misal akan mudah terjadinya kontraktur sendi dan osteoporosis. 8.Perubahan sistem Integumen, yaitu terjadi penurunan elastisitas kulit karena penurunan sirkulasi darah, terjadi iskemia serta nekrosis pada jaringan superficial dengan adanya luka dekubitus sebagai akibat tekanan kulit yang kuat dan sirkulasi menurun ke jaringan. 9.Perubahan Eliminasi,yaitu misalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan dan penurunan curah jantung sehingga aliran darah renal dan urine berkurang. 10.Perubahan Perilaku, yaitu timbulnya rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi, depresi, perubahan siklus tidur, menurunnya koping mekanisme, penurunan motifasi belajar.terjadinya perubahan perilaku tersebut merupakan dampak dari imobilitas karena dalam proses imobilitas seseorang akan mengalami perubahan peran,konsep diri,dan juga kecemasan. 2.3 Asuhan Keperawatan Pada MasalahMobilisasi Dan Imobilisasi 1. Pengkajian Pengkajian pada masalah pemenuhan kebutuhan mobilitas dan imobilitas adalah sebagai berikut:
  • 5. a. Riwayat Keperawatan Sekarang Pengkajian riwayat pasien meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan dalam mobilitas dan imobilitas, seperti adanya nyeri, kelemahan otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan imobilitas, daerah terganggunya, dan lama terjadinya gangguan mobilitas. b. Riwayat Keperawatan Dahulu Pengkajian Riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan imobilitas misal adanya riwayat penyakit sistem neurologis, riwayat penyakit sistem kardiovaskuler,riwayat penyakit pernafasan dan juga riwayat penyakit muskuloskeletal. c. Kemampuan Fungsi Motorik Pengkajian fungsi motorik antara lain pada tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri untuk menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan, atau spastis. d. Kemampuan Mobilitas Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak untuk posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan. e. Kemampuan Rentang gerak Pengkajian rentang gerak yang dilakukan pada daerah seperti bahu,siku,lengan,panggul,dan kaki. f. Perubahan Intoleransi Aktifitas Pengkajian intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan sistem pernapasan, antara lain suara napas,analisis gas darah,gerakan didnding thorak,adanya mukus,batuk yang produktif diikuti panas,dan nyeri saat respirasi.Sedangkan pengkajian berhubungan dengan sistem kardiovaskuler yaitu tanda vital,gangguan sirkulasi perifer,adanya trombus,serta erubahan tanda vital setelah melakukan aktifitas. g. Kekuatan otot dan gangguan koordinasi Dalam mengkaji kekuatan otot dapat ditentukan kekuatan secara bilateral atau tidak. h. Perubahan psikologis Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan mobilitas dan imobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi, perubahan dalam mekanisme koping. 2.Diagnosa Keperawatan a.Gangguan mobilitas fisik akibat trauma tulang belakang ,fraktur,dan keluhan lainya. b.Gangguan penerunan curah jantung akibat imobilitas c.Tidak efektifnya pola napas akibat menurunya ekspansi paru d.Gangguan pertukaran gas akibat menurunya gerakan respirasi e.Gangguan eliminasi akibat imobilitas f.Retensi urin akibat gangguan mobilitas fisik g.Inkontinensia urin akibat gangguan mobilitas fisik h.Gangguan Interaksi sosial akibat imobilitas i.Gangguan konsep diri akibat imobilitas 3.Perencanaan Keperawatan Perencanaan keperawatn ini dilakukan untuk tujuan sebaagai berikut: a.Meningkatkan kekuatan,dan ketahanan otot,dan fleksibilitas sendi
  • 6. b.meningkatkan fungsi kardiovaskuler c.meningkatkan fungsi respirasi d.Meningkatkan fungsi gastrointestinal e.meningkatkan fungsi sistem perkemihan f.Memperbaiki gangguan psikologis 4.Pelaksanaan tindakan keperawatan Tindakan keperawatn yang dapat dilakukan adalah pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien serta melakukan latihan ROM pasif dan aktif. 5.Evaluasi keperawatan Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperwatan untuk mengatasi gangguan mobilitas adalah sebagai berikut: a.Peningkatan fungsi sistem tubuh b.Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot c.Peningkatan fleksibelitas sendi d.Peningkatan fungsi motorik,perasaan nyaman pada pasien,dan ekspresi pasien menunjukan keceriaan.